Anda di halaman 1dari 34

nSMK NEGERI 3 TULUNGAGUNG

TEKNIK MEKANIK Pemeliharaan dan Perawatan Waktu 4 x 45


Tingkat I/Semester 2
OTOMOTIF Baterai Menit
A. TUJUAN

1) Mengidentifikasi bagian dari baterai.


2) Menjelaskan proses pengisian dan pengosongan baterai.
3) Mengidentifikasi tipe dan kapasitas baterai.
4) Menjelaskan pemeriksaan visual pada baterai.
5) Melakukan pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang benar.
6) Melakukan pemeriksaan kebocoran arus.
7) Melakukan pengujian beban pada baterai.
8) Menjelaskan keselamatan kerja saat menangani baterai.

B. KESELAMATAN KERJA

1)Hindari kontak langsung dengan cairan hidrolik.


2)Gunakan prosedur secara benar.
2)Hindarkan dari benda panas atau dapat menimbulkan api seperti rokok.
3)Gunakan peralatan secara benar dan tepat guna.

C. ALAT DAN BAHAN KERJA


1)Baterai 4)Alat pen-charge
2)Hidrometer 5)Kain lap
3)Multitester 6)Air accu

D. DASAR TEORI
Baterai banyak digunakan pada.

 Penyedia tenaga listrik untuk menstater motor.


 Menyimpan tenaga listrik untuk pemakaian berikutnya.
 Menyediakan tenaga listrk pada bebepara komponen saat mesin tidak bekerja.

Gambar 1. Komponen kelistrikan

Saat berkerja dengan baterai hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain ;
 Semua alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang sesuai
dan pelindung mata, selalu dikenakan saat mengerjakan atau berada di sekeliling
baterai dan lingkungan cairan asam baterai. Putuslah hubungan kabel baterai pada saat
anda kan memperbaiki beberpa bagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan

Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, biasanya adalah terminal
negatif, tetapi beberapa mobil model lama memakai terminal positif untuk sistim
groundnya. Mulailah melepas terminal negatif akan mengurangi akibat hubungan pendek
pada saat anda mempergunakan peralatan reparasi.

Gambar 2. Pemutusan terminal ground baterai.

 Jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada saat anda
bekerja dengan baterai.
 Gunakan selalu campuran asam sulfat dan air.
 Jangan menyalakan korek atau merokok dekat lokasi pengisian baterai.
 Sebelum menghubungkan pengisisan baterai, kedua terminal baterai positif dan negatif
harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
 Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersih dan
ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi kebakaran.
 Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup
penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian. bila baterai anda tidak memiliki
lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogen yang dihasilkan
pada saat proses pengisian dapat keluar.
 Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian bekerja. ini
akan menyebabkan munculnya bunga api dan menyalakan/membakar gas hidrogen
yang ada dalam baterai.

Gambar 3 lokasi pengisian harus berventilasi yang baik


 Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka tutup sel
dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
 Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan
membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem elektronik yang
mempergunakan semikonduktor.
 Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik
polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikan yang menggunakan
semi konduktor

Pertolongan Pertama

Asam sulfat, merupakan bahan elektrolite aktif pada baterai, yang bersifata sangat
korosif/merusak. ini dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan yang dikenainya.
ini akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila terkena kulit, dapat juga
mengebabkan kebutaan bila mengenai mata.

Bila cairan asam baterai mengenai kulit anda:


 Basuhlah kulit anda denga air yang bersih
 Basuhlah berulang-ulang kurang lebih 5 menit, ini akan melarutkan asam pada air
tersebut.
 Bila Cairan asam mengenai mata anda, basuhlah mata anda dengan air berulang-ulang,
segera pergi ke dokter.
Larutan elektrolit juga berbahaya pada cat kendaraan, pada kasus lain larutan elektrolit
dapat menetesi cat, usaplah dengan air yang banyak.
Gambar 4 membersihkan asam yang mengenai mata
Type Baterai
Ada 2 tipe baterai yaitu baterai primer dan sekunder. Baterai primer adalah baterai yang
mempergunakan satu kali penghancuran bahan melalui proses kimia untuk menciptakan
energi listrtik.
Ketika tegangan baterai telah dialirkan semua keluar untuk dipergunakan, maka baterai
harus diganti seluruhnya.
Baterai primer banyak digunakan pada Torches dan radio.
Baterai sekunder adalah baterai yang mempergunakan proses kimia yang dapat dibalik.
Baterai sekunder dapat diisi kembali sehingga dapat menyediakan tegangan secara tetap
tanpa harus mengganti Baterai sekunder banyak digunakan pada otomotif dan peralatan
perkapalan.

Konstruksi Baterai
Konstruksi plat baterai terdiri
Plat Positif
(i) Lead grid
(ii) Lead peroxida (grid filling)
plat negatif
(i) Lead grid
(ii) Lead sulfat (grid filling)

Ingatlah, hal-hal utama dalam konstruksi baterai


 Plat positif terbuat dari lead peroxida
 Plat negatif terbuat dari spongy lead
 Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa baterai
memiliki jumlah kedua plat yang sama.
 Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan negatif
 Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan terhadap asam.
 Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-kira 60% air
dan 40% asam sulfat.

Aplikasi Baterai

Baterai dibuat dalam berbagai variasi bentuk, ukuran, tengangan, dan kapasitas untuk
pemakaian yang berbeda-beda

Baterai yang sesungguhnya adalah baterai yang telah dirancang dengan perawtan yang
rendah atau tanpa perawatan yang telah dirancang dan dibentuk untuk mengurangi sekecil
mungkin kelehilangan air. Pengurangan sekecil mungkin kekurangan air dapat dicapai
dengan mempergunakan bahan seperti calcium, cadmium dan stontium, sebagai bahan
plat grid dalam baterai. Bahan ini mampu menyediakan kekuatan secara mekanik yang
dibutuhkan, selain itu kemampuannya mereduksi gas dan pengaliran arus.
Baterai sepeda motor lebih kecil secara ukuran dan memiliki tegangan awal yang rendah.
baterai ini mungkin hanya 6 samapai 12 Volt dan umumnya memiliki lubang pengisian
yang berada diatas tutup kemasan dan pasang dibagian bawah rangka.
Lubang pengisian ini ditutup untuk mengurangi keluarnya larutan elektrolit bila sepeda
motor rebah. ini juga menjaga agar gas baterai tidak keluar didalam rangka sepeda motor
yang dapat menyebabkan karat pada jog/tempat duduk.

Baterai dikapal dibuat agak berbeda dengan baterai kendaraan bermotor.


aterai kapal memiliki kemasan yang lebih kuat, memiliki plat pendukung untuk menambah
keamanan bagian dalam dan biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar. kebanyakan
baterai kapal dibuat sedemikian rupa karena harus
menahan getaran dan goncangan akibat gerakan kapal

Gambar 5 pemakaian dikapal


Baterai deep cycle dirancang untuk rusak/mati dengan kemampuan aliran tenaga yang
tetap/konstan lalu diisi kembali. Bateri ini dipakai pada kursi roda, kereta golf dan
beberapa ditemukan pada caravan atau rumah perahu untuk menyediakan sumber tenaga
penerangan dan sistem pendingin.
Baterai "deep cycle' menerima beban pengaliran arus yang lebih lama diatas 70% dari
kapasitasnya. Penyebab kerusakan utama pada baterai ini adalah kelunakan dan hilangnya
bahan dari plat positif. Untuk menanggulangi ini, bahan plat dengan kepadatan yang tinggi
mengurangi kehilangan bahan aktif plat.

Operasi Baterai
Ketika baterai diberi beban dan ulai mengalirkan arus, maka reaksi kimia bekerja/terjadi,
larutan elektrolit dengan bahan plat mulai bergabung.
Plat positif (lead peroxida) berubah menjadi lead sulfat. plat negatif (lead spongy) juga
berubah menjadi Lead sulfat. Larutan elektrolit sebagian besar berubah menjadi air karena
larutan asamnya diikat oleh bahan plat.

kesimpulan proses pengaliran arus (discharger)


plat positif (lead peroxida) lead sulfat
plat negatif (spongy lead) lead sulfat
Elektrolit (asam dan air) air

ketika bateri diisi ulang dengan alternator atau pengisi baterai,


bahan plat positif diubah dari lead Sulfat kembali menjadi lead peroxida
bahan plat negatif diubah dari lead sulfat kembali menjadi lead spongy
Asam sulfat dibentuk kembali dalam larutan elektrolit dan dicampurkan dengan air kira-kira
terjadi 40% asam sulfat dan 60% air.
kesimpulan proses pengisian arus (charger)
plat positif (Lead sulfat) Lead peroxida
plat negatif (lead sulfat) spongy lead
Elektrolit (sebagian besar air) air dan asam

7. Cara Penyambungan

 Sambungan parallel

Gambar 6 sambungan baterai parallel

Sambungan dua baterai 12 volt secara parallel akan menghasilkan besar tegangan yang
tetap tetapi penambahan kapasitas. Baterai pada gambar 6 akan memberikan total
tegangan 12 volt dan 480 CCA

 Sambungan Seri

Gambar 7 Sambungan baterai seri

Sambungan dua baterai 12 volt secara seri akan menghasilkan besar tegangan yang
digandakan dan kapasitasnya tetap.
Baterai pada gambar 7 akan memberikan total tegangan 24 volt dan 240 CCA
 sambungan seri/parallel

Gambar 8 Sambungan baterai seri-parallel

Pada gambar 8 dua baterai 6 volt disambung dengan cara seri untuk mendapatkan
teganan 12 volt

Pada sambungan paralel baterai 12 volt disambung dengan 12 volt hasil sambungan seri
untuk mendapatkan tegangan tetap sebesar 12 volt dari seluruh baterai. Total kapasitas
baterai adaalh 360 cca.

8. Kumpulan Definisi Istilah Pada Baterai Otomotif

Batery Capacity
Kapasitas baterai adalah kemampuan untuk memasok banyaknya arus tertentu dan dalam
waktu tertentu.
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan denga larutan elektrolit.
bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singggung) pada plat yang
akan menentukan kapasitasnya.
The Internasional standart memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking
Current atau yang umum diketahui, Cold Cranking Current (CCA Cold Cranking Ampere).

Cold Cranking Current (CCA)


nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh
sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap
menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.

Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh
dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim
pengisian dilepas.
Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel.
Ampere Hour Capacity (AH)
Nilai ini adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus
selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan teganngan tiap sel dibawah 1.75
volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere
untuk 20 jam dinilai memiliki 60 ampere hour baterai

Memilih baterai yang benar pada kendaraan merupakan inti untuk memberikan
kenyamanan. Baterai pada kendaraan membutuhkan nilai kapasitas yang tepat untuk
menstater mesin. Bila baterai dengan kapasitas yang rendah digunakan pada kendaraan
maka akan berakibat:

a. Baterai tidak dpaat memberikan arus yang cukup pada kondisi start yang berat
(misalnya : starter pada waktu pagi hari)
b. Ada penurunan jangka waktu pemakaian baterai (umur pemakaian menurun

9. Stiker Spesifikasi Baterai


Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi
tentang spesifikasi baterai tersebut. salah satu model stiker baterai seperti tampak
dibawah ini

Gambar 9 Spesifikasi baterai


Pada stiker di gambar 9 menunjukkan nomer kode area yaitu N57. Batera tersebut memiliki
11 plat per sel dengan nilai 380 Cold Cranking Ampere. dan tegangan baterai yang
dihasilkan adalah 12 volt.

10. Relative Density/Specifie Gravity - Kepadatan Relatif/Spesifikasi Grafitasi

Relative density pada larutan elektrolit baterai pada umumnya disebut sebagai spesifikasi
Grafitasi. Spesifikasi grafitasi adalah perbandingan antara kepadatan larutan elektrolit
dengan kepadatan air. Air memiliki spesifikasi grafitasi 1.000 dan asam sulfat memiliki
spesifikasi grafitsi kira-kira 1.800.
Ingat larutan elektrolit baterai adalah campuran yang terdiri kira-kira 60% air dan 40%
asam sulfat
Gambar 10. Menggunakan hydrometer.

Larutan elektrolit pada saat pengisian baterai memiliki nilai spesifikasi grafitasi yang lebih
tinggi dibanding pada saat baterai melakukan pengaliran arus.

Gunakan hydrometer untuk mengukur spesifikasi grafitasi larutan elektrolit, pada tiap-tiap
sel bateri memerlukan pemeriksaan untuk diukur pada setiap tahap proses pengisian.

Spesifikasi Grafitasi pada baterai yang diisi penuh dengan suhu 27 derajat Celsius kira-kira
memiliki nilai 1.260-1.270.

Daftar istilah

Ampere Hour Capacity


nilai ini adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus
selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan teganngan tiap sel dibawah 1.75
volt

Baterai
Dua atau lebih sel elektrik yang dihubungkan, biasanya secara seri, dan bekerja serempak
sebagai satu unit sumber tenaga.

Alat Pengisisan Baterai (Batery Charger)


salah satu alat dalam bengkel yang dipergunakan untuk memperbaharui energy dalam
baterai dengan cara mengalirkan arus ke dalam baterai dengan arah berlawanan dari saat
dipakai.

Cold Cranking Current (CCA)


nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh
sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap
menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.

Circuit
rangkaian jalur konduktor tertutup yang dapat dialiri arus
Reaksi Kimia
perubahan yang terjadi pada pplat positif dan negatif dalam larutan elektrolit yang
menghasilkan energi listrik pada saat baterai mendapatkan bebanpengeluaran arus listrik.

Pengaliran arus (Discharge)


Saat baterai mengalirkan arus listrik, itu disebut Discharge
Energi listrik
lihat rekasi kimia

Elektrolit
pada baterai otomotif, yang disebut elektrolit adalah larutan antara asam sulfat dan air

Hydrometer
Alat dengan palampung yang dipakai untuk menentukan spesifikasi grafitasi larutan
elektrolit pada baterai, ini akan menentukan seberapa besar pengisian yang harus
dilakukan.

Sambungan Parallel
cara unutk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda potensial
yang sama setelah menghubungkannya

Plat
Lempengan logam dengan paduan lead oxida, acam sulfat dan air, ditempatkan didalam
baterai, biasanya jumlah plat negatif satu lebih banyak daripada plat positif.

Baterai Primer
tipe baterai yang dapat disimpan dan menghasilkan energi listrik, tetapi tidak dapat diisi
kembali

Kepadatan Relatif (Relative Density)


Rasio massa antara larutan yang dibandingan dengan volume air

Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh
dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Clsius setelah sistim pengisian
dilepas.
Baterai Sekunder
Baterai yang dapat disimpan dan menyakurkan energi listrik dan dapat diisi kembali
dengan memberikan arus dengan arah berlawanan pada saat baterai mengalirkan arusnya.

Separator
Pembatas antara plat positif dan negatif tetapi yang memungkin aliran ion dapat
melewatinya.
Sambungan Seri
cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat menyediakan satu jalur tunggal arus
keluaran.

Spesifikasi Grafitasi (Specify Grafity)


lihat Relative Density

Voltase
Nilai Tegangan listrik yang dilambangkan dengan Volt
II. Prosedur Kelayakan Pakai Baterai

Kelayakan Pakai Bater

Gambar 1. Komponen-komponen Elektrik

1. Tindakan-tindakan keselamatan

Bateray digunakan untuk :


 Menyediakan daya listrik untuk menstarter motor
 Menyediakan daya listrik untuk keperluan selanjutnya
 Menyediakan daya listrik untuk komponen-komponen mesin pada saat mesin tidak
menyala.

