Tabel 2.1 Beberapa material yang digunakan untuk anoda (Gritzner, 1993).
1
2.2 Katoda (Elektroda Positif)
Katoda merupakan elektroda positif, dimana terjadi reaksi setengah sel yaitu
reaksi reduksi yang menerima electron dari sirkuit luar sehingga reaksi kimia
reduksi terjadi pada elektron ini (Subhan, 2011). Pada dasarnya katoda
merupakan elektroda yang fungsinya sama seperti anoda yaitu berfungsi sebagai
tempat pengumpul ion lithium serta merupakan tempat bagi material aktif,
dimana lembaran pada katoda biasanya adalah aluminium foil. Beberapa
karakteristik yang harus dipenuhi suatu material, antara lain material tersebut
terdiri dari ion yang mudah melakukan reaksi reduksi dan oksidasi, memiliki
konduktivitas yang tinggi seprti logam, memiliki kerapatan energi yang tinggi,
memiliki kapasitas energi serta kestabilan yang tinggi (tidak mudah berubah
strukturnya atau terdegradasi baik saat discharging maupun charging), harganya
murah dan ramah lingkungan. Material yang pertama kali digunakan sebagai
katoda adalah LiCoO2, kerapatan energi yang dimilikinya sebesar 140 Ah/kg,
tetapi material ini sudah jarang digunakan karena kestabilannya rendah dan
harganya relatif mahal.
Tabel 2.2 Beberapa jenis material yang digunakan untuk katoda (Gritzner,1993).
2.3 Elektrolit
Komponen elektrolit berfungsi sebagai material yang mampu menjadi
penghubung reaksi. Karakteristik yang perlu dimiliki elektrolit adalah
konduktifitas ionik tinggi dan sekaligus konduktifitas elektronik yang rendah
sehingga mampu menghantarkan ion selama proses reaksi redoks terjadi antara
elektroda positif dan elektroda negatif tanpa terjadi kebocoran arus elektron
(Linden, 1994). Elektrolit yang banyak digunakan pada baterai lithium adalah
elektrolit cair yang terdiri dari garam lithium yang dilarutkan dalam pelarut
berair. Hal yang paling penting dalam suatu elektrolit adalah interaksi antara
2
elektrolit dan elektroda pada baterai. Hubungan dua bahan ini akan
mempengaruhi kinerja baterai secara signifikan (Fadhel, 2009).
2.4 Separator
Separator adalah material berpori yang diletakkan diantara anoda dan katoda,
yang dapat mencegah terjadinya gesekan antara kedua elektroda tersebut yang
dapat menyebabkan arus pendek, tetapi separator harus dapat dilewati oleh ion
lithium dengan baik. Separator memiliki peranan penting dalam proses
penghasilan listrik, pengisian ulang, dan keamanan pada baterai litium ion
sendiri. Karakteristik yang penting untuk dijadikan separator pada baterai yaitu
bersifat insulator, memiliki hambatan listrik yang kecil, kestabilan mekanik (tidak
mudah rusak), memiliki sifat hambatan kimiawi untuk tidak mudah terdegradasi
dengan elektrolit serta memiliki ketebalan lapisan yang seragam atau sama
diseluruh permukaan (Subhan, 2011). Karena polyethylene memiliki sifat meleleh
pada suhu diatas 120-130 oC. Apabila baterai mengalami overheat, maka
polyethylene akan melelah dan menutup lubang pada separator, sehingga proses
perpindahan lithium ion berhenti. Sehingga separator memiliki fungsi utama yaitu
keamanan saat terjadi overheat.
3. Diagram dan Mekanisme Operasi Baterai Lithium Ion
Elektroda positif pada lithium ion terbuat dari LiCoO 2 (Lithium cobalt-oxide)
sementara negatifnya terbuat dari karbon. Ketika baterai dalam posisi di-charge, ion
lithium bergerak melalui elektrolit, dari elektroda positif ke elektroda negatif lalu
menempel pada karbon. Ketika discharge, ion lithium bergerak kembali dari karbon
menuju LiCoO2.
3
Positive Negative
Electrode Electrode
Char
ge
Li
+
Co
Li
Li
+
Dischar
ge
LiCo Specialty
O2 Carbon
4
Diagram Discharge Lithium Ion
6
dan kinerja baterai. Konsekuensi dari Predictive Maintenance adalah harus
dilakukannya pemeriksaan atau monitoring secara rutin, tidak ekonomis karena
harus melakukan monitoring dan pengujian secara rutin.
3. Corrective Maintenance adalah upaya yang dilakukan untuk mengembalikan
kondisi baterai Lithium Ion pada keadaan normalnya. Pemeliharaan ini dilakukan
jika baterai mengalami masalah dan memerlukan perbaikan. Kondisi baterai yang
rusak dapat diketahui ketika dilakukan monitoring maupun ketika sistem bekerja
tetapi tidak normal. Konsekuensi dari Corrective Maintenance ini paling tidak
efisien jika dibandingkan dengan pendekatan pemeliharaan lainnya. Selain itu,
jika ingin melakukan koreksi pada baterai maka harus mematikan terlebih dahulu
sistemnya. Dengan dimatikannya sistem, maka akan menimbulkan down time
yang merupakan periode dimana suatu sistem dalam kondisi yang tidak dapat
digunakan dan tidak berfungsi sesuai yang diharapkan.
Aspek Kinerja
a. Suhu
Suhu merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja baterai. Pada
suhu kerja rendah, baterai lithium terkena pelapisan lithium yang dapat
menyebabkan penurunan permanen kapasitas pengisian baterai. Pada keadaan
7
yang melebihi suhu kerja, bahan kimia aktif pada baterai bisa rusak yang
berdampak pada rusaknya baterai. Jadi baterai akan aman apabila disimpan pada
suhu 10°C sampai 30°C.
b. Arus dan Tegangan pada Baterai
Baterai digunakan untuk mencatu daya sehingga arus dan tegangan harus
dimonitor secara berkala. Baterai Lithium Ion biasa digunakan untuk catu daya
control DC, lighting emergency, dan untuk sistem proteksi, serta catu daya
perangkat yang membutuhkan sumber DC. Arus dan tegangan yang dimonitor
ketika pemeliharaan dapat dicocokan dengan arus dan tegangan yang sesuai
dengan standar pabrik. Suatu baterai dapat dikatakan mati jika tegangannya sudah
dibawah 80% tegangan nominal. Efisiensi baterai pada kondisi ini akan sangat
menurun dan arus output sangat kecil. Pemakaian baterai pada kondisi ini sangat
tidak dianjurkan.
c. Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah energi yang disimpan di dalam sebuah cell. Kapasitas
baterai memiliki satuan AH (ampere-hour) atau mAH (mili ampere-hour).
Kapasitas adalah perkalian antara arus konstan yang dikeluarkan dengan lamanya
pemakaian baterai. Kapasitas baterai perlu dimonitor untuk mengetahui kinerja
arus pada baterai apakah sesuai dan bisa digunakan pada perangkat.
d. Masa Pakai Baterai
Masa pakai baterai adalah waktu kerja maksimal yang dapat dilakukan baterai.
Masa pakai baterai menentukan kapan baterai harus dilakukan perawatan ataupun
penggantian baterai. Baterai Lithium Ion mempunyai umur simpan sel primer
sampai dengan 10 tahun atau lebih. Akan tetapi, masa pakai baterai Lithium Ion
dapat dipengaruhi berbagai hal dan diantaranya adalah suhu akibat pemakaian
yang berlebih, serta kelembaban.
6. Metoda Monitoring yang Diperlukan
Metoda monitoring baterai Lithium Ion yang perlu dilakukan antara lain melalui
aspek fisik dan aspek kinerja.
7. Penjadwalan Pemeliharaan
Berikut penjadwalan yang diterapkan pada pemeliharaan baterai lithium ion :
9
d. MidNite Solar Battery Monitor MNBCM, digunakan untuk mengetahui kapasitas
baterai apakah masih sesuai dengan yang tertera pada fisik baterai atau sudah
menurun.
9. Teknik Penggunaan Alat Ukur
a. Thermometer Infrared
Thermometer Infrared merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur suhu
perangkat tertentu dengan cara mengarahkan sinyal infrared pada alat ukur ke
perangkat yang akan di ukur nilai temperaturenya.
10
kelembaban lagi. Setelah semua 99 lokasi memori terisi, masing-masing save
berikutnya menimpa lokasi memori yang dimulai dengan yang pertama. Untuk
mengingat pembacaan dari memori, tekan RECALL. Jika lokasi memori yang
anda cari belum ditampilkan. Tekan ▲ atau ▼ sampai lokasi memori yang
diinginkan ditampilkan. Untuk mengembalikan Meter ke pengoperasian normal
tekan R untuk dua detik. Secara default, kelembaban relatif dan suhu lingkungan
akan ditampilkan ketika lokasi memori diperintahkan. Menekan WB DP untuk
mengukur kelembapan, titik embun dan suhu lingkungan. Untuk menghapus
semua 99 lokasi memori, tekan SAVE dan RECALL selama lima detik.
Cara Penggunaan :
1. Buka Tutup Sensor terlebih dahulu
2. Tekan tombol Power
3. Setelah itu, setting apa yang akan diukur dengan tekan WB DP
4. Suhu atau kelembapan atau titik embun yang diukur akan ditampilkan tetapi
masih terus terjadi perubaha, tekan Hold untuk mengunci salah satu keadaan hasil.
5. Tombol Min Max Record, untuk merekam hasil nilai pengukuran.
6. Tombol Save, untuk menyimpan nilai pembacaan.
7. Tombol Recall, untuk melihat kembali nilai hasil pembacaan.
11
Kemampuan mengukur tegangan dari multimeter tergantung spesifikasi dari
multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh saklar jangkauan ukur.
12
Cara mengukur kapasitas baterai :
1. Lepaskan penutup depan Battery Meter dengan menggunakan obeng kecil
untuk membukanya dengan perlahan.
2. Lampirkan dasar Monitor Baterai dengan menggunakan 4 lubang sekrup.
Pasang kembali penutup ke alas.
3. Monitor Baterai memasuki mode uji coba sendiri saat power pertama
diterapkan. Semua LED diuji satu per satu.
13
10. Perencanaan Kartu Pemeliharaan
KARTU PEMELIHARAAN
BATERAI LITHIUM-ION
PT. KIAA MANUFACTURING
Nama Perangkat : Jalan Ambalas No. 98
Spesifikasi :
Kode Alat :
HASIL PEMELIHARAAN
Kegiatan Parameter Nilai Standar
NO
Peneliharaan Parameter JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
KAPASITAS BATERAI
DEPOSIT DEBU
KONDISI FISIK
NAMA
PELAKSANA
PARAF
NAMA
PENGAWAS
PARAF
( )
14
KARTU PEMELIHARAAN HARIAN
BATERAI LITHIUM-ION
PT. KIAA MANUFACTURING
Nama Perangkat : Jalan Ambalas No. 98
Spesifikasi :
Kode Alat :
HASIL PEMELIHARAAN
Kegiatan Parameter Nilai Standar
NO MINGGU-1 MINGGU-2 MINGGU-3 MINGGU-4
Peneliharaan Parameter 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
NAMA
PELAKSANA
PARAF
NAMA
PENGAWAS
PARAF
( )
MULAI
METODE
MONITORING MONITORING
Tidak
TINJAUAN PREVENTIVE
ASPEK MAINTENANCE
FISIK &
KINERJA
Ya
HASIL LAPORAN
MAINTENANCE
Parameter Aspek Fisik
Suhu ruangan Tidak
Kelembaban
Deposit debu APAKAH
Parameter Aspek Kinerja ADA
REPAIR GANGGUA
Ya
Suhu Baterai N
Arus & Tegangan
Kapasitas Baterai
SELESAI
Pada pemeliharaan baterai Lithium Ion, penulis belum bisa menganalisa data. Hal ini
terjadi karena keterlambatan pengambilan data dan karena keterbatasan alat ukur yang
dimiliki untuk menunjang monitoring dan pemeliharaan.
16
13. Analisa Data Pemeliharaan
Pada pemeliharaan baterai Lithium Ion, penulis belum bisa menganalisa data. Hal ini
terjadi karena keterlambatan pengambilan data dan karena keterbatasan alat ukur yang
dimiliki untuk menunjang monitoring dan pemeliharaan.
a. Monitoring baterai :
Monitoring baterai dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung dan
bertahap, serta terjadwal dengan melakukan monitoring maka dapat di
susunlah metode monitoring dan maintenance yang digunakan.
b. Tinjauan aspek fisik :
Melakukan pengamatan terhadap aspek fisik yang di tentukan seperti
pengamatan langsung apakah ada goresan yang menyebabkan kerusakan cell,
17
deposit debu, suhu pada lingkungan kerja. Tinjauan aspek fisik dilakukan
sesuai sesuai jadwal yang telah di tetapkan dan jangan sampai terjadi
keterlambatan karena akan memperpendek usia baterai apabila telat dalam
penangan.
c. Tinjauan aspek kinerja :
melakukan pengamatan terhadap aspek kinerja baterai seperti pengamatan
suhu perangkat, arus dan tegangan, kapasitas baterai. Tinjauan aspek kinerja
dilakukan secara bertahap sesuai dengan yang di jadwalkan pada jadwal
yanwg telah di tetapkan dan jangan sampai terjadi keterlambatan karena akan
memperpendek usia baterai apabila telat dalam penangan..
Setelah melakukan tinjauan aspek kinerja dan aspek fisik maka dapat menyusun
metode monitoring dan metoda maintenance yang diperlukan. Dengan melihat acuan
dari tinjauan aspek fisik dan aspek kinerja. Kemudian dari hasil monitoring dan
maintenance yang telah dilakukan maka dibuatlah laporan pemeliharaan sebagai data
tentang keadaan alat yang dipelihara. Dari hasil laporan tersebut dapat kita simpulkan
bagaimana tindakan lanjutan apakah memungkinkan diperbaiki atau sudah harus
dilakukan penggantian baterai.
DAFTAR PUSTAKA
Eriksson, T. 2001. LiMn2O4 as a Li-Ion Battery Cathode From Bulk to Electrolyte Interface.
[Disertasi]. Uppsala Universityty Sweden. Swedan: Chemistry Uppsala University,
Uppsala.
Subhan, A., 2011, Fabrikasi dan Karakterisasi Li4Ti5O12 untuk Bahan Anoda Baterai Litium
Keramik, Tesis, Program Studi Magister Ilmu Bahan, Universitas Indonesia, Depok.
https://www.asus.com/id/support/article/604/
http://www.alatuji.com/article/detail/187/infrared-thermometer-mengukur-suhu-tanpa-
menyentuh-obyek#.WTl0uOuGPX4
http://electronics.howstuffworks.com/everyday-tech/lithium-ion-battery1.htm
http://batteryuniversity.com/learn/article/lithium_based_batteries
http://batteryuniversity.com/learn/article/charging_lithium_ion_batteries
18