Baterai
Akumulator atau biasa dikenal Baterai merupakan sebuah sel listrik yang didalamnya terjadi proses
elektrokimia yang bersifat berbalikan ( Reversible ) dengan tingkat efisiensi yang tinggi . Proses
Elektrokimia Reversible ini berarti pada bagian dalam baterai terjadi proses pengkonversian kimia
menjadi tenaga listrik atau disebut Proses Pengosongan ( Discharge ) , dan begitupun sebaliknya
proses pengkonversian dari tenaga listrik menjadi kimia atau disebut Proses Pengisian kembali
( Charge ) dengan regenerasi beberapa elektroda yang digunakan , yaitu menyalurkan arus listrik
dengan arah polaritas yang berlawanan dalam sel . Jenis baterai yang digunakan yaitu Storage
Battery yang merupakan baterai yang dapat digunakan secara berulang pada keadaan sumber listrik
AC keadaan gangguan . Pada tiap sel baterai terdiri dari 2 jenis elektroda yaitu Elektroda Negatif dan
Elektroda Positif yang masing - masing dimasukkan dalam larutan kimia . Menurut pemakaiannya ,
jenis baterai dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Tetap ( Stationary ) dan Dapat Berpindah -
pindah ( Portable ) .
Proses yang terjadi pada baterai dibedakan menjadi dua yaitu Proses Pengisian ( Charge ) dan Proses
Pengosongan ( Discharge ) .
Pada proses ini berlangsung apabila sel dihubungkan dengan suplai daya maka elektroda positif
berubah menjadi anoda , sedangkan elektroda . negative berubah menjadi katoda . Proses nya dapat
dilihat seperti skema 3.5 dibawah ini .
Pada proses ini terjadi apabila sel dihubung pada beban , kemudian electron berjalan dari anoda ke
katoda melalui beban , lalu ion - ion negative akan mengarah ke anoda , sedangkan ion - ion positif
menuju ke katoda . Prosesnya dapat dilihat seperti Skema 3.6 dibawah ini .
Pada proses charge , proses kimia yang berlangsung yaitu sebagai berikut :
Arah aliran electron menjadi berlawanan arah yaitu mengalir dari anoda ke katoda melalui power
suplai
Dapat diketahui bahwa proses kimia yang terjadi saat proses Charge merupakan kebalikan dari
Proses Discharge . . •
Menurut penggunaannya , Jenis Baterai yang sering digunakan dalam unit pembangkitan yaitu jenis
baterai basah yang menggunakan larutan kimia , dapat dibagi dua yaitu baterai basa ( Alkaline ) dan
baterai asam ( Lead acid ) , dan jenis baterai kering Lithium yang dapat dijelaskan sebagai berikut .
A. Baterai Basah
1 . Baterai Basa / Alkali ( Alkaline Storage Battery )
Baterai Basa atau Baterai Alkani merupakan Baterai yang menggunakan bahan elektrolit
berupa larutan alkali atau larutan Potassium Hydroxide yang terdiri atas Nickel - Cadmium
Alkaline Battery ( Ni - Cd battery ) dan Nickel - Iron Alkaline Battery ( NiFe battery ) yang
mana dapat dilihat seperti gambar berikut .
Gambar 3.7 Nickel - Iron Alkaline Battery ( NiFe battery )
Gambar 3.8 Nickel - Cadmium Alkaline Battery ( Ni - Cd battery)
Namun , jenis baterai yang biasa digunakan di unit pembangkit PLN adalah jenis baterai
Nickel - Cadmium ( Ni - Cd battery ) yang memiliki ciri - ciri antara lain :
1 ) Umur pada baterai tergantung pemeliharaan dan saat operasi , umumnya dapat bertahan
hingga 15 - 20 tahun dengan syarat suhu tidak lebih dari 20 derajat celcius . •
2 ) Memiliki tegangan nominal per sel sebesar 1,2 Volt DC
3 ) Tegangan saat pengisian per sel sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan operasi pabrik
pembuat baterai . Dengan tegangan pengisian :
• Pengisian awal atau Intial Charge yaitu sebesar 1,6-1,9 Volt
•Pengisian secara Floating yaitu sebesar 1,40-1,42 Volt
•Pengisian secara Equalizing yaitu sebesar 1,45 Volt
•Pengisian secara Boosting yaitu sebesar 1,50 -1,65 Volt
4 ) Berat jenis dari elektrolit nilainya tidak sebanding dengan jumlah kapasitas baterai
5 ) Tegangan saat Discharge per sel yaitu sebesar 1 Volt ( reff . Hoppeke & Nife ) .
Baterai asam merupakan jenis baterai basah yang menggunakan bahan elektrolit berupa larutan
asam belerang atau larutan H₂SO . ( Sulfuric Acid ) . Pada bagian dalam baterai asam ( Lead Acid )
terdapat elektroda yang mana terdiri atas clan timah murni Pb ( Lead Sponge ) sebagai kutub
negative atau katoda sedangkan plat - plat timah peroksida PbO₂ ( Lead Peroxide ) sebagai kutub
positif atau anoda .
Baterai asam memiliki ciri - ciri umum tergantung dari pabrik pembuat yaitu antara lain
1 ) Umur dari baterai tergantung pada saat pemeliharaan dan operasi , pada umumnya dapat
bertahan hingga 10 - 15 tahun dengan syarat suhu tidak lebih dari 20 derajat celcius .
3 ) Tegangan saat Charge per sel sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan operasi dari pabrik
pembuat baterai , dengan nilai tegangan pengisian sebagai berikut :
5 ) Berbeda dengan baterai alkali , baterai asam memiliki nilai berat jenis . dari elektrolit sebanding
dengan jumlah kapasitas baterai .
6 ) Ukuran baterai per sel nya pada baterai asam lebih besar jika dibanding baterai alkali .
7 ) Suhu elektrolit mempengaruhi nilai berat jenis elektrolit , semakin rendah suhu elektrolit maka
semakin tinggi nilai berat jenisnya begitu pun sebaliknya .
8 ) Tegangan saat Discharge per sel yaitu sebesar 2,0 Volt - 1,8 Volt ( reff . Hoppeke & Nife ) .
B. Baterai Kering
Baterai Lithium merupakan jenis baterai kering dimana menggunakan bahan berupa lon lithium .
Bagian katoda maupun anoda pada baterai lon lithium terbuat dari bahan oksida lithium dan
karbon . Pada bagian elektrolit terbuat dari bahan berupa garam lithium . Pada bagian katoda , dapat
terbuat dari salah satu jenis bahan berikut yaitu lithium oksida mangan ( LiMn204 ) , lithium kobalt
oksida ( LiCoO₂ ) , atau bahan lithium besi fosfat ( LiFePO4 ) . Elektrolit yang biasa dipergunakan yaitu
garam lithium diantaranya Lithium Perklorat ( LICIO ) , Lithium hexafluorophosphate ( LiPFs ) . dan
Lithium Tetrafluoro horate ( LiBF4 ) , yang mana dilarutkan dengan menggunakan pelarut organic
contohnya dimetil karbonat , dietil karbonat dan sebagainya . Baterai Kering Lithium dapat dilihat
seperti gambar berikut
Menurut Konstruksinya , jenis - jenis baterai dapat dibedakan menjadi 3 jenis baterai antara lain
sebagai berikut :
1. Elektroda
Pada tiap sel baterai terdapat 2 jenis elektroda yaitu Elektroda Negatif dan Elektroda Positif
yang dimasukkan ke dalam suatu larutan kimia . Masing masing elektroda baik positif maupun
negative terdiri datas dua komponen bahan seperti :
1. Grid
Grid merupakan fiber atau rangka besi yang berfungsi menjadi tempat material aktif .
2. Material Aktif
Material aktif merupakan material yang dapat bereaksi secara kimia pada saat pengosongan
/ Discharge untuk menghasilkan energi listrik . Grid dan Material aktif dapat dilihat seperti
gambar dibawah ini .
Gambar 3.18 A ) Plat Grid , B ) Grid Rangka Besi , dan C ) Material Aktif
2. Elektrolit
. Elektrolit merupakan suatu larutan senyawa kimia yang mengandung muatan listrik positif dan
muatan listrik negative sehingga dapat menghasilkan arus listrik . Bagian yang memiliki muatan
positif adalah ion positif sedangkan bagian yang memiliki muatan negative adalah ion negative . Ion -
ion ini mempengaruhi besar nya daya hantar listrik , semakin banyak ion - ion yang dihasilkan maka
semakin besar pula daya hantar listrik dan sebaliknya . Pada baterai terdapat 2 ( dua ) macam
larutan elektrolit antara lain :
Larutan Alkali atau Kalium Hidroxide ( KOH ) yang terdapat pada Alkali / Alkaline Storage Battery
Larutan Asam Sulfat atau Asam Belerang ( H₂SO4 ) yang terdapat pada Lead Acid Battery .