Disusun Oleh :
Deny Prabowo
(K2513016)
Dinadha Aries W
(K2513018)
(K2513020)
Faqih Bahrudin
(K2513022)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Listrik & Elektronika
yang diampu oleh Dosen Bapak Emilly Dardi, M.Kes
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah ini diajukan dan disusun sebagai bukti pelaksanaan tugas kelompok
mata kuliah teknik listrik & elektronika.
Ditetapkan pada :
Hari
: .
Tanggal
: .
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Teknik Listrik & Elektronika
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini, dan laporan ini kami persembahkan
kepada :
1. Dosen pembimbing mata kuliah Teknik Listrik & Elektronika, Bapak Drs. H.
Emilly Dardi, M.Kes.
2. Teman-teman Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas
Maret yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi.
4. Pihak-pihak lain yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................
iii
KATA PENGANTAR................................................................................................
iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1
A. LATAR BELAKANG .....................................................................................
1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................
3
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................
4
D. MANFAAT PENULISAN ..............................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
6
G. PLTG ...............................................................................................................
66
21) PENGERTIAN ...................................................................................................
66
22) PRINSIP KERJA PLTG ......................................................................................
66
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
73
A. KESIMPULAN ................................................................................................
73
B. SARAN ............................................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
76
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.. Pengertian
lainnya, listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Listrik
memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir,
medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasiaplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Listrik adalah bagian dari kehidupan manusia hampir dalam semua kehidupan
manusia selalu berhubungan dan menggunakan listrik. Manusia da listrik merupakan
suatu kesatuan yang tidak bias terlepaskan. Ilmu dasar tentang listrik sangatlah
penting diketahui manusia agar dalam memanfaatkan listrik tersebut bias maksimal
dan meminimalkan resiko kecelakaan akan listrik.
Kuat Arus,yaitu jumlah muatan yang mengalir melalui media perantara dari
kutub negatif ke kutub positif dalam suatu sumber listrik. Kuat arus ini sangat
bergantung pada jumlah muatan yang berpindah dari satu kutub ke kutub lainnya.
Semakin banya muatan yang berpindah, maka kuat arus semakin besar.
Voltase/Voltage, yaitu beda potensial yang terdapat di kutub positif dan kutub
negatif. Beda potendial ini sangat menentukan besar kecilny arus yang mengalir.
Dengan adanya voltase inilah maka muatan yang ada dapat berpindah (muatan negatif
menuju muatan positif)
Hambatan, yaitu penghambat aliran listrik dari kutub negatif ke kutub positif.
Hambatan ini sangat menentukan arus listrik yang mengalir pada media perantara
aliran. Setiap bahan mempunyai nilai hambatan yang berbeda-beda. Ada bahan yang
hambatannya kecil sehingga aliran listrik dapat mengalir dengan lancar, dan jika
besar, maka aliran listrik tidak lancar.
Daya Listrik, yaitu kemampuan listrik untuk melakukan kegiatan atau
pekerjaan. Daya listrik ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh listrik untuk
melakukan kegiatan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam teori Listrik dasar, aliran listrik dapat tercipta atau terjadi jika
rangkaian tertutup dari sekian banyak alat listrik. Jika sumber listrik dihubungkan
dengan alat-alat listrik sehingga terjadi rangkaian, maka muatan yang ada di setiap
kutub bereaksi. dan kutub negatif sebagai kutub yang kelebihan elektron segera saja
menggerakkan muatannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan arus listrik AC ?
2. Bagaimanakah dasar listrik AC ?
3. Bagaimanakah rangkaian hambatan, induktor dan kapasitor dalam arus bolak
balik?
4. Apakah yang di maksud impedansi ?
5. Apakah yang di maksud dengan akumulator ?
6. Bagaimanakah prinsip kerja akumulator ?
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Memberi pengetahuan mengenai dasar-dasar teknik listrik.
b. Memberi wawasan kepada masyarakat mengenai istilah-istilah dalam ilmu
kelistrikan.
c. Memberi pengetahuan mengenai teknologi dalam dunia kelistrikan agar
manusia dapat berinovasi untuk menciptakan sumber-sumber listrik mandiri
dan terbaharukan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. RANGKAIAN LISTRIK AC
1) PENGERTIAN
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana
besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus
searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk
gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida,
karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam
aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan,
misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi
empat (square wave).
Dasar dasar yang harus di pelajari dalam rangakaian arus listrik AC antara lain
:
Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik
Vm Sin
t
Amplitud
o
Dimana
v
= Tegangan sesaat
Vm
= Tegangan Maksimum
1
1
atau T f
T
Jika generator mempunyai P kutub dan berputar sebanyak N kali dalam satu
menit, maka frekuensi mempunyi persamaan :
f
PN
120
Induktor (L)
Pada rangkaian AC induktif phasa tegangan mendahului 90 terhadap
arus.Hambatan aliran elektron ketika melewati induktor pada rangkaian AC disebut
sebagai Reaktansi Induktif, reaktansi dihitung dalam satuan Ohm () sama hal-nya
seperti resistansi. Simbol reaktansi induktif adalah 'X L', pada rangkaian AC
sederhana, reaktansi induktif dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
XL = 2 f L
Dimana
XL
= Pi 3,14
= Induktansi (Henry / H)
Kapasitor (C)
Ketika arus dan tegangan melewati kapasitor pada rangkaian AC, phasa arus
mendahului 90 phasa tegangan. Hambatan aliran elektron ketika melewati kapasitor
pada rangkaian AC disebut sebagai Reaktansi Kapasitif, reaktansi kapasitif dihitung
dalam satuan Ohm () sama hal-nya seperti resistansi dan reaktansi induktif. Simbol
reaktansi induktif adalah 'XC', pada rangkaian AC sederhana, reaktansi kapasitif dapat
dihitung menggunakan persamaan berikut.
Dimana
XC
= Pi 3,14
C
4) IMPEDANSI
= Kapasitansi (Farad / F)
Impedansi merupakan total dari resistansi dan reaktansi komponen pada suatu
rangkaian AC. Impedansi disimbolkan oleh huruf kapital Z dan dihitung dalam
satuan Ohm (). Dalam matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri
dituliskan dalam bentuk persamaan:
Dimana
Z = Impedansi (Ohm / )
R = Resistansi (Ohm / )
Sedangkan jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan C yang
dirangkai seri digunakan persamaan:
Impedansi pada rangkaian R-L-C paralel sama dengan tegangan total dibagi
dengan arus total.
Dimana:
ZT
VT
IT
berikut ini.
Dimana:
IT
IR
IC
Sebuah induktor 0,2 henry dipasang pada sumber tegangan arus bolak-balik,
V = (200. sin 200t) volt. Tentukan persamaan arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
V = (200 sin 200t) volt
L = 0,2 H
Ditanya: I = ... ?
Pembahasan :
V = Vm.sint
V = 200.sin 200t
Dari persamaan diketahui Vm = 200 volt dan = 200 rad/s, maka:
XL = .L= (200)(0,2)
XL = 40
Im = Vm / XL = 200 / 40 = 5 A
Dalam rangkaian ini arus tertinggal /2rad terhadap tegangan, sehingga:
Penyelesaian:
Diketahui:
C = 50 F = 5 10-5 F
I = (4.sin 100t) A
Ditanya: Persamaan tegangan, V = ...?
Pembahasan :
I = (Im.sin ) A
I = (4.sin100t) A
maka, Im = 4 A, dan = 100 rad/s
XL = t = (100)(0,6) = 60
b. Im = Vm/Z = 200/40 = 4 A
XL > XC, rangkaian bersifat induktif atau tegangan mendahului arus dengan
beda fase 0.
Contoh Soal 5 :
Hambatan R, induktor L, dan kapasitor C, masing-masing mempunyai nilai
300 ; 0,9 H; dan 2 F . Ketiga komponen listrik tersebut dihubungkan seri dan
diberi tegangan efektif AC sebesar 50 volt dengan kecepatan sudut 1.000 rad/s.
Tentukan:
a. impedansi rangkaian, c. tegangan pada L,
b. arus efektif rangkaian, d. tegangan pada C!
Penyelesaian:
Diketahui:
R = 300
L = 0,9 H
C = 2 F = 2 10-6 F
Vef = 50 V
= 1.000 rad/s
Ditanya:
a. Z = ... ?
b. Ief = ... ?
c. VL = ... ?
d. VC = ... ?
Jawab:
b. Arus efektif
Ief = V/Z = 50 V / 500 = 0,1 A
c. VL = I . XL = (0,1 A)(900 ) = 90 volt
d. VC = I . XC = (0,1 A)(500 ) = 50 volt
Contoh Soal 6 :
C = 5 F = 5 10-6 F
L = 0,5 H
Ditanya: P = ... ?
Pembahasan
Menentukan impedansi rangkaian Persamaan umum :
V = Vm. sint
V = (100. sin 1000t) volt
maka,
Vm = 100 volt
= 1.000 rad/s
XL = .L = (1.000 rad/s)(0,5 H) = 500
Contoh Soal 7 :
B. AKUMULATOR
5) PENGERTIAN AKI
Akumulator (aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya
energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai
dan kapasitor.
Elektrode accumulator baik anode dan katode terbuat dari timbal (Cu) berpori.
Bagian utama akumulator, yaitu
1. kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO2),
Macam-Macam ACCU
ACCU BASAH
Adalah accu yang paling banyak digunakan pada kendaraan hingga saat ini.
Accu ini berisi air accu (cairan asam belerang / sulfuric acid). Pada accu basah,
terdapat lubang dengan tutup yang dapat dibuka-tutup untuk menambah air accu. Air
accu dapat berkurang saat accu digunakan. Hal ini terjadi karena reaksi kimia di
dalam accu antara air accu dengan sel accu.
Keuntungan menggunakan Accu Basah:
1.
asesoris atau larutan EDTA, untuk memperpanjang usia pakai accu tersebut.
2.
1.
Wajib memeriksa ketinggian air accu secara berkala, jika air accu
Accu Hybrid, hampir sama dengan Accu Basah. Perbedaannya terletak pada
material pada komponen sel/lempengan grid. Accu Hybrid menggunakan LowAntimonial pada lempengan grid (+) dan Calcium pada lempengan grid (-).
Keuntungan Accu Hybrid:
1. Relatif lebih baik dengan Accu Basah (Antimonial Battery).
Kekurangan Accu Hybrid :
Accu Sealed adalah accu yang menggunakan Calcium pada lempengan grid
(+) dan (-), dengan penyekat berupa jaring (mat) yang menyerap cairan elektrolit
(umumnya berupa gel), dengan kemasan accu yang tertutup rapat (disegel). Ketika
terjadi penguapan/gas, akan diserap oleh mat tersebut, sehingga tidak terjadi
pengurangan jumlah cairan elektrolit. Accu ini sering disebut Accu Kering.
Keuntungan Accu Sealed:
1. Bebas perawatan (maintenance free)
2. Performa kerja yang baik.
Kekurangan Accu Sealed:
1. Harga sangat mahal
2. Tidak tahan ditempatkan pada suhu tinggi
6) PRINSIP KERJA AKUMULATOR
Prinsip kerja aki, pada saat aki dipakai , kedua elektrodenya perlahan-lahan
akan menjadi timbal sulfat. Hal itu disebabkan, kedual elektrode beraksi dengan
larutan asam sulfat. Pada reaksi tersebut, elektrode timbal melepaskan banyak
elektron.
Akibatnya, terjadi aliran arus listrik dari pelat timbal dioksidanya. Setelah
beberapa lama dipakai, akhirnya kedua elektrode tertutup oleh timbal sulfat
.Akibatnya diantara keduanya tidak ada lagi beda potensial. Keadaan tersebut
disebut , akinya soak / mati. Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus
yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat
negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat
negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung.
Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid
mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah
arus listrik.
PB02 Timbal
Elektrolit
2H2SO4
Pelat(-) Pb Timbal
Peroksida
Asam Sulfat dan Air
berpori
1.
PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN
LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar
misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari
asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat
pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi
kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif
dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran
listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
Pada saat pengisian
Pelat(+)
Sulfat
PbSO4Timbal
Elektrolit
2H2O
air
Pelat(-)
PbSO4Timbal
Sulfat
C. BATERAI
7) PENGERTIAN BATERAI
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat
Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone,
Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber
listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik
untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah
dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua
jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan
Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
Baterai adalah salah satu alat penting untuk penyimpan dan konversi energi
yang bekerja berdasarkan prinsip elektrokimia. Jadi, baterai sebenarnya merupakan
sebuah sel elektrokimia. Berdasarkan cara kerjanya, sel elektrokimia dapat dibagi
menjadi dua, yaitu: sel galvanis dan sel elektrolisa. Sel galvanis, yang juga disebut
sel volta, merubah energi kimia menjadi kerja listrik sedangkan sel elektrolisa
merubah kerja listrik untuk menggerakkan reaksi kimia tak spontan. Dalam baterai
biasa, komponen kimia terkandung dalam alat itu sendiri. Jika reaktan dipasok dari
sumber luar ketika dikonsumsi, alat ini disebut sel bahan bakar (fuel cell).
Komponen utama sebuah baterai terdiri dari dua bahan konduktor tak sejenis
(elektroda) yang dicelupkan dalam larutan yang mampu menghantarkan listrik
(elektrolit). Salah satu elektroda akan bermuatan listrik positif dan yang lain negatif.
Ujung elektroda yang menonjol diatas elektrolit dikenal sebagai terminal positif dan
terminal negatif. Ketika kedua terminal dihubungkan dengan kawat konduktor (mis.:
tembaga), arus listrik akan mengalir melalui kawat dari terminal negatif ke positif.
Beda potensial atau tekanan listrik antar terminal tergantung pada bahan elektroda
dan elektrolit dan diukur dalam volt.
Dalam pemakaiannya, baterai ada yang tidak bisa diisi ulang dan ada yang
bisa diisi ulang. Jenis baterai yang tidak bisa diisi ulang disebut baterai primer dan
yang bisa diisi ulang disebut baterai sekunder.
Sel primer
Pada baterai kering yang biasa kita gunakan, elektroda terdiri dari dari batang
karbon positif pada pusat sel dan bejana seng negatif dengan elektrolit jeli ammonium
khlorida. Potensial sel kira-kira 1,5 volt. Selama pemakaian, seng secara perlahanlahan larut ketika arus listrik dihasilkan. Ketika ammonium khlorida jenuh, aliran
arus listrik berhenti dan sel harus dibuang.Sel seperti itu dikatakan primer atau tak
dapat diisi ulang.
Contoh baterai yang diuraikan diatas adalah baterai tipe karbon-seng. Tipe
baterai yang lebih maju adalah baterai alkaline-mangan dioksida. Baterai ini pertama
kali diperkenalkan dipasar tahun 1959. Sejak itu, jenis baterai ini telah mendominasi
pasar baterai portabel. Hal ini karena sistem alkaline dikenal memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan baterai tipe karbon-seng. Beberapa keunggulan kimia
alkaline dibandingkan kimia karbon-seng dasar adalah:
Baterai alkaline silinder dibuat dengan anoda seng dengan luas permukaan
besar, katoda mangan dioksida dengan densitas tinggi dan elektrolit potasium
hidroksida. Potongan melintang baterai silinder alkaline diilustrasikan pada diagram
dibawah:
dinyalakan. Prinsip ini sama seperti menyalakan dan mematikan saklar lampu
dirumah.
Ketika sirkuit tertutup, tarikan yang lebih kuat pada elektron oleh mangan
dioksida akan menarik elektron dari elektroda anoda seng melalui kawat dalam sirkuit
ke elektroda katoda. Aliran elektron melalui kawat ini adalah listrik dan dapat
digunakan untuk aplikasi daya.
Sel sekunder
Sel asam timbal, yang biasanya disebut aki, termasuk dalam kelompok yang
disebut sel sekunder atau dapat diisi ulang. Disini, elektroda adalah timbal dioksida
positif dan timbal spons negatif dengan elektrolit asam sulfat encer. Selama
pemakaian, arus listrik mengalir dan elektroda positif dan negatif berubah menjadi
timbal sulfat dan menyerap ion sulfat dari elektrolit dengan mereduksinya menjadi
air. Tidak seperti sel kering, sel asam timbal adalah reversibel dan bisa dikembalikan
ke keadaan asalnya dengan mengalirkan listrik melalui sel dalam arah yang
berlawanan dari mana dilepaskan. Ini membalik reaksi dalam sel, merubah timbal
sulfat dalam pelat kembali ke bahan aktif asal dan mengembalikan ion sulfat ke
elektrolit.
Sel asam timbal memiliki potensial kira-kira 2 volt, berapapun ukurannya. Sel
yang lebih besar akan memiliki kapasitas yang lebih tingi dan mengirimkan arus
listrik yang sama untuk waktu yang lebih lama atau arus listrik lebih tinggi untuk
periode yang sama daripada sel yang lebih kecil. Sel bisa dihubungkan seri (negatif
dari salah satu sel ke positif dari sel berikutnya) agar memberikan tegangan yang
lebih tinggi. Jadi tiga sel yang dihubungkan seri akan memberikan baterai sel yang
memiliki tegangan nominal 6 volt. Enam sel sejenis yang dihubungkan seri akan
menghasilkan baterai 12 volt.
Jenis baterai sekunder lain adalah baterai ion lithium, yang saat ini dipandang
memiliki densitas energi dan densitas daya paling besar. Baterai ini diharapkan
menjadi sumber energi masa depan untuk berbagai keperluan termasuk mobil listrik.
UKURAN BATERAI
Di saat kita barusan membeli barang elektronik, untuk mengaktifkan /
menghidupkannya kita diharuskan membeli beberapa baterai. Karaguan pun muncul,
bateri sebesar apa yang harus kita beli yang cocok buat barang tersebut. Pada casingnya hanya tertulis misalkan, "AAA SIze"
Dari casing tempat baterai-nya kita bisa memperkirakan bahwa baterai yang
dibutuhkan adalah baterai yang kecil, namun sekecil apa kita tidak bisa memastikan.
Dalam bahasa kita sehari-hari ukuran-ukuran baterai ini adalah: Paling kecil,
kecil, tanggung dan besar serta kotak. Namun istilah ini kurang cukup memberikan
informasi yang kita butuhkan.
Berikut ukuran-ukuran baterai yang umum serta informasi yang bisa kita
dapatkan dari tulisan-tulisan pada body baterai.
Nama
Nama IEC
Kapasitas
umum
umum (mAh)
R03
LR03
AAA
HR03
AA
(Ni-OOH) -
FR6
(Li-FeS2) 3000
HR6
KR6
HR14
KR14
ZR14 (Ni-OOH)
R20
LR20
HR14
KR14
ZR14 (Ni-OOH)
6F22
9V
(Zinc-carbon) 1100
(Alkaline) 2700
LR14
14,5 x 50,5
(Zinc-carbon) 3800
(Alkaline) 8000
(Ni-MH) 4500 - 6000
26,5 x 50
34,2 x 61,5
6LR61
(Alkaline) 565
6KR61
(Ni-Cd) 120
6HR61 (Ni-MH)
10,5 x 44,5
LR6
R14
ZR03
ZR6 (Ni-OOH)
(Alkaline) 1200
(Ni-Cd) -
R6
(Diameter x Tinggi)
(Zinc-carbon) 540
KR03
FR03 (Li-FeS2)
yg Dimensi-mm
175 - 300
Panjang = 26,5
Lebar = 17,5
Tinggi = 48,5
Gambar.1. HR03 berarti, baterai ukuran AAA yang berbahan Ni-MH (Nickel
Metal Hybrid), dengan kapasitas 800 - 1000 mAh. Baterai yang berbahan Ni-MH
selalu baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable).
Sedangkan MX2400 merupakan nama lain dari HR03 yang maknanya sama.
Gambar.2. LR6 berarti, baterai ukuran AA yang berbahan Alkaline dengan
kapasitas 2700 mAh.
8) JENIS JENIS BATERAI
Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif
(Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari
Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada
umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang hanya dapat
sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang
(rechargeable battery).
Ini merupakan baterai primer yang paling murah yang banyak digunakan
dalam rumah tangga seperti pada jam dinding dan remote control.
b. Baterai Alkaline (Alkali)
Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang
lebih mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya
adalah Potassium hydroxide yang merupakan Zat Alkali (Alkaline) sehingga namanya
juga disebut dengan Baterai Alkaline. Saat ini, banyak Baterai yang menggunakan
Alkalline sebagai Elektrolit, tetapi mereka menggunakan bahan aktif lainnya sebagai
Elektrodanya.
Baterai jenis ini memiliki power yang lebih dan umur simpan yang lebih lama
dari baterai Heavy Duty.
c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding jenisjenis Baterai Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan lebih dari
10 tahun dan dapat bekerja pada suhu yang sangat rendah. Karena keunggulannya
tersebut, Baterai jenis Lithium ini sering digunakan untuk aplikasi Memory Backup
pada Mikrokomputer maupun Jam Tangan. Baterai Lithium biasanya dibuat seperti
bentuk Uang Logam atau disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery). Ada juga
yang memanggilnya Button Cell atau Baterai Kancing.
Baterai Lithium umumnya sebesar uang coin saja, maksimal ukuran AA. Hal
ini atas pertimbangan keselamatan dan keamanan saja jika digunakan masyarakat
umum. Sebenarnya ada juga ukuran yang lebih besar namun penggunaannya hanya
terbatas pada kepentingan militer saja.
Baterai Silver Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong mahal dalam
harganya. Hal ini dikarenakan tingginya harga Perak (Silver). Baterai Silver Oxide
dapat dibuat untuk menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dengan bentuk yang relatif
kecil dan ringan. Baterai jenis Silver Oxide ini sering dibuat dalam dalam bentuk
Baterai Koin (Coin Battery) / Baterai Kancing (Button Cell). Baterai jenis Silver
Oxide ini sering dipergunakan pada Jam Tangan, Kalkulator maupun aplikasi militer.
re-cycle, jangan dibuang sembarang tempat. Baterai jenis ini walaupun berbahaya
tetap banyak digunakan terutama pada alat-alat pertukangan.
b. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)
Polimer ion baterai-Lithium, lithium ion polimer, atau lebih umum baterai
lithium polymer (disingkat Li-poli, Li-Pol, LiPo, LIP, PLI atau LiP) adalah baterai isi
ulang (baterai sel sekunder). Biasanya baterai ini terdiri dari beberapa sel sekunder
yang identik di samping paralel untuk meningkatkan kemampuan debit saat ini.
Tipe ini telah berevolusi dari teknologi baterai lithium-ion . Perbedaan utama
adalah bahwa lithium salt elektrolit tidak ditempatkan dalam organic solvent tetapi
dalam polimer padat komposit misalnya polietilen oxide atau polyacrylonitrile .
Keuntungan dari polimer Li-ion atas desain lithium-ion berpotensi lebih rendah
termasuk biaya pembuatan, kemampuan beradaptasi terhadap berbagai bentuk
kemasan, dan kekasaran. Lithium-ion baterai polimer mulai muncul dalam peralatan
elektronik konsumen sekitar tahun 1996.
ini generasi paling baru dari baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan,
keunggulannya diatas baterai Li-ion, untuk perawatan baterai Lithium Polymer, tak
jauh berbeda dengan Lithium Ion. Namun penanganannya harus ekstra hati-hati
mengingat sifatnya yang cukup liquid dengan tekanan cukup keras bisa
menyebabkan bentuk baterai berubah.
Kelemahan Li-po justru mengharuskan kita mengisi ulang baterai jangan
sampai menunggu ponsel mati dengan sendirinya. Atau sebisa mungkin ketika ponsel
memberikan peringatan baterai lemah. Jika tidak, ponsel akan susah untuk diaktifkan
karena baterai belum pulih sepenuhnya.
Memory Effect pada Baterai
Anda mungkin pernah atau bahkan sering mendengar istilah memory effect.
Memori efek, juga dikenal sebagai efek baterai malas atau memori baterai, adalah
efek yang diamati pada nikel kadmium baterai isi ulang yang menyebabkan mereka
terus berkurang dayanya. Ini menggambarkan satu situasi yang sangat khusus yang
tertentu baterai NiCd secara perlahan kehilangan kapasitas energi maksimum jika
mereka berulang kali diisi setelah habis hanya sebagian. Baterai muncul untuk
mengingat kapasitas lebih kecil. Sumber efek perubahan dari karakteristik bahan
aktif kurang dimanfaatkan oleh sel. Istilah ini sering keliru untuk hampir semua kasus
di mana baterai tampaknya terus berkurang daya dari yang diharapkan.Kasus-kasus
ini lebih mungkin karena usia baterai dan gunakan, menyebabkan perubahan
ireversibel dalam sel karena sirkuit internal pendek, kehilangan elektrolit, atau
pemulihan sel.
Memory Effect hanya terjadi pada baterai ponsel jenis NiCAD dan NiMH.
Gambaran singkatnya sebagai berikut : jika setiap saat anda mengisi baterai hanya
sebesar 60%, maka suatu saat baterai akan lupa bahwa masih ada ruang sebesar 40%
yang belum terisi. Baterai akan menganggap 60% adalah 100% alias baterai terisi
penuh. Namun memory effect tersebut hanya terjadi pada tipe baterai lama seperti
NiCAD dan NiMH.
D. SOLAR CELLS
9) PENGERTIAN
Sel surya merupakan sebuah perangkat yang mengubah energi sinar matahari
menjadi energi listrik dengan proses efek fotovoltaic, karenanya dinamakan juga sel
fotovoltaic (Photovoltaic cell - disingkat PV)).
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sebuah sel surya sangat kecil, sekitar 0,6
V tanpa beban (open circuit) atau 0,45 V dengan beban. Untuk mendapatkan
tegangan listrik yang besar sesuai keinginan diperlukan beberapa sel surya yang
tersusun secara seri. Jika 36 keping sel surya tersusun seri, akan menghasilkan
tegangan nominal sekitar 16 V. Tegangan ini cukup untuk digunakan mengecas aki 12
V.
Untuk mendapatkan tegangan keluaran yang lebih besar lagi maka diperlukan
lebih banyak lagi sel surya. Gabungan dari beberapa sel surya ini disebut Panel Surya
atau Modul Surya (Solar Modul or Solar Panel).
Susunan sekitar 10 - 20 atau lebih Panel Surya akan dapat menghasilkan arus
tegangan tinggi yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Namun perlu dicatat
tegangan yang dihasilkan oleh sel surya atau panel surya adalah tegangan DC. Agar
dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, perlu desain dan rangkaian khusus
seperti pada tulisan kami sebelumnya.
Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk
memperbesar total daya output. (Gambar :The Physics of Solar Cell, Jenny
Nelson)
SEJARAH
Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh Alexandre
Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini
merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan dengan
menyinari 2 elektrode dengan berbagai macam cahaya. Elektrode tersebut di balut
(coated) dengan bahan yang sensitif terhadapcahaya, yaitu AgCl dan AgBr dan
dilakukan pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran asam. Dalam
percobaanya ternyata tenaga listrik meningkat manakala intensitascahaya meningkat.
Selanjutnya penelitian dari Bacquerel dilanjutkan oleh peneliti-peneliti lain. Tahun
1873 seorang insinyur Inggris Willoughby Smith menemukan Selenium sebagai suatu
elemen photo conductivity.
Kemudian tahun 1876, William Grylls dan Richard Evans Day membuktikan
bahwa Selenium menghasilkan arus listrik apabila disinari dengan cahaya matahari.
Hasil penemuan mereka menyatakan bahwa Selenium dapat mengubah tenaga
matahari secara langsung menjadi listrik tanpa ada bagian bergerak atau panas.
Sehingga disimpulkan bahwa solar cell sangat tidak efisien dan tidak dapat digunakan
untuk menggerakkan peralatan listrik.
Tahun 1894 Charles Fritts membuat Solar Cell pertama yang sesungguhnya
yaitu suatu bahan semi conductor (selenium) dibalut dengan lapisan tipis emas.
Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat dipakai sebagai
sumber energi, namun kemudian dipakai sebagai sensor cahaya. Tahun 1905 Albert
Einstein mempublikasikan tulisannya mengenai photoelectric effect. Tulisannya ini
mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari paket-paket atau quanta of energi yang
sekarang ini lazim disebut photon. Teorinya ini sangat sederhana tetapi
revolusioner. Kemudian tahun 1916 pendapat Einstein mengenai photoelectric effect
dibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika berkebangsaan
Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya photoelectric effect. Tahun
1923 Albert Einstein akhirnya juga mendapatkan Nobel Prize untuk teorinya yang
menerangkan photoelectric effect yang dipublikasikan 18tahun sebelumnya.
Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga
surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan
maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia memecahkan
rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya matahari. Tahun
2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell technology yang
efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru untuk thin film
photovoltaicsolar cell. Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong
komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya
listrik. STRUKTUR SEL SURYA
Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material silikon sebagai
semikonduktor. (Gambar:HowStuffWorks)
Gambar diatas menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya.
Secara umum terdiri dari :
1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya.
Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga
berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan
material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-
sensitized (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat
masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material yang konduktif
tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide
(FTO).
2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya
mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor
inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar
diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum
diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material
semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya
material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon,
disamping material-material semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam
penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua
material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang
disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction.
P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor
tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya akan dibahas dibagian cara
kerja sel surya.
4. Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang
terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan
anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar
indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya
dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang
dipantulkan kembali.
5. Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari
hujan atau kotoran.
10) CARA KERJA SEL SURYA
Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu
junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari
ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar.
Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan
semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur
atomnya.
Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction. (Gambar : sun-nrg.org)
Sel surya merupakan sebuah perangkat yang mengubah energi sinar matahari
menjadi energi listrik dengan proses efek fotovoltaic, karenanya dinamakan juga sel
fotovoltaic (Photovoltaic cell - disingkat PV)).
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sebuah sel surya sangat kecil, sekitar 0,6
V tanpa beban (open circuit) atau 0,45 V dengan beban. Untuk mendapatkan
tegangan listrik yang besar sesuai keinginan diperlukan beberapa sel surya yang
tersusun secara seri. Jika 36 keping sel surya tersusun seri, akan menghasilkan
tegangan nominal sekitar 16 V. Tegangan ini cukup untuk digunakan mengecas aki 12
V.
Untuk mendapatkan tegangan keluaran yang lebih besar lagi maka diperlukan
lebih banyak lagi sel surya. Gabungan dari beberapa sel surya ini disebut Panel Surya
atau Modul Surya (Solar Modul or Solar Panel).
Susunan sekitar 10 - 20 atau lebih Panel Surya akan dapat menghasilkan arus
tegangan tinggi yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Namun perlu dicatat
tegangan yang dihasilkan oleh sel surya atau panel surya adalah tegangan DC. Agar
dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, perlu desain dan rangkaian khusus.
umumnya berbentuk segi enam atau bulat, tergantung dari bentuk batangan kristal
silikonnya, seperti terlihat pada gambar berikut.
Keterangan gambar:
1. Batangan kristal silikon murni
2. Irisan kristal silikon yang sangat tipis
3. Sebuah sel surya monocrystalline yang sudah jadi
4. Sebuah panel surya monocrystalline yang berisi susunan sel surya
monocrystalline. Nampak area kosong yang tidak tertutup karena bentuk sel surya
jenis ini.
2. Polycrystalline
Jenis ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dilebur / dicairkan
kemudian dituangkan dalam cetakan yang berbentuk persegi. Kemurnian kristal
silikonnya tidak semurni pada sel surya monocrystalline, karenanya sel surya yang
dihasilkan tidak identik satu sama lain dan efisiensinya lebih rendah, sekitar 13% 16% .
Gb.Reaksi Fisi
Reaktor fisi dapat dikelompokan lagi menjadi:
Reaktor termal
Reaktor termal
ini
menggunakan
moderator
neutron
untuk
Reaktor subkritis
Menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi
berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya
berupa konsep teori saja, dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau
CARA KERJA
Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk
menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor
nuklir.
Seperti terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar batubara,
minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara
dibakar, kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam
boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan untuk memutar
turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos
dengan turbin uap.
PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi
reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di
dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk
memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.
lainnya.
Untuk PLTN reaksi fusi, bahan bakar yang digunakan sangat melimpah
di bumi . Dimana reaksi fusi ini menggunakan Hidrogen yang dapat
Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir
selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pusing, mata berkunang-kunang
2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
3. Lemah, letih dan tampak lesu
4. Kerontokan rambut dan kebotakan
F. PLTA
16) PENGERTIAN PLTA
Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbinair) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator)
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari
dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban puncak air dalam lower
reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air pada waduk utama
tetap stabil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin
air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
17) BAGAIMANA PLTA BEROPERASI
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila
mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhkebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA
tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam tempat
penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan perhitungan
besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk menggerakkan turbin
sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu keharusan untuk dimiliki,
dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk maupun yang didistribusikan ke
pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik, sehingga
dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan
efisiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA
tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6
milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan
oleh lebih 1 milyar orang.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi
pembangkitan tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
a.
Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan
atau salju.
b.
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
akibat adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
b. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan.
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
c. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis.
Besarnya energi mekanis.
dirumuskan: Em = T . . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
: sudut putar
t : waktu (s)
d. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi
listrik sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)
setengah
payung
(Semi
Umbrella
Generator)
travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara
mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru
yang dikenal dengan pumped-storage plant.
d. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki
bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara
bertahap atau berkelanjutan
20) JENIS PLTA
a.
Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai
dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang
agak kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan
kemiringan sungai.
b.
Adalah
pembangkit
listrik
dengan
bendungan
yang
melintang
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya,
jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.
F. PLTG
21) PENGERTIAN PLTG
Pusat listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik
yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi
panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi
mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai
dengan kebutuhannya.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang
digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada
temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur,
vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus
berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara
keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan
salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk
menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan
menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat
juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin
gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.
22) PRINSIP KERJA PLTG
Pusat listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama seperti:
a. Turbin gas (Gas Turbine).
b. Kompresor (Compressor).
c. Ruang Bakar (Combustor).
Prinsip kerja dari sebuah PLTG didasarkan pada siklus Brayton seperti pada
diagram (p, v dan t, s) dibawah ini :
dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu
diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan
proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi.
Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk
memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
Ada beberapa macam siklus kerja turbin gas sebagai berikut :
Turbin gas siklus terbuka (open cycle).
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi
didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang
masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas
bekas ini dibuang atau dialirkan ke udara luar, yang ditunjukkan seperti pada gambar
dibawah.
Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri dari
2 (dua) bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan rendah dan
kompresor tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin gas tekanan
tinggi. Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut,
mula-mula udara atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan rendah untuk
dikompresi, dari udara tekan yang dihasilkan dialirkan kedalam intercooler untuk
didinginkan hingga menghasilkan temperature dan kelembaban serta tekanan yang
diinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau media pendingin lainnya,
dari sini udara tersebut dialirkan kedalam kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi
lagi hingga menghasilkan temperature yang tinggi dan tekanan dengan kepadatan
yang lebih tinggi.
Dari keluaran kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam
regenerator untuk mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan
untuk memudahkan terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas
gas bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan
rendah. Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang bakar
utama (primary combustion chamber) yang menghasilkan proses pembakaran dan
dari proses ini dihasilkan gas panas yang digunakan untuk memutar turbin tekanan
tinggi, hasil ekspansi gas panas dari turbin tekanan tinggi ini berupa gas bekas (flue
gas) dialirkan kedalam ruang bakar kedua (secondary combustion chamber) dan biasa
disebut juga dengan reheater chamber yang selanjutnya gas bekas tersebut digunakan
untuk udara pembakaran didalamnya yang mampu menghasilkan gas panas lagi dan
digunakan untuk memutar turbin tekanan rendah, siklus tersebut diatas seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah.
Dari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas secara keseluruhan dimaksudkan
untuk menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG) dengan tingkat efisiensi
yang diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus terbuka.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa
alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan
dengan baik, seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana
besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus
searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk
gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida.
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik. Prinsip dasar generator
arus bolak-balik adalah sebuah kumparan berputar dengan kecepatan sudut yang
berada didalam medan megnetik. Generator ini menghasilkan gaya listrik induksi
yang berbentuk sinusoida, dapat dinyatakan secara matematik.
Akumulator (aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator
adalah baterai dan kapasitor. Bagian utama akumulator, yaitu 1. kutub positif (anode)
terbuat dari timbal dioksida (PbO2), 2. kutub negatif (katode) terbuat dari timbal
murni (Pb), 3.larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan
30%.
Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat
Elektronik. Komponen utama sebuah baterai terdiri dari dua bahan konduktor tak
sejenis (elektroda). Salah satu elektroda akan bermuatan listrik positif dan yang lain
negatif. Jenis baterai ada 2 , baterai primer ( sekali pakai ) , dan baterai sekunder
( dapat diisi ulang ). Baterai primer diantaranya Baterai Zinc-Carbon , Alkaline ,
Lithium , Silver Oxide. Sedangkan baterai sekunder meliputi Baterai Ni-Cd , Ni-Mh ,
Li-ion , Li-po.
Sel surya merupakan sebuah perangkat yang mengubah energi sinar matahari
menjadi energi listrik dengan proses efek fotovoltaic, karenanya dinamakan juga sel
fotovoltaic (Photovoltaic cell - disingkat PV)). Panel surya yang sering dilihat disebut
panel fotovoltaik. Setiap panel terdiri dari beberapa sel fotovoltaik, yang terbuat dari
suatu jenis silikon. Setiap sel mampu menghasilkan muatan listrik kecil bila terkena
sinar matahari. Jenis sel surya antara lain : Monocrystalline , Polycrystalline , Thin
Film Solar Cell (TFSC).
PLTN merupakan sistem pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi
panas dari pereaksian nuklir dengan penembakan atom neutron yang memunculkan
energi panas untuk memanaskan air menjadi uap yang kemudian digunakan untuk
memutar turbin dan kemudian disalurkan ke generator guna menghasilkan listrik.
Penggunaaan PLTN harus dengan hati-hati dan dilakukan dengan perencanaan yang
matang sehingga dampak-dampak negatif dari penggunaan nuklir tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang
memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja
dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun)
menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan
melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut
sampai ke konsumen.
Pusat listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik
yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi
panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi
mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai
dengan kebutuhannya.
B. SARAN
Penyusun mengharapkan setelah para pembaca makalah ini. Penyusun sangat
mengharapkan sebuah saran yang mendukung dan membangun makalah ini lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi,
Sutanto. Pembangkit Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia ( UI-Press).
ekonomi. Cet 1. Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UIPress).