Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHALUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan
mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah,
tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan
tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.Dengan batasan-
batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-
hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat
sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi
bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
1.2 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa Pengertian Adab dan Peradaban ?
1.3.2 Apa Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat
Adab?
1.3.3 Apa saja Evolusi dan Tahapan-tahapan Peradaban?
1.3.4 Apa saja Peradaban dan Perubahan Sosial?
1.3.5 Apa Tradisi dan Modernisasi?
1.3.6 Bagaimana Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman dan Kedamaian
sebagai Makna Hakiki Manusia Beradab?
1.3.7 Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Adab dan Peradaban,
1.3.2 Mengetahui pengertian manusia sebagai mahluk beradab dan
bermasyarakat adab.
1.3.3 Mengetahui evolusi dan tahapan-tahapan peradaban.
1.3.4 Mengetahui peradaban dan perubahan social
1.3.5 Mengetahui tradisi dan modernisasi.
1.3.6 Mengetahui Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman dan Kedamaian
sebagai Makna Hakiki Manusia Beradab?
1.3.7 Mengetahui Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan
Manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian adab dan peradaban
Menurut Damono sebagaimana dikutip oleh Oman Sukmana, kata “adab”
berasal dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi
pekerti.
Adab erat hubungannya dengan:
 Moral yaitu nilai – nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan
kesusilaan
 Norma yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu yang baik atau salah.
 Etika yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk
yang menjadi pegangan dalam mengatur tingksh laku manusia.
 Estetika yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
keindahan, kesatuan, keselarasan dan kebalikan.
Menurut Fairchild sebagaimana yang dikutip oleh Oman Sukmana,
“peradaban” adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat
tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
Menurut Bierens De Hans “peradaban” adalah seluruh kehidupan sosial,
ekonomi, politik dan teknik. Jadi, peradaban adalah bidang kehidupan untuk
kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari
hasrat dan gairah yang lebih murni diatas tujuan yang praktis hubungannya
dengan masyarakat.
2.2 Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia disamping sebagai makhluk Tuhan, sebagai makhluk individu
juga sebagai makhluk sosial budaya, dimana saling berkaitan satu dengan yang
lain. Sebagai makhluk Tuhan manusia memiliki kewajiban mengabdi kepada
Sang Kholik, sebagai makhluk individu manusia harus memenuhi segala
kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk sosial budaya manusia harus hidup
berdampingan dengan manusia lain dalam kehidupan yang selaras dan saling
membantu.
Manusia sebagai makhluk sosial disini merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat lain, agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu,
manusia yang bertanggungjawab adalah manusia yang dapat menyatakan bahwa
tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum.
Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus
menjunjung tinggi aturan-aturan, norma-norma, adat-istiadat, ugeran dan
wejangan atau nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat yang diwujudkan
dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan sosial, sehingga dalam
kehidupan di masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan,
ketentraman dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai
manusia beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian yang lain adalah suatu
kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dalam
suatu masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut
sifat dasarnya dianggap paling cocok bagi setiap orang tersebut, yang tentunya
perlu adanya keselarasan dan keharmonisan. Namun demikian keinginan
manusia untuk mewujudkan keinnginannya atau haknya sebagai salah satu
bentuk pemenuhan kebutuhan hidup, tidak boleh dilakukan secara berlebihan
bahkan merugikan manusia lain. Manusia dalam menggunakan hak untuk
memenuhi kepentingan pribadinya tidak boleh melampaui batas atau merugikan
kepentingan orang lain. Sebagai suatu anggota masyarakat yang beradab
manusia harus bisa menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
2.3 Evolusi dan Tahapan-tahapan Peradaban
Evolusi diajukan sebagai faktor kebudayaan pada sekitar pertengahan abad
ke – 19 dan dengan segera pula menjadi kategori budaya yang sangat populer.
Mereka yang menerapkan gagasan evolusi pada pertumbuhan kebudayaan tidak
begitu melukiskan proses yang sungguh-sungguh terjadi, melainkan hanya
menyusun sebuah artificial selection diantara ratusan peristiwa dan kejadian
yang laludiurutkan menurut skema evolusi. Menurut JWM Baker SJ, mereka
tidak sampai menerangkan jalan kebudayaan dengan teori evolusi, tetapi
mencoba membuktikan evolusi dengan data budaya yang ada.

Proses evolusi kebudayaan hanya dipandang dari jauh, yakni dengan


mengambil jangka waktu yang panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu,
maka akan menampakkan perubahan-perubahan besar yang seolah menentukan
arah (directional) dari sejarah perkembangan kebudayaan yang bersangkutan.
Perubahan – perubahan tersebut direkonstruksi dengan menganalisa sisa-sisa
dari benda hasil kebudayaan manusia pada jaman dahulu yang antara lain digali
dari lapisan bumi diberbagai tempat.

2.4 Peradaban dan Perubahan Sosial


2.4.1 Pengertian dan cakupan kebudayaan sosial

Perubahan sosial merupakan gejala yang akan menimbulkan


ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada didalam masyarakat,
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai
fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

Willbert Moore memandang perubahan sosial sebagai “perubahan


struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial”. Perubahan sosial
berbeda dengan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan
mengarah pada perubahan unsur-unsur kebudayaan yang ada.

William F. Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-


perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan yang materiil
maupun immateriil.

Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau


dalam hubungan interaksi yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Cara
yang paling sedderhana untuk memahami terjadinya perubahan sosial
dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang
terjadi dalam masyarakat sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam
masyarakat yang dianalisis dari berbagai segi :

a) Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak (derection of


change) bahwa perubahan tersebut meninggalkan faktor yang
diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor tersebut, mungkin
perubahan itu bergerak kepada sesuatu yang baru sama sekali, akan
tetapi mungkin pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah adda
pada waktu yang lampau.
b) Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan
yang terjadi dalam masyarakat.
2.4.2 Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
a) Teori Sebab – Akibat (Causation Problem)
Beberapa faktor dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan
sebab – sebab perubahan sosial yang terjadi, beberapa pendekatan
sebagai berikut :
1) Analisis Dialektika
2) Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
b) Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
Kebudayaan teori – teori mengenai arah perubahan sosial
mempunyai kecenderungan yang bersifat kumulatif atau evolusioner.
1) Teori Evolusi Unilinier (Garis Lurus Tunggal)
2) Teori Multilinier
2.5 Tradisi dan Modernisasi
2.5.1 Tradisi
Adat adalah merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu
bangsa, merupakan satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang
bersangkutan dari abad ke abad. Oleh karena itu, maka tiap bangsa
didunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri – sendiri yang satu dengan
yang lainnya berbeda satu sama lain.
Adat istiadat yang hidup serta yang berhubungan dengan tradisi
rakyat yang merupakan adat kebiasaanturun-temurun yang masih
dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara – cara
yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar, serta hal ini
merupakan sumber yang mengagumkan bagi kekayaan budaya bangsa.
Didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, adat yang dimiliki
oleh daerah – daerah suku – suku bangsa adalah berbeda – beda,
meskipun demikian dasar dan sifatnya adalah satu, yaitu
keindonesiaannya. Oleh karena itu, maka adat bangsa Indonesia itu
dikatakan ber“bhinneka”. Adat bangsa Indonesia yang “Bhinneka
Tunggal Ika” ini tidak mati, melainkan selalu berkembang.
2.5.2 Modernisasi
Konsep Modernisasi.
Modernisasi dimulai di Italia abad ke – 15 dan tersebar di sebagian
besar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya. Manifesto proses
modernisasi pertama kali terlihat di Inggris dengan meletusnya revolusi
industri pada abad ke – 18, yang mengubah cara produksi tradisional ke
modern.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses tranformasi yang
mengubah :
 Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks
industri yang besar, dimana produksi barang konsumsi dan sarana
dibuat secara masal.
 Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern
memerlukan ada masyarakat nasinal dengan integrasi yang baik.
Syarat-syarat Modernisasi.
Modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut
tidak mengarah pada angan – angan. Modernisasi dapat terwujud melalui
beberapa syarat, yaitu :
 Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa
maupun masyarakat.
 Sistem administrasi negara yang baik yang benar – benar
mewujudkan birokrasi.
 Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang
terpusat pada suatu atau lembaga tertentu.
 Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi masa.
Ciri-ciri Modernisasi.
Modernisasi merupakan salah satu modal yang ditandai dengan ciri
– ciri :
 Keutuhan materi dan ajang kebutuhan manusia.
 Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensasi, dan akulturasi.
 Modernisasi banyak menberikan kemudahan bagi manusia.
 Berkat jasanya, hampir senua keinginan manusia terpenuhi.
 Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru.
2.6 Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman dan Kedamaian sebagai Makna
Hakiki Manusia Beradab
Sudah menjadi kodrat alam bahwa manusia dalam hidupnya selalu
bergaul dan berkumpul serta hidup bersama – sama dengan manusia lainnya
dalam satu tempat dan waktu tertentu yang disebut masyarakat. Dalam
masyarakat manusia saling mengadakan hubungan dan kerjasa (interaksi) antara
yang satu dengan yang lain. Itulah sebabnya filosofis terkenal Aristoteles
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Kehidupan bersama atau berkelompok dari manusia itu, mempunyai
beberapa tujuan tertentu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
menghindarkan diri dari marah bahaya, dan melanjutkan keturunan.
2.7 Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan
sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk
ke seluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di
dunia, termasuk di dalamnya bangsa Indonesia.
Arus informasi berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan
manusia makin terbuka luas. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar,
karena ditopang pula oleh sistem – sistem sosial yang kuat, dan dalam
kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia
menjadi sempit, ruang, dan waktu menjadi sangat relatif, dan dalam banyak hal,
batas – batas negara sering menjadi kabur dan bahkan mulai tidak relevan.
Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini menurut Indra Siswarini
adalah masyarakat modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya
mampu membangun dirinya sederajat dengan bangsa lain tetapi juga tangguh
dalam menghadapi kemerosotan mutu lingkungan hidup.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian Adab dan Peradaban
a. Adab
Adalah Akhlak, Kesopanan, Kehalusan budi pekerti. Damono, 2001
menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
b. Peradaban
Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social
grouping of people and the broadest level of cultural identity people have
short of that which distinguish humans from other species (kelompok sosial
tertinggi dari orang-orang dan tingkat identitas budaya yang paling luas
orang memiliki kekurangan yang membedakan manusia dari spesies lain)
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh
faktor:
a) Pendidikan
b) Kemajuan teknologi dan Ilmu pengetahuan.
Ciri ciri masyarakat beradab:
a) Kesadaran pertimbangan moral
b) Kesadaran fungsi moral
c) Mampu membuat keputusan moral
d) Bertingkah laku bermoral
e) Bernilai intrinsik dalam hubungan social
f) Simpati dan Empati
g) Manusiawi dan mampu hidup sebagai makhluk bermora
DAFTAR PUSTAKA

26inggris2brianiyusmarina.blogspot.co.id/2015/03/manusia-dan peradaban.html

Diktat Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar untuk Lingkungan STKIP dan AMIK
Garut , oleh Drs. Ana Maulana, M.Pd

Kuliahhariini.blogspot.co.id/2011/06/adab-dan-peradaban.html

Siskadwimeikuri.Blogspot.Com/2013/11/Ilmu-Sosial-Dan-Budaya-
DasarManusia.Html

Wasitoadi.Blogspot.Com/2012/10/Makalah-Manusia-Dan-Peradaban.Html
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan
seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang
sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang penulis beri judul ” hakikat peradaban mahluk beradab dan masyarakat
adab”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang
sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar
penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat
berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga
semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan
kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak
meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan
akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb
TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

Hakikat Peradaban Mahluk Beradab Dan Masyarakat Adab

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

MOCH EKA PRASETIA B 515 18 011 185

SITI HARDIANTI 515 011 010

NOVITA MARLIN 515 18 011 414

PROGRAM STUDI S1-FARMASI


UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR
MAKASSAR
2018

Anda mungkin juga menyukai