Anda di halaman 1dari 14

Rechargeable

Battery
ANGGOTA KELOMPOK 6

1.) Syifa Fatima Zain 2.)


NRP: 2042201056 Rahma Permata Sari
NRP: 20422058
3.) Edward Chirstanto
NRP: 2042201060
4.) Syiamatul Elif Maghfiroh 5.) Ika Devi Safitri
NRP: 2042201062 NRP: 20422064
Sejarah
Baterai
Pada 1749 Benjamin Franklin dan polymath AS pertama kali
menggunakan istilah "baterai" untuk mendeskripsikan satu set kapasitor
terkait, yang dia gunakan untuk eksperimennya dengan listrik. Kapasitor
ini berupa panel kaca yang dilapisi logam pada setiap permukaannya.
Kapasitor diisi dengan generator statis dan dilepaskan dengan
menyentuhkan logam ke elektroda mereka . Yang awalnya memiliki
arti umum yaitu "sekelompok dua atau lebih objek serupa yang berfungsi
bersama". Seperti dalam baterai artileri, istilah ini kemudian digunakan
untuk tumpukan volta dan perangkat serupa yang banyak digunakan sel
elektrokimia dihubungkan bersama dengan cara kapasitor Franklin.
Sehingga saat ini bahkan satu sel elektrokimia alias sel kering biasa
disebut baterai
Pengertian Rechargeble Battery
Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang
dapat di isi ulang atau Rechargeable Battery.
Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder
menghasilkan arus listrik yang sama dengan
Baterai Primer. Hanya saja, reaksi kimia pada
Baterai Sekunder ini dapat berbalik
(Reversible). Pada saat Baterai digunakan
dengan menghubungkan beban pada terminal
Baterai (discharge), elektron akan mengalir
dari negatif ke Positif. Sedangkan pada saat
Sumber Energi Luar (charge) dihubungkan ke
baterai sekunder, elektron akan mengalir dari
Positif ke Negatif sehingga terjadi pengisian
muatan pada baterai.
CONTOH RECHARGEABLE BATTERY

Baterai Nikel Kadmium Baterai Lithium Ion Baterai Polimer Ion


Lithium

Baterai Nikel Logam Hidrida Baterai Lead Acid


Baterai Lead Acid
Baterai asam timbal adalah baterai sekunder yang paling banyak
dikembangkan di dunia. Baterai asam timbal banyak digunakan untuk
aplikasi otomotif, sehingga dinamakan juga sebagai baterai SLI (Starting,
Lightning and Ignition). Penggunaan masal baterai jenis SLI dikarenakan
material untuk membuat baterai tersebut cukup murah namun baterai
memiliki performa cukup baik.

Baterai jenis asam timbal tersusun atas timbal dioksida sebagai katoda,
sepon logam timbal sebagai anoda dan asam sulfat sebagai elektrolitnya.
Setiap sel memiliki tegangan sebesar 2 Volt. Keuntungan penggunaan
baterai jenis asam timbal diantaranya adalah kuat, murah, handal, toleran
terhadap kelebihan pengisian, impedansi internal yang rendah, dan
banyaknya perusahaan pembuat baterai jenis ini di berbagai belahan dunia.
Sedangkan kekurangan dari baterai jenis SLI ini diantaranya adalah sangat
berat, memiliki efisiensi energi yang rendah (sekitar 70%), berbahaya jika
kelebihan panas pada saat pengisian, memiliki waktu siklus yang rendah
(300-500 siklus), dan materialnya berbahaya bagi lingkungan.
Baterai Nikel Kadmium
Baterai jenis ini memiliki tegangan sel sebesar 1,2 Volt dengan kerapatan
energi dua kali lipat dari baterai asam timbal. Sebagai katoda, baterai ini
menggunakan nikel hidroksida Ni(OH)2 dan kadmium (Cd) sebagai
anodanya yang dipisahkan oleh alkalin potasium hidroksida sebagai
elektrolitnya. Baterai nikel kadmium memiliki nilai hambatan internal
yang kecil dan memungkinkan untuk dicharge dan discharge dengan rate
yang tinggi.

Salah satu kekurangan baterai jenis nikel kadmium adalah adanya efek
ingatan (memory effect) yang berarti bahwa baterai dapat mengingat
jumlah energi yang dilepaskan pada saat discharge sebelumnya. Efek
ingatan disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada struktur kristal
elektrode ketika baterai nikel kadmium diisi muatan listrik kembali
sebelum seluruh energi listrik yang terdapat pada baterai nikel kadmiun
dikeluarkan/digunakan. Selain itu, baterai nikel kadmium juga sangat
sensitif terhadap kelebihan pengisian, sehingga perlu perhatian khusus
pada saat pengisian muatan listrik pada baterai.
Baterai Nikel
Logam Hidrida
Baterai nikel metal hidrida sebenarnya memiliki karakteristik yang sama
dengan baterai nikel kadmium. Perbedaannya terletak pada penggunaan
material untuk anodanya. Bila pada baterai nikel kadmium, kadmium
digunakan sebagai anoda, maka pada baterai jenis ini metal hidrida yang
digunakan. Metal hidrida terbuat dari campuran lanthanium yang dapat
menyerap dan menghasilkan hidrogen. Baterai jenis ini memiliki kerapatan
energi dua kali lebih besar dibandingkan dengan baterai jenis asam timbal
dan 40 % lebih tinggi dibandingkan dengan baterai nikel kadmium.

