Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

ANALISA PENGGUNAAN SISTEM AMR DALAM PENDETEKSIAN


KELAINAN PADA PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
DI PT. PLN (PERSERO) UP3 PALEMBANG

Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan


Pendidikan Diploma III
Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik

Oleh:

Miranti
062030310870

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG

2023
HALAMAN PERSETUJUAN

1. Judul Laporan Akhir : Analisa Penggunaan Sistem AMR Dalam


Pendeteksian Kelainan Pada Pengukuran Energi
Listrik Di PT. PLN (Persero) UP3 Palembang.
2. Pelaksana
a) Nama : Miranti
b) NPM : 0620303110870
c) Program Studi : Teknik Listrik
d) Jurusan : Teknik Elektro
3. Pembimbing
a) Pembimbing I : Ir.Markori, M.T
b) Pembimbing II : Mutiar, S.T., M.T

Palembang, April 2023


Pelaksana

Miranti
NPM. 062030310870

Menyetujui Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing I

Ir.Markori, M.T Mutiar, S.T., M.T

NIP.195812121992031003 NIP.196410051990031004
Mengetahui,
Koordinator Program Studi

Anton Firmansyah, S.T., M.T

\NIP. 197509242008121001
IDENTITAS LAPORAN AKHIR

1. a. Judul :
Analisa Penggunaan Sistem AMR Dalam Pendeteksian
Kelainan Pada Pengukuran Energi Listrik Di PT. PLN
(Persero) UP3 Palembang.
b. Bidang Ilmu : Teknik Listrik
2. a. Nama : Miranti
b. NPM : 062030310870
a. Alamat Mahasiswa : Jalan R A Abusamah Rt.47 Rw. 006 Kelurahan
Sukabangun Kecamatan Sukarami Kota
Palembang,30151
3. Lokasi Pengambilan Data : PT.PLN (Persero ) UP3 Palembang
Politeknik Negeri Sriwijaya

A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pelanggan maka PLN sebagai


perusahaan penyedia listrik membutuhkan kebijakan kebijkan dari segi sistem
penagihan rekening listrik .Dalam sistem penagihan listrik yang sebelum nya
pembacaaan nya atau pencatatan data nya masih manual atau menggunakan
petugas ,sistem seperti ini sering menghasilkan masalah di beberapa tempat yang
jarak nya jauh atau di pelosok dengan keadaan seperti ini akan menyebabkan
dalam pencatatan data nya tidak optimal baik itu kesalahan petugas nya ataupun
memang alat itu sendiri yang bermasalah ataupun memang disengaja pihak yang
tidak bertanggung jawab.
Namun dengan kasus seperti itu kedua belah pihak yaitu PLN dan pelanggan
sama sama tidak diuntungkan karena disatu sisi kasus seperti itu membuat pihak
PLN rugi karena tidak dapat mencapai target yang diinginkan dan pada pihak
pelanggan biasa nya akan rugi dalam biaya juga walaupun terkadang masalah itu
bukan pelanggan yang buat ,bias jadi karena kerusakan alat itu sendiri atau karena
human error yang terjadi. Untuk menghindari kesalahpahaman itu dan demi
pelayanan yang lebih baik PLN sebagai pihak penyedia memasang meter
elektronik yang terintegrasi dengan AMR terhadap pelanggan sebagai alat
transaksi energi.
AMR atau Automatic Meter Reading adalah sistem pembacaan meter jarak jauh
secara otomatis dengan menggunakan software tertentu melalui saluran
komunikasi yang terpusat dan terintegrasi dari ruang control dengan alat ini
ketelitian dalam pengukuran energi listrik akan lebih akurat dan alat ini juga dapat
mendeteksi ketidaknormalan dalam pengukuran energi listrik yang ada pada meter
elektronik pelanggan. Sehubung dengan latar belakang diatas, penulis mengambil
judul “Analisa Penggunaan Sistem AMR Dalam Pendeteksian Kelainan Pada
Pengukuran Energi Listrik Di PT. PLN (Persero) UP3 Palembang” dalam
penulisan proyek akhir ini.

1
Politeknik Negeri Sriwijaya

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penyusunan laporan akhir ini sebagai


berikut :
1. Bagaimana proses mengetahui adanya kelainan pengukuran energi listrik
pada data pelanggan ?
2. Bagaimana besar kerugian PT.PLN (Persero) UP3 Palembang akibat
ketidaknormalan pengukuran tersebut?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Adapun mengacu pada perumusan masalah dalam penyususnan laporan akhir


ini maka tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah:

1. Untuk mengatasi kesalahan pada pengukuran energi listrik pada pelanggan


AMR.

2. Untuk mengatasi kerugian PT. PLN (Persero) UP3 Palembang karena


adanya KWh yang tidak tertagih.

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat yang di harapkan dari pembuatan laporan akhir ini adalah :

1. Dapat mengatasi kesalahan pada pengukuran energi listrik pada pelanggan


AMR.

2. Dapat mengatasi kerugian PT. PLN (Persero) UP3 Palembang karena adanya
KWh yang tidak tertagih.

2
Politeknik Negeri Sriwijaya

A. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Energi Listrik
Energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan
dalam arus listrik. Listrik mempunyai satuan ampere yang dilambangkan dengan A dan
tegangan listrik dengan satuan volt yang dilambangkan dengan V dengan ketentuan
kebutuhan konsumsi daya listrik Watt yang dilambangkan dengan W.

2.2 Pengertian AMR ( Automatic Meter Reading )


Sistem AMR adalah sistem pembacaan atau pengambilan data hasil
pengukuran Meter Elektronik ( ME ) secara otomatis dengan menggunakan
software tertentu melalui saluran komunikasi yang terpusat dan terintegrasi dari
ruang kontrol .
1. Keuntungan dan manfaat sistem AMR :
a. Pencatatan meter lebih akurat
b. Pencatatan meter tepat waktu sehingga proses rekening lebih cepat
c. Dapat memantau setiap saat pemakaian energi listrik oleh pelanggan
d. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan
2. Komponen utama Sistem AMR terdiri dari beberapa bagian :
a. Control center, merupakan pusat pembacaan data base dan pusat program
aplikasi user.
b. Meter Elektronik, merupakan perangkat metering energi dengan
kapabilitas komunikasi.
c. Media Komunikasi, merupakan sarana komunikasi antara control center
dengan meter elektronik.
3. Perangkat AMR terdiri dari :
a. Perangkat Keras (hardware) seperti Meter Elektronik, Modem Computer,
server dan media komunikasi.
b. Perangkat Lunak ( software ), setiap Meter Elektronik mempunyai
software nya masing masing dan software tersebut hanya dapat dipakai
untuk meter yang bersangkutan di Distribusi Palembang menggunakan
aplikasi Wilis.

3
Politeknik Negeri Sriwijaya

4. Pembacaan Secara AMR


Pembacaan secara AMR dilakukan tanpa melakukan dial up pembacaan
ini juga dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan atau di set.
a) Pembacaan Jarak jauh
Pembacaan secara jarak jauh dilakukan dengan melakukan “dial up”. Data
yang dibaca meliputi real time dan rekaman hasil pengukuran yang lalu.
b) Real time
Pembacaan secara realtime adalah hasil data pengukuran saat itu
sebagaimana dalam display / tampilan meter
5. Cara Penarikan Data AMR
Berdasarkan cara mendapatkan data dari KWh Meter sebagai sumber data
maka metode pengambilan datanya dibagi menjadi dua metode:
1. Pooling system
Yang dimaksud dengan metode pooling system adalah metode akuisisi
data dimana server yang terletak di kantor induk bertindak sebagai master,
selanjutnya kWh meter sebagai sumber data berlaku sebagai slave/ client.
2. Push Data System
Akuisisi data pada system push data tidak ada status master dan slave
sebagaimana pada system pooling. Dalam sistem ini kWh sebagai sumber data diatur
sedemikian sehingga dapat aktif mengirim data yang diperlukan kepada server yang
bertindak hanya sebagai penerima data. Keuntungan utama metode ini adalah jika
terjadi gangguan saat pengiriman data bisa diminimalisir dan pengiriman data
menggunakan data yang kecil sehingga mengurangi beban trafik network. Dalam hal
terjadi kegagalan pengiriman data kWh meter dipaksa untuk terus mengirimkan data
yang dimaksud sampai mendapatkan jawaban “ terima data “ dari server.
6. Fungsi utama AMR
a. Data Stand Meter Billing Reset ( Bulanan )
Data ini akan menampilkan daa stand stand meter dalam satu bulan
tertentu ataupun periode tertentu Pada data tersebut akan ada informasi antara
lain nama pelanggan, nomor id pelanggan, daya tersambung, tanggal
pembacaan, stand KWh, stand KVARh dan KVA max.
b. Data Load Profile Tegangan(V), Arus (I), Energi (Kwh dan KVARh).

4
Politeknik Negeri Sriwijaya

Data yang ada pada laporan ini adalah data yang dibaca periodik untuk
tegangan ,arus, dan grafik . Data ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik
pemakaian energi listrik suatu pelanggan dan besar kVA max nya
c. Data Pengukuran sesaat ( Instantaneous Measurement )
Data yang ditunjukkan di sini yaitu stand stand energi pada saat
pembacaan dilakukan dalam laporan ini akan ditampilkan tabel arus, tegangan,
stand energi pada saat pembacaan. Fungsi nya untuk mengetahui beban
pelanggan secara instan.

2.3 Macam - Macam Daya

Dalam listrik bolak balik terdapat tiga jenis daya yaitu :


1. Daya aktif

Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya yang dibutuhkan oleh beban
dan Satuan daya aktif adalah W ( Watt ) dan dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur listrik Wattmeter.

2. Daya reaktif

Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan


magnet atau gaya yang ditimbulkan oleh beban yang bersifat induktif. Satuan
daya reaktif adalah VAR (Volt Ampere Reaktif ).

3. Daya Semu

Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan arus
listrik. Daya nyata merupakan daya yang diberikan oleh PLN kepada
konsumen satuan daya nya adalah volt ampere. Beban yang bersifat daya
semu adalah beban yang bersifat resistansi.

2.4 KWh Meter (Metering)

KWh Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung pemakaian
energi listrik.

5
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gamabar 3.1 Pengawatan KWh Meter Elektro


A. Pengawatan

Pada rangkaian pengukuran alat ukur KWh meter yang digunakan untuk
mengetahui besaran energi daya aktif yang terpakai dalam waktu tertentu
maka secara prinsip pemasangannya sama dengan rangkaian alat ukur
wattmeter yang membedakan adalah pada cara kerja alat ukur itu sendiri
Rangkaian KWh Meter terdiri dari :

Rangkaian KWh meter 3 phasa sistem 2 element 3 phasa 3 kawat delta


(Segitiga) yaitu :

1. Untuk Rangkaian kWh meter 3 phasa sistem 2 element 3 phasa 3 kawat


delta (Segitiga), Rangkaian pengawatan 2 element merupakan rangkaian 3
phasa 3 kawat dengan hubungan delta dimana phasa yang diukur bai
rangkaian arus dan tegangan adalah phasa r dan t.

2. Rangkaian kWh meter 3 phasa sistem 2 setengah element 3 phasa 3 kawat


wye (Bintang) yaitu Pengawatan disini terdapat pengawatan netral. Pada
rangkaian arus , tiga phasa yaitu arus R,S,T masuk dalam pengukuran ,
sementara untuk rangkaian tegangan hanya dua phasa yang masuk dalam
pengukuran yaitu tegangan phasa R dan T.

3. Rangkaian kWh meter 3 phasa sistem 3 element 3 phasa 3 kawat wye


(Bintang) yaitu Pada pengukuran menggunakan pengawatan ini akurasi
hasil pengukuran akan jauh lebih baik dibanding dengan metode sistem
pengawatan sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada rangkaian seperti ini

6
Politeknik Negeri Sriwijaya

seluruh phasa baik pada rangkaian arus rangkaian tegangan terukur


semuanya . Sehingga apabila terjadi ketidakseimbangan baik yang terjadi
pada rangkaian arus maupun tegangan tidak mengakibatkan penurunan
akurasi pengukuran karena ketidakseimbangan yang terjadi tetap terukur.

2.5 Flow Chart

Prosedur ini dapat dilihat dengan diagram aliran berikut :

Gambar 3.2 Flow Chart Prosedur Pengecekan Pelanggan

2.6 Pembacaan Fasor

Gambar 3.3 Pembacaan Fasor

Vektor fasor berada pada posisi normal apabila :

• Posisi arus bergerak pada kuadran 1 dan kuadran 4 terhadap tegangan pada fasa
yang sama.

7
Politeknik Negeri Sriwijaya

• Beda sudut tegangan antar fasa adalah 120 derajat

2.7 Susut Enegri


Untuk mengetahui kerugian PLN yang telah terjadi kita dapat menghitung
besarnya dengan menggunakan rumus daya dan daya yang dimaksud disini antara
lain :
A. Daya Aktif
Daya aktif adalah daya sesungguhnya yang dibutuhkan oleh beban dimana
satuan daya aktif adalah W ( Watt )
Adapun persamaannya adalah
P = V × I × cos Ꮎ
Dimana :
P = Daya Aktif ( W )
V = Tegangan ( V )
I = Arus Listrik ( A )
Cos Ꮎ = Faktor Daya
B. Daya Reaktif
Daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan magnet atau daya yang
ditimbulkan oleh beban yang sifatnya induktif. Adapun persamaan nya adalah
Q = V × I × sin Ꮎ
Dimana :
Q = Daya Reaktif ( VAR )
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
Sin Ꮎ = Faktor Daya
C. Daya Semu
Daya merupakan daya yang disalurkan oleh PLN ke konsumen dimana
daya semu adalah hasil perkalian dari arus dan tegangan. Satuan daya semu
adalah VA. Adapun persamaan nya adalah :
S =Ifasa × Vfasa
Dimana :

8
Politeknik Negeri Sriwijaya

S = Daya Semu ( VA )
Ifasa = Arus beban fasa
Vfasa = Tegangan Fasa
Persamaan yang dipakai untuk Mencari Rupiah Kurang Tagih
WBP = K × total kWh × RP 1.134,07
Dimana :
WBP = Waktu Beban Puncak (pada pukul 17.00 – 22.00)
K = Faktor Perbandingan antara WBP dan LWBP
Total kWh = Total pemakaian pada WBP
LWBP = total KWh × RP 1.134,07
LWBP = Luar Waktu Beban Puncak ( Mulai Pukul 22.00 – 17.00)
Total KWh = Total pemakaian pada LWBP
Biaya Pemakaian = Total WBP + Total LWBP
Dimana :
Total WBP = Harga pemakaian WBP
Total LWBP = Harga pemakaian LWBP
Biaya Rupiah Kurang Tagih = Biaya akhir – Biaya awal
Dimana:
Biaya Rupiah Kurang Tagih = Biaya yang harus dibayar pelanggan
Biaya Akhir = Biaya yang didapat dengan keadaan normal
Biaya Awal = Biaya yang didapat ketika ada gangguan

9
Politeknik Negeri Sriwijaya

C. METODE PENELITIAN
4.1 Metode Penulisan Laporan
Untuk memperoleh keakuratan maka penulis melakukan beberapa teknik
pengumpulan data yaitu:
1. Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan peninjauan terhadap literateur dan referensi-


referensi buku dan juga internet yang berkaitan dengan Penggunaan Sistem
AMR dalam Pendeteksian Kelainan pada Pengukuran Energi Listrik.
2. Observasi

Melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk mengetahui proses dan


melakukan Penggunaan Sistem AMR dalam Pendeteksian Kelainan pada
Pengukuran Energi Listrik di PT. PLN UP3 Palembang.
3. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan supervisor dan petugas lapangan


AMR serta dosen pembimbing di Politeknik Negeri Sriwijaya.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Dalam proses perumusan laporan ini adapun rincian waktu dan tempat
pelaksanaan sebagai berikut :
Perusahaan/Instansi : PT.PLN (Persero) UP3 Palembang
Alamat : Jl. Kapten A. Rivai, No.37, 24 Ilir,
Kec.Bukit Kecil, Kota Palembang,
Sumatera Selatan, 30127
Telepon 0711 519122

4.3 Pengambilan Data


Data pelanggan pada Sistem AMR mengalami ketidaknormalan pada
pengukuran nya jadi langkah yang digunakan untuk pengambilan data dapat

10
Politeknik Negeri Sriwijaya

dilakukan dengan cara :

a. Data akan lebih akurat menggunakan sumber data Load Profile


b. Jika sumber data Load Profile belum update dapat menggunakan sumber
data instant
c. Pilih periode dengan maksimal rentang 2 hari , export file tiap periode
d. Ulangi sampai minimal 3 periode
e. Lookup dari masing masing periode , pelanggan yang ada pada semua
periode lah yang akan dilakukan pengecekan
f. Apabila terdapat nilai tegangan yang anomaly secara kontinyu maka
lakukan pemeriksaan lapangan

4.4 Estimasi Biaya


Adapun perincian biaya yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan Laporan
Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Kertas Putih A4 80gr 2 rim @Rp50.000,00 Rp100.000,00


2. Tinta Printer hitam + warna Rp150.000,00
3. Map Plastik 5 buah @Rp5.000,00 Rp 25.000,00
4. Biaya Transportasi Rp350.000,00
5. Jilid dan Pengadaan Laporan Akhir
a. Biaya Fotocopy 5 rangkap @Rp20.000,00 Rp100.000,00
b. Biaya Jilid 5 rangkap @Rp40.000,00 Rp200.000,00

Total Biaya Rp925.000,00

11
Politeknik Negeri Sriwijaya

4.5 Estimasi Waktu Pelaksanaan


Adapun estimasi waktu pelaksanaan yang dibutuhkan penulisan dalam
penyusunan Laporan Akhir ini adalah sebagai berikut:

Jadwal Bulan
Pelaksanaan Maret April Mei Juni

Pembuatan
Proposal

Pengajuan
Proposal

Penulisan
Laporan
Akhir

Pengumpulan
Data

Pengumpulan
Data

Analisa dan
Kesimpulan

12
DAFTAR PUSTAKA

1
Heriyanto,Adi.(2019) Pengenalan Automatic Meter Reading (AMR).
https://adoc.pub/bab-iii-sistem-amr-automatic-meter (Diakses 22 Maret
2023)

2
Kurniati Fenty,Wahri Sunanda,dan Muhammad Jumnahdi (2018)Analisis

Pemakaian Energi Pelanggan Daya diatas 41.500 Volt Dengan


Menggunakan Sistem AMR. https://www.academia.edu.com (Diakses 22
Maret 2023)

3
PT PLN (Persero). 2010. Buku 5: Automatic Meter Reading (SUTM). Jakarta.
https://www.academia.edu.com (Diakses 25 Maret 2023)

4
PT PLN (Persero). 2010. Buku 5: Alat Ukur dan Teknik Pengukuran. Jakarta.
https://www.academia.edu.com (Diakses 25Maret 2023)

5
Tanjung,Abdur.(2018).Kerangka Acuan Kerja Sistem AMR.
https://adoc.pub/bab-iii-sistem-amr-automatic-meter (Diakses 25 Maret
2023)

Anda mungkin juga menyukai