Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik digunakan luas hampir di seluruh aspek kehidupan oleh karenanya
memegang peran penting didunia teknik. Kelemahan energi listrik yang sangat prinsip
terletak pada fakta bahwa proses pembentukan dan penggunaan (generate & consume)
energi listrik biasanya berbanding lurus, pada saat yang bersamaan. Kita tidak bisa
memproduksi lalu menyimpan energi listrik begitu saja dengan alat yang sederhana. Sudah
menjadi hukumnya bahwa energi listrik yang kita gunakan harus berasal langsung dari
sumbernya.

Dalam volume yang sedikit, energi listrik bisa disimpan dalam sebuah kapasitor dan
hanya dapat digunakan terbatas untuk menyuplai daya pada peralatan yang membutuhkan
energi listrik yang kecil pula. Untuk disimpan dalam skala yang lebih besar, energi listrik
pertama-tama harus dikonversikan dulu kedalam bentuk energi yang lain. Pengetahuan
tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas "MENYIMPAN" listrik
agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda beda sesuai kebutuhan, serta dapat
dipindah pindahkan. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan
nama akumulator, accu, atau lebih sering disebut Aki.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun Perumusan masalah dalam Makalah ini antara lain :
1. Bagaimana Sejarah Accumulator?
2. Apa pengertian Accumulator?
3. Apa saja bagian-bagian atau konstruksi Accumulator
4. Apa saja jenis-jenis Accumulator?
5. Bagaimana cara kerja dari Accumulator?
6. Bagaimana prinsip kerja dari Accumulator?
7 Bagaimana cara menghemat dan memperpanjang usia Accumulator?
8. Apa saja Merk Accumulator yang banyak digunakan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan Makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Accumulator.
2. Untuk mengetahui pengertian Accumulator.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian atau konstruksi Accumulator
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Accumulator.
5. Untuk mengetahui cara kerja dari Accumulator.
6. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Accumaltor.
7 Untuk mengetahui bagaimana cara menghemat dan memperpanjang usia Accumulator.
8. Untuk mengetahui merk Accumulator yang banyak digunakan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

I.1 Sejarah Accu

Lead-acid battery dikenal sebagai Accu / Aki, ditemukan pertama kali di dunia di
tahun 1800 oleh Alessandro Volta yang dilahirkan di Como, Italia tahun 1745. Dengan
susunan elemen pertama yang dibuatnya, yang disebut sebagai “voltaic pile” maka
dengan begitu ditemukan pembangkit listrik yang praktis untuk pertama kali.

Berikutnya di tahun 1859, Raymond Gaston Plante ahli fisika Prancis yang
dilahirkan di Orthez Prancis tahun 1834, menemukan lead-acid baterry yang dapat di
charge berulang-ulang (recharge). Bekerja di Paris sebagai asisten dosen jurusan fisika,
Plante mulai merancang sebuah baterai yang dapat menyimpan tenaga listrik yang dapat
dipergunakan. Aki mobil yang dipergunakan sekarang aki temuan Gaston Plante.

Ditahun 1880 Emile Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan plat timah
dengan pasta yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini merupakan terobosan besar yang
menuntun langsung ke industri pembuatan Lead Acid Battery.

Pada tahun 1881, J.S Sellon, mengajukan paten dimana pasta dilapiskan pada plat
yang berlubang, bukan pada plat tanpa lubang, yang dengan begitu pasta melekat lebih
baik pada plat timah dibanding dengan temuan Faure, tapi Sellon masih menggunakan
plat antimoni, pada tahun yang sama Volmar mengembangkan proses yang sama dengan
Sellon tapi dengan menggunakan plat timah berkisi-kisi (grid).

Lead-acid battery berubah hanya sedikit saja sejak 1880, pada material kemasan dan
sistem produksi, yang lebih meningkatkan daya simpan listriknya, memperpanjang
umurnya dan lebih bisa diandalkan, tetapi prinsip kerja baterry sampai sekarang masih
tetap sama dengan ketika pertama kali ditemukan.

I.2 Pengertian Accu

Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang


dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik)
dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator
adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di
Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu)
hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan

2
di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu
kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.

Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accu yang banyak
digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). Accu jenis ini komponennya merupakan
gabungan dari beberapa lempengan timbal (Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang
direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat (H2SO4) dan 65% air
(H2O). Accu mobil pada umumnya menyediakan tegangan sebesar 12 volt. Tegangan ini
didapat dengan cara menghubungkan enam sel galvanik. Accu tidak lagi bisa
menyimpan arus listrik, berarti Accu sudah mulai rusak (soak). Biasanya ditandai dengan
bunyi klakson yang melemah, lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang,
bahkan tidak lagi bisa menggerakkan starter. secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1,
jadi apabila di charge penuh, akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.

Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban
yang masih mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan
menggunakan Battery Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan
mencelupkan ujung alat ini pada air Accu, kemudian menyedotnya.

Pada saat Accu disetrum (recharge), cairan elektrolit akan bereaksi dengan material
pada lempengan, dan merubah permukaannya menjadi lead sulphate. Pada saat Accu
digunakan (discharge), akan terjadi reaksi terbalik, yaitu lead sulphate akan kembali
berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead.

Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi proses ini
tidaklah sempurna, karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama, lapisan deposit
Sulfat akan semakin tebal dan akan mengurangi performanya. Pada ketebalan tertentu,
deposit ini akan membuat accu tidak lagi bisa recharge, dan accu harus diganti.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator :

 Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan
memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.

 Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan


karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu
dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.

3
 Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau
siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat
menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.

 Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang


Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur
ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian
Accu baru.

 Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro
adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada
benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat
pengisian (recharge), akan keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell.
Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi
pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah berumur, penguapan akan lebih
besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran bahan karet di atas
Accu.

I.3 Bagian-bagian atau konstruksi Accu

Kontruksi dan Bagian-bagian Aki (Baterai)

kontruksi dan bagian-bagian baterai

1. Kotak baterai berfungsi sebagai penampung dan pelindung bagi semua


komponen baterai yang ada di dalamnya seperti sel, penghubng sel, pemisah sel, plat
baterai dan lain-lain. Selain itu juga kotak baterai berfungsi sebagai ruang endapan-
endapan baterai pada bagian bawah. Bahan kotak baterai ini biasanya transparan
untuk mempermudah pemeriksaan jumlah atau tinggi elektrolit baterai.

4
2. Tutup baterai, sesuai dengan namanya bagian ini berfungsi sebagai tutup
bagiana atas baterai, tempat dudukan terminal-terminal baterai, lubang ventilasi.

3. Plat baterai. Terdapat dua buah plat, plat positif dan plat negatif. Kedua plat
tersebut mempunyai grid yang terbuat dari antimoni dan paduan timah. Bahan
pembuat Plat positif adalah bahan antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif oksida
timah (lead dioxide, PbO2) yang berwarna coklat dan plat negatif terbuat dari sponge
lead (Pb) yang berwarna abu-abu. Salah satu yang mempengaruhi kemampuan baterai
dalam mengalirkan arus adalah jumlah dan ukuran plat. Semakin besar atau banyak
platnya maka semakin besar pula arus yang dihasilkan.

4. Separator atau penyekat, separator ini ditempatkan di antara plat positif dan
plat negatif. Penyekat atau separator ini berpori-pori supaya memungkinkan larutan
elektrolit melewatinya. Bagian ini juga berfungsi untuk mencegah hubungan singkat
antar plat.

Separator atau Penyekat

5. Sel. Satu unit plat positif dan plat negatif yang dibatasi oleh penyekat di antara
kedua plat posotif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel-sel baterai
dihubungkan secara seri satu dengan lainnya, sehingga jumlah sel baterai akan
menentukan besarnya tegangan baterai yang dihasilkan. Satu buah sel di dalam baterai
menghasilkan tegangan kira-kira sebesar 2,1 volt, sehingga untuk baterai yang jumlah
selnya 6 menghasilkan total teganya sekitar 12,6 Volt.

Sel Baterai
5
6. Penghubung sel (cell connector) merupakan plat logam yang dihubungkan
dengan plat-plat baterai. Ada dua buah plat penghubung pada setiap sel yaitu untuk
plat positif dan plat negatif. Penghubung sel pada plat positif dan negatif
disambungkan secara seri untuk semua sel.

7. Pemisah sel (cell partition). Bagian ini merupakan bagian dari kotak baterai
yang memisahkan tiap sel.

8. Terminal baterai. Secara umum ada dua buah terminal pada baterai, yaitu
terminal positif dan terminal negatif. Terminal ini terletak pada bagian atas dari aki.

9. Tutup ventilasi. Komponen ini terdapat pada baterai jenis basah yang
berfungsi sebagai tutup lubang yang digunakan untuk menambah atau memeriksa air
baterai. Pada tutup ini terdapat lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas
hidrogen yang dihasilkan saat terjadi proses pengisian.

Tutup Ventilasi

10. Larutan elektrolit, yaitu cairan pada baterai merupakan campuran antara asam
sulfat (H2SO4) dan air (H2O). Secara kimia, campuran tersebut bereaksi dengan
bahan aktif pada plat baterai untuk menghasilkan listrik. Baterai yang terisi penuh
mempunyai kadar 36% asam sulfat dan 64% air. Larutan elektrolit mempunyai berat
jenis (specific gravity) 1,270 pada 200C (680F) saat baterai terisi penuh. Berat jenis
merupakan perbandingan antara massa cairan pada volume tertentu dengan massa air
pada volume yang sama. Makin tinggi berat jenis, makin kental zat cair tersebut.
Berat jenis air adalah 1 dan berat jenis asam sulfat adalah 1,835. Dengan campuran
36% asam dan 64% air, maka berat jenis larutan elektrolit pada baterai sekitar 1,270.

I.4 Jenis-jenis Accu

6
Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki ,
aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis-jenis aki sebagai berikut:

1. Aki basah konvensional


2. Aki hybrid
3. Aki kalsium
4. Aki bebas perawatan/maintenance free (MF)
5. Aki sealed

a. Aki Basah

Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi
cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang
berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi
reaksi kimia antara sel dan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).

Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air
aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen
yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-
discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang
saat ia didiamkan terlalu lama.

b. Accu Hybrid

Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat
pada material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial
pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-
discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.

c. Accu Calcium

Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis ini
memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih
kecil dibanding aki basah konvensional.

d. Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)

Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan
kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga
tak lagi diperlukan pengisian air aki . Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki
hybrid maupun aki kalsium.

e. Accu Sealed ( aki tertutup)

7
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi
bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat.
Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan
penyimpanan listrik yang lebih baik.

Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan
listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia
memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu
melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.

Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan
berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki
seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas
tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin

I.5 Cara Kerja Accu

PERUBAHAN KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN PEMAKAIAN

Pemakaian Pengisian

Kondisi Bermuatan Penuh Kondisi Terpakai Habis


Elektrolit
Pelat(+) 2H2SO4 Pelat(-) PEMAKAIAN Pelat(+) Elektrolit Pelat(-)
PB02 + Asam - Pb PbSO4
+ 2H2O +
PbSO4
PEN Timbal
Timbal Sulfat dan Timbal air
Timbal
berpori GISIAN Sulfat Sulfat
Peroksida Air

1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK

Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya,
lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat
8
dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan
listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus
berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah
menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage
tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).

2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK


Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang
berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk
pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis
elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali
dalam kondisi bermuatan penuh.

PENURUNAN BERAT JENIS ACCU ZUUR SELAMA PELEPASAN MUATAN


LISTRIK

Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi
jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu
zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan
listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka
Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%

BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI SUHU

Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan
berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume
accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika
Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun
sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu batas normal Aki. Standar
berat jenis menurut perjanjian adalah untuk suhu 20°C.

9
I.6 Prinsip Kerja Accu

Reaksi Kimia di Balik Kotak Aki


ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama dalam
kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat
menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu
mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat beragam jumlah
dan jenis aki yang dapat ditemui.
Aki untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk motor
ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt.
Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus untuk menyalakan tape atau radio
dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki
jenis ini dapat dimuati kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.
Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi,
yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan elemen basah dan
elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir
dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya.
Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan
memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi
ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu
baterai (dry cells).
Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik (ggl) dapat
dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan elektrolit. Volta
mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat membangkitkan ggl yang
lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya (kelak disebut elemen Volta).
Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan dan penggunaan elemen sekunder. Elemen
sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara
mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah 'disetrum'). Akan
tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali.
Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki berlangsung proses
elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud
dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses
pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati,
terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging).
Jenis aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri dari
dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2S04).
Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari bahan
10
ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali
dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif.
Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling
menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan
penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting,
yaitu selama digunakan dan dimuati kembali atau 'disetrum'.
Reaksi kimia
Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion
hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap
ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb)
menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion
hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan
bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul air (H2O).
Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi
positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang
mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut. Proses tersebut
terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut :
Pb02 + Pb + 2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20
Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan
ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah
(encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian praktis.
Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak
dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat
dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya
berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air
terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan
ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen
yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi
kimia yang terjadi adalah :
2PbS04 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02
Aki kendaraan
Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2 Volt. Sebuah aki mobil terdiri dari enam
buah aki yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya adalah 12 Volt. Accu mencatu
arus untuk menyalakan mesin (motor dan mobil dengan menghidupkan dinamo stater) dan
komponen listrik lain dalam mobil. Pada saat mobil berjalan aki dimuati (diisi) kembali
sebuah dinamo (disebut dinamo jalan) yang dijalankan dari putaran mesin mobil atau
motor.
Pada aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan kapasitas
aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki dengan kapasitas
11
arus 45 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 45 Ampere selama 1 jam atau 1 Ampere
selama 45 jam.
Penulis sempat melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik aki dan hasilnya
telah diseminarkan beberapa waktu yang lalu. Penelitian tersebut dilakukan baik saat aki
sedang di discharging maupun saat charging. Metodenya adalah dengan mengukur
tegangan jepit (Volt) antara kedua kutub dari aki yang dibandingkan per satuan waktu (30
menit). Penelitian tersebut dilakukan untuk aki 12 Volt, 9 Volt dan 6 Volt (meliputi aki
mobil dan motor).
Pengamatan ini dilakukan selama kurang lebih lima sampai enam jam untuk tiap jenis aki,
dan hasilnya antara tegangan jepit diplot terhadap perubahan waktu. Ternyata aki yang
kutubnya terbuat dari timbal dan timbal peroksida dan dicelupkan dalam cairan asam
sulfat (yang banyak dipakai) cukup baik hasilnya dalam mempertahankan beda potensial.
Karena itu kedua kutub aki timbal dan timbal peroksida mampu mempertahankan
perbedaan potensial antara kedua kutub secara stabil, sekalipun arus yang melalui
rangkaian cukup besar.
Menghemat aki
Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias 'zwak', ada
beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki, mengingat harganya
cukup mahal.

Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki. Lalu
dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur. Setelah itu
dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama satu sampai tiga
bulan.
Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub
positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya
jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil
sedang tidak dijalankan.
Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi permukaan
air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga harus diukur dengan
hidrometer secara berkala.

Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu
membeli aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya
setelah jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan
berkurang kemampuannya dan rusak.

Saat baterai mengeluarkan arus

12
1. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung
dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya
bergabung/berubah menjadi air (H20).

2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat
positif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini
akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan
discharge.

Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada
pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir
melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar
1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang
masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan
berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah
berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah
satu alat yang wajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki).
Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri
dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi
rusak.

Saat baterai menerima arus

Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias
sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan
dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif.
Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya
baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua
baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang
duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai:
Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada
beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa
kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai
tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah).

Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses


pengeluaran arus, yaitu :1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena
bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-
lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang menempel pada
kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H)
13
pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat
(H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah
menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).

I.7 Cara Menghemat dan Memperpanjang Usia Accu

Menghemat aki

Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias 'zwak',
ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki, mengingat
harganya cukup mahal.

1. Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam
aki. Lalu dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu
zuur. Setelah itu dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama
satu sampai tiga bulan.

2. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel
pada kutub positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir.
Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau
tape) saat mobil sedang tidak dijalankan.

3. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi
permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga
harus diukur dengan hidrometer secara berkala.

Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu
membeli aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya
setelah jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan
berkurang kemampuannya dan rusak.

Trik Memperpanjang Usia Accumulator

Meski memiliki fungsi yang sangat vital, kadang perawatan aki kurang
diperhatikan. Kurangnya perawatan terhadap komponen ini, tentu saja dapat
menimbulkan masalah terhadap kinerja aki , salah satunya akan berakibat lebih
pendeknya usia pakai aki dari yang seharusnya. Berikut adalah tips perawatan aki agar
dapat bekerja secara optimal dan tentu saja tidak mudah rusak.
1. Matikan Komponen Kelistrikan Ketika Mesin Mati

14
Selesai berkendara, matikan dulu komponen kelistrikan sebelum mematikan mesin,
agar muatan listrik pada aki tidak berkurang, dan saat dihidupkan kembali, beban aki
mampu memenuhi kebutuhan sistem starter.
2. Panaskan Mesin Kendaraan
Kendaraan yang jarang digunakan dapat memperpendek umur aki . untuk kendaraan
yang jarang digunakan sebaiknya secara rutin memanaskan mesin secukupnya atau dapat
pula melepas terminal negatif aki .
3. Periksa level air aki
permukaan air aki harus dipertahankan antara batas atas dan batas bawah, oleh karena
itu perlu diperiksa secara rutin minimal satu bulan sekali. Jika air yang terdapat dalam aki
berada di bawah batas bawah (lower level yang tertera dalam kemasan aki ), sementara aki
tersebut terus digunakan maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan aki .
Pengisian yang melewati batas atas (berlebihan), airnya bisa meluap dan merusak bagian
kendaraan. Untuk menambah air aki yang berkurang, gunakan air aki biasa, jangan
menggunakan accu zuur, karena accu zuur hanya digunakan untuk aki baru yang belum
dipakai.
Catatan: air aki biasa = air murni/air suling; accu zuur = campuran air murni dan
sulfat(H2SO4).
4. Periksa Terminal Aki
Kondisi kendor dan karat pada terminal aki dapat mengakibatkan aliran arus listrik
tidak sempurna, hingga dapat menimbulkan ledakan pada aki akibat percikan api pada
bagian sambungan. Jika sambungan dengan terminal kendor tinggal dikuatkan saja, namun
jika dipermukaan terminal aki kotor atau berkarat maka harus dibersihkan dengan
menggunakan sikat kawat.
5. Periksa Pengikat Aki
Pastikan aki diikat dengan kuat atau posisinya tidak bergeser bila mobil berjalan. Aki
yang sering terguncang umurnya menjadi lebih pendek. Namun jangan terlalu kencang,
karena akan mengakibatakan kerusakan fisik (pecah/retak) pada badan aki itu sendiri..
6. Periksa Apakah Terdapat Kebocoran Aki
Berhati-hati pada area yang ditemukan kebocoran dari bagian badan aki , segera
keringkan dan bersihkan area tersebut dan kuatkan penutup sumbat pada aki . Apabila
terjadi kebocoran dari aki badan, segera ganti aki dengan yang baru.
7. Periksa Berat Jenis Aki

15
Jika aki telah diisi ulang, cek berat aki dengan menggunakan hydrometer (biasanya
terdapat di bengkel-bengkel). Jika berat jenisnya di bawah ukuran dari aki tersebut,
gantilah aki tersebut dengan aki yang baru.
8. Pemasangan dan Pelepasan Aki
Untuk pemasangan aki , pastikan tidak ada benda-benda asing dalam kondisi mati.
Pada saat melepaskan kabel, maka lepaskan terlebih dahulu kabel negatif baru kemudian
kabel positif.Untuk memastikan kondisi aki anda, selalu lakukan servis berkala di
bengkel resmi Toyota. bengkel Toyota akan merawat dan melakukan pengecekan aki
dengan seksama dengan peralatan aki tester yang canggih. Jika Aki anda sudah aus ,
gantilah dengan TGB (Toyota Genuine Battery), aki yang diproduksi khusus kendaran
Toyota.

Ada juga trick sederhana yang sering diterapkan oleh para penggemar mobil tua,
untuk memperpanjang usia pemakaian Accu. Salah satunya adalah menghilangkan
deposit sulfat, dengan menggunakan bahan dasar pengawet makanan yang berbentuk
bubuk yang disebut EDTA ( ethylenediamine tetraacetic ) . EDTA untuk keperluan
merontokkan deposit sulfat pada Accu, dibuat berbeda dengan bahan pengawet makanan,
kodenya adalah : Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) . Pada beberapa toko kimia disebut
sebagai “EDTA Teknis“. Secara praktek, penggunaan Na4-EDTA secara rutin setiap
bulan, membuat masa pakai accu lebih lama 2-3 lipat atau sekitar hingga 4-5 tahun.

Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut :


Bahan-bahan :
1. Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau (EDTA Teknis).

2. Air Destilasi (Aquadest) atau air accu botol BIRU. (bukan air accu zuur)

Alat-alat :

1. Sendok Teh.

2. Wadah.

3. Battery Hydrometer.

4. Lap untuk bersih-bersih.

Cara pengolahan :

16
1. Siapkan 2-3 sendok teh (1 gram) Na4-EDTA untuk 1 liter air Aquadest.
Untuk accu yang sudah rusak, siapkan 4-6 sendok teh (10 gram) Na-EDTA untuk 1
liter air Aquadest.

2. Campurkan bubuk Na4-EDTA dengan air accu (destilasi) di dalam wadah


dan aduk hingga larut.

3. Cek kondisi setiap lubang / cell Accu dengan hydrometer, biasanya kondisinya
kan berbeda tiap cell. Cell yang ‘MERAH’ memerlukan campuran EDTA + air Accu
lebih banyak ketimbang cell yang HIJAU (sehat).

4. Buang air pada Accu sesuai dengan kondisi cell. Untuk hasil pengukuran yang
berwarna “MERAH“, buang air accu lebih banyak dibandingkan dengan yang
“HIJAU“.

5. Kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang tambahkan dengan air Accu botol
biru.

6. Untuk accu yang rusak, setelah ditambahkan campuran tersebut, harus di-
ReCharging (charge ulang).

I.8 Beberapa Merk Accumulator yang Banyak Digunakan

1. GS Hibrit

Aki GS hybrid adalah perpaduan teknologi aki konvensional dengan teknologi


maintenance free. Kalau pada aki konvensional harus menambah air aki secara berkala
karena terjadinya proses penguapan pada jenis hybrid ini penambahan air aku lebih Pada
aki Premium menggunakan material timbal antimon baik untuk grid plate positif dan
negatif, tetapi pada tipe hybrid menggunakan timbal calsium pada grid plate negatif dan
menggunakan low antimon pada grid plate positif.

17
Kelebihan aki GS Hybrid adalah :

1. Auto-COS: Proses penyatuan plate secara otomatis dengan menggunakan


mesin COS (cast on strap) sehingga menghasilkan produk yang konsisten dan stabil.

2. Laju penguapan airnya lebih rendah sehingga penambahan air aki sangat
jarang.

3. Dapat menyimpan arus listrik lebih lama karena self dischargenya lebih
rendah.

4. Aki sudah terisi air accu zuur yang terjamin kwalitasnya (wet charge).

5. Aki siap pakai, konsumen dapat langsung menggunakan aki ini tanpa melalui
proses pengisian air accu zuur dan initial charge terlebih dahulu.

Cara Penanganan Aki GS Hybrid :

Penanganan aki GS Hybrid ada dua macam, penanganan aki oleh end user dan
penanganan aki oleh pihak toko.Untuk end user hal yang perlu diingat adalah secara
perodik (contoh: tiap bulan) selalu mengecek level air aki harus selalu tetap berada pada
posisi lower level dan upper level, dan aki harus dijaga kebersihannya terutama pada
terminal positif dan negatif. Sedangkan untuk toko aki, karena aki GS Hybrid sudah
terisi dengan air accu zuur untuk itu ada dua hal yang perlu diperhatikan :

1. Pada saat penerimaan :

 Pastikan karton box dalam keadaan kering

18
 Karena sudah terisi air accu zuur, maka pada saat memindahkan atau
menyimpan tidak boleh dalamposisi miring, terbalik atau dilempar.

 Lakukan penyimpanan secara “first in first out”, artinya siapa yang datang
lebih awal maka dikeluarkan lebih awal berdasarkan pada kode charge yang
tertera pada bagian atas karton box

2. Pada Saat Penyimpanan :

 Lakukan pemeriksaan secara berkala berdasarkan kode charge yang tertera di


bagian atas karton box.

 Paling lambat tiga bulan setelah tanggal charging dan belum


digunakan/terjual, maka lakukan hal sebagai berikut : Periksa berat jenis accu
zuur dengan hydrometer apabila kurang dari 1.220 maka perlu di charge ulang
dan Periksa volume air accu zuur melalui indikator elektrolit serta garis lower
level dan upper level. Jika perlu tambahkan air aki sampai garis upper level.

3. Aki yang setrumnya mulai melemah, di setrum ulang kemudian bila


penyetruman selesai tuliskan tanggal penyetruman pada sticker yang ada pada tutup
karton (VerriDJ)

2. Bosch S3-S4-S5

Accu Bosch : Tenaga Optimal Untuk Start Semua Kendaraan

Produk accu terbaru dari Bosch menyediakan accu yang tepat untuk kendaraan
anda untuk segala tingkat kebutuhan performa. Tiga produk accu terbaru ini dirancang
untuk berbagai macam kebutuhan dari kendaraan anda, dan menuntun customer
melakukan pilihan yang mudah juga membedakan tingkat performa accu dengan kode
warna dan ranking bintang. Bukan hanya itu, produk baru ini juga memberikan daya start
yang kuat handal dalam menyuplai energi pada kendaraan anda. Khusus untuk produk S4
dan S5 adalah tipe aki yang sama sekali tidak memerlukan perawatan.

19
Bosch pertama kami memproduksi accu sejak 1927, dimana pada waktu itu accu
untuk pengapian pada mesin pertama diperkenalkan, sejak saat itu Bosch terus
mengembangkan performa dan efisiensi accu. Setelah beberapa puluh tahun, teknologi
accu telah berkembang pesat untuk memenuhi permintaan kendaraan modern
sebagaimana juga untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kebutuhan yang diperlukan
dari system power supply modern jauh lebih besar dibandingkan dengan pada saat mobil
pertama kali diperkenalkan. Electric windows, sun-roof, air conditioning, ABS, airbags,
dan peningkatan pada temperature dalam kabin mesin bergabung bersama meningkatkan
tuntutan kinerja accu situasi mana berpengaruh mengurangi usia pakai accu.

Bosch terus menerus mempertahankan kepemimpinannya dalam inovasi dan


pengembangan accu. Perkembangan terakhir kami adalah dengan diperkenalkannya
teknologi Calsium-Silver Alloy. Dengan memperkenalkan seri “S” ini, Bosch
menyediakan jangkauan produk yang luas dikhususkan untuk kebutuhan tertentu sebagai
kemudahan dalam memilih accu yang benar tergantung pada jenis kendaraan, peralatan
elektronik yang ada , cara berkemudi, dan kondisi cuaca dan lain laian.

Kendaraan yang disarankan untuk menggunakan accu Bosch seri S3, S4 dan S5

 Accu Bosch S3 adalah solusi ekonomis untuk kendaraan dengan tambahan


beberapa perangkat elektronic. Accu S3 juga menawarkan asupan daya yang kuat dan
handal.

 Rancangan teknis accu Bosch S4 dibuat khusus untuk kendaraan kelas kecil
dan sedang, dengan menawarkan sumber tenaga listrik yang ideal untuk fungsi yang
lebih canggih. Jangkauan S4 adalah sebagian besar dari kendaraan Asia.

 Accu Bosch S5 dibuat khusus untuk kendaraan modern yang membutuhkan


banyak energi listrik untuk pemanas, AC, dan CD / DVD player, Sunroof dll.
Teknologi silver meningkatkan usia pemakaian accu S5 Bosch sampai dengan 30%
dibandingkan Accu pada umumnya.

Keuntungan lainnya

Penggunaan teknologi accu Bosch Silver mengurangi sebagian besar korosi yang
disebabkan oleh panas, yang berdampak pada penurunan usia pakai accu, dan juga
20
menyebabkan peningkatan performa secara luar biasa untuk starting power dan usia
pemakaian yang lebih lama. Dengan konsumsi asam yang minimal, accu baru
memerlukan perawatan yang sangat kecil semasa pemakaiannya. Penutup accu dirancang
khusus untuk memberikan keamanan maksimum, dan memastikan asam ini tidak bocor
keluar pada saat penggunaan pada saat pengangkutan bahkan pada saat accu dimiringkan
dalam posisi horizontal. Handle ergonomic juga membuat accu ini mudah dalam
pengangkutan dan mudah dalam pemasangan. Pada akhirnya accu seri “S” tebaru
menjawab kebutuhan yang makin kompetitif dari berbagai merek mobil.

3. Yuaka

AKI tidak berfungsi hanya sebagai penyuplai listrik guna memutar dinamo starter
mobil. Kini tugasnya semakin banyak, apalagi sistem manajemen mobil sudah
menggunakan komputer yang memerlukan suplai listrik lebih baik. Kurang sedikit saja
suplai listrik ke ECU (computer mobil electronic control unit), komponen tersebut dapat
mengalami kerusakan.

Aki Mobil

Untuk mendapatkan aki terbaik, Anda sebenarnya tidak perlu bingung lagi.
Karena PT Yuasa Battery Indonesia telah menawarkan aki bermutu tinggi. Anak
perusahaan grup Yuasa Jepang ini menawarkan berbagai pilihan aki. Dari aki
konvensional (yang membutuhkan perawatan) hingga maintenance free (bebas
perawatan).

Kelebihan utama aki konvensional buatan Yuasa adalah aplikasi teknologi


‘pafecta’ yang dapat langsung bekerja seketika tanpa perlu penambahan strum (isi
langsung start). Hal ini dikarenakan aki Yuasa menggunakan pelat berkualitas yang
dibuat melalui sistem pengeringan khusus dan vacum sealing unik (hanya dari Yuasa).
Vacum sealing memungkinkan aki jenis dry charge dapar disimpan lebih dari 12 bulan
sesuai jaminan kualitas dry charge-nya.

21
Pada akhir 2003, Yuasa memperkenalkan Yuasa Hybrid sebagai aki mobil yang
minim perawatan dengan plat di dalamnya menggunakan bahan kalsium (Ca) dan timah
(Pb). Dengan bagitu, waktu penguapan air aki jauh lebih lama 2-3 bulan dari aki
konvensional. Selain itu, Yuasa Hybrid juga merupakan aki siap pakai yang dijual dalam
keadaan dry charge. Artinya, aki ini dijual dalam kondisi belum terisi accu zuur sehingga
aki dapat disimpan lebih lama sebelum dipakai.

Di tahun yang sam, Yuasa juga memperkenalkan aki Yuasa maintenance free. Aki
ini didesain khusus untuk daerah beriklim tropis. Dengan bahan kalsium yang digunakan
untuk plat, membuat daya starting lebih kuat dan self discharge lebih kecil. Keunggulan
lainnya, adalah pada cover lead accu yang terdapat di catalyser dan valve (katup) yang
berfungsi mencegah penguapan dengan cara mengubah gas menjadi air. Sehingga accu
zuur tidak akan turun. Sedangkan valve berfungsi melepas gas pada suhu di aki dalam
keadaan tinggi. Aki maintenance free dijual dalam keadaan basah.

Aki Motor

Untuk motor, Yuasa telah mengembangkan aki berteknologi tinggi yakni jenis
VRLA (valve regulated lead acid) atau biasa dikenal dengan nama super maintenance
free (super MF) yang telah mendapatkan penghargaan spesial sebagai World First
Maintenance Free Motorcycle Battery pada 1985, di Kanada.

Saat ini, aki jenis Super MF ini sudah digunakan oleh beberapa pabrikan
kendaraan bermotor terkemuka di Indonesia. Seperti Honda Kharisma, Suzuki New
Shogun 125, dan Kawasaki ZX 130.

Keunggulan aki ini di antaranya ialah dapat disimpan dalam ruang penempatan
aki yang lebih fleksibel dalam arti kalau aki jenis konvensional harus diletakkan secara
vertikal, maka untuk maintenance free boleh diletakkan dalam posisi horisontal.

PT Yuasa Battery Indonesia juga mengenalkan aki jenis VRLA maintenance free
yang dijual dalam bentuk kit (paket) antara aki dengan botol acid. Aki yang dikenal
dengan YTX ini mendapat sertifikat UN mark dari Dirjen Perhubungan Udara pada
2003.
22
Aki jenis YTX ini sangat umum dipergunakan oleh pabrikan kendaraan bermotor
roda dua di luar negeri. Seperti Peugeot di Prancis, dan Yamaha di Brazil.

Untuk tetap menjaga mutu dan kualitas produknya, pada 2003 Yuasa
memperkenalkan “Sulfate Stop” pada setiap jenis aki sepeda motor dengan tegangan
12V yang diproduksinya.

Formula kimia tersebut dapat mengurangi timbulnya kristal sulfate pada


permukaan aki. Sehingga memperpanjang umur pemakaian.

Yuasa juga memperkenalkan aki konvensional yang dikemas dalam kemasan


khusus yang menyatu atara aki dengan acid (paket). Keuntungannya ialah, penjaminan
kualitas air aki yang dipersyarakatkan.
I.9 Eropa merupakan tujuan ekspor utama dari aki sepeda motor buatan PT Yuasa
Battery Indonesia. Sampai saat ini tercatat aki buatan Yuasa telah digunakan pabrikan
kendaraan terkemuka di dunia, seperti BMW dan Yamaha Conver di Spanyol.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

23
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan
sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik.
2. Terdapat reaksi redoks yang terjadi pada aki
3. Aki memiliki berbegai jenis dan bermanfaat dalam menyimpan energi listrik
4. Terdapat berbagai cara yang digunakan dalam merawat aki.

3.2 Saran
Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator :
Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi
Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan
mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak
akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram
dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus
terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu
bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang.
Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru.
Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah
tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di
sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan
keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap
yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu
yang sudah berumur, penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan
penutup seperti lembaran bahan karet di atas Accu.

Penulis menyadari bahwa materi yang penulis jelaskan masih terdapat banyak kekurangan.
Sehingga untuk mengetahui lebih luas tentang Pemerintah Daerah, pembaca dapat memperoleh
dari berbagai sumber lainnya, seperti buku, referensi, ataupun internet. 

DAFTAR PUSTAKA

Purba M, 2006. KIMIA 3. Jakarta. Penerbit Erlangga.


24
Situs Internet:
http://www.inverterplus.com/2010/04/tips-merawat-aki-mobil.html
http://www.indobatt.com/in/smart.php
http://www.gs.astra.co.id/ina/library/5konstruksiaki.htm
http://www.untukku.com/artikel-untukku/sejarah-aki-dunia-
untukku.html#ixzz1yo4xgrXK
http://www.idinrohidin.com/2012/01/asal-usul-accu-accumulator.html

25

Anda mungkin juga menyukai