Anda di halaman 1dari 10

Asam dan Kekuatan Asam

Menurut Arrhenius, asam dapat didefinisikan sebagai senyawa hidrogen yang bila
dilarutkan dalam air mengalami dissosiasi elektrolit dan menghasilkan ion H+ sebagai satu-
satunya ion positif.[1]
Kekuatan suatu asam sering didefinisikan sebagai kemampuan asam itu untuk
menghasilkan ion H+ (atau proton). Semakin besar ion H + yang dihasilkan, semakin kuat
asam tersebut. Dari persamaan pertama, terlihat bahwa semakin besar harga [H +] maka nilai
Ka juga akan semakin besar (berbanding lurus). Kemiripan kecenderungan antara kekuatan
asam dengan nilai Ka inilah yang menjadi alasan mengapa nilai Ka seringkali digunakan
sebagai ukuran kekuatan asam.[2]
Sistem Buffer Pada suhu 25oC, baik larutan garam KCl maupun larutan garam
NH4C2H3O2 masing-masing mempunyai pH netral (7,0). Apabila pada suhu tersebut, ke
dalam 1 L larutan KCl ditambahkan 1 mL larutan HCl 1 M, pH larutan KCl akan turun
menjadi 3,0. Demikian juga apabila yang ditambahkan ke dalam 1 L larutan KCl adalah 1 mL
larutan KOH 1 M, pH larutan akan naik menjadi 11,0. Tetapi apabila baik penambahan
larutan HCl maupun KOH dilakukan terhadap 1 L larutan NH4C2H3O2, turun atau naiknya pH
larutan NH4C2H3O2 relatif sangat kecil.[3]
Daya tahan suatu larutan terhadap perubahan pH yang disebabkan penambahan sedikit
asam atau basa disebut aksi buffer, sedang larutan yang mempunyai sifat tersebut
dinamakan larutan buffer. Suatu campuran buffer dibedakan menjadi:[4]
1. Campuran buffer asam, yaitu campuran antara suatu asam lemah (HA) dengan suatu garam
(NaA) nya.
2. Campuran buffer basa, yaitu campuran antara suatu basa lemah (HA) dengan suatu garam
(MCl) nya.
Apabila suatu campuran buffer (baik buffer asam maupun basa) dilarutkan dalam
pelarut air, terjadilah suatu larutan buffer yang besar pH-nya dapat diturunkan dari persamaan
kesetimbangan.

2.2. pH-meter
pH-meter adalah alat/instrumen yang digunakan untuk menentukan nilai pH suatu
larutan (walaupun dapat juga untuk sebagian kecil semi-padatan seperti keju).[5]
Saat ini, ada berbagai macam/jenis pH-meter yang ada, mulai dari yang konvensional
(seperti kertas lakmus) sampai yang sangat canggih. Metode yang digunakan untuk
menentukan harga pH juga sangat beragam. Hal ini semakin memudahkan kita untuk
menentukan pH suatu senyawa karena pilihan yang ada sangat beragam.[6]
Indikator Asam-Basa Indikator asam-basa adalah zat yang berubah warnanya atau
membentuk fluoresen atau kekeruhan pada suatu range (trayek) pH tertentu. Indikator asam-
basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH. Zat-zat indikator dapat berupa asam atau
basa, larut, stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat serta biasanya adalah zat
organik. Perubahan warna disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Berbagai indikator
mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda dan akibatnya mereka menunjukkan warna pada
range pH yang berbeda.[7]
Indikator asam-basa secara garis besar dapat diklasaifikasikan dalam tiga golongan:[8]
1. Indikator ftalein dan sulfoftalein
2. Indikator azo
3. Indikator trifenilmetana.
Indikator ftalein dibuat dengan kondensasi anhidrida ftalein dengan fenol, yaitu
fenolftalein. Pada pH 8,0-9,8 berubah warnanya menjadi merah. Anggota-anggota lainnya
adalah o-cresolftalein, thimolftalein, - naftolftalein.[9]
2.2. Titrasi
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa adalah titrasi
yang yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer (zat yang telah diketahui
konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan reaksi
penetralan asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan dengan menTitrasi merupakan suatu
metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah
diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa adalah titrasi yang yang melibatkan asam
maupun basa sebagai titer (zat yang telah diketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang
akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan reaksi penetralan asam-basa. Kadar larutan asam
ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya, dan sebaliknya,
kadar larutan basa dapat diketahui dengan menggunakan larutan asam yang diketahui
kadarnya. Titik ekivalen yaitu pH pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat ekivalen
atau secara stoikiometri tepat habis bereaksi.[10]
Ada dua cara umum untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi asam basa:[11]
1. Memakai pH meter.
2. Memakai indikator asam basa.
Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan
berubah warna ketika titik ekivalen terjadi, dan pada saat itulah titrasi dihentikan.[12]
Titik akhir titrasi yaitu pH pada saat indikator berubah warna dan saat itu juga titrasi
dihentikan. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat digunakan indikator Fenolftalein (trayek
pH 8,3-10) karena kesalahannya paling kecil. Dalam titrasi ini titik akhir pH >7 dan
perubahan warna pada titik akhit titrasi adalah merah.[13]

2.4. Hukum pembatas Debye Huckle


Jauhnya jarak dan kekuatan interaksi columb antara ion ion berarti interaksi ini
merupakan penanggung jawab utama atas penyimpangan dari keidealan. Demonisasi ini
adalah teori debye huckle dari larutan ion. Karena ion ion yang muatannya berlawanan
saling tarik menarik maka kation dan anion tidak terdistribusi secara seragam didalam
larutan. Anion lebih mungkin ditemukan didekat kation dan sebaliknya, secara keseluruhan
muatan larutan adalah netral, tetapi didekat ion tertentu ada kelebihan ion lawan yaitu ion
ion yang muatannya berlawanan.[14]
Log y = - lz + lz -1. Az
Dengan A = 0,5999 (mol kg -1) untuk larutan encer pada temperatur 25oC (umumnya
a. Bergantung pada gaya larutan relatif dan temperatur).
(http://zuhriyasholicha.blogspot.co.id/2011/12/laporan-praktikum-kekuatan-asam-dalam.html.
diakses pada tanggal 20 januari 2016, pukul 22.37)

Asam dan basa merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita
untuk membedakannya.

A.Teori Asam Basa Arrhenius

Sejak beabad-abad yang lalu, para pakar mendefinisikan asam dan basa berdasarkan sifat
larutannya. Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat korosif (merusak logam,
marmer dan berbagai bahan lain), sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat
kaustik (licin, seperti bersabun).Konsep yang cukup memuaskan tentang asam dan basa, dan
yang tetap diterima hingga sekarang, dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-
1927) pada tahun 1884.
Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion
H+.

Sifat-sifat asam diantaranya adalah:


a. Terasa masam
b. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain)
c. Terionisasi menghasilkan ion H+
d. Memiliki pH < 7
e. Memerahkan lakmus biru
Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu:
HCl
H2SO4
CH3COOH
H3PO4

Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion
OH-.

Sifat-sifat basa diantaranya adalah:


a. Terasa pahit
b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c. Terionisasi menghasilkan ion OH-
d. Memiliki pH > 7
e. Membirukan lakmus merah
Contoh senyawa yang termasuk pada basa, yaitu:
NaOH
Ba(OH)2
NH4OH
KOH

B. Teori Asam Basa Bronsted Lowry

Menurut Bronsted Lowry,asam adalah zat yang dapat memberi proton,sedangkan basa adalah
zat yang dapat menerima proton.Jadi asam=donor proton,basa=akseptor proton.
Konsep asam basa ini lebih luas daripada teori asam basa Arrhenius karena:
1) Konsep asam basa Bronsted Lowry tidak terbatas dalam pelarut air,tetapi juga menjelaskan
reaksi asam basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
2) Asam basa Bronsted Lowry dapat berupa kation atau anion.Konsep ini dapat menjelaskan
sifat asam dari NH4Cl,di mana pembawa sifat asamnya adalah NH 4+ yang dalam air dapat
melepas proton.

C. Teori Asam Basa Lewis

Lewis memberikan pengertian asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan
elektron,yaitu:
Asam = akseptor pasangan elektron
Basa = donor pasangan elektron
Konsep ini dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bersuasana asam basa walaupun tidak
melibatkan proton ion H+.

Untuk mengenali sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam
basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan
asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator asam basa dapat
digunakan untuk mengetahui apa suatu zat termasuk larutan asam atau larutan basa.
1. Indikator Alami

Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan alam,seperti tumbuh-
tumbuhan.Indikator tersebut dapat terbuat dari bumbu dapur,bunga,dan bbuah-buahan yang
harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya,kemudian diteteskan pada
larutan asam atau basa.Perubahan warna yang terjadi pada setiap indikator tidak sama.

2. Indikator Buatan

Salah satu indikator buatan asam basa yang biasa digunakan adalah kertas lakmus,kertas
indikator uiversal,dan larutan indikator universal.
Lakmus berasal dari spesies lumut kerak yang dapat berbentuk larutan atau kertas.
Lakmus yang sering digunakan berbentuk kertas, karena lebih sukar teroksidasi dan
menghasilkan perubahan warna yang jelas.

Ada 2 jenis kertas lakmus, yaitu:


- Kertas lakmus merah
Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada larutan
asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).
- Kertas lakmus biru
Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan pada larutan
basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru).
Kertas indikator universal dapat berubah warna tertetu sesuai tingkat keasaman atau
kebasaan zat.Perubahan warna terjadi ketika indikator dicelupkan kedalam asam atau basa.
Larutan indikator universal yang sering digunakan adalah fenolftalein,metil jingga,metil
merah dan bromtimol biru.Jika kita meneteskan larutan asam atau basa kedalam larutan
indikator universal ,kita dapat melihat perubahan warna larutan indikator.

(http://danydanger.blogspot.co.id/2015/01/praktikum-asam-dan-basa-suatu-larutan.html. diakses
pada tanggal 20 januari 2016. Pukul 22.39 )

Istilah Asam berasal dari bahsa latin yaitu Acetem yang berarti cuka, karena diketahui zat utama

dalam cuka adalah asam aseta. Adapun basa berasal dari bahasa arab yang berarti abu, contohnya

pada jeruk yang mengandung asam stral pada lambung manusia juga mengandung klorida yang

berguna untuk membunuh kuman yang masuk dalam tubuh, ada juga produk rumah tangga yang

mengandung senyawa basa , contohnya sabun mandi, diterjen dan pembersih peralatan rumah

tangga, pada bahan-bahan pembersih tersebut mengandung senyawa basa seperti natrium hidroksida

dan kalium hidroksida.

Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan Ion oksida (OH). Jadi pembawa

sifat basa adalah Ion OH salah satu sifat basa yang kita kenal sehari-hari adalah rasanya asam, contoh
berbagai zat yang biasa kita jumpai basa, misalnya kaustik soda, Air sabun, kapur sirih dan air abu

salah satu manfaat dari laruta basa adalah dapat melemakan lemak.

Indikator yang dapat digunakan untuk mengenal sifat asam atau basa suatu larutan serta menentukan

harga PH dapat digunakan Indikator universal

Teori asam basa juga banyak digunakan dalam mempelajari kimia antara lain teori asam-basa

Arrhenius, teori asam-basa Bronsted-Lawry dan teori asam-basa G.N Lewis.

Menurut Bronsted-Lawry, asam basa adalah suatau spesies kimia (Molekul atau ion) yang dapat

mendonorkan proton kepada spesies kimia yang lain atau dengan kat lain sebagai akspektar

Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam

dapat merusak permukaan logam, lantai juga marmer sering disebut dengan korosif asam juga dapat

breaksi dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indaktor sederhana terhadap

senyawa asam dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru

menjadi merah , secara kimia kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang menghasilkan

Ion hydrogen ketika larut dalam pelarut (Biasanya air) dengan PH kurang dari 7, senyawa asam dapat

kita jumpai dalam kehidupn sehari-hari seperti pada makanan dan minuman selain itu senyawa asam

dapat pula kita temukan didalam lambung terdapat asam florida yang berfungsi membunuh kuman,

dalam definisi modern, asam adalahh suatu zat yang dapat member proton (Ion H +) kepada zat lain

(yang disebut basa) atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam

breaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam, contoh asam adalah

asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam batrai atau aki mobil) Aasam

umumnya berasa masam walaupun demikina mencpai rasa asam terutama asam pekat, dapat

berbahaya dan tidak dapat dilanjutkan.

Secara umum asam memiliki sifat sebagai berikut:

- Rasa: Masam ketika dilarutkan kedalam air


- Sentuhan: Asam terasa menyengat bila disentuh, terutama asamnya asam kuat

- Krektifan: Asam breaksi hebat dengan kebanyakan logam yaitu korasif terhadap logam

- Hantaran listrik: Asam walaupun tidak selalu ionic merupakan elektronik.

Asam juga dapat dikelompokan menjadi dua yaitu asam anorganik dan asam anorganik. Asam

organic merupakan senyawa korban yang dihasilkan tumbuhan dan hewan. Sedangkan asam

anorganik merupakan asam yang dibuat dari air mineral-mineral dan non logam, asam anorganik

dalam keadaan pekat biasanya korosif dapat melukai kulit dan dapat melarutkan logam dengan cepat

bahkan kaca.

Basa adalah senyawa kimia yang menyerap Ion hydrogen ketika dilarutkan kedalam air. Basa

adalah larutan (dual) dari asam, yaitu ditunjukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki PH lebih

dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi kita menggunakan nama kostik

soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH) Basa dapat

dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa

tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasinya larutan basa tersebut. Basa ini dapat

merubah lakmus merah menjadi biru

Secara umum basa memiliki sifat sebagai berikut:

- Kaustik

- Rasanya pahit

- Licin seprti sabun

- Nilai PH lebih dari sabun

- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

- Dapat menghantarkan arus listrik


Apabila kita memiliki beberpa zat dan kita tidak megetahui zat tersebut termasuk asam dan

basa, maka bagaimanakah kita mengetahui sifat keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak

selalu menggunakan indra kita untuk memastikan dengan asam suatu zat termasuk asam atau basa.

Ingat beberapa asam dan basa sangat berbahaya skala PH (power off hydrogen) berkisar dari 10

sampai 19, nilai 7 menentukan suatu zat bersifat netral (tidak asam atau tidak basa) suatu asam

memiliki pH yang lebih kecil dari 7 menunjukan suatu zat bersifat, semakin nilai pH mendekati 0 (nol)

maka tingkat keasamannya semakin rendah (berkurang). Senyawa basa memiliki nilai pH yang lebih

besar dari 7, semakin nilai pH mendekati nilai 14 maka tingkat kebasaannya semakin kuat.

Menurut Lewis, asam adalah suatu spesies yag dapat menrima elektron bebas, sedangkan

basa adalah suatu spesies yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas.

Menurut Arrhenius, Asam adalah suatu zat yang apabila terlarut dalam air dapat menghasilkan

ion H+ (atau H3o+). Basa adalah suatu zat apabila terlarut dalam air dapat ditunjukan denag mengukur

PHnya, pH adalah parometer yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasamannya larutan. Larutan

asam mempunyai pH <7, larutan basa mempunya larutan >7, sedangkan larutan netral mempunyai

PH= 7. pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan (Indikator Universal atau dengan pH meter).

Berkenan dengan teori asam-basa sifat larutan yang penting adalah kekuatan asam dan kekuatan

basa. Kekuatan asam dan basa dapat diketahui dari pH larutan atau dengan menggunakan indakator

asam-basa, indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mampu menunnjukan warna berbeda

dalam larutan asam dan basa misalnya kertas lakmus. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan

yang bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Senyawa asam dan senyawa

basa dapat dibandingkan menjadi asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah kekuatan asam

ditentukan oleh kemampuan menghasilkan Ion keasaman suatu larutan disebabkan adanya Ion H+

konsentrasi Ion hidronium [H+] dalam larutan encer umumnya sangat rendah tetapi sangat menemukan

sifat-sifat larutan, terutama larutan dalam air. Menurut penelitian konsentrasi Ion H+ harganya kecil
sehingga untuk menghindari kesulitan dari pengguna angka-angka yang terlalu kecil maka pada tahun

1909 S.P.I Sorensen mengusulkan konsep pH (pangkat Ion hydrogen) untuk menyatakan skala

konsentrasinya Ion H+ suatu larutan.

Asam adalah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan Ion H+. Basa ialah

senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan Ion oH - (Arrhenius).

Penggunaan Asam
Asam memiliki berbagai kegunaan, asam sering digunakan untuk menghilangkan kerat dari logam

dalam proses yang disebut Pengawetan (Pickling) Asam dapat digunakan sebagai elektrolit didalam

baterai sel basah. Seperti asam sulfat yang digunakan didalam baterai mobil, pada tubuh manusia, dan

berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan didalam

lambung untuk membantu memecah protein dan polisokrida maupun mengubah Proenzim pepsinogen

yang inokatif menjadi enzim pepsin.

Basa
Dalam keadaan murni basa umumnya berupa Kristal padat bersifat kaustik. Beberapa produk rumah

tangga seperti deadoran obat maag (ancatid) dan sabun serta diterjen mengandung basa. Basa adalah

suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan Ion hidroksida (oH-) oleh

karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus oH. Jika diketahui rumus kimia

satu basa, maka untuk member nama basa, cuku dengan menyebut nama logam dan diikuti kata

hidroksida. Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap Ion hydronium ketika

dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditunjukan untuk unsur/senyawa Kimia

yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik adalah istilah yang digunakan untuk basa kuat. Basa dapat dibagi

menjadi basa kuat dan basa lemah kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut

melepaskan Ion oH dalam larutan dan konsentrasinya larutan basa tersebut.

Sifat-sifat Basa adalah:


- Kaustik
- Rasanya pahit

- Nilai pH lebih dari 7

- Mengubah kertas lakmus dari merah menjadi biru

- Dapat menghantarkan arus listrik

- Menetralkan asam

(http://asamdanbassa.blogspot.co.id/2015/04/asam-dan-basa.html. diakses pada tanggal 20 januari


2016. Pukul 22.40)

Anda mungkin juga menyukai