Keuntungan penggunaan baterai jenis nikel metal hidrida diantaranya adalah


rendahnya impedansi internal, memiliki siklus hidup sebesar 500 siklus, dan
memiliki kedalaman pelepasan energi listrik yang tinggi. Selain itu baterai
ini juga cenderung lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung
kadmium, raksa maupun timbal. Adapun kekurangan baterai nikel metal
hidrida yang paling menonjol yaitu tingginya kecepatan pelepasan muatan
sendiri (self-discharge), adanya efek ingatan dan memiliki efisiensi energi
yang cukup rendah (65 %).
Baterai Lithium Ion
Baterai lithium merupakan baterai isi ulang yang bergerak dari
elektroda negatif ke elektroda positif saat dilepaskan. Arahnya
akan kembali saat dicharger dan memakai senyawa litium yang
berbahan elektroda.

Baterai jenis ini memiliki kepadatan pada energi yang terbaik, tidak
ada efek negatif terhadap memori, dan juga tidak akan kehilangan
isi saat tidak digunakan. Baterai ini memiliki kemampuan dalam
menyimpan energi tinggi untuk per satuan volume, artinya jenis
energi listrik yang terkandung di dalamnya adalah elektrokimia.

Dalam penggunaannya, agar bisa berfungsi dengan sangat baik


maka harus dilengkapi dengan elektroda dan elektrolit yang saling
berhubungan. Baterai lithium ini digunakan untuk barang elektronik
konsumen, industri militer, kendaraan listrik, dirgantara, dan lain
sebagainya.
BATERAI LIPO
(LITHIUM POLIMER)
Termasuk salah satu jenis baterai yang sering digunakan dalam dunia RC.
Baterai ini merupakan Baterai tercanggih dan paling maju dalam dunia
Baterai saat ini. Keunggulan utamanya adalah Ratio Power to Weight nya
yang memungkinkan baterai dicetak sesuai dengan keinginan. 

Baterai Lipo didasarkan pada Lithium Polymer kimia  yang


memungkinkan baterai ini memiliki kepadatan energi yang sangat tinggi
dibandingkan dengan jenis lain dari baterai. Sebuah baterai dengan
kepadatan energi yang lebih tinggi akan mampu menahan lebih banyak
energi dibandingkan dengan baterai lain dari berat yang sama, itu
sebabnya baterai Lipo biasanya digunakan untuk RC pesawat dan drone.

Baterai LiPo tidak menggunakan cairan sebagai elektrolit melainkan


menggunakan elektrolit polimer kering yang berbentuk seperti lapisan
plastik film tipis. Lapisan film ini disusun berlapis-lapis diantara anoda
dan katoda yang mengakibatkan pertukaran ion. Dengan metode ini
baterai LiPo dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik. Zat yang
terurai dapat berupa cairan atau larutan. Arus listrik yang digunakan
adalah arus searah (direct current = DS). Tempat berlangsungnya
reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel elektrolisis sama seperti pada
sel volta, yaitu anode (reaksi oksidasi) dan katode (reaksi reduksi).
Perbedaan sel elektrolisis dan sel volta terletak pada kutub elektrode.
Pada sel volta, anoda (–) dan katoda (+), sedangkan pada sel
elektrolisis sebaliknya, anode (+) dan katode (–). Pada sel elektrolisis

CARA anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi listrik,


sedangkan katode dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh karena
itu, pada sel elektrolisis di anode akan terjadi reaksi oksidasi dan di
KERJA katode akan terjadi reaksi reduksi.
Katoda (kutub negatif) terjadi reaksi reduksi

SEL Anoda (kutub positif)terjadi reaksi oksidasi


“KNAP( katoda negatif anoda positif)”

ELEKTROLISIS
Pada katoda terjadi reaksi reduksi dan pada
anoda terjadi reaksi oksidasi “Ka-red” “An-oks”
Arus listrik dari sumber arus searah mengalir
ke dalam larutan melalui katoda atau elektroda
negatif. Pada katoda ini terjadi reaksi reduksi
dari spesi tertentu yang ada dalam larutan.
Spesi tertentu yang lain mengalami oksidasi di
anoda/elektroda positif

Katoda : Xn +(aq) + n é X (reduksi)


Anoda : Y(s) Ym + + m é (oksidasi)
atau
: Zm -(aq) Z + m é (oksidasi)
KELEBIHAN KEKERUNGAN

• Lebih ramah lingkungan • Biaya manufaktur atau pembuatan


• Lebih tipis dan fleksibel bisa lebih mahal
disesuaikan dengan kebutuhan • Harga baterai lebih mahal
• Lebih aman, tidak mudah terbakar dibanding Li-Ion
• Lebih ringan • Hindari isi ulang saat baterai sudah
• Lebih sering digunakan pada hp habis karena bisa merusak baterai
flagship. • Membutuhkan charger khusus
• Siklus hidup baterai lebih panjang supaya bisa menyalurkan daya
hingga 2x lebih lama dari Li-Ion secara optimal

Anda mungkin juga menyukai