Anda di halaman 1dari 7

PROFIL KROMATOGRAFI SENYAWA AKTIF ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI

FRAKSI ETIL ASETAT DAUN LIBO (Ficus variegata Blume.)

Mega Rizky Novitasari, Risna Agustina, Agung Rahmadani, Rolan Rusli


Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi,
Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur Email:
megarizkynovitasari@yahoo.com

Abstrak

Tumbuhan Libo (Ficus variegata Blume.) memiliki buah yang tidak dimakan oleh
hama/serangga, hal ini diduga karena kandungan metabolit sekunder tumbuhan libo
mengandung senyawa aktif yang dapat berpotensi sebagai antibakteri maupun antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kromatografi senyawa antioksidan dan
antibakteri, serta mengetahui golongan metabolit sekunder yang terdapat dalam fraksi aktif
etil asetat daun libo. Sampel dimaserasi dengan pelarut metanol. Isolasi dilakukan
sebanyak 2 kali yaitu dengan cara kromatografi cair vakum kemudian dilanjutkan dengan
kromatografi kolom konvensional. Hasil pemisahan berdasarkan kromatografi kolom
konvensional yaitu diperoleh sebanyak 16 fraksi. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan
pengujian aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan pengujian aktivitas antibakteri
terhadap bakteri uji dengan metode KLT Bioautografi. Hasil penelitian diperoleh profil
kromatografi fraksi etil asetat daun Libo (Ficus variegata Blume.) aktif sebagai antioksidan
terhadap DPPH, dan aktif terhadap bakteri, Eschericia coli dan Staphylococcusaureus.
Golongan metabolit sekunder aktif fraksi etil asetat daun libo adalah alkaloid, steroid,
terpenoid dan fenol.

Kata kunci: fraksi etil asetat daun Libo (Ficus variegata Blume.), kromatografi,
antioksidan, antibakteri.

PENDAHULUAN tidak berpasangan [3]. Radikal bebas


Seiring dengan zaman yang dapat dihambat dengan antioksidan.
semakin berkembang, semakin banyak Tanaman diketahui berpotensi
pula penyakit yang berkembang. Infeksi sebagai obat alternatif pada berbagai
merupakan salah satu penyebab utama penyakit infeksi. Selain itu, pengobatan
penyakit di dunia terutama di daerah herbal dipercaya lebih aman
tropis, seperti Indonesia. Kasus infeksi dibandingkan menggunakan bahan kimia.
disebabkan mikroba patogen masuk ke Tumbuhan Libo memiliki buah yang
dalam jaringan tubuh dan berkembang berbuah secara terus menerus dan
biak di dalam jaringan [1]. Zat antibakteri buahnya tidak dimakan oleh
adalah zat yang mengganggu hama/serangga, hal ini diduga karena
pertumbuhan dan metabolisme melalui kandungan metabolit sekunder tumbuhan
penghambatan pertumbuhan bakteri. Zat libo mengandung senyawa aktif yang
antimikroba dalam melakukan efeknya, dapat berpotensi sebagai antibakteri
harus dapat mempengaruhi bagian-bagian maupun antioksidan. Hal ini dibuktikan
vital sel seperti membran sel, enzim- dengan potensi buah tumbuhan Libo
enzim dan protein struktural [2]. Radikal (Ficus varieagata Blume) seperti yang
bebas adalah atom atau gugus apa pun dilaporkan oleh Rijai, yaitu memiliki
yang memiliki satu atau lebih elektron aktivitas sitotoksik secara invitro,

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 3. 131


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
antioksidan, antibakteri, dan larvasida pengadukan, kemudian filtrat disaring.
terhadap A. Aegypty [4]. Penelitian Residu direndam kembali dengan
mengenai isolasi yang telah dilakukan methanol dan dibiarkan selama 3 hari
oleh Rusli [5] baru dilakukan pada fraksi kemudian disaring kembali, lalu filtrat
n-heksan. Akan tetapi, saat ini belum yang terkumpul dipekatkan dengan
dilaporkan mengenai profil kromatografi rotary evapator sehingga diperoleh
senyawa antioksidan dan antibakteri dari ektrak kasar daun Libo sebanyak 210,77
Tumbuhan Libo pada fraksi etil asetat. gram. Ekstrak kasar kemudian
Oleh karena itu dilakukan penelitian difraksinasi, sebanyak 50,29 gram ekstrak
untuk mengetahui profil kromatografi kasar dilarutkan dengan 300 mL aquadest
senyawa antioksidan dan antibakteri dari dan 300 mL n-heksana (1:1) kemudian
fraksi etil asetat tumbuhan libo. digojog di dalam corong pisah.
Didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan.
METODE PENELITIAN Lapisan bawah dikeluarkan (larut air) dan
lapisan atas (fraksi n-heksana)
Bahan dikeluarkan dan diuapkan pelarutnya.
Bahan yang digunakan pada Kemudian lapisan bawah (larut air)
penelitian ini adalah simplisia daun Libo, ditambahkan pelarut n-heksana kembali
aquadest, pelarut methanol, kloroform, n- dan digojog hingga lapisan atas tetap
heksan, etil asetat, silica gel GF 60, bening. Setelah bening kemudian pelarut
pereaksi DPPH, medium NA (Nutrient n-heksana digantikan dengan pelarut etil
Agar), NaCl, bakteri Staphylococcus asetat dan prosedur fraksinasi diulang
aureus dan Eschericia coli, HCl, HCl kembali hingga diperoleh fraksi etil asetat
pekat, pereaksi Dragendorff, pereaksi sebanyak 4,293 gram.
Mayer, serbuk Mg, CH3COOH anhidrat, Ekstrak etil asetat sebanyak
H2SO4 dan FeCl3. 3,915 gram disolasi melalui 2 tahap
dengan metode Kromatografi Cair Vakum
Alat (KCV) dan Kromatografi Kolom
Peralatan yang digunakan dalam Konvensional (KK). Tahap pertama
penelitian ini antara lain toples kaca, ekstrak etil asetat difraksinasi KVC.
rotary evapator dan water bath, corong Eluen yang digunakan yaitu n-
pisah, timbangan analitik, gelas ukur, heksana:etil asetat dengan berbagai
gelas kimia, pipet tetes, pipet volume dan varian perbandingan kemudian
propipet, sendok tanduk dan spatula statif ditingkatkan kepolarannya menggunakan
dan klem, vial, chamber, pipa kapiler, pelarut kloroform:methanol dengan
oven, erlenmeyer, lampu UV-Vis portable berbagai varian perbandingan, yang
254 dan 366 nm, bunsen, tabung reaksi, masing-masing dibuat dalam 400 mL.
cawan, spoit dan inkubator. Fase diam berupa silica gel GF 60
sebanyak 68 gram. Hasil yang diperoleh
Cara Kerja yaitu sebanyak 3 fraksi besar yaitu fraksi
A, B dan C. Tahap kedua, 2 fraksi yang
Prosedur Ekstraksi dan Isolasi memiliki jumlah terbanyak akan
Daun Libo yang telah dicuci dilakukan pemisahan lanjutan
bersih, dirajang menjadi potongan yang menggunakan Kromatografi Kolom
lebih kecil, lalu dikering anginkan tanpa Konvensional (KK) yaitu fraksi A dan B.
terpapar sinar matahari. Simplisia kering Berat fraksi yang digunakan untuk
sebanyak 2271,5 gram lalu dimasukkan membuat bubur sampel yaitu fraksi A
dalam toples maserasi, lalu direndam sebanyak 0,1094 gram dan fraksi B
pelarut metanol sebanyak 5 L selama 3 sebanyak 0,4155 gram. Fase diam berupa
hari sambil sesekali dilakukan silica gel GF 60 untuk fraksi A sebanyak

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 3. 132


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
7,4197 gram dan B sebanyak 8,1287 dengan adanya zona bening pada daerah
gram. Eluen yang digunakan yaitu sekitar spot senyawa hasil isolasi.
berdasarkan hasil KLT yaitu n-
heksana:etil asetat (8:2) dan (7:3). Fraksi Pengujian Metabolit Sekunder
A dikelompokkan menjadi 8 fraksi yaitu Fraksi etil asetat hasil KK yang
FEA1; FEA2; FEA3; FEA4; FEA5; memiliki aktivitas antioksidan dan
FEA6; FEA7; FEA8, sedangkan untuk antibakteri dilakukan uji metabolit
fraksi B dikelompokkan menjadi 8 fraksi sekunder antara lain alkaloid, flavonoid,
yaitu FEB1; FEB2; FEB3; FEB4; FEB5; streroid/terpenoid, fenol dan saponin.
FEB6; FEB7; FEB8. Kemudian diuji Fraksi (FEA1, FEA2, FEB1 dan FEB8)
aktivitas antioksidan dengan metode terlebih dahulu dilarutkan dengan
DPPH dan antibakteri menggunakan KLT methanol. Uji alkaloid dengan
bioautografi serta pengujian metabolit menambahkan HCl 2%, kemudian
sekunder. pereaksi Dragendorff, positif ditandai
dengan endapan jingga kecoklatan dan
Pengujian Aktivitas Antioksidan dan pereaksi Mayer, positif ditandai endapan
Antibakteri putih kuning. Uji flavonoid dengan
Pengujian aktivitas antioksidan pemanasan dan penambahan serbuk Mg
dilakukan secara kualitatif yaitu serta HCl pekat dikocok, positif ditandai
penyemprotan larutan DPPH pada plat larutan merah, kuning/jingga. Uji
KLT yang telah ditotolkan. DPPH yang steroid/terpenoid menggunakan pereaksi
digunakan 80 ppm. Seluruh hasil fraksi CH3COOH anhidrat, CHCl3 dan H2SO4
KK yang diperoleh ditotol pada plat KLT pekat, positif ditandai dengan
kemudian dielusi menggunakan eluen terbentuknya cincin merah
dengan pemisahan terbaik yaitu n- kecoklatan/ungu. Uji fenol dengan
heksana:etil asetat (8:2). Penyemprotan penambahan pereaksi FeCl3, positif
pereaksi DPPH dilakukan diruang gelap. ditandai dengan perubahan warna biru
Hasil positif pada uji ini yaitu dengan sampai hitam. Sedangkan uji saponin
terbentuknya warna kuning dengan latar yaitu dengan menambahkan aquades
belakang ungu atau biru pada spot noda kemudian dikocok, positif ditandai
yang telah disemprotkan pereaksi DPPH. terbentuk buih yang tidak hilang jika
Pengujian antibakteri dilakukan dengan ditambahkan HCl 10%.
metode KLT bioautografi menggunakan 2
bakteri yaitu Eschericia coli sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
bakteri Gram negatif dan Staphylococcus Rendemen ekstrak daun Libo
aureus sebagai bakteri Gram positif. diperoleh sebesar 0,0928 %. Sebanyak
Sebanyak 0,02 mL suspensi bakteri 50,29 gram Ekstrak kasar metanol daun
diinokulasikan ke dalam cawan petri Libo difraksinasi, diperoleh ekstrak etil
steril lalu ditambahkan 10 mL medium asetat sebanyak 4,293 gram. Kemudian
NA. Seluruh hasil fraksi KK yang 3,915 gram ekstrak etil asetat disolasi
diperoleh ditotol pada plat KLT kemudian dengan metode Kromatografi Cair Vakum
dielusi menggunakan eluen dengan (KCV) dengan perbandingan eluen n-
pemisahan terbaik yaitu n-heksana:etil heksana:etil asetat yaitu 9:1; 8,5:1,5; 8:2;
asetat (8:2), lalu ditempelkan pada 7,5:2,5; 7:3; 6:4; 1:1; dan 4:6
permukaan medium selama 15 menit lalu selanjutnya ditingkatkan kepolaran
diangkat. Kemudian diinkubasi eluennya dengan menambahkan eluen
diinkubasi pada suhu 37C selama 124 kloroform:methanol dengan
jam. Diamati zona bunuh yang terbentuk perbandingan 9:1; 8:2; 7:3; 6:4; 1:1; dan
pada medium. Hasil positif ditandai 4:6 yang masing-masing dibuat dalam
400 mL. Hasil elusi dengan berbagai

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 3. 133


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
perbandingan eluen tersebut diperoleh pemisahan lanjutan diperoleh masing-
fraksi etil asetat sebanyak 14 fraksi. masing 8 fraksi dari setiap fraksi besar.
Fraksi yang memiliki pola pemisahan Fraksi A dikelompokkan menjadi 8 fraksi
spot noda yang sama pada KLT yaitu FEA1; FEA2; FEA3; FEA4; FEA5;
digabungkan sehingga diperoleh 3 fraksi FEA6; FEA7; FEA8, sedangkan untuk
besar yaitu fraksi A, B dan C (Gambar 1), fraksi B dikelompokkan menjadi 8 fraksi
dengan berat masing-masing fraksi yaitu FEB1; FEB2; FEB3; FEB4; FEB5;
berturut-turut adalah 0,1094 gram, 0,4155 FEB6; FEB7; FEB8 (Gambar 2).
gram dan 0, 0984 gram. Kemudian fraksi Perbandingan eluen terbaik KLT untuk
A dan B dilakukan pemisahan lanjutan mengisolasi senyawa aktif antioksidan
dengan metode Kromatografi Kolom dan antibakteri yaitu n-heksana:etil asetat
Konvensional (KK) dengan eluen n- 8:2.
heksana:etil asetat (8:2) dan (7:3). Hasil

KLT Hasil KCV ekstrak Etil asetat (F1-F14) KLT 3 kelompok


fraksi besar (A,B,C)
a. UV 254 nm
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C

b. UV 366 nm

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A B C
Gambar 1. KLT Hasil KCV (F1-F14) dan 3 fraksi besar hasil
pengelompokan menggunakan eluen n-heksana:etil asetat (8:2).

Antioksidan merupakan senyawa meningkat bila berdekatan dengan radikal


yang dapat menghambat reaksi oksidasi. lainnya dibandingkan dengan molekul
Pereaksi yang digunakan adalah larutan yang bersifat netral. DPPH berwarna
DPPH. DPPH merupakan senyawa ungu tua, dan dapat larut dalam etanol
radikal bebas yang stabil hal tersebut dan metanol. Apabila bereaksi dengan
dikarenakan adanya delokalisasi elektron, senyawa antioksidan maka warna larutan
sehingga molekul DPPH tidak mengalami akan memucat [6]. Seluruh hasil fraksi
dimerisasi, reaktivitasnya KK yang diperoleh ditotol pada plat KLT

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 3. 134


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
kemudian dielusi menggunakan eluen antibakteri fraksi etil asetat daun libo
dengan pemisahan terbaik yaitu n- dengan metode KLT bioautografi,
heksana:etil asetat (8:2). Metode yang terhadap bakteri yang diuji yaitu
spesifik untuk mendeteksi bercak pada Escherichia coli dan Staphylococcus
kromatogram hasil kromatografi lapis aureus. Seluruh hasil fraksi KK yang
tipis (KLT) dan kromatografi kertas yang diperoleh, di KLT kemudian dielusi
mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, menggunakan eluen dengan pemisahan
antifungi dan antibiotik, disebut terbaik yaitu n-heksana:etil asetat (8:2).
bioautografi [7]. Pengujian aktivitas

KLT Hasil KK Fraksi A KLT Hasil KK Fraksi B


FEA 1-8 FEB 1-8
a. Sinar tampak c. Sinar tampak

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
d. UV 254 nm b. UV 254 nm

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
c. UV 366 nm c. UV 366 nm

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 2.KLT Hasil KK fraksi FEA dan fraksi FEB menggunakan eluen n-heksana:etil
asetat (8:2).

Berdasarkan hasil kedua uji dan Identifikasi metabolit sekunder


pengamatan yang dilakukan, fraksi etil pada penelitian ini dilakukan terhadap
asetat daun libo dinyatakan memiliki fraksi etil asetat hasil KK yang memiliki
aktivitas sebagai antioksidan dan aktivitas antioksidan dan antibakteri
antibakteri, Aktivitas antioksidan dan yaitu, fraksi FEA1, FEA2, FEB1 dan
antibakteri dapat dilihat pada Tabel 1. FEB8. Hasil identifikasi metabolit
sekunder fraksi etil asetat daun libo dapat
dilihat pada Tabel 2.

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 3. 135


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Tabel 1. Hasil pengujian antioksidan dan antibakteri fraksi etil asetat daun libo
Aktivitas
Fraksi Antioksidan Antibakteri
Staphylococcus aureus Eschericia coli
FEA1 + - -
FEA2 - + -
FEA3 - - -
FEA4 - - -
FEA5 - - -
FEA6 - - -
FEA7 - - -
FEA8 - - -
FEB1 + - -
FEB2 - - -
FEB3 - - -
FEB4 - - -
FEB5 - - -
FEB6 - - -
FEB7 - - -
FEB8 - - +
Keterangan:
(+): Memberikan aktivitas
(-) : Tidak memberikan aktivitas

Tabel 2. Hasil identifikasi golongan metabolit sekunder fraksi etil asetat daun libo
Metabolit Sekunder
Fraksi Alkaloid Flavonoid Steroid/terpenoi Fenol Saponin
d
FEA1 + - + + -
FEA2 + - - + -
FEB1 - - + - -
FEB8 - - - - -
Keterangan:
(+): Teridentifikasi golongan metabolit sekunder
(-) : Tidak teridentifikasi golongan metabolit sekunder

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap bakteri uji, namun hanya pada


golongan metabolit sekunder, fraksi bakteri uji Staphylococus aureus tidak
FEA1 positif mengandung alkaloid, pada bakteri uji Eschericia coli, yang
steroid/terpenoid dan fenol, kandungan ditimbulkan fraksi FEA2. Pada fraksi
metabolit sekunder tersebut yang FEB1 hanya positif mengandung
mengakibatkan aktivitas positif steroid/terpenoid, kemiripin metabolit
antioksidan yang ditimbulkan FEA1 sekunder yang terkandung dalam fraksi
terhadap DPPH. Fraksi FEA2 positif FEA1 yaitu steroid/terpenoid. Metabolit
mengandung alkaloid dan fenol, hal tersebut diyakini dapat berfungsi sebagai
inilah yang diyakini adanya kaitan antioksidan, begitu pula hasil uji aktivitas
dengan aktivitas positif antibakteri pada fraksi FEB1 yaitu positif

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 3. 136


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
antioksidan terhadap DPPH. Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
pada fraksi FEB8 tidak mengandung 1. Waluyo, Lud. 2008. Tekhnik Metode
semua golongan metabolit sekunder yang dasar dalam Mikrobiologi, UMM
diujikan baik alkaloid, flavonoid, Press, Malang.
steroid/terpenoid, fenol dan saponin. 2. Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami
Fraksi FEB8 diduga mengandung dan Radikal Bebas Potensi dan
senyawa golongan metabolit lain yang Aplikasi dalam Kesehatan.
aktif terhadap bakteri uji Eschericia coli. Yogyakarta. Kanisius
Golongan metabolit pada fraksi FEB8 ini 3. Pelczar, M dan Chan.1988. Dasar-
perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut Dasar Mikrobiologi (Jilid 2) Jakarta:
untuk mengetahui golongan metabolit UI Press.
yang aktif terhadap bakteri uji Eschericia 4. Rijai, Laode. 2013. Potensi Tumbuhan
coli. Libo (Ficus variegata, Blume) Sebagai
Sumber Bahan Farmasi Potensial.
KESIMPULAN Jurnal. Trop. Pharm. Chem. Vol 2. No.
Perbandingan eluen terbaik untuk 3
mengisolasi senyawa aktif antibakteri dan 5. Rolan Rusli, Myra Puspha Hardina,
antioksidan fraksi etil asetat daun libo Fairul Muflihah, Agung Rahmadani.
yaitu n-heksana:etil asetat (8:2). Fraksi 2015. Profil Kromatografi Senyawa
etil asetat daun libo memiliki aktivitas Aktif Antioksidan Dan Antibakteri
sebagai antioksidan, hal ini dapat dilihat Fraksi N-Heksana Daun Libo (Ficus
dengan terjadi peredaman pada daerah Variegata Blume). Jurnal. Trop.
spot noda plat KLT berdasarkan Pharm. Chem. Vol 3. No. 2. 124- 130
kemampuan peredaman DPPH pada 6. Molyneux, P. 2004. The use of the
lempeng plat. Fraksi etil asetat daun libo stable free radical
memiliki aktivitas antibakteri terhadap diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for
bakteri Eschericia coli dan estimating antioxidant activity.
Staphylococcusaureus terlihat dari Songklanakarin J. Sci. Technol., 2004,
terbentuknya zona bening. Kandungan 26(2).
metabolit sekunder aktif fraksi etil asetat 7. Djide, N. M. dan Sartini. 2008.
adalah alkaloid, steroid, terpenoid dan Analisis Mikrobiologi Farmasi. Lab.
fenol. Mikrobiologi Farmasi UNHAS

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 3. 137


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

Anda mungkin juga menyukai