Untuk mencegah terjadinya hubungan pendek (korslet), maka lempeng anode dan katode
dipisahkan oleh bahan isolasi. Kumpulan anode dihubungkan bersama-sama, demikian pula
kumpulan katode. Hubungan paralel ini menambah luas elektrode yang kontak dengan
larutan elektrolit dan menambah kapasitas pengantar aliran dari sel itu. Sel-sel itu kemudian
digabungkan satu sama lain dalam bentuk deretan, + sampai -, untuk menghasilkan satu
baterai (Petrucci, 1993).
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-
pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu
hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3
dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas
penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah
kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan
menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di
bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki ). Selain itu pada saat baterai
dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H 2O) dimana air ini bisa
membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.
Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus,
yaitu :
a. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat
(PbO2)
b. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas
dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali
terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan
elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi cairan elektrolit 4
- 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat tidak terendam cairan
elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam tersebut akan langsung
berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat
dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi
menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat
yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang
sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan bagian yang rusak dari pelat. Makin besar ukuran pelat
yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya; makin banyak
pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya.
Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah
ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit.Oleh
karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor
setidaknya 1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa
dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada proses
pengisian (charging), misalnya pengisianyang diberikan oleh alternator.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena itu
bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Pemeriksaan
berat jenis elektrolit aki menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit aki
merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas aki. Aki penuh pada suhu 20 ºC
mempunyai Bj 1,27-1,28, dan aki kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis
normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus
diamati.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa tumpah
melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-
benda yang ada disekitar baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan
baterai, dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya
cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat kurangnya udara
yang terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila
asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan
maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga
tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya bisa menyuplai
-katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang
sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1
jam isi/tenaga baterai sudah habis.
Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin kecil kapasitas baterai saat digunakan
karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli apakah arus yang
digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur pada suhu tertentu,
biasanya 25 derajat Celcius.
Pengisian baterai/Cas aki/Accu charging
Pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang berarti juga bahwa
beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari mencapai maksimum.
Aki Basah
· Aki jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai.
· Umumnya aki basah menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan
yang terdapat didalamnya dapat terlihat dengan jelas.
· Cairan elektrolit yang diisikan biasanya disebut air aki atau air zuur (untuk aki baru),
yang berfungsi untuk merendam sel-sel aki. Volume air aki tersebut harus selalu berada
diatas batas minimal agar dapat tetap merendam sel-sel yang berada di dalam wadah
tersebut. Jika volume air kurang dari batas minimal, maka sel penyimpanan arus akan ter-
oksidasi dan berkarat.
· Aki basah membutuhkan perawatan, artinya perlu meluangkan waktu secara rutin
untuk memeriksa ketinggian cairan dan memastikan bahwa cairan tersebut tetap berada
pada batas yang seharusnya
· Aki basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang dibandingakan aki kering.
· Harga lebih terjangkau
Aki Kering
· Aki kering merupakan bentuk pengembangan dari aki basah yang penggunaannya kini
semakin populer.
· Secara fisik, perbedaannya dengan aki basah dapat dilihat melalui wadahnya yang
berwarna gelap atau tidak transparan
· Aki kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air aki.
· Cairan yang terdapat didalamnya berwujud gel, yang digunakan sebagai pengganti
cairan elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini sangat minim. Dan saat menguap, uap tersebut
tidak dibuang keluar, tetapi tetap tertampung didalam wadah, sehingga volumenya tetap
terjaga.
· Tidak membutuhkan perhatian khusus atau umumnya disebut Maintenance Free.
· Aki kering memiliki harga yang lebih mahal dan umur pemakaian yang relatif lebih
singkat
· Kalau memang sudah soak dan rusak harus ganti baru tidak bias diperbaiki, jika bias
kemungkinannya hanya untuk pemakaian sehari besoknya rusak lagi.