SD/SMP/SMA
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi
tentang penerapan kurikulum merdeka di sekolah jenjang SD/ SMP/ SMA . Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan
subjek tentang situasi dan data yang diperoleh selama pengamatan dan pertanyaan
sehingga menjadi informasi yang berguna dan mudah dipahami oleh pembaca. Penelitian
ini menjelaskan dan memberi gambaran mengenai implementasi kurikulum merdeka di
sekolah jenjang SD/ SMP/ SMA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi
kurikulum di sekolah jenjang SD/ SMP/ SMA dalam tahap ujicoba dan sedang berlangsung,
dengan memberikan beberapa pilihan sehingga sekolah memiliki sesuao dengan kondisi
sekolah masing-masing. Kunci keberhasilan dari adanya penerapan kurikulum di sekolah
adalah sumber daya manusia yang kompeten dalam hal ini guru. Guru harus memiliki
kemauan untuk merubah mindset sehingga dapat melakukan perubahan dan kurikulum
merdeka dapat diterapkan. Selain itu juga ada sarana dan prasarana sebagai penunjang
penerapan kurikulum ini terlaksana dengan maksimal.
ABSTRACT
The purpose of this study was to identify and obtain information about the implementation
of an independent curriculum in elementary/junior/high school levels. The method used in
this research is descriptive qualitative method, which describes the subject about the
situation and data obtained during observations and questions so that it becomes useful
information and is easily understood by readers. This study explains and provides an
overview of the implementation of the independent curriculum in elementary/junior/high
school levels. The results of this study indicate that the implementation of the curriculum in
elementary / junior high / high school levels is in the pilot phase and is ongoing, by
providing several options so that schools have something in accordance with the conditions
of their respective schools. The key to the success of implementing the curriculum in schools
is competent human resources, in this case teachers. Teachers must have the will to change
their mindset so that they can make changes and an independent curriculum can be applied.
In addition, there are also facilities and infrastructure to support the implementation of this
curriculum to be carried out optimally.
1
1. PENDAHULUAN
agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi.
2
Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar
modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh satuan pendidikan
tersebut. Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang
2. METODE
terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau
jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial, hal tersebut bermakna
informasi yang sesuai dengan judul, kemudian mencari dan menemukan bahan
1 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2014), 22
2Milya Sari dan Asmendri, “Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian
Pendidikan IPA”, Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA 6, no 01, (2020), 43
3
meriview bacaan yang sudah dibaca dan terakhir mulai menulis penelitian ini
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No 20 Tahun 2003). Kerangka dasar dan
pendidikan.
dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, serta tuntutan
matematika, ilmu pengetahuan alam dan sosial, seni dan budaya, pendidikan
belajar menuntut para guru, peserta didik, serta orang tua membangun suasana
peserta didik secara aktif perlu mengembangkan potensi dirinya, agar literat dalam
khittahnya. Hal ini mampu memerdekakan guru dalam mengajar, memberi ruang
3 Milya Sari dan Asmendri, “Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian
Pendidikan IPA”, Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA 6, no 01, (2020), 44-4
4 Chumi Zahroul Fitriyah dan Rizki Putri Wardani, “Paradigma Bagi Guru Sekolah Dasar”,
4
kreativitas siswa dalam belajar sehingga tercipta suasana belajar yang
yang bisa membuat siswa merdeka berifikir, siswa merdeka berkreativitas, siswa
divergen, siswa dapat memecahkan masalah pada proses pembelajaran. Inilah yang
khittahnya.5
tercapainya jiwa serta nilai nilai yang terdapat pada pancasila dapat
5
3.2 Tahapan implementasi kurikulum merdeka di sekolah jenjang
SD/SMP/SMA
kesiapan belajar mereka, pendidik dan satuan pendidikan juga perlu belajar
menggunakannya.
kognitif individu para siswa. Ada dua poin terpenting dalam Pendidikan,
yaitu merdeka belajar dan guru penggerak. Merdeka belajar berarti guru
diajarkan ke siswa.
6
• Kreatif yaitu menciptakan sesuatu yang unik, mampu menciptakan ide
eksperimen.7
dalam mendidik. 8
Pembelajaran.9
7 Ana Widyastuti, Merdeka Belajar dan IMplementasinya, (Jakarta : Resna Anggria Putri, 2022),
6-7
8 Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan, 2022
9 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Proses Penyusunan Kurikulum Operasional Di
7
Panduan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
• Kontekstual
• Esensial
• Akuntabel
8
dengan melibatkan perwakilan peserta didik, orangtua, dan
masyarakat.13
9
kebutuhan peserta didik. 15
Pada tahap perencanaan pembelajaran
kemudian guru dapat memilih materi dari buku tersebut serta bahan
ajar lainnya agar sesuai konteks lokal dan kebutuhan peserta didik.
10
kebutuhan, serta minat peserta didik dengan melibatkan pendapat
sudah dianjurkan.
sesuai tema.21
11
Pada tahap awal, guru menggunakan metode pengajaran yang
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik, serta metode yang
12
melakukan asesmen untuk mendapatkan umpan balik tentang
dan menengah)
13
semester misalnya melalui diskusi tentang kemajuan belajar peserta
didik, berbagi praktik baik, berbagi info tentang perangkat ajar, dan
mana pihak satuan pendidikan/guru dan orang tua/ wall, mencari ide
14
didik kepada orangtua/wali pada saat penerimaan rapor dan secara
Komunikasi melibatkan tiga pihak, yaitu guru, siswa dan orang tua
Pancasila.
15
dilibatkan lebih beragam sesuai tujuan pembelajaran intrakurikuler
dapat dilakukan bisa setiap hari, setiap unit belajar, setiap semester
16
kelompok mata pelajaran dalam satu fase, guru kelas dalam satu fase,
oleh ruang dan waktu. Aktivitas belajar dapat dilakukan di mana saja
dengan siapa saja dan kapan saja, tidak ada yang membatasinya.
17
terasa untuk nantinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungannya.
mata pelajaran
Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) dari total
beban belajar per tahun. Projek tidak dilakukan di tiap alokasi waktu
30 Bambang Sutadi, Implementasi Merdeka Belajar di Sekolah Dasar, (Magelang : Ananta Vidya),
41-42
31 Larlen, “Persiapan Guru Bagi Proses Belajar Mengajar”, Jurnal Pena 3, no 1, (2013), 87
32 Windi Hastasasi dkk, Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan,
(Jakarta : Saad Ibrahim, 2022), 51
18
Suatu mata pelajaran bisa saja tidak diajarkan pada semester ganjil
Sebagai contoh mata pelajaran IPA di kelas VIII hanya diajarkan pada
pertahunnya terpenuhi.33
mengidentifikasi apa saja yang sudah tercapai hasilnya dan apa yang
selanjutnya.34
Pendidikan Agama Islam di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo”, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2022, 60-61
19
mengadakan berbagai kegiatan untuk membuka wawasan tentang
profesi.35
berikut :
20
menjadi pembelajar. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya pusat
anak-anak.
membangun komunikasi.37
Hal ini sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
37 Ana Widyastuti, Merdeka Belajar dan IMplementasinya, (Jakarta : Resna Anggria Putri, 2022),
8-10
21
044/H/KR/2022 yang ditandatangani 12 Juli 2022 adalah untuk menetapkan lebih
dari 140.000 satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun
ajaran 2022/2023.38
22
3) Strategi ketiga, Menyediakan Pelatihan Mandiri dan Sumber
Merdeka yang dapat diakses secara daring oleh guru dan tenaga
penyimpanan (flashdisk).
23
dan diisi oleh guru dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
dan 10.
dan peserta didik lebih aktif sesuai dengan minatnya. Guru juga akan
40 https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/
24
merujuk pada Permendikbud Ristek No. 5 Tahun 2022 mengenai
kendala. Selain itu, Kendala tersebut dapat berasal dari sumber daya
internet.
25
mengandalkan buku paket, baik buku siswa maupun buku guru
memadai.
26
Belum lagi sarana sekolah yang belum memadai untuk
ditetapkan pemerintah.
para pendidik dalam hal ini guru. Sebab yang paling mendasar
27
pembelajaran yang bermutu dan bermakna akan tersaji di kelas.
minat, dan bakat anak akan bertumbuh dengan baik. Pun siswa,
4. KESIMPULAN
sekolah masih dalam tahap ujicoba dan akan terus dilakukan sampai tahun 2024.
terhadap kesiapan dan kesanggupan sekolah. ada tiga jalur yang bisa dipilih.
untuk memilih kurikulum mana yang sesuai dengan kondisi sekolah, akan tetapi
sumber daya dan sarana yang disekolah belum memadai. Banyak di antara guru
yang belum siap mengikuti perubahan ini, karena keterbatasan kompetensi dan
sarana yang dimiliki. Pemerintah dalam hal ini seharusnya tidak hanya
matang dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini guru.
Sebab, guru merupakan promotor dan tolak ukur sukses atau tidaknya penerapan
kurikulum merdeka.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ana Widyastuti, Merdeka Belajar dan IMplementasinya, (Jakarta : Resna Anggria Putri,
2022).
Chumi Zahroul Fitriyah dan Rizki Putri Wardani, “Paradigma Bagi Guru Sekolah
Dasar”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 12, no 03, (2022).
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/
Larlen, “Persiapan Guru Bagi Proses Belajar Mengajar”, Jurnal Pena 3, no 1, (2013).
29
Windi Hastasasi dkk, Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan, (Jakarta : Saad Ibrahim, 2022).
30