Anda di halaman 1dari 24

Tugas Farmasi Praktis

Meracik Pulveres & Kapsul


Kholida Dwi Fitria
1448201053
VI B Farmasi
Meracik Pulveres

Dalam ilmu farmasi, sediaan serbuk dapat


diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan
obat yang telah di haluskan, dan ditujukan untuk
pemakaian luar. Penggunaan obat dalam bentuk serbuk
sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi anak-
anak maupun orang dewasa yang susah atau sulit
meminum obat baik dalam bentuk tablet, pil, ataupun
kapsul.
Pengertian
Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang
kurang lebih sama dibungkus dengan kertas perkamen atau
pengemas lain yang cocok.
Serbuk mempunyai luas permukaan yang luas, sehingga serbuk
mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang
dipadatkan.
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan. Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat
satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan yang
jumlahnya sedikit kemudian diayak, biasanya menggunakan
pengayak no. 60 dan dicampur lagi. Jika serbuk mengandung lemak
harus diayak dengan pengayak no. 44.
Syarat Syarat Serbuk

Bila tidak dinyatakan lain :


-Kering
-Halus
-Homogen
-Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot)
atau keseragaman kandungannya (seragam dalam zat yang
terkandung) yang berlaku untuk serbuk bagi (pulveres) yang
mengandung obat keras, narkotik dan psikotropika.
Jenis-jenis Serbuk
1. Pulvis Adspersorius, yaitu serbuk ringan, bebas dari butiran kasar, dan
dimasudkan untuk obat luar. Umumnya dikemas dalam wadah yang
bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada
kulit.
2. Pulvis Dentifricus, yaitu serbuk gigi biasanya menggunakan cermin
sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dahulu dalam kloroform/etanol
90%.
3. Pulvis Sternutatorius, yaitu serbuk bensin yang penggunaannya dihisap
melalui dinding sehingga serbuk tersebut harus halus sekali.
4. Pulvis Effervescent, yaitu serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan
terlebih dahulu.
Uji Keseragaman Bobot Pulveres

Keseragaman bobot serbuk diuji


dengan cara : Timbang isi dari 20
bungkus satu persatu, campur isi ke-20
bungkus tadi timbang sekaligus dan
hitung bobot rata-rata.
Penyimpangan antara penimbangan, satu
persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak
lebih dari 15% dari tiap 2 bungkus dan
tidak lebih dari 10% untuk tiap 18
bungkus yang lain.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
SEDIAAN BENTUK SERBUK

a. Penyebaran obat lebih luas dan


lebih cepat daripada sediaan a. Obat-obatan yang rusak oleh
kompak (tablet dan kapsul) udara tidak boleh diberikan
b. Diharapkan lebih stabil dalam bentuk serbuk. Ex :
dibandingkan dengan sediaan cair
c. Lebih cepat di absorbsi,sebab
garam-garam fero (mudah
dalam lambung obat akan mudah teroksidasi) menjadi garam
terbagi feri,sebaiknya diberikan
d. Jumlah volume obat yang tidak dalam bentuk coated
praktis /sukar dapat diberikan
tablet.
dalam bentuk pulvis
e. Memberikan kebebasan pada b. Membutuhkan waktu dalam
dokter untuk pemilihan meraciknya.
obat/kombinasi obat dan dosisnya c. Tidak tepat untuk obat yang
f. Untuk anak-anak dan orang tidak enak rasanya.
dewasa yang sukar menelan obat.
Cara Pembuatan

Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu


persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang
jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan
pengayak nomor 60 dan dicampur lagi.
Beberapa petunjuk :
Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam keadaan tidak diencerkan
Bila bagian-bagian serbuk mempunyai BJ yang berlainan masukkan dulu serbuk
yang BJnya besar baru kemudian masukkan serbuk yang BJnya rendah dan diaduk.
Jangan menggerus bahan-bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus.
Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku kering. Maka itu untuk
menggerus serbuk kristal lebih baik menggunakan mortir panas.
Cara mencampur camphora dalam serbuk dilakukan dengan melarutkan camphora
dengan spiritus fortior dalam mortir.
Cara mencampur ekstrak kental dengan serbuk dilakukan dengan mengencerkan
dulu ekstraknya dengan cairan penyari yang cocok dalam mortir panas, kemudian
diserbukkan dengan bantuan bahan tambahan saccharum lactis atau amylum oryzae
Cara mencampur tinktur dan ekstrak liquid dengan serbuk adalah bila
jumlahnya banyak maka tinktur atau ekstrak diuapkan diatas tangas air
hingga hampir kering lalu ditambahkan saccharum lactis dan diaduk
sampai kering. Bila jumlahnya sedikit cukup dengan menggunakan mortir
dan stamfer panas saja.

Bila kandungan zat berkhasiat mudah menguap atau rusak karena


pemanasan maka dilakukan sebagai berikut :
Ambil zat berkhasiatnya saja, seperti Opii Benzoica Tinctura,
Camphorae Solutio Spirituosa dan Iodii Tinctura, apabila diketahui isi
zat berkhasiatnya.
Bila isi zat berkhasiat tidak diketahui, maka tincture atau ekstrak cair
diteteskan pada mortir yang berisi saccharum lactis diatas tangas air
dan diaduk.
Olaeosacchara atau gula berminyak dibuat dengan cara 2 gram saccharum
lactis ditambah 1 tetes minyak eteris (oleum anisi/ oleum foeniculi/ oleum
menthae piperitae).
Tidak dapat dibuat untuk persediaan.
Campuran serbuk yang dapat menjadi basah maka masing-masing serbuk
dicampur dengan bahan yang inert, setelah itu baru keduanya dapat
dicampur.
Serbuk yang dalam resep ditambahkan tablet, bila terdapat zat aktif dalam
bentuk serbuk maka ditambahkan zat aktifnya saja. Jika tidak terdapat
maka tablet digerus kemudian di ayak, baru dapat dicampur dengan serbuk
lainnya.
PENULISAN DALAM R/

a. Jumlah obat tiap bungkus d.t.d (da tales dosis) = berikan menurut
takaran yang tertulis tiap satu bungkusnya.
b. Jumlah obat seluruhnya dan banyaknya bungkusan yang dibuat
Contoh :
R/ Acetosol 0,4
Lactosum q.s
m.f.pulv no.XV
s.t.d.d.pulv.I
Pro : Annie
Kapsul
Farmakope Indonesia Edisi III
Bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul,
keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari gelatin
dengan atau tanpa zat tambahan lain.

Ansel (2008)
Bentuk sediaan padat, dimana satu macam bahan obat
atau lebih dan atau bahan inert lainnya yang dimasukkan
kedalam cangkang atau wadah kecil yang umumnya
dibuat dari gelatin yang sesuai.
Cangkang kapsul keras digunakan dalam pengolahan sebagian
besar pembuatan kapsul dan peracikan kapsul. Cangkang terbagi dua, badan
dan tutup, keduanya berbentuk silinder dan dapat ditutup pada ujungnya.
Serbuk dan partikulat padat, seperti granul dan pelet, ditempatkan dalam
badan dan kapsul ditutup dengan menyatukan badan dan tutup secara
bersamaan

Kapsul lunak terdiri dari cangkang padat lentur yang


mengandung serbuk, cairan non-aqueous, larutan, emulsi, suspensi,
atau pasta. Beberapa kapsul mengandung cairan diberikan dalam
bentuk sediaan bentuk padat, contoh minyak ikan cod. Kapsul ini
dibentuk, diisi dan ditutup dalam satu proses produksi.

(Winfield, et al., 2009).


Kapsul gelatin keras
Cangkang kapsul kosong dibuat dari campuran gelatin, gula dan air
jernih tidak berwarna dan pada dasarnya tidak mempunyai rasa.
Gelatin bersifat stabil di udara bila dalam keadaan kering, akan tetapi
mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi lembab atau bila
disimpan dalam larutan bearir.
Biasanya kapsul gelatin keras ini mengandung uap air antara 9-12%.
Jika disimpan dalam lingkungan dengan kelembaban yang tinggi,
penambahan uap air akan diabsorpsi oleh kapsul dan kapsul gelatin keras
ini akan rusak dari bentuk kekerasannya. Sebaliknya dalam lingkungan
udara yang sangat kering, sebagian dari uap air yang terdapat dalam kapsul
gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini menjadi rapuh bila dipegang.

Ansel,2008
Cangkang kapsul gelatin keras harus dibuat
dalam dua bagian yaitu badan kapsul dan
bagian tutupnya yang lebih pendek. Kedua
bagian saling menutupi bila dipertemukan,
bagian tutup akan menyelubungi bagian tubuh
secara tepat dan ketat.

Ansel, 2008
Kapsul Gelatin Lunak
Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau
alkohol polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin
bersifat elastis seperti plastik.
Kapsul-kapsul ini mungkin bentuknya membujuk seperti elips
atau seperti bola dapat digunakan untuk diisi cairan, bahan
berbentuk pasta atau serbuk kering.

Ansel, 2008
Sebagian besar bahan yang digunakan untuk mengisi kapsul adalah dalam
bentuk serbuk. Biasanya merupakan campuran dari bahan aktif bersama
dengan kombinasi dari jenis bahan tambahan yang berbeda. Jenis bahan
tambahan yang biasanya digunakan dalam pengisi serbuk kapsul antara
lain:
Diluen,
Lubrikan, menurunkan daya lekat serbuk terhadap alat
Glidan, meningkatkan aliran serbuk
Agen pembasah, meningkatkan penetrasi air
Desintegran, menghasilkan perpecahan massa serbuk
Stabilizer, meningkatkan stabilitas produk
Perbedaan Berat Kapsul

Timbang satu persatu dengan seksama 10 buah


kapsul, hati-hati dalam menjaga identitas tiap kapsul.
Isi dari tiap kapsul dikeluarkan dengan cara yang
sesuai, isi dari kapsul disatukan.
Timbang secara berkala secara seksama kapsul
Kapsul kosong satu persatu, dan hitung untuk tiap kapsul
berat bersih dari isinya dengan cara mengurangkan
Keras berat cangkang kapsul dari masing-masing berat
kotor.
Dari hasil penentuan kadar didapat sebagaimana
diperintahkan dalam monografi masing-masing,
hitung kandungan zat aktif dalam tiap kapsul, dengan
anggapan distribusi zat aktif merata.

Ansel,2008
Tentukan berat netto isi tiap kapsul sebagai berikut :
Timbang dengan seksama 10 kapsul yang
dimaksud satu persatu untuk mendapatkan berat
kotornya. Hati-hati dalam menjaga identitas tiap
kapsul
Kemudian kapsul dibuka dengan memotong
Kapsul dengan cara yang sangat tepat dengan alat
pemotong yang kering seperti gunting atau
Lunak pisau terbuka yang tajam dan mengeluarkan
isinya dengan pencucian menggunakan pelarut
yang tepat. Birkan pelarut menguap sari
cangkang pada suhu kamar dalam 30 menit
Timbang masing-masing cangkang dan hitung
isi netto

Ansel,2008
Keuntungan

Bentuknya menarik dan praktis


Cangkang kapsul tidak berasa sehingga
dapat menutup obat yang berasa dan
berbau tidak enak.
Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut
dalam perut sehingga obat cepat
diabsorbsi
Dokter dapat mengkombinasikan beberapa
macam obat dengan dosis yang berbeda
sesuai kebutuhan pasien
Kapsul dapat diisikan dengan cepat karena
tidak memerlukan bahan zat tambahan
atau penolong seperti pada pembuatan pil
dan tablet.
Kerugian

Tidak bisa untuk zat zat yang


mudah menguap karena pori pori
kapsul tidak bisa menahan
penguapan
Tidak bisa untuk zat zat yang
higroskopis (menyerap lembab)
Tidak bisa untuk zat zat yang
bereaksi dengan cangkang kapsul
Tidak bisa untuk balita
Tidak bisa dibagi bagi
Daftar Pustaka
Anief, Moh. 1997. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI :
Jakarta
Anonim. 2007. Ilmu Resep Jilid I. Depkes RI : Jakarta
Ansel, H.C. (2008). Pengantar Sediaan Farmasi. Edisi keempat.
Jakarta: UI Press.
Winfield, A.J., Rees, J.A, Smith, I. (2009). Pharmaceutical
Practice. Fourth Edition. Churchill Livingstone.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai