Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH BERDIRINYA AL-WASHLIYAH


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH
KE-ALWASHLIYAHAN
DOSEN : MASRIL HABIB RAMBE,SE,MM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
 DANDI FITRA RAMADHAN LUBIS
 EKA APRILIANI
 SUNEVA

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHANBATU
RANTAUPRAPAT,2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya, sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu. Makalah
dengan judul tentang sejarah berdirinya Al-Washliyah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah KeAl-washliyahan, program studi Pendidikan
Agama Islam Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak


Masril Habib Rambe,S.E,M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Ke Al-
washliyahan yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah ikut berpartisipasi demi selesainya makalah ini. Semoga seluruh
bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami menjadi amal kebajikan
dan mendapat balasan dari Allah Swt, Tuhan yang Maha Pengasih dan
Penyayang.

Kami menyadari makalah ini masih memiliki kesalahan dalam penulisan,


pengutipan maupun penyusunannya. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis maupun
pembaca.

Rantauprapat,22 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2
2.1 SEJARAH AL-WASHLIYAH....................................................2
2.2 PANCA AMAL AL- WASHLIYAH..........................................4
2.3 VISI DAN MISI AL-WASHLIYAH...........................................4
2.4 LAMBANG AL-WASHLIYAH..................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................8


3.1 KESIMPLULAN..........................................................................8
3.2 SARAN..........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Al-jamiyatul washliyah yang selanjutnya disebut “Al-washliyah”
adalah ormas islam yang lahir pada tanggal 30 November 1930 di Medan.
Al jamiyatul washliyah bermula dari sebuah kelompok studi yang dibentuk
oleh murid-murid MIT (Maktab Islamiyah Tapanuli) yang duduk dikelas
tertinggi pada tahun 1928. Pada perkembangan selanjutnya para anggota
kelompok diskusi merasakan perlunya wadah organisasi yang lebih besar
dari sekedar kelompok diskusi. Lalu upaya ke arah ini mulai dirintis dengan
melakukan beberapa kali pertemuan. Sehingga puncaknya pada tanggal 30
November 1930 dideklarasikanlah Organisasi Al Jamiyatul Washliyah
dengan pengurusnya Ismail Banda sebagai ketua I dan A. Rahman Syihab
sebagai ketua II. Menarik untuk dicatat bahwa berdirinya Al Jamiyatul
Washliyah tidak tergantung pada seorang tokoh sentral kharismatik
sebagaimana halnya Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyah ataupun
Hasyim Asy’ari dengan NU. Pendirian dan pertumbuhan awal Al Jamiyatul
Washliyah lebih merupakan hasil upaya bersama beberapa orang dengan
peran dan keistimewaannya masing-masing. Kesemuanya dipersepsi sebagai
orang-orang yang berperan sangat penting dalam pendirian dan
pengembangan organisasi ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Latarbelakang berdirinya Al-Jam’iyatul Washliyah.
2. Apa saja yang merupakan Panca Amal Al Washliyah?
3. Visi dan Misi Al-Washliyah
4. Apa saja lambang Al-Washliyah?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH AL-WASHLIYAH

Al Jam’iyatul Washliyah, lebih dikenal dengan Al Washliyah, merupakan


organisasi Islam yang didirikan di kota Medan, Sumatra Utara, pada tanggal 30
November 1930. Hari itu sangat bertepatan dengan 9 Rajab 1349 H. Sejarah
Berdirinya Al Washliyah ini didirikan pada masa penjajahan Hindia Belanda,
dimana para pendiri organisasi Al Washliyah juga ikut berpartisipasi dalam
melawan para penjajah. Banyak tokoh-tokoh besar Al Washliyah ditangkap oleh
Belanda dan dijebloskan ke penjara hingga menjadi shahid. Simak juga sejarah
berdirinya Kerajaan Banten.

Hingga sekarang, Al Washliyah menjadi Ormas (Organisasi Masyarakat)


Islam yang bersifat sosial dan memiliki tujuan untuk mengamal ajaran Islam
untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Selain itu, organisasi ini juga serta merta
mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, aman, damai, adil, makmur,
dan diridhai oleh Allah SWT dalam negara Indonesia yang didasarkan dengan
Pancasila.

