Anda di halaman 1dari 17

Kimia Analitik BAB I

PENDAHULUAN
Elektrokimia, dewasa ini merupakan kata yang sering didengar dan dipelajari di tengah hiruk-pikuk dunia modern. Sekalipun seringkali didengar, elektrokimia merupakan penemuan terbesar dalam kehidupan manusia. Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi kimia dan hubungannya dengan kerja listrik. Aplikasi ilmu ini adalah bentuk sel-sel elektrokimia, baik besar maupun kecil. Instrumen terpenting dalam sebuah sel elektrokimia adalah prinsip redoks, elektroda dan elektrolit. Dari jenis elektroda yang digunakan, dapat ditentukan potensial reduksi dalam sel. Jenis-jenis sel elektrokimia ada dua, yakni sel volta atau sel galvani dan sel elektrolisis. Sel galvanik adalah suatu sel elektrokimia yang terdari atas dua buah elektroda yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut. Sedangkan Jika pada sel elektrolitik diberikan perlakuan sebaliknya, dimana reaksi kimia yang terjadi dipaksakan untuk berlangsung ke arah nonspontan. Dalam sel elektrolitik, sumber energi luar digunakan untuk mendorong terjadinya reaksi kimia dalam arah yang berlawanan dengan reaksi yang berlangsung spontan. Selain itu ada juga sel Leclanche, dimana sel Leclanche ini disebut juga sebagai baterai dasar karena merupakan suatu jenis baterai dari hasil proses elektrokimia yang penggunaannya hanya sekali jika baterai itu telah tidak dapat terjadi proses elektrokimia lagi dan tidak dapat diisi ulang penggunaanya. Dalam makalah ini, hal yang dibahas adalah salah satu aplikasi sel elektrokimia yang sangat terkenal, yakni baterai mobil atau aki. Seperti halnya sel baterai yang yang lainnya sel aki juga memiliki anoda katoda dan juga elektrolit. Katoda dan anoda pada sel aki dipisahkan oleh sebuah pelat tipis timbal asam yang disebut sebagai separator. Katoda dan anoda pada sel aki ini terendam oleh larutan elektrolit. Sel aki biasanya terdiri dari timbal-asam, dan terbuat dari enam sel galvanik yang disusun secara seri untuk menghasilkan listrik sebesar 12 volt. Setiap sel dapat menghasilkan 2.1 volts sehingga untuk pengisian secara penuh total daya yang dapat dihasilkan sebesar 12.6 volts.

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik Selain itu, dibahas juga cara kerja baterai dan baterai NiCd secara singkat dan menyeluruh. Jenis baterai ada bermacam-macam, salah satunya ada baterai dari sel alkali primer dan baterai dari sel alkali sekunder. Sel alkali primer menggunakan sodium

hidroksida atau potasium hidroksida sebagai sel elektrolitnya. Kebanyakan sel alkali primer dibuat menggunakan seng sebagai anodanya, banyak jenis bahan katoda yang bisa digunakan. Sedangkan baterai alkali sekunder biasanya di produksi menggunakan mangan seng dioksida, meskipun ada juga yang menggunakan merkuri seng oksida. Baterai Nickle Cadmium atau yang lebih umum disingkat sebagai NiCd merupakan keluarga dari baterai alkaline, baterai ini memiliki kemampuan untuk dapat diisi ulang ( rechargeable battery ) untuk beberapa peralatan elektronika yang bersifat portable.

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik BAB II

ISI
TOPIK I

1. Bagaimana penjelasan setiap komponen dalam baterai mobil ini? Mengapa tegangan setiap sel sebesar 2.1 volt? a. Komponen dalam sel aki Seperti halnya sel baterai yang yang lainnya sel aki juga memiliki anoda katoda dan juga elektrolit. Katoda dan anoda pada sel aki dipisahkan oleh sebuah pelat tipis timbal asam yang disebut sebagai separator. Katoda dan anoda pada sel aki ini terendam oleh larutan elektrolit. Sel aki terdiri dari 6 sel galvanik. Satu sel galvanik terdiri dari anoda dan katoda serta separtor. Keenam sel galvanik ini tersusun secara seri dalam tabung aki. Katoda Anoda Elektrolit : Timbal Oksida (PbO2) : Logam Timbal (Pb) : 35% Asam Sulfat (H2SO4) dan 65% air

Pada bagian atasnya aki mempunyai kutub kutub yang berfunsi untuk menghubungkan kabel mobil. Aki memiliki 2 kutub/terminal, kutub positif dan kutub negatif . Biasanya kutub positif (+) lebih besar atau lebih tebal dari kutub negatif (-), Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kelalaian dalam pemasangan kabel.. Pada aki terdapat batas minimum dan maksimum tinggi permukaan air aki untuk masingmasing sel. Bila permukaan air aki di bawah level minimum akan merusak fungsi sel aki. Jika air aki melebihi level maksimum, mengakibatkan air aki menjadi panas dan meluap keluar melalui tutup sel.

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik

Gambar 1. Komponen Sel Aki

Gambar 2. Komponen dari sel aki

b. Tegangan setiap sel Tegangan atau beda potensial yang ada merupakan hasil perpindahan elektron dari katoda menuju anoda. Berikut ini adalah setengah reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda sehingga sel aki menghasilkan tegangan 2.1 volt. Anoda : Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2eEo = 0.358 volt Eo = 1.690 volt

Katoda : PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e- PbSO4(s) + 2 H2O(l)

Pb(s) + PbO2(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) 2PbSO4(s) + 2 H2O(l) Eo = 2,048 volt

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik Sel aki biasanya terdiri dari timbal-asam, dan terbuat dari enam sel galvanik yang disusun secara seri untuk menghasilkan listrik sebesar 12 volt. Setiap sel dapat menghasilkan 2,048 2,1 volt. Perhitungan teoritis tidak sesuai dengan kenyataan karena adanya limitasi dari penggunaan potensial elektroda standar. Untuk pengisian secara penuh total tegangan yang dapat dihasilkan sebesar 12.6 volts.

2. Bagaimana Baterai Bekerja? Pada dasarnya, baterai rechargeable bekerja dalam kondisi charge dan discharge. Dimana pada kondisi charge, baterai terhubung dengan listrik sehingga terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Kemudian, pada saat discharge, baterai mengubah energi kimia menjadi energi listrik untk digunakan pada alat yang prinsip kerjanya membutuhkan listrik. Pada kasus ini kami mengambil kasus baterai mobil. Baterai mobil yang sering kita sebut aki merupakan baterai rechargeable. Komponen pada aki adalah kutub positif yang berupa pelat PbO2, kutub negatif berupa pelat Pb dan cairan elektrolit H2SO4. Berikut gambar dan penjelasan mengenai kerja baterai

Gambar 3. Ilustrasi Pertama Gambar diatas adalah keadaan dimana sebuah sel aki dalam keadaan terisi penuh oleh daya. Semua komponen masih terletak pada tempatnya masing-masing.

Gambar 4. Ilustrasi kedua Gambar diatas adalah ketika sel sedang mengeluarkan arus. Hampir semua pembentuk asam akan menempel pada pelat di kutub positif dan negatif dan O2 yang berada pada kutub positif bergerak ke cairan elektrolit. Hal ini menyebabkan cairan elektrolit hampir menjadi air karena kehilangan SO4 dan kedatangan O2.

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik

Gambar 5. Ilustrasi ketiga

Cairan elektrolit lama kelamaan akan berubah menjadi air karena pembuat asamnya menempel pada pelat. Keadaan inilah ketika baterai butuh dicharge kembali untuk mengembalikan H2SO4. Massa jenis cairan elektrolit pada saat ini hampir mendekati air, dan indikaotr ini yang digunakan bengkel aki untuk mengukur apakah aki sudah butuh di charge kembali. Alat untuk mengukur massa jenis disebut hidrometer.

3. Mengapa Baterai mobil mati dan harus diganti? a. Terlambat mengisi air aki Berkurangnya air aki merupakan hal yang lumrah. Pasalnya, saban kali mobil digunakan terjadi proses pengisian arus setrum dari alternator ke aki. Pada saat itulah, air menguap, sehingga lama-kelamaan akan berkurang jumlahnya. Fungsi air aki adalah menjadi pengantar arus listrik yang dipasok oleh alternator ke sel-sel aki. Oleh karena itu, bila sel tidak terendam air, proses pengisian arus listrik tidak akan maksimal. Selain itu, sel yang tidak terendam air, akan cepat rusak. Pasalnya, sel tersebut akan cepat mengalami oksidasi karena kandungan asam di sekelilingnya yang bercampur udara. Akibatnya, sel cepat rusak. Ada dua penyebab air aki cepat berkurang yaitu pengemudi yang terlalu sering menginjak pedal gas dalam-dalam. Sebab pada saat pedal gas diinjak dalam-dalam, saat itu pula proses pengisian arus listrik dari alternator deras mengalir. Tekanan di dalam sel juga tinggi, sehingga penguapan air aki terjadi, terang Muliadi. Kedua, suhu di kap mesin yang terlampau panas. Selain karena mobil digunakan secara terus menerus menempuh jarak jauh, juga karena terkena radiasi sinar matahari. Oleh karena itu sangat disarankan mengisi air aki minimal sebulan sekali.

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik b. Alternator lemah Alternator atau biasa disebut dengan dynamo ampere adalah peranti yang berfungsi sebagai generator yang menghasilkan arus listrik alternating current (AC) dan sekaligus mengubahnya menjadi arus direct current (DC). Komponen ini juga menjadi pembangkit energi listrik yang diisikan ke aki. Pada umumnya peranti ini aus karena faktor usia pemakaian atau karena faktorfaktor tertentu (dibahas di tempointeraktif.com, Rabu (13/4). Alternator yang masih bagus umumnya bertegangan 13 14 volt saat mesin mobil aktif dan peranti pendingin ruangan (AC) hidup. Bila alternator atau dynamo ampere ini telah aus sehingga arus listrik yang dihasilkan tidak stabil tidak segera diganti atau direparasi maka akan berdampak pada aki. c. V-belt bermasalah Jika alternator tidak bermasalah alias masih normal, tapi tingkat ketegangan V-belt tidak tepat, maka akan memicu aki cepat rusak. Pasalnya arus listrik yang disalurkan oleh alternator ke perangkat itu tidak stabil, kadang-kadang mengalir deras dan tak jarang mengecil karena V-belt kendur. Begitu pula sebaliknya, bila tingkat ketegangan V-belt terlalu kencang. Sebab, dengan tingkat ketegangan V-belt yang tinggi maka putaran di roda alternator juga semakin kencang. Sehingga menyebabkan arus listrik yang dihasilkan jauh di atas ratarata. Selain alternatornya cepat rusak, aki juga akan terkena dampak karena arus listrik yang diisikan ke aki lebih besar. d. Penggunaan peranti elektronik yang berlebih Menggunakan perangkat elektronik di mobil yang semakin banyak ragamnya berarti juga semakin banyak menyedot arus listrik. Bila tidak diimbangi oleh pasokan arus listrik dari alternator ke aki, maka aki akan cepat rusak. Walaupun menggunakan peranti pembangkit listrik tambahan, hal ini tidak akan berpengaruh karena sumber arus
Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik listrik tetap alternator yang sama. Sedangkan, alternator juga memiliki batas maksimal tertentu sesuai dengan rancangan pabrikan. e. Hubungan arus pendek listrik Meski tidak sampai menyebabkan kebakaran dan mobil hangus, peristiwa hubungan arus pendek listrik atau korsleting tetap berpengaruh pada aki. Meskipun pada kasuskasus tertentu aki masih bisa digunakan walaupun mobil baru mengalami korsleting listrik, aki tidak akan bertahan lama.

4. Apa yang Toni ketahui tentang baterei mobil berbasis Nikel ini? Dewasa ini, baterai yang sering kita gunakan untuk gadget terbaru kita adalah baterai yang terbuat dari Li-Ion. Li-Ion adalah generasi kesekian dari baterai rechargable yang pernah dibuat. Dan perlu untuk diketahui, baterai rechargeable yang pertama kali dibuat adalah baterai berbasis Nikel. Dengan generasi partama baterai berbasis Nikel dengan logam Cadmium dan generasi keduanya baterai Nikel dengan Metal Hidrida. Untuk penjelasan lebih jauh akan diuraikan sebagai berikut,

a. Baterai Nikel-Cadmium Baterai NiCad ini memiliki kapasitas besar dan dapat menanggung beban yang besar. Beban yang dimaksud disini adalah beban untuk menyediakan listrik yang besar untuk alat yang menggunakan baterai NiCad. Tegangan nominal satu sel baterai NiCad adalah 1,2 volt. Namun, akibat dari ukuran dan kapasitasnya yang besar maka proses pengisiulangan baterai pun sedikit repot. Baterai NiCad harus benar-benar dalam keadaan habis sebelum diisi ulang karena baterai Nicad mengalami memory effect. Dimana ketika baterai belum sangat kosong dan langsug diisi ulang, maka pengisian ulang hanya akan mengingat memori yang telah habis. Contoh, baterai masih memiliki energi 20% akan tetapi langsung diisi ulang sehingga untuk seterusnya baterai hanya akan mengisi ulang dirinya sebesar 80% bukan 100% lagi. Selain itu, baterai NiCad 5 kali lebih cepat ketika diisi ulang dibanding baterai NiMH dan 20 kali lebih cepat dibanding baterai Li-Ion yang sekarang umum digunakan sebagai baterai ponsel. Akan tetapi, setelah diisi ulang, baterai NiCad dapat kosong dengan sendirinya walau tidak digunakan. 22% energinya habis dalam waktu 24 jam. 8

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik Penggunaan baterai NiCad umumnya digunakan untuk alat-alat tanpa kabel, seperti remote, lampu flash unit kamera. Hal ini dikarenakan baterai NiCad dapat menyediakan arus gelombang yang tinggi. Baterai NiCad ini memiliki siklus hidup 500-1000 kali siklus. Dimana satu siklus termasuk saat proses charge dan discharge. Jadi, perkiraan waktu pakai baterai NiCad sekitar 12-15 bulan. Cadmium yang menjadi elektroda negatif pada baterai ini bersifat logam berat beracun sehingga apabila dibuang maka akan berbahaya bagi lingkungan terutama pada manusia. Apabila keracunan logam Cadmium dapat terjangkit penyakit rematik atau nyeri tulang yang dimulai dengan perubahan warna kuning pada gigi, kemudian diikuti gangguan pada rongga hidung, bersin, hilangnya indra penciuman, dan mulut menjadi kering. Tanda-tanda yang paling khas dari penyakit ini adalah nyeri pada punggung dan otot kaki.

b. Baterai NiMH Baterai NiMH mampu menyimpan energi 2 kali lebih besar dibanding energi yang dapat disimpan oleh NiCad. NiMH juga memiliki self-discharge (kemampuan untuk kosong dengan sendiri walau tidak digunakan) yang rendah yaitu 6-16 % energi yang hilang per hari. Cara pengisian ulang yang tidak benar dapat menyebabkan lazy battery dimana ketika energi sudah penuh tetapi aka dinyatakan habis walaupu baru dipakai sebentar. Baterai NiMH sering digunakan pada alat yang baterainya sering diganti seperti pada mainan. Baterai NiMH juga cukup efisien untuk digunakan pada kamera digital dengan LCD dan senter yang pada umumnya akan cepat menghabiskan baterai biasanya. Baterai yang muncul dipasaran pada tahun 1989 ini, menunjukkan energi spesifik tinggi hingga 50 jam dan memiliki siklus hidup hingga 500 siklus. Untuk sekarang ini baterai NiMH yang dijual dipasaran harganya berkisar antara 40.000-200.000 rupiah bergantung tipenya dan besar Ampere-Hour nya. Baterai NiMH ini lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung logam berat bercaun semacam Cadmium.

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik

Topik II : Apakah itu Baterai?


1. Dapatkah anda menggambar sel baterai tersebut?

2. Reaksi apa yang terjadi sewaktu lempengan seng dan batang timbal dimasukkan ke dalam gelas dan kedua elektroda tersebut dihubungkan dengan kawat tembaga? Zn2+ + 2e Pb2+ + 2e

Zn Pb

E= -0,76V E= -0,13V

Elektrolit terdisosiasi dalam reaksi-reaksi berikut ini:


Elektrolit 1 : ZnSO4 Zn2+ + SO42Elektrolit 2 : PbSO4 Pb2+ + SO42-

Logam seng mengalami oksidasi, sementara logam timbal mengalami reduksi. Sehingga reaksi yang terjadi pada masing-masing logam adalah: Zn Pb2+ + 2e Zn + Pb2+ Zn2+ + 2e Pb Zn2+ + Pb
+

Pemicu 1: Elektrokimia

10

Kimia Analitik 3. Logam mana yang menjadi katoda dan logam mana yang menjadi anoda? Mengapa? Bagaimana menuliskan sel elektrokimia tersebut? Logam yang menjadi katoda adalah timbal, sementara logam seng menjadi anodanya. Hal ini terjadi karena menurut deret volta yang didasarkan pada besar potensial standar logam, seng berada di posisi lebih kiri atau lebih negatif dalam deret, sehingga lebih reaktif dan semakin mudah menjadi reduktor (mengalami oksidasi). Sebaliknya, timbal berada di posisi lebih kiri atau lebih positif dalam deret, sehingga lebih tidak reaktif dan semakin mudah menjadi oksidator (mengalami reduksi). Hal ini dapat dijelaskan dalam Deret Volta berikut ini: Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au Deret Volta ini sendiri didasarkan oleh potensial elektroda standar dari masingmasing unsur yang ada. Seperti disebutkan di atas, potensial elektroda standar dari seng adalah -0,76V, dan dari timbal adalah -0,13V. Sehingga, dari data tersebut juga dapat ditentukan mana yang menjadi katoda, dan mana yang menjadi anoda. Unsur yang lebih negatif (seng) akan menjadi anoda, dan unsur yang lebih positif (timbal) akan menjadi katoda. Sementara penulisan sel elektrokimia yang terjadia adalah sebagai berikut: Zn Zn2+ Pb2+ Pb Sisi kiri notasi sel biasanya menyatakan reaksi oksidasi, sedangkan sisi kanan notasi sel biasanya menyatakan reaksi reduksi. Garis tunggal pada notasi sel menyatakan perbedaan fasa, sedangkan garis ganda menyatakan perbedaan elektroda.

4. Apakah anda dapat memperkirakan besarnya tegangan potensial dalam sel tersebut? Besarnya tegangan potensial dalam sel tersebut dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan Nerst karena konsentrasi berpengaruh pada potensial elektrodanya. [ ] [ ] [ ] [ ]

R = 8,314 J/mol.K , T = 298 K, F = 96500

Persamaan reaksi pada sel ini adalah:

Pemicu 1: Elektrokimia

11

Kimia Analitik Zn(s) Pb2+(aq) + 2eZn(s) + Pb2+(aq) Zn2+(aq) + 2ePb(s) Zn2+(aq) + Pb(s) E0 = 0,76 V E0 = - 0,13 V + E0 = 0,63 V

Sehingga apabila kita masukkan data yang ada di dapat persamaan: [ [ ] ]

Dari data yang diperoleh kita belum mengetahui konsentrasi Zn2+ dan Pb2+, sehingga kita menentukan konsentrasi keduanya terlebih dahulu. Menentukan konsentrasi Zn2+ dan Pb2+ ZnSO4 (aq)= 0,05 M, sehingga ZnSO4 (aq) 0,05 M [Zn2+] = 0,05 M Saat PbSO4(s) dimasukkan ke dalam larutan akan membentuk PbSO4 (aq) PbSO4 (aq) Pb2+ + SO420,05 M PbSO4 ditambahkan hingga jenuh. Asumsikan kejenuhannya sama dengan Ksp(pada saat setimbang), sehingga kita bisa mencari konsentrasi Pb2+ di dalam larutan. Ksp PbSO4 = [Pb2+][SO42-] [ ] [ ] Zn2+ + SO420,05 M 0,05M

Apabila disubtitusikan ke dalam persamaan Nerst: [ ][ ]

Jadi, tegangan potensial sel dalam sel tersebut adalah 0,476 V. 5. Bagaimana penjelasan anda tentang adanya perbedaan potensial antara hasil eksperimen dengan hasil teoritis? 12

Pemicu 1: Elektrokimia

Kimia Analitik Pada umunya perbedaan antara hasil eksperimen dan hasil teoritis ini berbeda karena terdapat dua hal utama yang membedakan: a. Dalam persamaan Nerst Menggunakan konsentrasi bukannya aktivitas Sesuai dengan persamaan Debye-Huckle: [ ] Aktivitas sebanding dengan [C]. Biasanya pada ion lemah [ ] karena

aktivitasnya hampir mendekati kesatuan (unity), oleh karena persamaan Nerst lebih menggunakan konsentrasi daripada aktivitas. Kondisi ini tidak berlaku pada ion kuat. Zn2+ dan Pb2+ merupakan ion yang lemah. Namun perbandingan koefisien aktivitas keduanya tidak dapat dianggap sama karena [Pb2+] memiliki nilai yang sangat kecil sehingga koefisien aktivitasnya dianggap satu sedangkan pada Zn2+ koefisien aktivitas pada konsentrasi 0,05M tidak sama dengan 1. Hal ini menyebabkan apabila pada kondisi ini kita menggunakan konsentrasi bukannya aktivitas akan menimbulakan perbedaan antara perhitungan teoritis dan perhitungan eksperimen. Karena persamaan yang pada no 4 mengabaikan pengaruh aktivitas yang berbeda dengan pengaruh konsentrasi menyebabkan hasil perhitungan teoritis dan eksperimen berbeda cukup besar yaitu sebesar 0,053V.

b. Adanya kesetimbangan lain yang tidak diperhitungkan Kesetimbangan lain yang terjadi biasanya seperti disosiasi, asosiasi dan pembentukan kompleks. Kejadian ini dapat dihitung apabila diketahui kejadiannya dan konstanta kesetimbangannya. Namun hal tersebut tidak dapat diketahui dengan pasti sehingga menimbulkan perbedaan antara perhitungan teoritis dan hasil eksperimen. Terkadang dalam perhitungan teoritis terdapat hal-hal yang diabaikan seperti terjadinya proses disosiasi atau asosiasi selama reaksi berlangsung, sehingga menyebabkan antara hasil ekperimen dan teoritis berbeda.

6. Apakah anda dapat merumuskan cara teoritis lain dalam menentukan potensial listrik yang mungkin lebih mendekati hasil eksperimen? Bagaimana caranya?

Pemicu 1: Elektrokimia

13

Kimia Analitik Bisa. Yaitu dengan menggunakan kesetimbangan aktivitas pada persamaan Nerst, sebagai jalan untuk mengurangi kelemahan persamaan Nerst yang telah digunakan sebelumnya. Sehingga persamaannya menjadi:

Untuk mencari aktivitas Pb 2+ dan Zn 2+ pada ion kuat digunakan persamaan: Aktivitas Zn2+ Dengan asumsi volume larutan adalah 1L, sehingga molaritasnya sama dengan molalitasnya, sehingga m Zn 2+ = 0,05 m, dan besarnya koefisen aktivitas Zn2+ yang diperoleh dari literatur( ) = 0,57, maka aktivitasnya:

Aktivitas Pb2+ [ [ [ ] ] ]
[ ]

Apabila diasumsikan volume larutan adalah 1 M, maka molalitas dari Pb2+ sama dengan molaritasnya, yaitu mPb2+ = 3,2 x 10-7 m. Koefisien aktivitas pada konsentrasi yang sangat kecil adalah 1,000, sehingga aktivitas Pb
2+.

. Dari data ini, kita bisa memperoleh

Apabila disubstitusikan ke persamaan awal, kita dapat menghitung potensial selnya.

Jadi, tegangan potensial sel yang diperoleh dengan menggunakan cara lain adalah 0,485 V.
Pemicu 1: Elektrokimia

14

Kimia Analitik Perbedaan dengan hasil eksperimen adalah 0,044V. Dengan menggunakan cara ini, perbedaan hasil yang diperoleh lebih mendekati hasil eksperimen.

Perbedaan hasil antara cara no 4 dan 6 = 0,485-0,476 = 0,009

Setelah memperbaiki perhitungan secara teoritis, hasil yang diperoleh tetap menunjukkan perbedaan yang cukup besar. Kemungkinan hal ini disebabkan adanya disosiasi selama reaksi berlangsung yang sulit untuk diketahui dan dikur dalam percobaaan sehingga tidak dimasukkan dalam perhitungan teoritis.

BAB III

PENUTUP

Pemicu 1: Elektrokimia

15

Kimia Analitik Elektrokimia adalah suatu cabang ilmu kimia analitik yang memegang peranan vital bagi kehidupan manusia karena kebutuhan energi listrik dan kimia sangat dibutuhkan dalam aktivitas manusia sehari-hari. Sel elektrokimia dibagi menjadi 2, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis. Sel galvani adalah sel yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik, contohnya baterai kering dan accu. Berbeda dengan sel galvani, sel elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Pada kedua sel ini terjadi reaksi reduksi pada katoda dan oksidasi pada anoda. Perbedaannya adalah pada sel galvani katoda merupakan kutub positif dan anoda adalah kutub negatif, sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya. Setiap sel elektrokimia memiliki potensial sel. Potensial sel dapat diukur dengan voltmeter. Perhitungan secara teoritisnya dengan menggunakan potensial reduksi standar. Apabila sel elektrokimia tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi, maka potensial selnya ditentukan dengan menggunakan persamaan Nernst. Contoh aplikasi dari sel galvani adalah baterai. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, perkembangan baterai pun tidak terlepas dari perkembangan teknologi, baik dari segi bentuk, fungsi, dan daya tahannya. Macam-macam baterai yang dibahas dalam penjelasan di atas antara lain baterai mobil atau aki dan baterai NiCd, serta baterai lain yang dijelaskan secara sekilas. Setiap jenis baterai memiliki perbedaan, kekurangan dan kelebihan masing-masing. Karena itu, harus disiasati secara mendalam fungsi baterai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat dampak negatif dari penggunaa baterai rechargeable. Baterai ini sebenarnya tidak terlalu berbahaya apabila digunakan dengan baik dan sesuai dengan kapasitas dari baterai tersebut. Namun akan berbahaya bagi lingkungan apabila terjadi kebocoran dan ledakan baterai (battery explosion) akibat overcharge atau kesalahan dalam pengunaan baterai rechargeable. Selain itu ada baterai disposable yang sama seperti baterai rechargeable juga tidak berbahaya apabila diperlakukan dengan baik dan sesuai fungsinya. Baterai disposable akan berbahaya apabila diisi ulang (recharge).

Pemicu 1: Elektrokimia

16

Kimia Analitik

DAFTAR RUJUKAN
Anonim. http://www.ufscar.br/labbes/wp-content/uploads/kiellandpaper1.pdf(2010) Anonim.http://wiki.chemprime.chemeddl.org/index.php/Table_of_Solubility_Products_for_S ome_Sparingly_Soluble_Salts_at_25%C2%B0C(2010) Anonim.http://belajar-elektronika.com/bateraicharger/ultra-fast-battery-chager-untuk-selbaterai-nickelcadmium-nicad/(2010) Anonim.http://www.batteryweb.com/ub_nicad.cfm(2010) Anonim.http://www.greenbatteries.com/noname.html(2010) Anonim.http://www.powerstream.com/NiMH.htm(2010) Anonim.http://en.wikipedia.org/wiki/Nickel-cadmium_battery(2010) Anonim.http://en.wikipedia.org/wiki/Nickel_metal_hydride_battery(2010) Anonim.http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?f=4&t=7248(2010) http://motorklassikku.wordpress.com/2011/01/16/aki-basah-vs-aki-kering/(2010) Anonim. http://www.scribd.com/doc/33151523/sel-elektrokimia(2010) Anonim.http://www.otomotif.web.id/sistem-kelistrikan-mesin(2010) Anonim.http://en.wikipedia.org/wiki/Automotive_battery(2010) Anonim. http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20070509214649AA5EfQz(2010) Anonim. http://en.wikipedia.org/wiki/Standard_electrode_potential_%28data_page%29(2010) Anonim.http://kolommobil.com/artikel/lima-penyebab-utama-aki-mobil-cepat-ausrusak(2010) Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta:Erlangga. Maron,Lando. Fundamental of Physical Chemistry. New York: Macmillan Publishing.Co.In Redaksi chem.-is-try.org. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/reaksikimia-kimia-kesehatan-materi_kimia/sel-elektrokimia-dan-potensial-elektroda/(2010) Skoog. Fundamentalof Analytical Chems istry 8th ed. UK: Thomson Publishing.

Pemicu 1: Elektrokimia

17

Anda mungkin juga menyukai