Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KIMIA

“BATERAI LITHIUM DAN SEL MERKURI”

Disusun Oleh :
1. M. Hisbul Barokah (26)
2. M. Iqbal Kholiq (27)
3. Naili Zulfah (28)
4. Rina Widianti (33)
5. Wulan Alfiyani (39)

SMA NEGERI 1 TAYU


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baterai adalah sel galvanik, atau beberapa sel galvanik yang disatukan, yang dapat
digunakan sebagai sumber arus listrik searah pada voltase tetap. Meskipun cara kerja baterai
pada dasarnya sama dengan sel galvanik. Tetapi baterai memiliki keunggulan karena sifatnya
yang berdiri sendiri dan tidak memerlukan komponen tambahan seperti jembatan garam.
Konstruksi baterai merupakan ilmu dan sekaligus seni. Beraneka zat dan beraneka bentuk fisik
memberkan berbagai karakteristik dalam hal ukuran, produksi tenaga umur, pencas-an ulang dan
biaya bagi sel-sel volta. Ada beberapa jenis baterai yang banyak digunakan, seperti baterai sel
kering, baterai merkuri, baterai bertimbal (aki), dan baterai litium keadaan-padat, serta masih
banyak jenis baterai yang lainnya juga.
Adapun yang akan dibahas secara lebih rinci adalah tentang baterai litium dan baterai
merkuri.
Baterai lithium merupakan baterai keadaan-padat menggunakan padatan (bukannya larutan
berair atau pasta dalam air) sebagai elektrolit yang menghubungkan elektroda. Litium dipilih
sebagai anoda karena litium memiliki nilai E° paling negatif. Selain itu litium merupakan logam
ringan sehingga hanya diperlukan 6,941 g Li (massa molarnya) saja untuk menghasilkan 1 mol
elektron. Katodanya terbuat dari TiS2 atau V6O13. Baterai merkuri ini merupakan satu dari baterai
kecil yang dikembangkan untuk usaha perdagangan atau komersial. Anoda seng dan katoda
merkuri (II) oksida (HgO) adalah penyusun dari baterai merkuri ini yang dihubungkan dengan
larutan elektrolit kalium hidroksida (KOH).

1.2 Tujuan
1. Mengenal baterai Lithium.
2. Mengetahui prinsip kerja baterai Lithium.
3. Mengetahui keunggulan, kekurangan, dan penggunaan baterai Lithium.
4. Mengetahui pengertian Sel Merkuri.
5. Mengetahui rekasi pada Sel Merkuri.
6. Mengetahui keunggulan, kekurangan, dan penggunaan sel Merkuri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Baterai Lithium
2.1 Pengertian Baterai Lithium
Terdapat beragam jenis baterai dengan keunggulan, dan kekurangannya masing masing.
Terdapat 2 jenis baterai, yaitu baterai primer dan baterai sekunder.
Baterai primer adalah baterai yang hanya bisa digunakan sekali karena material
elektrodanya tidak dapat berkebalikan arah ketika dilepaskan. Contoh dari baterai primer adalah
baterai alkaline dan baterai silver oxide. Baterai sekunder adalah baterai yang dapat digunakan
dan diisi ulang beberapa kali karena komposisi awal elektroda dapat dikembalikan dengan arus
berkebalikan. Contoh baterai sekunder adalah baterai Ni-Cd (Nikel-Cadmium) dan baterai Ni-
MH (Nikel-Metal Hydride).
Baterai Lithium merupakan baterai primer yang menggunakan Lithium sebagai anode.
Pada katode, ada berbagai unsur atau senyawa yang bisa dipakai, contohnya SO2, SO2Cl2, FeS2,
dan lain – lain. Namun, yang paling sering dijumpai adalah baterai lithium dengan katode MnO2
atau Mangan Oksida. Baterai Lithium umumnya dibuat seperti bentuk uang logam, sehingga
biasa dikenal sebagai baterai koin (coin battery), atau baterai kancing (button cell).

2.2 Prinsip Kerja Baterai Lithium


Seperti halnya baterai jenis lain, baterai Lithium juga menggunakan reaksi redoks untuk
menghasilkan energi listrik. Dalam reaksi ini, ada yang dinamakan Sel Volta dan Deret
Elektrokimia / Deret Volta. Deret Volta yang sering dipakai adalah:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Pada deret ini, semakin ke kiri kedudukannya maka:
· Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
· Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami oksidasi)
Seperti yang terlihat, Lithium berada pada kedudukan paling kiri pada deret volta. Ini
menunjukkan bahwa Lithium merupakan unsur yang reaktif dan mudah mengalami oksidasi. Jika
diambil contoh reaksi yang terjadi pada baterai Lithium yang paling umum digunakan, yaitu
baterai Li-MnO2 didapatkan:
· Reaksi pada Anode : Li+ + e– → Li Eo = -3,04 V
· Reaksi pada Katode : LiMnO2 → Li+ + MnO2 + e– Eo = +0,35 V
· Reaksi Sel : Li + MnO2 → LiMnO2 Esel = +3,39 V
Pada reaksi ini reaksi oksidasi pada anode memiliki potensial sel standar sebesar -3,04 V.
Pada reaksi reduksi di katode besar potensial sel standar yang terjadi adalah +0.35 V. Jadi
potensial standar untuk reaksi redoks yang terjadi dapat dihitung dengan rumus:
Esel = EoKatode – EoAnode
Esel = +0,35 – (-3,04)
Esel = +3,39 V

2.3 Keunggulan, Kekurangan, dan Penggunaan Baterai Lithium


A. Keunggulan
 Memiliki tegangan yang lebih tinggi diantara baterai jenis lain, yaitu dari 1,5 V hingga
sekitar 3,7 V.
 Bisa bekerja pada suhu yang sangat rendah.
 Tahan lama, dapat bertahan hingga 10 bahkan lebih dari 15 tahun.
B. Kekurangan
 Dapat memberikan arus yang cepat pada sirkuit pendek yang dapat menyebabkan panas
berlebih, pecah pada baterai, bahkan menyebabkan ledakan.
 Memiliki banyak resiko untuk pengiriman baterai lithium menggunakan jalur udara,
sehingga memiliki banyak peraturan yang mengikatnya.
 Berbahaya untuk kesahatan apabila tertelan, bahkan jika tersangkut di hidung ataupun
telinga.
 Harganya cukup mahal.
C. Penggunaan
Baterai Lithium biasa digunakan pada memori backup komputer ataupun untuk perangkat
portable seperti jam tangan atau kamera. Karena daya tahannya yang lama, baterai Lithium
dipakai pada peralatan oseanografi dan alat pacu jantung. Baterai Lithium juga digunakan pada
alat alat medis lainnya seperti defibrillator implan, neurostimulators, dan sistem infus obat.

B. Sel Merkuri
2.1 Pengertian Sel Merkuri
Sel Merkuri merupakan satu dari baterai kecil yang dikembangkan untuk usaha perdagangan
atau komersial. Sel merkuri menggunakan seng sebagai anoda (agen pereduksi) dalam medium
yang bersifat basa. Dalam baterai merkuri oksida, maka HgO bertindak sebagai katoda lalu
dihubungkan dengan larutan elektrolit kalium hidroksida (KOH) sebagai pemisah berpori
(porous separator). Separator ini berfungsi sangat mirip dengan jembatan garam. Sel ini
mempunyai beda potensial ± 1,35V. Reaksi yang terjadi pada baterai ini adalah:

Reaksi di anoda (oksidasi):


Zn(s) + OH-(aq) → ZnO(s) + H2O(l) + 2e-
Reaksi di katoda (reduksi):
HgO (s) + H2O(l) + 2e- → Hg(l) + 2OH-(aq)
Reaksi sel keseluruhan:
Zn(s) + HgO (s) → ZnO(s) + Hg(l) Esel = 1,35 V

2.2 Penggunaan, Keuntungan Dan Kelemahan Sel Merkuri

• Penggunaan: baterai merkuri (untuk arloji, kalkulator), baterai perak (untuk kamera, pengukur
detak jantung, alat bantu dengar)
• Keutungan: keduanya berukuran (sangat) kecil dan tipis, tegangan relatif besar. Sel perak
relatif kokoh dan non toksik
• Kelemahan: sel merkuri berifat toksik sedang sel perak relatif mahal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Baterai Lithium adalah baterai primer (baterai sekali pakai) yang menggunakan logam
Lithium sebagai anodenya.
 Dikarenakan bentuknya, baterai Lithium dikenal juga dengan baterai koin (coin battery),
atau baterai kancing (button cell).
 Prinsp kerja baterai Lithium adalah dengan reaksi redoks untuk menghasilkan energi
listrik.
 Keunggulan utama baterai Lithium adalah daya tahannya yang lama dan arus yang
dihasilkan lebih tinggi daripada baterai jenis lain.
 Penggunaan baterai Lithium pada umumnya adalah pada peralatan yang memerlukan
umur panjang seperti pada jam tangan, alat oseanografi, dan alat pacu jantung.
 Sel mercuri adalah batrai primer
 Sel mercuri menghasilkan listrik dengan reaksi redoks
 Sedangkan batrai sel mercuri reaksi selnya menghasilkan

ZnO(s) + Hg(l)

Anda mungkin juga menyukai