Organisasi yang didirikan di Medan ini memiliki tujuan utama pada saat
penjajahan Belanda, yaitu mempersatukan umat yang terpecah belah dengan
pandangan yang berbeda. Pada saat itu, bangsa Belanda menggunakan perpecahan
dan perbedaan tersebut sebagai strategi untuk terus berkuasa di Indonesia. Segal
acara dilakukan oleh bangsa Belanda untuk terus mengadu domba masyarakat
Indonesia supaya rakyat tetap terpecah belah. Penjajah Belanda khawatir akan
kemampuan rakyat Indonesia untuk melawan jika mereka bersatu. Simak juga 13
peninggalan kerajaan Islam di Indonesia. Ada beberapa motivasi yang menjadi
dorongan untuk mendirikan organisasi Al Washliyah:

2
Berakhirnya perang dunia pertama pada tahun 1918 telah membangkitkan
semangat para umat untuk merdeka, terutama di dunia Islam termasuk Indonesia
yang memiliki penduduk dengan sebagian besarnya beragama Islam.

Kelahiran pergerakan kebangsaan yang Budi Utomo pelopori pada tahun


1908 telah mempengaruhi para pemuda dan pelajar, termasuk pelajar Maktab
Islamiyah Medan untuk bersatu dan membina kesatuan dan persatuan untuk
melawan penjajah.

Lalu, ada munculnya perbedaan pandangan dalam pemahaman dan


penginterpretasian cabang syariat di kalangan umat Islam yang dipisahkan
menjadi kelompok kaum tua dan kaum muda atau kaum tradisional dan kaum
pembaharuan.

Upaya perpecah belahan itu meresap hingga ke sendi-sendi agama Islam.


Umat Islam pada saat itu terpecah karena perbedaan pandangan dalam hal ibadah
dan cabang dari agama. Kondisinya terus memburuk hingga umat Islam terbelah
menjadi dua kubu, yaitu kaum tua dan kaum muda. Dengan adanya perselisihan
ini, kalangan umat Islam di Medan, para pelajar yang belajar di Maktab Islamiyah
Tapanuli Medan, berusaha untuk mempersatukan kembali umat Islam yang
terpecah belah.

Maka terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang memiliki arti


perkumpulan yang menghubungkan. Maksud dari nama ini adalah
menghubungkan manusia dengan Allah SWT dan menghubungkan manusia
dengan manusia lainnya agar bersatu, serta menghubungkan manusia dengan alam
sekitarnya. Hal ini sesuai dengan makna dari Hablun minallah wa hablun
minannaas yang artinya hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia
dengan sesama manusia. Simak juga sejarah kerajaan Islam di Indonesia.

3
2.2 PANCA AMAL AL- WASHLIYAH

Selain itu, Al Washliyah juga mengembangkan usaha dan kegiatan untuk


mewujudkan tujuannya. Ada lima macam usaha dan kegiatan yang dijalankan
oleh organisasi ini yang merupakan Panca Amal Al Washliyah, yaitu:

1)Pendidikan dan kebudayaan

2)Dakwah dan kaderisasi

3)Amar makruf nahi munkar

4)Panti asuhan dan fakir miskin

5)Ekonomi dan kesejahteraan umat

2.3 VISI DAN MISI AL-WASHLIYAH

Sejak awal Sejarah Berdirinya Al Washliyah, mereka sudah meletakkan


posisinya secara independent dan tidak berafiliasi ke partai politik manapun.
Meskipun begitu, organisasi ini tidak membatasi anggotanya secara pribadi yang
sebenarnya ingin mengembangkan karirnya dalam rangka amal shalih kepada
partai politik yang ada dan ormas yang sah di mata peraturan RI. Simak juga
sejarah berdirinya HMI. Adapun visi dan misi dari Al Washliyah adalah sebagai
berikut:

1)Visi Al Washliyah

Pada umumnya, visi dari organisasi Islam adalah untuk melakukan jihad fi
sabilillah yang artinya untuk berjihad berjuang dengan sungguh0sungguh di jalan
Allah, dan mencari mardhatillah, yang artinya untuk mencari ridha Allah. Maka
dari itu, untuk mencapai visi tersebut, Al Washliyah memiliki visi khusus yaitu
membangun washilah yang berarti sebagai suatu kelompok komunitas Islam yang
selalu berjuang untuk membangun dan memperkuat hubungan manusia dengan
Allan dan antar manusia dengan manusia.

4
2)Misi Al Washliyah

Untuk mencapai visinya, ada tiga misi utama yang dimiliki sebagai berikut:

 Kegiatan Pendidikan
 Kegiatan dakwah Islam
 Kegiatan amal sosial

Organisasi yang didirikan di Medan ini memiliki tujuan utama pada saat
penjajahan Belanda, yaitu mempersatukan umat yang terpecah belah dengan
pandangan yang berbeda. Pada saat itu, bangsa Belanda menggunakan perpecahan
dan perbedaan tersebut sebagai strategi untuk terus berkuasa di Indonesia. Segal
acara dilakukan oleh bangsa Belanda untuk terus mengadu domba masyarakat
Indonesia supaya rakyat tetap terpecah belah. Penjajah Belanda khawatir akan
kemampuan rakyat Indonesia untuk melawan jika mereka bersatu. Simak juga 13
peninggalan kerajaan Islam di Indonesia. Ada beberapa motivasi yang menjadi
dorongan untuk mendirikan organisasi Al Washliyah:

Berakhirnya perang dunia pertama pada tahun 1918 telah membangkitkan


semangat para umat untuk merdeka, terutama di dunia Islam termasuk Indonesia
yang memiliki penduduk dengan sebagian besarnya beragama Islam.

Kelahiran pergerakan kebangsaan yang Budi Utomo pelopori pada tahun 1908
telah mempengaruhi para pemuda dan pelajar, termasuk pelajar Maktab Islamiyah
Medan untuk bersatu dan membina kesatuan dan persatuan untuk melawan
penjajah.

Lalu, ada munculnya perbedaan pandangan dalam pemahaman dan


penginterpretasian hokum furuk (cabang) syariat di kalangan umat Islam yang
dipisahkan menjadi kelompok kaum tua dan kaum muda atau kaum tradisional
dan kaum pembaharuan.

Upaya perpecah belahan itu meresap hingga ke sendi-sendi agama Islam.


Umat Islam pada saat itu terpecah karena perbedaan pandangan dalam hal ibadah
dan cabang dari agama. Kondisinya terus memburuk hingga umat Islam terbelah
menjadi dua kubu, yaitu kaum tua dan kaum muda. Dengan adanya perselisihan
ini, kalangan umat Islam di Medan, para pelajar yang belajar di Maktab Islamiyah
Tapanuli Medan, berusaha untuk mempersatukan kembali umat Islam yang
terpecah belah.

Maka terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang memiliki arti


perkumpulan yang menghubungkan. Maksud dari nama ini adalah
menghubungkan manusia dengan Allah SWT dan menghubungkan manusia

5
dengan manusia lainnya agar bersatu, serta menghubungkan manusia dengan alam
sekitarnya. Hal ini sesuai dengan makna dari Hablun minallah wa hablun
minannaas yang artinya hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia
dengan sesama manusia. Simak juga sejarah kerajaan Islam di Indonesia.

2.4 LAMBANG AL-WASHLIYAH

Lambang Al Washliyah yang digunakan berupa lambing dengan warna hijau dan
bergambar bulan sabit dengan lima bintang yang berwarna putih. Masing-masing
dari gambar tersebut memiliki artinya sendiri yang mencerminkan sejarah
berdirinya Al Washliyah. Simak juga sejarah Islam di Indonesia. Berikut adalah
penjelasannya.

 Bulan Terbit

Bulan terbit mencerminkan bulan purnama raya yang sedang memancarkan


cahayanya di alam dunia. Hal ini juga merupakan peringatan kepada aam bahwa
agama Islam akan berkembang merata ke seluruh penjuru alam. “Dialah Allah
yang telah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.” (Al Qur’an)

 Lima Bintang

Simbol lima bintang yang ada pada logo organisasi ini melambangkan sendi
kebenaran agama Islam dengan lima rukun Islam. Yang utama merupakan
sembahyang lima waktu yang merupakan fondasi kokoh yang menyinari rohani
dan jasmani umatnya supaya dapat menunaikan perintah Ilahi untuk mencapai
kemuliaan di dunia dan di akhirat. “Dan akan beberapa tanda, dan dengan bintang
itu mereka mendapat petunjuk.” (Al Qur’an)

 Warna Putih

6
Warna putih dari logo organisasi ini mencerminkan keimanan orang yang mukmin
sebagai cahaya bulan yang baru terbit. Warna sinar yang terpancar merupakan
cahaya terang benderang dan tetap akan timbul meskipun ada hujan, awan, serta
angin badai kencang. Cahaya itu akan tetap bersinar hingga saat penghabisan dan
tidak akan lenyap.

 Dasar Berwarna Hijau


 Dasar lambang yang berwarna hijau mencerminkan bahwa setiap orang
mukmin wajib suci hati, rohani, jasmani, dan budi pekertinya. Selain itu,
orang mukmin juga lemah lembut dalam mencapai kemuliaan dan
perdamaian yang kekal di muka bumi. “Adakah tidak engkau lihat
sesungguhnya Allah telah menurunkan dari langit akan air, maka jadilah
bumi hijau. Sesungguhnya Allah amat pengasih lagi amat mengetahui
(mengkabarkan).” (Al Qur’an)
 Cahaya Bulan dan Bintang

Cahaya bulan dan bintang melambangkan bahwa agama Islam dan kaum
muslimin merupakan pedoman petunjuk keselamatan di daerah dan di lautan
dengan jalan yang lemah lembut. Cahaya tersebut tidak dapat ditutupi dengan apa
pun dan dimana pun. Karena ibaratnya air, sinar bulan dan bintang akan berjalan
merata ke bumi dan lambat laun akan merata ke seluruh bumi.

“Dan Dialah Allah yang telah menjadikan bagi kamu akan beberapa bintang
supaya kamu dapat petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya
Kami nyatakan beberapa tanda bagi kaum yang mengerti.” (Al Qur’an).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Al-jamiyatul washliyah yang selanjutnya disebut “Al-washliyah”


adalah ormas islam yang lahir pada tanggal 30 November 1930 di
Medan. Al jamiyatul washliyah bermula dari sebuah kelompok studi yang
dibentuk oleh murid-murid MIT (Maktab Islamiyah Tapanuli) yang duduk
dikelas tertinggi pada tahun 1928. Al Jamiatul Washliyah adalah organisasi
yang bergerak dibidang pendidikan, dakwah, amal sosial dan pemberdayaan
ekonomi keumatan. Ada 5 (lima) macam usaha dan kegiatan Al Washliyah
yang merupakan Panca Amal Al Washliyah, yaitu : Pendidikan dan
kebudayaan, Dakwah dan kaderisasi, Amar makruf nahi munkar, Panti
Asuhan dan fakir miskin, Ekonomi dan kesejahteraan umat Sejak awal
mulai berdirinya

3.2 SARAN

Ada beberapa point yang bisa warga Al Washliyah renungkan


untuk menghidupkan kembali ghirah perjuangan Al Washliyah ke depan.
Paling tidak, Al Washliyah lebih mampu lagi menunjukkan kiprah dan
karya nyatanya membenahi moralitas umat dan mengisi pembangunan
bangsa ini di berbagai bidang ,yang meliputi:pendidikan,ekonomi,sosial-
budaya,keagamaan dan lain-lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Zebua, A. M. (2019). Muhammadiyah dan Al-Washliyah di Sumatera Utara;


Sejarah, Ideologi, dan Amal Usahanya. Islamika: Jurnal Ilmu-ilmu
Keislaman, 19(01), 58-69.

LAKSANA, I. (2020). STATUS HUKUM WALIMATUL ‘URS DENGAN


HIBURAN KESENIAN KUDA LUMPING (STUDI TERHADAP PANDANGAN
ULAMA ALWASHLIYAH KECAMATAN AIR JOMAN) (Doctoral dissertation,
UIN Sumatera Utara Medan).

Anda mungkin juga menyukai