1. Kepemimpinan Thesis
adalah kepemimpinan yang religius dan melaksanakan hal-hal yang
harus diperbuat yang diperintahkan Tuhannya, dan menjauhkan diri dari
setiap larangan Tuhan dan agamanya. Kepemimipinan ini didasarkan pada
sila pertama yaitu ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Ajaran-ajaran agama
menjadi tolak ukur setiap tindakan yang diambil oleh pemimpin yang seperti
ini. Konsep kepemimpinan thesis ini sangat susah diterapkan karena
merupakan konsep ideal suatu kepemimpinan. Kepemimpinan tipe ini sangat
dipengaruhi oleh ajaran agama yang dianutnya, misalnya islam dengan gaya
nabi panutannya yaitu Nabi Muhammad, kemudian Kristen dengan tokoh
panutannya yaitu Jesust Crist, serta Hindu dan Budha dengan Dewa yang
mereka yakini sebagai tokoh panutan dalam bertindak.
2. Kepemimpinan yang humanis
Kepemimpinan ini berdasarkan sila ke-2 pancasila kita yaitu kemanusiaan yang adil
dan beradab. Maka setiap tindakan kepemimpinan harus berdasarkan perikemanusiaan,
perikeadaban dan perikeadilan. Perikemanusiaan diartikan sebagai suatu tindakan yang
didasarkan nilai-niali kemanusiaan yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Peri
keadaban dimaksudkan sebagai nilai-nilai manusia yang beradab, yang memiliki etika
sosial yang kuat dan menjunjung tinggi kebersamaan yang harmonis. Kemudian
perikeadilan dianggap sebagai prilaku pemimpin yang adil kepada setiap orang yang
dipimpinnya, adil bukan berarti sama rata, namun adil sesuai dengan hak dan
kewajibannya atau sesuai dengan porsinya. Praktek kepemimpinan model ini juga tidak
gampang, perlu pembelajaran dan penghayatan yang mendalam dan harus tertanam dalam
sikap dan tingkah laku sehari-hari para pemimpin model ini.
3. Kepemimpinan yang nasionalis
Kepemimpinan yang mengacu pada sila ke-3 ini yaitu persatuan indonesia tidak
boleh melepaskan diri dari nasionalisme yang sehat. Nasionalisme diartikan sebagai
kesetiaan tertinggi dari setiap inividu ditujukan kepada kepribadian bangsa. Dalam
kepemimpinan ini, kita pahami pemimpin sebagai solidarity maker, yang mampu
menempatkan diri sebagai pemersatu yang bisa menjejakan kaki dimana-mana namun
tetap satu kendali, yang bisa menjadi simbol kebersamaan dan persatuan.
4. Kepemimpinan demokratik
Kepemimpinan yang mengacu pada sila ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan atau dengan kata lain adalah
kepemimpinan demokratis pancasila. Kepemimpinan bberdasarkan nilai dasar sila ini
adalah yang mampu membangun sistem yang demokratis dalam berbangsa dan
bernegara, baik dalam aspek politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya
sehingga tercapai tujuan nasional secara demokratis dan bermartabat.
5. Kepemimpinan social justice
Kepemimpinan yang didasarkan pada sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Kepemimpinan berkeadilan itulah konsep dasar
teori ini, adil dalam hal ini bukan sama rata dan sama rasa, namun lebih pada
adil yang sesuai dengan hak dan kewajibannya, harus proporsional, oleh
karena itu untuk menerapkan kepemimpinan ini perlu strategi yang tepat
untuk mengasah kemampuan membuat suatu kebijaksanaan yang benar-
benar bijaksana. Pemimpin yang menganut paham ini harus pandai membaca
situasi, harus pandai mencari kearifan dan menemukan hal-hal yang tidak
pernah dikemukakan orang lain yang benar-benar sesuai dengan kondisi
masyarakat.
Falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa membuka pemikiran yang lebih
luas dan rasional perihal jati diri bangsa Indonesia, dan upaya-upaya mengembangkan ke
dalam kehidupan nasional menuju masyarakat yang mandiri, maju, adil, dan
makmur. Setiap warga negara memiliki peluang mengembangkan dirinya sebagai bangsa
yang multikutur untuk menjalankan proses pembelajaran dan iptek untuk menentukan
kehidupan baru yang berkualitas. Kepemimpinan nasional memiliki peran penting
mengimplementasikan falsafah Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, mengembangkan wawasan kebangsaan dan upaya-upaya peningkatan
kualitas SDM dalam pembangunan nasional. Kepemimpinan nasional di berbagai
tingkatan wajib berpartisipasi dan mendorong berfungsinya manajemen dan kelembagaan
pemerintahan dalam rangka terciptanya good governance untuk mengantisipasi
perkembangan lingkungan strategis untuk menghasilkan manfaat dalam pembangunan
nasional.
Peran kepemimpinan nasional dalam implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa diuraikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan sebagai berikut.