Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam juga kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
petunjuk dan rahmat bagi seluruh umat manusia.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung penulisan makalah ini. Makalah ini merupakan hasil dari upaya
kolaboratif dan kerja keras tim penulis untuk menggali dan menyampaikan informasi sebanyak
mungkin tentang pengembangan asesmen kompetensi sikap.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam mengenai asesmen sikap dalam konteks pendidikan. Kami memaparkan pengertian
asesmen sikap, teknik-teknik yang digunakan dalam asesmen sikap, prosedur penyusunan
asesmen sikap, serta pemanfaatan dan tindak lanjut yang dapat dilakukan berdasarkan hasil
asesmen sikap.
Kami juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pendidik,
ahli pendidikan, psikologi, serta semua individu yang telah berkontribusi dalam pengembangan
asesmen sikap. Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan penggunaan asesmen sikap dapat
memberikan manfaat yang optimal bagi perkembangan sikap siswa dalam proses pendidikan.
Makalah ini tidak lepas dari keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima
dengan terbuka segala saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun guna meningkatkan
kualitas penulisan dan pemahaman tentang asesmen kompetensi sikap.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang bermanfaat dan
menjadi referensi yang berguna bagi pembaca yang tertarik dengan pengembangan asesmen
kompetensi sikap. Kami berharap bahwa upaya pengembangan sikap positif dan adaptif melalui
asesmen sikap dapat terus berkembang untuk menciptakan individu-individu yang berkualitas,
tangguh, dan siap menghadapi masa depan.
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................7
A. Pengertian Asesmen Sikap............................................................................................................7
B. Teknik Asesmen Sikap..................................................................................................................8
C. Prosedur Penyusunan Asesmen Sikap.......................................................................................10
D. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut...............................................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asesmen sikap menjadi instrumen yang penting dalam mengukur dan memantau
perkembangan sikap siswa dalam konteks pendidikan. Dengan menggunakan asesmen sikap,
pendidik dapat secara objektif mengevaluasi dan mengukur sikap siswa dalam berbagai
situasi. Dalam asesmen sikap, penting untuk memiliki instrumen yang valid dan reliabel agar
hasil yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang akurat tentang perkembangan sikap
siswa (Rattu, 2017).
Dengan mengetahui dan memahami sikap siswa secara terukur, pendidik dapat
merancang strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan sikap yang positif.
Asesmen sikap juga memberikan umpan balik yang berharga kepada siswa, sehingga mereka
dapat melakukan refleksi diri dan mengenali kekuatan serta kelemahan dalam sikap mereka.
Dengan demikian, asesmen sikap tidak hanya berfungsi sebagai alat pengukur, tetapi juga
sebagai landasan untuk pengembangan pribadi yang lebih baik.
Dalam konteks pengembangan kompetensi sikap siswa, asesmen sikap memiliki peran
penting dalam mendukung proses pembelajaran holistik. Dengan fokus pada pengembangan
sikap yang positif, pendidik dapat membantu siswa membangun karakter yang kuat dan
menjadi individu yang bertanggung jawab, etis, dan mampu berkontribusi secara positif
dalam masyarakat. Melalui asesmen sikap, pendidik dapat mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran siswa, merancang intervensi yang tepat, dan memberikan tindak lanjut yang
sesuai untuk memastikan perkembangan sikap yang berkelanjutan (Indraswati, 2018).
Dengan demikian, asesmen sikap menjadi instrumen yang penting dalam pendidikan
modern yang berfokus pada pengembangan karakter dan sikap siswa. Melalui asesmen sikap
yang efektif, diharapkan dapat tercipta lingkungan pendidikan yang berorientasi pada
pembentukan individu yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan
sikap yang positif dan adaptif. Jika memiliki sikap yang baik, siswa dapat menjadi individu
yang bertanggung jawab, toleran, disiplin, dan memiliki kemampuan untuk bekerja sama
dengan orang lain. Oleh karena itu, asesmen sikap menjadi instrumen yang penting dalam
mengukur dan memantau perkembangan sikap siswa dalam konteks pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari asesmen sikap dan mengapa penting untuk dikembangkan?
C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan pemahaman yang jelas tentang pengertian asesmen sikap dan pentingnya
pengembangan asesmen kompetensi sikap dalam pendidikan.
2. Mendiskusikan teknik-teknik asesmen sikap, yaitu observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar teman, beserta contoh rubrik masing-masing.
3. Menjelaskan prosedur penyusunan asesmen sikap yang efektif agar dapat menghasilkan
instrumen yang valid dan reliabel.
4. Menyajikan informasi mengenai pemanfaatan hasil asesmen sikap dan tindak lanjut yang
dapat dilakukan dalam konteks pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah ini membahas tentang pengembangan asesmen kompetensi sikap dalam konteks
pendidikan. Sikap merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter individu.
Oleh karena itu, asesmen sikap perlu dikembangkan agar dapat mengukur dan memantau
perkembangan sikap siswa secara efektif. Dalam makalah ini, akan dijelaskan pengertian
asesmen sikap, teknik-teknik asesmen sikap, prosedur penyusunan asesmen sikap, serta
pemanfaatan dan tindak lanjut dari hasil asesmen sikap.
Asesmen sikap melibatkan pengamatan dan penilaian terhadap sikap individu dalam
konteks nyata. Sikap mencakup aspek internal seperti nilai-nilai, keyakinan, motivasi, serta
disposisi atau kecenderungan perilaku yang melekat pada individu. Sikap juga tercermin
dalam perilaku eksternal, seperti cara berinteraksi dengan orang lain, respons terhadap
situasi, dan pengambilan keputusan.
