Anda di halaman 1dari 101

OLEH : RAHMAT HIDAYAT

FAKULTAS KEHUTAAN UNTAD


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Biasanya zat murni telah tercemar dengan zat-zat lain yang dapat
membentuk campuran yang bersifat homogen dan heterogen yang bergantung
pada jenis komponen yang tergantung didalamnya.
Zat murni ada dua yaitu unsur dan senyawa, sedangkan campuran
merupakan gabungan dua zat murni dengan komposisi sembarangan.Zat murni
yang telah tercemar mengandung zat-zat lain dalam bentuk gas, cair, atau padatan.
Dibumi jarang terdapat materi dalam keadaan murni, melainkan dalam bentuk
campuran.Contohnya, air laut terdiri dari iar dan berbagai zat yang tercampur
didalamnya, misalnya garam.anah terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik
dalam wujud padat, cair, atau gas.!dara yang kita hirup setiap hari mengandung
bermacam-macam unsur dan senyawa, seperti oksigen, nitrogen, uap air, karbon
monoksida, dan sebagainya.
!ntuk memperoleh zat murni kita harus memisahkannya dari bahan-bahan
pencemar atau pencampuran lainnya pada suatu campuran dengan sistem
pemisahan dan pemurnian.
Banyak cara atau teknik yang dilakukan dalam pemisahan campuran. "al
tersebut bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung
didalamnya, seperti pemisahan pemisahan zat padat dari suspensi, pemisahan zat
padat dari larutan, pemisahan campuran zat cair, pemisahan campuran dua jenis
padatan.
#ada prinsipnya pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau
lebih yang saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat
murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain.
1
1.2 T!an Per"#$aan
!ntuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur
!ntuk mengetahui zat murni yang dihasilkan lewat proses dekantasi
!ntuk mempelajari perubahan apa saja yang terjadi pada dua zat atu au
lebih yang telah dipisahkan
$empelajari jenis-jenis pemisahan dan pemurnian
BAB 2
TIN%AUAN PUSTAKA
#emisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih
yang saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang
telah tercemar atau tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak
murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. %usunan suatu campuran
tidak sama dengan sebuah zat, dapat ber&ariasi, campuran dapat berupa homogen
dan heterogen '(alph " #trucci,)**+,
-arutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. !nsur
adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil.
2
%edangkan senyawa adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa
unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan
reaksi kimia tersebut. Contohnya dihidrogen monoksida 'air,"
.
/, adalah sebuah
senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen. Contoh-
contoh dari larutan dan unsur adalah larutan yang umum dijumpai adalah padatan
yang dilarutkan dalam cairan seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Contoh
unsur adalah hidrogen, dilambangkan dengan '",, termasuk kedalam kategori gas.
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat
berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik.iap zat dalam campuran ini tetap
mempertahankan sifat-sifat aslinya. %ifat-sifat asli campuran 0
- Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
- mempunyai sifat zat asalnya
- erdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
- 1omposisinya tidak tetap.
Campuran terbagi menjadi dua '., bagian, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen.
Campuran homogen 'larutan, adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa
yang mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari
contoh lain, selain itu juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang
semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fase. 2ang disebut
satu fase adalah zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian
lain didekatnya dan juga campuran dapat dikatakan campuran homogen jika
antara komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi
walaupun menggunakan mikroskop ultra. %elain itu campuran homogen
mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki sifat-
sifat yang sama diseluruh cairan.Campuran heterogen adalah campuran yang
komponen-komponennya dapat memisahkan diri secara fisik karena perbedaan
sifatnya dan penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih
sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnyatidak sama
diberbagai bejana. Dan juga campuran dapat dikatakan campuran heterogen jika
antara komponennya masihterdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan
3
tanpa menggunakan mikroskop, hanya dengan mata telanjang, serta campuran
memiliki dua fase, sehingga sifat-sifatnya tidak seragam '(alph ".#etrucci,)*34,
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia.
#emisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara
kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat
dipisahkan.Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud,
dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. 5ika komponen berwujud padat
dan cair , misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. %aringan
bermacam-macam, mulai dari yang porinya besar sampai yang sangat halus,
contohnya kertas saring dan selaput semi permiabel. 1ertas saring dipakai untuk
memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. %elaput semi permiabel dipakai
untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya '%yukri %,)***,
1arena perbedaan keadaan agregasi 'bentuk penampilan materi, sangat
mempengaruhi metode pemisahan dan pemurnian yang diperlukan, maka
diadakan pembedaan 0
a. $emisahkan zat padat dari suspensi
%uspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil
'padat,, setengah padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam
medium cair.%uatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan 'filtrasi, dan
sentrifugasi.
- #enyaringan 'filtrasi,
/perasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya
adalah agar endapan dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan.
$edia yang digunakan untuk penyaring adalah0
- kertas saring
- penyaring asbes murni atau platinum
- lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyre6 dari
silika atau porselin.
- %entrifugasi 'pemusingan,
%entrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya
sedikit. %entrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya
4
sentrifugal beberapa kali lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk
mengendapkan partikel tersuspensi.
b. $emisahkan zat padat dari larutan
Zat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan
penyaringan dan pemusingan 'sentrifugasi,.Zat padat terlarut dapat dipisahkan
melalui penguapan atau kristalisasi.
- #enguapan
#ada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan
zat terlarut.#emisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih
tinggi daripada pelarutnya.
- 1ristalisasi
1ristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut
mengkristal."al itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu
diturunkan.7pabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu
dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui
kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen larutan yang
lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
- (ekristalisasi
eknik pemisahan dengan rekristalisasi 'pengkristalan kembali, berdasarkan
perbedaan titik beku komponen. #erbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya
komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu
kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan.
c. $emisahkan campuran zat cair
Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui distilasi.Campuran
dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi
dan corong pisah.
- Distilasi
Dasar pemisahan dengan distilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan
atau lebih. 5ika canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat
5
menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi komponen secara
bertahap.#engmbunan terjadi dengan mengalirkan uap ketabung pendingin.
- Dekantasi 'pengendapan,
Dekantasi 'pengendapan, merupakan proses pemisahan suatu zat dari
campurannya dengan zat lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis
yang lebih kecil akan berada pada lapisan bagian bawah atau mengendap,
contohnya air dan pasir. selain itu zat terlarut 'yang akan dipisahkan, diproses
diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari larutan.
8aktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan0
- suhu
- ph
- efek garam
- kompleksasi
- derajat supersaturasi
- sifat pelarut
'"usein ". Bahti,)**3,
- Corong #isah
!ntuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong
pemisah yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran
fase yang lebih ringan.%etelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan dan
lapisan air, didesak keatas dengan memasukkan merkurium melalui kran pada
dasar bulatan corong, dengan bantuan sebuah bola pembantu pengatur permulaan
merkurium.
- 9kstraksi
9kstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari campurannya
dengan menggunakan pelarut yang sesuai. #rinsip metode ini didasarkan pada
distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak
saling bercampur seperti eter kloroform, karbon tetraklorida dan karbon disulfida.
6
Diantara berbagai metode pemisahan, ekstraksi merupakan metode yang paling
baik dan paling popular, alasan utamanya karena metode ini dapat dilakukan baik
dalam tingkat makro maupun mikro. #emisah tidak memerlukan alat khusus atau
canggih, melainkan hanya memerlukan corong pisah.#emisahan yang dilakukan
sangat sederhana, bersih, cepat dan mudah.
- %ublimasi
%ublimasi adalah dimana suatu padatan diuapkan tanpa melalui peleburan dan
hanya diembunkan uapnya dengan mendinginkannya, langsung kembali dalam
keadaan padat.
%yarat sublimasi 0
- #adatan akan menyublin bila tekanan uapnya mencapai tekanan atmosfer
di bawah titk lelehnya.
- %ecara teoritis setiap zat yang dapat didestilasikan tanpa terurai, dapat di
sublimasikan pada suhu dan tekanan yang cocok
'%yukri %,)***,
%enyawa-senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat
yang lebih sederhana.5umlah senyawa jauh lebih banyak dari jumlah unsur.#ada
tahun )4**, seorang ilmuwan #erancis bernama 5oseph -o&is #roust ')4:;-)3.+,
menemukan suatu sifat yang terpenting dalam senyawa yaitu yang disebut hukum
perbandingan tetap. #roust menyimpulkan bahwa pwebandingan massa unsur
dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap. Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan sifat senyawa sebagai berikut 0
a. ergolong zat tunggal
b. Dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
c. erbentuk dari dua unsur jenis zat atau lebih zat dengan perbandingan
tertentu
d. $empunyai sifat tertentu dan berbeda dari sifat unsur penyusun
%uspensi dan koloid 0 %uspensi adalah campuran kasar dan tampak heteroogen.
%edangkan koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara
larutan dan suspensi. %ecara mikroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika
diamati dengan mikroskopis ultra akan tampak heterogen masih dapat dibedakan
atas komponennya '5ames,)***,
7
8
BAB &
METODOLO'I PER(OBAAN
&.1 Alat )an Ba*an
&.1.1 Alat+Alat
7lat pemanas
Cawan penguap
Cawan petri
Corong pisah
<elas kimia )==ml
%endok 'spatula,
Batang pengaduk
Corong gelas
abung reaksi
#ipet tetes
erlenmeyer
&.1.2 Ba*an
<aram dapur
>aftalena
>orit
$inyak goreng
1apur tulis
#asir
7?udes
1ertas saring
Cu%/
;
.:"
.
/
%abun
isu
&.2 Pr#,e)r Per"#$aan
3.2.1 Dekanta,-
Dimasukkan ) sendok pasir ke dalam gelas kimia
Ditambahkan a?uades
Dihomogenkan lalu diamati
3.2.2 F-ltra,-
Dimasukkan) sendok kapur tulis ke dalam gelas kimia sebanyak
Ditambahkan a?uades
Dihomogenkan
Disaring kedalam erlenmeyer lalu diamati
3.2.3 Rekr-,tal-,a,-
9
Diambil Cu%/
;
.:"
.
/
Ditambah a?uades
Dipanaskan sampai kering lalu diamati
3.2.4 S$l-.a,-
Diambil garam dan naftalena ke dalam cawan
Ditutup dengan corong kaca yang sudah dilapisi kertas saring
Dipanaskan, lalu diamati
3.2.5 Ek,trak,-
Diambil a?uades
Dimasukkan ke dalam corong pisah
Ditambah minyak secukupnya
Dikocok corong pisah
Diamati fase yang terbentuk
3.2.6 Kr-,tal-,a,-
Ditambahkan garam secukupnya
Dilarutkan dengan a?uades
Dipanaskan sampai kering, lalu diamati
10
BAB /
HASIL DAN PEMBAHASAN
/.1 Ta$el Penga.atan
>o
.
#erlakuan #engamatan
). 8iltrasi 0
Dimasukkan ) sendok kapur tulis
Ditambahkan a?uades
Dihomogenkan
Disaring kedalam erlenmeyer
diamati
%etelah a?uades di campur kapur
tulis, air menjadi keruh berwarna
putih susu
%etelah disaring menggunakan
kertas saring dan air campuran
berubah menjadi jernih
8iltrat0 7ir saringan yang telah
berubah menjadi jernih
(esidu0 %isa kapur tulis yang
tertinggal di kertas saring
.. Dekantasi 0
Dimasukkan ) sendok pasir ke
dalam gelas kimia
Ditambah a?uades
Dihomogenkan
diamati
setelah dicampur pasir, a?uades
menjadi keruh
camnpuran didiamkan beberapa
waktu sehingga menghasilkan
endapan
karena massa pasir berada lebih
besar daripada air maka pasir
berada diatas
campuran pasir dan a?uades
merupakan campuran heterogen
sehingga masih bisa dibedakan
antara pasir dan air
@. (ekristalisasi 0
Diambil Cu%/
;
.:"
.
/
Ditambah a?uades
Dipanaskan sampai kering
Diamati
%ebelum Cu%/
;
.:"
.
/ dicampur
dengan a?uades airnya menjadi biru
%etelah dipanaskan air, akan
menguap dan akhirnya mengkristal
;. %ublimasi 0
Diambil garam dan naftalena
kedalam cawan
Ditutup dengan corong kaca
yang sudah dilapisi kertas saring
Dipanaskan
Diamati
Campuran garam dan naftalena
dipanaskan dan menghasilkan
uapan naftalena sedangkan
garam, tetap
11
:. 9ktraksi 0
Diambil a?uades
Dimasukkan kedalam corong
pisah
Ditambah minyak secukupnya
Dikocok corong pisah
Diamati fase yang terjadi
7?uades dan minyak goreng
dikocok dan hasilnya minyak dan
air tetap terpisah
%etelah itu dicampur sabun
dimasukkan kedalam corong pisah.
Dikocok dan hasilnya terjadi @ fase,
minyak diatas, air ditengah dan
sabun dibawah
7ir, minyak bercampur karena
sabun bersifat hidrofolik dan
hidrofobik
+. 1ristalisasi 0
Diambil garam secukupnya
Dilarutkan dengan a?uades
Dipanaskan sampai kering
Diamati
<aram yang dicampur dengan
a?uades, didihkan dan
menghasilkan endapan garam
/.2 Reak,-
;...) Cu%/
;
A "
.
/ Cu
A
A %/
;

A "
.
/
;.... $inyak gorengAairAsabun
/
C"
.
/C'C"
.
,
4
C"=C"'C"
.
,
4
C"
@
/
C"/C 'C"
.
,
4
C"=C"'C"
.
,
4
C"
@
/
C"
.
/C'C"
.
,
4
C"=C"'C"
.
,
4
C"
@
%truktur minyak 'trigliserida,
;...@ >aftalena
;...; >aCl A "
.
/ >a/"

