Anda di halaman 1dari 11

BATERAY/ACCU

Disusun oleh :

THOMSON NUGROHO
NIT. 18.2.01.097

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN RISET SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG
TAHUN 2020
Accu/Bateray

1.1. Definisi dan Jenis – jenis Accu

Accumulator atau yang akrab disebut accu / aki adalah salah satu komponen penting pada

kendaraan bermotor. Selain berfungsi untuk menggerakkan motor starter, aki juga berperan

sebagai penyimpan listrik dan sekaligus sebagai penstabil tegangan dan arus listrik kendaraan.

Aki terdiri dari beragam jenis:

- aki basah konvensional

- aki hybrid

- aki kalsium

- aki bebas perawatan/maintenance free (MF)

- aki sealed

a. Aki Basah.

Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan

asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk

menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air

aki. Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus

rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air

aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api.

Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan

penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama.

b. Accu Hybrid.

Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada

material komponen sel aki. Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+)
dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik

dari aki basah konvensional.

c. Accu Calcium.

Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Aki jenis ini memiliki

kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding

aki basah konvensional.

d. Accu Bebas Perawatan / Maintenance Free (MF).

Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air

aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga kembali menjadi air murni

yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air

aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.

e. Accu Sealed (aki tertutup)

Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan

elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki

sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.

Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang

jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-

discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat

didiamkan dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini

bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya

tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan

penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.


1.2. Bagian – bagian Accu

Kontruksi dan Bagian-bagian Aki (Baterai)

kontruksi dan bagian-bagian baterai


1. Kotak baterai berfungsi sebagai penampung dan pelindung bagi semua komponen baterai

yang ada di dalamnya seperti sel, penghubng sel, pemisah sel, plat baterai dan lain-lain. Selain

itu juga kotak baterai berfungsi sebagai ruang endapan-endapan baterai pada bagian bawah.

Bahan kotak baterai ini biasanya transparan untuk mempermudah pemeriksaan jumlah atau

tinggi elektrolit baterai.

2. Tutup baterai, sesuai dengan namanya bagian ini berfungsi sebagai tutup bagiana atas

baterai, tempat dudukan terminal-terminal baterai, lubang ventilasi.

3. Plat baterai. Terdapat dua buah plat, plat positif dan plat negatif. Kedua plat tersebut

mempunyai grid yang terbuat dari antimoni dan paduan timah. Bahan pembuat Plat positif adalah

bahan antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif oksida timah (lead dioxide, PbO2) yang

berwarna coklat dan plat negatif terbuat dari sponge lead (Pb) yang berwarna abu-abu. Salah satu

yang mempengaruhi kemampuan baterai dalam mengalirkan arus adalah jumlah dan ukuran plat.

Semakin besar atau banyak platnya maka semakin besar pula arus yang dihasilkan.
4. Separator atau penyekat, separator ini ditempatkan di antara plat positif dan plat negatif.

Penyekat atau separator ini berpori-pori  supaya memungkinkan larutan elektrolit melewatinya.

Bagian ini juga berfungsi untuk mencegah hubungan singkat antar plat.

Separator atau Penyekat


5. Sel. Satu unit plat positif dan plat negatif yang dibatasi oleh penyekat di antara kedua plat

posotif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel-sel baterai dihubungkan secara seri satu

dengan lainnya, sehingga jumlah sel baterai akan menentukan besarnya tegangan baterai yang

dihasilkan. Satu buah sel di dalam baterai menghasilkan tegangan kira-kira sebesar 2,1 volt,

sehingga untuk baterai yang jumlah selnya 6 menghasilkan total teganya sekitar 12,6 Volt.

Sel Baterai
6. Penghubung sel (cell connector) merupakan plat logam yang dihubungkan dengan plat-plat

baterai. Ada dua buah plat penghubung pada setiap sel yaitu untuk plat positif dan plat negatif.

Penghubung sel pada plat positif dan negatif disambungkan secara seri untuk semua sel.
7. Pemisah sel (cell partition). Bagian ini merupakan bagian dari kotak baterai yang

memisahkan tiap sel.

8. Terminal baterai. Secara umum ada dua buah terminal pada baterai, yaitu terminal positif

dan terminal negatif. Terminal ini terletak pada bagian atas dari aki.

9. Tutup ventilasi. Komponen ini terdapat pada baterai jenis basah yang berfungsi sebagai tutup

lubang yang digunakan untuk menambah atau memeriksa air baterai. Pada tutup ini terdapat

lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas hidrogen yang dihasilkan saat terjadi

proses pengisian.

Tutup Ventilasi
10. Larutan elektrolit, yaitu cairan pada baterai merupakan campuran antara asam sulfat

(H2SO4) dan air (H2O). Secara kimia, campuran tersebut bereaksi dengan bahan aktif pada plat

baterai untuk menghasilkan listrik. Baterai yang terisi penuh mempunyai kadar 36% asam sulfat

dan 64% air. Larutan elektrolit mempunyai berat jenis (specific gravity) 1,270 pada 200C (680F)

saat baterai terisi penuh. Berat jenis merupakan perbandingan antara massa cairan pada volume

tertentu dengan massa air pada volume yang sama. Makin tinggi berat jenis, makin kental zat

cair tersebut. Berat jenis air adalah 1 dan berat jenis asam sulfat adalah 1,835. Dengan campuran

36% asam dan 64% air, maka berat jenis larutan elektrolit pada baterai sekitar 1,270.
1.3. Charge Accu

Charger accu ini bisa digunakan untuk mengisi aki basah dan kering. Dan dapat digunakan

untuk mengisi baterai aki 6volt, 12volt, 18volt dan 24 volt. Dengan menggunakan cas aki   ini,

Anda bisa menyesuaikan sendiri cara pengisian aki sesuai dengan yang Anda inginkan. Ada 2

cara pengisian; yaitu dengan kecepatan tinggi (high) atau normal (low). Selain ituy, Charger aki

ini kuat dan tahan lama.

Charger accu ini juga dilengkapi dengan indikator atau petunjuk meteran yang dapat

mempermudah Anda untuk melihat status pengisian aki. Selain itu, charger aki ini juga mudah

dibawa dan dipindahkan kemana saja. Anda tidak akan merasa repot saat Anda ingin

membawanya di mobil.

Cara menggunakan charger aki ini juga mudah saja. Yang perlu Anda perhatikan adalah

posisi kutub positif dan negatifnya. Dimana  kabel warna merah untuk kutub positif dan kabel

warna hitam untuk kutub negatif.

Spesifikasi :

– Input    : AC 220 V

– Output : DC 6, 12, 18, 24 (12A)

– Dimensi : 19.5cm x 22.5cm x 13cm

2. Cara pemakaian Cas accu :

1. Pastikan alat ini berada pada posisi off, ketika akan digunakan.

2. Putar knop volt pada posisi sesuai dengan volt aki yang akan diisi.

3. Hubungan kabel merah kutub (+) dengan kutub (+). Kabel hitam pada kutub (-) hubungkan

dengan kutub (-) dari aki Anda. Jangan sampai terbalik.


4. Posisikan saklar dari hi-low ke arah low

5. Pasangkan sumber listrik dan baru nyalakan power ON.

6. Setelah proses pengisian dimulai, apabila Anda ingin mempercepat proses pengisian Anda

dapat memindahkan ke posisi HI. Namun cara pengisian accu ke posisi HI secara terus menerus,

dapat mengurangi usia accu Anda.

2.1. Kapasitas Accu

Kapasitas battery adalah jumlah listrik yang dapat digunakan mulai saat battery terisi penuh

sampai habis, nilainya dinyatakan dengan ampere jam, dengan satuan Ah. Kapasitas ampere jam

adalah jumlah arus yang dikeluarkan dan jumlah waktu pelepasan. Sebagai contoh bila lima

ampere dapat dipakai selama sepuluh jam maka kapasitasnya adalah 50 Ah, ketika temperatur

cairan elektrolit naik, kapasitas battery bertambah dan sebaliknya. Kapasitas ( Ah ) = Arus yang

dipakai ( A ) x waktu yang diperlukan untuk menghabiskan tegangan ( h ).

Nilai tegangan saat akhir pemakaian ( final discharge voltage )

Bila battery dipakai di luar batas yang telah ditentukan, tegangan akan menurun secara tiba-

tiba dan menyebabkan timbulnya masalah dalam hal perawatan battery. Oleh karena itu tegangan

telah ditentukan sesuai batas pemakaiannya dan disebut final discharge coltage.

 Per cell : 1,75…. Final discharge voltage


 Battery 6 v ….. 5,25 v
 Battery 12 v ….. 0,5 v

Standar pemakaian

Seperti telah diterangkan sebelumnya, kapasitas battery berubah sesuai jumlah arus yang

dipakai, maka diperlukan kondisi arus yang konstan untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas

battery standar. Pada umumnya metode yang dipakai adalah pemakaian berdasarkan waktu

pakai.
Kapasitas battery untuk sepeda motor adalah diatas 10 jam. Artinya bila battery dipakai

terus menerus pada arus yang tetap selama 10 jam akan mencapai final discharge

voltage. Contoh : 10 jam arus listrik 12 v 4 Ah battery adalah 0,4 A.

Pengosongan ( tidak disengaja )

Pengosongan tidak disengaja adalah sebuah fenomena yang dimana arus listrik pada

battery akan berkurang dengan sendirinya.

Hal ini dapat terjadi pada kondisi sebagai berikut :

 Bahan logam didalam cairan elektrolit tidak bersih

 Bagian luar battery basah sehingga membentuk sirkuit listrik yang mengakibatkan

mengalirnya arus listrik

 Bahan aktif dari plat-plat positif dan negatif atau elektrolit bertumpuk di bagian bawah

atau masuk ke dalam battery sehingga merusak pemisah ( separator ) dan dapat

mengecilkan plat-plat positif dan negative, pengosongan tidak disengaja ini akan lebih

cepat bila berat jenis atau suhu cairan eletronit meningkat.

Pengosongan sendiri

Pengosongan sendiri adalah terjadinya penimbunan listrik di battery perlahan-lahan

hancur secara alami. Kondisi terjadinya seperti dibawah ini :

 Bahan dalam cairan elektrolit tidak bersih akibat punya aliran dari dalam

 Permukaan luar battery basah bentuk sekeliling listrik dan arus listrik mengalir

 Bahan aktif bisa menurunkan plat-plat atau menimbun elektrolit dibagian bawah,

merusak sisi-sisi bagian dalam battery, jadi separator menjadi rusak dan ke dua ujung plat

menjadi pendek, tempat pengosongan sendiri rata-rata cepat bila berat jenis atau

temperatur cairan elektrolit tinggi.


2.2. Cara Kerja Accu

Prinsip kerja accu, pada saat accu dipakai, kedua elektrodenya perlahan-lahan akan menjadi

timbal sulfat. Hal itu disebabkan, kedua elektrode bereaksi dengan larutan asam sulfat. Pada

reaksi tersebut, elektrode timbal melepaskan banyak elektron.

Akibatnya, terjadi aliran arus listrik dari pelat timbal dioksidanya. Setelah beberapa lama

dipakai, akhirnya kedua elektrode tertutup oleh timbal sulfat. Sehingga diantara keduanya tidak

ada lagi beda potensial. Keadaan tersebut disebut, accu-nya soak/mati. Dalam accu terdapat

elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan

pelat positif dan pelat negatif. Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (PbO 2),

sedangkan pelat negatif mengandung timah (Pb).

Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi

diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur

kimia ini berinteraksi, munculah arus listrik.

Cara Kerja Accu :

1. Pada saat pemakaian

Pelat(+) PBO2 Timbal Elektrolit 2H2SO4 Pelat(-) Pb Timbal


+ -
Peroksida Asam Sulfat dan Air berpori
Perubahan Kimia Pada Saat Pelepasan Muatan Listrik

Accu memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu,

radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua

material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus,

elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan

aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika accu tidak
dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka accu tersebut dalam keadaan lemah

arus (soak).

2. Pada saat pengisian

Pelat(+) PbSO4Timbal Elektrolit 2H2O   Pelat(-) PbSO4Timbal


+ +
Sulfat air Sulfat
Perubahan Kimia Pada Saat Pengisian Muatan Listrik

Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang

berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada

plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan

naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Accu kembali dalam kondisi

bermuatan penuh.

Anda mungkin juga menyukai