Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul Membedakan Campuran dan Senyawa.


Dengan tujuan untuk membedakan campuran homogen dan heterogen. Percobaan
ini dilakukan dengan metodologi pencampuran, filter, dan pemanasan.
Pencampuran dilakukan pada air dengan pasir dan etanol dengan aseton, filter
dilakukan pada campuran air dan garam, dan pemanasan dilakukan pada filtrate
dari campuran air dengan garam. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa campuran
air dengan pasir dan campuran etanol dan easeton merupakan campuran heterogen
karena kedua larutan tersebut tidak tercampur sempurna. Sedangkan campuran ini
dengan garam merupakan campuran homogeny karena campuran tersebut larut
secara sempurna dan terjadi rekristalisasi saat pemanasan.
Kata kunci: Senyawa, Campuran, Homogen, Campuran Heterogen, Filter
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Judul praktikum : Membedakan campuran dan senyawa

1.2 Tanggal praktikum : 12 Maret 2018

1.3 Tujuan praktikum : Membedakan campurann homogeny dan heterogen


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Campuran

Campuran adalah gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan tidak


tetap tanpa melalui reaksi kimia. Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu:

1. Campuran homogen

Campuran homogen adalah campuuran antara dua zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan. Campuran homogen
homogeny sering juga disebut larutan, contoh campuran homogeny adalah
campuran air dengan gula (larutan gula), campuran air dengan garam (larutan
garam), selain itu juga terdapat juga campuran lgam dengan logam lain sehingga
terbentuk campuran homogeny.contohnya pada stainless steel banyak digunakan
untuk keperluan alat-alat kesehatan dan alat-alat rumah tangga. Stainless steel
merupakan campuran logam besi,chrome,dan nikel.

2. Campuran heterogen

Campuran heterogen adalah campuran antara dua massa zatatau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lain. Pada
campuran heterogen, dinding pembatas antara zat masih dapat dilihat, misalnya
campuran air dengan minyak. (Brady E,1995)

Didalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian,yaitu:

a. Suspensi

Suspensi merupakan campuran heterogen antara zat padat dengan zat cair
atau gas dengan zat padat tersebut tidak terlarut. Suspensi jika didiamkan agak
lama akan menimbulkan endapan. Contohnya campuran pasir dengan air, air
dengan kopi, dan lainnya

b. Koloid

Koloid merupakan campuran heterogen dari dua atau lebih zat penyusun
yang salah satu zat tersebut tersebar pada zat lain tetapi tidak merata. Contohnya
santan,susu, dan lainnya. (Ahmad,1990)
1. Metode pemisahan

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk


memisahkan atau memurnikan ssuatu senyawa atau sekelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala
laboraturium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk
mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, ssering
disebut ssebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat
dalam suatu sampel. Berdasarkaan tahap proses pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.

1) Metode pemisahan sederhana


Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara
satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan
yang relatif sederhana.
2) Metode pemisahan kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu, dan reaksi-reaksi kimia yang
diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode
sederhana. Contohnya pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan
proses pemisahan kompleks. Campuran dapat dipisahkan melalui
peristiwa fisika dan kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat
pemisahan, sedangkan secara kimia satu komponen direaksikan dengan
zat lain sehingga dapat dipisahkan. Cara atau teknik pemisahan campuran
tergantung pada jenis ,wujud,dan sifat komponen yang yang terkandung
didalamnya.
Selain metode diatas,masih ada lagi metode lainnya,yaitu:

A. Campuran heterogen

a) Sedimentasi
Sedimentasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi
dengan cara mendiamkan. Pemisahan ini berdasarkan perbedaan
berat partikel dalam suspensi. Contohnya pemisahan lumpur dari
suatu sungai pada proses pengolahan air.
b) Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan pisahan padatan dari suatu suspensi dalam
jumlah kecil dengan cara pemusingan yang sangat cepat.
Pemisahan ini didasarkan atas gaya sentrifugal yang terjadi dan
gaya gravitasi.
c) Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi dengan
menggunakan alat penyaring. Pemisahan ini berdasarkan pada
perbedaan ukuran partikel suspensi. Pemisahan dengan cara
filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam
suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang
kita gunakan untuk menyaring disebut penyaring. Ukuran
penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan disaring.
A. Campuran homogen
a) Absorbsi
Absorbsi atau penyerapan dalam kimia adalah suatu fenomena
fisik atau kimiawi atau suatu proses sewaktu atom,molekul,atau
ion memasuki suatu fase limbak (guik) lain yang bias berupa
gas,cairan, maupun padatan. Proses ini berbeda dengan absorbi
karena pengikatan molekul dilakukan melalui volume dan bukan
permukaan.
b) Adsorpsi
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida, cairan maupun gas, terikat pada suatu padatan atau
cairan (zat penjerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu
lapisan tipis atau film (zat penjerap, adsorbat) pada
permukaannya. Berbeda dengan absorbsi yang merupakan
penyerapan fluida atau fluida lainnya dengan membentuk suatu
larutan.
c) Destilasi
Destilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu larutan dengan
cara penguapan dan diikuti dengan proses kondensasi
(pengembunan). Pemisahan ini berdasarkan perbedaan titik didih
komponen zat cair dalam larutan. Contoh penyulingan minyak
bumi.
d) Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan, dimana
komponen-komponen yang akan dipisahkan terdistribusi kedalam
dua fase yaitu fase stasioner (tetap) dan fase mobil (bergerak).
e) Evaporasi
Evaporasi (penguapan) merupakan pemisahan padatan dari suatu
larutan dengan cara menguapkan pelarutnya. Pemisahan ini
didasarkan pada titik didih pelarut lebih rendah dari titik didih zat
padat terlarutnya. Contohnya proses penguapan air laut dalam
pembuatan garam dapur
f) Kristalisasi
Kristalisasi merupakan kelanjutan dari proses evaporasi. Larutan
pekat dari hasil evaporasi secara perlahan-lahan didinginkan
sehingga padatan memisah dari larutan pekat membentuk Kristal.
g) Sublimasi
Sublimasi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran
berbentuk paadatan dengan cara penguapan. Pemisahan ini
didasarkan adanya partikel padatan dari campuran tersebut yang
dapat menyublim.
h) Ekstraksi
Ekstraksi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran
berbentuk padatan (pemisahan cairan dari suatu campuran
berbentuk cairan), dengan cara menambahkan pelarut tertentu.
Pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa salah satu
komponen campuran tersebut dapat larut kedalam pelarut yang
ditambahkan tersebut.
i) Pengeringan (Drying)
Pengeringan merupakan pemisahan cairan dari suatu campuran
berbentuk padatan dengan cara melewatkan gas kering dan panas.
(Chang,2010)

2.2 Senyawa

Senyawa merupakan zat murni yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang
bergabung melalui reaksi kimia. Ada pembagian senyawa adalah sebagai
berikut:
a) Senyawa asam
Senyawa asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan larutan lebih kecil dari 7
b) Senyawa basa
Senyawa basa merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan
akan menghasilkan larutan dengan ph lebih besar dari 7
c) Senyawa garam
Senyawa garam merupakan senyawa ionik yang terdiri dari ion
positif (kation) dan ion negatif (anion) yang bersifat netral
(tidak bermuatan).

2.3 Perbedaan antara campuran dan senyawa

Adapun perbedaan antara campuran dan senyawa adalah sebagai berikut:


no Campuran Senyawa
1 Terbentuk tanpa adanya reaksi Terbentuk melalui reaksi kimia
kimia
2 Komponen-komponennya tetap Komponen-komponennya
memiliki sifat masing-masing kehilangan sifat semulanya.
3 Perbandingan komponennya Perbandingan komponennya yang
tidak tertentu dan dapat menyusun senyawa melalui cara
sembarangan tertentu dan tetap
4 Campuran dapat dipisahkan Senyawa tidak dapat dipisahkan
menjadi komponen-komponen menjadi komponen-komponen
dengan cara fisis dengan cara fisis, tetapi harus
melalui cara reaksi kimia
(Lutfi,2010)
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan bahan

3.1.1 Alat-alat

Adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut:

1. Gelas kimia 100 ml

2. Gelas ukur 25 ml

3. Batang pengaduk

4. Kertas saring

5. Corong

6. Erlenmeyer 100 ml

7. Cawan penguap

8. Kaki tiga dan perangkatnya

9. Tabung reaksi

3.1.2 Bahan-bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:

1. Minyak kelapa

2. Garam dapur

3. Pasir secukupnya

4. Air suling

3.2 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut:

1. Ambil sedikit pasir masukkan kedalam gelas kimia kemudian tambahkan


10 ml air suling, aduk perlahan-perlahan biarkan beberapa saat. Amati
apakah air akan jernih kembali.
2. Lipat kertas saring sehingga berbentuk kerucut, masukkan kedalam
corong, basahi sedikit dengan air agar kertas saring melekat pada corong.

3. Campuran percobaan pertama diaduk kembali dan tambahkan 3 gram


dapur dan diaduk lagi. Saring campuran tersebut dan kumpulkan filtratnya
kedalam gelas kimia. Amati dengan mencicipi filtratnya.

4. Filtrat yang diperoleh masukkan kedalam cawan penguap dan panaskan


pada tungku kaki tiga. Amati terbentuknya Kristal kembali (rekristalisasi).

5. 3 ml minyak makan ditambahkan dengan 3 ml air suling dan amati.


Kemudian kocok campuran tersebut dan biarkan beberapa saat. Amati
campuran tersebut larut atau tidak.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Hasil percobaan membedakan campuran dan senyawa

No Cara Kerja Hasil Pengamatan


1 Masukkan pasir dan 10 ml Warna air menjadi keruh
air suling kedalam tabung
reaksi
2 Masukkan 3 gram garam Diperoleh filtrate
dapur kedalam percobaan
1
3 Masukkan filtrat kedalam Rekistalisasi
cawan porselin dan
panaskan
4 10 ml minyak makan Air dan minyak tidak menyatu
ditambahkan 10 ml air
suling dan diaduk

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang diperoleh, kita dapat mengetahui


campuran homogeny da heterogen, yaitu dimana campuran homogen
adalah campuran campuran yang dapat larut, sedangkan heterogen tidak.
Ketika air dan pasir dicampur, maka campuran tersebut tidak larut,
oleh karena itu, campuran ini disebut campuran heterogen dan ketika
diaduk, warnanya akan keruh. Setelah didiamkan beberapa saat, pasir akan
mengendap.
Pada air yang ditambahkan pasir dan garam, dan setelah diaduk
larutan menjadi keruh. Tetapi garam telah larut dalam air. Hal ini dapat
dibuktikan saat garam telah menghilang dan pasir disaring dengan kertas
saring dan diperoleh filtrat yang jernih.
Kemudian filtrate dipanaskan, setelah menguap semua terbentuklah
Kristal garam (rekristalisasi).
Pada percoobaan terakhir ia;ah campuran minyak dan air yang
menghasilkan larutan heterogen. Hal ini dikarenakan pada saat praktikum
diperoleh hasil bahwa air ditambah minyak mengahasilkan 2 bagian,
dimanaa lapisan atas terdiri dari minyak, sedangkan lapisan bawah terdiri
dari air. Hal ini disebabkan oleh massa jenisnya, dimana massa jenis air
lebih besar dibandingkan minyak. Sebab lain minyak dan air tidak larut
ialah karena air bersifat polar dan minyak bersifat non-polar. Senyawa
polar dan non-polar apabila disatukan tidak dapat bercampur karena
memiliki sifat-sifat khas yang berbeda.

Air ditambah garam menjadi campuran homogen karena campuran


homogeny adalah campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan. Hal ini ditandai dengan
larutnya garam saat diaduk dengan air.

Air ditambah pasir dan air yang ditambah minyak dikatakan


campuran heterogen karena campuran heterogen adalah campuran antara
dua massa zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat
dibedakan satu sama lain dan pada campuran heterogen dinding pembatas
antara zat atau senyawa masih terlihat. Hal ini dapat ditandai dengan
mengendapnya pasir didalam air dan juga terbentuknya 2 bagian pada
campuran minyak dan air (terpisah). (Brady E,,1995)
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan


bahwa:

1. Campuran homogeny dapat larut dalam air, misalnya garam yang larut
dalam air.

2. Campuran heterogen tidak dapat larut dalam air, misalnya pasir yang
mengendap dalam air.

3. Minyak ditambahkan air merupakan campuran heterogen karena minyak


tidak larut dalam air (terpisah)

4. Campuran homogeny adalah campuran yang bersifat serba sama dan


disebut juga sebagai larutan

5. Campuran heterogen adalah campuran yang berbeda sifatnya

6. Senyawa adalah zat yang tersusun dari dua unsur atau lebih

5.2 Saran

Hendaknya sebelum praktikum kita sudah melengkapi atau telah


mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan pada saat praktikum. Pada saat
praktikum sedang berlangsung, sebaiknya kita fokus dan lebih teliti dalam
mengamati percobaan yang sedang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Hiskia.1990.kimia smu jilid 3.Jakarta:Erlangga

Brady E,James..1995.Kimia universitas jilid 1.Jakarta:Bina aksara

Chang,R.Kimia dasar jilid 1 edisi 3.Jakarta:Erlangga

Lutfi.2010.IPA kimia jilid 1.Bandung:Esis

Anda mungkin juga menyukai