Gejala klinis yang khas pada Calicivirus adalah terjadi ulserasi (lesi seperti
sariawan) pada rongga mulut kucing. Gejala awal penyakit ini adalah kucing selalu
bersin, demam tinggi hingga suhu badannya mencapai 40-41 C, nafsu makan hilang, dan
o
depresi. Gejala lanjutannya adalah terjadi peradangan pada mata dan hidung, air liur
keluar secara berlebih atau hypersalivasi, dan ingus yang keluar dari hidung mengental.
Di samping itu, mulai terlihat luka diselaput hidung, bibir atau lidah (Moni, 2019).
(Newsham, 2011):
Feline calicivirus memiliki gejala klinis yang khas yaitu infeksi pada
discharge serta ulser pada mukosa mulut. Jika fatal dapat menyebabkan
kucing yang dikenal dengan limping sindrom. Kucing yang terserang sindrom
c. Chronic Stomatitis
Moni, K. 2019. Penanganan Feline Calicivirus pada kucing. Universitas syiah kuala:
Banda Aceh.
Radford, A.D., Diane, A., Sandor, B., Corine, B.B., Herman, E., Tadeusz, F., Tim,
G.J., Katrin, H., Margaret, J.H., Albert, L., Hans,L., Fulvio, M., Maria, G.P.,
Etienne, T., Uwe, T dan Marian, C.H. 2009. Feline calicivirus infection ABCD
Vol. 11(556-564).