(Masjid Al Muhajirin)
Disusun Oleh:
Devi Yulianti
1441030124
2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kuliah ini sesuai waktu yang
ditentukan. Shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah
menuntun manusia dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran.
Penulis menyusun Laporan ini guna menyelesaikan salah satu tugas matakuliah
Manajemen Masjid dan Majelis tak’lim.
Karena keterbatasan kemampuan dari penulis, tentu Laporan ini masih terdapat
kekurangan disana-sini. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat saya
harapkan demi kesempurnaan Laporan ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah terselesaikannya makalah ini, saya ucapkan
terimakasih.
COVER ......................................................................................................... i
3.1 Sejarah.......................................................................................................
3.2 Idroh
a.
b.
3.3
3.4
PENDAHULUAN
Masjid adalah rumah Allah dimana fungsinya masjid dapat dijadikan sebagai tempat
peribadahan hamba-hamba Allah. Selain tempat ibadah masjid juga dapat dijadikan sebagai
instrumen majlis taklim. Di sisi lain lain, Manajemen Dakwah sangat penting , masjid dapat
dijadikan untuk mengelola, mengoordinasikan serta membentu struktur organisasi didalam
masjid tersebut.
Pada makalah ini, penulis akan membahas berkenana dengan masjid Al-Muhajirin
yaitu sejak awal pendiriannya sampai dengan perkembangan pada masjid tersebut.
LANDASAN TEORI
Dari segi bahasakata ‘masjid’ berasal dari kata benda bahasa Arab. Yang artinya
‘tempat bersujud’. Kata sujud sudah menjadi kosakata bahasa indonesia yang berarti dari kata
kerja bahasa Arab, Sajada, yang berarti ‘meletakkan kening diatas permukaan bumi untuk
beribadah kepada Allah SWT.
Masjid menduduki posisi sentral dalam Islam dan kehidupan kaum Muslimin, tidak
hanya dalam ibadah (solat), tetapi dalamberbagai aspek kehidupan kaum muslimin. Tetapi
fungsi pokok sebuah masjid adalah untuk melakukan ibdah solat. Walupun solat dapat
dilakukan dimana saja (karna seluruh tempat dimuka bumi Allah ini adalah Masjid yang
artinya tempat bersujud). Tetapi masjid juga berperan sebagai salah satu symboil eksitensi
keberadaan Islam.
Yang pertama adalah fungsi menjadi yang paling utama utuk pelaksanaan berbagai
ibadah, khusunya solat berjamaah yang dapat menampung minimal 40 orang, terhadap
mihrab untuk imam dan makmum yang menghadapi kiblat dan selebihnya adalah opsional.
Tetapi dalam perkembangannya, mesjid juga menjadi pusat berbagai pusat sosial keagamaan,
pendidikan, politik, kesehatan, dan yang lainnya.
Perkembangan ini dimulai ketika nabi muhamad hijrah dan mendirikan negara
Madinah dan kemudian mendirikan mesjid yang kemudian terkenal dengan nama mesjid
Nabawi sebagai pusat dari kegiatan para khalifah. Dalam perkembangan selanjutnya. Mesjid
Nabawi juga dijadikan sebagai tempat berDakwah pelajaran tentang islam bagi orang-orang
yang baru memeluk islam. Dari sinilah perkembangan mesjid sebagai salah satu pusat
pendidikan Islam.
Yang kedua adalah aspek spesial dan arsitekturdari sebuah mesjid.menurut Ira
Lapidus, seorang guru besar dari UNCLA, misalnya, dalambeberapa karyawan tentang
Islamic cities menyimpulkan, bahwa pada dasarnya pengatur spesial kaum Musliin berpusat
pada mesjid. Bisa dikatakan bahwa mesjid merupakan titik pusat dan awal pengaturan
tataruang lingkungan kehidupan kaum Muslimin. Jadi dari mesjid kemudian diatur
perkembangan unit-unit spesial lainny.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada tahun 1988 Bapak melaksanakan pembangunan Mushola yaitu dengan meminta
bantuan dana kepada para sahabat dan kepada keluarganya karna pada saat itu di sekitaran
tempat pembangunan masjid belum banyak penduduknya, sumbangan untuk pembangunan
masjid tersebut tidak hanya terkhusus orang sukarame melain kan orang luar lampung pula
yaitu seperti jakarta dan jogjakarta yang sistem pemberian sumbangannya melalui via
Transfer, berkat usaha Bapak Mushola Al-Muhajirin dibangun. Seiring berjalannya waktu
pada tahun 2009 Mushola tersebut dijadikan Masjid yang dapat digunakan untuk Sholat
Juma’at dan Shalat Id. yang pada awalnya hanya ada 11orang Jamaah hingga sekrang
mencapai 40an para jamaah pada saat sholat Lima waktu.
3.2 Idarah
a. Pengorganisasian
Pada masjid Al-muhajirin ada pengurus yang bertanggung jawab atas kemakmuran
masjid dari awal didirikan masjid hingga sekarang yaitu Bapak dimasjid Al-Muhajirin
diterapan struktur organisasi juga seperti dimasjid-masjid lainnya.
b. Keuangan Masjid
Berkaitan dengan khas Masjid, antusias atau kesadaran jamaah untuk beramal sangat
tinggi. Khas masjid
3.3 Imarah
a. Kemakmuran masjid
Untuk meningkatkan ataupun untuk meramekan para jamaah masjid itu sebagian dari
tugas ketua masjid yaitu dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan seperti pengajian
minnguan, pengajian bulanan, TPA, pemotongan hewan qurban, sholat id dan masih
banyak yang lainnya.
b. Ibadah
Masjid Al-Muhajirin pada kesehariannya ada sekitar 40 jamaah,
3.4 Riayah
Berkaitan dengan pemeliharaan masjid Al-Muhajirin dari segi kebersihan dan
perawatan dan manajemennya semua terlaksana dengan baik. Dari segi kebersihan,
halaman dan ruangan nya selalu disapu setiap harinya, begitu pun dengan tempat-tempat
lainnya selalu dibersihkan. Didalam masjid Al-Muhajirin terdapadapat satu marbot yang
insya Allah akan bertambah satu lagi yaitu calon Mahasiswa UIN Lampung.