Bus listrik adalah salah satu kendaraan listrik yang memerlukan sistem baterai dengan
kapasitas kerapatan energi dan daya yang tinggi. Salah satu kandidat material baterai lithium ion untuk
bus listrik adalah lithium titanate (Li4Ti5O12) atau LTO. Meskipun memiliki spesifik kapasitas teoritis
yang lebih rendah (175 mAh/g) dibandingkan grafit, namun LTO memiliki keunggulan lain karena
dapat di-charge dan discharge dalam current density yang relatif lebih besar, sehingga proses
pengisian dan pelepasan muatan listrik dapat dilakukan dengan lebih cepat. LTO digunakan sebagai
anoda baterai lithium ion dan dibentuk melalui proses sol-gel untuk membentuk xerogel TiO2.
Selanjutnya dilakukan pencampuran solid state dengan mereaksikan masing-masing partikel xerogel
TiO2 yang diproses secara non-hidrotermal dan hidrotermal dengan senyawa logam lithium Li2CO3.
Riset pembuatan LTO sebelumnya yang menggunakan bahan TiO2 non sol-gel membutuhkan
temperatur sintering yang tinggi, minimal 850 oC dan dalam waktu sintering yang lama, minimal 3
jam waktu tahan dan menghasilkan fasa kristalin spinel luas permukaan yang rendah. Dalam penelitian
ini digunakan bahan TiO2 sol-gel, sehingga sintering dilakukan sintering pada temperatur (550oC,
650oC, dan 750oC), untuk membentuk fasa kristalin Spinel.
Dalam penelitian ini, untuk mengkompensasi kehilangan ion-lithium selama sintering, maka
digunakan variasi pemakaian kelebihan senyawa lithium sebanyak 5%, 10%, dan 15%. Kelebihan dari
senyawa logam tersebut diharapkan dapat mencegah kemungkinan TiO2 sisa yang tidak bereaksi.
Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas anoda LTO, dilakukan penambahan campuran/komposit
dengan material timah (Sn) yang memiliki spesifik kapasitas sebesar 978 mAh/g. Proses pencampuran
dilakukan secara mekanikal menggunakan sistem ball-milling. Anoda LTO (Spinel) yang telah
tersintesis akan diuji karakteristiknya melalui pengujian XRD, SEM, BET, FT-IR, XPS dan TEM.
Selanjutnya sifat-sifat elektrokimia Li4Ti5O12 (Spinel) diperoleh dari pengujian EIS, Cyclic
Voltametry dan Charge-Discharge dalam bentuk baterai coin-cell. Senyawa Li4Ti5O12 berfasa kristalin
Spinel diharapkan memiliki performa anoda baterai Li-ion yang unggul dengan kapasitas melebihi
atau mendekati kapasitas teoritisnya.
Luaran utama penelitian ini akan dipresentasikan pada seminar internasional dan
dipublikasikan pada Jurnal Internasional pada tahun pertama serta dibuat protipe baterai lithium
ditahun kedua dan uji performa baterai/modul baterai ditahun ketiga sehingga dapat diaplikasikan
untuk kendaraan listrik.
Kata Kunci: Li4Ti5O12/LTO; komposit Si/LTO; Spinel; Proses sol-gel; Proses solid-state; Baterai Li-
ion, Material anoda; Proses sintering
1
BAB I: Pendahuluan
I.1. Latar Belakang
Salah satu masalah mendesak yang dihadapi negara-negara di dunia adalah krisis energi dan
pencemaran lingkungan, salah satunya adalah polusi udara. Bahan bakar fosil, terutama gas alam dan
minyak bumi yang menjadi andalan sumber energi manusia semakin menipis ketersediaannya. Selain
itu, efek penggunaannya sebagai bahan bakar kendaraan menimbulkan hal negatif berupa emisi gas
buang penyumbang utama pemanasan global dan perubahan iklim akibat pelepasan gas-gas, terutama
karbon dioksida (CO2) dari emisi tersebut. Gas-gas lain berupa sisa hidrokarbon yang tak-terbakar juga
berkontribusi pada efek pemanasan global.