Tujuan utama asesmen sikap adalah mengukur dan memantau perkembangan sikap
individu seiring waktu. Dengan demikian, asesmen sikap memberikan informasi yang sangat
berharga bagi pendidik, orang tua, dan siswa sendiri. Melalui asesmen sikap, dapat
diidentifikasi sikap-sikap positif yang perlu diperkuat dan dikembangkan, serta sikap-sikap
negatif yang perlu diperbaiki (Maryam & Warsah, 2022).
Selain itu, asesmen sikap juga memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
siswa. Umpan balik ini membantu siswa dalam proses refleksi diri, memahami kekuatan dan
kelemahan sikap mereka, dan mendorong mereka untuk melakukan perbaikan diri. Dengan
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sikap mereka sendiri, siswa dapat
mengembangkan kesadaran diri yang lebih baik dan mampu mengatasi hambatan yang
mungkin muncul dalam perkembangan sikap mereka.
Pengembangan sikap yang positif dan adaptif melalui asesmen sikap juga memiliki
implikasi penting dalam pembentukan karakter individu. Sikap yang baik membentuk
landasan moral dan etika yang kuat, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain
dalam lingkungan yang inklusif dan harmonis. Melalui asesmen sikap, pendidik dapat
memberikan perhatian yang lebih fokus dalam pengembangan karakter siswa, sehingga
mereka dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, empatik, dan memiliki integritas
yang tinggi.
Selain itu, asesmen sikap juga dapat memberikan informasi yang berguna dalam
merancang program pembelajaran yang efektif. Dengan memahami sikap siswa, pendidik
dapat menyesuaikan strategi pembelajaran, metode pengajaran, dan pengaturan kelas yang
lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam hal ini, asesmen sikap berperan penting dalam
merancang lingkungan pembelajaran yang mendorong pengembangan sikap yang positif dan
memfasilitasi pertumbuhan siswa secara holistik.
Dalam kesimpulannya, asesmen sikap merupakan proses penting dalam mengukur dan
memantau perkembangan sikap individu. Dengan asesmen sikap yang efektif, pendidik
dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa, mendukung pengembangan
karakter yang kuat, serta merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
siswa. Asesmen sikap memainkan peran penting dalam membentuk individu yang
berkualitas dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap yang positif dan adaptif.
Proses penyusunan asesmen sikap merupakan langkah yang kritis untuk memastikan
bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur sikap dengan validitas dan reliabilitas
yang memadai. Berikut ini adalah tahapan yang umum dilakukan dalam penyusunan
asesmen sikap:
3. Uji Coba Instrumen: Setelah instrumen asesmen sikap selesai dikembangkan, langkah
selanjutnya adalah melakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk menguji
keefektifan instrumen dalam mengukur sikap secara akurat. Instrumen dapat
diujicobakan pada sekelompok siswa terbatas atau melalui uji coba simulasi. Hasil dari
uji coba ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan instrumen dan
melakukan perbaikan yang diperlukan.
4. Analisis Data: Setelah instrumen diujicobakan, data yang diperoleh perlu dianalisis
secara seksama. Analisis data ini melibatkan pengecekan validitas dan reliabilitas
instrumen. Validitas instrumen mengacu pada sejauh mana instrumen tersebut dapat
mengukur kompetensi sikap yang diinginkan. Sementara itu, reliabilitas instrumen
mengacu pada konsistensi hasil yang diperoleh dari instrumen jika digunakan secara
berulang.
5. Revisi Instrumen: Jika ditemukan kelemahan dalam instrumen asesmen sikap, perlu
dilakukan revisi untuk meningkatkan kualitas instrumen. Revisi dapat melibatkan
penyesuaian rubrik, perbaikan indikator, atau penggantian pertanyaan dalam formulir
observasi. Tujuan dari revisi adalah untuk memastikan bahwa instrumen asesmen
sikap dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
Dalam penyusunan asesmen sikap, penting untuk melibatkan para ahli pendidikan dan
psikologi, serta guru dan siswa. Pendapat dan masukan dari berbagai pihak ini dapat
memberikan perspektif yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas instrumen. Dengan
melibatkan stakeholder terkait, proses penyusunan asesmen sikap dapat menjadi lebih valid,
reliabel, dan relevan dalam mengukur dan memantau perkembangan sikap siswa (Ardi &
Syamsurizal, 2019).
Mendorong refleksi dan perbaikan diri dalam aspek sikap yang perlu diperhatikan.
A. Kesimpulan
Dalam era pendidikan yang semakin berkembang, pengembangan kompetensi sikap
siswa menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Sikap memiliki peran penting
dalam pembentukan karakter individu yang berkualitas dan dalam persiapan mereka
menghadapi tantangan kehidupan. Oleh karena itu, asesmen sikap menjadi instrumen yang
vital dalam mengukur dan memantau perkembangan sikap siswa.
Melalui asesmen sikap, pendidik dapat secara objektif mengevaluasi dan mengukur
sikap siswa dalam berbagai situasi. Dengan instrumen yang valid dan reliabel, asesmen
sikap memberikan gambaran yang akurat tentang perkembangan sikap siswa. Selain itu,
asesmen sikap juga memberikan umpan balik yang berharga kepada siswa, membantu
mereka melakukan refleksi diri, dan mengenali kekuatan serta kelemahan dalam sikap
mereka.
Prosedur penyusunan asesmen sikap yang sistematis memainkan peran penting dalam
memastikan kualitas instrumen yang digunakan. Identifikasi kompetensi sikap yang akan
diukur, pengembangan instrumen asesmen yang sesuai, uji coba instrumen, analisis data,
dan revisi instrumen merupakan tahapan-tahapan yang perlu dilalui. Melibatkan para ahli
pendidikan, psikologi, guru, dan siswa dalam proses penyusunan juga menjadi kunci untuk
mendapatkan instrumen asesmen sikap yang valid, reliabel, dan relevan.