PENDAHULUAN
Biasanya zat murni telah tercemar dengan zat-zat lain yang dapat membentuk
campuran yang bersifat homogen dan heterogen yang bergantung pada jenis komponen
Zat murni ada dua yaitu unsur dan senyawa, sedangkan campuran merupakan
gabungan dua zat murni dengan komposisi sembarangan. Zat murni yang telah tercemar
Dibumi jarang terdapat materi dalam keadaan murni, melainkan dalam bentuk
campuran. Contohnya, air laut terdiri dari iar dan berbagai zat yang tercampur didalamnya,
misalnya garam. Tanah terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat,
cair, atau gas. Udara yang kita hirup setiap hari mengandung bermacam-macam unsur
dan senyawa, seperti oksigen, nitrogen, uap air, karbon monoksida, dan sebagainya.
pencemar atau pencampuran lainnya pada suatu campuran dengan sistem pemisahan
dan pemurnian.
Banyak cara atau teknik yang dilakukan dalam pemisahan campuran. Hal
tersebut bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung didalamnya,
seperti pemisahan pemisahan zat padat dari suspensi, pemisahan zat padat dari larutan,
Pada prinsipnya pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang
saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat
- Untuk mendapatkan zat murni dari zat yang telah tercemar atau tercampur.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang
saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar
atau tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan
sebuah unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan
sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan heterogen.
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat
berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap
Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen.
yang mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari contoh
lain, selain itu juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fase. Yang disebut satu fase
adalah zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain
didekatnya dan juga campuran dapat dikatakan campuran homogen jika antara
komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun
yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki sifat-sifat yang sama diseluruh
cairan.
memisahkan diri secara fisik karena perbedaan sifatnya dan penggabungan yang tidak
merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu
dengan yang lainnyatidak sama diberbagai bejana. Dan juga campuran dapat dikatakan
campuran heterogen jika antara komponennya masihterdapat bidang batas dan sering
kali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop, hanya dengan mata telanjang,
secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu
komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat
komponen yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair ,
misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam,
mulai dari yang porinya besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring dan
selaput semi permiabel. Kertas saring dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan
dari pelarut. Selaput semi permiabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari
pelarutnya.
pembedaan :
(padat), setengah padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam
medium cair.
- Penyaringan (filtrasi)
Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya adalah
agar endapan dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang
- kertas saring
- lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika atau
porselin.
- Sentrifugasi (pemusingan)
Sentrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa
kali lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel
tersuspensi.
pemusingan (sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau
kristalisasi.
- Penguapan
terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi
daripada pelarutnya.
- Kristalisasi
mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila
larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan,
kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang
lebih murni karena komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut
mengkristal.
- Rekristalisasi
perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya
komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar.
Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila
dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit.
Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal
garam secara perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan dengan
penyaring.
(Syukri S. 1991. )
cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi dan coronh pisah.
- Distilasi
Dasar pemisahan dengan distilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau
lebih. Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat menguapkan dan
air dan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-masing 100˚C dan 78˚C. Jika campuran
dipanaskan (dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚C, maka alkohol akan
menguap sedikit demi sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya
(Syukri S. 1999. )
- Dekantasi (pengendapan)
campurannya dengan zat lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang
lebih kecil akan berada pada lapisan bagian bawah atau mengendap, contohnya air dan
pasir. selain itu zat terlarut (yang akan dipisahkan) diproses diubah menjadi bentuk yang
- suhu
- ph
- efek garam
- kompleksasi
- derajat supersaturasi
- sifat pelarut
(Husein H. Bahti. 1998. )
- Corong Pisah
Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong pemisah
yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih
ringan. Setelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan (misalcter) dan lapisan air,
didesak keatas dengan memasukkan merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong,
- Ekstraksi
dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi
zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur
Dalam industri, ekstraksi pelarut sering kali dilaksanakan, dimana tetesan pelarut
yang lebih ringan bergerak ke atas melewati arus ke bawah lambat-lambat dari pelarut
yang lebih berat. Penerapan teknik ini di tunjukan untuk mengekstrak DDT dan airke
minyak. Ekstraksi arus lawan semacam itu sangat efisien karan pada ujung bawah
tabung, pelarut yang telah kehilangan hamper semua zat terlarutnya di ekstrak oleh
baik dan paling popular, alas an utamanya karena metode ini dapat dilakukan baik dalam
tingkat makro maupun mikro. Pemisah tidak memerlukan alat khusus atau canggih,
Sublimasi adalah diman suatu padatan diuapkan tanpa melalui peleburan dan
padat.
Syarat sublimasi :
- Padatan akan menyublin bila tekanan uapnya mencampai tekanan atmosfer di bawah
titk lelehnya.
- Secara teoritis setiap zat yang dapat didestilasikan tanpa tanpa terurai, dapat di
Penggunaan sublimasi :
yang sukar menguap atau dari senyawa-senyawa yang menguap tapi tdak mengembun
Naftalena, asam benzoate, asam salisilat, fosfor, sakarin, kafein, kinin dan lain-lain.
- Senyawa-senyawa organic :
I2, S, AS, AS2O3 , klorida dari logam-logam Hg, Ag, Al dan sebagainya.
Sublimasi yang terjadi sebenarnya hanya dapat terjadi jika tekanan uap parsial dari
senyawa itu lebih rendah dari pada tekanan titik berkaki 3, misalnya pada naftalena yang
mem[unyai titik berkaki 3 790 dan tenana keseimbangan 179 mm hg, jia di panaskan
perlahan-lahandi bawah 1790 naftalena akan menguap tanpa meleleh terlebih dahulu
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat-alat
- Sendok
- Corong gelas
- Tabung reaksi
- Corong pisah
- Cawan penguap
- Batang pengaduk
- Alat pemanas
- Neraca akalitik
3.1.2 Bahan-bahan
- Garam
- Norit
- Kapur tulis
- Sirup
- Naftalena
- Pasir
- Minyak goreng
- Aquades
- Kertas saring
3.2.1 Dekantasi
- Dimasukkan satu sendok pasir kedalam gelas kimia yang telah diisi air, pasir dibiarkan
3.2.2 Filtrasi
- Dimasukkan kapur tulis kedalam gelas kimia yang telah diisi air, diaduk, disaring dengan
3.2.3 Kristalisasi
- Dilarutkan 5 gram norit kedalam 10 ml aquades ditabung reaksi kemudian uapkan larutan
3.2.4 Sublimasi
- Dimasukkan 2 gram naftalena yang tercemar dalam cawan penguap. Tutup cawan
penguap dengan kertas saring yang telah dilubangi kecil-kecil dan tutup lagi dengan
3.2.5 Ekstraksi
- Dimasukkan air dan minyak goreng kedalam corong pisah, kocok dan biarkan hingga
1. Dekantasi
Di aduk. heterogen.
Kristalisasi
Filtrasi
Sublimasi (H2O).
5. Di amati hasilnya.
Ekstraksi
Dimasukkan minyak kedalam corong
absorben.
non polar.
4.2 Pembahasan
Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih
yang saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu
saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telag tercemar
atau tercampur.
Ternik pemisahan atau pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar atau
- Penyaringan adalah proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel.
- Dekantasi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengendapkan
zat lain, didasarkan pada massa jenis yang lebih besar akan berada pada lapisan bagian
- Absorpsi adalah proses pemisahan suatu zat dengan menggunakan teknik penyerapan.
- Sublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat menyublim dari
suatu partikel atau zat yang bercampur. Contohnya adalah pemisahan naftalena dari
- Ekstraksi adalah proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan sifat kepolaran
suatu zat yang menggunakan corong pisah. Contohnya adalah pemisahan minyak goreng
dari campurannya.
Proses pemisahan campuran pasir dan air dilakukan dengan dekantasi. Pasir
dilarutkan kedalam air kemudian dibiarkan hingga pasir mengendap karena massa jenis
Proses filtrasi pemisahan suspensi kapur tulis dalam air dilakukan dengan filtrasi
(penyaringan), kapur tulis yang dihaluskan dilarutkan dalam air dan campuran tampak
keruh. Kemudian campuran disaring dengan kertas saring, kapur tulis tertahan pada
kertas saring karena kapur memiliki ukuran partikel yang lebih besar daripada ukuran pori-
tercemar oleh garam pada cawan penguap ditutup oleh oleh kertas saring yang telah
dilubangi kecil-kecil, kemudian ditutup lagi dengan corong kaca dengan posisi terbalik
dan lehernya disumbat oleh tissue. Kemudian diuapkan hingga naftalena berubah
menjadi gas dan dari wujud gas langsung kepadat pada pendinginan tidak menjadi cairan
dahulu.
Proses penyaringan sirup dengan kertas saring yang telah diberi norit diatasnya
yang lebih muda dari sirup sebelumnya, karena zat warna diserap oleh norit yang
Proses pemurnian minyak goreng dilakukan dengan teknik ekstraksi, air dan
minyak goreng dimasukkan kedalam corong pisah dan terbentuk dua fase karena air dan
minyak goreng merupakan larutan yang tidak saling melarutkan. Air bersifat polar,
sedangkan minyak goreng merupakan zat cair non polar. Setelah itu dikocok hingga
minyak goreng larut dalam air dalam bentuk gelembung-gelembung kecil. Kemudian kran
corong pisah dibuka untuk mengeluarkan air yang mengandung zat pengotor air dan
mengandung surfaktan.
Minyak dan air tidak bercampur karena massa jenisnya dan sifat kepolarannya
berbeda. Air bersifat polar dan minyak bersifat non polar, dan massa jenis air lrbih besar
daripada massa jenis minyak. Massa jenis air adalah 1 gr/cm3 dan massa jenis minyak
C
C
C
H C
H
atau
H
C C
H
H
Minyak Nabati
mencampurkan zat terlarut dan zat pelarut agar menjadi suatu campuran. Dan fungsi
pengocokan pada percobaan ekstraksi adalah untuk mencampurkan minyak dan air.
Penyaringan pada precibaan fitrasi afalah untuk menyaring padatan yang terdapat
pada campuran.
Memberi norit pada kertas saring sebelum menyaring sirup pada percobaan
adsopsi adalah untuk menyaring zat pewarna pada sirup karena norit berperan sebagai
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Zat-zat yang telah tercampur dan tercemar dapat dipisahkan dengan menggunakan
tercampur tersebut. Misalnya campuran air dan pasir dipisahkan dengan menggunakan
pengendapan atau dekantasi. Campuran air dan garam dipisahkan dengan menggunakan
metode kristalisasi. Campuran air dan kapur dipisahkan dengan menggunakan metode
5.2 Saran
Agar pada saat praktikum menggunakan teknik yang lain selain yang
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph H dan seminar. 1987. . Jilid 1. Jakarta: Erlangga.