Anda di halaman 1dari 6

Laporan III Salep

1. Resep, Etiket dan Foto Produk

Klinik Hewan Abadi


Makassar
SIP: 122/NN-01/I/2019
Jln. Angkasa 1 Nomor 3

Makassar, 28 Maret 2019

R/
Dexametasone 0,5 mg
Meloxicam 1 mg

M.f.pulv dtd No. XX


ᶴ ssd pulv I

Pro: Doggy (Anjing 10 kg)


Pemilik: Ny. Anday
Alamat : Jl. Semangka

a. Resep Puyer

KLINIK HEWAN ABADI


MAKASSAR
SIP: 122/NN-01/I/2019
Jln. Angkasa 1 Nomor 3

Makassar, 09 Mei 2019


001
Pro: Doggy (Anjing 10 kg)
Pemilik: Ny. Anday
Alamat : Jl. Semangka

b. Etiket Puyer c. Produk


2. Dosis Pemerian
A. Dexamethasone
Adapun dosisnya, yaitu (Plumb,2008):
Anjing
a. Injeksi : 0,5 – 1 mg IV atau IM, dilakukan pengulangan untuk 3-5
hari.
b. Tablet : 0,25 – 1,25 mg PO, setiap hari dalam satu atau dua dosis
terbagi.
Kucing
a. Injeksi : 0,125 – 0,5 mg/kg IV atau IM, dilakukan pengulangan
untuk 3-5 hari.
b. Tablet : 0,125 – 0,5 mg/kg PO, setiap hari dalam satu atau dua
dosis terbagi.

B. Meloxicam
Adapun dosisnya yaitu (Plumb,2008) :
Anjing
a. Dosis awal 0,2 mg/kg PO, IV atau SC pada hari pertama
pengobatan dosis berikutnya 0,1 mg/kg PO sekali sehari
Kucing
a. Untuk indikasi berlabel 0,3 mg/kg SC sekali
3. Perhitungan Bahan
Dexamethasone 0,5 mg
No : 20 bungkus puyer
Dexa : 0,5 mg x 20 bungkus tablet
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 10 𝑚𝑔
10 mg = 0,5 𝑚𝑔 = 20 tablet
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛/𝑡𝑎𝑏

Melocxicam 1 mg
No : 20 bungkus puyer
Dexa : 1 mg x 20 bungkus tablet
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 20 𝑚𝑔 1
20 mg = = 13 tablet
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛/𝑡𝑎𝑏 15 𝑚𝑔

4. Indikasi
a. Dexamethasone : mengandung glukokortikoid dengan antiinflamasi,
sebagai imunosupresif. Di antara beberapa kegunaan untuk
glukokortikoid termasuk pengobatan: kondisi endokrin (misalnya
kekurangan adrenal), penyakit rematik (misalnya rheumatoid arthritis),
penyakit kolagen (misalnya systemic lupus), aller-gic state, penyakit
pernapasan (misalnya asma), penyakit kulit (misalnya pemfigus,
dermatosis alergi), gangguan hematologi (misalnya trombositopenia,
anemia hemolitik autoimun), neoplasias, gangguan sistem saraf
(peningkatan tekanan CSF), penyakit GI (misalnya eksaserbasi kolitis
ulserativa), dan penyakit ginjal (misalnya sindrom nefrotik)
b. Meloxicam : Meloxicam terutama digunakan untuk pengobatan
simtomatik os-teoarthritis pada anjing. Penggunaan jangka pendek
(suntikan dosis tunggal) juga disetujui (di AS) untuk kucing untuk
mengendalikan rasa sakit dan peradangan pasca operasi yang terkait
dengan bedah ortopedi, ovariohysterektomi dan pengebirian bila
diberikan sebelum operasi.
5. Inkompabilitas dan Interaksi Obat
a. dexamethasone
1. Diuretik, depleting potassium (misalnya spironolakton,
triamterene) : pemberian glukokortikoid secara bersamaan dapat
menyebabkan hypokalemia
2. Ephedrine : dapat mengurangi kadar deksametason dan
mengganggu tes supresi deksametason
3. Indomethacin : dapat menyebabkan hasil tes negatif palsu pada tes
penekan deksam-etason
4. Insulin : persyaratan insulin dapat meningkat pada pasien yang
menerima glukokortikoid
5. Ketoconazole dan antifungal azole lainnya : dapat menurunkan
metabolisme glukokortikoid dan meningkatkan kadar
deksametason; ketoconazole dapat menginduksi kekurangan
adrenal ketika glukokortikoid ditarik dengan menghambat sintesis
korosteroidoid adrenal
6. Antibiotik macrolide (erythromycin, clarithromycin): dapat
menurunkan metabolisme glukokortikoid dan meningkatkan kadar
darah deksam-etason
7. Mitotane : dapat mengubah metabolisme steroid; lebih tinggi dari
biasanya dosis steroid mungkin perlu untuk mengobati insufisiensi
adrenal yang diinduksi oleh mitotane
8. Oains : pemberian obat-obatan ulserogenik dengan glukokortikoid
dapat meningkatkan risiko ulserasi gastrointestinal
9. Phenytoin : dapat meningkatkan metabolisme glukokortikoid dan
menurunkan kadar deksametason
10. Rifampin : dapat meningkatkan metabolisme glukokortikoid dan
menurunkan kadar deksametason
11. Vaksin : pasien yang menerima kortikosteroid dengan dosis
imunosupresif biasanya tidak menerima vaksin virus yang dipanen
karena replikasi virus dapat ditambah; berkurangnya respons imun
dapat terjadi setelah pemberian vaksin, toksoid, atau bakteri pada
pasien yang menerima glukokortikoid
b. Meloxicam
1. Inhibitor ace (misalnya Enalapril, benazepril): beberapa nsaid
dapat mengurangi efek pada tekanan darah
2. Anticoagulants (misalnya heparin, warfarin, dll.): peningkatan
kemungkinan perdarahan
3. Aspirin : dapat meningkatkan risiko toksisitas gastrointestinal
(Misalnya ulasi, perdarahan, muntah, diare)
4. Corticosteroid (misalnya prednisone): dapat meningkatkan risiko
toksisitas gastrointestinal (Misalnya ulserasi, perdarahan, muntah,
diare)
5. Digoxin : nsaid dapat meningkatkan kadar serum
6. Fluconazole : administrasi telah meningkatkan kadar plasma cele-
coxib pada manusia dan berpotensi juga dapat mempengaruhi lev-
els meloxicam pada anjing

6. Pemerian Obat
a. Meloxicam
Baku : Dexametaxon, lakukan pengeringan pada suhu
Pembanding 10,50C selama 3 jam sebelum digunakan
Nama Resmi : Axium, dexasone
Golongan : Glukokortikoid
Pemerian : Putih, tidak berbau, stabil di udara, Injeksi, Serbuk
oral, Intramuskular
Kelarutan : Agak sukar larut dengan aseton, etanol, divoksin
dan methanol. Sukar larut dengan kloroform, sangat
sukar larut dalam eter, tidak larut dalam air
Jarak Lebur : ≥ 250oC
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

b. Meloxicam
Pemerian : Serbuk, kuning pucat
Kelarutan : Larut dalam dimetilformalmida, sukar larut dalam
aseton, sangat sukar larut dalam methanol dan
etanol, tidak larut dalam air
Wadah dan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu
penyimpanan ruang
7. Cara Kerja dan Pembahasan
a. Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Menghitung dosis obat dan penentuan jumlah tablet yang
dibutuhkan
3) Menyusun 20 kertas perkamen yang bagian atasnya sudah dilipat
4) Mengerus obat hingga tercampur rata dan halus
5) Memindahkan obat yang telah tergerus ke kertas master dengan
menggunakan sudip dan dibagikan obat yang di kertas master ke
kertas perkamen yang telah disusun tadi.
6) Setelah itu, melipat kertas perkamen
7) Mengemas puyer ke dalam plastic dan disusun rapi
8) Akhirnya, puyer diberi etiket
a. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan metode pembuatan puyer. Puyer merupakan
sediaan serbuk ditujukan untuk pemakaian oral pada mulut. Bahan obat yang
digunakan dalam pembuatan puyer sebagai dexamethason 20 biji dan meloxicam
2
23 tablet yang kemudian digerus hingga halus dan tercampur rata serta dibagi ke

dalam20 kertas perkamen menggunakan sudip. Puyer yang dibuat dalam


praktikum ini merupakan sedian puyer yang ditujukan penggunaanya secara oral
dan di dalam tubuh karena bahan yang digunakan direkomendasikan untuk
penggunaan oral. Selain itu puyer yang dikerjakan pada saat praktikum hanya
boleh digunakan secara oral dan telah dibagi rata dalam 20 kertas perkamen,
dilipat rapi, dimasukkan dalam plastic dan diberi etiket.
b. Dokumentasi

Gambar 2. Pengerusan obat hingga


Gambar 1. Siapkan alat dan bahan tercampur rata dan halus

Gambar 3. Mengatur kertas perkamen Gambar 4. Pemindahan puyer ke


sebanyak 10 buah yang telah dilipat kertas master
bagian atasnya

Gambar 5. Pembagian puyer dari kertas Gambar 6. Setelah puyer dibagi rata
master ke kertas perkamen ke 10 kertas perkamen

Gambar 7. Kertas puyer dilipat rapi Gambar 8. Puyer yang telah dilipat
rapid an dimasukkan dalambungkus
plastic obat.

Gambar 9. Puyer yang diberi etiket

Anda mungkin juga menyukai