Kontributor utama emisi di sektor transportasi adalah CO2 dengan pangsa mencapai 99%
seperti terlihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1: Jumlah dan komposisi emisi gas rumah kaca sektor transportasi tahun 2010 1
Berdasarkan data tahun 2012 Kementerian ESDM RI,1 seperti terlihat pada gambar 1.1, total
emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2010 di sektor transportasi adalah sebesar 105,1 juta ton CO2
ekuivalen, yang meliputi emisi CO2 sebesar 104,4 juta ton CO2 ekuivalen, CH4 sebesar 0,4 juta ton
CO2 ekuivalen dan N2O sebesar 0,3 juta ton CO2 ekuivalen. Bahan bakar minyak merupakan
kontributor utama bagi emisi GRK ini.
Dampak lain dari gas buang ini antara lain yang sangat sering terjadi diantaranya penyakit
alergi pada sistem pernapasan, asma, dan radang bronkitis akibat terpapar pada lingkungan yang
tercemar tersebut.2 Gangguan kesehatan ini banyak dijumpai di tempat-tempat yang rutin dikunjungi
penduduk untuk kegiatan produktif seperti pusat kota, terminal, dan lingkungan industri dengan tingkat
aktivitas komersial yang tinggi.
Dalam usaha mengatasi permasalahan ini dilakukan berbagai macam kebijakan, salah satunya
adalah pengembangan sumber energi terbarukan sebagai sumber tenaga listrik, sarana penyimpanan
daya listrik berupa baterai dan kapasitor elektrokimia dan kendaraan atau alat transportasi yang tidak
menimbulkan emisi gas buang.3 Kendaraan tanpa emisi gas buang yang dikembangkan sekarang ini
2
adalah kendaraan tenaga listrik. Mobil listrik (Electric Vehicle atau disingkat EV) merupakan salah
satu kendaraan tanpa emisi yang menjadi sebuah pemecahan masalah polusi lingkungan dan
meningkatkan kualitas hidup manusia.4
Untuk mendukung upaya global dalam mengatasi permasalahan tersebut, berbagai penelitian
mengenai mobil listrik dan peralatan terkait telah dilakukan di berbagai belahan dunia. Salah satu
komponen yang mutlak diperlukan sebagai sumber energi penggerak mobil listrik adalah baterai,
misalnya baterai Li-ion. Energi listrik yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik dan
menjalankan peralatan pendukung lainnya disimpan dalam baterai. Jadi baterai merupakan tangki
bahan bakar bagi mobil listrik. Untuk menjamin mobil listrik dapat bergerak dalam jangkauan dan
tempo yang memadai dalam penggunaan sehari-hari, misalnya: 150 - 200 km untuk sekali pengisian
baterai, maka dibutuhkan kinerja baterai yang sangat baik.
Selain itu baterai Li-ion ini juga dapat diterapkan untuk baterai kendaraan sepeda motor dan
baterai penyimpan energi untuk penerangan jalan.
Litium titanat spinel, (Li4Ti5O12, LTO) adalah material sebagai kandidat yang menjanjikan
sebagai material anoda (oksida sisipan tanpa regangan) dan bebas dari pembentukan Solid Electrolyte
Interphase (SEI), yang memungkinkan litium titanat untuk menghasilkan tampilan/sifat-sifat pada
skala nano yang tidak dapat dihasilkan oleh elektroda karbon.
Disamping keunggulan-keunggulan LTO tersebut, bahan ini memiliki kelemahan yakni,
konduktivitas listriknya yang rendah, sehingga harus memerlukan modifikasi struktur bahan tersebut
untuk pemakaian pada arus yang tinggi. Jadi, meskipun LTO memiliki kapasitas spesifik teoritis 175
mAh/g, kemampuan pengisian/pelepasan arus relatif rendah karena adanya polarisasi yang besar
akibat konduktivitas listrik yang rendah dan difusi ion-Li yang lambat.8. Upaya untuk meningkatkan
konduktivitas LTO diantaranya dengan cara: doping unsur-unsur tertentu dan pelapisan dengan bahan
yang lebih konduktif.9 Sedangkan upaya untuk meningkatkan difusi ion-Li dilakukan dengan cara
memperkecil ukuran partikel sehingga meningkatkan bidang kontak elektroda/ elektrolit dan
memperpendek jarak difusi ion lithium dan elektron sehingga meningkatkan kinetika litiasi.10
3
Prosedur Sol-gel diterapkan secara luas untuk sintesis nanopartikel, karena menawarkan
kemungkinan untuk mengontrol jalur reaksi pada tingkat molekuler, sehingga memungkinkan
dihasilkan nanopartikel dengan homogenitas tinggi.11 Hasil dari proses sol-gel memiliki luas
permukaan yang lebih tinggi dibanding dengan metode solid-state.12. Karena itu, LTO hasil dari
metode sol-gel dengan luas permukaan yang tinggi akan secara signifikan meningkatkan bidang
kontak elektroda/elektrolit dan memperpendek jarak difusi ion lithium dan elektron. Temperatur
sintering yang dibutuhkan untuk menghasilkan kristal spinel lebih rendah dibandingkan dengan
temperatur sintering dari metode solid-state.10
Jadi untuk menghasilkan LTO dengan sifat-sifat yang unggul, maka dalam penelitian ini akan
dilakukan pembuatan bahan anoda LTO dengan menggunakan proses sol-gel dalam mempersiapkan
TiO2 sebagai bahan bakunya dengan harapan diperolehnya struktur nanokristalin dan luas permukaan
yang tinggi. Selain itu, dilakukan pula perlakuan hidrotermal untuk membangun struktur jaringan TiO2
yang lebih baik.
Kemudian, pemilihan sumber bahan dan kadar massa Litium yang digunakan memegang
peranan penting untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pembuatan LTO itu, termasuk penentuan
temperatur kristalisasi spinel LTO dan lamanya waktu tahan. Hal ini penting mengingat hasil yang
ingin dicapai adalah bahan LTO spinel dengan luas permukaan semaksimal mungkin.
4
yang nantinya akan dimanfaatkan untuk aplikasi batere pada mobil hibrid, mobil listrik ataupun BTS
(Base Transceiver Station).
Pada tahap awal di tahun 2014, untuk memperoleh knowledge transfer maka sebuah produk
baterai lithium ion komersil telah dibedah untuk dijadikan master penyusunan tiap komponen (reverse
engineering) yang didanai oleh Hibah RISPRO LPDP. Selain untuk mendapatkan persyaratan standar
proses fabrikasi maka telah dicoba proses integrasi dari hasil-hasil penelitian di anoda dan katoda yang
diperoleh sebagai riset murni pada skala laboratorium. Selain dengan penggunaan material pada skala
ruah (bulk) maka dalam proyek penelitian ini akan dilakukan rekayasa material komponen baterai
lithium terutama pengembangan material aktif elektroda yang memiliki specific capacity, energy
density dan working voltage sehingga diperoleh performa baterai yang lebih tinggi. Secara
keseluruhan jejak rekam penelitian yang telah, dan akan dilakukan seperti dalam Tabel 1.
Tabel 1. Perjalanan penelitian material aktif elektroda pada baterai lithium ion sekunder
5
Penelitian mengenai LTO ini telah dilakukan sejak tahun 2014 dan hasil-hasil penelitiannya telah dipublikasikan
pada prosiding konferensi dan jurnal internasional teridendeks Scopus, diantaranya adalah sebagai berikut :
10. IOP Conference Series: Earth Environment Science (2018), 105, 012121
Adapun Peta Jalan Pengembangan Teknologi Baterai: Litium Titanat (LTO) dan Komposit-
nano LTO/Si, Pengembangan Teknologi Baterai untuk mobil Listrik dan Hibrida
6
Gambar 2 : Rancangan Protipe Batere
7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Aspek Kebaruan
Dari penelusuran pustaka atas semua aspek yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, maka
telah dapat diketahui hal-hal yang mendukung untuk tercapainya suatu anoda baterai Li-ion dengan
kapasitas tinggi adalah litium titanat dengan kemurnian yang tinggi, luas permukaan yang besar dan
ukuran partikel padatan yang sehalus dan sehomogen mungkin. Berdasarkan pengamatan maka dalam
penelitian ini diusulkan suatu metode pembuatan litium titanat untuk mencapai tujuan penelitian.
Metode pembuatan LTO pada penelitian ini yakni pembuatan padatan berpori TiO2 melalui
preparasi gel TiO2 jernih lalu dikeringkan menjadi xerogel memakai prekursor alkoksida Ti-butoksida
dengan pelarut etanol. Hal ini karena banyak peneliti sebelumnya yang memakai metode sol-presipitat
yang akan menghasilkan padatan TiO2 berupa presipitat dengan ukuran partikel yang lebih besar
dibanding dengan TiO2 yang berasal dari gel yang jernih. Selanjutnya, pemakaian etanol sebagai
pelarut jauh lebih aman dibandingkan dengan kloroform.
Proses kalsinasi untuk penghilangan volatile matter dari alkoksida yang digunakan adalah
kalsinasi secara bertahap dengan temperatur kalsinasi yang serendah mungkin (300°C) sekaligus untuk
pembentukan TiO2 anatase. Kalsinasi pada temperatur serendah mungkin sangat penting untuk
mengurangi kehilangan luas permukaan akibat panas yang menyebabkan densifikasi padatan.
Proses pembuatan dilanjutkan dengan perlakuan pasca-hidrothermal dengan temperatur
berkisar 100 – 130 °C dengan waktu tahan sampai 12 jam agar jaringan Ti-O-Ti berkembang optimal.
Xerogel pascahidrotermal TiO2 yang diperoleh diimpregnasi dengan larutan sumber ion Litium untuk
menghindarkan penyumbatan pori dan dievaporasi dalam bejana tekan. Selain itu dilakukan pula
pencampuran solid state untuk membandingkan hasil dari kedua proses pencampuran TiO2 itu.
Xerogel yang telah dicampur dengan ion litium diproses ball-mill energi tinggi untuk
homogenisasi dan pengecilan ukuran, serta diharapkan agar terjadi reaksi mekanokimia untuk
membantu inisiasi kristal spinel LTO. Selanjutnya, proses pemanasan/sintering bahan itu dilakukan
dengan temperatur minimal antara kisaran 400 sampai 700 °C untuk pembentukan kristal spinel
dengan waktu tahan yang optimal, agar penurunan luas permukaan LTO akibat sintering dapat
diminimalisasi sehingga didapatkan LTO spinel dengan luas permukaan maksimal. Temperatur
sintering pada penelitian ini tetap diupayakan serendah mungkin, dan jauh lebih rendah dari temperatur
sintering dari metode solid state yakni minimal 850 °C.
8
dihasilkan nanopartikel dengan homogenitas tinggi.11 Hasil dari proses sol-gel memiliki luas
permukaan yang lebih tinggi dibanding dengan metode solid-state.12. Karena itu, LTO hasil dari
metode sol-gel dengan luas permukaan yang tinggi akan secara signifikan meningkatkan bidang
kontak elektroda/elektrolit dan memperpendek jarak difusi ion lithium dan elektron. Temperatur
sintering yang dibutuhkan untuk menghasilkan kristal spinel lebih rendah dibandingkan dengan
temperatur sintering dari metode solid-state.10
II.3.1 Proses Hidrotermal
Proses hidrotermal adalah proses reaksi kimia heterogen di dalam sebuah pelarut (cairan atau
bukan cairan, namun pada umumnya menggunakan bakalan larutan dan suspensi) yang dilakukan
diatas suhu ruangan dan pada tekanan yang lebih besar dari 1 atm di dalam sistem yang tertutup. Proses
ini mencakup proses penguapan yang terdapat di dalam pelarut. Pelarut yang dimaksud kali ini tidak
hanya air atau benda lain, namun bisa disesuaikan dengan apapun. Sebagai contoh, jika pelarutnya
akohol maka prosesnya berubah menjadi alkotermal. Proses ini dilakukan di dalam sebuah autoclave
yang diletakkan di dalam oven. Keuntungan utama dari sintesis hidrotermal bila dibandingkan proses
lain adalah kemampuannya untuk membentuk kristalinitas material yang baik, sehingga tidak
diperlukan lagi proses perlakuan panas lagi. Selain itu, reaksi berlangsung cukup cepat dengan
pengontrolan kristalinitas, ukuran kristal, kemurnian, dan proses pembuatan yang mudah karena hanya
memainkan suhu dan waktu sintesis27.
1. Xerogel TiO2 dapat dibuat dengan menggunakan metode sol–gel dengan menggunakan
prekursor titanium tetra-n-butoksida. Xerogel TiO2 yang dihasilkan memiliki luas permukaan
135,49 m2/g, ukuran kristalit 7,62 nm.
2. TiO2 anatase berhasil dibuat dari proses kalsinasi pada temperatur 300oC dalam waktu 2 jam
(rising time 1,5 jam dan holding time 0,5 jam) dimana temperatur ini lebih rendah dari
temperatur kristalisasi dari data uji STA yakni 404oC.
3. Proses pembuatan senyawa litium titanat tersebut menggunakan xerogel TiO2 yang memiliki
fasa anatase dan Li2O melalui solid state. Tahapan prosesnya yaitu milling menggunakan
desktop vibrating high energy ball mill selama 2 jam dengan kecepatan 2000 rpm, sintering
750oC dengan rising time 2 jam dan holding time 1 jam
9
BAB III: METODOLOGI RISET
10
Gambar 3. Diagram fasa Li2O-TiO2 34
Tujuan dari pengujian FTIR adalah untuk mengetahui respon sampel terhadap gelombang infra
merah. Gelombang infra merah yang menembus sampel akan diserap oleh sampel dan sebagian akan
ditransmisikan. Hasilnya adalah spektrum yang merepresentasikan absorpsi dan transmisi molekular
dari sampel, membentuk suatu jejak atau sidik jari dari sampel.
11
Struktur kristal dalam material berfasa tunggal atau lebih akan memiliki pola XRD yang unik.
Pola-pola ini tersimpan dalam kumpulan data JCPDS/ICDD yangdapat digunakan sebagai data
pencocokan puncak-puncak 2θ dan intensitas dari data XRD sampel yang diuji.
Bahan anoda itu diuji menggunakan alat Cyclic Voltammetry untuk mengetahui kurva
pengisian (charging) dan pengosongan (discharging) di Laboratorium Pusat Sains dan Teknologi
Bahan Maju - BATAN Serpong. Pengujian selanjutnya menggunakan alat Electrochemical
Impendance Spectroscopy (EIS) untuk mengetahui sifat-sifat dielektrik dan elektrik, seperti: resistansi,
kapasitansi, dan transfer muatan dari bahan terhadap elektrolit dalam reaksi elektrokimia dan
pelepasan muatannya/discharge.
Pembuatan baterai setengah sel dan penetesan elektrolit pada sel baterai tersebut dilakukan
dalam suatu glove box.
12
III.3.6. Kerjasama dengan Industri dan Institusi Terkait
Hingga saat proposal ini ditulis, belum ada industri nasional di Indonesia yang bergerak dalam
manufaktur baterai berbasis lithium-ion. Dari hasil kunjungan ke industri terkait seperti PT. Nipress
dan PT. Century Batteries Indonesia, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar manufaktur baterai
hanya bertindak sebagai battery packager, dimana sel-sel baterai yang digunakan untuk berbagai
aplikasi berasal dari import dari negara-negara seperti China, Jepang dan Korea. Hal ini dapat
dipahami mengingat masih belum jelasnya pasar baterai lithium ion di Indonesia, terutama untuk
aplikasi kendaraan listrik.
Selain hubungan dengan industri, tim peneliti juga memiliki hubungan yang baik dengan beberapa
institusi dan peneliti yang terlibat dalam riset untuk material baterai di tingkat nasional dan
internasional. Diantaranya adalah dengan Pusat Penelitian Fisika LIPI dan Pusat Sains dan Teknologi
Bahan Maju BATAN, dimana telah dan sedang berlangsung penelitian yang dilakukan secara bersama
dan dibiayai oleh Kementerian Ristek Dikti. Selain itu, hubungan penelitian juga telah dan sedang
dijalin dengan institusi di luar negeri, yaitu dengan kelompok peneliti di School of Chemical and
Biological Engineering, Seoul National University (SNU), Korea Selatan dan Center for Energy
Convergence, Korea Institute of Science and Technology (KIST). Hubungan kerjasama penelitian
dengan institusi tersebut dapat dikembangkan untuk transfer teknologi dan publikasi ilmiah hasil
penelitian.
13
BAB V: LUARAN, TEMPAT, JADWAL, & BIAYA PENELITIAN
V.1 Luaran yang diharapkan
- Jurnal internasional bereputasi, minimal terindeks di Scopus dan/atau ber-impact factor, misalnya
Journal IONICS, Journal of Power Source, Journal IJ-Tech.
- Paten (minimal 1 aplikasi per tahun)
- Protipe dan scale up produk
14
11 TEM, SEM dan Universitas Untuk Uji komposisi dan topografi Baik
EDAX material
Indonesia
15
Daftar Pustaka
(1) Napitupulu, A. T.; Darmawan, A.; Kusumawanto, A. Kajian Emisi Gas Rumah Kaca Sektor
Transportasi; Jakarta, Indonesia, 2012; pp. Pusat Data dan Informasi, Kementrian ESDM RI, 1–88.
(2) Kim, K. H.; Jahan, S. A.; Kabir, E. A Review on Human Health Perspective of Air Pollution with Respect
to Allergies and Asthma. Environ. Int. 2013, 59, 41–52.
(3) Goodenough, J. B. BASIC RESEARCH NEEDS FOR ELECTRICAL ENERGY STORAGE; 2007; pp. 1–
186.
(4) Todd, J. Analysis of the Electric Vehicle Industry Creating the Clean Energy Economy. International
Economic Development Council. 2013, pp. 1–100.
(5) Lu, L.; Han, X.; Li, J.; Hua, J.; Ouyang, M. A Review on the Key Issues for Lithium-Ion Battery
Management in Electric Vehicles. J. Power Sources 2013, 226, 272–288.
(6) Nitta, N.; Yushin, G. High-Capacity Anode Materials for Lithium-Ion Batteries : Choice of Elements
and Structures for Active Particles. 2013.
(7) Wang, J.; Zhao, H.; Wen, Y.; Xie, J.; Xia, Q.; Zhang, T.; Zeng, Z.; Du, X. High Performance Li 4 Ti 5
O 12 Material as Anode for Lithium-Ion Batteries. Electrochim. Acta 2013, 113, 679–685.
(8) Rho, Y. H.; Kanamura, K. Li+ Ion Diffusion in Li4Ti5O12 Thin Film Electrode Prepared by PVP Sol–
gel Method. J. Solid State Chem. 2004, 177, 2094–2100.
(9) Park, K.; Benayad, A.; Kang, D.; Doo, S. Nitridation-Driven Conductive Li4Ti5O12 for Lithium Ion
Batteries. 2008, 14930–14931.
(10) Zhang, C.; Zhang, Y.; Wang, J.; Wang, D.; He, D.; Xia, Y. Li4Ti5O12 Prepared by a Modified Citric
Acid Sol-Gel Method for Lithium-Ion Battery. J. Power Sources 2013, 236, 118–125.
(11) Bilecka, I.; Niederberger, M. New Developments in the Nonaqueous And/or Non-Hydrolytic Sol–gel
Synthesis of Inorganic Nanoparticles. Electrochim. Acta 2010, 55, 7717–7725.
(12) Priyono, B.; Yuwono, A. H.; Munir, B.; Rahman, a.; Maulana, a.; Abimanyu, H. Synthesis of Highly-
Ordered TiO2 through CO2 Supercritical Extraction for Dye-Sensitized Solar Cell Application. Adv.
Mater. Res. 2013, 789, 28–32.
(13) Yuan, T.; Wang, K.; Cai, R.; Ran, R.; Shao, Z. Cellulose-Assisted Combustion Synthesis of Li4Ti5O12
Adopting Anatase TiO2 Solid as Raw Material with High Electrochemical Performance. J. Alloys
Compd. 2009, 477, 665–672.
(14) Yuan, T.; Cai, R.; Ran, R.; Zhou, Y.; Shao, Z. A Mechanism Study of Synthesis of Li4Ti5O12 from
TiO2 Anatase. J. Alloys Compd. 2010, 505, 367–373.
(15) Shin, J.-W.; Hong, C.-H.; Yoon, D.-H. Effects of TiO2 Starting Materials on the Solid-State Formation
of Li4Ti5O12. J. Am. Ceram. Soc. 2012, 95, 1894–1900.
(16) Han, S.; Ryu, J. H.; Jeong, J.; Yoon, D. Solid-State Synthesis of Li4Ti5O12 for High Power Lithium Ion
Battery Applications. J. Alloys Compd. 2013, 570, 144–149.
16
(17) Gu, Y.-J.; Guo, Z.; Liu, H.-Q. Structure and Electrochemical Properties of Li4Ti5O12 with Li Excess as
an Anode Electrode Material for Li-Ion Batteries. Electrochim. Acta 2014, 123, 576–581.
(18) Yan, H.; Zhu, Z.; Zhang, D.; Li, W. A New Hydrothermal Synthesis of Spherical Li4Ti5O12 Anode
Material for Lithium-Ion Secondary Batteries. J. Power Sources 2012, 219, 45–51.
(19) Guo, X.; Wang, C.; Chen, M. A Novel Non-Organic Hydrothermal/hydrolysis Method for Preparation
of Well-Dispersed Li4Ti5O12. Mater. Lett. 2012, 83, 39–41.
(20) Sterzel, H.-J. Preparation of Nanocrystalline Lithium Titanate Spinels, BASF, US Granted Patent No:
7,368,097. BASF, US Granted Patent no: 7,368,097, 2008.
(21) Zhang, Z.; Cao, L.; Huang, J.; Wang, D.; Wu, J.; Cai, Y. Hydrothermal Synthesis of Li4Ti5O12
Microsphere with High Capacity as Anode Material for Lithium Ion Batteries. Ceram. Int. 2013, 39,
2695–2698.
(22) Zhang, Z.; Cao, L.; Huang, J.; Wang, D.; Meng, Y.; Cai, Y. Temperature Effect on Spinel Li4Ti5O12
as Anode Materials for Lithium Ion Batteries. Electrochim. Acta 2013, 88, 443–446.
(23) Kim, S.; Fang, S.; Zhang, Z.; Chen, J.; Yang, L.; Penner-Hahn, J. E.; Deb, A. The Electrochemical and
Local Structural Analysis of the Mesoporous Li4Ti5O12 Anode. J. Power Sources 2014, 268, 294–300.
(24) Liao, J.; Xiao, X.; Higgins, D.; Lee, D.; Hassan, F.; Chen, Z. Hierarchical Li4Ti5O12-TiO2 Composite
Microsphere Consisting of Nanocrystals for High Power Li-Ion Batteries. Electrochim. Acta 2013, 108,
104–111.
(25) Zeng, Z. Y.; Tu, J. P.; Wang, X. L.; Zhao, X. B. Electrochemical Properties of Si/LiTi2O4
Nanocomposite as Anode Materials for Li-Ion Secondary Batteries. J. Electroanal. Chem. 2008, 616, 7–
13.
(26) Maloney, R. P.; Kim, H. J.; Sakamoto, J. S. Lithium Titanate Aerogel for Advanced Lithium-Ion
Batteries. Appl. Mater. Interfaces 2012, 4, 2318–2321.
(28) Fang, W.; Cheng, X.; Zuo, P.; Ma, Y.; Liao, L.; Yin, G. Hydrothermal-Assisted Sol-Gel Synthesis of
Li4Ti5O12/C Nano-Composite for High-Energy Lithium-Ion Batteries. Solid State Ionics 2013, 244,
52–56.
(29) Kamali, A. R.; Fray, D. J. Tin-Based Materials As Advanced Anode Materials for Lithium Ion Batteries :
A Review. Rev.Adv.Mater.Sci. 2011, 27, 14–24.
(30) Sivashanmugam, A.; Gopukumar, S.; Thirunakaran, R.; Nithya, C.; Prema, S. Novel Li4Ti5O12/Sn
Nano-Composites as Anode Material for Lithium Ion Batteries. Mater. Res. Bull. 2011, 46, 492–500.
(31) Wen, R. Nanostructured Li4Ti5O12 as Anode Material for Lithium Ion Batteries, Master Thesis, Faculty
of Science, The University of New South Wales, 2012, pp. 1–95.
(32) Brinker, C. J.; Scherrer, G. W. Sol-Gel Science the Physics and Chemistry of Sol-Gel Processing;
Academic Press Limited, 1990; pp. 1–462.
17
(33) Mohammadi, M. R.; Fray, D. J. Low Temperature Nanostructured Lithium Titanates: Controlling the
Phase Composition, Crystal Structure and Surface Area. J. Sol-Gel Sci. Technol. 2010, 55, 19–35.
(34) Kleykamp, H. Phase Equilibria in the Li–Ti–O System and Physical Properties of Li2TiO3. Fusion Eng.
Des. 2002, 61-62, 361–366.
(35) Cullity, B. D. Elements of X-Ray Diffraction; Addison-Wesley Publishing Company, Inc, 1956; pp. 1–
531.
(36) Liu, W.; Shao, D.; Luo, G.; Gao, Q.; Yan, G.; He, J.; Chen, D.; Yu, X.; Fang, Y. Mesoporous Spinel
Li4Ti5O12 Nanoparticles for High Rate Lithium-Ion Battery Anodes. Electrochim. Acta 2014, 133,
578–582.
18