Anda di halaman 1dari 6

Baterai

Apa itu Baterai?

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan energi dalam bentuk
kimia kemudian diubah menjadi energi listrik untuk memperoleh arus listrik yang diperlukan
sehingga dapat digunakan diperangkat elektronik.

(dari sekian banyak sumber energi, baterai termasuk bagian yang memiliki peranan sangat
besar bagi kebutuhan manusia. Baterai merupakan salah satu sumber energi listrik yang
sangat diandalkan untuk mengoperasiakn peralatan elektronik yang bersifat portable atau
dapat dibwa kemana mana.)

Fungsi Baterai

Pada dasarnya, fungsi utama baterai adalah sebagai sumber energi


bagi peralatan elektronik.  Baterai berfungsi untuk menyimpan dan
menyalurkan energi listrik untuk peralatan elektronika

(Namun demikian, bila diuraikan lebih detail fungsi baterai


berbeda-beda sesuai dengan jenis baterai tersebut. Misalnya pada
baterai untuk kendaraan atau biasa disebut dengan aki. Fungsi
baterai pada kendaraan ini yaitu untuk menstabilkan tegangan
listrik saat kendaraan dinyalakan.)
Jenis jenis baterai

Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit
yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau
disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama
yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder
yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).

1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)

a. Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)

contohna gambar

b. Baterai Alkaline (Alkali)

c. Baterai Lithium

d. Baterai Silver Oxide


2. Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang/Rechargeable)

a. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)

b. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)

c. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)

d. Baterai Lead acid

(nah yang kita akan bahas adalah Baterai Lead acid atau asam timbal yang
diandalkan dan digunakan pada dunia otomotif. Sesuai dengan namanya jenis ini
menghasilkan listrik dengan cara reaksi elekro-kimia yang menggunakan cairan
asam kuat biasanya H2SO4-asam sulfat)

Cara kerja

Jika dibandingkan dengan baterai berbahan dasar nikel dan lithium, aki/lead acid
memiliki bobot yang berat dan tidak terlalu tahan dalam kondisi deep cycle (kondisi
dimana battery kosong dan diisi kembali sampai penuh).

Setiap siklus pengisian dari kosong (discharge/charge) dapat secara permanen


menurunkan kapasitasnya dalam jumlah kecil.

Hal ini terjadi karena pada setiap siklus pengisian dari kosong ke penuh dapat
membuat terjadinya korosi pada elektroda positif, mengurangi efektifitas bahan
aktifnya dan juga terjadi ekspansi pada lempeng positifnya.

Hal inilah yang membuat battery lead acid harus selalu disimpan dalam keadaan
penuh (fully charge).

Namun karena sifat ini jugalah yang membuat battery ini sangat cocok digunakan
untuk kendaraan bermotor.

(FYI: Kendaraan bermotor pada saat menyala akan terus menerus mengisi aki
sehingga kondisinya akan selalu penuh).

Tambahan deui euy!!!! Cara kerjana

Jenis jenis baterai aki/Lead acid.

(pada umumnya aki terbagi menjadi 2 jenis; )

1. Flooded (Basah)
2. Sealed Lead Acid (Kering

Berbeda dengan aki basah yang merendam pelat dalam cairan elektrolit, aki jenis ini
menggunakan elektrolit yang dapat meresap ke dalam separator atau pemisah
antara kutub positif dan negatifnya, prinsip mirip dengan battery berbahan nikel
dan lithium serta tidak memerlukan penambahan cairan. Hal ini secara teori
membuat aki jenis ini dapat diletakkan secara bebas orientasinya tanpa takut cairan
di dalamnya tumpah & kita juga tidak perlu repot-repot merawatnya. Terdapat 2
jenis bahan yang digunakan sebagai pengganti cairan elektrolit yaitu gel dan AGM
(absorbent glass mat). Tipe gel yang digunakan adalah silika yang dapat membuat
cairan elektrolit menjadi berbentuk pasta. Sedangkan AGM menggunakan
lembaran kaca yang didesain khusus untuk menahan cairan elektrolit pada
tempatnya. Tipe aki ini memiliki keunggulan dibandingkan tipe flooded seperti
resistansi internal sangat rendah, dapat menyalurkan arus listrik yang besar sesuai
dengan kebutuhan, umur pakai relatif panjang meskipun digunakan untuk
keperluan deep cycle.menjadigkan peruntukannya dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu

1. Baterai aki stater


2. Baterai deep cycle

Komponen baterai

Plat

Terdapat 2 buah plat baterai yaitu plat positif dan plat negatif. Bahan yang digunakan
untuk membuat plat positif adalah antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif oksida timah
(lead dioxide, PbO2) yang memiliki warna cokelat. Sedangkan plat negatif terbuat dari
sponge lead (Pb) yang memiliki warna abu-abu. Kemampuan dari baterai untuk dapat
mengalirkan arus dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran dari plat baterai tersebut, Semakin
besar plat-plat baterai dan semakin banyak plat-plat baterai maka semakin besar pula arus
yang dapat dihasilkan.

Kotak baterai

Kotak baterai merupakan bagian yang berfungsi untuk menampung elektrolit dan
elemen baterai. Pada baterai, ruangan di dalam kotak baterai dibagi menjadi 6
bagian atau 6 sel. Pada kotak baterai juga terdapat tanda batas permukaan atas
(upper level) dan tanda permukaan bawah (lower level). Selain itu, juga terdapat
spesifikasi baterai yang ditulis pada kotak baterai.

Elektrolt
Kotak baterai merupakan bagian yang berfungsi untuk menampung elektrolit dan
elemen baterai. Pada baterai, ruangan di dalam kotak baterai dibagi menjadi 6
bagian atau 6 sel.
Pada kotak baterai juga terdapat tanda batas permukaan atas (upper level) dan
tanda permukaan bawah (lower level). Selain itu, juga terdapat spesifikasi baterai
yang ditulis pada kotak baterai

Cara kerja
Dalam prosesnya, ada dua istilah dalam aki atau baterai kendaraan.

1. Discharge

Discharge adalah proses pengeluaran arus listrik dari baterai. Proses


discharge ini secara otomatis akan terjadi apabila rangkaian kelistrikan dalam
posisi tertutup (rangkaian positif dan negative baterai terhubung). Akibat dari
proses discharge ini akan menguras daya listrik didalam baterai sehingga aki
akan kosong.

2. Recharge

Recharge adalah proses pengisian arus kedalam aki, proses ini mirip seperti
saat anda melakukan pengisian daya ponsel. Dimana arus akan dialirkan
menuju terminal negative dan positif lalu daya baterai akan kembali terisi.
Sehingga nantinya aki kembali bisa digunakan.

Proses recharge ini, juga secara otomatis aktif saat mesin dihidupkan. Ini
karena proses recharge menggunakan altenator sebagai pengisi daya aki.

Oleh sebab itu, meski aki mobil atau motor kita tidak pernah di charge, aki
tidak akan tekor.
1. Reaksi kimia aki saat pengeluaran

Secara sederhana aki terdiri dari larutan elektrolit (H 2SO4), plat positif (PbO2),
dan kutub negative (Pb).

Saat pengeluaran arus maka akan terjadi reaksi kimia seperti berikut :

PbO2 + 2H2SO4 + Pb = PbSO4 + PbSO4 + 2H2O


Reaksi tersebut bisa dibaca, saat arus listrik keluar maka oksigen (O 2) pada
plat positif akan terlepas sehingga plat positif berangsung menjadi Pb.
Saat itu pula larutan elektrolit akan terurai. Larutan elektrolit ini terdiri dari air
dan asam sulfat, asam sulfat akan menempel pada terminal baterai negative
(Pb) dan plat positif (yang menjadi Pb karena oksigen terlepas).

Sehingga, saat aki terus digunakan maka larutan didalam aki akan menjadi
hanya air.

Saat ini terjadi, maka aki sudah sangat lemah dan aki tidak dapat
mengeluarkan arus lagi. Kalau kondisinya sudah seperti ini, maka langkah
pengisian harus dilakukan.

2. Reaksi aki saat pengisian arus

Proses recharge atau pengisian dilakukan untuk mengembalikan kondisi aki


ke posisi semula, artinya mengembalikan asam sulfat yang menempel pada
plat aki agar kembali terlarut dalam air serta mengikat oksigen pada plat
positif.

Reaksi aki saat proses pengisian arus akan seperti ini ;

PbSO4 + PbSO4 + 2H2O = PbO2 + 2H2SO4 + Pb

Saat arus listrik dari sumber listrik dihubungkan ke plat aki, maka molekul air
akan terurai menjadi oksigen dan hydrogen.

Ion asam sulfat pada plat positif akan beralih ke plat negative dan Oksigen
akan melekat pada plat positif aki, sehingga plat positif kembali membentuk
PbO2.

Di sisi lain, ion hydrogen yang lebih dekat dengan plat negative akan menarik
ion asam sulfat (SO4-) sehingga larutan didalam aki kembali ke bentuk H 2SO.

Begitulah seterusnya proses aki tersebut berlangsung hingga aki tekor. Aki
tekor sebenarnya menunjukan kondisi dimana elektrolit aki dalam kondisi
kurang sempurna (berat jenis kurang), sehingga reaksi kimia tidak terjadi
seperti yang dituliskan diatas.

Anda mungkin juga menyukai