Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SENSOR RFID

DISUSUN OLEH :
1. Andika Yudha Dwi Saputra (P23138117007)
2. Ayul Hizbaini (P23138117013)
3. Maulana Ihsan Ibrahim (P23138117027)
4. Nabilah Brilianita Perankila (P23138117035)
5. Rifqi Naufal (P23138117044)

DOSEN :
Anshor Ibrahim Usman ST. , M.T

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK

Jl. Hang Jebat III blok F3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120
Telepon (021) 7397641, 7397643, Fax 7397769
Web: www.poltekkesjkt2.ac.id , email: poltekkesjakarta2@yahoo.com
Kata Pengantar

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
diberikan, sehingga makalah sensor RFID ini bia terselesaikan dengan baik. Adapun makalah ini
kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Praktikun Sensor dan Tranduser. Dalam
penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah dikatakan sempurna.
Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Jakarta, 20 Juni 2019

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah
sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau
transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID
adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan
atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio.
Label RFID terdiri atas mikrochip slikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan
sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat
berfungsi.
Teknologi RFID menjadi jawaban atas berbagai kelemahan yang dimiliki teknologi
barcode yaitu selain karena hanya bisa diidentifikasi dengan cara mendekatkan barcode
tersebut ke sebuah reader, juga karena mempunyai kapasitas penyimpanan data yang
sangat terbatas dan tidak bisa deprogram ulang sehingga menyulitkan untuk menyimpan
dan memperbaharui data dalam jumlah besar untuk sebuah item. Salah satu solusi menarik
yang kemudian muncul adalah menyimpan data tersebut pada suatu silikon chip, teknologi
inilah yang dikenal dengan RFID. Kontak antara RFID tag dengan reader tidak dilakukan
secara kontak langsung atau mekanik melainkan dengan pengiriman gelombang
electromagnet. Berbeda dengan smart card yang biasa dipakai di kartu telepon atau kartu
bank yang juga menggunakan silikon chip, kode-kode RFID tag bisa dibaca pada jarak
yang cukup jauh.

B. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui sensor RFID.
2. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan sensor RFID.
3. Agar mahasiswa dapat merancang dan membuat sensor RFID dengan menggunakan
arduino uno, motor servo, dan buzzer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI DASAR
1. Sensor RFID

Spesifikasi Sensor :
Chipset: MFRC522 Contactless Reader/Writer IC
Frekuensi: 13,56 MHz
Jarak pembacaan kartu: < 50mm
Protokol akses: SPI (Serial Peripheral Interface) @ 10 Mbps
Kecepatan transmisi RF: 424 kbps (dua arah / bi-directional) / 848 kbps (unidirectional)
Mendukung kartu MIFARE jenis Classic S50 / S70, UltraLight, dan DESFire
Framing & Error Detection (parity+CRC) dengan 64 byte internal I/O buffer
Catu Daya: 3,3 Volt
Konsumsi Arus: 13-26 mA pada saat operasi baca/tulis, < 80µA saat modus siaga
Suhu operasional: -20°C s.d. +80°C
Dimensi: 40 x 50 mm
. RFID atau bisa disebut juga Radio Frequency Identification adalah
sistem identifikasi berbasis wireless yang memungkinkan pengambilan data tanpa
harus bersentuhan seperti barcode atau magnetic card. alat ini menggunakan sistem
radiasi elektromagnetik untuk mengirimkan kode.
RFID menggunakan sistem identifikasi dengan gelombang radio, karena itu
minimal dibutuhkan dua buah perangkat agar alat ini dapat berfungsi, adapun perangkat
yang dibutuhkan disebut TAG dan READER.
 RFID TAG
Alat yang melekat pada objek yang akan diidentifikasi oleh RFID Reader.
Terdapat 2 jenis RFID TAG yaitu perangkat pasif dan aktif. TAG pasif tanpa
menggunakan baterai sedangkan TAG aktif menggunakan baterai untuk dapat
berfungsi. alat ini dapat berupa perangkat read-only yang berarti hanya dapat
dibaca saja ataupun perangkat read-write yang berarti dapat dibaca dan ditulis
ulang. alat ini hanya berisi sebuah TAG yang unik yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Jadi informasi mengenai objek yang terhubung ke tag ini hanya terdapat
pada sistem atau database yang terhubung pada RFID Reader.
 RFID Reader
RFID Reader merupakan alat pembaca dari RFID TAG. Ada dua macam
RIFD Reader yaitu Reader Pasif dan Reader Aktif.
Reader Pasif memiliki sistem pambaca pasif yang hanya dapat menerima
sinyal radio dari TAG Aktif (yang dioperasikan dengan baterai). Jangkauan
penerima alat ini dapat mencapai sampai dengan jarak 600 meter. Hal ini
memungkinkan untuk dijadikan sebagai sistem perlindungan dan
pengawasan aset.
Reader Aktif memiliki sistem pembaca aktif yang dapat memancarkan
sinyal interogator ke TAG dan menerima balasan autentikasi dari TAG.
Sinyal interogator ini juga menginduksi TAG dan akhirnya menjadi sinyal
DC sehingga dapat menjadi sumber daya TAG Pasif.

2. Arduino Uno
Arduino Uno merupakan salah satu jenis arduino dengan menggunakan IC
Atmega328. Arduino memiliki pin I/O sejumlah 14 buah digital I/O pin dan 6 pin
analog input. Arduino Uno dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port
USB, power jack DC, ICSP header, dan tombol reset. Board ini sudah cukup lengkap
dan hampir memiliki segala sesuatu yang dibuthkan untuk sebuah mikrokontroler.
Dengan penggunaan yang cukup sederhana, tinggal menghubungkan catudaya dari
USB ke PC anda atau melalui adaptor AC/DC ke jack DC. Arduino Uno dapat ditenagai
dengan supply yang diperoleh dari koneksi kabel USB, atau via eksternal dengan
tegangan berkisar 7 Volt hingga 12 Volt
Berikut ini adalah bagian-bagian dari Arduino Uno :
3. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang
dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau
di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor
servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian
kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan
memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan
potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai
penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan sederhananya
begini, posisi poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi poros sudah tepat
seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol input akan mengirim
sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang diinginkan.

4. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud
speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik
ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).

5. Kabel Jumper

Kabel jumper adalah kabel elektrik untuk menghubungkan antar komponen di


breadboard tanpa memerlukan solder. Kabel jumper umumnya memiliki connector atau pin
di masing-masing ujungnya. Connector untuk menusuk disebut male connector, dan
connector untuk ditusuk disebut female connector.

6. Project Board
Project Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi
sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik.
Breadboard banyak digunakan untuk merangkai komponen, karena dengan menggunakan
breadboard, pembuatan prototipe tidak memerlukan proses menyolder ( langsung tancap ).
Karena sifatnya yang solderless alias tidak memerlukan solder sehingga dapat digunakan
kembali dan dengan demikian sangat cocok digunakan pada tahapan proses pembuatan
prototipe serta membantu dalam berkreasi dalam desain sirkuit elektronika.

B. SIRCUIT SENSOR
C. CARA KERJA SISTEM SIRCUIT
RFID reader mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag.
Gelombang induksi tersebut berisi password/Serial number, jika dikenali RFID tag,
memori RFID tag(ID Chip) akan terbuka. RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat
dalam memori ID Chip melalui antena yang terpasang di tag. Jika sesuai, RFID reader akan
membuka kunci. Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID
akan membuat kode kunci yang baru. Kode yang baru ini akan disimpan ke memori RFID
reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan disimpan di memori ID Chip.
BAB III
PERCOBAAN
A. ALAT DAN BAHAN
1. Arduino Uno
2. Sensor RFID
3. Buzzer
4. Motor Servo
5. Kabel Jumper Male-Female
6. Project Board
7. Power Bank (Sumber daya)

B. COODING
#include <MFRC522.h>

#include <LiquidCrystal.h>

#include <SPI.h>
#include <Servo.h>

#define SS_PIN 10
#define RST_PIN 9
#define LED_G 5 //define green LED pin
#define LED_R 4 //define red LED
#define BUZZER 2 //buzzer pin
MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN); // Create MFRC522 instance.
Servo myServo; //define servo name
int a=0,putar=0;
LiquidCrystal paul (0,1,4,5,6,7,8);
//(rs,rw,e,d4,d5,d6,d7)
void setup()
{
Serial.begin(9600); // Initiate a serial communication
SPI.begin(); // Initiate SPI bus
mfrc522.PCD_Init(); // Initiate MFRC522
myServo.attach(3); //servo pin
myServo.write(0); //servo start position
pinMode(LED_G, OUTPUT);
pinMode(LED_R, OUTPUT);
pinMode(BUZZER, OUTPUT);
pinMode(BUZZER,OUTPUT);
Serial.println("Tempelkan kartu E-KTP anda!");
Serial.println();
paul.begin(16,2);
paul.clear();

}
void loop()
{
digitalWrite(BUZZER,1);
paul.clear();
paul.setCursor(6,0);
paul.print("TEMPEL");
paul.setCursor(7,1);
paul.print("KARTU");
delay(100);
// Look for new cards
if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent())
{
return;
}
// Select one of the cards
if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial())
{
return;
}
//Show UID on serial monitor
Serial.print("No Seri :");
String content= "";
byte letter;
for (byte i = 0; i < mfrc522.uid.size; i++)
{
Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " ");
Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX);
content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " "));
content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX));
}
Serial.println();
Serial.print("Message : ");
content.toUpperCase();
if (content.substring(1) == "2B C0 A0 00") //change here the UID of the card/cards that you want
to give access
{
a=1;
}
else { a=2;}
switch (a)
{

case 1:
paul.clear();
paul.setCursor(4,0);
paul.print("SILAHKAN");
paul.setCursor(7,1);
paul.print("MASUK");
Serial.println("Silakan Masuk");
Serial.println();
delay(300);
digitalWrite(BUZZER, HIGH);
delay(0);
for(putar==0; putar<90; putar++)
{
myServo.write(putar);
delay(1);
}
delay(5000);
for(putar==90; putar>=0; putar--)
{
myServo.write(putar);
delay(1);
}
digitalWrite(LED_G, LOW);
a=0;
break;

case 2:
Serial.println("Silakan Coba Lagi");
digitalWrite(BUZZER, 0);
paul.clear();
paul.setCursor(4,0);
paul.print("SILAHKAN");
paul.setCursor(3,1);
paul.print("COBA LAGI");
delay(1000);
a=0;
break;
}
}

C. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


1. Siapkan alat dan bahan
2. Hubungkan arduino uno dengan sumber daya DC (powerbank)
3. Dekatkan RFID Tag ke RFID Reader
4. Jika RFID Tag yang benar didekatkankan, maka motor servo akan berputar
5. Sedangkan apabila RFID Tag yang salah didekatkan, maka buzzer akan berbunyi dan
motor servo tidak berputar

D. HASIL PERCOBAAN
Percobaan Hasil Percobaan
Pada saat RFID Tag
yang benar/yang sudah
diprogram oleh RFID
didekatkan ke RFID
Reader maka motor
servo akan berputar

Pada saat RFID Tag


yang salah didekatkan
dengan RFID Reader
maka buzzer akan
berbunyi dan motor
servo tidak akan
berputar.
BAB IV

KESIMPULAN DAN PERTANYAAN

A. KESIMPULAN
Teknologi RFID memiliki banyak kelebihan dibandingkan teknologi identifikasi
lainnya yang dalam penggunaannya menggunakan suatu pembaca (reader) dan tag seperti
teknologi barcode dan smart card. Kelebihan utama RFID dibandingkan kedua teknologi
identifikasi tersebut adalah untuk membaca data pada suatu RFID tag ataupun menulis
ulang data pada RFID tag tidak membutuhkan kontak langsung antara RFID tag dengan
reader. Selain itu, RFID tag memiliki kemampuan untuk menyimpan cukup banyak data
selain angka unik yang digunakan sebagai identifikasi.

B. PERTANYAAN
1. Ketika RFID berada di ruang MRI apakah RFID nya akan rusan atau mengalami
gangguan ? ( Fauzi Ramadani)
Jawaban : Ya, karena RFID menggunakan prinsip gelombang elektromagnetik,
sedangkan MRI menggunakan medan magnet, sehingga apabila RFID berada/diletakan
di ruang MRI akan membuat RFID rusak/terganggu
2. Berapa maksimal dan minimal antara RFID Tag dan RFID Reader ? (Rivan Hidayat)
Jawaban : Tergantung dengan spesifikasi dari sensor.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.polsri.ac.id/4631/3/FILE%20III.docx.pdf
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Motor-Servo.html
https://dickysosd.blogspot.com/2018/01/jenis-kabel-jumper.html
http://r-dy-techno.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-prinsip-kerja buzzer.html
http://www.robotedukasi.com/mengenal-papan-proyek-projectboard/
https://www.google.com/search?client=firefoxbd&q=SPESIFIKASI+SENSOR+R
FID

Anda mungkin juga menyukai