Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTEK

SENSOR MAGNET

DI SUSUN OLEH :
Alfa Humaira ( P23138117003 )
Dwi Liana Afanti ( P2318117018 )
Erwin Dhanuasmoro ( P23138117020 )
Muhammad Fauzi ( P23138117031 )
Sigit Adi Purnomo (P23138117046)

DOSEN :
Anshor Ibrahim Usman ST. , M.T
PRODI :
D –IV Teknik Elektromedik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


Jl. Hang Jebat III / Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tahun Akademik 2017/2018
Kata Pengantar

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
diberikan, sehingga laporan praktikum sensor magnet ini bia terselesaikan dengan baik. adapun
laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Praktikun Sensor dan Tranduser.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belumlah dikatakan
sempurna. Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca
sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.

Jakarta, 20 Mei 2019

Tim Penyusun
BAB 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pada awalnya sensor magnet memungkinkan navigasi atas lautan dengan merasakan
kutub magnet bumi. Penginderaan medan magnet telah sangat diperluas di dunia industri dan
telah diadaptasi berbagai sensor magnetik untuk mendeteksi keberadaan, kekuatan, atau arah
medan magnetik tidak hanya dari Bumi, tetapi juga dari magnet permanen, gangguan kendaraan,
aktivitas gelombang otak, dan bidang yang dihasilkan dari arus listrik . Sensor magnetik dapat
mengukur sifat tanpa kontak fisik dan telah menjadi kontrol sistem navigasi.
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua
kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
Sebuah sensor medan magnet langsung dapat merasakan medan magnet dari magnet
permanen, elektromagnet, atau arus. Dalam merasakan kehadiran benda besi, magnet biasing
sering digunakan. Magnet biasing magnetizes feromagnetik obyek seperti gigi gigi, dan sensor
mendeteksi medan magnet gabungan dari magnet obyek dan magnet biasing. Sebuah magnet
biasing ditempelkan ke sensor dalam posisi sedemikian rupa sehingga pengaruh langsung
terhadap sensor minimal. Biasanya magnet biasing adalah dipasang di bagian atas sensor dengan
sumbu tegak lurus magnet dengan sumbu sensitif dari sensor.

B. Tujuan
 Agar mahasiswa dapat merancang dan membuat sensor magnet dengan
menggunakan arduino uno, reed switch, LED, buzzer, motor, dan varistor.
 Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan sensor magnet.
BAB II
Pembahasan

A. Teori Dasar
1. Reed Switch

Disebut juga Relai Buluh adalah Alat yang akan terpengaruh Medan Magnet dan
akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran, seperti layaknya saklar dua
kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya
sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu,
kelembapan, asap maupun uap. Sensor ini akan bekerja ketika jenis konduktor
berada/mempengaruhi keberadaan medan magnet sehingga magent dapat tertarik atau
tertolak sesuai pengaruh yang diberikan.

Spesifikasi
Weight :2g

Input Output Tegangan


Tegangan

Magnet Terdeteksi Magnet Tidak


Terdeteksi

4,95 VDC 4.93 VDC 0 VDC


2. Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).


Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board
Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC
yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial
yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-
serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver
USB-to-serial.
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran
Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno
adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model
referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya,
lihat indeks board Arduino.

Spesifikasi
Operating voltage : 5V
Input voltage (rekomended) : 7-12 V
Input voltage (limit) : 6-20 V
Digital I/O Pins : 14
PWM Digital I/O pins :6
Analog input pins :6
DC current per I/O pins : 20 mA
DC Current for 3.3 V pins : 50 mA
Flash Memory : 32 KB
SRAM : 2 KB
EEPROM : 1 KB
Clock speed : 16 MHz
LED_BUILTIN : 13
Length : 68.6 mm
Width : 53.4 mm
Weight : 25 g

Coding

3. Buzzer

Pengertian Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah


sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga
bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang
tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan
negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan
positive dan negative 3 - 12V.
Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke
rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja
dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.

4. LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam yang kecil dan dapat dipasangkan
dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronik. Berbeda dengan lampu pijar,
LED tidak perlu melakukan pembakaran filament sehingga tidak menimbulkan panas
dalam menghasilkan cahaya.
5. Varistor

Merupakan sebuah Resistor non Linier yang bertindak menyerupai zener dan
sekaligus resistor dimana komponen ini memiliki fungsi sebagai pengaman ataupun
penstabil tegangan, cara kerja varistor adalah apabila pemberian tegangan pada
termistor bernilai kecil maka nilai resistansinya akan dipertahankan pada nilai yang
tinggi sehingga tegangan akan tetap terjaga, namun vatistor memiliki batasan cutoff,
apabila tegangan yang diberikan melampaui batasan tersebut maka secara cepat
varistor akan kehilangan sifat resistannya sehingga seperti sirkuit tertutup, dengan
demikian nilai arus listrik akan melonjak tinggi yang artinya nilai tegangan akan
menurun drastis, dan apabila nilai tegangan pada varistor kembali dibawah
batasannya secara cepat varistor akan mendapati sifat sesitansinya kembali sehingga
nilai arus akan menurun dan nilai tegangan akan kembali stabil pada titik idle-nya.

6. Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut
sebagai Motor Arus Searah. Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik
DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian
yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah
bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian
utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya
adalahYoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan
medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat arang). Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan
fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan,
permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang
berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke
utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan
magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka
akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan
kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara
kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah
menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan
kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan
akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan
terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan
berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara
magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan
akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang
hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Spesifikasi
Type : RF-300CA-14270 (0.5 V – 4.0 V).
Product name : DC micro motor.
Description : Metal-brush motors for.
Motorized Toys / Motorized car mirrors, robots, CD players and more.
Output : 0.06 W – 0.3 W (APPROX).
Weight : 21g (APPROX)

B. Alat dan Bahan


1. PCB
2. Arduino Uno ATMega328
3. Reed Switch : 1 buah
4. LED : 3 buah
5. Resistor 10 kOhm : 3 buah
6. Buzzer : 1 buah
7. Motor DC : 1 buah
8. Potensio : 1 buah
9. Solder
10. Timah
11. Penyedot Timah

C. Sirkuit Sensor Magnet

D. Cara Kerja Sistem Sirkuit


Reed Switch adalah sensor yang berfungsi juga sebagai saklar yang aktif atau
terhubung apabila di area jangkauan nya terdapat medan magnet. Medan magnet yang
cukup kuat jika melalui area sekita reed switch, maka dua buah plat yang salaing
berdekatan tadi akan terhubung sehingga akan memberikan rangkaian tertutup bagi
rangkaian yang dipasangkan nya. Jika pada reed switch didekati medan magnet maka
hambatan kontak reed swtich akan menghubung. Lalu akan diproses oleh arduino uno
untuk mengaktifkan LED, buzzer, dan motor sehingga LED akan menyala, buzzer akan
berbunyi, dan motor akan bergerak. Fungsi dari potensio adalah untuk mengatur
intensitas cahaya dari LED.
BAB III
Hasil Percobaan

Tidak ada medan magnet

Terdapat medan magnet


BAB IV
Pertanyaan

1. Apakah putaran dari motor DC bisa diatur? (Muhammad


Rizaldy Winata)
Jawaban :
Bisa. Besarnya kecepatan putaran motor DC dapat diatur
dengan potensio. Begitu juga dengan redup atau terangnya led.

2. Apa maksud dari 2000/500 dari codingan? (Rifqinaufal)


Jawaban :
Arti dari delay 500 adalah durasi bunyi buzzer. Jadi durasi
buzzer nya 0.5 detik.

3. Spesifikasi sensor reed switch? (Agristio Fajri)


Jawaban :
Tegangan input 0-5 V dan weight 2 g
BAB V
Kesimpulan

1. Reed switch akan bekerja berdasarkan pengaruh medan magnet. Ketika terdapat
medan magnet maka buzzer, motor, dan LED akan mendapat arus karena sensor ini
akan bekerja ketika jenis konduktor berada atau mempengaruhi keberadaan medan
magnet sehingga magent dapat tertarik atau tertolak sesuai pengaruh yang diberikan.
2. LED, buzzer, dan motor tidak akan menyala ketika reed switch tidak mendapat
medan magnet.
3. Intensitas pada LED bisa diatur melalui potensio.

Anda mungkin juga menyukai