A "Cl
A
12
/.& Pe.$a*a,an
#ada prinsipnya pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau
lebih yang saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat
murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain. #emisahan dan pemurnian
adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling bercampur serta untuk
mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain.
eknik pemisahan atau pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar dapt
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya 0
- #enyaringan, adalah proses pemisahan yang didasari pada perbedaan
ukuran partikel
- (ekristalisasi adalah proses keseluruhan melarutkan zat terlarut dan
mengkristal kembali
- %ublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat
menyublim dari suatu partikel atau zat yang tercampur
- 9kstraksi adalah proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan
sifat kepolaran suatu zat yang menggunakan corong pisah
- 1ristalisasi adalah proses yang membentuk kristal padat, baik gas, cairan
atau molekul
- (ekristalisasi adalah proses pemisahan benda padat berbentuk kristalin
- 8iltrasi adalah proses sustansiBzat yang telah melewati penyaringan
2ang dimaksud dengan 0
- -arutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih
zat.
- !nsur adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang
lebih kecil
- Campuran adalah campuran suatu bahan yang terdiri atas satu atau
lebih zat yang masih mempunyai sifat-sifat zat asalnya
- Campuran homogen adalah suatu campuran yang terdiri dari dua
bahan atau lebih dalam fase yang sama
- Campuran heterogen adalah suatu campuran yang terdiri dari dua
bahan atau lebih dalam fase yang berbeda
$embahas hasil percobaan 0
13
- #roses pemisahan campuran pasir dan air dilakukan dengan dekantasi.
#asir dilarutkan ke dalam air kemudian dibiarkan hingga pasir
mengendap karena massa jenis pasir lebih berat dari air
- #roses filtrasi pemisahan suspensi kapur tulis dalam air dilakukan
dengan filtrasi 'penyaringan,. 1apur tulis didalam air dilakukan
dengan filtrasi 'penyaringan,. 1apur tulis yang dihaluskan
dimasukkan kedalam air dan campuran tampak keruh. 1emudian
disaring dan kapur tulis tertahan pada kertas saring karena kapur
memiliki ukuran partikel yang lebih besar dibanding ukuran pori-pori
kertas saring
- #roses pemurnian naftalena dilakukan dengan cara sublimasi.
>aftalena yang tercemar oleh garam pada cawan penguap ditutup oleh
kertas saring yang telah dilubangi kecil-kecil. 1emudian ditutup lagi
dengan corong kaca dengan posisi terbalik dan lehernya disumbat oleh
tisu. 1emudian diuapkan hingga naftalena berubah menjadi gas dan
dari wujud gas langsung ke padat pada pendinginan tidak menjadi
cair terlebih dahulu
- #roses pemurnian minyak dan air dilakukan dengan ekstraksi air dan
minyak goreng. 1edua dimasukkan kedalam corong pisah dan
terbentuk pada dua fase karena air dan minyak tidak dapat saling
melarutkan. 7ir bersifat polar dan minyak non-polar
- $inyak dan air tidak tercampur karena massa jenis dan sifat
kepolarannya berbeda. $inyak bersifat hidrofobik dan air bersifat
hidrofolik
8ungsi perlakuan adalah perubahan suhu dan reaksi karena adanya dua
campuran yang berbeda bergabung menjadi satu sedangkan fungsi reagen adalah
perlakuan selama percobaan dimulai dari penimbangan untuk menentukan jumlah
berat larutan yang diperlukan dalam suatu percobaan.
Dalam ilmu kimia pengertian C-ike Dissol&ed -ikeD sudah sangat umum
digunakan. %uatu kelarutan yang besar dapat terjadi bila molekul-molekul solut
mempunyai persamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dengan molekul-
molekul sol&en. Bila ada kesamaan misal momen dipole yang tinggi antara sol&en
14
dan solut maka gaya tarik menarik yang terjadi antar solut dan sol&en adalah kuat.
>amun, bila tidak ada kesamaan diantara keduanya maka gaya tarik akan
cenderung lemah. %ehingga dengan begitu suatu senyawa polar "
.
/ biasanya
merupakan sol&en yang baik untuk senyawa polar seperti alkohol, akan tetapi
merupakan sol&en yang buruk untuk senyawa non-polar seperti minyak goreng.
/leh karena itu senyawa air dan minyak goreng pada perlakuan ekstraksi diatas
merupakan salah satu bukti penerapan prinsip Clike dissol&ed likeD. 5adi Clike
dissol&ed likeD adalah sebuah prinsip kelarutan dimana, suatu zat hanya akan larut
pada pelarut yang sesuai.
7plikasi pada kehidupan sehari-hari 0
- Dekantasi 0 a. #embuatan campuran air dan kopi
b. Dalam pendulangan emas
c. #engendapan campuran air dan pasir
- 8iltrasi 0 a. #embuatan jus mangga
b. #enyaringan santan untuk masakan
c. #enyaringan campuran air dan santan
- 9kstraksi 0 a. #emisahan minyak dan alkohol
b. #emisahan minyak dan air
c. #emisahan oli dan minyak
- 1ristalisasi 0 a. #embuatan kristal gula
b. #embuatan garam dari laut
c. #engolahan air laut menjadi air tawar
- %ublimasi 0 a. #emisahan naftalena dari pengotornya
b. #enguapan bahan pengawet dari pewangi padatan
c. #emisahan iodin dari campurannya
7dapun manfaat dari pengadukan pada setiap percobaan ditujukan untuk
mencampur zat terlarut dan zat pelarut agar menjadi suatu campuran. Dan manfaat
pada percobaan ekstraksi adalah untuk mencampurkan minyak dan air.
$endiamkan campuran setelah diaduk pada percobaan dekantasi adalah untuk
menunggu zat terlarut pada campuran tersebut mengendap. #emanasan pada
percobaan kristalisasi adalah untuk menguapkan zat terlarut tersebut hingga
meninggalkan zat terlarutnya. #enyaringan pada percobaan filtrasi adalah untuk
menyaring padatan yang terdapat pada campuran. #emanasan yang dilakukan
pada pencampuran naftalena dan garam pada percobaan sublimasi adalah untuk
15
memisahkan kedua campuran padatan tersebut dengan menguapkan dahulu zat-zat
yang mempunyai titik uap paling rendah.
%truktur minyak goreng 0
C"
@
-'C"
.
,
;
-'C"EC"-C"
.
,
.
-'C"
.
,
+
-C//"
%truktur naftalena 'C"/"
3
, 0
%truktur air "
.
/ 0
"-/-"
$asing-masing percobaan dilakukan karena untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan
kimia yang berkaitan dari suatu bahan.
#erlakuan yaitu tindakan yang kita lakukan pada bahan yang akan kita
reaksikan, range. $anfaat masing-masing percobaan adalah kita dapat mengetahui
kinerja pembuatan dan pemisahan serta pemurnian dari semua cara yang ada
sehingga dalam praktikum yang lainnya kita dapat lancar melakukan dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 8ungsi pengadukan dan pengocokan zat
yang dicampur ialah membuat kedua zat yang dicampurkan dapat bersatu.
#emanasan dilakukan bertujuan menguapkan zat yang titik didihnya lebih rendah,
sehingga dapat dipisahkan zat sisa dan hasil reaksi serta didapatkan hasil berupa
zat murni. #enyaringan dilakukan untuk memisahkan dan memurnikan zat atau
filtrat sebagai hasil-hasil dari zat-zat sisa 'residu,.
Dalam proses pemisahan dan pemurnian dikenal dua metode penyerapan,
adsorbsi dan absorsi. #erbedaan antara adsorbsi dan absorsi adalah merupakan
pemisahan dengan cara penyerapan pada seluruh bagian permukaan. %edangkan
adsorbsi merupakan proses pemisahan dan pemurnian dengan cara penyerapan
yang terjadi buih pada permukaan apa saja.
7?uades dalam percobaan ini digunakan sebagai pelarut uni&ersal, sebagai
penyerap warna minyak. Digunakan sebagai larutan yang bersifat polar.
Zat-zat yang digunakan dalam praktikum ini adalah zat murni. Zat murni
adalah zat yang belum tercampur apapun dan pada praktikum ini ada yang disebut
pelarut dan larutan yang mempengaruhi semuanya.
#ada praktikum ini prinsip-prinsip berpengaruh pada proses pemurnian
dan pemisahan sehingga perlu diperhatikan prinsip-prinsip dan metode-metode
yang dilakukan pada praktikum kali ini. #ada setiap praktikum harus banyak
16
memperhatikan semuanya, mulai dari metode-metode, prinsip-prinsip dan yang
lainnya.
#engaplikasian percobaan ini dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
adalah proses filtrasi digunakan pada kegiatan rumah tangga yaitu untuk
menyaring teh dan pembuatan tahu, proses dekantasi pada industri besar yaitu
untuk pengendapan limbah yang ada. 1ristalisasi digunakan untuk penjernihan air
dengan kaporit karena pada proses ini menggunakan prinsip adsorbsi dan absorsi
serta penjernihan minyak. %ublimasi yaitu proses penyubliman dimana pada
proses ini terjadi pada kapur barus, iodium dan belerang yang menyublim ketika
dibiarkan pada suatu ruangan dengan sinar panas. 1apur barus digunakan untuk
menghilangkan bau pada pakaian. 7plikasi-aplikasi diatas dapat kita temukan
pada kehidupan sehari-hari.
BAB 0
PENUTUP
5.1Ke,-.1lan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, zat murni yang dihasilkan lewat
dekantasi adalah endapan pasir yang telah bebas dari kotoran
%etelah melakukan percobaan, kita dapat memisahkan dua zat atau lebih yang
bercampur dengan metode dekantasi, filtrasi, kristalisasi, rekristalisasi,
sublimasi, dan ekstraksi
#ada saat ekstraksi minyak goreng dengan a?uades , warna minyak goreng
tidak lagi kuning cerah karena partikel air ikut larut dalam minyak. Begitu
pula yang terjadi pada air, warna air menjadi keruh karena ada partikel minyak
yang ikut larut dalam air
7da bermacam-macam jenis pemisahan dan pemurnian. $isalnya, dekantasi,
kristalisasi, filtrasi, sublimasi, ekstraksi, dan rekristalisasi
17
0.2. Saran
Bagi praktikum selanjutnya dapat menggunakan tekhnik yang lain-lain
selain yang dipercobakan, seperti pemusingan 'sentrifugal, agar didapat hasil
yang berbeda dan lebih ber&ariasi.
DAFTAR PUSTAKA
#etrucci, (alph ".)**+.1imia Dasar Jilid 1.5akarta09rlangga
#etrucci, (alph ".)*34.Kimia Dasar Jilid 1.5akarta09rlangga
%,%yukri.)***.Kimia Dasar 1.Bandung0FB
%,%yukri.)**).Kimia Dasar 1.Bandung0FB
",Bahti "usein.)**3.Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika.5akarta0<aneca
5ames.)***.Metode Pemisahan.2ogyakarta08.8armasi !<$ 2ogyakarta
18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1etika mempelajari kimia dikenal adanya larutan. -arutan pada dasarnya
adalah fase yang homogen yang mengandung lebih dari komponen. 1omponen
yang terdapat dalam jumlah yang besar disebut pelarut atau sol&ent, sedangkan
komponen yang terdapat dalam jumlah yang kecil disebut zat terlarut atau solute.
1onsentrasi suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam
sejumlah larutan atau pelarut. 1onsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara,
antara lain molaritas, molalitas, normalitas dan sebagainnya. $olaritas yaitu
jumlah mol solute per )=== gram pelarut sedangkan normalitas yaitu jumlah gram
ekui&alen solute dalam ) liter larutan.
Dalam ilmu kimia, pengertian larutan ini sangat penting karena hampir semua
reaksi kimia terjadi dalam bentuk larutan. -arutan dapat didefinisikan sebagai
campuran serba sama dari dua komponen atau lebi yang saling berdiri sendiri.
Disebut campuran karena terdapat molekul-molekul, atom-atom atau ion-ion dari
dua zat atau lebih. -arutan dikatakan homogen apabila campuran zat tersebut
komponen-komponen penyusunnya tidak dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya lagi. $isalnya larutan gula dengan air dimana kita tidak dapat lagi melihat
19
dari bentuk gulanya, hal ini terjadi karena larutan sudah tercampur secara
homogen. Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi titak dapat dengan yang diinginkan untuk itu diperlukan praktikun dan
pada praktikum kali ini akan dilaksanakan pembuatan larutan dan standarisasinya.
Dalam pembuatan larutan harus dilakukan seteliti mungkin dan menggunakan
perhitungan yang tepat, sehingga hasil yang di dapatkan sesuai dengan yang
diharapkan untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan yang dihasilkan
maka dilakukan standarisasi.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan percobaan pembuatan larutan ini
untuk membuat suatu larutan standar yang dibutuhkan dalam analisa kuantitatif
suatu reagen untuk metode penelitian yang tepat, disamping pembuatan larutan ini
menjelaskan bagaimana sifat dan karakter suatu larutan ini yang banya ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah untuk menatileen larutan yang
lama kadaluarsa 'tidak layak pakai, disuatu larutan.
1.2 T!an Per"#$aan
- $enghitung konsentrasi larutan dari masing-masing bahan yang
digunakan'>a/", ">/@,
- !ntuk mengetahui macam-macam kosentrasi dalam larutan
- !ntuk mengetahui atau menghitung molaritas
20
BAB 2
TIN%AUAN PUSTAKA
#engetahuan mengenai cara pembuatan larutan sangat penting karena
sebagian besar reaksi kimia terjadi melalui bentuk cairan atau larutan, terutama
dalam bentuk larutan dengan pelarut air. -arutan sendiri merupakan suatu sistem
homogen yang terdiri dari molekul atom ataupun ion dari dua zat atau lebih.
Disebut homogen jika zat-zat yang ada dalam sistem tersebut fasenya sama dan
susunannya seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian atau
fasenya terpisah 'Baroroh,.==;,.
%emua gas pada umumnya dapat bercampur dengan sesamanya 'misibel,.
1arena itu semua campuran gas adalah larutan. $eskipun demikian campuran
fase gas jarak pisah antaranya molekul relatif jauh, sehingga tidak dapat saling
tarik-menarik secara efektif. -arutan dapat berfase padat, dalam larutan pada
pelarutnya adalah zat padat. 1emampuan membentuk larutan padat sering
terdapat pada logam dan larutan tertentu dimana atom terlarut mengerahkan
beberapa atom pelarut dalam larutan padat lain. 7tom terlarut dapat mengisi kisi
atau lubang dalam kisi planet. #embentukan larutan padat ini terjadi apabila atom
terlarut cukup kecil untuk memasuki lubang-lubang dan diantara atom pelarut
'%yukri %,)**),.
21
#ada umumnya larutan berfase cair. %alah satu komponen 'penyusun, larutan
semacam itu adalah suatu cairan sebelum campuran itu dibuat. Cairan ini disebut
medium pelarut 'sol&en, komponen lain yang dapat dibentuk padat,cair ataupun
gas, dianggap sebagai zat kedalam komponen pertama. Zat terlarut itu disebut
solute. 8aktor utama yang berpengaruh dalam kemampuan terjadi larutan adalah
kemampuan atau gaya tarik-menarik antara partikel larutan dan pelarut yang
menghasilkan bentuk partikel tertentu. Fnteraksi molekul-molekul pelarut dengan
partikel zat terlarut dalam bentuk gugusan disebut sol&asi. 5ika pembentukan
larutan dapat disebut sebagai proses hipotorus tahap pertama. 5arak antar molekul
meningkat menjadi jarak rata-rata yang tampil pada larutan. ahap ini
memerlukan banyak energi untuk melampaui gaya-gaya intermolekul kohesi.
#ada tahap ini disuntai dengan peningkatan entalpi dengan reaksi endoterm
'penyerapan panas,. Banyak cara menentukan konsentrasi larutan yang semuanya
menyatakan kuantitas zat terlarut dalam kuantitas pelarut atau larutan. Dengan
demikian, setiap sistem konsentrasi harus mengatakan hal-hal sebagai berikut0
a) %atuan yang digunakan untuk zat terlarut
b) 1uantitas jedua dapat berupa pelarut atau larutan keseluruhan
c) %atuan yang digunakan untuk kuantitas kedua konsentrasi
Dalam perhitungan muncul masalah konsentrasi-konsentrasi yang menyatakan
banyak solut dalam sejumlah larutan, misalkan . gelas air minum dan terisi air
gula sama banyak 'sama &olume, tapi yang satu berisi gula yang lebih banyak,
maka pada gelas pertama tadi memiliki konsentrasi yang lebih besar dari gelas
kedua. -arutan ini disebut encer bila konsentrasinya kecil. #engertian encer dan
pekat relatif dan sukar dinyatakan kapan suatu larutan masih pekat, kapan sudah
dapat dikatakan atau disebut encer 'respati, )**.,.
!ntuk perhitungan kimia, masalah konsentrasi harus lebih eksak atau ilmiah
pengertiannya. 7da dua cara menghitung konsentrasi yaitu0
a). 1onsentrasi sebagai perbandingan banyaknya solut terhadapa banyaknya
pelarut
b). 1onsentrasi sebagai perbandingan banyakanya solut terdapat banyaknya
larutan
22
5adi banyaknya solut E n dan banyaknya pelarut E m 'Baroroh, .==;,
1onsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan.
7pabila zat terlarut banyak sekali sedangkan pelarut sedikit, maka dapat di
katakan bahwa larutan itu pekat atau konsentrasinya sangat tinggi sebaliknya bila
zat yang terlarutnya sedikit sedangkan pelarutnya sangat banyak, maka dapat
dikatakan bahwa larutan itu encer atau konsentarasinya sangat rendah.
1onsentrasi daoat dinyatakann dengan beberapa cara yaitu0
a). #ersen &olum
#ersen &olum menyatakan jumlah liter zat terlarut dalam )== liter larutan,
misalnya0 alkohol 4+G, berarti dalam )== liter larutan alkohol terdapat 4+ liter
alkohol murni
b,. #ersen massa
#ersen massa menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam )== gram larutan.
Contohnya0 sirup merupakan larutan gula 3= G artinya dalam )== gram sirup
terdapat 3= gram gula
c,. $olaritas
$olaritas menyatakan bahwa banyaknya mol zat terlarut per kilogram pelarut
yang terkandung dalam suatu larutan molaritas 'meter, tidak dapat dihitung dari
konsentrasi molar '$, kecuali jika rapatan 'densitar, larutan itu diketahui
d,. $olalitas
$olalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut setiap kilogram dalam ) liter
larutan. Contohnya >aCl berati ) liter larutan terdapat =,) mol >aCl.
e,. >ormalitas
>ormalitas suatu larutan adalah jumlah gram ekui&alen zat terlarut yang
terkandung didalam ) liter larutan. Batas ekui&alen adalah fraksi bobot molekul
yang berkenaan dengan satu-satuan tertentu, reaksi kimia dan ) gram ekui&alen
adalah fraksi yang sama dari pada ) mol.
f,. 8raksi $ol
8raksi mol suatu dalam larutan didefinisikan sebagai banyaknya mol 'n,
komponen itu, dibagi dengan jumlah mol keseluruhan komponen dalam larutan
itu. 5umlah fraksi seluruh komponen dalam setiap larutan adalah0
23
H 'terlarut, E n 'terlarut,
n 'terlarut, A n 'pelarut,
H 'pelarut, E n 'pelarut,
n 'teralrut, A n 'pelarut,
Dalam persentase fraksi mol dinyatakan sebagai mol persen '"aryadi, )**=,.
%kala konsentrasi molar dan normalitas sangat bermanfaat untuk eksperimen
&olumetri dimana kuantitas zat terlarut dalam larutan dengan &olume bagian
terlarut itu. %kala normalitas sangat menolong dalam membandingkan &olume dua
larutan yang di perlukan untuk bereaksi secara kimia. 1eterbatasan skala
normalitas adalah bahwa suatu larutan mungkin mempunyai lebih dari satu nilai
normalitas, bergantung pada reaksi yang menggunakannya. 1onsentrasi molar
larutan sebaliknya merupakan suatu bilangan tetap karena bobot molekul zat itu
tidak bergantung pada reaksi yang menggunakannya. %kala fraksi mol sangat
berguna dalam karya-karya teoritas karena banyak sifat-sifat fisika larutan dapat
dinyatakan dengan lebih jelas dalam perbandingan jumlah molekul pelarut dan zat
terlarut. 1imia &olumetri yaitu pembuatan larutan baku. Zat murni ditimbang
dengan teliti, kemudian dilarutkan dalam labu ukur sampai &olume tertentu
dengan tepat. Dimana normalitasnya diperoleh dengan perhitungan larutan-larutan
baku primer yaitu natrium oksalat, kalium bikromat, natrium karbonat, kalium
iodida '(alph " #etrucci,)*3*,.
Zat-zat kimia yang dipakai untuk membuat larutan harus memenuhi syarat0
1) Zat yang digunakan harus murni dan mempunyai rumus molekul yang
pasti.
2) Zat yang digunakan harus mempunyai berat ekui&alen yang pasti.
3) Zat yang digunakan mudah dikeringkan.
4) %tabil diman larutan baku primer dapat dipakai untuk menentukan kadar
larutan yang tidak di ketahui 'Da&id I,.==),.
-arutan baku 'standar, adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya
secara teliti, dan konsentrasinya biasanya dinyatakan dalam satuan > 'normalitas,
atau $ 'molaritas,. %enyawa yang digunakan untuk membuat larutan baku
dinamakan senyawa baku. %enyawa baku dibedakan menjadi dua, yaitu0
24
1). Baku primer adalah bahan dengan kemurnian tinggi yang digunakan untuk
membakukan larutan standar dan untuk membuat larutan baku yang
konsentrasinya larutannya dapat dihitung demi hasil penimbangan
senyawa dan &olume larutan yang dibuat. Contohnya0 "
.
C
.
/
;
, ."
.
/, asam
benzoat 'Co"
:
C//",, >a
.
C/
@
, 1
.
Cr
.
/
4
, 7
:.
/
@
, 1br/
@
, 1l/
@
, >aC-, dll.
%yarat-syarat baku primer0
- Diketahui dengan pasti rumus molekulnya
- $udah didapat dalam keadaan murni dan mudah dimurnikan
- %tabil, tidak mudah bereaksi dengan C/., cahaya dan uap air
- $empunyai $r yang tinggi.
2). Baku skunder adalah bahan yang telah dibakukan sebelumnya oleh baku
primer karena sifatnya yang tidak stabil yang kemudian digunakan untuk
membakukan larutan standar. Contohnya0 larutan natrium tiosulfat pada
pembakuan larutan iodium. %yarat-syarat baku skunder0
- "arus murni atau mudah dimurnikan
- %usunan kimianya diketahui dengan pasti
- Dapat dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis
- Bobot ekui&alennya besar, agar pengaruh kesalahan penimbangan dapat
diperkecil
- %tabil, baik dalam keadaan murni maupun dalam larutannya 'Fsfar
7nshary,.==.,.
itrasi adalah pentuan kadar suatu larutan yang belum diketahui
konsentrasinya dengan cara mengukur &olume preaksi yang diketahui kadarnya
yang dapat bereaksi dengan sejumlah tertentu larutan tersebut. itrasi asam basa
terbagi dua yaitu0
1) 7sidimetri
7sidimetri adalah penentuan konsentrasi larutan basa dengan menggunakan
larutan baku asam
2) 7lkalimetri
7lkalimetri adalah penentuan konsentrasi larutam asam dengan menggunakan
larutan baku asam basa.
25
itik ekui&alen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara
stoikiometri antara zat yang dianalisis dan larutan standar. itik akhir titrasi adalah
titik dimana terjadi perubahan warna pada indikator yang menunjukan titik
ekui&alen reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar. #ada umumnya,
senyawa asam mempunyai rasa asam, sedangkan senyawa basa mempunyai rasa
pahit. >amun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan
cara mencipipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit 'korosif,
atau bahkan bersifat racun. 7sam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan
zat indikator, yaitu zat yang memberi warna pada berbeda dalam lingkungan asam
dan lingkungan basa 'zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau
bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa,. Fndikator adalah zat yang
ditambahkan untuk menunjukkan titik akhir titrasi telah dicapai. !mumnya
indikator yang digunakan adalah indikator a.o dengan warna yang spesifik pada
berbagai perubahan #". Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang
biasa digunakan adalah indikator buatan dan indikator alami.
1) Fndikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat
dilaboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah
kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan biru. Fndikator uni&ersal,
fenolptalin dan metal jingga. Fndikator uni&ersal, fenolptalin, dan metil
jingga selain dapat mengidentifikasi sifat larutan asam basa juga dapat
digunakan untuk menentukan derajat kesamaan '#", larutan.
2) Fndikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya
dalam larutan asam, basa dan netral. Fndikator alam yang biasanya
dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna
mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah dan dedaunan.
#erubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya,
misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna
merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam
larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa
akan berwarna hijau. Fndikator asam basa adalah senyawa holokromik
yang ditambahkan dalam jumlah kecil kedalam sampel, umumnya adalah
26
larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi '#", larutan
tersebut '1opkar %. $,)*3;,.
BAB &
METODOLO'I PER(OBAAN
&.1 Alat )an Ba*an
&.1.1 Alat
- >eraca analitik
- -abu takar )== ml
- #ipet tetes
- #ipet ukur )= ml
- Batang pengaduk
- <elas kimia )== ml
- Corong kaca
- -abu erlenmeyer
- Beaker glass
- Buret
&.1.2 Ba*an
- 7?uades
- ">/
@
=,: $
27
- >a/"
- Fndikator pp
- "
.
%/
;
- isu
&.2 Pr#,e)r Per"#$aan
&.2.1 Pe.$a*a,an lartan HNO
&
- Dimasukan a?uades kedalam labu takar )== ml
- Ditambahkan ">/
@
=,: $ . ml denagan digunakan pipet ukur
- Ditambahkan a?uades lagi hingga tanda tera
- Diukur dan dihomogenkan
- Dihitung molaritasnya
&.2.2 Pe.$atan Lartan
- Ditimbang ; gr >a/"
- Dipindahkan ke gelas kimia
- Ditambahkan .: ml a?uades
- Dihomogenkan
- Dipindah ke dalam labu takar )== ml
- Ditambahkan a?uades hingga tanda tera
- Dihomogenkan
- Dihitung molaritasnya
&.2.& Stan)ar-,a,- NaOH
- Diambil @: ml larutan >a/" ) $
- Dimasukan larutan kedalam labu erlenmeyer
- Ditambahkan indikator pp @ tetes
- Dititrasi digunakan ">/
@
- Diamati sampai berubah warna
- DFhitung molaritasnya
28
BAB /
HASIL DAN PEMBAHASAN
/.1 Ta$el 1enga.atan
>o #erlakuan #engamatan
) #embahasan larutan ">/
@
- Dimasukkan a?uades
kedalam labu takar )==
ml
- Ditambahkan ">/
@
=,:
$ . ml dengan
menggunakan pipet ukur
- Ditambahkan a?uades
lagi hingga tanda tera
- Ditutup dan
dihomogenkan
- Dihitung molaritasnya
-arutan ">/
@
ditambahkan a?uades
tidak ada perubahan warna pada
campuran, cairannya tetap bening.
$olaritas ">/
@
0
$
)
J
)
E $
. .
$
.
=,): . . E $
. .
*3
) E $
. .
*3
$
.
E
E =,=) $
. #embuatan -arutan
- Ditimbang ; gr >a/"
- Dipindahkan ke gelas
Campuran >a/" A a?uades saat
dihomogenkan menjadi sedikit kental.
$olaritas >a/"0
29
kimia
- Ditambahkan .: ml
a?uades
- Dihomogenkan
- Dipindah ke dalam labu
takar )== ml
- Ditambahkan a?uades
hingga tanda tera
- Dihomogenkan
- Dihitung molaritasnya
$ E

