Anda di halaman 1dari 31

DASAR-DASAR

PEMBUATAN BILAH
Inayah N. Zahra
LENTERA BUMI NUSANTARA

Bandung, 14 Desember 2015


Ciheras, 2 Mei 2016
Short version: Ciheras, 31 Agustus 2016

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 1


MANUAL TANGAN
by Suhenda (POLINDRA, 2015)

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 2


BAHAN & ALAT

BAHAN ALAT
• Kayu balok • Pulpen
• Print-out gambar teknik • Gunting
penampang pangkal dan ujung • Penggaris dan meteran
bilah dengan perbandingan 1:1
• Jangka sorong
• Lem
• Amplas
• Pisau, golok/parang, dan
pahat
• Gergaji tangan
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 3
1) Pilih jenis material yang
digunakan, antara lain fiber,
styrofoam, atau kayu.
Pada pembahasan ini jenis
material yang digunakan ialah
kayu balok untuk bilah

tipe taper. Pembuatan menggunakan kayu balok

Pembuatan menggunakan fiber


LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 4
2) Buat garis-garis elemen
pada kayu yang bertujuan
untuk mempermudah dalam
membuat garis-garis lainnya
(sudut puntir, chord) dan
mempermudah proses
pengikisan kayu.

3) Untuk membuat bilah meruncing


kedepan tarik garis dari pangkal ke
ujung dari bagian trailing edge dan
leading edge
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 5
4) Tempel bentuk airfoil 5) Buat garis bantu lainya yang
pada bagian ujung dengan bertujuan untuk mempermudah proses
tujuan untuk pengikisan dan agar lebih presisi, yang
mempermudah penarikan meliputi garis toleransi leading edge
dan
garis twist leading edge trailing edge, garis thickness atau titik
dan trailing edge. tertinggi dari lengkungan airfoil. 6

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016


6) Buat alur dengan
menggunakan gergaji
pada garis-garis elemen
dengan kedalaman
hingga menyentuh garis
trailing edge dan titik
teringgi dari lengkungan
airfoil.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 7


7) Gunakan parang untuk
mengikis bagian-bagian
yang perlu di buang sesuai
dengan garis-garis yang
telah dibuat, dalam hal ini
kikis dan bentuk airfoil pada
bagian pangkal terlebih
dahulu yang bertujuan
untuk mempermudah pada
proses pengkisan
selanjutnya.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 8


8) Pada proses pengampelasan
gunakan amplas kasar terlebih
dahulu dan selanjutnya gunakan
ampelas halus untuk menghaluskan
bagian-bagian yang kasar dan
gunakan mal airfoil agar lebih
sesuai .

9) Proses selanjutnya adalah


finishing yaitu dengan memberi
lapisan pada bilah yang bertujuan
supaya lebih tahan lama, pemberian
lapisan dapat menggunakan cat atau
lem epoxy.
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 9
Diperlukan ketelitian dan kehati-hatian
dalam proses pembuatan agar
memperoleh hasil yang maksimal.
Untuk menyelesaikan satu buah bilah
rata-rata diperlukan waktu 2-4 hari.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 10


MANUAL MESIN

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016


11
BAHAN & ALAT

BAHAN ALAT
• Kayu balok atau kayu laminasi • Pulpen
sesuai ukuran bilah • Gunting
• Pastikan kayu sudah sesuai ukuran,
rata, dan siku • Penggaris dan meteran
• Kayu sebaiknya dipotong • Jangka sorong
menggunakan mesin planner dan
joint angle • Lem
• Triplek tipis untuk pembuatan • Paku tembak
mal bilah (airfoil) • Gergaji meja
• Print-out gambar teknik • Gergaji tangan
penampang pangkal dan ujung
• Mesin ketam
bilah dengan perbandingan 1:1
• Amplas gerinda
LENTERA BUMI • Amplas setrika
NUSANTARA | INZ | 2016 12
1) Persiapkan kayu yang akan dibuat bilah. Pastikan

kayu sudah rata dan siku.


LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 13
2) Persiapkan print out gambar
teknik penampang airfoil
bagian pangkal dan ujung.

Atas:
Penampang ujung bilah yang memiliki sudut
puntir tidak seragam dari pangkal ke ujung.

Bawah:
Penampang ujung bilah yang memiliki
sudut puntir seragam dari pangkal ke ujung.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 14


3) Buat mal positif
dan negatif sesuai
airfoil bilah.
Sebaiknya gunakan
triplek tipis.

Sebelumnya print dahulu penampang bilah bagian ujung dengan skala 1:1 sebagai cetakan.
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 15
4) Ukur dan
tentukan posisi
titik-titik ujung
airfoil pada bagian
ujung bilah.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016


5) Tempel mal airfoil sesuai posisi titik ujungnya
menggunakan lem dan paku tembak agar lebih
kuat.
16
6) Ukur dan
tentukan
posisi titik-
titik ujung
airfoil pada
bagian
pangkal.

Tarik garis
lurus dari
bagian ujung
ke pangkal
bilah sebagai
garis bantu
membuat
sudut puntir.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 17


7) Buat garis bantu
yang menandakan
bagian yang pasti
dibuang.
Perpanjang garis
tersebut hingga ke
pangkal dengan
memperhatikan
sudut puntir.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 18


8) Potong bagian
tersebut
menggunakan
gergaji meja dan
diakhiri
menggunakan
gergaji tangan.
Pastikan mata
gergaji meja miring
sesuai kemiringan
bagian yang akan
dibuang.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 19


9) Buang bagian yang tidak perlu menggunakan
mesin ketam hingga membentuk seperti bagian
atas airfoil. Perhatikan garis bantu sudut puntirnya.
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 20
10)Bentuk dan perhalus
bagian atas bilah, leading
edge, dan pangkal bilah
menggunakan amplas
gerinda. Cek berkala
menggunakan mal negatif.
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 21
11)Perhalus kembali permukaan
menggunakan amplas setrika. Cek kesesuaian
permukaan menggunakan mal negatif.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 22


12) Gergaji bagian yang tidak
digunakan pada bilah bagian bawah.

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 23


13) Buang bagian yang tidak perlu
menggunakan mesin ketam hingga membentuk
seperti bagian bawah airfoil. Buat garis bantu
ketebalan bilah pada bagian trailing edge. 24
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016
14) Bentuk dan
perhalus bagian
bawah bilah,
leading edge dan
trailing edge, serta
pangkal bilah
menggunakan
amplas gerinda.
Cek berkala
menggunakan mal
negatif.
Gunakan garis
bantu ketebalan
bilah sebagai
acuan dalam
membentuk bagian
trailing edge.
LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 25
Kolecer 2 kW
&
The Sky Dancer 500 W

LENTERA BUMI NUSANTARA | INZ | 2016 26

Anda mungkin juga menyukai