Anda di halaman 1dari 2

3.

Metode Partisi

a. Partisi Cair-cair

Partisi cair-cair biasa juga disebut sebagai metode corong pisah. Jika suatu cairan
ditambahkan ke dalam ekstrak yang telah dilarutkan dalam cairan lain yang tidak
dapat bercampur dengan yang pertama, akan terbentuk dua lapisan. Satu komponen
dari campuran akan memiliki kelarutan dalam kedua lapisan tersebut (biasanya
disebut fase) dan setelah beberapa waktu dicapai kesetimbangan konsentrasi dalam
kedua lapisan. Waktu yang diperlukan untuk tercapainya kesetimbangan biasanya
dipersingkat oleh pencampuran keduanya dalam corong pisah (Tobo : 2001).

b. Partisi Padat-cair
Merupakan pemisahan satu komponen dari padatan dengan melarutkannya dalam
pelarut, tetapi komponen lainnya tidak dapat dilarutkan dalam pelarut tersebut. Proses
ini biasanya dilakukan dalam fase padatan, sehingga disebut juga ekstraksi padat-cair.
Dalam ekstraksi padat-cair, larutan yang mengandung komponen yang diinginkan
harus bersifat tak campur dengan cairan lainnya. Proses ini banyak digunakan dalam
pemisahan minyak dari bahan yang mengandung minyak. (Ibrahim, 2009)

1. Pengertian partisi
 Pengertian Partisi
Partisi adalah proses pemisahan untuk memperoleh komponen zat terlarut
dari campurannya dalam padatan dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Dapat
juga didefenisikan sebagai dispersi komponen kimia dari ekstrak yang telah
dikeringkan dalam suatu pelarut yang sesuai berdasarkan kelarutan dari komponen
kimia dan zat-zat yang tidak diinginkan seperti garam-garam tidak dapat larut.
Operasi ekstraksi ini dapat dilakukan dengan mengaduk suspensi padatan di dalam
wadah dengan atau tanpa pemanasan (Najib, 2013).
 Partisi merupakan proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda (Rahayu, 2009).
 Partisi , yaitu teknik ekstraksi yang biasanya digunakan untuk memisahkan suatu zat
(bentuk cair), dengan dasar perbedaan kelarutan zat tersebut pada dua pelarut yang
tidak saling melarutkan. ( Underwood, 1986)
Daftar pustaka:
Rahayu, L. 2009, Isolasi dan Identivikasi senyawa flavonoid dari Biji Kacang Tunggak
(Vigna unguiculata L.), Universitas Brawijaya: Malang.
Tobo, F. 2001. Buku Pengangan Laboratorium Fitokimia I. Universitas Hasanuddin :
Makassar.
Ibrahim. 2009. Ekstraksi. Bandung: Sekolah Farmasi ITB
Underwood,A.L and R.A Day,Jr. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai