2. KELARUTAN
Struktur hidup yang paling besar adalah air, sehingga reaksi
biokimia mikromolekul tergantung pada air dan reaksi biokimia
makromolekul tergantung pada membran plasma yang meru-
pakan lipid dan dapat melarutkan molekul hidrofob polar atau
non polar
Dalam setiap peristiwa, sifat fisika yang paling penting
terhadap semua mikromolekul yang memberikan arti pada
peristiwa faal dan farmakologis adalah kelarutan
Secara teori, tak ada satupun molekul yang tidak larut dalam
suatu kompartemen, namun berbeda derajat kelarutan
heksil
oktil
KELARUTAN
3. KOEFISIAN PARTISI
[obat]lipid
P = [obat]air
Pengukuran koefisien partisi obat sukar ditentukan dalam
sistem hidup, sehingga cara yang telah baku dilakukan
pengujian secara in invitro, yaitu penggunakan n-oktanol
sebagai fase lipid dan buffer fosfat pH 7,4 sebagai fase air.
a = St/So
Xe = Xenon
N2O = Dinitrogen Monoksida
= siklopropana
O
N CH3
C 2H 5
S C O
CH-CH2-CH2-CH3
N
O CH3
TIOPENTAL
O
N
C2H5 HO
O
CH-CC-C2H5 Alfaxolan
N
O CH3
CH3
METOKSITAL
Antagonis anestetika
CH3 CH3
C O C O
HO HO
16
Alfaxolan Alfaxolan
H3C C2H5
O N O
BEMEGRID
Dietileter memiliki narkosis yang lambat dan pemulihan
yang lambat
Pada tiopental salah satu dari tioga oksigen laktam diganti oleh
sulfur, dan kedua rantai alkil memberikan sifat liofil pada
molekul itu
O
N
HO
N
O-
Enolat
Anestetika intravena yang kurang lazim adalah alfaxalon,
turunan steroid. Menurut struktur ada hubungannya dengan
hormon progesteron (hormon wanita) dan mengandung
gugus 3-OH yang aksial. Jika terdapat ikatan rangkap
pada C-16, maka ia bersifat antagonis dari anestetika.