Batere berbobot berat dan mengandung larutan asam sulfat. Pada saat mengerjakan
batere harus diperhatikan benar-benar tindakan-tindakan keselamatan untuk mencegah
cidera dan kerusakan pada peralatan elektrik.

 Seluruh pakaian atau peralatan pelindung termasuk sepatu dan pelindung mata harus
digunakan pada saat bekerja dengan batere dan larutan asam disekitar anda.

 Batere harus dilepaskan dari sistem kelistrikan pada saat dilakukan perbaikan. Pertama
lepaskan terminal ground terlebih dahulu. Terminal ini biasanya adalah terminal negatif,
tapi pada sejumlah mobil lama memakai sistem terminal ground positif. Melepas
terminal negatif akan mencegah konsleting/hubungan pendek pada saat menggunakan
peralatan bengkel.
Gambar 2. Melepas Baterai
 Perlu diingat bahwa bateray mampu menghantarkan listrik bertegangan tinggi. Jam
tangan metal, perhiasan dan cincin tidak boleh dipakai pada saat seseorang
mengerjakan baterai.
 Selalu tuangkan konsentrasi larutan asam sulfat ke dalam air, jika terbalik larutan asam
dapat terlontar (muncrat) keluar wadah pencampuran.
 Gas yang terbentuk di atas cell-cell bateray selama proses pengisian sangat mudah
meledak. Jangan menyalakan korek api atau rokok dekat pada baterai yang sedang
diisi.
 Sebelum menyambung pengisi baterai, baik terminal positif maupun negatif harus
dilepaskan dahulu dari baterai.
 Pada saat penyambungan pengisi baterai dibutuhkan area yang bersih, berventilasi
 baik dan bebas dari kemungkinan percikan api.

Gambar 3. Area kerja anda harus berventilasi baik

 Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka tutup sel
dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
 Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan
membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem elektronik yang
mempergunakan semikonduktor.
 Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik
 polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikan yang menggunakan
semi konduktor

2. Pertolongan Pertama

Asam sulfat, merupakan bahan elektrolite aktif pada baterai, yang bersifata sanagt
korosif/merusak. ini dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan yang dikenainya.
ini akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila terkena kulit, dapat juga
mengebabkan kebutaan bila mengenai mata.

Gambar 4. Mencuci mata yang terkena asam

Bila cairan asam baterai mengenai kulit anda:


 Basuhlah kulit anda denga air yang bersih
 Basuhlah berulang-ulang kurang lebih 5 menit, ini akan melarutkan asam pada air
tersebut.
 Bila Cairan asam mengenai mata anda, basuhlah mata anda dengan air berulang-ulang,
segera pergi ke dokter.
 Larutan elektrolit juga berbahaya pada cat kendaraan, pada kasus lain larutan elektrolit
dapat menetesi cat, usaplah dengan air yang banyak.

3. Pengujian Baterai
Hal-hal yang perlu diperiksa :
 Retakan-retakan pada kotak baterai
 Terminal-terminal yang rusak, hilang atau kotor
 Permukaan elektrolit yang benar
 Status/kondisi pengisian (apakah baterai terisi atau tidak)

Sebelum dilakukan pengujian, baterai harus distabilkan terlebih dahulu. Artinya biarkan
baterai beberapa jam setelah cell diisi penuh dengan air atau setelah beberapa baterai
dilepas dari pengisi. Hal ini memberikan kesempatan pada elektrolit kembali ke kondisi
normal dan pembacaan pada alat penguji menjadi akurat.

Hydrometer Test
Untuk menguji/mengetahui isi daya dalam sebuah baterai dengan mengukur kandungan
asam dalam elektrolitnya.( Pada kandungan asam yang lebih tinggi maka baterai terisi
daya lebih banyak)
Untuk menguji kandungan asam dalam elektrolit, digunakan sebuah hidrometer untuk
mengukur besarnya specific gravity.

Gambar 5. Hydrometer

Specific Gravity adalah perbandingan antara berat satu satuan volume asam dengan berat
satu satuan volume air. Air dikatakan mempunyai specific gravity sama dengan 1. Jika
baterai diisi penuh dengan air (specific gravity = 1) maka dapat kita ketahui bahwa baterai
akan tidak terisi arus. Pada saat kandungan asam dari larutan elektrolit ditingkatkan maka
specific gravitynya meningkat dan baterai lebih banyak terisi arus.

Cara Menggunakan Hydrometer


Hydrometer digunakan dengan cara menekan/meremas balon karet kemudian pipa
pengambil dimasukkan kedalam cell baterai. Dengan perlahan-lahan balon karet dilepaskan
sehingga elektrolit masuk tersedot ke dalam tabung kaca. Pada saat itu pelampung kaca
akan terapung pada larutan elektrolit.
Gambar 6. Hydrometer

Untuk membaca hydrometer, mata harus sejajar dengan permukaan larutan /cairan di
dalam tabung kaca. Kaca apung terdapat angka-angka kalibrasi dan anda dapat membaca
secara akurat besarnya spesific gravitty dari elektrolit.

gambar 7. Pembacaan Hydrometer

Setiap cell baterai harus dicek/diperiksa kemudian dibandingkan dengan sel-sel yang lain.
Misalkan 5 dari 6 sel telah terisi, dan sel ke-6 tidak terisi maka menunjukkan adanya
kemungkinan kerusakan pada sel nomor 6 tersebut.
Perbedaan maksimum specific gravity antar sel adalah : 0.020

Larutan elektrolit harus jernih tidak terkotori. Elektrolit yang terkotori/tidak jernih
menunjukkan bahwa materi pelapis plat terlepas/larut dan tercampur dengan elektrolit. Hal
ini akan mengurangi kemampuan baterai dalam menghantakan arus.

Spacific gravity bervariasi tergantung pada suhu elektrolit. Koreksi suhu harus dilakukan
jika elektrolit tidak pada suhu 25 derajat C.

Pembacaan specific gravity 1.265 pada suhu 25 derajat C menunjukkan baterai 100%
terisi. Pembacaan lebih lanjut ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Specific gravity pada suhu 25 derajat C


1.265- 100% Terisi
1.225 – 75% Terisi
1.190 – 50% Terisi
1.165 – 25% Terisi
1.120 atau di bawahnya - Tidak terisi (kosong)

Tiap perubahan suhu 5 derajat C, specific gravity berubah sebesar 5 poin. Untuk membuat
koreksi suhu, pada suhu diatas 25 derajat C harus ditambah dengan 5, dan pada suhu
dibawah 25 derajat C harus dikurangi dengan 5.

Sebagai contoh :
Jika pembacaan hydrometer adalah 1.230 pada suhu 20 derajat C, maka pembacaan harus
dikurangi 5. Pembacaan yang dikoreksi menjadi 1.225 yang menunjukkan baterai terisi
75%.
Pengujian Baterai dengan “No Load” Voltage Test

Gambar 8. Pembacaan Voltase

Untuk mengukur status/keadaan pengisian pada baterai tipe tertutup, hydrometer tidak
dapat digunakan, maka pengukuran menggunakan voltmeter. Metode ini dapat
digunakan untuk baterai jenis apapun.
Jika tegangan baterai terbaca 12.5 volt atau lebih kemudian dapat dilakukan starter load
test (pengujian beban starter).

Starter load test dilakukan dengan menstarter mesin dan memeriksa voltase baterai.
Sebuah baterai dikatakan dalam kondisi yang bagus jika menunjukkan tidak kurang dari
9.6 volt.
Catatan :

Jangan menstarter mesin lebih lama dari 5 detik untuk sekali waktu, karena dapat
mengakibatkan motor starter mengalami overheat (panas yang berlebihan).
Terminal menuju sistem penyalaan mesin (Ignition System) harus dilepas terlebih
dahulu agar mesin tidak distarter.
Voltase baterai/sel – sebuah sel baterai yang terisi penuh mempunyai voltase 2.2 volt.
Jadi sebuah Baterai 12 v dengan 6 sel @2.2v terisi penuh mempunyai voltase = 13.2 v.
High rate discharge testHigh rate discharge test serupa/mirip dengan starter load
test(tes beban starter). Beban/arus yang besar di sambungkan ke baterai selama 15 detik
sambil voltasenya diperiksa. Besarnya beban yang dipasang pada baterai bervariasi
tergantung dari kapasitas baterai. Pada baterai yang baik voltasenya tidak akan turun
sampai di bawah 9.6 volt.

Gambar 9. Pengujian/pengetesan beban baterai(Load testing batteray)

Untuk menghitung arus (beban) yang sesuai untuk pengetesan, kapasitas baterai perlu
diketahui terlebih dahulu. Besarnya biasanya tertulis pada stiker spesifikasi baterai.
Jika kapasitas baterai tertulis dalam amp/hours, dengan sederhana kalikan dengan tiga.
Misalnya : 80 A.H 3 = 240 Ampere.
Jika baterai tertulis dalam CCA (cold cranking amps) maka dibagi dengan dua.
Misalnya : 330 CCA dibagi dengan 2 = 180 Ampere.

Harus diingat :

Pada saat menggunakan High rate discharge test, beban (dalam ampere) yang akan
dipakai harus dihitung terlebih dahulu. Jangan lampaui beban ini. Test ini tidak
boleh dijalankan lebih dari 15 detik karena baterai dapat meledak.
Pengetesan beban (load test) hanya dapat di terapkan pada baterai yang sudah
terisi, jika baterai belum terisi maka baterai harus diisi/distrom terlebih dahulu.

4. Perbaikan Baterai

Pada saat memperbaiki baterai, hal-hal yang selalu harus diingat adalah sebagai berikut :
 Baterai harus dijaga dalam keadaan bersih dan kering.
 Pergunakan lap bersih dan air untuk membersihkan baterai jika dibutuhkan
 Terminal-terminal baterai dan sambungan-sambungannya harus bersih dan rapat
 Pergunakan larutan soda bicarbonat dan air untuk membersihkan korosi pada terminal-
terminal baterai
 Baterai dipenuhi sampai permukaan yang benar (gunakan air suling)
 Yakinkan bahwa baterai pada tempat yang kokoh.; getaran yang berlebihan dapat
memperpendek usia pakai, dengan getaran dapat menghilangkan material aktif dari
pelat-pelatnya
 Periksa kerusakan-kerusakan fisik pada kotak dan terminal-terminal baterai

5. Penyimpanan Baterai

 Jangan biarkan baterai tidak dipergunakan dalam kurun waktu yang lama. Baterai akan
mengalami kehilangan isi/daya secara perlahan-lahan. Besarnya kehilangan daya ini
tergantung pada jenis baterai, suhu dan kelembaban udara (semakin tinggi suhu dan
kelembaban udara, semakin cepat baterai kehilangan dayanya). Pada jangka waktu 2-3
bulan tidak terpakai, baterai akan mulai mengalami sulfasi. Sulfasi terjadi jika material
aktif yang tidak terisi arus yaitu sulfat timbal, secara bertahap merubah struktur
kristalnya menjadi suatu zat yang tidak dapat diisi ulang lagi. Kerusakan ini sifatnya
tetap/permanen. Untuk menghindari masalah-masalah di atas, maka penting untuk
mengisi ulang baterai yang tidak terpakai sekitar tiap 4 minggu.

 Baterai harus disimpan pada rak/alas kayu, jangan di atas beton. Baterai yang dibiarkan
di atas beton pada waktu yang lama secara sendiri dapat kehilangan daya dan
mengakibatkan berkurangnya unjuk kerja dan usia pakai
 Dalam penyimpanannya, baterai tidak boleh ditumpuk satu dengan yang lain. Hal ini
penting khususnya pada baterai dengan kotak dari plastik yang dapat berubah bentuk,
menyebabkan konsleting/hubungan pendek internal dan kebocoran elektrolit.
 Baterai harus diletakkan pada tempat yang tepat : sejuk, tidak lembab, dan sirkulasi
udara yang baik.

6. Pembuangan/pemusnahan Baterai

Baterai dibawa ke depot pengolahan limbah metal atau jasa pembuangan/pemusnahan


limbah.
Konfirmasikan ke stasiun pembuangan limbah terdekat atau hubungi pemerintah daerah
anda untuk mengetahui dimana anda dapat membuang baterai atau elektrolit baterai
secara aman dan legal.

Baterai lama hanya boleh dipecah atau dikeluarkan isinya pada fasilitas yang sesuai
dengan pekerjaan ini.

7. Melepas dan Memindah Baterai

Sebelum melepas baterai, hal-hal yang perlu dicatat adalah sebagai berikut :
 Pada beberapa kendaraan modern mempunyai sebuah perangkat memori elektronik
untuk komputer atau radio. Sejumlah Kendaraan mungkin dipasangi sebuah alarm yang
berbunyi jika baterainya tidak disambung/dilepas sambungannya. Untuk kasus ini,
sebuah sumber listrik harus dipasangkan pada sistem kabelnya.
 “Memory Minders” (pengingat memori) harus tidak di pasang pada kendaraan yang
memakai Safety Restraint System (SRS
 Pergunakan pakaian pelindung termasuk disini pelindung mata dan lepaskan terminal
ground terlebih dahulu. Biasanya terminal ini adalah terminal negatif, akan tetapi pada
beberapa mobil tua memakai sistim terminal ground positif. Pelepasan terminal negatif
ini mencegah terjadinya konsleting dengan bumi pada saat menggunakan peralatan
bengkel.
 Jika terminal terkunci pada pul baterai, terminal tersebut jangan dipukul atau
diangkat secara paksa untuk melepaskannya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan
pada pul baterai itu sendiri. Gunakan sebuah obeng untuk melebarkan terminal secara
hati-hati seperti yang ditunjukkan pada gambar 10 atau gunakan alat pelepas terminal

Gambar 10. Pelepasan Terminal Baterai

 Baterai mempunyai berat yang cukup besar. Gunakan prosedur pengangkatan yang
benar. Penjepit pemindah baterai akan mempermudah pekerjaan, atau mintalah
bantuan pada

Gambar 11. Penggunaan Pengangkat Baterai

Catatan :
Tali pengangkat baterai terbuat dari material bahan yang tidak dapat menghantarkan
arus/non konduktif.(contohnya karet)
 Pada saat melepas baterai, yakinkan kedudukan pada alasnya. Batu-batu atau benda
asing pada alas dapat merusak kotak baterai.
 Klem penahan baterai tidak diperbolehkan dipasang terlalu rapat/kuat karena dapat
menyebabkan keretakan pada kotak atau berubah bentuk.

 Periksa kebersihan terminal baterai dan gunakan pencuci anti korosi pada pul baterai
 Terminal negatif paling akhir disambung
 Jangan memukulkan terminal kabel baterai pada pul baterai

8. Pemasangan Baterai Baru

 Jika sebuah baterai baru dipasang, maka baterai tersebut harus mempunyai kapasitas
sama atau lebih besar dengan baterai aslinya (baterai lama). Besarnya CCA adalah cara
yang paling mudah untuk membandingkan kapasitas baterai. Mengganti baterai dengan
kapasitas yang lebih kecil akan menyebabkan unjuk kerja/kemampuan baterai yang
rendah dan usia pakai yang lebih pendek.
 Baterai baru seharusnya serupa/mirip dalam ukuran fisik dengan baterai lama, sehingga
dapat terpasang pada alas baterai dan klem penahannya. Terminal-terminal di atas
baterai seharusnya mempunyai span bebas paling tidak 19 mm.

Asam Baterai (Battery Acid)


Asam yang digunakan pada baterai otomotif adalah asam sulfat. Perlakukan dengan hati-
hati.

Kapasitas Baterai (Battery Capacity)


Kemampuan sebuah baterai yang terisi penuh untuk menghantarkan listrik dengan
kapasitas tertentu dan dalam waktu yang tertentu pula.

Pengisi Baterai (Battery Charger)


Salah satu peralatan bengkel untuk mengisi ulang baterai dengan melewatkan arus dengan
arah yang berkebalikan.
Soda Bikarbonat (Bicarbonate of Soda)
Bubuk kimia yang dicampur dengan air untuk menetralisir asam baterai

Cold Cranking Current (CCA)


Besarnya arus (dalam ampere) dimana sebuah baterai terisi penuh dapat mensuplai arus
selama 30 detik pada suhu 18 derajat C setara dengan 1.2 volt/call atau lebih.

Komponen (Component)
Bagian dari System. Klakson adalah salah satu komponen dari sistem kelistrikan.

Arus (Current)
Pergerakan dari elektron-elektron biasanya dalam amper. Jika Lampu depan dinyalakan
maka arus akan mengalir di dalam rangkaian kabel lampu depan.

Dioda (Diodes)
Sebuah komponen elektronik yang melewatkan arus dalam satu arah, tidak pada arah
sebaliknya.

Pengosongan Baterai (Discharge Battery)


Energi listrik yang diambil dari baterai, lawan dari pengisian (charge)

Elektrolit (Electrolyte)
Dalam sebuah baterai otomotif, elektrolit adalah larutan dari asam sulfat, mengandung
sekitar 35% asamsulfat dalam perbandingan berat, sisanya adalh air.

Membilas (Flush)
Membersihkan dengan aliran air.

Hydrometer
Alat yang terapung untuk mengukur besarnya spesifik gravity larutan elektrolit dalam
sebuah baterai. Besarnya specific gravity menentukan besarnya status pengisian dari
sebuah baterai

Pengetes Beban (Load Tester)


Salah satu alat bengkel digunakan untuk mensimulasi operasi otor starter

Terminal negatif (Negative Terminal)


Pul baterai yang diberi tanda “-“. Mempunyai diameter yang lebih kecil dari yang positif
(jika bentuknya lingkaran)

Oksidasi (Oxidise)
Reaksi kimia dengan oksigen

Kepadatan Relatif (Relative Density)


Perbandingan massa dari suatu zat dengan massa air dalam volume yang sama.

Semikonduktor (Semiconductor)
Sebuah komponen elektronik yang menghantarkan arus pada kondisi tertentu.(lihat dioda).

Hubungan Pendek (Short Circuit)


Hubungan baik sengaja atau tidak antara dua kutub dalam rangkaian dimana jalur yang
dilalui mempunyai hambatan yang rendah.

Spesifik Gravity (Specific Gravity)


Lihat Kepadatan relative

Asam Sulfat (Sulphuric Acid)


Asam dengan konsentrasi tinggi dan bersifat korosif ( lihat asambaterai, elektrolit)

Voltmeter
Alat elektronik untuk mengukur tegangan listrik (voltase)

III. Prosedur Pemeliharaan dan Penggantian Baterai


Ketika mengerjakan baterai anda harus mengamati peringatan keamanan :

1. Hindari kontak dengan elektrolit beterai, memakai baju pelindung ketika mengerjakan
baterai dan selalu memakai pelindung mata ketika mengisi baterai.
2. Baterai adalah berat, gunakan prosedur yang benar ketika mengangkat. Gunakan tali
pembawa (carry strap).
3. Baterai menghasilkan gas hidrogen ketika sedang diisi, gas ini sangat eksplosif
sehingga hidari jauh-jauh jilatan atau percikan api dari baterai.
4. Lepaskan cincin, gelang dan kalung.

Catatan :
Percikan api dapat dihasilkan oleh hubungan pendek dari terminal atau kabel-kabel
baterai atau pelepasan pengisi baterai ketika menghidupkan.
1. Prosedur Servis

Perawatan dan pemeliharaan Baterai


 Jaga baterai tetap bersih dan kering
 Gunakan kain perca dan air untuk membersihkan baterai bila diperlukan
 Periksa terminal-terminal baterai dan sambungan agar tetap bersih dan kencang
 Gunakan larutan bikarbonat dari soda dan air untuk melepaskan tumpukan korosi pada
terminal baterai, atau tuangkan air panas diatas korosi. Bersihkan sambungan-
sambungan dengan alat pembersih terminal baterai.
 Penuhi baterai pada level yang tepat dengan air sulingan
 Pastikan baterai naik secara benar. Vibrasi yang berlibatkan akan memperpendek umur
baterai dengan goncangan bahan aktif dari plat.
 Jangan mengisi baterai berlebihan. Ini juga akan mengurangi umur baterai umur
baterai. Tanda baterai yang yang terisi berlebihan ditunjukkan oleh kebutuhan tetap
untuk mengisi penuh level elektrolit dari baterai.

Periksa :
 retakan-retakan
 terminal yang rusak, hilang atau kotor
 level elektrolit yang tepat dan beberapa pengotoran
 keadaan pengisian, tentukan dengan menggunakan perlengkapan tes baterai.
Level Elektrolit

Beberapa baterai memiliki kotak plastik yang terang dan anda dapat melihat levelnya
melalui plastik tersebut. Isi penuh dengan air sulingan bila levelnya rendah.

Gambar 1. Level Elektrolit

Bila sebuah baterai memiliki kotak berwarna, level elektrolit biasanya diperiksa dengan
melepaskan tutupnya dan melihat kedalam masing-masing sel. Elektrolit harus dipaskan
hingga cincin plastik pemisah (split plastik ring) yang menuju plat dari tutupnya.
Gambar 2. Level Elektrolit

2. Melepaskan Baterai

Sebelum melepaskan baterai untuk tujuan mengisi atau mengganti dan sebagainya, ada
beberapa faktor yang harus anda perhatikan :
1. Kendaraan mungkin dipasang dengan sistem pengaman (alarm) yang dapat berbunyi
kapanpun baterai tidak tersambung.
Ini masukkan dalam sistem alarm untuk mengatasi situasi bila seorang pencuri
mendobrak kendaraan, alarm mulai berbunyi, kemudian pencuri itu melepaskan
sambungan baterai sehingga mematikan alarm.
Sistem alarm mencapai ini dengan suplai tenaga terpisah. Ia juga memiliki kabel yang
peka yang dihubungkan dengan baterai. Ketika kabel ini mendeteksi tidak ada voltase
(baterai tidak tersambung) alarm menjadi aktif dan suplai tenaganya memberika tenaga
pada sirene.
2. Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang melepaskan memorinya bila
beterai tidak tersambung.
Caranya bahwa bila baterai dihubungkan kembali, stasiun pre-set perlu dipasang
kembali. Memasang kembali stasiun pada beberapa radio cukup memerlukan waktu dan
pekerjaan yang sulit, walaupun tidak kedengaran seperti pekerjaan besar.
3. Beberapa radio terpasang rangkaian Alat Anti Pencuri dan juga melepaskan memori pre-
set mereka.
Pemindahan suplai baterai ke radio (sebagai contoh : pencuri melepaskan radio dan
memotong kabelnya atau kemungkinan lain anda tukang yang memperbaiki,
melepaskan sambungan baterai) direspon oleh rangkaian dalam radio dan radio masuk
dalam mode (cara) dengan jalan mana ia tidak akan berguna hingga kode rahasia
dimasukkan kembali ke dalam radio.
Nomor kodenya harus diketahui oleh pemilik, bila tidak ia hanya dapat diperoleh oleh
suplier kendaraan setelah mereka yakin akan bukti kepemilikan.
4. Kehilangan memori elektronik pada kendaraan modern yang menggunakan manajemen
mesin elektrolik dan menggunakan transmisi otomatis yang terkontrol secara elektronik
akan berarti bahwa memori harus relevan. Untuk memperbaiki memori pada kendaraan
ini selalu berpedoman pada pedoman dari pabrik.

Solusi
Solusi terhadap problema diatas adalah sambungan dari sumbu tenaga pada kabel sebelum
pemutusan sambungan baterai.
Sumber tenaga yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer dalan kendaraan
tanpa menimbulkan bahaya, kadangkala disebut otak memori (memori minder).
Suplai tenaga relatif kecil dan murah dan didesain untuk diisi pada sumber api untuk rokok
(atau dihubungkan dalam sistem rangkaian kabel melalui jepitan (clip).
Prosedur untuk menggunakan baterai pendukung ini adalah pertama untuk menentukan
bila sumber api untuk rokok mengurangi tenaga baterai atau bila kunci pengapian dalam
posisi “aksesori”.
Secara sederhana , coba sumber api untuk rokok dengan kunci penutup terlebih dahulu,
dan bila ia tidak bekerja cobalah dalam posisi “aksesori”.
Catatan : Tidak dalam posisi pengapian
Ketika Anda menentukan cara yang mana sumber api rokok diberikan (baterai atau
aksesori) anda perlu memastikan seluruh rangkaian dalam posisi ditutup (turned off).
Lalu masukkan “baterai pendukung” (putar kunci pada posisi hidup pada “aksesori” bila
aksesori sumber api diberikan) dan lepaskan sambungan baterai.
Catatan :
 Jangan menggunakan “otak memori” pada kendaraan yang dipasang dengan sistem
pengendalian keselamatan karena sistem ini akan tetap ada. Kecelakaan dapat
dengan mudah terjadi, sebagai contoh, kantung udara tiba-tiba dapat mengembung
saat anda bekerja pada kabel dan aksesori batang setir.
 Jangan menyalakan komponen elektrik saat baterai tidak tersambung.

Ketika memasang kembali baterai, pastikan berada penuh dan disambung secara betul
sebelum melepaskan “baterai pendukung”.
Ingatlah poin-poin berikut ini ketika melepas dan memasang baterai :
(a) Lepaskan terminal negatif dahulu
(b) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau
mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau
baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Melepas terminal baterai

(c) Baterai itu berat. Pegangan untuk mengangkat baterai akan membuat pekerjaan lebih
mudah.
(d) Ketika memasang baterai, pastikan baterai duduk pada tempatnya (tray).
(e) Klem penekan baterai tidak harus diikat terlalu kuat, wadahnya dapat retak atau
berubah bentuk.
(f) Terakhir periksa bahwa terminal baterai bersih dan pastikan terminal negatifnya.
Gambar 4. Klem penekan baterai

Gambar 5. Pengisian baterai


3. Pengisian Baterai
Baterai dapat diisi kembali menggunakan salah satu dari jenis pengisi berikut ini :
a. Pengisi arus konstan
b. Pengisi tegangan konstan
Pengisi Tegangan Konstan
Pengisi tegangan konstan didesain untuk menjaga tegangan pengisian yang tetap. Bila
pengisi ini dihubungkan ke baterai flat ia akan mensuplai output maksimum, ketika keadaan
pengisian baterai naik, output pengisi turun.
Tegangan konstan biasanya memiliki arus pengisian rendah.
Pengisi Arus Konstan
Ini jenis pengisi yang paling umum digunakan, didesain untuk mensuplai dan memelihara
jumlah arus yang telah ditentukan pada baterai. Pada kenyataannya, ketika keadaan
pengisian baterai naik, kecepatan pengisian arus turun.
Bila menggunakan pengisi ini lebih bijaksana mengisi baterai pada kecepatan arus yang
kecil selama periode waktu yang lama daripada kecepatan arus yang tinggi selama periode
waktu yang pendek. Membuat baterai pada jumlah aliran arus yang besar dapat
menyebabkan panas yang berlebihan yang dapat mengoksidasi plat positif atau mungkin
menyebabkan plat tersebut melengkung.
Gambar 6. Area kerja harus berventilasi baik

Menghubungkan Pengisi
1. Sebelum mengisi kembali baterai terminal positif dan negatifnya harus dilepas dari
baterai .
2. Sebelum menghubungkan pengisi baterai anda harus berada pada area yang
ventilasinya baik, bebas dari kemungkinan percikan api atau nyala terbuka.
3. Bila baterai memiliki logam yang aman anda tak perlu melepaskan sumbat lobang ketika
mengisi.
Bila baterai tidak memiliki lobang yang aman, lepaskan sumbat lobang untuk
membiarkan gas hidrogen yang dihasilkan ketika pengisian kembali untuk membakar
gas hidrogen yang ada dalam baterai.
4. Pengisi jangan dihidupkan ketika menghubungkan atau memutuskan pengisi dari
baterai, ini dapat menyebabkan percikan api yang dapat membakar gas hidrogen yang
ada dalam baterai.
5. Hubungkan kepala pengisi. Kepala positif pengisi untuk terminal positif baterai. Kepala
negatif pengisi untuk terminal negatif baterai. Pilihlah voltage/arus yang diinginkan
untuk menghidupkan pengisi.
6. Bila anda yakin segala sesuatu adalah benar hidupkan pengisi baterai dan periksa
pembacaan arus untuk melihat apakah sudah betul.
7. Jagalah secara tetap baterai (dalam interval 30 menit), periksa bahwa besar arus adalah
benar dan periksa bahwa baterai tidak sedang mendidih.
Seandainya problem muncul, matikan pengisi dengan menggunakan tombol (switch),
jangan mencoba memutuskan timah pengisi.
Bila pengisi baterai dihubungkan pada baterai kendaraan sementara baterai masih
dihubungkan pada sistem elektrik kendaraan, maka dimungkinkan terjadi tegangan
sementara atau gelombang arus.
Oleh karena itu baterai harus diputuskan secara sempurna sebelum pengisian.
Catatan :
Terminal positif dan negatif harus dilepas.
Tidak ada kabel ke baterai yang harus diputuskan atau dihubungkan sementara penyalaan
terjadi atau mesin hidup.
Kecepatan Pengisian Baterai
Ada banyak cara untuk menentukan kecepatan pengisian baterai.

Pengisian Cepat
Arus pengisian tinggi (20-50 Ampere) untuk periode waktu yang pendek digunakan
kadang-kadang. Ini tidak disarankan karena pengisian yang berlebih dan merusak pada
bahan plat.
Akan tetapi, metode berikut ini adalah “teraman” untuk kebanyakan baterai, dengan
pengecualian pada baterai sepeda motor (motor cycle).
(Baterai sepeda motor memerlukan kecepatan pengisian yang kecil disebabkan ukuran
yang lebih kecil).
Tentukan “Jumlah plat per sel” dalam baterai. Anda dapat memperoleh informasi ini dari
sticke pada baterai atau menggunakan “Diagram Spesifikasi Baterai ” (Battery Spesification
Chart)”.
Catatan :
Baterai dalam menggunakan arus dapat memiliki jumlah plat yang sama atau tidak
sama.
Berikut adalah satu metode memilih kecepatan pengisian yang lamban untuk baterai.
Untuk menghitung kecepatan pengisian yang aman, setel pengisi pada kecepatan 1 Ampere
tiap plat positif dalam satu sel.
Sebagai Contoh
No. Plat / Sel Plat Negatif Plat Positif Kecepatan Pengisian
9 5 4 4 Ampere
11 6 5 5 Ampere

Metode lain untuk menseleksi kecepatan pengisian adalah dengan menggunakan kecepatan
Ampere/jam.
Gunakan katalog/data pabrik baterai untuk kecepatan ampere jam (A.H).
Gunakan rumus :

Kecepatan ampere jam = Arus pengisian


Jam yang diisi

Contoh 100 AH = 5 Ampere


20 jam

atau 100 AH = 10 Ampere


10 jam

Metode yang lebih jauh untuk menentukan “kecepatan pengisian” melibatkan penggunaan
penyetelan arus sebesar 1% kecepatan C.C.A baterai.
Ketika memutuskan setelah pengisian selesai, putuskan atau matikan dulu persediaan
tenaga dalam baterai, kemudian lepaskan kepala pengisi baterai dari baterai.
Untuk menentukan bila baterai diisi gunakan perlengkapan tes baterai.
Pelepasan kepala pengisi baterai pada saat pengisi masih hidup dapat mengakibatkan
percikan api yang dapat membakar gas hidrogen yang dihasilkan ketika pengisian baterai.
3. Jump Starting Kendaraan
Melakukan “jump starting“ kendaraan yang memiliki komponen elektronik bila mungkin
dihindari.
Lebih aman melepaskan baterai flat dan memasangnya dengan baterai yang telah diisi
untuk menghidupkan kendaraan.
Bila anda sedang melakukan jump start kendaraan dengan komponen elektronik, perlu
menggunakan pelindung gelombang.
Ini tercapai melalui penggunaan salah satu dari serangkaian jumper lead. Yang
memasukkan beban kosong atau jumper lead normal dengan bantuan penjagaan
gelombang eksternal.
Jumper lead dengan beban kosong mungkin metode yang paling aman, karena setiap kali
anda melakukan jump start kendaraan secara otomatis dengan menggunakan proteksi,
padahal dengan penjagaan gelombang eksternal anda perlu menghubungkan secara
terpisah alat tersebut sebelum melakukan jump start.
Bila menggunakan alat pelindung penjagaan gelombang eksternal, alat tersebut harus
dihubungkan melewati baterai kendaraan sebelum penjagaan gelombang ini dihubungkan
padanya. Setelah kendaraan itu dihidupkan (dan diberikan waktu singkat untuk
membangkitkan tegangan sistem kendaraan), jumper lead dilepaskan terlebih dahulu
dilepas sebelum penjagaan gelombang diputuskan.
Ingat :
Untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan pada perlengkapan ada peraturan
keselamatan yang harus diikuti bila menggunakan baterai boster (booster batteries).
Peraturan tersebut adalah :
1. Pastikan kedua baterai pada tegangan yang sama
2. Pastikan sumbat pengisi dilepas dari kedua baterai
3. Selalu menutup lubang baterai dengan kain perca yang bersih
4. Pastikan kendaraan dalam netral atau berhenti
5. Pastikan rem tangan dalam keadaan bekerja
6. Jangan pakai cincin atau jam tangan
7. Selalu menghubungkan jump lead dengan cara yang betul
8. Selalu melepas jumpee lead dengan cara yang betul
9. Jangan biarkan jumper lead jatuh masuk kedalam kipas angin mesin
10.Indentifikasi kendaraan yang dipasang dengan S.R.S
Prosedur untuk melakukan Jump Start
Langkah 1. Lepaskan kap pengisi dan tutup
Lepaskan kap pengisi dari kedua baterai dan tutup lubang sel dengan kain perca bersih.
(Ini akan mencegah gas kimia dari kontak dengan percikan api)
Langkah 2. Hubungkan jumper lead
Kenali beberapa terminal baterai (terminal positif lebih besar ukurannya dan biasanya diberi
tanda (+). Terminal tersebut juga ditandai warna merah. Terminal negatif lebih kecil dan
biasanya ditandai (-). Terminal ini juga ditandai warna biru, hijau atau hitam).
Sekarang hubungkan satu ujung jemper lead positif pada terminal positif dari baterai
boster.
Kemudian hubungkan ujung yang lain dari jumper lead positif pada terminal positif dari
baterai mesin.

Berikutnya hubungkan satu ujung jumper lead, negatif (timah hitam) pada terminal negatif
dari baterai boster.
Terakhir klemkan ujung yang lain dari jumper lead negatif pada posisi ground yang sesuai
pada mesin kendaraan.
Hubungan terakhir dipasang pada ground pada mesin daripada baterai itu sendiri.
Hubungan ke ground mencegah percikan api dan kemungkinan ledakan gas-gas baterai.
Bila memasang hubungan ground pada mesin jangan pompa bahan bakar, tempat
pembakaran atau karburator !! Hubungan pada blok mesin lebih aman.

Gambar 7. Jumper starting kendaraan yang diground negatif


Langkah 3. Menghidupkan mesin
Sekarang kendaraan siap dihidupkan, namun pertama-tama periksalah untuk melihat
bahwa jumper lead tak akan tersangkut dalam kipas pendingin atau bagian bergerak lain.
Hidupkan kendaraan. Setelah kendaraan hidup, biarkan kendaraan hidup untuk sementara
(5-10 menit), sebelum memutuskan jumper lead.
Ini memberikan sistem kelistrikan kendaraan kesempatan untuk muncul pada tegangan
stabil.
Bila memutuskan jamper lead, anda terlebih dahulu lepaskan lead dari baterai.
Dengan cara demikian kenaikan tegangan (sementara) yang dihasilkan ketika baterai
diputuskan dapat “diserap “ oleh beban kosong (kapasitor) yang adal dalam sirkuit.
Langkah 4. Melepaskan jumper lead
Lepaskan lead dalam urutan terbalik.
 Hubungan Ground Mesin
Pasang kap pengisi baterai dan bersihkan elektrolit yang tertumpah dengan menggunakan
air bersih.
Catatan :
Beberapa pabrik kendaraan menyatakan tidak melakukan jump start kendaraan mereka
dalam hal merusak terhadap komponen elektrik/elektronik. Mengaculah pada bukan
pegangan pabrik tentang prosedur yang benar untuk menghidupkan kendaraan dengan
baterai flat.

Kendaraan Yang Diground Positif


Beberapa kendaraan pada awalnya terminal baterai positif yang digroundkan.
Kendaraan ini masih dapat dilakukan jump start dengan negatif konvensional pada
kendaraan dengan cara berikut ini :
1. Hubungkan jumper lead negatif dengan terminal negatif dari baterai yang diisi.
2. Hubungkan ujung jumper lead negatif yang lainnya dengan terminal negatif dari baterai
flat.
3. Jumper lead positif dihubungkan pada terminal positif dari baterai yang diisi.
4. Ujung jumper lead positif yang lainnya dihubungkan pada ground yang baik pada mesin
kendaraan yang lain.
Sekarang :
Hidupkan mobil dengan baterai yang diisi dan jelaskan secara cepat.
Coba hidupkan kendaraan.
Ketika memulainya jaga mesin tetap berjalan dan putuskan jumper lead dalam urutan
sambungan kebalikannya, yakni mulai pada langkah 4 kemudian 3, 2 dan akhirnya 1.
Daftar Istilah
Aksessori
Fitting ekstra pada kendaraan seperti radio, lampu, tanda bahaya. Komponen yang
beroperasi tanpa pengapian yang dinyalakan.
Asam Baterai
Periksa asam sulfur.
Pengisi Baterai
Item perlengkapan bengkel untuk memperbaharui energi baterai dengan melewatkan arus
melaluinya dalam arah kebalikan.
Capasitor
Komponen elektrik yang mampu menyimpan muatan listrik. Juga disebut kondensor.
Komponen
Bagian dari sistem keseluruhan. Baterai adalah bagian komponen dari sistem elektrik.
Komputer
Unit kontrol dengan komponen elektronik. Sering disebut ECU (Electronic Control Unit).
Air Sulingan
Air yang dimurnikan untuk penggunaan pada baterai.
Distorsi
Perubahan bentuk
Elektrolit
Elektrolit adalah cairan asam sulfur yang ditambah air dalam baterai otomotif. Elektrolit
berisi kera-kera 35% asam sulfur sisanya adalah air.
Gas Hidrogen
Gas tanpa bau, tanpa rasa (bersifat eksplosif)
Oksidasi
Kombinasi secara kimia dengan oksigen
Safety Restraint Systems (S.R.S)
Alat pengaman pada kendaraan - tabung udara, tali yang dipasang peluru.
Asam Sulfur
Asam yang tinggi dan cairan korosif
Periksa asam baterai, elektrolit.
Sentakan
Bergerak secara tiba-tiba dan penuh kekuatan
Tegangan Sementara
Tegangan yang ada untuk periode waktu yang pendek (misal: milidetik) yang dapat
mencapai tingkat tegangan yang tinggi (ribuan volt). Diciptakan bila sirkuit tertentu
(induktif) dihubungkan/diputuskan. Dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada komponen
tertentu.

E. LANGKAH KERJA

1)Siapkan alat dan bahan yang digunakan dengan tepat.


2)Mengindentifikasi baterai.
3)Periksa bagian bagian baterai
4)Periksa seluruh kebutuhan sampai selesai.
5) Perawatan dan pemeliharaan Baterai
PERAWATAN
1)Jaga baterai tetap bersih dan kering
2)Gunakan kain perca dan air untuk membersihkan baterai bila diperlukan
3)Periksa terminal-terminal baterai dan sambungan agar tetap bersih dan kencang
4)Gunakan larutan bikarbonat dari soda dan air untuk melepaskan tumpukan korosi pada
terminal baterai, atau tuangkan air panas diatas korosi. Bersihkan sambungan-sambungan
dengan alat pembersih terminal baterai.
5)Penuhi baterai pada level yang tepat dengan air sulingan
6)Pastikan baterai naik secara benar. Vibrasi yang berlibatkan akan memperpendek umur
baterai dengan goncangan bahan aktif dari plat.
7)Jangan mengisi baterai berlebihan. Ini juga akan mengurangi umur baterai umur baterai.
Tanda baterai yang yang terisi berlebihan ditunjukkan oleh kebutuhan tetap untuk mengisi
penuh level elektrolit dari baterai.
8)setelah selesai kembalikan ketempat semula

F. TUGAS
1. Sebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah keselamatan
kerja saat menangani baterai. Jelaskan?
Keselamatan kerja merupakan hal penting dan harus diperhatikan secara baik dan kita
jangan sampai melupakan keselamatan tersebut

2. Apakah fungsi pengukuran berat jenis cairan elektrolit pada baterai?


A)Mengetahui volume baterai.
B)Mengetahui masa jenis dari baterai.
C)Mengetahui kapasitas dari baterai tersebut.
3. Bagaimana cara merawat baterai?
Melepas baterai, mengganti bateri maupun bantuan starter merupakan kegiatan yang
sering dilakukan dalam perawatan dan perbaikan kendaraan, melepas baterai,
mengganti bateri maupun bantuan starter harus dilakukan dengan prosedur yang benar.
Saat melepas baterai terminal negatip harus dilepas dahulu, saat mengganti baterai harus
memperhatikan kapasitas, dimensi dan posisi dan ukuran terminal baterai, guna
mengidentifikasi karakteristik tersebut beberapa baterai menggunakan sistem kode
yang tercantum pada kotak baterai.

4. Apa saja penyebab kerusakan baterai ?


- Terlalu lama men-carge
- Kehabisan elektrolit dan tidak segera diisi
- Kecerobohan dalam penggunaan baterai

5. Tuliskan reaksi elektrolit baterai yaitu:


a. Saat pengosongan
b. Saat saat pengisian
Pengisian:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)

Pb SO4 + 2H2SO4 PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb

Pengosongan:

Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)

PbO2 + 2 H2O + Pb Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4

6. Jelaskan prosedur pengisian dengan satu baterai?


A) Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus
agar tidak tercecer.
B) Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery
charger dan terminal negatif dengen klem negatif.
C) Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V.
D) Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai.
E) Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan
kapasitas normal pengisian baterai.
F) Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian.
G) Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger.
H) Lepas klep battery charger pada terminal baterai.
I) Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk
pengisian.

7. Jelaskan prosedur pengisian lebih dari satu baterai:


a. Mengisi baterai dengan rangkaian seri
b. Mengisi baterai dengan rangkaian parallel
A) Rangkaian seri
1) Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak
tercecer.
2) Hubungkan kabel positif baterai 1 dengan terminal positip baterai 2
kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk
termianal negatip.
3) Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V.
4) Pilih selector tegangan sesuai dengan total tegangan baterai, misal 2
baterai 12 V dirangkai seri maka tegangan menjadi 24 V maka selector digerakan kearah
24V.
5) Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai yang paling kecil.
6) Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang
dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian.
7) Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger.
8) Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip
dahulu.

B) Rangkaian parallel
1) Buka sumbat bateri (vent caps) tempatkan sumbat pada wadah khusus
agar tidak tercecer.
2) Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2
kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger.
3) Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V.
4) Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai.
5) Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai.
6) Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang
dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian.
7) Bila pengisian sudah selasai, matikan battery charger.
8) Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip
dahulu.

8. Sebutkan atau katagorikan klasifikasi problem yang terjadi pada Baterai dan jelaskan
prosedur mencari gangguan (trobleshooting)?

SMK NEGERI 3 TULUNGAGUNG


TEKNIK MEKANIK Pemeliharaan dan Perawatan Waktu 4 x 45
Tingkat I/Semester 2
OTOMOTIF Baterai Menit
DATA PRAKTIK
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BATERAI
Kelompok : 9
Nama siswa : 1. Samsul Rizal Maolana
2. Wigih
3. Zeni Aris Maftukin
LANGKAH KERJA
Pemeriksanan/Pengukuran:
1. Keadaan visual :
- Hasil pemeriksaan : ………………………………………………………………………………………….
Ketinggian cairan elektrolit : tepat
Keadaan terminal : terjadi korosi
Normalisasi baterai : N70 Z 12V 75Ah (Baterai ini menunjukan nomor kode area yaitu N70Z
dengan tegangan baterai yang dihasilkan 12 volt)
Tegangan baterai : 11 Volt
2. Berat jenis cairan elektrolit
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC = berat jenis pada temperatur 20 ºC
St = Nilai pengukuran berat jenis
t = Temperatur elektrolit saat pengukuran
Baterai sel 1 = 1235 kg/l
sel 2 = 1210 kg/l
sel 3 = 1250 kg/l
sel 4 = 1300 kg/l Grafik Hubungan Berat Jenis Dengan Kapasitas Baterai
sel 5 = 1225 kg/l
sel 6 = 1300 kg/l
Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran berat jenis elektrolit:
Perlu dilakukan penambahan asam sulfat pada sel 1, 2, 3, 5 sehingga berat jenisnya sesuai ketentuan
3. Waktu yang dibutuhkan pengisian lambat (normal)

Waktu pengisian = Tingkat kehilangan muatan (AH) X 1,2 ~1.5


Besar arus pengisian
Nilai 1,2 ~ 1.5 adalah faktor koreksi terhadap hambatanhambatan yang ditimbulkan oleh penghantar serta
perubahan temperature akibat pengisian

4. Pengisian cepat
Arus pengisian A = Tingkat kehilangan muatan (AH)
1 + waktu pengisian (H)
Waktu pengisian yang tersedia 0,5 – 1 jam

5. Pemeriksaan kebocoran arus


Hasil pemeriksaan: ……………………………………………………………………………………………………..

Catatan Hasil Praktik :


……………………………………………………………………….....................................................………………….
……………………………………………………....................................................
………………………………….....................................................
……………………………………………………………………….................................
*) Coret yang tidak perlu
Mengetahui:
Instruktur I, Instruktur II,

Drs. TUGAS ALI GUNADI SRI SUMIATI S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai