I. Judul : Pemisahan
V. Dasar Teori
a. Campuran homogen
Campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau
lebih yang semua partikelnya menyebar merata membentuk 1
fase. Yang dimaksud 1 fase adalah zat yang sofat komposisinya
sama anatara satu bagian dengan bagian yang lain didekatnya.
Dikatakan sebagai campuran homogen jika antara
komponennya tidaj terdapat bidang batas sehingga tidak
terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra.
(Syuri,1990)
b. Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata
antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan
komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama dan
terbagi menjadi bagian bejana. Dikatakann sebagai campuran
heterogen jika antara komponennya masih terdapat bidang
batas dan seringkali dapat dibedakan tanpa menggunakan
mikroskop, melainkan hanya dengan mata. Pada dasarnya
campuran heterogen memiliki sifat-sifat yang tidak seragam
atau tidak sama. (Petrucci,1987)
Suatu larutan terdiri atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Pada umunya, komponen yang jumlahnya terbanyak yang dianggap
sebagai pelarut sedangkan komponen yang jumlahnya sedikit dianggap
sebagai zat terlarut. (Syukri,1999)
c. Sublimasi.
Sublimasi yaitu dua jenis padatan dengan menyublim dari
kompoen yang dapat menyublim, yaitu contohnya senyawa
yang pemanasnya meleleh kemudian mendidih dan pada
pendinginan dari uap langsung menjadi padatan.
Secara umum pelarut dapat dibagi menjadi dua yaitu pelarut polar
dan pelarut nonpolar. Dikatakan sebagai pelarut polar apabila suatu
senyawa memiliki keelektronegatifan yang jauh berbeda anatara atom
penyusunnya. Sedangkan dikatakan sebagai pelarut nonpolar apabila suatu
senyawa memniliki elektronegatifan yang relatif kecil atau bahkan nol
(Syukri,1999).
VI. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas kimia
b. Pembakar spirtus
c. Gelas ukur 50ml
d. Cawan penguap
e. Corong pemisahan
f. Kaca arlogi
g. Kertas saring
h. Labu erlenmeyer
i. Pendingin
j. Batu didih
2. Bahan
a. Senyawa CuSO4
b. 1 batang kapur tulis
c. NaCl atau garam dapur
d. Pasir halus
e. 3 keping kapur barus
VII. Alu r percobaan
1. Percobaan 1 (Dekantasi)
Larutan Pasir
- Dibiarkan mengendap
- Dibuang dengan cara dekantasi
Filtrat Residu
Air keruh
2. Percobaan 2 (Filtrasi)
Larutan kapur
Filtrat Residu
- Diamati
Air keruh
3. Percobaan 3 (Kristalisasi)
Larutan garam
Filtrat Residu
- Diuapkan hingga airnya
habis
dalam cawan penguap
Kristal NaCl
4. Percobaan 4 (Kristalisasi)
1 Sendok makan
1 Sendok pasir garam dapur 10 ml air
Larutan homogen
- Dipanaskan
- Disaring
Filtrat Residu
- Dicuci dengan air 5
ml
sebanyak 2-3 kali
Air cucian
- Dicampur
Air Campuran 1`
- Diuapkan dalam cawan penguapan
Air Campuran 2
- Pembakar disisihkan
- Air dibiarkan menguap sendiri
Kristal NaCl
6. Percobaan 6 (Kristalisasi)
2 Butir Kapur
Barus 3 sendok pasir
- Dihaluskan
Kristal
- Didinginkan
- Dikumpulkan
Kristal
( Gambar 5.2 Kristal garam hasil penguapan Larutan garam dan pasir)
ANALISISDATA
Tujuan dari percobaan 4 adalah untuk memisahkan zat padat yang terlarut dalam
suatu larutan seperti pada percobaan 3. Pada percobaan 4 melarutkan CuSO45H20
dengan air, kemudian diuapkan sehingga dihasilkan endapan bewarma biru. Hal
tersebut terjadi karena CuSO4 5HO dapat larut dalam air sehingga pemisahannya
dilakukan dengan cara menguapkan larutan sampai volumenya hampir habis. Dari
percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang dilakukan adalah kristalisasi
penguapan, yaitu pemisahan bahan padat berbetuk kristal dari suatu larutan atau
lelehan.
PEMBAHASAN
X. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan diatas dan hasil yang telah didapatkan, maka
dapat diambil kesimpulan yaitu: Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan
dengan cara dekantasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi. Prinsip pemisahan dan
pemurnian didasarkan pada perbedaan ukuran partikel, titik didih dan titik lebur.
XI. Pertanyaan
Mengapa garam dapat larut dalam air sedangkan pasir tidak? Jelaskan
berdasarkan sifat kimia dan fisika masing masing!
Jawaban:
Sifat fisika dari suatu zat dijelaskan oleh gaya antar partikel penyusunnya.
Garam dapur merupakan senyawa ion sehingga yang menentukan sifat fisikanya
adalah ikatan ion antara ion Na+ dan Ion Cl–. Stuktur senyawa, Senyawa natrium
klorida dalam fase padat memiliki struktur kristal yang tersusun dari kation (ion
Na+) dan anion (ion Cl–) secara teratur, bergantian dan berulang.
Titik leleh garam dapur adalah 14130C dan titik didihnya 8010C. Angka
yang cukup tinggi untuk suhu meleleh dan mendidih. Apa yang menyebabkan
tingginya titik leleh dan titik didih garam dapur? Gaya elektrostatis yang kuat
dalam senyawa natrium klorida menyebabkan gerakan ion-ion menjadi sangat
terbatas. Proses meleleh dan mendidih merupakan proses perubahan wujud zat di
seluruh bagian zat pada suhu tertentu. Perubahan wujud dapat terjadi bila ion-ion
dapat bergerak, untuk itulah diperlukan suhu tinggi. Pada suhu tinggi, ion-ion
akan mencapai energi kinetic yang cukup sehingga dapat mengatasi gaya
elektrostatik yang membantasi pergerakan ion.
Kelarutan
Ketika kalian melarutkan garam dapur di dalam air maka apa yang akan
terjadi? Kalian akan mendapatkan larutan garam dapur. Penyebab larutnya garam
dapur adalah kepolaran air dapat mengatasi gaya elektrostatik dalam senyawa ion
dan meyebabkan pemisahan ion atau dissolution. Sedangkan ketika kalian
mencampur garam dapur dan etanol (alkohol) maka dua zat tersebut tidak akan
tercampur karena etanol merupakan pelarut organik dengan kepolaran lebih
rendah dari air sehingga tidak dapat mengatasi gaya elektrostatik dalam senyawa
ion. Larutan akan terbentuk jika pelarut dan zat terlarut memiliki kepolaran yang
sama.
Arus listrik dapat dihantarkan melewati ion dan elektron yang bergerak
bebas membawa muatan listrik. Garam dapur merupakan senyawa ion yang
mengandung ion positif dan ion negatif sehingga dapat menghantarkan arus
listrik. Sebagai senyawa berikatan ion, NaCl juga memiliki sifatKeras tetapi
rapuh. Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terikat kuat ke segala arah
oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan dapat bergeser
jika dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya
sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang menyebabkan terjadinya
pemisahan.Berupa padatan pada suhu ruang. Larut dalam pelarut air, tetapi
umumnya tidak larut dalam pelarut organic, Tidak menghantarkan listrik dalam
fasa padat, tetapi menghantarkan listrik dalam fasa cair.Zat dikatakan dapat
menghantarkan listrik apabila terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas
membawa muatan listrik.
Sifat fisika pasir ;Tanah pasir tidak memiliki kandungan air, mineral, dan unsur
hara karena tekstur pada tanah pasir yang sangat lemah. Tanah pasir juga memiliki
kesuburan yang rendah sehingga sedikit sekali tanaman yang dapat tumbuh di tanah
pasir. Tanah pasir memiliki rongga yang besar sehingga pertukaran udara dapat berjalan
dengan lancar. Selain itu tanah pasir tdak lengket jika basah sehingga menjadikan tanah
pasir mudah untuk diolah. Tanah pasir memiliki tekstur yang kasar. Terdapat ruang pori-
pori yang besar diantara butiran-butirannya sehingga kondisi tanah ini menjadi struktur
yang lepas dan gembur. Dengan kondisi yang seperti itu menjadikan tanah pasir ini
memiliki kemampuan yang rendah untuk dapat mengikat air. Pada dasarnya tanah pasir
merupakan tanah yang tidak cocok untuk digunakan sebagai media tanam karena
partikelnya yang besar dan kurang dapat menahan air. Apabila digunakan sebagai media
tanam, air akan mengalami infiltrasi, bergerak kebawah melalui rongga tanah sehingga
menyebabkan tanaman kekurangan air dan menjadi layu.
Sifat kimia pasir :Pada pasir ikatan atom-atomnya sangat solid sehingga
tidak mudah terputus dengan pelarutan air. Pemutusan ikatanpasir dapat dilakukan
dengan menaikkan suhunya, masih inget kan kalo kaca itu terbuat
dari pasir kuarsa.
XIII. Lampiran