Disusun Oleh:
Ani Amelia(2110310012)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat-Nya
sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya dan semoga bisa
bermanfaat bagi orang yang membacanya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafaatnya.
Makalah ini merupakan “Perbedaan individu dan Kecerdasan pribadi” Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Pendidikan”. Ucapan terimakasih kepada Ibu
Rifa’atussalwa Hayati selaku pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan ini. Kami
menyadari bahwa penulisan makalah yang kami susun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................................. 2
Kesimpulan ........................................................................................................................ 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun hal yang melatar belakangi dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan penulis dalam mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa selain itu juga adalah untuk
memenuhi tugas perkuliahan untuk kelancaran proses belajar mengajar diruangan dengan maksud
memahami materi tentang individu dan masyarakat serta peran keduannya dalam kehidupan sosial.
Individu adalah seorang manusia yang khas. Ia mempunyai kemampuan dan kebutuhan
yang berbeda satu sama lain. Untuk mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhannya,
ia tidak bisa berdiri sendiri, ia membutuhkan orang lain. Karena itulah ia hidup berkelompok
membentuk masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Perbedaan individu dan kecerdasan pribadi
2. Apa yang di maksud dengan individu, kecerdasan, dan kepribadian
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu
Mengenai pengertian individu, individu berasal dari kata “individuum” yang artinya tidak
terbagi dari bahasa latin. Individu merupakan unit yang paling kecil dari pembentuk masyarakat.
Dalam ilmu sosial individu juga merupakan bagian paling kecil dari kelompok masyarakat yang
tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Individu akan memiliki atau menyesuaikan
karakteristik dengan kelompok di mana individu tersebut bergabung. Kata individu merupakan
kesatuan yang terbatas bukan berarti manusia sebagai keseluruhan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata individu mempunyai arti organisme
tunggal atau yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologis individu bersifat bebas . Mirip seperti
pengertian individu menurut konsep Sosiologis yang mempunyai arti manusia hidup berdiri
sendiri. Setiap individu dalam masyarakat memiliki peran dan status yang berbeda, di dalam
lingkungan masyarakat individu memiliki peran menjadi makhluk sosial. Selain memiliki peran
dalam lingkungan masyarakat, individu juga memiliki peran dalam dunia politik. Peran individu
dalam dunia politik seperti menjadi yang menyumbangkan pendapat, salah satu partisipasi dalam
berbagai kegiatan politik, dan ikut membantu mencari solusi masalah dalam organisasi atau dunia
politik.
Secara umum, pengertian individu ini merupakan satu organisme tunggal yang hidupnya itu
berdiri sendiri dan secara fisiologis itu bersifat bebas, dan juga tidak mempunyai hubungan organik
dengan sesamanya. Dalam sosiologi, pengertian individu ini merupakan sebuah unit terkecil
pembentuk suatu masyarakat yang tidak bisa/dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecil. Dalam hal ini, individu itu adalah manusia perseorangan yang memiliki kepribadian serta
juga tingkah laku spesifik dan juga mempunyai peranan di lingkungan sosialnya.
Secara etimologis, kata “individu” ini diadaptasi dari bahasa Inggris yang berasal dari bahasa
Yunani “individium”, yang mana artinya “tidak terbagi”. Istilah tersebut merujuk pada suatu
kesatuan yang paling kecil serta terbatas. Sehingga dalam hal ini, individu itu merupakan suatu
kesatuan yang terbatas, yakni sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
5
B. Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan adalah perihal cerdas, kesempurnaan akal budi manusia. Kata kecerdasan ini
diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cerdas berarti sempurna
perkembangan akal budi seseorang manusia untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan sempurna
pertumbuhan tubuhnya. Pada dasarnya setiap orang dapat mendefinisikan arti dari kecerdasan.
Orang yang memiliki kecerdasan biasanya dapat berpikir secara rasional, logis, dan masuk akal
serta mampu menyesuaikan diri secara efektif. Dalam pengertian yang populer, kecerdasan sering
didefinisikan sebagai kemampuan mental umum untuk belajar dan menerapkan pengetahuan
dalam memanipulasi lingkungan, serta kemampuan berpikir abstrak.
a. David Wechslet berpendapat bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk bertindak secara
terarah, berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungan secara efektif,
b. Psikolog Donald Stener menyebut kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan yang sudah ada untuk memecahkan berbagai masalah,
6
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan
berpikir dan bertindak secara efektif dalam memahami persoalan yang dihadapi dengan
menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah.
C. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa
kecil, dan juga bawaan, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.(Sjarkawi, 2008: 11).
Dalam buku (Agus Sujanto, dkk: 10) kata kepribadian berasal dari kata Personality (bhs.
Inggris) yang berasal dari kata persona (bhs. Latin) yang berarti kedok atau topeng. Yaitu tutup
muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk
menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang.
Hal itu dilakukan oleh karena terdapat ciri-ciri yang khas yang hanya dimiliki oleh seseorang
tersebut baik dalam arti kepribadian yang baik, ataupun yang kurang baik. Misalnya untuk
membawakan kepribadian yang angkara murka, serakah, dan sebagainya sering ditopengkan
dengan gambar raksasa, sedang untuk prilaku yang baik, budiluhur, suka menolong, berani
berkorban, dan sebagainya ditopengkan dengan seorang ksatria, dan sebagainya.(Agus Sujanto
dkk, 2009: 10)
Kepribadian meliputi tingkah laku, cara berfikir, perasaan, gerak, hati, usaha, aksi, tanggapan
terhadap kesempatan, tekanan dan cara sehari-hari dalam berinteraksi dengan orang lain. Jika
unsur-unsur kepribadian ini menyatakan diri dalam kombinasi yang berulang-ulang secara khas
dan dinamis makaa hal demikian dikenal dengan nama gaya kepribadian. Kepribadian adalah khas
bagi setiap pribadi, sedangkan gaya kepribadian bisa dimiliki oleh orang lain yang juga
menunjukan kombinasi yang berulang-ulang secara khas dan dinamis dari ciri pembawaan dan
pola kelakuan yang sama.
Dalam kehidupan sehari-hari istilah kepribadian dipahami dengan pengertian yang beraneka
ragam. Terutama dalam kosa kata bahasa Indonesia juga dikenal istilah watak, karakter, perangai
dan sebagainya yang pengertiannya sulit dibedakan dengan kepribadian. Meskipun demikian,
menurut Suryabrata (1990), watak sebenarnya merupakan padanan dari karakter dan dalam
penggunaannya, watak tidak hanya dipakai dalam satu arti.
7
D. Macam-macam perbedaan individual
1. Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Berdasarkan pengamatan dan penyerapan seseorang atas suatu obyek, setiap orang
dapat memiliki persepsi tersendiri mengenai hal – hal tersebut. Berkat pengetahuan yang
diperolehnya tersebut, seseorang dapat membentuk suatu persepsi akan hal yang dialaminya dan
8
5. Perbedaan Bakat
Kemampuan khusus mengenai suatu bidang tertentu yang dibawa sejak lahir disebut bakat. Bakat
dapat berkembang dengan baik apabila seseorang mendapatkan stimulasi yang tepat. Sedangkan
apabila lingkungan tidak memberikan kesempatan pada bakat seseorang untuk berkembang, maka
bakat tersebut tidak akan terasah dan berkembang dengan baik. Kemampuan mengembangkan
bakat dimiliki oleh masing – masing orang, namun hasil tes inteligensi yang dilakukan lebih
menampilkan keberhasilan di bidang akademik daripada bakat seseorang.
8. Perbedaan Minat
Minat bisa diartikan sebagai kekuatan yang memotivasi dan membuat kita ingin melakukan
sesuatu mengenai suatu hal, orang, atau suatu aktivitas. Dalam berbagai bidang, itu berarti
ketertarikan seseorang akan suatu bidang tertentu yang melebihi bidang lainnya. Minat juga akan
bervariasi pada setiap individu, dan merupakan salah satu dari macam – macam perbedaan
individu.
9
9. Perbedaan Tingkah Laku
Mecam – macam perbedaan individu lainnya adalah perbedaan pada tingkah laku. Beberapa orang
memiliki tingkah laku yang positif terhadap suatu topik yang khusus, subjek, dan profesi daripada
yang lainnya. Tingkah laku yang positif ini bisa dihasilkan melalui pendidikan yang diberikan,
tentunya sejak masa kecil.
10. Perbedaan Nilai
Nilai adalah hal – hal yang dianggap penting oleh individu. Beberapa orang menilai bahwa materi
lebih penting daripada nilai moral, ada juga yang menganggap sebaliknya dan masih banyak lagi
nilai yang dipentingkan oleh tiap orang yang berbeda. Untuk menyeimbangkan nilai – nilai
tersebut dalam diri seseorang antara nilai spiritual dan materialisme agar tercapai juga
keseimbangan dalam hidup seseorang, maka pendidikan yang tepat perlu dilakukan sejak dini.
Salah satu karakteristik pembelajaran yang efektif jika pembelajaran dapat merespon kebutuhan
khusus siswa, karena adanya perbedaan individual, Perbedaan Individual berkaitan dengan
psikologi pribadi yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai
kesamaannya. Psikologi Perbedaan individual menguji dan menjelaskan bagaimana orang-orang
berbeda dalam berfikir, berperasaan dan bertindak.
