Anda di halaman 1dari 23

Laporan Kimia Dasar I Pemisahan dan

Pemurnian
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biasanya zat murni telah tercemar dengan zat-zat lain yang dapat membentuk campuran yang
bersifat homogen dan heterogen yang bergantung pada jenis komponen yang tergantung didalamnya.
Zat murni ada dua yaitu unsur dan senyawa, sedangkan campuran merupakan gabungan dua
zat murni dengan komposisi sembarangan. Zat murni yang telah tercemar mengandung zat-zat lain
dalam bentuk gas, cair, atau padatan.
Dibumi jarang terdapat materi dalam keadaan murni, melainkan dalam bentuk campuran.
Contohnya, air laut terdiri dari iar dan berbagai zat yang tercampur didalamnya, misalnya garam. Tanah
terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat, cair, atau gas. Udara yang kita hirup
setiap hari mengandung bermacam-macam unsur dan senyawa, seperti oksigen, nitrogen, uap air,
karbon monoksida, dan sebagainya.

Untuk memperoleh zat murni kita harus memisahkannya dari bahan-bahan pencemar atau
pencampuran lainnya pada suatu campuran dengan sistem pemisahan dan pemurnian.
Banyak cara atau teknik yang dilakukan dalam pemisahan campuran. Hal tersebut bergantung
pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung didalamnya, seperti pemisahan pemisahan zat
padat dari suspensi, pemisahan zat padat dari larutan, pemisahan campuran zat cair, pemisahan
campuran dua jenis padatan.
Pada prinsipnya pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling
bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar
oleh zat lain.

1.2 Tujuan Percobaan


- Untuk mendapatkan zat murni dari zat yang telah tercemar atau tercampur.
- Mempelajari jenis-jenis pemisahan dan pemurnian.
- Mengetahui cara-cara pemurnian suatu campuran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling bercampur
serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur. Campuran adalah
setia contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu
campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan
heterogen.
(Ralph H Ptrucci-Seminar, 1996, Kimia Dasar Jilid 1)
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat berlainan atau
lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap mempertahakan sifat-sifat aslinya. Sifat-
sifat asli campuran :
- Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
- mempunyai sifat zat asalnya
- Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
- Komposisinya tidak tetap.
Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen (larutan) adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa yang
mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari contoh lain, selain itu juga
merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga
membentuk satu fase. Yang disebut satu fase adalah zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian
dengan bagian lain didekatnya dan juga campuran dapat dikatakan campuran homogen jika antara
komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan
mikroskop ultra. Selain itu campuran homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap
bagiannya dan juga memiliki sifat-sifat yang sama diseluruh cairan.

Campuran heterogen adalah campuran yang komponen-komponennya dapat memisahkan diri


secara fisik karena perbedaan sifatnya dan penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal
atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnyatidak sama diberbagai
bejana. Dan juga campuran dapat dikatakan campuran heterogen jika antara komponennya
masihterdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop, hanya
dengan mata telanjang, serta campuran memiliki dua fase, sehingga sifat-sifatnya tidak seragam.
(Ralph H Petrucci-Seminar, 1987. kimia dasar 1)
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika tidak
mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu komponen atau lebih
direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen
yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair , misalnya pasir dan air, dapat
dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari yang porinya besar sampai yang
sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semi permiabel. Kertas saring dipakai untuk
memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. Selaput semi permiabel dipakai untuk memisahkan
suatu koloid dari pelarutnya.
(Syukuri S. 1999, Kimia Dasar 1)
Karena perbedaan keadaan agregasi (bentuk penampilan materi) sangat mempengaruhi
metode pemisahan dan pemurnian yang diperlukan, maka diadakan pembedaan :
a. Memisahkan zat padat dari suspensi
suspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat), setengah
padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam medium cair.
Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi.
- Penyaringan (filtrasi)
Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya adalah agar endapan
dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk penyaring
adalah:
- kertas saring
- penyaring asbes murni atau platinum
- lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika atau porselin.
- Sentrifugasi (pemusingan)
Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Sentrifugasi
digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa kali lebih besar daripada
gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel tersuspensi.
b. Memisahkan zat padat dari larutan
Zat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan penyaringan dan pemusingan
(sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau kristalisasi.
- Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan zat terlarut. Pemisahan
terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya.
- Kristalisasi
Kristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu
terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat
dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui
kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen larutan yang lainnya yang kadarnya
lebih kecil tidak ikut mengkristal.
- Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi (pengkristalan kembali) berdasarkan perbedaan titik
beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen yang akan dipisahkan
berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air
karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan
menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya
terbentuk kristal garam secara perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan
dengan penyaring.
(Syukri S. 1991. Kimia Dasar 1)
c. Memisahkan campuran zat cair
Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui distilasi. Campuran dua jenis cairan yang
tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi dan coronh pisah.
- Distilasi
Dasar pemisahan dengan distilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika
canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan
komponen demi komponen secara bertahap. Pengmbunan terjadi dengan mengalirkan uap ketabung
pendingin. Contohnya memisahkan campuran air dan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-
masing 100˚C dan 78˚C. Jika campuran dipanaskan (dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚C,
maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya
didapatkan cairan alkohol murni.
(Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1)
- Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi (pengendapan) merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan zat
lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada pada lapisan bagian
bawah atau mengendap, contohnya air dan pasir. selain itu zat terlarut (yang akan dipisahkan) diproses
diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari larutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan:
- suhu
- ph
- efek garam
- kompleksasi
- derajat supersaturasi
- sifat pelarut
(Husein H. Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisaka)
- Corong Pisah
Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong pemisah yang
dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih ringan. Setelah
keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan (misalcter) dan lapisan air, didesak keatas dengan
memasukkan merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong, dengan bantuan sebuah bola
pembantu pengatur permulaan merkurium.
- Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter kloroform, karbon
tetraklorida dan karbon disulfida.
Dalam industri, ekstraksi pelarut sering kali dilaksanakan, dimana tetesan pelarut yang lebih
ringan bergerak ke atas melewati arus ke bawah lambat-lambat dari pelarut yang lebih berat. Penerapan
teknik ini di tunjukan untuk mengekstrak DDT dan airke minyak. Ekstraksi arus lawan semacam itu
sangat efisien karan pada ujung bawah tabung, pelarut yang telah kehilangan hamper semua zat
terlarutnya di ekstrak oleh pelarut lain yang masih bersih.
Diantar berbagai metode pemisahan ekstraksi merupakan metode yang paling baik dan paling
popular, alas an utamanya karena metode ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro.
Pemisah tidak memerlukan alat khusus atau canggih, melainkan hanya memerlukan corong pisah.
Pemisahan yang dilakukan sangat sederhana, bersi, cepat dan mudah.
Sublimasi adalah diman suatu padatan diuapkan tanpa melalui peleburan dan hanya
diembunkan uapnya dengan mendinginkannya, langsung kembali dalam keadaan padat.
Syarat sublimasi :
- Padatan akan menyublin bila tekanan uapnya mencampai tekanan atmosfer di bawah titk lelehnya.
- Secara teoritis setiap zat yang dapat didestilasikan tanpa tanpa terurai, dapat di sublimasikan pada
suhu dan tewkanan yang cocok.
Penggunaan sublimasi :
- Terbatas pada pemisahan senyawa-senyawa Kristal mengaup dari senyawa-senyawa yang sukar
menguap atau dari senyawa-senyawa yang menguap tapi tdak mengembun pada kondisi yang di
gunakan.
- Senayawa-senyawa prgani seperti :
Naftalena, asam benzoate, asam salisilat, fosfor, sakarin, kafein, kinin dan lain-lain.
- Senyawa-senyawa organic :
I2, S, AS, AS2O3 , klorida dari logam-logam Hg, Ag, Al dan sebagainya.
Sublimasi yang terjadi sebenarnya hanya dapat terjadi jika tekanan uap parsial dari senyawa itu lebih
rendah dari pada tekanan titik berkaki 3, misalnya pada naftalena yang mem[unyai titik berkaki 3
790 dan tenana keseimbangan 179 mm hg, jia di panaskan perlahan-lahandi bawah 1790 naftalena akan
menguap tanpa meleleh terlebih dahulu dengan demikian penguapan akan berjalan terus sehingga
padatan hilang.
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat Dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
- Sendok
- Gelas kimia 100 ml
- Corong gelas
- Tabung reaksi
- Corong pisah
- Cawan penguap
- Batang pengaduk
- Alat pemanas
- Neraca akalitik

3.1.2 Bahan-bahan
- Garam
- Norit
- Kapur tulis
- Sirup
- Naftalena
- Pasir
- Minyak goreng
- Aquades
- Kertas saring

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Dekantasi
- Dimasukkan satu sendok pasir kedalam gelas kimia yang telah diisi air, pasir dibiarkan mengendap dan
cairan yang ada dibagian atasnya dituang.

3.2.2 Filtrasi
- Dimasukkan kapur tulis kedalam gelas kimia yang telah diisi air, diaduk, disaring dengan menggunakan
kertas saring.
3.2.3 Kristalisasi
- Dilarutkan 5 gram norit kedalam 10 ml aquades ditabung reaksi kemudian uapkan larutan hingga
volumenya menjadi setengahnya, lalu dinginkan.
3.2.4 Sublimasi
- Dimasukkan 2 gram naftalena yang tercemar dalam cawan penguap. Tutup cawan penguap dengan kertas
saring yang telah dilubangi kecil-kecil dan tutup lagi dengan corong kaca dengan posisi terbalik dan
lehernya disumbat kertas.
3.2.5 Ekstraksi
- Dimasukkan air dan minyak goreng kedalam corong pisah, kocok dan biarkan hingga kedua cairan
tersebut memisah.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Pengamatan


1. Dekantasi
- 1 sendok pasir dimasukkan kedalam baker Mengendap, larutan keruh,
gelas ditambah aquades 100 ml. campuran heterogen.
- Di aduk.
- Di tunggu sampai mengendap.

Kristalisasi
2.- 2 gram NaCl ditambah 10 ml H2O, lalu di
aduk. Terjadinya kristalisasi yang
- Kemudian dipanaskan hingga terbentuk baru pada NaCl.
kristal-kristal.

Filtrasi
3.- Dimasukkan 1 sendok bubuk kapur tulis.
- Masukkan H2O sebanyak 25 ml, lalu di Adanya residu didalam
aduk kemudian disaring. kertas saring dan filtrat
- Amati hasilnya. pada hasil saringan (H2O).

Sublimasi
- Dimasukkan 25 gram naftalena ditambah
4. NaCl pada cawan penguap.
Dibalik kertas saring
- Letakkan kertas saring diatas corong kaca, terdapat kristal-kristal dari
lalu corong kaca dibalik untuk menutup naftalena karena titik uap
cawan penguap. naftalena lebih rendah dari
- Dipanaskan dan di amati hasilnya. NaCl, sehingga naftalena
lebih dulu menguap
Absorpsi dibanding NaCl.
- Dimasukkan sirup kedalam Baker gelas.
- Disaring dengan kertas saring yang telah
diberi norit di atas corong kaca.
5.- Di amati hasilnya.
Sirup yang telah disaring
Ekstraksi menghasilkan warna yang
- Dimasukkan minyak kedalam corong lebih muda dari sirup yang
pisah. belum disaring, karena zat
- Kemudian dokocok dan di amati hasilnya. warna diserap oleh norit
yang berperan sebagai
absorben.
6.
Larutan keruh, terjadi dua
fase pada larutan, larutan
bagian atas minyak dan
bagian bawah air. Karena
massa jenis air lebih besar
daripada massa jenis
minyak. Air bersifat polar
dan minyak bersifat non
polar.

4.2 Pembahasan
Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling
bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar
oleh zat lain.
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling bercampur
serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telag tercemar atau tercampur.
Ternik pemisahan atau pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar atau mengalami
percampuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
- Penyaringan adalah proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Contohnya
penyaringan suspensi kapur dalam air
- Rekristalisasi adalah proses keseluruhan melarutkan zat terlarut dan mengkristalkannya kembali.
Contohnya adalah pemurnian garam dapur.
- Dekantasi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengendapkan zat lain,
didasarkan pada massa jenis yang lebih besar akan berada pada lapisan bagian bawah. Contohnya
campuran pasir dan air.
- Absorpsi adalah proses pemisahan suatu zat dengan menggunakan teknik penyerapan. Contohnya
sirup yang disaring dengan menggunakan norit.
- Sublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat menyublim dari suatu partikel atau
zat yang bercampur. Contohnya adalah pemisahan naftalena dari campurannya dengan garam.
- Ekstraksi adalah proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan sifat kepolaran suatu zat yang
menggunakan corong pisah. Contohnya adalah pemisahan minyak goreng dari campurannya.
Proses pemisahan campuran pasir dan air dilakukan dengan dekantasi. Pasir dilarutkan
kedalam air kemudian dibiarkan hingga pasir mengendap karena massa jenis pasir lebih besar daripada
massa jenis air.
Proses filtrasi pemisahan suspensi kapur tulis dalam air dilakukan dengan filtrasi
(penyaringan), kapur tulis yang dihaluskan dilarutkan dalam air dan campuran tampak keruh.
Kemudian campuran disaring dengan kertas saring, kapur tulis tertahan pada kertas saring karena kapur
memiliki ukuran partikel yang lebih besar daripada ukuran pori-pori kertas saring.
Proses pemurnian naftalena dilakukan dengan sublimasi. Naftalena yang tercemar oleh garam
pada cawan penguap ditutup oleh oleh kertas saring yang telah dilubangi kecil-kecil, kemudian ditutup
lagi dengan corong kaca dengan posisi terbalik dan lehernya disumbat oleh tissue. Kemudian diuapkan
hingga naftalena berubah menjadi gas dan dari wujud gas langsung kepadat pada pendinginan tidak
menjadi cairan dahulu.
Proses penyaringan sirup dengan kertas saring yang telah diberi norit diatasnya corong kaca
dengan menggunakan teknik absorpsi (penyerapan) menghasilkan warna yang lebih muda dari sirup
sebelumnya, karena zat warna diserap oleh norit yang berperan sebagai absorben.
Proses pemurnian minyak goreng dilakukan dengan teknik ekstraksi, air dan minyak goreng
dimasukkan kedalam corong pisah dan terbentuk dua fase karena air dan minyak goreng merupakan
larutan yang tidak saling melarutkan. Air bersifat polar, sedangkan minyak goreng merupakan zat cair
non polar. Setelah itu dikocok hingga minyak goreng larut dalam air dalam bentuk gelembung-
gelembung kecil. Kemudian kran corong pisah dibuka untuk mengeluarkan air yang mengandung zat
pengotor air dan minyak goreng dapat tercampur dengan mencampurkan sabuntertentu yang
mengandung surfaktan.
Minyak dan air tidak bercampur karena massa jenisnya dan sifat kepolarannya berbeda. Air
bersifat polar dan minyak bersifat non polar, dan massa jenis air lrbih besar daripada massa jenis
minyak. Massa jenis air adalah 1 gr/cm3 dan massa jenis minyak 0,8 gr/cm3. Sehingga keduanya tidak
bercampur.
Struktur Naftalena ( C10H8)
H H
Titik Uap = 6,920C

C
C

C
H C
H

atau

C
C

C C

H
H

Referensai : Struktur Naftalena : Kimia SMA Jilid 3


Titik Uap Naftalena : Kimia Fisika, Ir Soekardjo

Minyak Nabati

Referensi : Struktur Minyak : Kimia Organik Jilid 2

Aplikasi proses pemisahan dan pemurnian dalam kehidupan sehari-hari adalah :


- Pembuatan Garam ( kristalisasi)
- Proses terjadinya awan (sublimasi)
- Penjernihan air menggunakan tawas (dekantasi)
- Pembuatan gula (kristalisasi)
- Pembuatan minyak kayu putih (penyulingan)

Adapun fungsi dari pengadukan pada setiap percobaan ditujukan untuk mencampurkan zat
terlarut dan zat pelarut agar menjadi suatu campuran. Dan fungsi pengocokan pada percobaan ekstraksi
adalah untuk mencampurkan minyak dan air.
Mendiamkan campuran setalah diaduk pada percobaan dekantasi adalah untuk menunggu zat
terlarut pada campuran tersebut mengendap.
Pemanasan pada percobaan kristalisasi adalah untuk menguapkan zat terlarut pada camouran
tersebut hingga meninggalkan zat terlrutnya.
Penyaringan pada precibaan fitrasi afalah untuk menyaring padatan yang terdapat pada
campuran.
Pemanasan yang dilakukan pada pencampuran naftalena dan garam pada e\percobaan
sublimasi adalah untukmemisahkan kedua campuran padatan tersebut dengan menguapkan
dahulumzat yang mempunyai titik uap paling rendah.
Memberi norit pada kertas saring sebelum menyaring sirup pada percobaan adsopsi adalah
untuk menyaring zat pewarna pada sirup karena norit berperan sebagai adsorben, yaitu penyerap, yang
menyerap zat pewarna pada sirup.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
- Zat-zat yang telah tercampur dan tercemar dapat dipisahkan dengan menggunakan metode pemisahan
dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan campuran, sedangkan pemurnian dilakukan
untuk pemurnian suatu campuran.
- Ada bermacam-macam jenis pemisahan dan pemurnian. Misalkan dekantasi, kristalisasi, filtrasi,
sublimasi, ekstraksi dan absorpsi.
- Pemisahan dan pemurnian campuran dilakukan berdasarkan pada zat-zat yang tercampur tersebut.
Misalnya campuran air dan pasir dipisahkan dengan menggunakan pengendapan atau dekantasi.
Campuran air dan garam dipisahkan dengan menggunakan metode kristalisasi. Campuran air dan kapur
dipisahkan dengan menggunakan metode penyaringan atau filtrasi, dan sebagainya.
5.2 Saran
Agar pada saat praktikum menggunakan teknik yang lain selain yang dipercobakan, seperti
teknik pemusingan (sentrifugal) dan distilasi.
DAFTAR PUSTAKA

Petrucci, Ralph H dan seminar. 1987. Kimia Dasar. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Petrucci. 1996. Kimia Dasar. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. Fakultas Farmasi UGM: Yogyakarta.
S, Syukri. 1991. Kimia dasar 1. ITB: Bandung.
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung.

Posted by Ita Trie Wahyuni at 2:30 AM


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Laporan Kimia Dasar I

11 comments:
1.
CikalJanuary 14, 2013 at 9:08 AM

blogwalking,,,

salam ,,, cikal

nice post,,, :)
Reply
Replies

1.
Ita Trie WahyuniJanuary 21, 2013 at 6:57 PM
salam jugaa .. ita :D
thanks yaa :D

2.
master togelJanuary 31, 2016 at 8:14 AM

SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI


SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR
TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka


AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari
angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang
malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di
internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D
ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di
sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus
4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar
Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti
saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-
333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***


1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<

SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI


SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR
TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka


AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari
angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang
malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di
internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D
ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di
sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus
4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar
Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti
saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-
333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***


1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<

SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI


SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR
TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka


AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari
angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang
malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di
internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D
ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di
sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus
4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar
Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti
saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-
333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***


1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<

3.
haMay 1, 2019 at 12:45 AM

Jangan mau mengubah nasib dengan instan, Tuhan juga melarang hal
tersebut apalagi dengan bantuan selain diri-Nya. Segeralah bertaubat.
Reply

2.
rezaSeptember 25, 2013 at 7:04 AM

sankyuu kk,,
Reply

3.
Muhammad NurulOctober 29, 2014 at 4:54 PM

mampir juga di muhammadnurul010218.blogspot.com :)


Reply

4.
andi ira kurniatiMarch 11, 2015 at 8:36 AM

kak ? apa alasan perlakuan ketika proses sublimasi mesti menggunakan api yang kecil ?
Reply

5.
Reza RiadySeptember 9, 2015 at 8:00 AM

permisi mbak,kalo mw cari buku kimia dasar dmana ya mbak?terimaksih :D


Reply

6.
BOCORAN TOGEL SINGAPURJuly 23, 2016 at 8:32 PM

SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH


KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG
SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA
BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH
MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU
BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN
YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN
100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259
Reply
Replies

1.
haMay 1, 2019 at 12:47 AM

Saudara demikian mintalah pertolongan hanya kepada Allah (tapi bukan


berarti hanya meminta nya tanpa berusaha juga y)
Reply

7.
UnknownMarch 20, 2019 at 7:01 AM

Maksih bgt kk, sangat membantu🙏


Reply

Newer PostOlder PostHome


Subscribe to: Post Comments (Atom)
About Me

Ita Trie Wahyuni


Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
IG : Itrwhyn | Ita Trie Wahyuni |1992 | Samarinda | SD 001 SMD | SMPN 7 SMD | SMAN 10 Melati SMD | Teknik Kimia
UNMUL 2010 | Itatriewahyuni@gmail.com
View my complete profile

Followers
Ita Trie Wahyuni

Total Pageviews

0 20
1 16
2 14
3 13
4 27
5 23
6 31
7 25
8 31
9 20
10 18
11 32
12 31
13 50
14 45
15 40
16 32
17 32
18 54
19 69
20 61
21 71
22 66
23 41
24 52
25 81
26 87
27 99
28 100
29 37
2,618,071
Translate

Diberdayakan oleh Terjemahan

Entri Populer
 Laporan Kimia Fisika Viskositas Zat Cair
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida)
disebabkan adanya gesekan ...
 Laporan Mikrobiologi Pewarnaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat),
coccus, spirilum. Bakteri yang ber...
 Laporan Kimia Dasar I Pemisahan dan Pemurnian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biasanya zat murni telah tercemar dengan zat-zat lain
yang dapat membentuk campuran yang b...

Laporan Kimia Analitik Kompleksometri


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu dari reaksi-reaksi matematis yang tidak disertai
perubahan valensi adalah reaksi...
 Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak fenomena-fenomena alam yang
kurang kita perhatikan akan teta...

Laporan Kimia Analitik Permanganometri


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Titrasi redoks (reduksi-oksidasi) merupakan jenis titrasi
yang paling banyak jenisnya, dian...

Laporan Kimia Fisika Kalorimeter


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang
dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan meng...
 Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua proses kimia berlangsung dalam larutan
sehingga penting untukmemahami sif...
 Laporan Mikrobiologi Pengamatan Jamur Mikroskopis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diantara tumbuhan – tumbuhan rendah ( bercahaya ),
maka golongan ganggang alga dan golo...

Laporan Kimia Analitik Golongan 3, 4 dan 5


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan
untuk mencari susunan persenyawaa...

Blog Archive
 ► 2014 (4)
 ► 2013 (21)
 ▼ 2012 (52)
o ▼ October (37)
 Laporan Kimia Dasar II Redoks
 Laporan Kimia Dasar II Pembuatan dan Sifat Koloid
 Laporan Kimia Dasar II Elektrolisis
 Laporan Kimia Dasar II Adisi Substitusi
 Laporan Kimia Dasar II Ikatan Peptida
 Laporan Kimia Dasar II Aldehida dan Keton
 Laporan Kimia Dasar II Asidi Alkalimetri
 Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat unsur
 Laporan Kimia Dasar I Laju Reaksi
 Laporan Kimia Dasar I Stoikiometri
 Laporan Kimia Dasar I Kromatografi
 Laporan Kimia Dasar I Pemisahan dan Pemurnian
 Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan
 Laporan Mikrobiologi Pengamatan Jamur Mikroskopis
 Laporan Mikrobiologi Uji Daya Hambat
 Laporan Mikrobiologi Most Probable Number
 Laporan Mikrobiologi Total Plate Count
 Laporan Mikrobiologi Pewarnaan
 Laporan Mikrobiologi Pembuatan Biakan Murni
 Laporan Mikrobiologi Isolasi dan Identifikasi Dasa...
 Laporan Mikrobiologi Media Pertumbuhan Mikroba
 Laporan Mikrobiologi Peralatan dan Sterilisasi
 Laporan Kimia Fisika Viskositas Zat Cair
 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Timbal Balik
 Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan
 Laporan Kimia Fisika Hukum Hess
 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu...
 Laporan Kimia Fisika Ikatan Hidrogen
 Laporan Kimia Fisika Kalorimeter
 Laporan Kimia Analitik AAS Spektrofotometri Serapa...
 Laporan Kimia Analitik Spektrofotometri
 Laporan Kimia Analitik Permanganometri
 Laporan Kimia Analitik Kompleksometri
 Laporan Kimia Analitik Golongan 3, 4 dan 5
 Laporan Kimia Analitik Golongan I dan II
 Lagu Mars Teknik Kimia Mulawarman
 Lagu Hymne Teknik Kimia Mulawarman
o ► September (1)
o ► August (2)
o ► June (12)
 ► 2011 (1)

Label
 Bunga Eledweis
 Download file
Laporan Kimia
Fisika
 Download file
Laporan
Mikrobiologi
 english
 Gunung Bromo
 Hamster
 Hasil Karya Ku
 HMTK
UNMUL
 Karangan bebas
 kata-kata
mutiara
 kutipan
 Laporan Kimia
Analitik
 Laporan Kimia
Dasar I
 Laporan Kimia
Dasar II
 Laporan Kimia
Fisika
 laporan
Mikrobiologi
 Magang di Lab.
Bioteknologi
Kehutanan
 perahu kertas
 puisi
 Sekilas Tulisan

Follow by Email
Ita Trie Wahyuni
Blog's

welcome
ita trie wahyuni

Watermark theme. Theme images by ranplett. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai