Anda di halaman 1dari 7

INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893

Vol. 9, No. 2, 2020 (hal 103-109) E-ISSN: 2615-7489


https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i2.50082

BATERAI LITHIUM

Fengky Adie Perdana

Mahasiswa Program Pendidikan Magister Sains Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36A, Jebres, Surakarta,
Indonesia 57126
Mail: fengkyadie@student.uns.ac.id

Diajukan: 10 Mei 2020; Diterima: 29 Agustus 2020; Diterbitkan: 31 Oktober 2020

Abstrak: Di era yang semakin canggih ini terdapat beberapa alat-alat elektronik baru yang tidak dapat dipisahkan
dalam kegiatan sehari-hari. Beberapa alat elektronik tersebut memerlukan sumber energy yang tersimpan dalam
baterai, salah satunya contohnya yaitu baterai lithium-ion. Sebagai salah satu komponen untuk penyimpan sumber
energy, belum banyak orang yang tau dan memahami bagaimana konsep tentang baterai lithium-ion. Oleh karena
itu, pada tulisan ini akan dibahas hal-hal terkait apa itu baterai lithium-ion, mengapa harus baterai lithium-ion dan
bagaimana prinsip kerjanya.
Kata Kunci: Energy, Baterai, Lithium-Ion

Abstract: In this increasingly sophisticated era, there are several new electronic devices that cannot be separated
in daily activities. Some of these electronic devices require a source of energy stored in batteries, one of which is
a lithium-ion battery. As a component for storing energy sources, not many people know and understand the
concept of lithium-ion batteries. Therefore, in this paper, we will discuss matters related to what a lithium-ion
battery is, why a lithium-ion battery is needed and how it works on the principle.
Keywords: Energy, Battery, Lithium-Ion

Pendahuluan Lithium-Ion Battery dengan logam lithium


sebagai anoda. Pada tahun 1980, Rachid
Baterai lithium-ion merupakan salah satu Yazami mengganti logam lithium pada anoda
jenis baterai sekunder rechargeable battery) dengan material lain, yaitu grafit. Penggantian
yang dapat diisi ulang dan merupakan baterai
material dari logam lithium menjadi grafit
yang ramah lingkungan karena tidak
memberikan pengaruh pada performa Lithium-
mengandung bahan yang berbahaya seperti Ion Battery sehingga dapat diisi
baterai-baterai yg berkembang lebih dahulu ulang/rechargeable batteries (Krysten Oates,
yaitu baterai NI-Cd dan Ni-MH. Baterai ini
2010).
memiliki kelebihan dibandingkan baterai
Lithium-Ion Battery atau baterai lithium
sekunder jenis lain, yaitu memiliki stabilitas ion merupakan salah satu jenis baterai sumber
penyimpanan energi yang sangat baik (daya arus sekunder yang dapat diisi ulang. Pada saat
tahan sampai 10 tahun atau lebih), energi
ini, Lithium-Ion Battery menjadi baterai yang
densitas tinggi, tidak ada memori efek dan berat
sangat dibutuhkan antara lain untuk kebutuhan
yang relatif lebih ringan dibandingkan dengan energi listrik pada telepon seluler (ponsel), mp3
baterai jenis lain. Sehingga dengan berat yang player dan lain-lain. Selain itu, saat ini Lithium-
sama energi yang dihasilkan baterai lithium dua
Ion Battery sangat dibutuhkan khususnya untuk
kali lipat dari baterai jenis lain. (Lawrence et al.
kendaraan yang sumber energinya dari energi
1992). listrik/electric vehicle (Fadli Rohman,
Baterai adalah suatu sel elektrokimia 2012:90).
yang mengubah dari energi kimia menjadi
Permintaan baterai Lithium-Ion Battery
energi listrik. Salah satu jenis baterai yang saat
dari tahun ke tahun selalu meningkat dan juga
ini berkembang adalah Lithium-Ion Battery permintaan akan kemampuan menyimpan
atau baterai lithium ion. Bagian utama yang energi yang lebih lama dan juga siklus hidup
menyusun Lithium-Ion Battery yaitu elektroda
yang meningkat, itu semua berkaitan dengan
negatif (anoda), elektroda positif (katoda),
perkembangan dunia industri elektronika dan
elektrolit dan separator. Pada tahun 1970 M.S. telekomunikasi yang berkembang sedemikian
Whitthingham melakukan penelitian pada

103
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 2, 2020 (hal xx-xx) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i2.50082

cepat. misalnya telepon selular, komputer tablet Pada saat ini, Lithium-Ion Battery
ataupun mobil listrik. Lithium-Ion Battery menjadi baterai yang sangat dibutuhkan antara
adalah baterai dapat menyimpan energi listrik lain untuk kebutuhan energi listrik pada telepon
dalam jangka waktu yang panjang, dan salah seluler (ponsel), mp3 player dan lain-lain.
satu faktor yang mempengaruhi sifatnya adalah Selain itu, saat ini Lithium-Ion Battery sangat
kualitas bahan elektroda (anoda/katoda), di dibutuhkan khususnya untuk kendaraan yang
samping faktor lainnya. Dan salah satu usaha sumber energinya dari energi listrik (electric
untuk memperbaiki performa dari baterai, maka vehicle). Lithium-Ion Battery ini memiliki daya
salah satu jalannya adalah memperbaiki yang tinggi serta bobot yang ringan dan dapat
kualitas dari elektroda yang digunakan (Anton digunakan berkali-kali sehingga banyak
Prasetyo, 2012:400). digunakan oleh para produsen sebagai sumber
tenaga alat elektroniknya.
Landasan Teori
Metode Penelitian
Jenis baterai ini pertama kali pada tahun
1970 yang diperkenalkan oleh peneliti dari Agar kita mengetahui tentang prinsip
Exxon yang bernama M. S. Whittingham yang kerja baterai lithium, maka penting untuk
melakukan penelitian dengan judul “Electrical mengetahui apa saja komponen penyusun dari
Energy Storage and Intercalation Chemistry”. baterai lithium itu sendiri. Lithium Ion Battery
Beliau menjelaskan mengenai proses pada umumnya memiliki empat komponen
interkalasi pada baterai litium ion utama yaitu elektroda positif (anoda), elektroda
menggunakan titanium (II) sulfide sebagai negatif (katoda), elektrolit, dan separator.
katoda dan logam litium sebagai anoda. Proses
interkalasi adalah proses perpindahan ion
Elektroda Negatif (Anoda)
lithium dari anoda ke katoda dan sebaliknya Anoda merupakan elektroda yang
pada baterai lithium ion. Pada tahun 1980, berfungsi sebagai pengumpul ion lithium serta
logam lithium pada anoda diganti dengan merupakan material aktif. Parameter
materail lain yaitu grafit. Hal ini dilakukan oleh pengembangan dari material untuk digunakan
Rachid Yazami dan kawan-kawan di Grenoble sebagai anoda antara lain kepadatan energi
Institute of Technology (INPG) dan French yang dihasilkan serta siklus pemakaian atau
National Centre for Scientific Research cyclability. Material yang dapat dipakai sebagai
(CNRS) (Krysten Oates, 2010). anoda harus memiliki karakteristik antara lain
Penggantian material dari logam lithium memiliki kapasitas energi yang besar, memiliki
menjadi grafit memberikan pengaruh pada kemampuan menyimpan dan melepas
performa Lithium-Ion Battery serta muatan/ion yang bagus, memiliki tingkat siklus
memberikan efek Lithium-Ion Battery sehingga pemakaian yang lama, mudah untuk
Lithium-Ion Battery bisa diisi ulang diproses/dibuat, aman dalam pemakaian (tidak
(rechargeable batteries). Pada tahun 1981, Bell beracun), dan harganya murah. Salah satu
Laboratories mengembangkan elektroda pada material yang dapat berperan sebagai anoda
anoda berbasis grafit yang telah dikembangkan adalah material yang berbasis carbon seperti
sebelumnya. John Goodenough dan tim LiC6 atau grafit. Selain grafit, material berbasis
penelitiannya melakukan penelitian dan karbon yang dapat digunakan untuk anoda yaitu
mengembangkan pada katoda. Penelitian- soft carbon, graphene dan hard carbon.
penelitian ini terus dikembangkan pada saat itu Material lain yang dapat berperan sebagai
untuk meninjau beberapa parameter penting anoda antara lain lithium titanium oxide (LTO).
sebelum Lithium-Ion Battery itu sendiri Material ini aman dipakai serta memiliki
dipasarkan. Parameter-parameter tersebut tingkat siklus pemakaian yang cukup lama.
antara lain material pada elektroda mudah Pengembangan material pada anoda ini terus
didapat secara komersil, harga yang murah, berlanjut seiring penelitian mengenai sifat-sifat
aman dipakai, memiliki kestabilan dan suatu material (Fadli Rohman, 2012:91). Tabel
performa yang tinggi serta energi yang 1 memberikan contoh beberapa material yang
dihasilkan juga cukup tinggi (Fadli Rohman, pernah digunakan sebagai anoda dengan
2012:90). kapasitas energinya.

BATERAI LITHIUM 104


INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 2, 2020 (hal xx-xx) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.vx.ix.xxxx

105 F. A. Perdana
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 2, 2020 (hal xx-xx) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i2.50082

Tabel 1. Beberapa material yang dipakai untuk anoda


(Manjhunata, 2010)
Kapasitas Kapasitas
Material
(teori) (Ah/kg) (Ah/kg)
LixV2O2 75 40
LixV2O2/Ppy 75 47
LiV3O8 145 40-45
Li2Mn4O9 156 110
Li4Mn5O12 202 110 Gambar 1. Struktur Kristal layer LiMO2 (biru : ion logam
transisi ; merah : ion lithium) (Bo Xu, 2012)
Polypyrrole (Ppy) 120 52,5

Elektroda Positif (Katoda)


Katoda merupakan elektroda yang
fungsinya sama seperti anoda yaitu pengumpul
ion serta material aktif. Namun perbedaannya
adalah katoda merupakan elektroda positif.
Beberapa karakteristik yang harus dipenuhi
suatu material yang digunakan sebagai katoda
antara lain material tersebut terdiri dari ion
yang mudah melakukan reaksi reduksi dan
oksidasi, memiliki konduktifitas yang tinggi Gambar 2. Struktur kristal spinel LiM2O4 (biru : ion logam
seperti logam, memiliki kerapatan energi yang transisi ; merah : ion lithium) (Bo Xu, 2012).
tinggi, memiliki kapasitas energi yang tinggi,
memiliki kestabilan yang tinggi (tidak mudah
berubah strukturnya atau terdegradasi baik saat
pemakaian maupun pengisian ulang), harganya
murah dan ramah lingkungan. Pada tahun 1980
material LiCoO2 menjadi kandidat material
pertama yang digunakan sebagai katoda pada
Lithium-Ion Battery. Kerapatan energi yang
dimiliki LiCoO2 sebesar 140 A.h/kg. Walaupun
demikian material tersebut memiliki kestabilan
yang rendah dan harganya relative mahal.
Sejalan dengan peningkatan performa katoda,
beberapa penelitian yang dilakukan antara lain Gambar 3. Struktur kristal olivin LiMPO4F (biru : ion logam
transisi ; merah : ion lithium) (Bo Xu, 2012).
membuat katoda dari LiMO2 (M = Co (Cobalt);
Ni (Nikel) ; Mn (Mangan); dan lainnya). LiMO2
tersebut dibentuk dalam bentuk layer-layer
(seperti pada gambar 1). Adapula material yang Tabel 2. Beberapa jenis material yang digunakan untuk katoda
(Manjhunata, 2010)
digunakan sebagai katoda dibentuk dalam
bentuk spinel LiM2O4 (M : Mn (Mangan)); Material Kapasitas Kapasitas
serta olivine LiMPO4F (M : Fe) dapat dilihat (teori) (Ah/kg)
pada gambar 2 dan 3 (Bo Xu, 2012). Tabel 2 (Ah/kg)
menunjukkan beberapa jenis material yang LiCoO2 140 112
dapat digunakan untuk katoda dengan besar LiMn2O4 148 84,6
kapasitas energinya yang dapat disimpan (Fadli LiMn2O4/MWCNTs 148 117
Rohman, 2012:92). LiMnO2 - 62
γ-MnO2 148 120
LiMnPO4 170 75

BATERAI LITHIUM 106


INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 2, 2020 (hal xx-xx) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.vx.ix.xxxx

Elektrolit Hasil Dan Pembahasan


Elektrolit adalah bagian yang berfungsi Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa
sebagai penghantar ion lithium dari anoda ke Lithium-Ion Battery tersusun dari empat
katoda atau sebaliknya. Karakteristik elektrolit komponen penting yaitu anoda, katoda,
yang penting untuk diperhatikan antara lain elektrolit serta separator. Kedua proses ini
konduktivitas, aman (tidak beracun) serta dapat dilihat pada Gambar 4. Pada proses
harganya murah. Elektrolit ini terbagi dalam pemakaian listrik (discharging) elektron dari
dua jenis yaitu elektrolit cair dan elektrolit anoda mengalir ke katoda melalui kabel
padat. Kedua jenis ini memiliki kelebihan serta konektor sedangkan lithium yang berada pada
kekurangannya. Kelebihan dari elektrolit cair sistem (di dalam baterai) lepas dari anoda
antara lain memiliki konduktivitas ionik yang karena kekurangan elektron untuk berpindah
besar, harga yang murah, dan aman. Namun menuju katoda melalui elektrolit. Pada proses
kekurangannya adalah memiliki performa pengisian (charging), elektron dari katoda
siklus pemakaian yang rendah (tidak tahan mengalir menuju anoda sedangkan ion lithium
lama) yaitu hanya berkisar 25 kali siklus dan dalam sistem berpindah dari katoda menuju
dapat mengurangi kerapatan energi. Beberapa anoda melalui elektrolit (Fadli Rohman,
material yang dapat digunakan sebagai 2012:94). Proses charge dan discharge baterai
elektrolit cair antara lain LiNO3 , LiClO, lithium-ion bekerja menurut fenomena
Li2SO4, garam LiNO3 , garam Li2SO4, LiPF6. interkalasi, yaitu proses pelepasan ion lithium
Elektrolit padat sendiri keuntungannya yaitu dari tempatnya di struktur kristal suatu bahan
memiliki konduktivitas yang besar serta dapat elektroda dan penyisipan ion lithium pada
tahan lama dibandingkan dengan elektrolit tempat di struktur kristal bahan elektroda yang
yang cair. Jenis elektrolit padat ini berupa lain (Prihandoko, 2010).
keramik atau polimer organik. Contoh material
yang dipakai untuk elektrolit padat antara lain
yaitu (La,Li)TiO3 (Fadli Rohman, 2012:93).
Separator
Separator adalah suatu material berpori
yang terletak di antara anoda dan katoda
berfungsi untuk mencegah agar tidak terjadi
hubungan singkat dan kontak antara katoda dan
anoda. Selain itu separator harus dapat dilewati
oleh ion lithium dengan baik. Tidak hanya Gambar 4. Proses pemakaian dan pengisian ulang pada Lithium-
sebagai pembatas antar elektroda, separator Ion Battery
memiliki peranan penting dalam proses
penghasilan listrik, pengisian ulang, dan Reaksi yang terjadi pada sistem Lithium-
tentunya keamanan pada baterai litium ion Ion Battery tersebut merupakan reaksi reduksi
sendiri. Beberapa hal yang penting untuk dan reaksi oksidasi. Reaksi reduksi adalah
memilih material agar dipilih sebagai separator reaksi penambahan elektron oleh suatu molekul
antara lain material tersebut bersifat insulator, atau atom sedangkan reaksi oksidasi adalah
memiliki hambatan listrik yang kecil, reaksi pelepasan elektron pada suatu molekul
kestabilan mekanik (tidak mudah rusak), atau atom. Sebagai contoh, misalkan kita
memiliki sifat hambatan kimiawi untuk tidak memakai LiCoO2 sebagai katoda, LiC6 sebagai
mudah terdegradasi dengan elektrolit serta anoda dan LiPF6 sebagai elektrolit pada
memiliki ketebalan lapisan yang seragam atau Lithium-Ion Battery. Maka reaksi yang terjadi
sama di seluruh permukaan. Beberapa material adalah :
yang dapat digunakan sebagai separator antara Charge/pengisian
lain polyolefins (PE dan PP), Polyvinylidene Pada katoda : LiCoO2 Li1-xCoO2 +
fluodire (PVdF), PTFE (teflon), PVC, dan x Li+ + x e – Discharge/pemakain ..............(1)
polyethylene oxide (Fadli Rohman, 2012:94).

107 F. A. Perdana
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 2, 2020 (hal xx-xx) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i2.50082

Charge/pengisian Tabel 4. Perbandingan Jenis Baterai Litium-Ion Berdasarkan


Kemampuannya
Pada anoda : C6 + x Li+ + x e - LixC6
Jenis Grafik
Discharge/pemakaian ................(2) Lithium Cobalt Oxide
(LiCoO2)
Jenis baterai lithium
Terdapat beberapa jenis baterai lithium-
ion, diantaranya dijelaskan Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Perbandingan Beberapa Jenis Baterai Lithium-Ion Lithium Manganese Oxide


Jenis Volta Capaci Char Disch Cycle Aplicatio
(LiMn2O4)
ge (V) ty ge arge life n
(Wh/k (C-
g) (C- rate)
rate)

Lithiu 3,60 150- 0,7- 1C; 500- Mobile


m 200 1C; 2,50V 1000 phones,
Cobalt 4,2V Cut tablets, Lithium Nickel Manganese
Oxide off laptop, Cobalt Oxide (LiNiMnCoO2
(LiCoO cameras or NMC)
2)

Lithium 3,70V 100- 0,7- 1C- 300- Power


Mangane 150 1C; 10C; 700 tools,
se Oxide 4,2V 2,50V medical
(LiMn2O Cut devices,
4) off electric Lithium Iron
powertra Phosphate(LiFePO4)
ins

Lithium 3,60; 150- 1-2C; 1C- 1000- E-bikes,


Nickel 3,70 220 4,20 2C; 2000 medical
Mangane V 2,50V devices,
se Cobalt Cut industria
Oxide off l Lithium Nickel Cobalt
(LiNiMn Aluminum Oxide
CoO2 or (LiNiCoAlO2)
NMC)

Lithium 3,20; 90-120 1C; 1C- 1000- Portable


Iron 3,30 3,65 25C; 2000 and
Phosphat V 2,50V stationar
e(LiFePO Cut y Lithium Titanate (Li4Ti5O12)
4) off needing
high load
currents
and
enduran
ce

Lithium 3,60 200- 0,7C; 1C; 500 Medical


Nickel 260 4,20 3,00V devices,
Cobalt V Cut industria Kesimpulan
Aluminu off l, electric
m Oxide powertra
(LiNiCo in (tesla)
Berdasarkan paparan diatas, dapat
AlO2) diketahui bahwa baterai lithium-ion adalah
salah satu jenis baterai sekunder (rechargeable
Lithium 2,40 50-80 1C- 10C- 3000- UPS,
Titanate 5C; 30C; 7000 electric battery) yang dapat diisi ulang dan merupakan
(Li4Ti5O1 2,85 1,80V powertra baterai yang ramah lingkungan. Komponen
2) V in, solar
power
utama penyusun baterai lithium-ion terdiri atas:
street elektroda negatif (anoda), elektroda positif
lighting
(katoda), elektrolit dan separator. Prinsip kerja
dari baterai lithium-ion bekerja menurut
Sedangkan secara grafik, perbandingan
fenomena interkalasi, yaitu proses pelepasan
antara spesific energy, specific power, safety,
ion lithium dari tempatnya di struktur kristal
performance, life span&cost dijelaskan pada
suatu bahan elektroda dan penyisipan ion
Tabel 4.
lithium pada tempat di struktur kristal bahan

BATERAI LITHIUM 108


INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 2, 2020 (hal xx-xx) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.vx.ix.xxxx

elektroda yang lain. Baterai lithium ion rechargable lithium batteries. Journal of
memiliki banyak jenis, diantaranya adalah: Solid State Electrochem, Vol. 15, Issues 3:
Lithium Cobalt Oxide (LiCoO2), Lithium 431–445
Manganese Oxide (LiMn2O4), Lithium Nickel Oates, Krysten. (2010). Lithium-ion Batteries:
Commercialization History and Current
Manganese Cobalt Oxide (LiNiMnCoO2 or
Market. Foresight Science and Technology.
NMC), Lithium Iron Phosphate (LiFePO4), Prasetyo, Anton. (2012). Graphene. Bandung:
Lithium Nickel Cobalt Aluminum Oxide Institut Teknologi Bandung.
(LiNiCoAlO2) dan Lithium Titanate Rohman, Fadli.(2012) .Aplikasi Graphene Untuk
(Li4Ti5O12). Lithium Ion Battery. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Daftar Pustaka Xu, Bo, et. al. (2012). Rencent Progress in cathode
Lawrence H. Van Vlack. (1992). Ilmu dan materials research for advanced lithium ion
Teknologi bahan. Erlangga, edisi 5 batteries. Journal of Materials Science and
Manjunatha, H; Suresh, G.S; Venkatesha, T.V. Engineering R, Vol. 73, Issues 5–6: 51-65
(2011). Electrode materials for aqueous

109 F. A. Perdana

Anda mungkin juga menyukai