Aspek perkembangan teori perbedaan individu dalam psikologi, di dalamnya terdapat fakta
mengenai berbagai unsur- unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya, juga di dalam pola
yang bersifat umum dari hal apa saja yang dibentuk oleh warisan manusia secara biologis dan juga
sosial, dari tiap- tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Teori perbedaan individu dalam psikologi yang dikembangkan oleh lindgren (1980)
mengatakan bahwa sebuah perbedaan individual menyangkut mengenai variasi yang terjadi, baik
variasi dalam aspek fisik dan juga psikologis, perbedaan individual tersebut juga di satukan dalam
sebuah teori chaplin (1195:224) yang menyatakan sembarang sifat atau perbedaan kuantitatif
dalam suatu sifat yang dapat membedakan suatu individu dengan individu lainnya.
10
F. Faktor-faktor perbedaan individu
Sudah sejak lama, para ahli berdebat mengenai faktor mana yang paling dominan
mempengaruhi perkembangan individu, bawaan atau lingkungan. Perdebatan ini dikenal dengan
istilah kontroversi Nature vs naurtue.
Tidak disangkal bahwa ciri-ciri fisik dan mental tertentu diturunkan dari generasi ke generasi.
Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, tinggi badan, dan berbagai ciri anatomis tubuh memang
banyak yang diturunkan dari generasi ke generasi. Berbagai penemuan mutakhir juga
menunjukkan bahwa temperamen seseorang banyak banyak dipengaruhi oleh susunan gen yang
dikenal dengan nama enkephalin dan endorfin.
Aliran Nativisme, yaitu dipelopori Schipenhauer (1788-1860) dan para filsuf tes (427-347
BC) seperti Plato dan Descartes (1596-1050), memandang perkembangan manusia sudah
ditentukan oleh alam. Anak kecil adalah orang dewasa dalam bentuknya yang masih kecil, kata
mereka. Lingkungan atau perkembangan seseorang. Ini berarti perkembangan anak dapat
diserahkan saja pada alam dan sekolah tidak dibutuhkan. Aliran ini menimbulkan gerakan
pesimisme pedagogis.
Selain berbagai ciri yang dibawa individu sejak lahir, terdapat banyak segi kepribadian individu
yang diperolehnya dari proses belajar. Alam tidak mempersipkan seseorang untuk jadi Dosen, Ahli
Hukum, atau Dokter. Ia bahkan tidak mempersiapkan anak untuk menjadi orang desa atau kota.
Semua tekanan berbeda baik karena daerah geografis (Desa-Kota) maupun status sosial (kaya-
miskin; Dokter, Guru, dan lain-lain) harus dipelajari oleh individu sehingga bila tiba saatnya ia
harus mandiri dalam lingkungan itu, ia sudah siap. Hasil belajar ini tentu akan sangat
mempengaruhi kepribadiannya secara keseluruhan.
Aliran Empirisme yang dipelopori oleh John Locke (1632-1704), beranggapan bahwa manusia
lahir tabularasa, putih bersih bagaikan kertas yang belum ditulisi. Lingkunganlah yang
membentuk seseorang menjadi manusia seperti dia pada waktu dewasa. Oleh karena itu
11
lingkungan harus “diatur” dengan baik agar anak-anak kelak menjadi manusia dewasa yang baik.
Sekolah perlu, karena darinya seorang belajar banyak tentang kehidupan. Pandangan ini mendasari
banyak panadangan para ahli psikologi aliran behaviorisme modern, seperti Albert Bandura dan
B.F Skinner (1904- ). Karena memandang perlunya lembaga pendidikan untuk mempengaruhi
perkembangan individu, maka aliran ini merangsang timbulnya gerakan optimisme pedagosis.
pemberian pelayanan Pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat ostimewa yang
dimiliki oleh siswa, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan
program reguler dalam angka waktu yang lebih singkat dibandingkan temen-temennya.
2. Remedial
pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau hambatan dengan
memberikan pelajaran atau tigas tambahan sehingga mereka dapat menyelesaikan program sesuai
dengan waktu yang di tentukan.
3. Program pengeyaan
Program pengayaan, pemberian layanan pendidikn sesuai dengan potensi kecerdasan yang di
miliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat
perluasan pendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas - tugas yang diprogramkan
untuk siswa lainnya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia Atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang,
individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan dan oknum. Perbedaan
individu secara umum adalah hal-hal berkaitan dengan psikologi pribadi yang menjelaskan
perbedaan psikologis antar orang-orang serta berbagai persanaanbya. Sumber perbedaan individu
disebabkan faktor bawaan dan faktor lingkungan. Terhadap beberapa macam bidang perbedaan
individu dapat diaplikasikan dalam bebebrapa cara yaitu menggunakan pelayanan pendidikan
sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang di miliki oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
13