4
40
x
1000
100
E =,) 6 )=
E ) $
@ %tandarisasi >a/"
- Diambil @: ml larutan
>a/" ) $
- Dimasukan larutan
kedalam labu erlenmeyer
- Ditambahkan indikator
pp @ tetes
- Dititrasi digunakan
">/
@
- Diamati sampai berubah
warna
- DFhitung molaritasnya
%aat larutan >a/" distandarisasi dan
ditambahkan @ tetes indikator pp,
larutan menjadi berwarna merah
lembayung, setelah dinetralisasi
dengan nitran dan dihomogenkan
sehinnga larutan sedikit berubah
warna menjadi merah lembayung
pucat. $olaritas standarisasi >a/"0
$
)
J
)
E $
.
J
.
).@: E 6.)=..
@: E .=6
x=
35
20
=1,75M
/.2 Reak,-
;...) ">/
@
A "
.
/ ">/
@'7g,
"
A
'7g,
A >/
@
-
'7g,
;.... >a/" A "
.
/ >a A /"
-
A "
.
/ A "eat
;...@ ">/
@
A >a/" >a>/
@
A "
.
/
;...; Fndikator pp A "
.
%/
;
30
+ H
2
SO
4

;...: Fndikator pp A >a/"
O
H

C
O
H
C
O
O
OK
-
C
O

C
O
+



NaOH
31
+




Na
+
OH
-
O
/.& Per*-tngan
/.&.1 M#lar-ta, HNO
&
Dik0 $
)
E =,: $
J
)
E . ml
J
. E
*3 ml
Dit0 $
.
...K
5awab0

$
)
J
)
E $
.
J
.
=,: . . E $
.
. *3
) E $
.
. *3
$
.
E E =,=) $
/.&.2 M#lar-ta, NaOH
Dik0 gr E ; gram
$r >a/" E ;=
32
J 'ml, E )== ml
Dit0 $ >a/"...K
E
E =,) . )= E ) $
/.&.& ,tan)ar-,a,- NaOH
Dik0 J
)
E @: ml J
.
E - J
)
E ;: - @: E )= ml
E ;: ml $
)
E ) $
Dit0 $
.
...K
5awab0 $
)
J
) E
>
.
. >
.
) . @: E >
.
. )= . .
@: E .= >
.
>
.
E E ),4: $
/./ Pe.$a*a,an
-arutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlah lebih sedikit didalam larutan disebut zat terlarut atau solute,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau sol&en. 1omposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan. %edangkan proses pencampuran zat terlarut
dan pelarut membentuk larutan disebut pelarut atau sol&asi. Contoh dari larutan
adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan seperti garam atau gula dilarutkan
dalam air.
1oloid adalah suatu bentuk campuran 'sistem dispersi, dua atau lebih zat
yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup
besar ')-)== nm,, sehingga tekanan efek yndall. Bersifat homogen berarti
partikel terdispersi tidak berpengaruh oleh gaya gra&itasi atau gaya lain yang
dikenakan kepadanya sehinga tidak terjadi pengendapan. Contoh-contoh koloid
adalah susu, agar-agar, sampho, tinta.
%uspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat atau
dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan
dalam zat cair tersebut. #artikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar
dari ) mikrometer sehinnga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya
33
sedimentasi. idak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami
pengendapan atau sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan. Contoh
suspensi yaitu0 lumpur tanah dan lempung tersuspensi di air, tepung dapat
tersuspensi di air, debu tersuspensi di atmosfer.
-arutan standar primer adalah larutan dengan kemurnian tinggi yang
digunakan untuk membakukan larutan standar dan untuk membuat larutan baku
yang konsentrasi larutannya dapat dihitung dari hasil penimbangan senyawanya
dan &olume larutan yang dibuat. Contohnya0 "
.
C
.
/
;
, ."
.
/
;
, asam benzoat
'C
+
"
:
C//",, >a
.
C/
@
, 1
.
Cr
.
/
4
, 7s
.
/
@
, 1Br/
@
, >aC-, dll.
%yarat-syarat terjadinya larutan standar primer0
1). $udah diperoleh, dimurnikan atau dikeringkan 'jika mungkin pada suhu ,
dan disimpan dalam keadaan murni.
2). idak bersifat higroskopis dan tidak berubah berat dalam penimbangan
diudara
3). Diketahui dengan pasti rumus molekulnya
4). $empunyai $r yang tinggi.
-arutan standar skunder adalah larutan yang telah dibakukan sebelumnya
oleh baku primer atau standar. Contohnya0 7g>/
@
, 1$n/
;
, 8e'%/
;
,
.
. %yarat-
syarat larutan standar skunder0
1). 1emurnian derajat lebih kecil dari pada larutan standar primer
2). $empunyai B9 yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan
3). -arutan relatif stabil dalam penyimpanan
4). "arus murni atau mudah dimurnikan
5). %usunan kimianya diketahui dengan pasti
itik ekui&alen adalah titik dimana perbandingan yang bereaksi sama dengan
jumlah basa yang bereaksi. Fni biasa dilakukan dalam titrasi asam basa. Biasa
digunakan indikator seperti fenolftalen untuk melihat perubahan yang terjadi jika
warna larutan menjadi merah, maka indikator itu sudah terlihat dan disitulah titik
ekui&alen, titik akhir, saat dimana terjadi perubahan warna indikator terjadi, titrasi
dihentikan. itrasi adalah suatu jenis &olumetric. -arutan yang ditambahkan dari
berat disebut titran. itik akhir titrasi atau biasa disingkat 7 adalah titik dimana
34
terjadi perubahan warna pada indikator yang menunjukan titik ekui&alen reaksi
antara zat yang dianalisis dan larutan standar. itrat adalah larutan yang ditambahi
oleh titran.
Contoh-contoh titik ekui&alen0 fenolftalen untuk melihat perubahan warna
yang terjadi, jika warna indikator merah, itu adalah 7. Contoh titik akhir titrasi0
untuk indikator phenolphthalein 'pp, dan keadaan tidak terionisasi 'dalam larutan
asam, tidak akan berwarna dan akan berwarna merah keunguan dalam keadaan
terionisasi. Contoh0 titran, larutan skunder >a/" dititrasi dengan )= ml larutan
">/
@
yang hasilnya menunjukan sifat asam dan basa.
Dari hasil percobaan diatas dapat dibahas yaitu pembuatan larutan ">/
@
dimana pembuatan ">/
@
dengan =,: ml massa dan &olume . ml dan *3 ml tetapi
pada ">/
@
tidak perlu ditimbang yang selanjutnya larutan itu dilarutkan dengan
sedikit air dalam beaker glass. 1emudian masukan pada labu takar pada saat
didalam labu takar yang telah diisi air terjadi reaksi endoterm yaitu larutan
menjadi terasa dingin kemudian ditambahkan lagi dengan air sampai tanda tera
dengan menggunakan pipet tetes kemudian dihomogenkan dengan cara tutup labu
takar kemudian diputar dibolak-balik hingga menjadi larutan homogen karena
pada ">/
@
akan terjadi pencampuran yang akan menghasilkan campuran dengan
jumlah molaritas adalah =,=) $ yang kita dapat. #embuatan larutan >a/"
dengan )== ml, massa relatif ;= dan massa ; gram. "al pertama yang dilakukan
yaitu menimbang dengan menggunakan neraca analitik yang selanjutnya
dilarutkan dalam beaker glass. 1emudian dipindah pada labu takar, karena >a/"
bersifat basa kuat maka harus terdapat air sebelum dimasukan >a/" dalamnya.
1emudian ditambahkan air hingga batas tera dan dihomogenkan maka akan terasa
panas pada percobaan diatas didapati molaritas E ) $ dari hasil perhitungan
dalam praktikum ini yang berfungsi sebagai larutan standar adalah ">/
@
@: ml
larutan >a/" ) m larutan >a/" ditambahkan @ tetes larutan indikator pp.
Fndikator didefinisikan sebagai zat yang digunakan untuk menunjukan apakah
suatu larutan saat larutan >a/" distandarisasi dan ditumpahkan @ tetes pp
indikator, larutan menjadi merah lembayung. %etelah dinetralisasi mol yang
didapat dari hasil perhitungan zat larut ini E ),4: $.
35
8aktor-faktor kesalahan dalam melakukan percobaan0
1). #ada saat penimbangan >a/" yang digunakan adalah .)=* gram sehingga
larutan encer mengalami kenaikan suhu saat dihomogenkan yang akan
menimbulkan kesalahan yang ada
2). #ada saat larutan diencerkan menggunakan a?uades yang terjadi kelebihan
a?uades yang seharusnya diencerkan sampai tanda tera yang ada pada labu
takar
Banyak lagi faktor kesalahan yang terjadi pada praktikum. 1eteledoran yaitu
pemegangan tabung reaksi pada saat larutan >a/" di cairkan. #enggunaan pipet
tetes yang kurang baik akan mengurai hasil yang kurang bagus, pemegangan dan
pengambilan larutan >"/
@
bila dilakukan dengan salah akan mengakibatkan fatal.
8ungsi reagen, fungsi bahan kimia yang digunakan atau dilarutkan pada
pelarut yang ada pada praktikum kali ini.
8ungsi perlakuan yaitu tindakan yang kita lakukan pada bahan yang kita
reaksikan pada praktikum kali ini.
1onsentrasi suatu larutan merupakan bobot atau &olume zat terlarut yang
berubah dalam pelarut, ataupun larutan yang banyak ditemukan. erdapat
beberapa metode yang lazim untuk mengungkapkan kualitas-kualitas ini, yaitu0
##$ adalah satuan konsentrasi yang sering dipakai dalam di cabang kimia
analisa. %atauan ini sering sering digunakan untuk menujukan kandungan suatu
senyawa dalam suatu larutan misalnya kandungan garam dalam air laut,
kandungan polutan dalam sungai atau biasanya kandungan yodium dalam garam
juga dinyatakan dalam ##$.
##B adalah satuan konsentrasi yang digunakan untuk mengukur konsentrasi
suatu kontaminan dalam tanah. ##B juga kadang-kadang digunakan untuk
menggambarkan konsentrasi kecil dalam air.
>ormalitas yang bernotasi '>, adalah satuan konsentrasi yang sudah
memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. >ormalitas
di definisikan banyaknya zat dalam gram ekui&alen dalam satu liter larutan.
$olalitas 'm, adalah beberapa mol solute yang terdapat dalam )=== gr
pelarut. #ernyataan konsentrasi ini lain dengan satuan terdahulu karena banyaknya
36
solute disini tidak diperbandingkan dengan larutannya tetapi dengan banyaknya
pelarut.
$olaritas '$, adalah banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
"arga kemolaran dapat ditentukan dengan menghitung mol zat terlarut dan
&olume larutan. Jolume larutan adalah &olume zat terlarut dan pelarut setelah
bercampur.
8raksi mol adalah beberapa bagian jumlah mol zat dari keseluruhan jumlah
mol semua komponen yang ada dalam larutan. 8raksimol terbagi menjadi ., yaitu0
a). 8raksi mol zat terlarut 'H
t
, yang merupakan bagian pecahan dari jumlah
total mol yang bersangkuatan dengan zat terlarut
b). 8raksi mol zat pelarut 'H
p
, yang merupakan bagian pecahan dari jumlah
total yang bersangkutan dengan pelarut
#ersen berat adalah perbandingan massa larutan dikali )==G. Biasanya
dipakai pada larutan padat-cair atau padat-padat.
#ersen &olume adalah perbandingan &olume zat terlarut dengan &olume
larutan dikalikan )==G 'untuk campuran . cairan atau lebih,.
7plikasi percobaan dapat dilakukan untuk membuat produk dari campuran
">/
@
dengan a?uades dan larutan >a/" denagan a?uades serta standarisasi
larutan

>a/". %erta kita dapat mencari molaritas pada larutan yang sudah terbuat
dalam peraktikum atau yang sudah ada. #engaplikasian percobaan ini juga dapat
kita lakukan yaitu membuat teh karena itu adalah hasil percampuran . zat,
pembuatan kopi, susu, garam dengan air, dll. #engadukan atau pembuatan semen
yaitu dengan suspensi.
37
BAB 0
PENUTUP
0.1 Ke,-.1lan
- 1onsentrasi adalah jumlah zat dalam setiap larutan atau pelarut, macam-
macam konsentrasi yaitu0 persen berat 'G wBw,, persen &olume 'G &B&,,
persen berat &olume 'G wB&,, gram zat terlarut dalam ) - larutan,
miligram zat teralrut dalam ) ml ##$ dan ##B. %atuan kimia misalnya
kemolaran '$,, kemolalan 'm,, kenormalan '>,, keformalan 'f,, fraksi
$ol '6, dalam konsentrasi umum menggunakan satuan yang tertera diatas
- !ntuk menghitung molaritas dapat digunakan rumus-rumus antara lain0
J).$) E J..$. dan $ E $assaBmr 6 )===BJ# dimana kedua larutan
tersebut dipakai untuk larutan
0.2 Saran
!ntuk praktikum selanjutnya dapat mencoba membuat larutan dengan
pencampuran yang lebih ber&ariasi lagi. %eperti pembuatan larutan >"
;
Cl.
-arutan C"
@
C//>"
;
dan lain-lain. 7gar pengetahuan mengenal pembuatan
larutan dapat bertambah luas.
38
DAFTAR PUSTAKA
7nshory, Fsfar. .==.. Kimia 1. %urakarta0 %rikandi
Da&id, I. .==). Prinsip-Prinsip Kimia Modern. 5akarta0 9rlangga
"aryadi, I. )**=. Kimia Analitik Edisi ke 5. 5akarta0 #. <ramedia
1opkar, %. $. )*3=. Konsep Dasar Kimia Analitik. Bandung. FB
#etrucci, (alph ". )*3*. Kimia Dasar Jilid 2. 5akarta0 9rlangga
(esnick, )**.. )**.. Dasar-Dasar Ilmu Kimia. 5akarta0 #. (ineka Cipta
39
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1romatografi adalah suatu metode analitik untuk pemurnian dan pemisahan
senyawa-senyawa organik dan anorganik, metode ini berguna untuk fraksionasi
campuran kompleks dan pemisahan untuk senyawa yang sejenis. $etode-metode
kromatografi tidak dapat dikelompokan dengan hanya meninjau satu macam sifat,
artinya dapat dinyatakan teknik-teknik kolom seperti destilasi, ekstraksi pelarut,
penukar ion kedalam satu gelas.
1romatografi bermanfaat untuk menguraikan suatu campuran. Dalam
kromatografi, komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase. %alah satu fase
adalah fase diam. ransfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila
molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap
di dalam pori-pori partikel atau terbagi ke dalam sejumlah cairan yang terikat
pada permukaan atau di dalam pori. Fni adalah sorpsi 'penyerapan,. -aju
perpindahan suatu molekul zat terlarut tertentu di dalam kolom atau lapisan tipis
zat penyerap secara langsung berhubungan dengan bagian-bagian molekul
tersebut di antara fase bergerak dan fase diam. 5ika ada perbedaan penahanan
secara selektif, maka masing-masing komponen akan bergerak sepanjang kolom
dengan laju yang tergantung pada karakteristik masing-masing penyerapan. 5ika
pemisahan terjadi, masing-masing komponen keluar dari kolom pada inter&al
waktu yang berbeda, mengingat bahwa proses keseluruhannya adalah fenomena
migrasi secara diferensial yang dihasilkan oleh tenaga pendorong
#ercobaan ini dilakukan agar dapat diketahui sifat L sifat kepolaran larut
maupun pelarut yang dipraktekan serta dapat memisahkan suatu campuran
berdasarkan migrasi dan penerapan metode sederhana dalam praktikum kimia
kromatografi. Dan juga dalam praktikum ini dapat mengetahui atau
menyimpulkan teknik kromatografi yang ada dengan benar.
40
1.2. T!an Per"#$aan
$engetahui sifatLsifat zat pelarut dalam percobaan kali ini
$emisahkan suatu zat yang didasarkan pada percobaan kecepatan
migrasi komponen-komponen yang dipisahkan antara dua fase 'fase
diam dan fase gerak,
$engetahui prinsip kerja dari kromatografi kertas
BAB 2
TIN%AUAN PUSTAKA
1romatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas
perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua
fase, yaitu fase diam 'padat atau cair, dan fase gerak 'cair atau gas,.Bila fase diam
berupa zat padat yang aktif, maka dikenal istilah kromatografi penyerapan
'adsorption chromatography,.Bila fase diam berupa zat cair, maka teknik ini
disebut kromatografi pembagian 'partition chromatography,.#ada awalnya
kromatografi dianggap semata-mata sebagai bentuk partisi cairanLcairan. %erat
selulosa yang hidrofilik dari kertas tersebut dapat mengikat air, setelah
disingkapkan ke udara yang lembab, kertas saring yang tampak kering itu
41
sebenarnya dapat mengandung air dengan persentase tinggi, katakan .= G
'bobotBbobot, akan lebih. 5adi kertas itu sebenarnya dapat mengandung air dengan
persentase tinggi dan kertas itu dipandang sebagai analog dengan sebatang kolom
yang berisi stasioner berair. Zat-zat terlarut itu padahal fase geraknya dapat
campur dengan air akan dalam beberapa kasus, malahan fase geraknya adalah
larutan itu sendiri '!nderwood,)***,.
%usunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai
tempat untuk mengalirkannya fase bergerak. Berbagai macam tempat kertas
secara komersil tersedia adalah Ihatman ), ., @) dan @ $$. 1ertas asam asetil,
kertas kieselguhr, kertas silikon dan kertas penukar ion juga digunakan. 1ertas
asam asetil dapat digunakan untuk zatLzat hidrofobik '1hopkar, )**=,.
%elain kertas Ihatman dalam teknik kromatografi dapat pula digunakan kertas
selulosa murni.1ertas selulosa yang dimodifikasi dan kertas serat kaca. !ntuk
memilih kertas, yang menjadi pertimbangan adalah tingkat dan kesempurnaan
pemisahan, difusi&itas pembentukan spot, efek tailing, pembentukan komet serta
laju pergerakan pelarut terutama untuk teknik descending dan juga kertas
seharusnya penolak air. %eringkali nilai (f berbeda dari satu kertas ke kertas
lainnya. #engotor yang terdapat pada kertas saring adalah ion-ion Ca
.A
, $g
.A
, 8e
@A
,
Cu
.A
. Dalam kromatografi, komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase
yaitu fase gerak dan fase diam. ransfer massa antara fase bergerak dan fase diam
terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel
atau terserap. #ada kromatografi kertas naik, kertasnya digantungkan dari ujung
atas lemari sehingga tercelup di dalam sol&en di dasar dan sol&en merangkak ke
atas kertas oleh daya kapilaritas. #ada bentuk turun, kertas dipasang dengan erat
dalam sebuah baki sol&en di bagian atas lemari dan sol&en bergerak ke bawah
oleh daya kapiler dibantu dengan gaya gra&itasi. %etelah bagian muka sol&en
selesai bergerak hampir sepanjang kertas, maka pita diambil, dikeringkan dan
diteliti. Dalam suatu hal yang berhasil, solut-solut dari campuran semula akan
berpindah tempat sepanjang kertas dengan kecepatan yang berbeda, untuk
membentuk sederet noda-noda yang terpisah. 7pabila senyawa berwarna, tentu
saja noda-nodanya dapat terlihat '1hopkar %.$,)**=,
42
"arga (f mengukur kecepatan bergeraknya zona realtif terhadap garis
depan pengembang. 1romatogram yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona
dicirikan oleh nilai-nilai (f. >ilai (f didefinisikan oleh hubungan0
(f E
Jarak yangditempuh sampel
Jarak pelarut
#engukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan
'pusat zona campuran awal, ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tiap
zona. >ilai (f harus sama baik pada descending maupun ascending. >ilai (f akan
menunjukkan identitas suatu zat yang dicari, contohnya asam amino dan intensitas
zona itu dapat digunakan sebagai ukuran konsentrasi dengan membandingkan
dengan noda-noda standar. #roses pengeluaran asam mineral dari kertas desalting.
-arutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak .L@
cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. %etelah
kertas dikeringkan, ia diletakan didalam ruangan yang sudah dijenuhkan dengan
air atau dengan pelarut yang sesuai. erdapat tiga tehnik pelaksanaan analisis.
#ada tehnik ascendingM pelarut bergerak keatas dengan gaya kapiler. %edangkan
ketiga dikenal dengan cara radial atau kromatografi kertas sirkuler '8atma
-estari,.==*,
1romatografi bergantung pada pembagian ulang molekul-molekul
campuran antara dua fase atau lebih.ipe-tipe kromatografi absorpsi, kromatografi
partisi cairan dan pertukaran ion.%istem utama yang digunakan dalam
kromatografi partisi adalah partisi gas, partisi cairan yang menggunakan alas tak
bergerak 'misalnya komatografi kolom,, kromatografi kertas dan lapisan tipis.
Distribusi dapat terjadi antara fase cair yang terserap secara stasioner dan zat alir
bergerak yang kontak secara karib dengan fase cair itu. Dalam kromatografi
partisi cairan, fase cair yang bergerak mengalir melewati fase cair stasioner yang
diserapkan pada suatu pendukung, sedangkan dalam kromatografi lapisan tipis
adsorbennya disalutkan pada lempeng kaca atau lembaran plastik '<eorgia
%&ehla,)*4*,
- 5enis-5enis 1romatografi
43
Berdasarkan fase gerak yang digunakan, kromatografi dibedakan menjadi dua
golongan besar yaitu gas chromatography dan li?uid chromatography.$asing-
masing golongan dapat dibagi lagi seperti yang telah disebutkan pada definisi di
atas.
%kema #embagian 1romatografi
#embagian ini selanjutnya dapat dibagi lagi seperti telihat pada skema berikut0
1romatografi 0 ), 1romatografi <as 0 a. <-C
b. <%C
., 1romatogarafi Cair 0 a. "#-C
b. --C-#C
c. -%C--C, 1olom
d. Fon 96cange
e. 9kslusi 0 - <#
- <8
1eterangan 0
<-C E <as -i?uid Chromatography
<%C E <as %olid Chromatography
--C E -i?uid -i?uid Chromatography
-%C E -i?uid %olid Chromatography
#C E #aper Chromatography
-C E hin -ayer Chromatography
<# E <el #ermeation
<8 E <el 8iltration
"#-C E "igh #erformance -iguid Chromatography
-i?uid -i?uid Chromatography '--C,
--C adalah kromatografi pembagian dimana partisi terjadi antara fase
gerak dan fase diam yang kedua-duanya zat cair.Dalam hal ini fase diam tidak
44
boleh larut dalam fase gerak. !mumnya sebagai fase diam digunakan air dan
sebagai fase gerak adalah pelarut organic '(ajbir %ingh,.==.,
-i?uid %olid Chromatography '-%C,
-%C adalah kromatografi penyerapan.%ebagai adsorben digunakan silika
gel, alumina, penyaring molekul atau gelas berpori dipak dalam sebuah kolom
dimana komponen-komponen campuran dipisahkan dengan adanya fase
gerak.1romatografi kolom dan kromatografi lapis tipis '-C, merupakan teknik
pemisahan yang masuk golongan ini.Fon-e6change chromatography, teknik ini
menggunakan zeolitas, resin organik atau anorganik sebagai penukar ion.
%enyawaan yang mempunyai ion-ion dengan afinitas yang berbeda terhadap resin
yang digunakan dapat dipisahkan. 7nalisa asam-asam amino adalah yang umum
dilakukan dengan cara ini. Contoh lain adalah asam-asam nukleat dan analisis
garam-garam anorganik. 96clusion chromatography, dalam teknik ini, gel
nonionik berpori banyak dengan ukuran yang sama digunakan untuk memisahkan
campuran berdasarkan perbedaan ukuran molekulnya 'B$,.$olekul-molekul
yang kecil akan memasuki pori-pori dari gel sedangkan molekul besar akan
melewati sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan dengan molekul yang
melewati pori-porinya. 5adi urutan elusi mula-mula adalah molekul yang lebih
besar, molekul sedang, dan terakhir molekul yang paling kecil.Bila sebagai
penyaring digunakan gel yang hidrofil '%ephade6, maka teknik ini disebut gel
filtration chromatography dan bila digunakan gel yang hidrofob 'polystyrene-
di&inylbenzene, disebut gel permeation chromatography.eknik kromatografi
yang umum digunakan dibidang farmasi yaitu kromatografi kolom, kromatografi
kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan high performance li?uid
chromatography 'kromatografi cair kinerja tinggi B 1C1,.$artin dan %ynge
adalah yang pertamakali menulis tentang teori li?uid partition
chromatography.#rinsip teori yang dikemukakan itu dapat diterapkan untuk semua
jenis kromatografi. Distribusi dari molekul-molekul sampel diantara dua fase
ditentukan oleh tetapan kesetimbangan yang dikenal dengan koefisien distribusi.
8aktor kapasitas adalah perbandingan molekul sampel dalam fase diam dengan
45
fase gerak.7pabila bagian waktu yang dibutuhkan oleh molekul sampel pada fase
gerak dikalikan dengan kecepatan linier 'u, dari fase gerak maka diperoleh laju
pemisahan 'rate of tra&el, dari molekul rata-rata. 5adi, laju pemisahan ditentukan
oleh 0
).1ecepatan fase gerak 'sama untuk tiap komponen campuran,.
..#erbandingan dari &olume fase diam dengan fase gerak 'sama untuk tiap
komponen campuran,'Basset 5. 9f al,)**;,
8aktor yang mempengaruhi dalam kromatografi 0
). #elarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan-perubahan
yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan-
perubahan harga (f.
.. %uhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan
aliran.
@. !kuran dari bejana, &olume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari
atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-komponen
pelarut dari kertas. 5ika bejana besar digunakan, ada tendensi perambatan lebih
lama, seperti perubahan komposisi pelarut sepanjang kertas, maka koefisien
partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan dan kompisisi
mempengaruhi harga (f.
;. 1ertas, pengaruh utama kertas pada harga (f timbul dari perubahan ion dan
serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. 1ertas mempengaruhi
kecepatan aliran juga mempengaruhi kesetimbangan partisi.
:. %ifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi diantara &olume-
&olume yang sama dari fasa tetap dan bergerak. $ereka hampir selalu
mempengaruhi karakteristik dari kelarutan '$.7dnan,)**4,
46
BAB &
METODOLO'I PER(OBAAN
&.1. Alat )an Ba*an
&.1.1 Alat 2 alat
<elas kimia )==ml
<unting
-idi
<elas beaker
#enjepit
#ipet tetes
<elas ukur )=ml
&.1.2 Ba*an 2 $a*an
inta hitam
inta merah
inta biru
9kstrak mawar
9kstrak kunyit
9kstrak pandan
7?uadest
7lkohol
7seton
isu
1ertas saring
3.2Pr#,e)r 1er"#$aan
Dibuat kertas kromatografi
Diberi noda sampel pada garis bawah 'ekstrak mawar, ekstrak kunyit,
ekstrak pandan, tinta hitam, tinta merah dan tinta biru,
Dimasukkan ke dalam gelas beaker yang berisi pelarut 'a?uades,aseton dan
alkohol, )=ml
Diamati
Dicatat jarak yang dihasilkan oleh noda sampel
47
BAB /
HASIL DAN PEN'AMATAN
/.1 Ta$el Penga.atan
/.1.1 A3a)e,
N#. %en-, Sa.1el %arak Sa.1el %arak Pelart R4
). 9kstrak $awar = cm * cm =
.. 9kstrak #andan = cm * cm =
@. 9kstrak 1unyit = cm * cm =
;. inta $erah = cm * cm =
:. inta Biru =,: cm * cm =,=:+
+. inta "itam = cm * cm =
/.1.2 Alk#*#l
N#. %en-, Sa.1el %arak Sa.1el %arak Pelart R4
). 9kstrak $awar :,: cm * cm =,+)
.. 9kstrak #andan ;,: cm * cm =,:
@. 9kstrak 1unyit ;,: cm * cm =,:
;. inta $erah : cm * cm =,:+
:. inta Biru :,: cm * cm =,+)
+. inta "itam ; cm * cm =,;;
/.1.& A,et#n
N#. %en-, Sa.1el %arak Sa.1el %arak Pelart R4
). 9kstrak $awar ;,: cm * cm =,:
48
.. 9kstrak #andan ;,: cm * cm =,:
@. 9kstrak 1unyit ;,: cm * cm =,:
;. inta $erah : cm * cm =,:+
:. inta Biru : cm * cm =,:+
+. inta "itam ;,: cm * cm =,:
/.2. Per*-tngan
/.2.1 A3a)e,
/.2.1.1 Ek,trak .a5ar
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
0cm
9cm
Rf =0
/.2.1.2 Ek,tak 1an)an
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
0cm
9cm
Rf =0
/.2.1.& Ek,trak kn6-t
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
0cm
9cm
Rf =0
/.2.1./ T-nta .era*
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
0cm
9cm
Rf =0
/.2.1.0 T-nta $-r
49
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
0,5cm
9cm
Rf =0, 056
/.2.1.7 T-nta *-ta.
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
0cm
9cm
Rf =0
/.2.2 Alk#*#l
/.2.2.1 Ek,trak .a5ar
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
5,5 cm
9cm
Rf =0,61
/.2.2.2 Ek,trak 1an)an
Rf =Rf =
jarakyangditempuh sampel
JarakPelarut
Rf =
4,5cm
9cm
Rf =0,5
/.2.2.& Ek,trak kn6-t
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
4,5cm
9cm
Rf =0,5
/.2.2./ T-nta .era*
Rf =Rf =
jarakyangditempuh sampel
JarakPelarut
Rf =
5cm
9cm
50
Rf =0,56
/.2.2.0 T-nta $-r
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
5,5 cm
9cm
Rf =0,61
/.2.2.7 T-nta *-ta.
Rf =Rf =
jarakyangditempuh sampel
JarakPelarut
Rf =
4cm
9cm
Rf =0,44
/.2.& A,et#n
/.2.&.1 Ek,trak .a5ar
Rf =Rf =
jarakyangditempuh sampel
JarakPelarut
Rf =
4,5cm
9cm
Rf =0,5
/.2.&.2 Ek,trak 1an)an
Rf =Rf =
jarakyangditempuh sampel
JarakPelarut
Rf =
4,5cm
9cm
Rf =0,5
/.2.&.& Ek,trak kn6-t
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
4,5cm
9cm
Rf =0,5
/.2.&./ T-nta .era*
51
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
5cm
9cm
Rf =0,56
/.2.&.0 T-nta $-r
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
5cm
9cm
Rf =0,56
/.2.&.7 T-nta *-ta.
Rf =
jarakyangditempuhsampel
JarakPelarut
Rf =
4,5cm
9cm
Rf =0,5
/.&. Pe.$a*a,an
%eorang botanist (usia $ikhail %emyono&ich s&et menemukan teknik
kromatografi untuk pertama kali pada tahun )*== melalui riset pada klorofil.Dia
menggunakan suatu kolom adsorbsi-li?uid column yang mengandung kalsium
karbonat untuk memisahkan pigmen dari tumbuhan.$etoda ini kemudian
dipubikasikan pada @= desember )*=) di kongres ke-)) Doktor dan >aturalist di
%ain #etersburg.ulisan deskriptif pertama dipaparkan pada tahun )*=@, dalam
laporan rapat CIarsaw %ociety of >aturalists, section of biologyD.Dia
menggunakan istilah kromatografi untuk pertama kalinya pada )*=+ dalam .
tulisan mengenai klorofil di 5urnal Botani 5erman, CBerichte der Deutschen
Botanischen <esellschaftD.#ada )*=4 dia mendemonstrasikan kerja
kromatografinya untuk C<erman Botanical %ocietyD. $enariknya, nama panggilan
$ikhailDs NOPQRS berarti NwarnaS dalam bahasa (usia, jadi ada kemungkinan
bahwa penamaan dari prosedur kromatografi 'secara harfiah N$enulis IarnaS,
merupakan cara yang dia lakukan untuk membuktikan bahwa dia adalah seorang
52
rakyat biasa dari 1erajaan (usia yang bisa menjadi abadi karena karyanya.#ada
)*:. 7rcher 5ohn #orter $artin dan (ichard -aurence $illington %ynge
memenangkan anugerah >obel bidang 1imia untuk temuannya mengenai
kromatografi partisi.T semenjak itu, teknologi berkembang dengan pesat.para
peneliti menemukan bahwa prinsip yang dikemukakan oleh s&et dapat di
aplikasikan pada banyak aplikasi yang berbeda. #ada )*34 #edro Cuatrecasas dan
$eir Iilchek memenangkan anugerah penghargaan Iolf dalam dunia medis
untuk temuan dan pengembangan kromatografi afinitas dan aplikasinya dalam
ilmu biomedis.
1romatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan
komponen 'berupa molekul, yang berada pada larutan. Definisi kromatografi
menurut F!#7C adalah sebuah metode pemisahan yang komponen-komponennya
dipisahkan dan didistribusikan diantara dua fase yang salah satu fasenya tetap
'diam, dan yang lainnya bergerak dengan arah yang dapat diketahui.
erdapat berbagai cara penggolongan metode kromatografi. #enggolongan
kromatografi yang didasarkan pada jenis fase yang terlibat, dibedakan menjadi 0
a. 1romatografi gas-cair, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya
berupa cairan yang dilapiskan pada padatan pendukung yang inert.
b. 1romatografi gas-padat, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya
berupa pdatan yang dapat menyerapBmengadsorbsi.
c. 1romatografi cair-cair, bila fase gerak dan diamnya berupa cairan, dimana
fase diamnya dilapiskan pada permukaan padatan pendukung yang inert
d. 1romatografi cair-padat, bila fase geraknya berupa gas sedangkan fase
diamnya berupa padatan yang amorf yang dapat menyerap
#enggolongan kromatografi yang didasarkan pada teknik yang digunakan.
Dapat digolongkan menjadi 0
a) 1romatografi kolom, apabila komponen yang akan dipisahkan bergerak
bersama fase gerak melalui sebuah kolom kemudian setiap komponen
terpisahkan berupa zona-zona pita. #ada kromatografi analitik setiap
komponen yang keluar dari kolom akan dicatat oleh rekorder dan disajikan
dalam bentuk puncak 'peak, yang menunjukkan konsentrasi efluen
53
maksimum, tinggi atau luasan puncak sebanding dengan konsentrasi
komponen sampel. #ada kromatografi preparatif akan diperoleh sejumlah
fraksi isolat dari komponen sampel dalam fase gerak.
b) 1romatografi planar 'kromatografi lapis tipis dan kromatografi kertas,,
apabila komponen yang akan dipisahkan bergerak selama fase gerak dalam
sebuah bidang datar. %enyawa yang bergerak berupa bentuk noda 'spot,
yang dapat diketahui dengan bantuan metode fisika, kimia maupun
biologis. #osisi noda menunjukkan identitas suatu komponenBsenyawa
sedangkan besar atau intensitasnya menunjukkan konsentrasinya. #ada
kromatografi planar ini beberapa komponen dapat dipisahkan secara
bersamaan maupun dipisahkan dengan dua langkah dimana langkah yang
kedua tegak lurus arahnya dengan langkah yang pertama. Cara ini dikenal
dengan kromatografi dua dimensi.
#ada percobaan kromatografi ini digunakan enam noda yaitu ekstrak mawar,
ekstrak pandan, ekstrak kunyit, tinta hitam, tinta merah, dan tinta biru. Dan juga
digunakan tiga macam pelarut yaitu alkohol, aseton dan a?uades. Dari hasil
percobaan kromatografi dari keenam noda tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
tinta biru hanya dapat larut pada pelarut a?uades, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa tinta biru memiliki sifat polar. #ada ekstrak pandan dapat larut
pada pelarut alkohol dan aseton, dengan demikian dapat dikatakan bakwa ekstrak
pandan bersifat non-polar. #ada ekstrak kunyit dapat terlarut pada pelarut alkohol
dan a?uades, dan dapat dikatakan bahwa ekstrak kunyit bersifat non-polar. inta
merah dan tinta hitam larut pada pelarut alkohol dan aseton dan dapat dikatakan
bahwa tinta merah dan tinta hitam bersifat non-polar, sedangkan tinta biru bersifat
semi polar karena larut pada pelarut a?uades, alkohol dan aseton. $engapa noda
yang dapat terlarut dalam pelarut a?uades, alkohol dan aseton disebut larutan yang
bersifat polarK 1arena pada dasarnya a?uades memiliki sifat yang polar dan hanya
dapat terlarut dan melarutkan zat atau senyawa yang bersifat polar juga.
%edangkan alkohol bersifat semipolar yaitu dapat bercampur dengan polar
maupun non-polar. %edangkan aseton sendiri bersifat non-polar sehingga hanya
dapat bercampur dengan larutan yang non-polar juga.
54
%ifat fisik dan kimia dari air adalah, air memiliki rumus molekul "
.
/, massa
molar )3,=):@ gBmol. Densitas dan fase =,**3 gBcm
@
'cairan pada .=UC, =,*.
gBcm
@
'padatan,. itik lebur =UC '.4@,):U1,, kalor jenis ;)3; 5BkgU1 'cairan pada
.=UC,. 7ir sering disebut sebagai pelarut uni&ersal karena air melarutkan banyak
zat kimia. 7ir berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat
dibawah tekanan dan temperatur standard. Dalam bentuk ion, air dapat
dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen '"
A
, yang berasosiasi 'berikatan,
dengan sebuah ion hidroksida '/" , dan memiliki struktur molekulnya 0 "-/-"
%ifat fisik dari alkohol yaitu alkohol monohidroksida suku rendah 'jumlah
atom karbon '-;, berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air. $akin
rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang. $akin tinggi berat molekul
alkohol, makin tinggi pula titik didih dan &iskositasnya. 7lkohol yang
mengandung atom karbon lebih dari ). berupa zat padat yang yang tidak
berwarna. 7lkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan
kesan panas dalam mulut. 7lkohol memiliki titik didih 3.,:UC ')3=,:U8,, titik
leleh -33,:UC '-).4,@U8,, suhu kritis .@:U8 ';::U8, dan memiliki sifat kimia,
berupa li?uid memiliki bau harum menyerupai bau dari campuran aseton dan
etanol, memiliki #" )G dalam air, mudah larut dalam air, metanol, dietil eter,n-
octanol, aseton larut dalam larutan garam dan larutan benzena. $emiliki struktur
molekul 0 "
"-C-/-"
"
7seton memiliki rumus molekul C"
@
C/C"
@
. %ifat fisik dan kimia aseton
diantaranya adalah massa molar :=,=3 gBmol, berat molekul +=,) gBmol, densitas
=,4* gBcm
@
, titik leleh -*;,*UC ')43,.U1,, titik didih :+,:@UC '@.*,;U1,. Jiskositas
=,@. op pada .=UC. Bentuk molekul trigonal planar pada CE/, momen dipol .,*)
D, penampilan cairan tidak berwarna dan kelarutan dalam air larut dalam berbagai
perbandingan. %tuktur molekulnya 0 "/ /
C C
/ /"
55
"ubungan kepolaran dengan percobaan kromatografi adalah dimana
kromatografi sendiri menyatakan kepolaran suatu noda atau bahan yang di
gunakan dalam percobaan. Dimana apabila sautu noda bersifat polar akan juga
terlarut didalam pelarut yang bersifat non-polar, sedangkan pada noda yang
bersifat semipolar akan terlarut dalam pelarut yang non-polar maupun polar.
1arena dalam percobaan ini digunakan juga prinsip like dissol&ed like, adalah
suatu prinsip dimana suatu zat polar yang terlarut akan menyukai pelarut yang
bersifat polar juga, sedangkan senyawa non-polar akan menyukai pelarut yang
bersifat non-polar.
8ungsi reagen dari 0
1) 7lkohol dari percobaan ini adalah sebagai pelarut yang bersifat semi polar
2) 7?uades sebagai pelarut yang bersifat polar
3) 7seton sebagai pelarut yang bersifat non-polar
8ungsi reagen adalah suatu bahan yang berperan dalam suatu reaksi kimia atau
ditetapkan untuk tujuan analisa.
- 8ungsi penambahan a?uades pada percobaan kromatografi ini adalah
sebagai bahan pelarut yang bersifat polar.
- 8ungsi penambahan alkohol pada percobaan kromatografi ini adalah
sebgai bahan pelarut yang bersifat semipolar
- 8ungsi penambahan aseton pada percobaan kromatografi ini adalah sebgai
bahan pelarut yang bersifat non-polar
8ungsi perlakuan yaitu sebuah tindakan yang diberikan pada bahan yang akan
kita reaksikan, seperti perlakuan-perlakuan berikut 0
- #emberian garis sekitar )cm dari bawah kertas saring dan juga dibagian
atas kertas saring, sebagai batas mulai naiknya air dan juga sebagai batas
berhentinya air didalam kertas saring
- #emberian noda sampel pada bagian batas kertas saring dimaksudkan agar
dapat membandingkan dan menentukan sampel mana yang termasuk
larutan polar. %emi polar dan non-polar dan juga agar dapat diukur jarak
tempuh noda sampel di kertas saring tersebut.
- $emasukkan kertas saring yang telah diberi noda kedalam gelas beaker
yang berisi pelarut 'a?uades, alkohol dan aseton, adalah apabila noda
terlarut didalam pelarut a?uades. "al ini menyatakan noda tersebut bersifat
56
polar. Dan apabila noda terlarut dalam pelarut aseton, itu menunjukkan
noda bersifat non-polar. %edangkan apabila noda terlarut pada ketiga
pelarut, menyatakan bahwa noda tersebut bersifat semipolar.
8aktor kesalahan yang mungkin terjadi ialah pada saat pengukuran jarak noda
tidak tepat dan menyebabkan ketidakpastian harga (8, sehingga (8 menjadi
berubah-ubah terus. $ungkin juga dikarenakan kesalahan saat mencelupkan
kertas saring. Dimana larutanBpelarut merendam hingga melebihi batas noda. 7tau
kesalahan pada bahan noda karena terlalu banyak mengandung air sehingga sulit
diamati.
BAB 0
PENUTUP
0.1 Ke,-.1lan
%ifat pelarut pada zat pelarut pada percobaan ini adalah, untuk alkohol
adalah semi polar, a?uades adalah polar dan untuk aseton adalah non-polar
!ntuk memisahkan komponen-komponen dari suatu zat, dapat dilakukan
dengan teknik kromatografi yang didasarkan pada perbedaan kecepatan
migrasi komponen-komponen yang dipisahkan antara dua fase, yaitu fase
diam dan fase gerak
#ada kromatografi kertas, senyawa-senyawa yang dapat dipisahkan dapat
diambil dari kertas dengan jalan memotong sampel yang kemudian
melarutkannya secara terpisah
0.2. Saran
!ntuk praktikum selanjutnya agar bisa menggunakan bahan-bahan yang
lainnya sepertiekstrak jeruk, ekstrak jahe dll. %elain itu bisa juga mengganti
kromatografi kertas dengan kromatografi kolom atau kromatografi planar agar
didapat hasil percobaan yang ber&ariasi dan dapat dibandingkan hasilnya dengan
yang sebelumnya
57
DAFTAR PUSTAKA
7dnan, $uhammad.)**4. Teknik Kromatora!i "ntuk Analisis #ahan Makanan.
2ogyakarta0 <ajah $ada !ni&ersity #ress
Basset,5,et al.)**;.Kimia Analisis Kuantitati! Anoranik. 5akarta0 Buku
1edokteran 9<C
1hopkar, %.$. )**=. Konsep Dasar Kimia Analitik. 5akarta0 !F #ress
-estari, 8atma..==*. #aha$a Kimia samplin dan penukuran kontaminan di
udara. 5akarta0 9<C
%ingh, (ajbir..==.. %hromatoraph$. >ew Delhi0 $ittal #ublications
%&ehla, <eorgia.)*4*.Analisis Anoranik Kualiti! Makro dan &emi Makro Jilid I
Edisi kelima. 5akarta0 #.1alman $edia #ustaka
!nderwood. )***. Analisis Kimia Kuantitati!. 5akarta0 9rlangga
58
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam bahasa kimia, tiap zat murni yang diketahui baik unsur maupun
senyawa mempunyai nama dan rumus uniknya sendiri. Cara tersingkat untuk
memberikan suatu reaksi kimia adalah menulis rumus untuk setiap zat yang
terlibat dalam bentuk suatu persamaan kimia. %uatu persamaan kimia
meningkatkan sejumlah besar informasi mengenai zat-zat yang terlibat dalam
reaksi. #ersamaan itu tidaklah sekedar pernyataan kualitatif yang menguraikan
zat-zat yang terlibat. #roses pembuatan perhitungan yang di dasarkan pada rumus-
rumus dan persamaan-persamaan berimbang di rujuk sebagai %toikiometri 'dari
kota yunani 0 %toichoion, unsur dan metria, ilmu pengukuran,. %ebagai tahap
pertama dalam perhitungan %toikiometri akan di jelaskan sedikit penulisan rumus
untuk zat-zat. (umus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang
bersenyawa secara kimia dalam suatu satuan zat. erdapat beberapa jenis rumus,
di antaranya rumus molekul dan rumus empiris.
%uatu rumus molekul menyatakan banyaknya atom yang sebenarnya
dalam suatu molekul. %uatu rumus empiris menyatakan angka banding bilangan
bulat terkecil dalam suatu senyawa. "al yang melatar belakangi dilakukannya
percobaan ini untuk mengetahui perbedaan suhu larutan sebelum dan sesudah
dicampurkan. %ehingga dapat diketahui titik maksimumnya. %elain itu, percobaan
ini dapat juga diketahui apakah dalam proses pencampuran tersebut terjadi reaksi
eksoterm dan endoterm.
1.2T!an Per"#$aan
- $engetahui perbedaan reaksi stoikiometri dan non-stoikiometri
- $enentukan reaksi eksoterm dan endoterm dari percobaan
- $enentukan reaksi pembatas dari percobaan
BAB 2
59
TIN%AUAN PUSTAKA
Dalam ilmu kimia, %toikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan
menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia.
1ata ini berasal dari bahasa yunani %tokheion 'elemen, dan metria 'ukuran,.
%toikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan pembekuan senyawa yang
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia '7lfian,.==*,.
#ersamaan kimia, suatu pereaksi ialah zat apa saja yang mula-mula terdapat dan
kemudian diubah selama suatu reaksi kimia. %uatu hasil reaksi kimia
menunjukkan rumus pereaksi, kemudian suatu anak panah, dan lalu rumus hasil
reaksi, dengan banyaknya atom tiap unsur di kiri dan di kanan anak panah sama
misalnya persamaan berimbang untuk reaksi antara hydrogen dan oksigen yang di
hasilkan air di tuliskan sebagai berikut 0
."
.
A/
.
V."
.
/
(umus "
.
mengatakan bahwa sebuah molekul hydrogen tersusun dari dua atom.
Ftu adalah molekul di atom, sama seperti molekul oksigen, /
.
, molekul air, "
.
/
merupakan molekul tria atom karena terdiri dari tiga atom, dua atom hidrogen dan
satu atom oksigen. #ersamaan itu menyatakan bahwa dua molekul hidrogen
bereaksi dengan satu molekul oksigen, menghasilkan dua molekul air
'1eenan,)*3;,.
"ukum kekekalan massa pada tahun )4;;, -a&osier memanaskan timah
dengan oksigen dalam wadah tertutup. Dan menimbang secara teliti, ia berhasil
membuktikan bahwa dalam reaksi itu, tidak terjadi perubahaan massa. Fa
mengemukakan pernyataan yang di sebut hukum kekekalan massa, yang berbunyi
Npada reaksi kimia, massa zat pereaksi sama dengan massa zat hasil reaksiS.
"ukum perbandingan tetap, jika -ausier meneliti massa zat, proust mempelajari
unsur-unsur dalam senyawa. 2ang menjadi pertanyaan proust adalah
perbandingan massa unsur tersebut. $isalnya 0 air, berapakah perbandingan massa
hidrogen dan oksigen, bila reaksinya )= g oksigen ternyata di perlukan =,).:g
hidrogen. %esuai dengan hukum -ausier akan terbentuk )=,).: g air.
/ksigen A "idrogen V air
60
)= g =,).: )=,).: g
7tau 3 ) *
%ebaiknya, jika )== g air di uraikan ternyata menghasilkan 33,** oksigen dan )),)
g hidrogen
7tau
7ir V /ksigen A hidrogen
)==g 33,** )),) g
7tau * 3 )
7rtinya, air mengandung oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa 3 dan
). Berdasarkan percobaan seperti di atas, akhirnya proust merumuskan pernyataan
yang di sebut hukum perbandingan tetap.
N#ada suatu reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat
lain selalu tetap NatauS senyawa selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama dengan
perbandingan massa yang tetap. (umusan yang pertama berlaku untuk semua
reaksi kimia, sedangkan yang kedua untuk senyawa, baik berupa padat, cair,
ataupun gas.
"ukum perbandingan ganda, Dalton menarik suatu kesimpulan yang di sebut
hukum perbandingan terganda NBila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu
senyawa, maka perbandingan massa unsur satu yang bersenyawa dengan unsur
lain yang tertentu massanya, merupakan bilangan bulat dan sederhana.
"ukum pernyataan &olume <ay -usac mereaksikan gas hidrogen dan nitrogen
sehingga terbentuk amnoniak. #ada suhu dan tekanan yang sama, ternyata
hidrogen yang di perlukan tiga kali &olume gas nitrogen.
"idrogen A nitrogen V amnoniak
) &ol @ &ol . &ol
Dalam percobaan kimia juga mendapat hasil sebagai berikut 0
>itrogen A /ksigen A >itrogen $onoksida
) &ol ) &ol . &ol
>itrogen A /ksigen A >itrogen dioksida
) &ol . &ol . &ol
61
2ang menarik perhatian <ay -usac adalah perbandingan &olume pereaksi, yaitu
merupakan bilangan bulat dan sederhana. 1elihat mirip dengan hukum
perbandingan tetap dan berbeda nilai hasilnya. Dalam hukum perbandingan tetap
yang di bandingkan massa pereaksi, sedangkan disini adalah &olume gas pada p
dan t yang sama. Berdasarkan kenyataan itu, -usac membuat pernyataan yang di
sebut hukum perbandingan &olume.
%enyawa stoikiometri yaitu senyawa yang atom-atomnya bergabung dengan
nisbah bilangan bulat yang tepat. Bandingkan dengan senyawa dan stoikiometrik.
(asio atom dalam setiap senyawa juga menunjukkan jumlah satuan berat atom
tersebut. Berat relatif diperoleh dangan mengalikan rasio atom dan berat
atom.#ersen berat setiap unsur dihitung dari berat relatifnya dibagi dengan jumlah
berat relatif. %enyawa-senyawa kimia dengan rasio atom integral,seperti nitrat
oksida disebut sebagai senyawa stoikiometri. Contoh adalah oksida alumunium.
>amun kali ini dimulai dengan berat atom dari tabel periodik '%yahrir
syukri,)**),
(umus empiris ialah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-
atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. (umus molekul ialah
rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu
molekul senyawa. $etoda eksperimen modern membuktikan bahwa banyaknya
atom ialah +,=.. 6)=
-.@
. Bilangan raksasa ini disebut bilangan a&ogadro untuk
memperingati jasa amadeo a&ogadro rekan sezaman dalton yang cerdas. Bobot
satu mol suatu zat disebut bobot molar. Bobot molar dalam gram suatu senyawa
secara numeris sama dengan bobot molekul dalam satuan massa atom. Banyaknya
satu hasil reaksi yang diperhitungkan akan diperoleh jika hasil reaksi itu sempurna
disebut rendemen teoritis. Dalam praktek pemulihan suatu hasil reaksi kurang dari
)==G. 1adang-kadang jauh lebih rendah. (endemen ternyata suatu hasil reaksi
dibagi dengan rendemen persentase. #ereaksi pembatas adalah zat yang habis
bereaksi dan karena itu membatasi kemungkinan diperpanjangnya reaksi itu.
#ereaksi atau pereaksi-pereaksi lain dikatakan berlebihan karena tertinggal
sejumlah yang tak bereaksi. #erhitungan yang didasarkan persamaan berimbang
haruslah dimulai dan banyaknya reaksi pembatas.7pabila zat-zat yang direaksikan
62
tidak ekui&alen maka salah satu pereaksii akan habis terlebih dahulu, sedangkan
pereaksi yang lain tersisa.5umlah hasil reaksi bergantung pada jumlah pereaksi
yang habis lebih dahulu. /leh karena itu pereaksi yang habis terlebih dahulu
disebut pereaksi pembatas. erdapat banyak metoda untuk menentukan persentase
bobot dari unsur-unsur yang berbeda dalam suatu senyawa. $etoda ini beraneka
ragam, bergantung pada macam-macam senyawa dan unsur-unsur yang
menyusunnya. Dua metoda klasik ialah analisis pengendapan 'dapat digunakan
bila berbentuk senyawa yang sedikit sekali larut,dan analisis pembakaran
'digunakan secara meluas,. 7pabila suatu campuran dari dua jenis zat direaksikan
dengan suatu pereaksi dan kedua komponen itu bereaksi persamaan reaksinya
harus ditulis secara terpisah. %egera setelah susunan suatu senyawa sama-sama
dengan bobot atom yang diketahui kemudian dapat digunakan untuk menghitung
angka banding tersederhana dari atom-atom dalam senyawa itu dan dengan
demikian rumus molekul dapat pula tidak '1eenan,kleinfeiter wood.)*3=,
"ukum-hukum dasar ilmu kimia0
- "ukum kekekalan massa dari la&osrer0
massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap atau sama.
- "ukum perbandingan tetap dari proust0
tiap-tiap senyawa memiliki perbandingan massa unsur yang tetap.
- "ukum perbandingan berganda dari Dalton0
jika dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu macam
persenyawaan, perbandingan massa unsur yang satu dengan yang lainnya
dalah tertentu, yaitu berbanding sebagai bilangan yang mudah dan bulat.
- "ukum perbandingan &olume dari <ray lussac0
#ada pereaksi gas yang bereaksi berbanding sebagai bilangan mudah dan
bulat asal diukur pada tekanan dan temperatur yang sama.
- "ukum boyle <ray lussac0
!ntuk gas dengan massa tertentu, maka hasil kali &olume dengan tekanan
dibagi oleh suhu yang diukur dalam 1el&in adalah tetap '(espati,)**.,
BAB &
METODOLO'I PER(OBAAN
&.1 Alat )an Ba*an
&.1.1 Alat Per"#$aan
63
- <elas kimia )== ml
- hermometer
- <elas ukur .: ml
- #ipet tetes
- #ipet ukur
&.1.2 Ba*an Per"#$aan
- -arutan >a/" =,) m
- -arutan ">/
@
=,: m
- -arutan "
@
#/
;
. m
- 7?uades
&.2 Pr#,e)r Per"#$aan
&.2.1 St#-k-#.etr- 1a)a NaOH 2 HNO
&
- Diukur larutan >a/" ; ml, =,) m
- Diukur suhunya
- Diambil ">/
@
3 ml diukur suhunya
- Diulangi langkah dengan perbandingan &olume + ml >a/" dan + ml
">/
@
3 ml >a/" dan ; ml L ">/
@
&.2.2 Sk#-k-#.etr- NaOH 2H
&
PO
/
- Diambil larutan >a/" ; ml di ukur suhu
- Diambil larutan "
@
#/
;
3 ml di ukur suhu
- Di campurkan kedua larutan di ukur suhu
- Di ulangi langkah dengan perbandingan &olume + ml >a/" dan + ml
"
@
#/
;
3 ml >a/" dan ; ml "
@
#/
;
-
BAB /
HASIL DAN PEMBAHASAN
/.1 Ta$el Per,a.aan
/.1.1 Pa)a S-,te. NaOH + HNO
&
>o
.
J >a/" =,) m J ">/
@
>a/" ">/
@
campuran
). ; ml 3 ml .* .3 .*
.. + ml + ml @+ .* .*
64
@. 3 ml ; ml .3 .* .*
/.1.2 Pa)a S-,te. NaOH 2 H
&
PO
/
>o
.
J >a/" J "
@
#/
;
>a/" "
@
#/
;
campuran
). . ml + ml .3 .* .4
.. ; ml ; ml .* .* .3
@. + ml . ml @= .* .*
/.2 Reak,-
;...) >a/" A ">/
@
V >a>/
@
A "
.
/
;.... @>a/" A "
@
#/
;
V >a
@
#/
;
A @"
.
/
/.& Per*-tngan
/.&.1 Pa)a S-,te. NaOH 2 HNO
&
; ml >a/" =,) $ dan 3 ml ">/
@
=,: $
mmol ">/
@
E ; mmol
mmol >a/"E =,; mmol
>a/" A ">/
@
>a>/
@
A "
.
/
$ 0 =,; mmol ; mmol
( 0 =,; mmol =,; mmol =,; mmol =,; mmol
% 0 - @,+ mmol =,; mmol =,; mmol
- $erupakan reaksi non stoikiometri
- (eaksi pembatas adalah >a/"
- (eaksi sisanya adalah ">/
@
- $erupakan reaksi eksoterm
- $assa gram yang terbentuk 0 & E =,; 6
10
3
=4 x 10
4
-
<r E $ 6 $r E ; 6
10
4
x 85=0,034gr
+ ml >a/" =,) $ dan + ml ">/
@
=,: $
mmol >a/" E =,+ mmol
mmol ">/
@
E @ mmol
">/
@
A >a/" >a>/
@
A "
.
/
$ 0 @ mmol =,+ mmol
( 0 =,+mmol =,+ mmol =,+ mmol =,+ mmol
% 0 .,; mmol - =,+ mmol =,+ mmol
- $erupakan reaksi non-stoikiometri
65
- #eraksi sisa adalah ">/
@
- #ereaksi pembatas adalah >a/"
- $erupakan reaksi eksoterm , karena terjadi pertambahan suhu pada reaksi
- $assa gram yang terbentuk JE=,+ 6 A
10
3
E
6 x10
4
L
<r E $ 6 $r E + 6
10
4
.85=0,051gr
3 ml >a/" =,) $ dan ; ml ">/
@
=,: $
mmol >a/" E + mmol
mmol ">/
@
E . mmol
">/
@
A >a/" >a>/
@
A "
.
/
$ 0 . mmol =,3 mmol
( 0 =,3 mmol =,3 mmol =,3 mmol =,3 mmol
% 0 ),. mmol - =,3 mmol =,3 mmol
- $erupakan reaksi non stoikiometri
- #ereaksi pembatas adalah >a/"
- #ereaksi sisa adalah ">/
@
- $erupakan reaksi eksoterm, karena terjadi peningkatan suhu pada suhu
campuran
- $assa gram yang terbentuk &E =,3 6
10
3
=8 x10
4
<r E $ 6 $r E 3 6
10
4
.85=0,008
/.&.2. Pa)a ,-,te. NaOH+ H
&
PO
/
; ml >a/" =,) $ dan 3 ml "
@
#/
;
. $
mmol >a/" E =,; mmol
mmol "
@
#/
;
E )+ mmol
"
@
#/
;
A @>a/" >a
@
#/
;
A @"
.
/
$ 0 )+ mmol =,; mmol
( 0 =,)@@mmol =,; mmol =,; mmol ),. mmol
% 0 ):,3++4 mmol - =,; mmol ),. mmol
- $erupakan reaksi non- stoikiometri
- #ereaksi pembatas adalah >a/"
- #ereaksi sisa adalah "
@
#/
;
- $erupakan rekasi endoterm, karena mengalami penurunan suhu pada suhu
campuran
- $assa gram yang terbentuk J E =,; 6 10
4
L
<r E $ 6 $r E ; 6
10
4
x 164=0,0656gr
+ ml >a/" =,) $ dan + ml "
@
#/
;
. $
mmol >a/" E =,+ mmol
66
mmol "
@
#/
;
E ). mmol
"
@
#/
;
A @>a/" >a
@
#/
;
A @ "
.
/
$ 0 ). mmol =,+ mmol
( 0 =,. mmol =,+ mmol =,+ mmol ),3 mmol
% 0 )),3 mmol - =,+ mmol ),3 mmol
- $erupakan reaksi non-stoikiometri
- #ereaksi pembatas adalah >a/"
- #ereaksi sisa adalah "
@
#/
;
- ermasuk reaksi endoterm, karena terjadi penurunan suhuB kalor pada suhu
campuran
- $assa gram yang terbentuk JE =,+ 6
10
3
=6 x10
4
L
<r E $ 6 $r E + 6
10
4
. )+; E =,=*3; gr
3 ml >a/" =,) $ dan ; ml "
@
#/
;
. $
mmol >a/" E =,3 mmol
mmol "
@
#/
;
E 3 mmol
"
@
#/
;
A @>a/" >a
@
#/
;
A @ "
.
/
$ 0 3 mmol =,3 mmol
( 0 =,.++4mmol =,3 mmol =,3 mmol .,; mmol
% 0 4,4@@mmol - =,3 mmol .,; mmol
- $erupakan reaksi non-stoikiometri
- #ereaksi pembatas adalah >a/"
- #ereaksi sisa adalah "
@
#/
;
- ermasuk reaksi endoterm, karena terjadi penurunan suhuBkalor pada suhu
campuran
- $assa gram yang terbentuk JE =,3 6 10
3
=8 x10
4
<r E $ . $r E 3 6
10
4
.164=0,1312 gr
/./ 'ra4-k
67
/./.1 'ra4-k ,-,te. NaOH+HNO
/./.2 'ra4-k ,-,te. NaOH+HPO
/.0 Pe.$a*a,an
1ata stoikiometri berasal dari bahasa yunani N%toicheonS yang berarti
unsur atau elemen dan N$etronS yang berarti mengukur dari literatur.
%toikiometri artinya mengukur unsur. Fstilah ini umumnya lebih luas yaitu
meliputi berbagai macam pengukuran kimia yang luas meliputi perhitungan zat
dan campuran kimia. %toikiometri dapat didefinisikan sebagai hubungan
kuantitatif antara zat yang berkaitan dengan reaksi kimia, sebagai cabang ilmu
reaksi yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat dan reaksi-
reaksinya.
- (eaksi %toikiometri
(eaksi stoikiometri adalah pereaksi yang pembatas pereaksi sisanya habis
bereaksi.
- (eaksi >on-%toikiometri
(eaksi non-stoikiometri adalah reaksi yang terdapat pereaksi pembatas
dan pereaksi sisa, yang pereaksi sisanya tidak habis sedangkan pereaksi
pembatasnya habis bereaksi.
- itik $aksimum
itik maksimum adalah suatu titik dimana merupakan titik tertinggi suatu
zat atau senyawa dalam suatu reaksi stoikiometri.
- itik minimum
itik minimum adalah suatu titik dimana merupakan titik terendah suatu
zat atau senyawa dalam suatu reaksi stoikiometri.
- itik stoikiometri
itik stoikiometri adalah dimana reaksi menjadi seimbang dan setara.
Dalam menentukan titik stoikiometri ada perhitungan stoikiometri
merupakan indikasi efisiensi proses dan merupakan hal yang sangat
penting dalam menentukan keseimbangan nilai pereaksi itu. Cara
menentukannya tulis dan setarakan persamaan reaksinya, ubah salah satu
68
unit dalam satuan mol, cari mol spesies yang dinyatakan dengan
menggunakan persamaan reaksi, ubah spesies yang ditanyakan dengan
satuan yang diminta.
- (eaksi pembatas
(eaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu pada saat
pereaksi direaksikan, sedangkan pereksi sisa adalah pereaksi yang masih
tersisa saat berlangsungnya reaksi. #ada saat suhu tinggi reaksi semuanya
akan habis bereaksi dan sebaliknya pada saat suhu rendah akan terjadi
non-stoikiometri dan pereaksi tidak akan semuanya habis bereaksi.
"ubungan suhu dan stoikiometri adalah suhu akan terjadi keseimbangan
reaksi stoikiometri, dan reaksi itu semua akan habis bereaksi. 1etika suhu rendah
maka akan terjadi reaksi non-stoikiometri dan pereaksi tidak habis semua
bereaksi.
7dapun fungsi-fungsi dari alat adalah 0
- #ipet tetes
#ipet tetes berfungsi sebagai alat untuk mengambil suatu larutan.
- <elas kimia )== ml
<elas kimia )== ml berfungsi sebagai adah untuk meletakkan zat-zat
kimia.
- ermometer
ermometer digunakan sebagai alat untuk mengukur suhu dari larutan.
- <elas ukur .: ml
<elas ukur digunakan untuk wadah dari pengambilan larutan yang
ditentukan ukurannya, agar larutan tidak kurang dan tidak lebih.
- #ipet Jolume
#ipet &olume digunakan sebagai alat untuk pengambilan suatu larutan
ditempat yang jauh atau panjang.
7plikasi stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari misalnya adalah saat
kita memanaskan air, memgang es batu, membuat teh atau kopi panas, maka akan
terasa bahwa gelas akan ikut panas juga. $emasak nasi, maka pancinya akan
otomatis panas juga.
- (eaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepas atau mengeluarkan
kalor dari sistem ke lingkungan. Contohnya es batu jika diletakkan diatas
wadah akan meleleh dan akan menghasilkan kalor, larutan >a/", larutan
">/
@
dan larutan "
@
#/
;
.
- (eaksi endoderm adalah suatu reaksi yang menyerap kalor atau panas.
Contohnya , amunium clorida dann barium hidroksida.
69
8akor kesalahan yang mungkin terjadi adalah ketidak telitian dalam melihat
termometer sehingga tidak bisa menentukan dengan baik, kesalahan yang lain
juga menempatkan termometer langsung dan gelas kimia langsung pada
mejaBkeramik dan tidak diberi alas sehingga termometer B suhu yang dihasilkan
kurang maksimal, dan ada lagi kesalahan yang mungkin terjadi adalah terlalu
menempelkan termometer pada pinggiran gelas kimia, itu juga menyebabkan data
tidak &alid.
%etelah melakukan percobaan ini kesimpulan yang dapat ditulis pada sistem
>a/" dan ">/@ pada &olume ; ml dan 3 ml, + ml dan + ml, serta 3 ml dan ; ml
dan pada &olume . ml dan + ml, ; ml dan ; ml, serta + ml dan . ml pada larutan
>a/" dan "
@
#/
;
. %uhu tertinggi pada larutan >a/" dan ">/@ adalah .* dan
suhu terendah adalah .3 , begitu juga pada larutan >a/" adalah suhu tertinggi
@= dan suhu terendah .3 .>amun pada saat dicampurkan antara larutan keduanya
' >a/"-">/
@
, suhunya antara tertinggi dan terendah adalah .* C.
#ada larutan >a/", suhu tertinggi @= dan terendah adalah .3 , namun pada
larutan "
@
#/
;
suhu tertinggi adalah dan terendah adalah sama yaitu .* . >amun
saat dicampurkan kedua larutan suhu tertingginya adalah .* , dan suhu
terendahnya adalah .4 .
BAB 0
PENUTUP
70
0.1 Ke,-.1lan
- #ada sistem >a/"- ">/
@
semua reaksinya merupakan reaksi non
stoikiometri dan pada sistem >a/"-"
@
#/
;
semua reaksinya juga
merupakan reksi non stoikiometri.
- #ereaksi sisa dan peraksi pembatas reaksi non stoikiometri terdapat pada
larutan >a/"-">/
@
semua &olumenya ; ml dan 3 ml, + ml dan 3 ml, 3
ml dan ; ml karena semuanya ada peraksi sisa. Begitu juga dengan
>a/"-"
@
#/
;
. ml dan + ml, ; ml dn ; ml, + ml dan . ml terdapat
pereaksi sisa, karena tidak habis bereaksi sehingga disebut reaksi non
stoikiometri.
- Dapat diketahui setelah percobaan ini titik tertinggi pada sistem >a/"-
">/
@
pada &olume yang sama ' ; dan + ml, + dan + ml, 3 dan ; ml , yaitu
.* C. #ada larutan >a/"-"
@
#/
;
suhu tertinggi .* C, dan suhu terendah
.4 C.
5.2Saran
%etelah kita melakukan percobaan pada laruan >a/"-">/
@
dan >a/"-
"
@
#/
;
, sebaiknya juga terhadap larutan lain misalnya antara >a/"-"
.
%/
;
, agar
kita dapat membandingkan hasil percobaan,.
DAFTAR PUSTAKA
<oldberg, Da&ide. .==@. Kimia "ntik Pemula. 5akarta0 9rlangga
1eenan, 1leinfer, Iood. )*3=. Kimia "ntuk "ni'ersitas Edisi Jilid 1. 5akarta0
9rlangga
#etrucci, (alph ". )*3:. Kimia Dasar. 5akarta0 <elora 7ksara
(espati. )**.. Dasar-Dasarr Ilmu Kimia. 5akarta0 (ineka Cipta
%yukri, %yahrir. )***. Kimia Dasar. Bandung0 FB
71
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
(eaksi kimia berjalan pada tingkat kecepatan yang berbeda-beda ada yang
diantaranya yang berjalan sangat lambat, misalnya penghancuran kaleng
aluminium oleh udara atau penghancuran botol plastik oleh sinar matahari yang
memerluhkan waktu bertahunLtahun bahakan berabadLabad. 7da juga reaksi yang
berjalan sangat cepat, misalnya 0 nitrogliserin yang mudah meledak. %elain itu
dapat pula kita temukan dalam kehidupan sehariLhari reaksi yang berjalan cepat
maupun lambat pada kondisi yang berbeda, misalnya 0 besi mudah berkarat pada
kondisi ynag lemab, tetapi di lingkungan yang kering besi berkarat, akan
memakan waktu yang cukup lama.
"al ini juga terjadi pada alat transportsi yang kita gunakan dlam
kehidupan, ada kendaraan yang melaju kencang dan ada pula yang lambat.
Demikian pula reaksi kimia ada yang berlangsung lambat. 1ebanyakan diantara
kita belum menyadari dan memperhatikan dengan saksama fenomena alam 'reaksi
kimia, yang terjadi diantara kita. !ntuk itu perlu bagi manusia mempelajari dan
memahami faktorLfaktor yang mempengaruhi laju suatu reaksi kimia.
72
Bagaimanakah hubungan formulasi antara luas permukaan, konsentrasi, suhu, dan
lain sebagainya, dengan kecepatan reaksi kimia K pertanyaan ini yang muncul
ketika kita mulai mengetahui penyebab dasar suatu reaksi bisa berlangsung cepat
atau berlangsung lambat.
%elain itu kita akan membahas persamaan laju suatu reaksi yang
menggambarkan hubungkan laju reaksi secara menyeluruh dalam suatu reaksi
kimia dengan konsep-konsep dasar molaritas, &olume, tekanan, dan jumlah zat
'mole,. %erta bagaimana hubungan setiap konsep reaksi yang sangat dipengaruhi
oleh tunbukan partikel penyusun dan molekul-molekul yang terlihat dalam reaksi
tersebut. %emua ini akan menbantu kita mengenali peranan reaksi kimia bagi
sebuah proses kehidupan di alam semesta. /leh karena itu, percobaan ini
dilakukan agar praktikan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.2. T!an Per"#$aan
$engetahui orde reaksi >a
.
%/
;
$engetahui nilai k dalam percobaan
$engetahui total orde reaksi pada pengaruh konsentrasi
73
BAB 2
TIN%AUAN PUSTAKA
#erhatikan persamaan umum berikut0
7 V B
1etika reaksi awal, yang tersedia adalah konsentrasi 7, sedangkan konsentrasi B
belum ada. %etelah beberapa waktu reaksi berlangsung, konsentrasi 7 akan
berkurang dan konsentrasi B mulai bertambah. Dengan demikian kita dapat
menjelaskan definisi dari laju reaksi yaitu perubahan konsentrasi pereaksi atau
hasil reaksi tiap satuan waktu atau banyaknya reaksi yang berlangsung per satuan
waktu. -aju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi yang
dihasilkan tiap detik reaksi. %ecara matematis, dirumuskan dengan 0
V=
perubahankonsentrasi
(
mol
liter
)
aktu( s)
/rde reaksi adalah banyaknya factor konsentrasi zat reaktan yang
mempengaruhi kecepatan reaksi. #enentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan
dari persamaan reaksi kimia tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
%ecara umum kecepatan atau laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut 0
( E k '7,
6
'B,
y
Dimana 0 ( E kecepatan reaksi
k E tetapan laju reaksi
6 E orde reaksi terhadap zat 7
y E orde reaksi terhadap zat B
'7, Dan 'B, adalah konsentrasi zat pereaksi, '6 A y, adalah orde reaksi
keseluruhan. '#etrucci 0 )*34,
Contoh soal penentuan laju reaksi dengan percobaan 0
>o. W>/X WBr
.
X 1ecepatan
1. =,) =,. ).
2.=,) =,; .;
3.=,. =,) ;3
74
4.=,; =,) )*.
Dari data percobaan tersebut kita dapat menentukan orde reaksi dan
persamaan laju reaksinya. #ertama-tama kita misalkan 0 ( E k W>/X
6
WBr
.
X
y
. !ntuk
menentukan nilai 6 kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br
.
tidak berubah.
Begitu pula halnya, jika kita mencari nilai y, kita ambil data dimana konsentrasi
>/ tidak berubah '(aymond Chang. .==;,.
V
3
V
4
=
[ 0,2]
x
[ 0,1]
y
[ 0,4]
x
[ 0,1]
y
48
192
=
(
1
2
)
x
1
4
=
(
1
2
)
x
) E .
V
1
V
2
=
[ 0,1]
x
[ 0,2]
y
[ 0,1]
x
[ 0,4]
y
12
24
=
(
2
4
)
x
1
2
=
(
1
2
)
x
$ E .
/rde total E @
75
!ntuk menentukan nilai k 'tetapan laju reaksi, cukup kita ambil satu data
percobaan. 1ita gunakan persamaan laju reaksi yang telah kita peroleh
( E k W>/X
.
WBr
.
X
$isalnya data '), V). E k W=,)X
.
W=,.X
)
). E k '=,=), '=,.,
k=
12
2!10
3
k E + ! )=
@
$
-.
.s
-)
-aju reaksi tidak benar-benar konstan, konstanta dan konsentrasi dalam
suatu reaksi dapat berubah. "al ini ditunjukkan dengan adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, diantaranya 0
a. -uas permukaan
#ada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang
batas campuran yang disebut bidang sentuh. %emakin luas permukaan sentuh
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas
permukaan maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga
laju reaksi menjadi berkurang 'kecil,. Bentuk serbuk lebih luas permukaan
sentuhnya daripada bentuk padatan sehingga bentuk serbuk lebih cepat bereaksi
'%yukri. )***,.
b. %uhu
-aju reaksi dapat dipercepat atau diperlambat dengan mengubah suhu.
7pabila suhu pada suatu reaksi dinaikkan, maka partikel semakin aktif bergerak
dan tumbukan akan semakin cepat sering terjadi, menyebabkan laju reaksi
semakin besar. %ebaliknya apabila suhu diturunkan, partikel semakin tak aktif
bergerak dan menyebabkan laju reaksi semakin kecil. Berdasarkan pengaruh suhu,
laju reaksi juga dapat dirumuskan dengan 0
V=V
o
( n)
"#
a
dimana,
V
o
E laju reaksi mula-mula, n E setiap kenaikan suhu n kali, E
perubahan suhu, dan a= setiap kenaikan suhu a
=
C '1eenan. )*3;,
c. 1atalis
1atalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. %uatu
katalis berperan dalam reaksi tetapi bukan sebagai pereaksi atau produk. 1atalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan berlangsung
reaksi pada suhu lebih rendah, akibat perubahan yang dipicu terhadap pereaksi.
1atalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energy akti&asi yang lebih rendah.
1atalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi.
1atalis dapat dibedakan dalam dua golongan utama, yaitu katalis homogen dan
katalis heterogen. 1atalis heterogen bekerja dalam reaksi kimia pada fase yang
berbeda dengan pereaksi, sedangkan katalis homogeny berada pada fase yang
sama dengan pereaksi. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik,
dimana C melambangkan katalisnya.
7 C 7C ..................'),
B + 7C V 7B + C ..........'.,
$eskipun katalis C termakan oleh reaksi '),,namun selanjutnya dihasilkan
kembali oleh reaksi '.,, sehingga reaksi keseluruhan akan menjadi 0
7 B C 7B C
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis ZieglerL
>atta yang digunakan untuk produksi massal polietilen dan polipropilen. (eaksi
katalis yang paling dikenal adalah proses "aber, yaitu sintesis amoniak
menggunakan besi sebagai katalis '%yukri,)***,.
d. $olaritas '1onsentrasi,
$olaritas atau konsentrasi didefinisikan sebagai banyaknya mol zat
terlarut tiap satuan &olume zat pelarut. 1arena umumnya persamaan laju reaksi
dalam bentuk konsentrasi reaktan, maka dengan naiknya konsentrasi pereaksi,
akan bertambah pula kecepatan atau laju suatu reaksi. 7rtinya semakin tinggi
konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia, dengan
demikian tumbukan antar partikel penyusun semakin sering terjadi dan kecepatan
reaksi akan meningkat '1eenan. )*3;,
e. ekanan
#ada reaksi yang melibatkan gas, kelajuan reaksi akan dipengaruhi oleh
tekanan. #enambahan tekanan dengan memperkecil &olume menyebabkan
susunan molekul gas lebih rapat sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan
lebih besar dan laju reaksi semakin cepat '1eenan. )*3;,.
(eaksi yang hanya melibatkan satu partikel mekanismenya sederhana dan
kita tidak perlu memikirkan orientasi dari tumbukan. (eaksi yang melibatkan
tumbukan antara dua fase atau lebih partikel akan membuat mekanisme reaksi
menjadi lebih rumit. %udah merupakan sesuatu yang tek pelak lagi jika keadaan
yang melibatkan dua peartikel dapat bereaksi jika mereka melakukan kontak satu
dengan yang lain. #ertamaa, harus bertumbukan yang memungkinkan terjadinya
reaksi. 1enapa memungkinkan terjadinya reaksiK 1edua partikel tersebut harus
bertumbukan dengan mekanisme yang tepat dan dengan energi yang cukup untuk
memutuskan tiap ikatan kimia yang sudah berjalan. #ertimbangan suatu reaksi
sederhana yang melibatkan tumbukan antara dua molekul etena dan hidrogen klor
dapat digunakan sebagai contoh. 1eduanya bereaksi untuk menghasillkan
kloroetan '1eenan. )*3;,.
C"
.
=C"
.
A "Cl C"
@
C"
.
Cl
%ebagai hasil dari tumbukan, dua molekul dari ikatan rangkap diantara dua
karbon, berubah menjadi ikatan tunggal. %atu hidrogen atom berikatan dengan
satu karbon dan atom klor berikatan satu atom karbon lainnya '(aymond C.
.==;,.
eori tumbukan didasarkan atas teori kinetik gas yang mengamati tentang,
bagaimana suatu reaksi kimia dapat terjadi. $enurut teori tersebut kecepatan 'laju
reaksi, antara dua jenis molekul 7 dan B sama dengan jumlah tumbukan yang
terjadi per satuan waktu, antara kedua jenis molekul tersebut. 5umlah tumbukan
per satuan waktu sebanding dengan konsentrasi 7 dan B. 5adi makin besar
konsentrasi 7 dan konsentrasi B akan semakin besar pula jumlah tumbukan yang
terjadi. "al ini menjelaskan terjadinya peningkatan lajureaksi kimia. eori
tumbukan ternyata memiliki beberapa kelemahan, diantaranya0
idak semua tumbukan menghasilkan reaksi sebab ada energi tertentu
yang harus dilewati 'disebut energi akti&asi E energi pengaktifan, untuk
dapat menghasilkan reaksi. (eaksi hanya akan terjadi bila energi
tumbukan lebih besar atau sama dengan energi pengaktifan '9a,.
$olekul yang lebih rumit struktur ruangnya menghasilkan tumbukan yang
tidak sama jumlahnya dibandingakan dengan molekul yang sederhana
struktur ruangnya '(aymond C. .==;,.
Berdasarkan tumbukan ini laju reaksi bergantung pada tiga hal, yaitu0
1. 8rekuensi tumbukan
2. 9nergi partikel pereaksi
3. 7rah tumbukan
#ada suatu reaksi eksoterm dan endoterm diperluka energi akti&asi. umbukan
yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif '%yukri, )***,.
(eaksi eksoterm
(eaksi endoterm
eori tumbukan di atas diperbaiki oleh teori keadaan transisi atau teori laju
reaksi absolut. Dalam teoriini diandalkan bahwa ada suatu keadaan yang harus
dilewati molekul-molekul bereaksi dalam tjuannya menuju ke keadaan akhir
'produk,. 1eadaan tersebut dinamakan keeadaan transisi. $ekanismenya ditulis
sebagai berikut0
7 A B
o
C A D
Dimana0 7 dan B adalah molekul pereaksi, T adalah molekul dalam keadaan
transisi, C dan D adalah molekul-molekul hasil reaksi.
%ecara diagram keadaan traansisi dinyatakan sesuai kur&a di bawah ini.
$=%& e
'a
R#
%eluruh faktor yang termaksud didalam tetapan laju reaksi, dimana sebenarnya
tetap bila kita hanya mengubah konsentrasi dari reaktan. 1etika kita mengubah
suhu maupun katalis tetapan laju reaksi akan berubah. #erubahan ini digambarkan
secara matematis oleh persamaan 7rrhenius0
Dengan0 E temperatur atau suhu
( E konstanta atau tetapan gas '#.J E n.(.,
9a E energi akti&asi
e E .,4)3.3 'satuan matematis,
7 E faktor frekuensi, dapat juga disebut faktor pre-eksponensial
atau faktor sterik '#etrucci. )*34,
BAB &
METODOLO'I PER(OBAAN
&.1. Alat )an Ba*an
&.1.1. Alat
<elas kimia
<elas ukur
%topwatch
hermometer
#enangas air
#ipet tetes
#ulpen
Botol semprot
Botol reagen
&.1.2. Ba*an
>a
.
%
.
/
@
=,)$
>a
.
%
.
/
@
=,.$
">/
@
=,)$
">/
@
=,.$
a?uadest
&.2. Pr#,e)r Per"#$aan
&.2.1. Pengar* K#n,entra,-
Disiapkan )= ml >a
.
%
.
/
@
=,) $ kedalam gelas kimia
Disiapkan )= ml ">/
@
$ didalam elenmeyer
Dicampur ">/
@
)= ml =,) $ kedalam >a
.
%
.
/
@
)= ml yang ditaruh
kertas putih bertanda silang dibawahnya
Dihitung waktu hingga tanda silang hilang
Dicatat waktunya
Diulangi langkah diatas dengan &ariasi konsentrasi >a
.
%
.
/
@
=,. $
dengan ">/
@
=,) $ dan >a
.
%
.
/
@
=,. $ dengan ">/
@
=,. $
&.2.2 Pengar* S*
Disiapkan )= ml >a
.
%
.
/
@
=,) $ kedalam gelas kimia
Disiapkan )= ml ">/
@
$ didalam elenmeyer
Dipanaskan ">/
@
=,) $ hingga suhu ;=UC
Dicampur ">/
@
)= ml =,) $ kedalam >a
.
%
.
/
@
)= ml yang ditaruh
kertas putih bertanda silang dibawahnya
Dihitung waktu hingga tanda silang hilang
Dicatat waktunya
Diulangi langkah diatas dengan &ariasi konsentrasi >a
.
%
.
/
@
=,. $
dengan ">/
@
=,) $ dan >a
.
%
.
/
@
=,. $ dengan ">/
@
=,. $
BAB /
HASIL DAN PEMBAHASAN
/.1. Ta$el Penga.atan
#engaruh konsentrasi
>o
.
>a
.
%
.
/
@
">/
@
t J
) =,) $ =,) $ ).= =,==3@
. =,. $ =,) $ += =,=)+4
@ =,. $ =,. $ := =,=.
#engaruh suhu ' E ;=
o
C,
>o
.
>a
.
%
.
/
@
">/
@

