Disusun oleh :
THOMSON NUGROHO
NIT. 18.2.01.097
Accumulator atau yang akrab disebut accu / aki adalah salah satu komponen penting pada
kendaraan bermotor. Selain berfungsi untuk menggerakkan motor starter, aki juga berperan
sebagai penyimpan listrik dan sekaligus sebagai penstabil tegangan dan arus listrik kendaraan.
- aki hybrid
- aki kalsium
- aki sealed
a. Aki Basah.
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan
asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk
menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air
aki. Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus
rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air
aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api.
Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan
b. Accu Hybrid.
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada
material komponen sel aki. Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+)
dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik
c. Accu Calcium.
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Aki jenis ini memiliki
kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air
aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga kembali menjadi air murni
yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air
aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan
elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki
sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang
jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-
discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat
didiamkan dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini
bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya
tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan
yang ada di dalamnya seperti sel, penghubng sel, pemisah sel, plat baterai dan lain-lain. Selain
itu juga kotak baterai berfungsi sebagai ruang endapan-endapan baterai pada bagian bawah.
Bahan kotak baterai ini biasanya transparan untuk mempermudah pemeriksaan jumlah atau
2. Tutup baterai, sesuai dengan namanya bagian ini berfungsi sebagai tutup bagiana atas
3. Plat baterai. Terdapat dua buah plat, plat positif dan plat negatif. Kedua plat tersebut
mempunyai grid yang terbuat dari antimoni dan paduan timah. Bahan pembuat Plat positif adalah
bahan antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif oksida timah (lead dioxide, PbO2) yang
berwarna coklat dan plat negatif terbuat dari sponge lead (Pb) yang berwarna abu-abu. Salah satu
yang mempengaruhi kemampuan baterai dalam mengalirkan arus adalah jumlah dan ukuran plat.
Semakin besar atau banyak platnya maka semakin besar pula arus yang dihasilkan.
4. Separator atau penyekat, separator ini ditempatkan di antara plat positif dan plat negatif.
Penyekat atau separator ini berpori-pori supaya memungkinkan larutan elektrolit melewatinya.
Bagian ini juga berfungsi untuk mencegah hubungan singkat antar plat.
posotif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel-sel baterai dihubungkan secara seri satu
dengan lainnya, sehingga jumlah sel baterai akan menentukan besarnya tegangan baterai yang
dihasilkan. Satu buah sel di dalam baterai menghasilkan tegangan kira-kira sebesar 2,1 volt,
sehingga untuk baterai yang jumlah selnya 6 menghasilkan total teganya sekitar 12,6 Volt.
Sel Baterai
6. Penghubung sel (cell connector) merupakan plat logam yang dihubungkan dengan plat-plat
baterai. Ada dua buah plat penghubung pada setiap sel yaitu untuk plat positif dan plat negatif.
Penghubung sel pada plat positif dan negatif disambungkan secara seri untuk semua sel.
7. Pemisah sel (cell partition). Bagian ini merupakan bagian dari kotak baterai yang
8. Terminal baterai. Secara umum ada dua buah terminal pada baterai, yaitu terminal positif
dan terminal negatif. Terminal ini terletak pada bagian atas dari aki.
9. Tutup ventilasi. Komponen ini terdapat pada baterai jenis basah yang berfungsi sebagai tutup
lubang yang digunakan untuk menambah atau memeriksa air baterai. Pada tutup ini terdapat
lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas hidrogen yang dihasilkan saat terjadi
proses pengisian.
Tutup Ventilasi
10. Larutan elektrolit, yaitu cairan pada baterai merupakan campuran antara asam sulfat
(H2SO4) dan air (H2O). Secara kimia, campuran tersebut bereaksi dengan bahan aktif pada plat
baterai untuk menghasilkan listrik. Baterai yang terisi penuh mempunyai kadar 36% asam sulfat
dan 64% air. Larutan elektrolit mempunyai berat jenis (specific gravity) 1,270 pada 200C (680F)
saat baterai terisi penuh. Berat jenis merupakan perbandingan antara massa cairan pada volume
tertentu dengan massa air pada volume yang sama. Makin tinggi berat jenis, makin kental zat
cair tersebut. Berat jenis air adalah 1 dan berat jenis asam sulfat adalah 1,835. Dengan campuran
36% asam dan 64% air, maka berat jenis larutan elektrolit pada baterai sekitar 1,270.
1.3. Charge Accu
Charger accu ini bisa digunakan untuk mengisi aki basah dan kering. Dan dapat digunakan
untuk mengisi baterai aki 6volt, 12volt, 18volt dan 24 volt. Dengan menggunakan cas aki ini,
Anda bisa menyesuaikan sendiri cara pengisian aki sesuai dengan yang Anda inginkan. Ada 2
cara pengisian; yaitu dengan kecepatan tinggi (high) atau normal (low). Selain ituy, Charger aki
Charger accu ini juga dilengkapi dengan indikator atau petunjuk meteran yang dapat
mempermudah Anda untuk melihat status pengisian aki. Selain itu, charger aki ini juga mudah
dibawa dan dipindahkan kemana saja. Anda tidak akan merasa repot saat Anda ingin
membawanya di mobil.
Cara menggunakan charger aki ini juga mudah saja. Yang perlu Anda perhatikan adalah
posisi kutub positif dan negatifnya. Dimana kabel warna merah untuk kutub positif dan kabel
Spesifikasi :
– Input : AC 220 V
1. Pastikan alat ini berada pada posisi off, ketika akan digunakan.
2. Putar knop volt pada posisi sesuai dengan volt aki yang akan diisi.
3. Hubungan kabel merah kutub (+) dengan kutub (+). Kabel hitam pada kutub (-) hubungkan
6. Setelah proses pengisian dimulai, apabila Anda ingin mempercepat proses pengisian Anda
dapat memindahkan ke posisi HI. Namun cara pengisian accu ke posisi HI secara terus menerus,
Kapasitas battery adalah jumlah listrik yang dapat digunakan mulai saat battery terisi penuh
sampai habis, nilainya dinyatakan dengan ampere jam, dengan satuan Ah. Kapasitas ampere jam
adalah jumlah arus yang dikeluarkan dan jumlah waktu pelepasan. Sebagai contoh bila lima
ampere dapat dipakai selama sepuluh jam maka kapasitasnya adalah 50 Ah, ketika temperatur
cairan elektrolit naik, kapasitas battery bertambah dan sebaliknya. Kapasitas ( Ah ) = Arus yang
Bila battery dipakai di luar batas yang telah ditentukan, tegangan akan menurun secara tiba-
tiba dan menyebabkan timbulnya masalah dalam hal perawatan battery. Oleh karena itu tegangan
telah ditentukan sesuai batas pemakaiannya dan disebut final discharge coltage.
Standar pemakaian
Seperti telah diterangkan sebelumnya, kapasitas battery berubah sesuai jumlah arus yang
dipakai, maka diperlukan kondisi arus yang konstan untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas
battery standar. Pada umumnya metode yang dipakai adalah pemakaian berdasarkan waktu
pakai.
Kapasitas battery untuk sepeda motor adalah diatas 10 jam. Artinya bila battery dipakai
terus menerus pada arus yang tetap selama 10 jam akan mencapai final discharge
Pengosongan tidak disengaja adalah sebuah fenomena yang dimana arus listrik pada
Bagian luar battery basah sehingga membentuk sirkuit listrik yang mengakibatkan
Bahan aktif dari plat-plat positif dan negatif atau elektrolit bertumpuk di bagian bawah
atau masuk ke dalam battery sehingga merusak pemisah ( separator ) dan dapat
mengecilkan plat-plat positif dan negative, pengosongan tidak disengaja ini akan lebih
Pengosongan sendiri
Bahan dalam cairan elektrolit tidak bersih akibat punya aliran dari dalam
Permukaan luar battery basah bentuk sekeliling listrik dan arus listrik mengalir
Bahan aktif bisa menurunkan plat-plat atau menimbun elektrolit dibagian bawah,
merusak sisi-sisi bagian dalam battery, jadi separator menjadi rusak dan ke dua ujung plat
menjadi pendek, tempat pengosongan sendiri rata-rata cepat bila berat jenis atau
Prinsip kerja accu, pada saat accu dipakai, kedua elektrodenya perlahan-lahan akan menjadi
timbal sulfat. Hal itu disebabkan, kedua elektrode bereaksi dengan larutan asam sulfat. Pada
Akibatnya, terjadi aliran arus listrik dari pelat timbal dioksidanya. Setelah beberapa lama
dipakai, akhirnya kedua elektrode tertutup oleh timbal sulfat. Sehingga diantara keduanya tidak
ada lagi beda potensial. Keadaan tersebut disebut, accu-nya soak/mati. Dalam accu terdapat
elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan
pelat positif dan pelat negatif. Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (PbO 2),
Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi
diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur
Accu memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu,
radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua
material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus,
elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan
aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika accu tidak
dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka accu tersebut dalam keadaan lemah
arus (soak).
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang
berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada
plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan
naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Accu kembali dalam kondisi
bermuatan penuh.