Anda di halaman 1dari 9

ALAT PENDETEKSI GERAKAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR BERBASIS

ARDUINO
Bilal Ramadhan (1610631160036)
Fajri Despandri (1610631160056)
Feri Pradana (1610631160059)
Nabila Oktaviani (1610631160096)
Tugas Besar
EL61640- Sistem Instrumentasi
Teknik Elektro-Fakultas Teknik UNSIKA

Abstrak 1. Merancang rangkaian motion


Dalam tugas besar ini telah dirancang suatu detection dengan menggunakan
alat dengan menggunakan sensor PIR sensor PIR
berbasis Arduino UNO untuk mendeteksi 2. Mampu mengantar mukakan modul
suatu gerakan. Sensor PIR termasuk sensor rangkaian sensor PIR ke Arduino
panas jenis pyroelectric yang mempunyai 3. Merancang dan merealisasikan
respon sesaat jika ada perubahan panas. rangkaian untuk mendeteksi
Sumber panas diradiasikan dengan infra gerakan.
merah. Tubuh manusia menghasilkan 4. Mencari karakteristik statis dan
energi panas yang diradiasikan dengan dinamis pada sensor PIR.
infra merah. Radiasi panas tubuh manusia
akan diterima sensor untuk respon masukan
rangkaian. Sistem perancangan ini 2. DASAR TEORI
membutuhkan relay 5 Volt yang digunakan 2.1 DEFINISI INSTRUMENTASI
untuk menghubungkan alat yang akan Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti
digunakan. Hasil pengukuran bahwa sensor yang digunakan untuk pengukuran dan
dengan jarak tempuh 3-7 M. pengendalian dalam suatu sistem yang
Kata kunci: Gerakan (Motion), Sensor PIR, lebih besar dan lebih kompleks.
Arduino UNO. Instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:

1. PENDAHULUAN  Sebagai alat pengukuran


 Sebagai alat analisis, dan
1.1 LATAR BELAKANG
 Sebagai alat kendali
Gerakan adalah perubahan atau peralihan
posisi, kedudukan tau tempat dari suatu Pengukuran adalah proses memperirakan
benda atau makhluk hidup dari posisi atau atau menentukan besarnya kuantitas.
kedudukan awal. Alat deteksi gerekan ini
Dalam perkuliahan ini akan lebih
menggunakan konsep respon masukan dari
difokuskan pada instrumentasi dimana
suhu tubuh manusia, yang nantinya akan
utamanya sebagai pengendali.
terbaca oleh sensor PIR.
Komponennya berupa sensor-sensor yang
1.2 TUJUAN disesuaikan dengan yang akan diukur atau
dikendalikan. Sensor adalah komponen
Tujuan pembuatan rancangan alat ini eletronika yang berfungsi mengubah
adalah:
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar,
dan kimia menjadi besaran fisik lainnya.
2.2 KARAKTERISTIK STATIS g. Linearity: menunjukkan hubungan
INSTRUMEN yang proporsional antara output
pembacaan dari instrumen dengan nilai
a. Resolution : nilai perubahan terkecil yang diukur (berbentuk garis lurus).
pada variabel pengukuran yang mana h. Non-Lienearity: deviasi/simpangan
instrumen akan memberi tanggapan maksimum dari setiap output
(respond). Dinyatakan dalam nilai pembacaan instrumen terhadap garis
absolut atau prosentase terhdap skala lurus. Dinyatakan dalam prosestase
penuh. terhadap skala penuh
b. Range atau Span: menunjukan kisaran i. Sensitivitas Pengukuran: ukuran
(range) dari nilai minimum sampai perubahan pembacaan yang terjadi
dengan nilai maksimum yang dapat ketika nilai yang diukur (measurand)
diukur oleh instrumen. berubah pada nilai pembacaan (output
c. Accuracy : derajat kepastian reading) tertentu. Pada kurva hubungan
(exactness) atau kedekatan (closeness) measurand – output reading diatas,
pengukuran dibandingkan terhadap sensitifitas adalah gradient
nilai yang diharapkan/diinginkan (kemiringan) dari kurva.
(expected/desired value). j. Ambang Batas (Tresshold): – jika
variabel yang diukur (measurand) oleh
instrumen naik secara bertahap mulai
dari nol, variabel yang diukur perlu
mencapai nilai tertentu yang cukup
untuk dideteksi oleh instrument untuk
menghasilkan nilai pembacaan pada
d. Presisi: sebuah ukuran konsistensi atau
instrument.
keterulangan (repeatability) sebuah
k. Sensitivitas Terhadap Gangguan:
pengukuran, sebagai contoh pembacaan
ukuran perubahan pembacaan yang
berturut-turut yang tidak berbeda.
terjadi ketika nilai yang diukur
(measurand) berubah pada nilai output
pembacaan tertentu diluar kondisi
lingkungan yang telah ditetapkan
(standard/ ambient).
e. Expected value: Nilai yang dirancang
l. Histeresis: variabel yang diukur
atau nilai paling mungkin yang
(measurand) oleh instrumen pada arah
diharapkan untuk diperoleh.
membesar (naik/maju) dan mengecil
f. Error: deviasi/simpangan dari nilai
(turun/mundur) menghasilkan nilai
sebenarnya (true/actual value) dari nilai
yang diinginkan (desired value). pembacaan pada instrument tidak saling
berimpit (coincident).
m. Dead Space: didefinisikan sebagai
kisaran (range) dari perbedaan variabel
yang diukur (measurand/input) yang
tidak menghasilkan nilai pembacaan
pada instrumen (output)
2. Sensor ultrasonic (mengirimkan
gelombang dan menangkap
2.3 KARAKTERISTIK DINAMIS
gelombang pantul untuk
INSTRUMEN
mendeteksi adanya gerakan).
Menunjukkan seberapa baik respon sensor 3. Sensor microwave (mengirimkan
terhadap perubahan pada inputnya secara sinyal microwave dan menangkap
kontinyu dan teratur. Dilakukan dengan pantulannya dari objek yang
memberikan input step dan sinusoidal. Jika bergerak).
sensor berorde satu, parameter yang
diamati : rise time, time constant, dan dead 2.5 Sensor PIR
time.
Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)
o Rise Time : waktu yang diperlukan agar adalah sebuah sensor yang biasa digunakan
output mencapai 10 – 90% dari respon untuk mendeteksi keberadaan manusia.
penuh saat diberikan input step. Aplikasi ini biasa digunakan untuk system
o Time Constant : waktu yang diperlukan alarm pada rumah-rumah atau perkantoran.
output untuk mencapai 63.2% dari nilai Sensor PIR adalah sebuah sensor yang
maksimal yang mungkin. menangkap pancaran sinyal inframerah
o Dead time : waktu yang diperlukan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia
output untuk mulai berubah. maupun hewan. Sensor PIR dapat
o Jika sensor berorde dua, parameter yang merespon perubahan-perubahan pancaran
diamati : damping coefficient, resonant sinyal inframerah yang dipancarkan oleh
frequency, settling time, dan percent tubuh manusia.
overshoot.
o Damping coeffecient dan resonant
frequency menentukan bentuk dan
waktu respon sensor.
o Settling time adalah waktu yang
diperlukan sampai terbentuk output
yang diinginkan.
o Percent Overshoot adalah besarnya
lonjakan respons output dibanding
kondisi stabil.

2.4 Motion Detected


Motion Detected atau detector gerakan
adalah kumpulan perangkat yang berisi
sensor elektronik yang mendeteksi Gambar 1. Sensor PIR
perubahan kondisi berdasarkan Prinsip kerja sensor ini yaitu ketika
pergerakkan di dalam bidang pandang. seseorang berjalan melewati sensor, sensor
Pada dasarnya ada tiga jenis sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah
sebagai mata: pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia
yang memiliki suhu yang berbeda dari
1. Sensor infra merah pasif lingkungan sehingga menyebabkan
(mendeteksi panas tubuh). material pyroelectric bereaksi
menghasilkan arus listrik karena adanya Gambar 2. Arduino Uno R3
energi panas yang dibawa oleh sinar
inframerah pasif tersebut. Kemudian
sebuah sirkuit amplifier yang ada
menguatkan arus tersebut yang kemudian
dibandingkan oleh comperator sehingga
2.7 Modul I2C
menghasilkan output.
Inter Intergrated Circuit atau sering
2.6 Arduino disebut I2C adalah standar komunikasi
Arduino Uno R3 adalah papan serial dua arah menggunakan dua saluran
pengembangan mikrokontroler yang yang didesain khusus untuk mengirim
berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno maupun menerima data.
memiliki 14 digital pin input / output (atau LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah
biasa ditulis I/O, dimana 14 pin diantaranya satu jenis display elektronik yang dibuat
dapat digunakan sebagai output PWM dengan teknologi CMOS logic yang
antara lain pin 0 sampai 13), 6 pin input bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
analog, menggunakan crystal 16 MHz tetapi memantulkan cahaya yang ada di
antara lain pin A0 sampai A5, koneksi sekelilingnya terhadap front-lit atau
USB, jack listrik, header ICSP dan tombol mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD
reset. Hal tersebut adalah semua yang berfungsi sebagai penampil data baik dalam
diperlukan untuk mendukung sebuah bentuk karakter, huruf, angka, ataupun
rangkaian mikrokontroler. Spesifikasi grafik.
arduino uno R3 dapat dilihat pada tabel dan
arduino uno R3 dapat dilihat pada gambar
2.

Gambar 3. Modul I2C dan LCD 16x2


Adapun fitur yang disajikan dalam LCD
ini adalah:
1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
3. Terdapat karakter generator
terprogram.
Tabel 1. Spesifikasi Arduino Uno R3 4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit
dan 8-bit.
5. Dilengkapi dengan back light.

2.8 Arduino IDE


IDE (Integrated Development
Environment) adalah sebuah perangkat
lunak yang digunakan untuk
mengembangkan aplikasi mikrokontroler
mulai dari menuliskan source program,
kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji Konsep pendeteksian ini menggunakan
coba secara terminal serial. konsep penangkapan suhu tubuh manusia
oleh sensor, dan memerlukan tegangan
sebesar 5V.
3.2 Perancangan dan Pembuatan Sistem
Dengan mengetahui konsep pendeteksian
gerak, maka dapat dilakukan perancangan
dan pembuatan alat untuk mendeteksi
adanya gerakan.

4. SPESIFIKASI
Gambar 4. Arduino IDE
4.1 Konfigurasi Sistem
2.9 LED
Light Emitting Diode atau yang biasa
disingkat dengan LED merupakan
komponen atau rangkaian elektronika yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik
saat diberi tegangan maju. LED adalah
golongan keluarga Dioda yang dibuat dari
bahan semikonduktor. Dan warna dari
cahaya yang dipancarkan oleh LED ini
sangat tergantung dengan jenis bahan
semikonduktor yang digunakan. Disebut
monokromatik karena dioda LED hanya
memancarkan satu warna saja.

5. PERANCANGAN SISTEM

Gambar 5. LED

3 SISTEMATIKA Gambar 11. Rangkaian yang digunakan


untuk percobaan
3.1 Konsep Mendeteksi Gerakan
Gambar 12. Rangkaian pada software
fritzing Gambar 3. LED sebagai indikator selain LCD

6. HASIL DAN ANALISIS


6.1 HASIL

Gambar 4.. Kondisi saat sensor mendeteksi adanya


pergerakan

Gambar 1. Penampilan Keseluruhan alat

Gambar 2. Kondisi saat sensor tidak mendeteksi


adanya pergerakan

Gambar 5. Hasil pembacaan dari Serial Monitor


Minimal Maksimal (repeatability) sebuah pengukuran,
Hasil jarak sebagai contoh pembacaan berturut-
deteksi 2cm 240cm turut yang tidak berbeda.
sensor
Table 1. Berdasarkan uji coba yang dilakukan

Probe Kondisi Tegangan


(+) & (-) LOW 4,8V
(-) & Out LOW 0V
(+) & Out LOW 4,8V
(+) & (-) HIGH 4,6V
(-) & Out HIGH 3V
(+) & Out HIGH 1,4V
Table 2. Hasil pengukuran tegangan terhadap
kondisi pembacaan pada sensor

6.2 ANALISIS
Table 6. Hasil yang didapat pada uji sensor
Berdasarkan hasil diatas dapat kami
analasis bahwa alat pendeteksi gerakan ini Berdasarkan hasil dapat
dapat mendeteksi pergerakan manusia disimpulkan bahwa sensor ini
dalam range terdekat yaitu 2cm dan terjauh memiliki kepresisian, karena sensor
yaitu 240cm, hasil inin didapatkan pada selalu dapat membaca pergerakan
saat pengujian alat. Tapi kemungkinan yang ada dalam range dan tidak
sangat besar bahwa sensor yang berbeda-beda.
diaplikasikan pada alat ini mampu
6.3.2 Range
mendeteksi pergerakan manusia sampai
Range atau Span: menunjukan
jarak 7meter sesuai pada datasheet yang
kisaran (range) dari nilai minimum
ada.
sampai dengan nilai maksimum
yang dapat diukur oleh instrument
Pada pengukuran tegangan terhadap
Pada sensor konduktifitas yang
kondisi sensor pun dapat kami analisis
telah dibuat oleh praktikan,
mengapa pada saat kondisi LOW tegangan
praktikan membatasi nilai yang
pada pin (+) & (-) dan (+) & Out memiliki
dapat diukur oleh instrumen pada
tegangan 4,8V ini dikarenakan sensor
rentang 2cm – 240cm.
belum mendeteksi pergerakan yang
menyebabkan tidak adanya tegangan atau
6.3.3 Expected Value
arus yang masuk pada sensor. Selanjutnya
Dimana kami memperoleh nilai
pada kondisi HIGH tegangan pada pin (+)
& Out 3V dan (+) & Out 1,4V. Perbedaan yang dirancang atau nilai paling
ini dikarenakan sensor sudah mendeteksi mungkin yang diharapkan untuk
pergerakan dan sensor pun sudah diperoleh oleh sensor yaitu dengan
mengkonsumsi tegangan atau arus sehingga cara mengukur kemampuan sensor
tegangan pun berkurang. dalam mendeteksi gerakan
berdasarkan jarak yang dapat
6.3 Karakteristik terbaca oleh sensor. Pada pengujian
6.3.1 Presisi kami memakai 2 variabel jarak
Presisi merupakan sebuah ukuran yaitu 2cm dan 240cm.
konsistensi atau keterulangan
6.3.4 Sensitivitas terhadap gangguan INOVTEK POLBENG. 2017; Vol. 07,
Pada dasarnya sensor ini memang No. 1
sensitive terhadap gangguan 3) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Passiv
terutama dengan suhu panas yang e_infrared_sensor
dapat terbaca pada infrared. Pada diakses pada tanggal 25 Desember
saat melakukan percobaan sensor 2018
ini kami mengujinya denga 4) http://e-
menggerakan handphone pada belajarelektronika.com/sensor-gerak-
sensor dan ternyata sensor pun aktif pir-passive-infra-red/
karena panas yang dihasilkan oleh diakses pada tanggal 25 Desember
handphone ini dapat terbaca oleh 2018
sensor. 5) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ardui
no
7. Kesimpulan diakses pada tanggal 25 Desember
Berdasarkan hasil dari tugas besar 2018
instrumentasi ini, kami dapatkan beberapa
kesimpulan:
1. Jarak pembacaan sensor dan lama Lampiran
waktunya sensor menghasilkan
output pembacaan ketika ada
pergerakan dapat diatur dengan 2
variabel resistor yang ada pada
badan sensor.
2. Range pengukuran dari alat ukur
ini mulai dari 2cm sampai dengan
240cm (berdasarkan hasil yang
didapat pada saat uji coba).
3. Sensor ini memiliki kepresisian
karena hasil pembacaannya selalu
sama ketika diuji coba.

Daftar Pustaka
1) Edi Putra Dewa, Rikie
Kartadie.”Integrasi Sensor Gerak dan
Ponsel pada Arduino Sebagai Sistem
Kontrol Keamanan Rumah”. Jurnal
Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran
Informatika. Volume 01, Nomor 02,
Desember; 30-37
2) Siti Ahadiah, Muharnis.”Implementasi
Sensor PIR pada Peralatan Elektronik
Berbasis Microcontroller”. Jurnal
Data Sheet Sensor PIR
Source code Sensor PIR

Anda mungkin juga menyukai