o
C t J
) =,) $ =,) $ ;=
o
.;= =,==;)
. =,. $ =,) $ ;=
o
@= =,=@@
@ =,. $ =,. $ ;=
o
.;= =,==;)w
/.2 Reak,-
- >a
.
%
.
/
@
A ">/
@
>a>/
@
A "
.
%/
;
- >a
.
%
.
/
@
A ">/
@
>a>/
@
A "
.
%/
;
A "eat
/.& Per*-tngan
/.&.1 Pengar* k#n,entra,- 8Na
2
S
2
O
&
)an NHO
&
9
Dimisalkan #ersaman 0
V
2
V
3
=
k
[
(a
2
)
2
*
3
]
x
[ +,l ]
y
k
[
(a
2
)
2
*
3]
x
[ +,l ]
y
t
3
t
2
=
(
0,1
0,2
)
x
(
2
2
)
y
60
132
=
(
1
2
)
x
.1
0,45=( 0,5)
x
x=
log 0,45
log 0,5
=1,15
V
1
V
2
=
k
[
(a
2
)
2
*
3
]
x
[ +,l ]
y
k
[
(a
2
)
2
*
3]
x
[ +,l ]
y
- t
2
t
1
=
(
0,1
0,1
)
1,15
(
1
2
)
y
132
181
=1.
(
1
2
)
y
0,73=( 0,5)
y
y=
log 0,73
log 0,5
=0,45
/rde total E ),): A =,;: E ),+
V=k [ 0,2]
1,15
[ 2]
0,45
1
60
=k ( 0,157) ( 1,366)
k=
1
( 60) & ( 0,21460)
k=
1
12,87
k=0,078
#ersamaan laju reaksinya adalah0
V=( 0,078)
[
(a
2
)
2
*
3
]
1,15
[ +,l ]
0,45
/.&.2 Pengar* S* 8Na
2
S
2
O
&
)an H(l9
$isalkan persamaannya 0
V
2
V
3
=
k
[
(a
2
)
2
*
3
]
x
[ +,l ]
y
k
[
(a
2
)
2
*
3]
x
[ +,l ]
y
t
3
t
2
=
(
0,1
0,2
)
x
(
2
2
)
y
12
29
=
(
1
2
)
x
.1
0,414=( 0,5)
x
x=
log 0,414
log 0,5
=1,27
V
1
V
2
=
k
[
(a
2
)
2
*
3
]
x
[ +,l ]
y
k
[
(a
2
)
2
*
3]
x
[ +,l ]
y
t
2
t
1
=
(
0,1
0,1
)
1,27
(
1
2
)
y
29
30
=1.
(
1
2
)
y
0,97=( 0,5)
y
y=
log 0,967
log 0,5
=0,048
/rde total E ),.4 A =,=;3 E ),@)3 E ),@.
V=k [ 0,1]
1,27
[ 2]
0,048
1
29
=k ( 0,0537) ( 1,0338)
k=
1
( 29) & ( 0,056)
k=
1
1,61
k=0,62
#ersamaan laju reaksinya menjadi0
V=( 0,078)
[
(a
2
)
2
*
3
]
1,15
[ +,l]
0,45
/./ 'ra4-k
/./.1 Pengar* K#n,entra,-
/./.2 Pengar* ,*
4.5Pe.$a*a,an
-aju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi yang
berlangsung per satuan waktu laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut
dalam reaksi yang dihasilkan setiap detiknya. #ersamaan laju suatu reaksi kimia
tidak dapat ditentukan melalui stoikiometri reaksinya, tetapi dilakukan melalui
sebuah percobaan di laboratorium. Dari persamaan laju reaksi tersebut dikenali
setelah orde reaksi yaitu nilai yang menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi
pereaksi pada laju reaksi orde nol menunjukkan bahwa pada perubahan
konsentrasi pereaksi tidak mempengaruhi laju reaksi tersebut. (eaksi orde satu
menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi pereaksi akan selalu berbanding lurus
dengan laju reaksi. (eaksi orde dua menunjukkan bahwa laju reaksi merupakan
pangkat dua dari konsentrasi pereaksi. Begitu pula halnya dengan reaksi orde tiga
yang menyatakan bahwa besarnya laju reaksi adalah nilai pangkat tiga dari
konsentrasi setiap pereaksi yang terkait. %edangkan untuk reaksi dengan orde
negatif menyatakan jumlah pangkat bilangan laju reaksi yang berbanding terbalik
antara konsentrasi dan satuan waktu.
-aju atau kecepatan suatu reaksi dapat berjalan cepat ataupun lambat.
$eningkat dan menurunnya laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya konsentrasi 'molaritas,, luas permukaan, temperatur 'suhu,, katalis,
dan tekanan 'untuk kreaksi yang bersifat gas,.
1onsentrasi suatu reaktan akan selalu berbanding lurus dengan laju reaksi.
5ika konsentrasi suatu zat meningkat 'bertambah, maka laju reaksinya akan
semakin besar dan sebaliknya, apabila konsentrasi zat tersebut berkurang
'semakin kecil, maka laju reaksinya semakin kecil pula. 1onsentrasi biasanya
dinyatakan dalam molBliter, tetapi untuk reaksi pada fase gas umumnya satuan
konsentrasi yang digunakan adalah satuan tekanan seperti atm 'atmosfer, atau #a
'pascal,.
%uhu pada kondisi apapun memiliki pengaruh yang besar terhadap
kecepatan reaksi kimia. 1ecepatan atau laju reaksi akan bertambah seiring dengan
meningkatnya 'naik, suhu. #eningkatan suhu menyebabkan semakin cepat
molekul-molekul penyusun suatu zat bergerak dan semakin banyak terjadi
tumbukan antar molekul. Dengan demikian laju reaksi juga ikut meningkat.
%ebaliknya, pada suhu yang rendah laju reaksi akan berjalan sangat lambat.
Berdasarkan teori tumbukan reaksi kimia dapat berlangsung jika molekul-
molekul, atom-atom, atau partikel-partikel penyusun suatu zat yang bereaksi
mengalami tumbukan. 1ondisi ini menunjukkan bahwa semakin halus suatu zat
maka semakin luas permukaannya. #ada zat yang berbentuk serbuk memiiki luas
permukaan yang lebih besar daripada zat yang berbentuk padatan. %emakin luas
permukaan suatu zat yang bereaksi akan mempengaruhi peningkatan laju reaksi
tersebut, 1arena kemungkinan bereaksi semakin besar dan semakin cepat reaksi
tersebut berjalan.
1atalis adalah suatu senyawa kimia yang berperan dalam meningkatkan
suatu reaksi kimia tanpa zat atau senyawa tersebut mengalami perubahan. %ifat
dasar setiap zat kimia yang bereaksi memiliki perbedaan yang sangat jelas,
sehingga ada reaksi yang berjalan cepat dan ada pula reaksi yang berjalan sangat
lambat. Dalam hal ini katalis akan sangat berperan, dengan meningkatkan laju
reaksi tersebut. 1atalis dapat mempercepat laju reaksi dengan jalan menurunkan
atau mengurangi energi akti&itas.
Berdasarkan hsil percobaandengan mereaksikan >a
.
%
.
/
@
berbentuk larutan
terhadap larutan "Cl terbukti bahwa meningkat atau bertambahnya konsentrasi
dan suhu mengakibatkan peningkatan laju reaksi. >amun, dapat dibedakan antara
suhu dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. ernyata, pengaruh suhu lebih
besar terhadap peningkatan laju reaksi dibandingkan pengaruh konsentrasi, hal
tersebut ditunjukkan dengan semakin sedikitnya waktu yang diperlukan dalam
reaksi.
%etelah menuang larutan "Cl kedalam gelas kimia yang telah berisi
larutan >a
.
%
.
/
@
perlu dilakukan sedikit penggoyangan pada campuran tersebut,
hal ini dimaksudkan agar larutan >atrium triosulfat dapat bercampur sempurna
dengan larutan asam klorida. %elain itu pemanasan juga dilakukan padas uhu ;=
o
C
yang merupakan suhu normal berlangsungnya suatu reaksi. Dikuatirkan pada
pemanasan dengan suhu diatas ;=
o
C akan menyebabkan >a
.
%
.
/
@
menguap.
8aktor kesalahan yang mungkin terjadi pada pratikum kali ini adalah tidak
tepatnya &olume larutan yang diambil pada saat pemipetan, serta penggunaan
stopwatch yang kurang cermat 'teliti,. 1emungkinan pula terjadi kesalahan pada
saat pemanasan campuran, misalnya keterlambatan diangkatnya gelas kimia yang
berisi campuran larutan >a
.
%
.
/
@
dan larutan ">/
@
, dari penangas air sehingga
suhu lebih dari ;=
o
C ataupun sebaliknya. 1etika dilakukan pencampuran, larutan
yang tadinya berwarna bening dan jernih terlihat berubah sedikit demi sedikit
menjadi keruh.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kosentrasi >a
.
%
.
/
@
Y ">/
@
).,3 dimana orde reaksi >a
.
%
.
/
@
=,.+33 Y ">/
@
),34 dan persamaan
konsentrasinya ').,3, W>a
.
%
.
/
@
X
),3
W">/
@
X
=,.+33
dan berdasarkan pengaruh suhu
>a
.
%
.
/
@
=,:3: dan >"/
@
@, jadi orde totalnya )+,=.:+ dan persamaan laju
reaksinya menjadi ').,=.:+, W>a
.
%
.
/
@
X
@
W">/
@
X
=,:3:.

BAB 0
PENUTUP
5.1Ke,-.1lan
- Besarnya laju reaksi selalu berbanding lurus dengan konsentrasi zat
pereaksi maka reaksi akan semakin cepat berlangsung. Berdasarkan
percobaan diketahui bahwa peningkatan laju reaksi bertambah seiring
bertambahnya konsentrasi >a
.
%
.
/
@
dan "Cl
- %uhu memiliki kecenderungan untuk menimgkatkan laju reaksi lebih besar
dibandingkan kecenderungan konsenterasi dalam meningkatkan laju
reaksi. Bertambahnya suhu berbanding lurus dengan peningkatan laju
suatu reaksi. Dari hasil percobaan dapat dibuktikan bahwa suhu memiliki
kecenderungan yang lebih besar untuk meningkat laju reaksi, terbukti
dengan semakin sedikitnya waktu yang dibutuhkan >a
.
%
.
/
@
untuk beraksi
dengan "Cl.
- /rde reaksi menyatakan pangkat bilangan 'konsentrasi, laju suatu reaksi.
!ntuk hasil percobaan diperoleh hasil >a
.
%
.
/
@
E ).,=3 dan orde reaksi
">/
@
E ).,3, sehingga persamaan laju reaksinya dapat ditulis J E
).,3W>a
.
%
.
/
@
X
),3
W">/
@
X
=,.+33
dimana ).,3 adalah k 'kostanta,. %edangkan
untuk laju reaksi yang di pengaruhi suhu di peroleh orde reaksi >a
.
%
.
/
@
E
=,:3: dan orde reaksi ">/
@
E @. %ehingga persamaan laju reaksi menjadi
J E )+,=.:+ W>a
.
%
.
/
@
X
@
W"ClX
=,:3:
, dimana )+,=.:+ adalah kostanta 'k,.
0.2. Saran
#ada praktikum selanjutnya perlu dilakukan percobaan laju reaksi karena
pengaruh katalis dan luas permukaan. %elain itu perlu juga dilakukan percobaan
laju reaksi zat dalam fase gas.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, (aymond. .==;. Kimia Dasar Konsep * Konsep Inti. 5akarta0 9rlangga
1eenan, Charles w. )*3;. Kimia "ntuk "ni'ersitas. 5akarta0 9rlangga
#etrucci. )*34. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. 5akarta0 9rlangga
%yukri. )***. Kimia Dasar. Bandung0 FB
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu kimia, kita mengenal apa yang disebut unsur, unsur adalah
zat tunggal yang tidak dapat diuraikan secara kimia menjadi zat kimia lain yang
yang sederhana. 5enis unsur tidak terlalu banyak dialam terdapat kurang lebih *=
jenis unsur. $engenai unsur-unsur sangatlah penting dalam ilmu kimia . sebab
reaksi kimia pasti terdiri dari unsur-unsur yang bereaksi.dengan mengetahui
sifat-sifat tersebut mudah bereaksi atau sukar bereaksi dengan unsur lainnya.
$elalui percobaan ini kita akan mengenal beberapa unsure yang bergabung pada
golonga F7'alkali, dan FF7'alkali tanah, pada sistem periodik.
-ogam alkali adalah logam atau unsur-unsur golongan F7 'kecuali
hidrogen, yaitu litium, natrium, kalium, rubidium, seselium, dan fransium.
%edangkan alakali berasal dari bahas arab yang berarti abu, air atau bersifat basa.
/leh karena itu, logam-logam golongan F7 membentuk basa-basa yang larut
dalam air, maka disebut dengan logam alkali.
-ogam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium, stransium,
barium, dan radium. 1eenam unsur itu terletak pada golongan FF7. -ogam alkali
juga membentuk basa tetapi lebih lemah daripada logam alkali. !nsur-unsur
golongan FF7 umumnya ditentukan dalam tanah berupa senyawa tak larut. /leh
karena itu golongan FF7 disebut logam alkali tanah.
1.2 T!an
- $engetahui kelarutan unsur-unsur satu golongan satu golongan
jika dicampur suatu basa.
- $engetahui sifat-sifat unsur golongan F7 Y FF7
- $engetahui kelarutan unsur-unsur dalam suatu golongan jika
dicampurkan suatu zat asam.
BAB 2
TIN%AUAN PUSTAKA
1. logam alkali
logam alkali adalah unsure-unsur golongan F7 'kecuali "idrogen, yaitu
litium, natrium, rubidrium, sesium, dan fransium. 1ata alkali berasal dari bahasa
arab yang berarti abu, air abu bersifatbasa oleh karena itu logam-logam golongan
F7 membentuk basa-basa kuat yang karut dalam air, maka disebut logam alkali.
1ecenderungan bersifat logam alkali sangat beraturan dari atas kebawah, jari-jari
atom dan massa jenis 'rapatan, bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih
berkurang. %ementara itu, energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang
potensial elektrode'besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam larutan,,
dari atas kebawah cenderung bertambah kecuali litium,litium ternyata mempunyai
potensial electrode yang paling besar. hal ini merupakan penyimpangan
sebagaimana sering di perlihatkan oleh unsure-unsur periode kedua seperti pernah
disebutkan.penyimpangan itu berkaitan dengan kecilnya &olume atom unsur
periode kedua tersebut.
-ogam alkali merupakan unsur yang sangat reaktif atau mudah bereaksi
dengan unsur lain karena mudah untuk melepaskan satu elekron terluarnya. %ifat
logam unsur alkali dari atas kebawah cenderung bertambah. (eakti&itas unsur-
unsur logam alkali cenderung berttambah dari atas kebawah '%yukri. )***,.
2. <olongan FF7 atau alkali tanah
7nggota unsur alkali tanah adalah berilium 'Be,, magnesiun '$g,, kalsium
'Ca,, stronsium '%r,, barium 'Ba,, dan unsur radioaktif radium '(a,. Diantara
unsur-unsur ini $g dan Ca yang paling banyak terdapat dikerak bumi. 7tom-atom
golongan FF7 memiliki konfigurasi elektron np
+
, 'n A ),%
.
kecuali Be. 1erapatan
unsur-unsur golongan ini lebih besar daripada unsur logam alkali dalam satu
periode, unsur-unsur golongan FF7 memiliki dua elektron &alensi yang terlibat
dalam ikatan logam. /leh karena itu dibandingkan dengan unsur golongan F7,
unsur-unsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar, akan tetapi sifat
reduktornya lebih lemah.
itik leleh unsur-unsur alkali tanah tidak berubah secara teratur karena
mempunyai struktur kristal yang berbeda. $isalnya unsur Be dan $g memiliki
struktur kristal heksagonal terpejal, sedangkan struktur kristal unsur %r berbentuk
kubus berpusat muka dan struktur kristal unsur Ba berbentuk kubus berpusat
badan. !nsur alkali tanah dialam terdapat sebagai ion dipositif 'positif dua,
kalsium, stronsium, dan barium memiliki sifat yang serupa, namun magnesium
dan berilium berbeda dengan ketiga unsur tersebut yaitu kurang aktif. !nsur alkali
tanah mudah bereaksi dengan unsur non logam membentuk senyawa halida,
hibrida, oksida, sulfida, dan lainnya. !nsur alkali tanah kecuali magnesium dan
berilium dapat bereaksi dengan air '1eenan. )**.,.
3. <olongan FFF7
!nsur-unsur golongan FFF7 tidak sereaktif golongan F7 dan FF7. 7nggota
unsur golongan FFF7 adalah brom 'Br,, alumanium '7l,, galium '<a,, indium 'Fn,,
dan talium 'i,. Bron merupakan unsur pertama dalam golongan FFF7 yang
tergolong metaloid, sedangkan unsur-unsur lainnya tergolong logam. (eaktifitas
unsur-unsur golongan ini tidak ada kecenderungan. #otensial reduksi golongan
FFF7 negatif. Fni menunjukan bahwa unsur golongan FFF7 bersifat lebih logam
dibandingkan hidrogen. 7l
@A
mempunyai potensial reduksi negatif yang paling
besar diantara kation golongan FFF7 lainnya. /leh karena itu 7l merupakan logam
golongan FFF7 yang paling aktif '1eenan. )**.,.
4. <olongan FJ7
1arbon dan silikon termasuk unsur golongan FJ7 yang umum dikenl dan
ditemui di alam. 7nggota unsur golongan FJ7 lainnya yaitu <ermanium '<e,,
imah '%n,, plumbum '#b,. 1arbon dan silikon tidak reaktif pada suhu biasa.
1arbon dan silikon mementuk kation sederhana seperti C
;A
dan %i
;A.
1ecenderngan atom karbon membentuk ikatan ko&alen tunggal, ikatan rangkap
dua, ikatan rangkap tiga yang membentuk senyawa organik. %emua silikat
membentuk senywa organik. %emua silikat membentuk larutan yang bersifat basa
ketika dilarutkan dalam air.
5. <olongan J7
>itrogen dan fosfor merupakan unsur golongan J7. 7nggota golongan J7
yang lainnya ialah arsen '7s,, antimonium '%b,, dan bismut 'Bi,. 2ang utama
dibahas dari unsur-unsur golongan J7 ialah nitrogen '>,, dan fosfor '#,. $asing-
masing nitrogen dan fosfor mempunyai : elektron &alensi dan konfigurasi
elektron ns
.
, np
@
. Bilangan oksidassi terbesar adalah A:. >itrogen merupakan
unsur yang unik dalam golongan, karena dapat membentuk senyawa dalam semua
bilangan oksidasi dari @ sampai :. %enyawa nitrogen dapat mengalami reaksi
reduksi maupun reaksi oksidasi. 8osfor dapat membentuk ikatan dengan cara yang
mirip dengan nitrogen. 8osfor dapat membentuk tiga ikatan ko&alen, merima tiga
elektron membentuk ion p
@-
'%yukri. )***,.
6. <olongan JF7
!nsur golongan JF7 terdiri dari /ksigen '/,, blerang '%,, selenium '%e,,
tellurium 'e,, polonium '#o,. /ksigen dan blerang merupakan dua unsur yang
sangat umum dikenal diantara unsur golongan JF7. /ksigen dapat membentuk
senyawa dengan semua unsur kecuali gas-gas mulia ringan. Biasanya oksigen
bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi
dengan non logam membentuk ikatan yang bersifat kofalen sehingga akan
membentuk oksida. %emua unsur golongan JF7 umumnya membentuk ion
dengan muatan -., dengan demikian unsur golongan JF7 hanya membutuhkan
dua elektron untuk mencapai konfigurasi ns
.
, np
+
seperti gas mulia. Belerang
merpakan unsur yang mudah bereasi dengan unsur lain kecuali emas, platinum,
dan unsur gas mulia '(aymond. .==:,.
7. <olongan JFF7 atau "alogen
%enyawa dan ion golongan halogen dinamakan halide. 7nggota unsur
golongan JFF7 adalah flour '8,, klor 'Cl,, brom 'Br,, iod 'F, dan astat '7s,. 7stat
ditemukan dialam dalam jumlah yang sedikit. %emua unsur golongan JFF7
bersifat non logam. !nsur-unsur glongan JFF7 mempunyai konfigurasi elektron
ns
.
, np
:
dan merupakan oksidasi -), kecuali flour yang bersifat uni&alent. !nsur
flour dapat mempunyai bilangan oksidasi A), A@, A4. Bilangan oksidasi A; dan A+
merupakan anomali, terdapat dalam oksida Cl/
.
, Cl
.
/
+
, dan Br/
@
. itik leleh dan
titik didih bertambah jika nomor atom bertambah. "al ini terjadi karena molekul
yang lebih besar mempunyai gaya tarik menarik Jan der walls yang lebih besar.
8lour dan klor membantu reaksi pembakaran seperti halnya oksigen. Brom berupa
cairan merah tua, pada suhu kamar mempunyai tekanan uap yang tinggi. 8lour
dan klor biasanya berupa gas. %emua unsur halogen kecuali flour
berdisproporsionasi dalam air, artinya dalam reaksi halogen dengan air maka
sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. 1ereaktifan golongan
halogen menurun secara teratur mulai flour hingga iod. Daya oksidasi halogen
dari atas ke bawah makin berkurang dan daya redduktor terkuat adalah iod. Daya
oksidasi dapat di tentukan dari harga potensial elektrodenya. %emua unur halogen
terdapat sebagai molekul diatom. !nsur halogen mudah dikenali dari bau dan
warnanya. "alogen berbau menyegat '(aymond. .==:,.
8. <olongan JFFF7 atau gas mulia
<olongan gas mulia terdiri dari unsur helium '"e,, neon '>e,, argon '7r,,
kripton '1r,, 6enon 'He,, dan randon '(n,. 1onfigurasi gas mulia selalu
memenuhi aturan okpet dan duplet, hingga unsur dari golongan gas mulia di kenal
stabil. !nsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah serta kalor
penguapan yang juga rendah. <as mulia merupakan gas monoatomik, tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. #ada tekanan normal gas mulia dapat
dipadatkan kecuali helium.
Beberapa sifat-sifat periodik yang dikeahui dari suatu unsur ialah jari-jari
atom, energi ionisasi, keelektronegatifan, afinitas elektron, sifat logam, dan titik
leleh serta titik didih '#etrucci. )*3:,
a. 5ari-jari atom, merupakan suatu jarak dari inti atom sampai kulit terluar.
Dalam suatu golongan, konfigurasi unsur-unsur satu golongan mempunyai
elektron &alensi yang sama tapi jumlah kulit bertambah '%yukri. )***,
b. 9nergi ionisasi, adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
terluar suatu atom. 9nergi ionisasi ini dinyatakan dalam satuan 1jBmol.
'1eenan. )**.,.
c. 1eelektronegatifan, ialah kemampuan atau kecenderungan suatu atom
untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain.
d. 7finitas elektron adalah energi yang menyertai proses pertambahan satu
elektron pada suatu atom netral dalam wujud gas.. %emua unsur golongan
utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif '#etrucci.)*3:,.
BAB &
METODOLO'I PER(OBAAN
&.1. Alat )an Ba*an
&.1.1 Alat
abung reaksi
<elas kimia
1orek api
#ipet tetes
#inset
(ak tabung reaksi
#ulpen
&.1.2. Ba*an
-arutan BaCl
.

-arutan $gCl
.

-arutan %r'>/
@
,
.
-arutan "
.
%/
;

-arutan >a/"
#ita $g
-ogam kalium
7?uadest
1ertas label
Fndicator pp
issue
1ertas label
&.2. Pr#,e)r 1er"#$aan
&.2.1. Kelartan gara. ,l4at
Dimasukkan BaCl
.
) pipet kedalam tabung reaksi
Ditambahkan "
.
%/
;
sebanyak ) pipet
Diamati
Diulangi prosedur diatas dengan mengganti BaCl
.
dengan $gCl
.
dan %r'>/@,
.
&.2.2. Kelartan gara. *-)r#k,-)a
Diamsukkan BaCl
.
) pipet kedalam tabung reaksi
Ditambah >a/" sebanyak ) pipet
Diamati
Diulangi prosedur diatas dengan mengganti BaCl
.
dengan $gCl
.
dan
%r'>/
@
,
.
&.2.&. Kereakt-4an Un,r
Dimasukkan . ml a?uades kedalam beaker glass
Ditambahkan pita $g
Diamati
Dimasukkan a?uadest kedalam beaker glass
Dimasukkan logam k
Diamati
Ditambahkan indicator ##
Diamati
BAB /
HASIL DAN PEMBAHASAN
/.1. Ta$el Penga.atan
>o #erlakuan #engamatan
)
.
@
1elarutan garam sulfat
- BaCl
.
A "
.
%/
;
$gCl
.
A "
.
%/
;
%r'>/
@
,
.
A "
.
%/
;
1elarutan "idroksida
BaCl
.
A >a/"
$gCl
.
A >a/"
%r'>/
@
,
.
A >a/"
1ereaktifan unsur
$g dikerik lalu dibakar
dimasukkan dalam beaker
glass yang berisi a?uadest
lalu ditambahkan indicator
##
1alium A a?uadest
-alu ditambah indikator ##
- erbentuk sedikit endapan didasar
wadah
- -arutan menjadi keruh
- larutan bening
- ada sedikit endaoan didasar wadah
- larutan bening
-arutan sedikit keruh
-arutan keruh
7da sedikit endapan
-arutan bening
-arutan menjadi keruh
%etelah ditambahkan
indicator pp warna menjadi
merah lembayung tetapi agak
keruh
1alium terbakar
-arutan berubah warna
menjadi merah lembayung
cerah
/.2. Reak,-
/.2.1. Kelartan gara. ,l4at
$gCl
.
A "
.
%/
;
$g%/
;
A ."Cl
.a,l
2
++
2
)*
4
.a)*
4
+2 +,l
%r'>/
@
,
.
A "
.
%/
;
%r%/;

A .">/
@
/.2.2. Kelartan gara. *-)r#k,-)a
.a,l
2
+2 (a*+ .a( *+)
2
+2(a,l
%r'>/
@
,
.
A .>a/" %r%/
;
A .>a>/
@
BaCl
.
A .>a/" Ba'/",
.
A.>aCl
/.2.&. Kereakt-4an n,r
1 A "
.
/ 1/" A "
A
Fndikator ## A 1/"
Mg+2 +
2
*Mg( *+)
2
++
2
Mg( *+)
2
+ indikator pp
/.&. Pe.$a*a,an
!nsur kimia atau hanya disebut unsure, adalah zat kimia yang tidak dapat
dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia
lain dengan menggunakan metode kimia biasa. %enyawa kimia adalah zat kimia
murni terdiri dari dua atau beberapa unsure yang dapat dipecah-pecah lagi
menjadi unsure pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. 7tom adalah suatu
satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom terdiri atas proton yang bermuatan
positif dan neutron yang bermuatan netral.ebZnergi potensial adalah energy yang
mempengaruhi benda karena posisi 'ketinggian, benda tersebut yang mana
kecenderungan tersebut menuju tak lain terkait dengan araghbdari gaya yang
ditimbulkan dari energy potensial tersebut.satuan %F untuk mengukur usaha dan
energy adalah joule '5,. energy ionisasi adalah dapat didefinisikan sebagai energy
terendah yang dibutuhkan sebuah atom untuk dapat melepaskan electron
&alensinya. 7finitas electron adalah besarnya energy yang dibebaskan satu atom
netral dalam wujud gas pada waktu menerima satu electron sehingga terbentuk ion
negati&e. 5ari-jari atom adalah jarak electron dikulit terluar dari inti atom.
#ada percobaan sifat unsure ini kita menggunakan . macam pelarut yaitu
>a/" dan "
.
%/
;
yang memiliki sifat asam dan sifat basa dengan dengan
mencampurkan @ macam campuran yaitu dengan mereaksikan >a/" dan "
.
%/
;
dengan BaCl
.
, $gCl
.
dan %r'>/
@
,
.
, secara bergantian dan juga dalam percobaan
sifat unsure ini kita melakukan percobaan reaktifitas logam kalium dan logam
magnesium, dapat ditentukan secara pasti bahwa kereaktifan logam alkali lebih
besar dibandingkan dengan logam alkali tanah.semakin reaktif suatu unsure maka
akan semakin mudah membentuk suatu ikatan. Dalam percobaan reaksi antara
logam kalium dengan "
.
/ memberikan suatu ledakan kecil dan percikan api serta
gas "
.
/. hal ini terjadi karena reaksi tersebut bersifat eksotemik. %etelah ditetesi
indicator pp akan terbentuk warna merah lembayung pada larutan yang
menandakan bahwa yang ditetesi indicator pp tidak akan menghasilkan
warna' tetap bening,. 5i ka larutan bersifat basa maka setelah ditetesi indicator pp
akan menghasilkan warna merah lembayung .
(eaksi antara BaCl
.
dan "
.
%/
;
menimbulkan endapan reaksi antara
%r'>/
@
,
.
dan "
.
%/
;
menghasilakn sedikit endapan sedangkan reaksi antar $gCl
.
dan "
.
%/
;
tidak mengalami pengendapan, percobaan kelarutan garam sufida ini
membuktikan bahwa kelarutan garam sulfide dalam golongan FF7 dari atas
kebawah akan semakin kecil.
$g%/
;
Ca%/
;
%r%/
;
Ba%/
;
kelarutan
!ntuk kelarutan garam hidroksida pada CaCl
.
lebih kecil dibandingkan
dengan kelarutan garam hidroksida BaCl
.
. %ehingga dspat diketahui bahwa
kelarutan garam hidroksida pada golongan FF7 dari atas kebawah akan semakin
besar. $g'/",
.
Ca'/",
.
%r'/",
.
Ba'/",
.
. %emakin besar kelarutan suatu zat
maka semakin sulit zat tersebut mengendap. "al ini sebanding dengan nilai 1sp
masing-masing larutan. 1sp larutan antara lain $g'/",
.
),3 !10
11
, Ca'/",
.
3,3
!10
6
, %r'/",
.
@,.
!10
4
, Ba'/",
.
3
!10
3
, $g%/
;
),)
!10
2
,
Ca%/
;
*,)
!10
6
, %r%/
;
4,+
!10
7
, dan Ba%/
;
),)
!10
10
.
#erbedaan antara logam alkali tanah dan logam alkali adalah pada logam 7-
sangat relati&e, karena itu harus disimpan dalam minyak dari tempat yang
gelap.<olongan alkali semakin besar, periode semakin kekanan jari-jarinya
semakin besar. %edangkan pada logam alkali tanah kereaktifannya lebih reaktif
karena akan bertambah kebawah , makin mudah membentuk ion. #ada jari-jari
atomnya,semakin kebawah jari-jari nya semakin besar, periodenya semakin
kekanan jari-jarinya semakin kecil.
#rinsip percobaan sifat-sifat unsure ini adalah menguji kelarutan >ao" dan
"
.
%/
;
endapan yang terbentuk,serta membuktikan asam dan basa pada logam k
dan mg dengan meneteskan indicator phenolphetalin'##, hal ini dilakukan untuk
mengetahui kereaktifitas unsure kelarutan asam sulfat'"
.
%/
;
, dan kelarutan
garam indroksida, '>a/",.
8ungsi reagen adalah suatu bahan yang berperan dalam suatu reaksi kimia
atau diterapkan untuk tujuan analisa. Dalam percobaan sifat-sifat unsure
dilakukan beberapaa fungsi reagen yaitu 0
- 8ungsi penambahan reagen berupa "
.
%/
;
adalah untuk mengetahui
kelarutan dalam asam.
- 8ungsi penambahan reagen berupa >a/" adalah untuk mengetahui
kelarutan dalam basa.
- 8ungsi penambahan indikator ## pada percobaan kereaktifan unsur
adalah sebagai indicator pendeteksi asam atau basa suatu larutan.
8ungsi perlakuan yaitu sebuah tindakan yang diberikan pada bahan yang
direaksikan dalam percobaan sifat unsure ini dilakukan berbagai macam perlakuan
yaitu0
- Dimasukkan bahan[bahan percobaan yang akan direaksikankedalam
tabung reaksi bertujuan agar dapat lebih mudah diamati perbedaan
reaksi bahan lain.
- #emberian nama kertas label pada setiap tabung reaksi adalah bertujuan
agar tidak bertukar atau tidak salah mencampurkan dengan larutan
lain.
- Dikerik lalu dibakarnya pita mg terlebih dahulu sebelum di masukkan
a?uades bertujuan untuk membuat mg agar lebih cepat bereaksi.
- #engerikanB dikeriknya pita mg dimaksudkan agar mendapat mg yang
murni karena apabila tidak dikerik akan menjadi bertambah /
.
menjadi $g /
.
.
8aktor kesalahan pada percobaan ini sifat-sifat unsure ini mungkin
dikarenakan kesalahan memasukkan larutan pada tabung atau tertukar karena
belum di beri label nama dan tertukarnya pipet tetes yang digunakan sehingga
tidak menghasilkan reaksi yang sesuai.
$engapa logam 1 harus disimpan dalam gelas yang gelap dan diberi
minyak tanah karena logam 1 adalah logam yang mudah meledak . kenapa harus
digelas yang gelap karena cahaya dapat mempengaruhi dan kenapa harus minyak
tanah , karena minyak tanah adalah minyak yang memiliki kekentalan yang pas
untuk meredam kereaktifan suatu logam yang mudah meledak.
BAB 0
PENUTUP
0.1. Ke,-.1lan
%etelah melakukan percobaan ini kita dapat mengrtahui sifat-sifat unsur
alkali dan alkali tanah adalah sebagai berikut0
- %ifat garam hidroksida semakin bawah dan semakin besar
kelarutannya sehingga makin mudah larut
- %ifat garam hidroksida sulfatnya semakin kebawah makin kecil
kelarutannya sehingga makin sukar larut
- !nsur alkali dan alkali tanah sangat reaktif dan bereaksi hebat
dengan air
8ungsi dari indikator ## adalah untuk mengetahui sifat suatu larutan basa
atau asam
%uatu larutan jika hasil kali ion-ion asam lebih kecil atau sama dengan ksp
garam, maka campuran akan larut dengan larutannya campuran maka
endapan yang terjadi sedikit atau bahkan tidak ada. %edangkan hasil kali
ion-ion asam lebih besar dari pada ksp garam. $aka campuran menjadi
kurang larut dengan campuran maka akan terjadi pengendapan.
0.2. Saran
%ebaiknya unsur-unsur yang dipakai untuk percobaan berikutnya ditambah
seperti >a, -i, Be dan yang belum ada pada praktikum sifat-sifat unsur ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bresnick, %tephen. .==.. Kimia "mum. 5akarta0 "ipokrates
#etrucci,(alph.)**+.kimia Dasar. 5akarta0 9rlangga
(espati.)***. ilmu Kimia. 2ogyakarta0 (eineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai