ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang ayat-ayat Al-Qur’an tentang
evaluasi pembelajaran. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif
kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Adapun hasil dari penelitian ini
adalah evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau
nilai berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi pembelajaran adalah penilaian yang
dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar
meliputi: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Evaluasi dalam
wacana ke-Islaman tidak dapat ditemukan padanan yang pasti, tetapi terdapat istilah-
istilah tertentu yang mengarah pada makna evaluasi. Meskipun demikian istilah-
istilah tertentu evaluasi dalam Al-Qur’an, tetap dapat dijadikan rujukan atau
diarahkan pada aktivitas evaluasi dalam konteks kegiatan manusia, termasuk
tentunya untuk kegiatan pendidikan.
ABSTRACT
This study aims to discuss the verses of the Qur'an regarding learning evaluation. The
method used is a qualitative descriptive approach to the type of library research. The
results of this study are that evaluation is basically giving consideration or price or
value based on certain criteria. Evaluation of learning is an assessment made by an
educator to students in the teaching and learning process including: cognitive aspects,
affective aspects, and psychomotor aspects. Evaluation in Islamic discourse cannot be
found with a definite equivalent, but there are certain terms that lead to the meaning
of evaluation. Even so, certain terms of evaluation in the Qur'an can still be used as a
reference or directed at evaluation activities in the context of human activities,
including of course for educational activities.
1
1. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah sebuah kata yang tak asing lagi pada zaman ini. Hampir
Menurut Made Pidarta sebagaimana yang dikutip oleh Uci Sanusi dan Rudi
Ahmad Suryadi menjelaskan bahwa pendidikan adalah suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia. Pendidikan bukan hanya ada di antara guru dan murid
ketika di sekolah saja, melainkan juga pendidikan juga ada di keluarga bahkan
Lalu ketika sudah dewasa dan berkeluarga, maka mereka juga akan melakukan hal
serupa pada anak-anak mereka. Tidak ada makhluk lain yang membutuhkan
orang menyadari bahwa setiap kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi.2 Ini
keseharian.
Evaluasi adalah salah satu fungsi dalam manajemen pembelajaran, dari fungsi-
dapat belajar secara efisien. Sebagai desainer guru tidak hanya mempersiapkan
1 Fitriani Rahayu, “Konsep Dasar Evaluasi Dalam Pendidikan Islam,” dalam Jurnal Ilmiah Iqra’
Vol. 13, No. 2 Tahun 2019, hal. 1.
2 Syarifuddin Mardiah, “Model-Model Evaluasi Pendidikan,” Jurnal Pemikiran Alternatif
2
Evaluasi dalam pembelajaran dapat dilakukan karena mengungkinkan untuk
memutuskan rangking siswa dalam hal kesuksesan mereka mencapai tujuan yang
nilai berdasarkan kriteria tertentu. Bertolak dari kajian tersebut, maka ditemukan
hal-hal prinsip sebagai berikut, yaitu bahwa manusia itu ternyata memiliki
diperbaiki baik oleh dirinya sendiri maupun pihak lain. Namun manusia itu juga
dalam proses pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan Allah swt terhadap umat
Allah swt yang apabila hal ini disadari oleh manusia berarti ia akan hati-hati dalam
seorang pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar meliputi
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Dari permasalahan tersebut
2. METODE
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada hal yang terpenting
dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa
kejadian atau fenomena atau gejala sosial, hal tersebut bermakna dibalik kejadian
3
yang bisa dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. 3
adalah suatu studi yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data
langkah dalam penelitian ini adalah mencari informasi yang sesuai dengan judul,
kesimpulannya.5
yang terdapat dalam Al-Qur’an. Sebagai sumber utama pendidikan Islam, Al-
sebagai acuan bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan atau menetapkan
suatu hukum dari suatu perbuatan. Didalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat
tentang evaluasi, antara lain dalam surah al-Baqarah ayat 18 yang berbunyi
(anbiuunii biasmaaihaa) dan kata tersebut diawali dengan kata allama aadama al
aktivitas menguji dan menilai terhadap apa yang telah diajarkan kepada Adam As.
Dalam bahasa Arab, secara harfiyah, ada beberapa kosa kata yang dapat
3 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2014), 22
4Milya Sari dan Asmendri, “Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian
Pendidikan IPA”, Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA Vol. 6, No 01, Tahun 2020, hal. 43
5 Milya Sari dan Asmendri, “Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian
Pendidikan IPA”, Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA Vol. 6, No 01, Tahun 2020, hal. 44-4
4
hukum, qada, dan lain-lain. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qimah atau al-
pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar meliputi aspek
mempunyai arti yang sangat utama, karena evaluasi merupakan alat ukur atau
peserta didik atas bahan ajar atau materi-materi yang telah disampaikan,
sehingga dengan adanya evaluasi maka tujuan dari pembelajaran akan terlihat
Menurut Abuddin Nata dalam Rasyid, terdapat istilah Bahasa Arab yang
sering digunakan untuk memaknai kata evaluasi, yaitu “imtihan” yang berarti
ujian. Istilah lainnya yang sering digunakan yaitu khataman atau penilaian
akhir dari hasil atau menyelesaikan pelajaran tertentu, atau hasil dari
data objektif dari awal hingga akhir pelaksanaan program sebagai dasar
Politik, Hukum, Pendidikan, Sosial Dan Budaya,” No. 3 Tahun 2014, hal 2.
5
penilaian terhadap tujuan program. Edwind Wandt dan Gerald W. Brown :
Evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Menurut
pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai dari
sesuatu.8
ialah sebuah proses ataupun kegiatan yang didalamnya terjadi penilaian dari
dalam proses tersebut. Dapat disimpulkan pula bahwa inti evaluasi adalah
dilakukan oleh Allah terhadap umat manusia itu maksudnya adalah bahwa
manusia senantiasa dalam pengawasan Allah setiap saatnya, apabila hal ini
disadari oleh manusia berarti dia akan berhati-hati dalam melakukan sesuatu
dan akan sangat menjaga perbuatan nya agar nanti tidak akan membuat
dirinya dan orang lain rugi. Dengan adanya evaluasi ini membuat manusia
tanda bahwa manusia percaya bahwa nantinya semua perbuatan dan amalan
terhadap manusia dan akan diketahui hasilnya pada saat akhir dari evaluasi. 9
8 Rusdiana dan Ratnawulan, Evaluasi Pembelajaran, Bandung : Pustaka Setia Bandung, 2014,
hal 67
Nurul Hasanah, Lailatul Badriyah, Wena Diamard Selia, “Evaluasi Pembelajaran Ditinjau
9
Dari Al-Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 2-3” dalam Jurnal Pendidikan Tematik, Vol 1, No 2, 2020, hal.
18-19
6
Adapun dasar evaluasi dalam Al-Qur’an yaitu:
padanannya dalam kosa kata bahasa Indonesia, apalagi dengan satu kosa kata.
tetap dapat dijadikan rujukan atau diarahkan pada aktivitas evaluasi dalam
Istilah yang terdapat dalam Al-Qur’an, yang dapat dimaknai sebagai evaluasi,
diantaranya:
7
a. Al-Wazn (Taqdir)
ayat: 6-9
“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia
berada dalam kehidupan yang memuaskan, dan adapun orang-orang yang ringan
timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyah.”
dihadapkan pada satu pengadilan yang sangat teliti dan adil, amal-amal
mereka akan ditimbang dalam timbangan yang haq. Jika si Fulan memiliki
sangat jelas bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Allah swt, berupa
atau apa yang ditampakkan oleh manusia itu, sehingga Allah Swt
evaluasi adalah penilaian Allah swt bersifat obyektif karena sesuai dengan
8
Dari penafsiran di atas hubungannya dengan evaluasi adalah jika
orang yang Khaffat mawazinuhu (kadar atau bobotnya ringan atau nihil),
maka jika ditimbang maka bobotnya tidak akan naik. Hal ini karena
bila seseorang tidak mengerjakan tugas atau soal dengan baik, maka nilai
yang akan diterima tentu bobotnya kecil, tetapi bila dapat mengerjakan
tugas dan jawaban dengan baik, maka bobotnya tentu lebih banyak dan
mendapat hasil yang memuaskan. Jadi bila amalan baiknya banyak, maka
12
Khoirul Anwar, “Memahami Evaluasi Pembelajaran Menurut Al-Qur’an,” Vol. 15 No. 2
Tahun 2019, hal. 95.
9
selain-Nya yang akan memutuskan dengan adil dan bijaksana apa
bersifat adil, bijaksana, dan tepat, karena Dia Maha adil dan Bijaksana, dan
mereka maupun selain itu. Sebab itu wahai Nabi Muhammad Saw,
c. Al-Qadha (Memutuskan)
72.
Mereka berkata : “Kami tidak akan memilih (tunduk) kepadamu atas bukti-bukti
nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan atas (Allah) yang telah
menciptakan kami. Maka putuskanlah yang hendak engkau putuskan.
Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini.
13 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah, Kesan, Pesan, dan Keserasian Al-Qur’an” Vol. 9, hal.
380.
14Rausyan Fikri, “Memahami evaluasi pembelajaran menurut Al-Qur’an” Vol. 15 No. 2
Tahun 2019, hal. 96.
10
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa para penyihir yang telah beriman itu
tidak gentar. Mereka tetap tegar dan keyakinan mereka semakin kukuh.
bukti yang nyata yang telah datang kepada kami melalui Nabi Musa, yakni
mukjizat yang telah Kami lihat dengan mata kepala dan kami yakin
berdasar keahlian, pengetahuan, dan nalar kami bahwa hal-hal seperti itu
yang telah menciptakan kami, maka putuskanlah apa yang hendak engkau
engkau hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja
singkat ini.15
dan salah. Kalau memang pekerjaan/ perbuatan itu bagus, maka akan
d. At-Taqdir (Menentukan)
)۲١( ع ْن َدنَا خَزَ ۤا ِٕىنُهٗ َو َما نُن َِزلُهٗ ٓ ا ََِّّل ِبقَ َد ٍر َّم ْعلُ ْو ٍم
ِ ش ْيءٍ ا ََِّّل
َ َوا ِْن ِم ْن
Artinya :
“Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; Kami
tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.”
15
M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah, Kesan, Pesan, dan Keserasian Al-Qur’an” Vol. 9, hal.
628.
11
Allah Swt adalah pencipta alam semesta dan seluruh isinya. Allah
hikmah-Nya. Karena Allah adalah pencipta, maka Dia pula yang akan
tersebut. Secara alamiah, tanpa usaha dan kerja keras, anugerah Ilahi tidak
adalah kata Bi miqdar dengan masa yang tidak dilebihi dan tidak
sebagai suatu totalitas yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
(empirical analysis).
bahwa yang dijadikan sasaran evaluasi Tuhan dan Nabi adalah sebagai
berikut:
1) Evaluasi Allah Swt lebih menitik beratkan pada sikap, perasaan, dan
kefakiran(kognitifafektif).
12
2) Evaluasi terhadap Nabi sebagai pelaksana perintah Allah swt sesuai
menilai tentang hasil belajar para peserta didik dalam situasi jenjang
baik oleh pusat maupun daerah. seperti yang telah kita kenal dengan istilah
diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait dengan
secara bersama-sama.17
16
Khoirul Anwar, “Memahami Evaluasi Pembelajaran Menurut Al-Qur’an,” Vol. 15 No. 2
Tahun 2019, hal. 97-98.
17 Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, Bandung: Refika Aditama, Cet kedua,
13
4. KESIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpuilkan bahwa istilah evaluasi dalam
Al-Qur’an tidak dijumpai persamaan kata yang pasti, tetapi ada kata-kata tertentu
yang mengarah kepada arti evaluasi, seperti al-wazn mempunyai arti takdir, al-
hukm memiliki makna putusan atau vonis, al-qadha memiliki makna putusan dan
merupakan salah satu bagian dari sebuah sistem pendidikan Islam yang harus
menilai dan mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran dan pendidikan. Sementara tujuan dan fungsi evaluasi dalam Al-
DAFTAR PUSTAKA
Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,
2014.
2 Tahun 2019.
Penelitian Pendidikan IPA”. Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA,
14
Ditinjau Dari Al-Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 2-3” dalam Jurnal Pendidikan
Rahayu, Fitriani, “Konsep Dasar Evaluasi Dalam Pendidikan Islam,” dalam Jurnal
Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, Bandung: Refika Aditama, Cet
kedua, 2009.
2014.
Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, Sosial Dan Budaya,” No. 3 Tahun 2014.
Vol. 9.
15