Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MACAM-MACAM BATERAI / ACCU

Disusun untuk memenuhi tugas portofolio mata pelajaran kimia

Guru Mapel : Drs. H. Jaka Mulyono

DISUSUN OLEH:

NAMA: NABILATUL WAHIDAH (XII IPA 3)


NISN/NIS : 0068745513/1331133010001210095
KELAS : XIl IPA 3

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 CILACAP
JL.RAYA KALISABUK KM. 15 TELP (0282)5263586 CILACAP 53274

TAHUN PELAJARAN 2023-2024


BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN BATERAI

Baterai merupakan obyek kimia penyimpan arus listrik. Dalam sistem solar cell, energi listrik dalam
baterai digunakan pada malam hari dan hari mendung dikarenakan intensitas sinar matahari bervariasi
sepanjang hari. Baterai memberikan energi yang konstan. Alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi
dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang
karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), pasta
sebagai elektrolit (penghantar).

Reaksi yang terjadi didalam baterai adalah reaksi elektrokimia dimana reaksi kimia yang dapat
menghasilkan electron, pada baterai memiliki dua terminal, Terminal pertama bertanda positif (+) dan
terminal kedua bertanda negatif (-). Elektron-elektron dikumpulkan pada kutub negatif. Jika kita
menghubungkan kabel antara kutub negatif dan kutub positif maka elektron akan mengalir dari kutub
negatif ke kutub positif dengan cepatnya. Selain kabel, sebuah penghubung atau Load dapat berupa light
bulb, sebuah motor atau sirkuit elektronik seperti radio.

Reaksi kimia pembentukan listrik:

Pada saat baterai dipakai maka pada permukaan plat timbul PbSO4 (Timah Sulfat) Dan plat akan
berkarang, disebut sebagai terjadinya sulfonasi. Pori-pori pada plat akan tertutup sehingga electrolyte
tidak bisa mengalir dengan lancar dan electrolyte menjadi tidak asam karena SO, terikat pada timah. Pada
recharging (baterai kembali di charge) terjadi sebaliknya, PbSO4, akan terurai menjadi Pb dan SO4 dan
SO4akan terikat kembali dengan H sehingga terjadi lagi H-SO4, larutan electrolyte akan kembali menjadi
asam. Tetapi PbSO4 yang larut kembali ke dalam electrolyte menjadi Pb dan H ₂SO4 tidak terjadi
seluruhnya, masih ada tersisa kristal PbSO4 yang melekat pada plat elemen, dan semakin lama akan
semakin menebal. Hal inilah yang menyebabkan baterai lemah atau malah mati sama sekali. Kadar asam,
pada kondisi fully charge jadi tidak bisa kembali pada angka 1,265, karena tidak semua PbSO4 larut.

Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang
berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga
dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer
yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang
(rechargeable battery).
B. PRINSIP KERJA BATERAI

Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi
kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektrokimia (redoks: reduksi
oksidasi). Baterai terdiri dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia. Sel baterai tersebut elektroda elektroda. Elektroda negatif disebut katoda,
yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda, yang berfungsi sebagai
penerima elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub
negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari katoda menuju anoda. Terdapat dua proses yang
terjadi pada baterai:

1. Proses Pengisian proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.


2. Proses Pengosongan: proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik.

C. FUNGSI BATERAI

 Lapisan zink (Zn) yang berfungsi sebagai anoda atau kutuh negatif, dimana lapisan ini dilapisi
oleh selubung baja
 Karbon yang berfungsi sebagai katoda atau kutub positif. Karbon diletakkan di tengah sel dan
terhubung pada tonjolan logam di bagian luar atas baterai.
 Ruang antara batang karbon dan lapisan zink diisi pasta amonium klorida (NHCI) dan zink
klorida (ZnCl2).

Jika bicara fungsi dari baterai ini bisa dibilang sebagai penghantar listrik ke suatu benda, sehingga benda
yang dialiri dengan arus listrik, maka bisa bekerja dengan optimal. Dari proses inilah, maka bisa dibilang
kalau fungsi baterai sangatlah penting dalam benda yang perlu dialiri listrik. Meskipun seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi, bisa membuat suatu benda dapat bekerja dengan baik tanpa adanya
baterai, tetapi penggunaan baterai ini masih tetap terus digunakan. Misalnya, pada handphone, laptop, dan
sebagainya.

Sederhananya, dengan adanya baterai tentu saja memungkinkan pengguna menghidupkan atau
mengoperasikan perangkat tertentu tanpa harus mencolok langsung pada sumber arus listrik.

Selain itu, dapat dikatakan juga kalau fungsi dari baterai adalah untuk menyediakan atau menyuplai
energi listrik bagi alat elektronik tanpa harus tersambung ke listrik.
BAB II

ISI

A. MACAM MACAM BATERAI

Berdasarkan bahan kemampuannya, baterai hanya ada 2 jenis. Pertama jenis baterai yang hanya sekali
pakai (single-use battery), dan kedua jenis baterai yang bisa di isi ulang (rechargeable batteries).

Kemudian dari kedua jenis baterai tersebut, terdapat lagi berbagai macam jenis baterai dengan bahan dan
ketahanan yang berbeda-beda. Dan untuk Jenis-Jenis Baterai Yang Sekali Pakai (single-use battery) ada;

1. Baterai Zinc-Carbon. Atau sering disebut juga baterai Heavy Duty. Ini merupakan jenis baterai yang
paling murah, dan ketahanan paling rendah. Kenapa di sebuat Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)?
Karena bagian negatif yang menjadi pembungkus baterai itu terbuat dari seng (zinc), dan bagian
positifnya terbuat dari karbon (carbon).

2. Baterai Alkaline. Dibandingkan dengan Baterai Zinc-Carbon, baterai alkaline jauh lebih tahan lama
dan tentu saja jauh lebih mahal. Nama Alkaline sendiri diambil dari “Alkali”, yang merupakan bahan
elektrolit Potassium hydroxide, yang digunakan pada baterai tersebut.

3. Baterai Lithium. Baterai lithium adalah yang paling kuat diantara baterai sekali pakai lainnya. Dapat
bertahan 10 tahun, dan berkeja pada suhu yang rendah. Karena ketahanannya, sering digunakan pada
memori backup komputer dan juga jam tangan. Baterai lithium biasa dibentuk seperti uang logam, dan
sering disebut baterai koin atau baterai kancing.
4. Baterai Silver Oxide. Termasuk kedalam baterai yang mahal, ini disebabkan karena mahalnya harga
perak (silver). Dari bentuk yang kecil dan ringan, baterai silver oxide dapat menghasilkan energi yang
tinggi. Sama seperti baterai lithium, sering disebut baterai koin atau baterai kancing. Penggunaannya pada
jam tanggan, dan yang lebih tingginya pada aplikasi militer.

5. Baterai Zinc Air Cell. Merupakan baterai standart yang digunakan pada alat bantu dengar. Sangat tahan
lama, dan hanya memiliki anoda, katodanya memanfaatkan udara disekitar.

Kemudian untuk Jenis-Jenis Baterai Yang Bisa Di Isi Ulang (rechargeable) ada:

1. Baterai Rechargeabel Alkaline. Adalah jenis baterai Alkaline yang bisa di isi ulang, dan yang paling
murah diantara semua baterai jenis rechargeable. Tapi jumlah banyaknya di charge adalah yang paling
rendah, hanya sekitar 25 kali atau lebih.

2. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium). Terbuat dari elektrolit Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic
Cadmium, merupakan baterai yang kuat untuk jenis rechargeable. Hanya kekurangannya lebih cepat
habis, dan harus lebih banyak di charge ulang. Bahkan ketika tidak digunakan, listrik yang tersimpan
akan berkurang setiap bulannya. Terus baterai ini juga mengandung racun yang membahayakan manusia.
Sampahnya dilarang dibuang disembarang tempat. Tapi sekarang baterai Ni-Cd sudah dilarang untuk
digunakan.
3. Baterai Ni-Mh (Nickel-Metal Hydride). Mempunyai kapasitas lebih tinggi dibandingkan dengan Ni-
Cd, dan tidak memiliki racun, tapi masih ada zat lain yang lumayan membahayakan. Kemudian
penurunan daya listrik perbulannya lebih banyak dibandingkan Ni-Cd. Banyak digunakan pada kamera
dan radio komunikasi.

4. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion). Daya tahannya lebih tinggi, dan tingkat penurunan daya saat tidak
digunakan lebih rendah. Kemudian lebih ramah lingkungan, tapi masih tetap ada zat berbahaya untuk
manusia. Banyak sekali digunakan pada handphone, pada laptop, dan berbagai perangkat portabel
lainnya.

5. Baterai Li-Po(Lithium-Polimer). Dibandingkan dengan Li-Ion, baterai Li-Po memiliki daya tahan jauh
lebih baik terutama saat panas. Dan bisa karena bahannya terbuat dari senyawa polimer, bentuknya bisa
flexsibel. Hanya saja lebih mahal dan masih jarang ditemukan dipasaran.

6. Baterai Lead Acid. Biasanya dipanggil aki, banyak digunakan pada kendaraan bermotor. Bentuknya
besar dan berat, tidak mungkin dipasang di perangkat portabel. Tapi masih sangat dibutuhkan untuk
membuat robot mobile, yang berukuran besar dan membutuhkan daya yang tinggi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Baterai merupakan alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi serta mengeluarkan tenaganya dalam
bentuk listrik. Dalam kehidupan sehari hari banyak sekali penggunaan baterai. Akan tetapi tidak semua
orang tau pengertian dari baterai itu sendiri, padahal hampir semua perangkat elektronik yang portabel
seperti diantaranya Handphone, Laptop, Senter, juga Remote Control menggunakan Baterai sebagai
sumber listriknya.

Pada umumnya, baterai terdiri dari 2 Jenis utama yaitu:

1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)


2. Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang/Rechargeable)

B. DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/365854937/Makalah-Baterai

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-baterai/

Anda mungkin juga menyukai