Anda di halaman 1dari 13

Preparasi Titanium Fosfat sebagai Bahan Elektrolit .. Handoko, dkk.

PREPARASI TITANIUM FOSFAT SEBAGAI


BAHAN ELEKTROLIT PADAT UNTUK BATERAI SEKUNDER
Preparation of Titanium Phosphate as
Solid Electrolyte Material for Secondary Battery
Handoko Setyo Kuncoro1, Suhanda1, Muhammad Syaifun Nizar1, Ratih Resti
Astari1, Didit Nur Rahman1, Evvy Kartini2, Bambang Prihandoko3
Besar Keramik(BBK) – BPPI - Kemenperin
1Balai

Jl. Jendral Ahmad Yani 392 Bandung Indonesia Telp. (022) 7206221
2 Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju (PSTBM) - BATAN

Jl. Kw. Puspiptek, Muncul, Setu, Tangerang Selatan Indonesia Telp. (021) 7560922
3Pusat Penelitian (P2) Fisika – LIPI

Jl. Kw. Puspiptek, Muncul, Setu, Tangerang Selatan Indonesia Telp. (021) 7560570
Naskah masuk: 5 Juni 2018, Revisi 1: 20 Juni 2018, Diterima: 31 Agustus 2018

ndustrialisasi baterai lithium di Indonesia membutuhkan

I
ABSTRAK
selain teknologi mineral juga dukungan bahan baku
lokal. Elektrolit padat merupakan salah satu komponen
sel baterai lithium yang menentukan kestabilan kerja
(umur) baterai dan keamanan penggunaannya. Dalam penelitian ini
telah dibuat elektrolit padat untuk baterai sekunder jenis Lithium
Aluminium Titanium Phosphate (LATP) dengan variasi LATP.n%Li2O
dimana Li2O sebagai aditif peningkat konduktivitas dengan n=0,5,10.
Secara teoritis kandungan elektrolit padat LATP terbesar adalah
bahan Titanium Phosphate (TiP) sekitar 80% fraksi beratnya, bahan
tersebut bisa diperoleh dari bahan mineral alam seperti ilmenit dan
apatit yang ada di Indonesia. Hal ini telah memenuhi syarat
industrialisasi komponen baterai dengan tingkat komponen dalam
negeri (TKDN) bahan melebihi 60%. Bahan TiP disiapkan dengan
metode destruksi sintering dan asam-basa, sedangkan
LATP.n%Li2O dibuat dengan metalurgi serbuk dan sintering dengan
pre-heating 400°C. Hasil uji XRD menunjukkan pola difraktogram TiP
yang mirip dengan pola TiP dari referensi publikasi lain. Adanya
sedikit perbedaan pola XRD mengindikasikan adanya bebasan
kandungan rutile TiO2 dalam bahan TiP dan sedikit pengotor lainnya,
yang juga telah dibuktikan dengan hasil uji XRF. Hasil uji SEM
memberikan mikrograf yang memamerkan balok-balok kristalit
sesuai dengan bentuk yang digambarkan oleh referensi lain. Bahan
LATP yang dibuat memiliki mekanisme konduktivitas ionik tunggal
dan stabil berdasarkan interpretasi Cole-cole plot diagram. Hasil uji
konduktivitas ionik untuk LATP.n%Li2O menunjukkan variasi
penelitian dengan n=5 memiliki konduktivitas (4,5x10 -5 S/cm) yang
lebih tinggi dibanding variasi lainnya.

Kata Kunci: TiP, LATP, elektrolit padat, bahan alam, baterai lithium,
konduktivitas ionik

1
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.1 Juni 2018 : 1-13

ABSTRACT
I ndustrialization of lithium batteries in Indonesia
requires in addition to mineral technology as well as
local raw material support. Solid electrolytes are one
of the lithium battery cell components that determine the working
stability (long life-time) of the battery and the safety of its use. In
this study solid electrolyte for secondary battery with type of Lithium
Aluminum Titanium Phosphate (LATP) was synthesized in variation
of LATP.n% Li2O where Li2O functioned as conductivity enhancing
additive with n=0,5,10. Theoretically, the largest LATP solid
electrolyte content is the Titanium Phosphate (TiP) material about
80% by weight fraction, the material can be obtained from natural
mineral materials such as ilmenite and apatite in Indonesia. It has
qualified for the industrialization of battery components with
domestic component level (TKDN) material exceeding 60%. The
TiP material was prepared by sintering destruction and acid-base
methods, while the LATP.n% Li2O was made using powder
metallurgy and sintering method with pre-heating 400 ° C. The XRD
test result shows a diffraction pattern of TiP similar to TiP pattern
from other publication reference. A slight difference in the XRD
pattern indicated an excess of TiO2 rutile content in TiP material
and other impurities, which has also been proven by XRF test
results. The SEM test result provided a micrograph showing off the
crystal blocks corresponding to the shape described by other
references. The LATP material made has a single and stable ionic
conductivity mechanism based on the interpretation of the Cole-cole
plot diagram. The result of ionic conductivity test for LATP.n% Li 2O
showed variation with n = 5 having conductivity (4.5x10-5 S / cm)
higher than other variations.

Keywords: TiP, LATP, solid electrolyte, natural material, lithium


battery, ionic conductivity

I. PENDAHULUAN polimer, karena tidak mudah bocor


Saat ini indonesia baru memiliki dan terbakar[1][2][3]. Elektrolit padat
satu industri baterai di wilayah umumnya juga memiliki stabilitas
Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, elektrokimia, stabilitas termal dan
yakni PT. Nipress, Tbk. Perusahaan konduktivitas ionik yang baik [4].
ini memproduksi jenis baterai dengan Dewasa ini juga diketahui bahwa efek
bahan elektrolit berwujud cair. dendrit lithium dalam elektrolit cair
Padahal elektrolit padat memiliki bisa memperpendek usia pakai
banyak kelebihan diantaranya lebih baterai [5] dimana hal tersebut tidak
aman dibandingkan dengan yang dijumpai pada penggunaan bahan
menggunakan elektrolit cair dan elektrolit padat.
2
Preparasi Titanium Fosfat sebagai Bahan Elektrolit .. Handoko, dkk.

Penelitian bahan elektrolit padat Jawa [8]. Bahan titania bisa disintesis
untuk baterai sekunder di Indonesia dari mineral ilmenit yang sumber
masih langka, dan saat ini sedang dayanya di Indonesia cukup
dikembangkan oleh Konsorsium Riset berlimpah yakni sekitar 40 juta ton [9].
Baterai Lithium Nasional. Penelitian Selain itu, mineral ilmenit juga bisa
terakhir bahan elektrolit padat [6] di diperoleh dari limbah pengolahan
Indonesia masih menggunakan bahan timah [10] dan limbah pengolahan
polimer alam yakni komposit polimer zirkonia. Ekstraksi titania dari mineral
kitosan dan montmorillonite yang ilmenit menggunakan reaksi asam-
mampu menghasilkan konduktivitas basa secara langsung kurang efektif
ionik 2,382x10-5 S/cm. dan efisien yang secara umum
menghasilkan residu yang masih
Produksi (pabrik) bahan elektrolit
banyak. Karenanya dalam penelitian
padat ini nantinya juga harus
ini ditambahkan proses pemisahan
memenuhi persyaratan tingkat
awal menggunakan metode destruksi
komponen dalam negeri (TKDN)
sintering [11].
bahan diatas 60% dari sisi biaya [7].
Memang tidak semua bahan baku Pemanfaatan bahan baku titanium
untuk pembuatan elektrolit padat ini fosfat dari mineral alam untuk
bisa diperoleh di Indonesia. Namun pembuatan elektrolit padat jenis LATP
jika bahan tersebut kebutuhannya (atau LATP.0%Li2O), diharapkan
relatif sedikit dan harga relatif murah mendorong (menginspirasi)
maka nilai TKDN 60% untuk bahan tumbuhnya industri bahan baku
baku bisa dicapai. Dalam penelitian ini elektrolit padat yang menunjang
telah dibuat bahan elektrolit jenis industri baterai lithium di Indonesia.
Lithium Aluminium Titanium Sebagai kedalaman penelitian juga
Phosphate (LATP) yang di sintesis telah dilihat efek penambahan fraksi
dari bahan Titanium Phosphate (TiP). berat bahan aditif Li2O pada elektrolit
padat jenis LATP. Tujuannya adalah
Bahan fosfat bisa diperoleh dari
untuk mengoptimalkan mekanisme
mineral apatit. Cadangan fosfat alam
konduksi ion-ion Li+ dalam bahan
(dalam mineral apatit yang biasanya
keramik gelas LATP. Hal ini akan
terdapat pada sedimen guano) di
Indonesia diperkirakan tersedia 895 terindikasikan dari hasil pengukuran

ribu ton dimana 66% ada di Pulau

3
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.1 Juni 2018 : 1-13

konduktivitas ionik bahan yang


divariasikan [12].

II. METODOLOGI PENELITIAN

Secara garis besar tahapan


penelitian ini meliputi: perancangan
variasi penelitian, penyiapan bahan
dari mineral alam, pembuatan bahan
baku TiP dan elektrolit padat LATP,
karakterisasi bahan dan uji unjuk kerja
LATP.n%Li2O.

Perancangan Penelitian
Gambar 1. Diagram alir tahapan
Produk elektrolit padat LATP yang
penelitian.
dibuat diberikan aditif n persen Li2O
dengan variasi fraksi berat 0%, 5%,
dan 10%. Aditif ini diambil dari bahan Tabel 1. Perancangan variasi aditif
aktif Li2CO3 untuk mempermudah Li2O dalam elektrolit padat LATP.
pembentukan ikatan oleh proses Kode Berat LATP, Berat aditif
sampel gram Li2CO3, gram
sintering saat diberikan perlakuan EP1 15 0

panas akhir. Persentase aditif yang EP2 15 1,85


EP3 15 3,71
berlebihan akan mengakibatkan
deformasi dimensi bahan karena Berat campuran bahan dasar
dinamika ion lithium yang tinggi dalam LATP dan bahan aktif untuk aditif
bahan. Li2CO3 diukur menggunakan
Seperti ditunjukkan Gambar 1 timbangan analitik yang memiliki
bahwa kegiatan tahap awal penelitian ketelitian 10-4 gram. Dasar
adalah membuat tabel variasi perhitungan beratnya didekati dengan
penelitian. acuan massa reaksi stoikiometrik
berikut

Li2CO3 Li2O + CO2 ... (1)

Dalam praktik percobaannya,


dibuat batch bahan terlebih dahulu

4
Preparasi Titanium Fosfat sebagai Bahan Elektrolit .. Handoko, dkk.

sekitar 150 gram campuran dengan flourida dan asam klorida, sedangkan
komposisi fraksi berat proporsional persamaan reaksi (2c) hanya
terhadap Tabel 1. Lalu bahan di- menghasilkan asam fosfat dan gipsum
milling secara mekanik dengan mortar (CaSO4). Kemudian asam fosfat yang
sekitar 15 menit. Kemudian ditimbang terbentuk dipisahkan dari residunya.
sesuai dengan jumlah bahan dasar Seperti dijelaskan sebelumnya
dan aditifnya. ekstraksi titania dari ilmenit
ditambahkan proses awal destruksi
Penyiapan Bahan dari Mineral Alam
sintering mengikuti persamaan
Dua bahan baku yang
berikut:
mendominasi dalam kuantitas pada
pembentukan titanium fosfat adalah
bahan asamfosfat dan titanium .
hidroksida/titania. Dalam penelitian ini .. (3)
asam fosfat telah diekstraksi dari
Pada metode destruksi sintering
mineral apatit. Umumnya mineral
seperti ditunjukkan persamaan (3),
apatit memiliki tiga bentuk mineral
bahan natrium karbonat ditambahkan
turunan yakni flourapatit Ca5(PO4)3F,
untuk memisahkan ikatan sinter besi
klorapatit Ca5(PO4)3Cl, dan
dan titan dalam sistem ilmenit pada
hidroksiapatit Ca5(PO4)3OH. Reaksi
suhu kalsina sisekitar 900°C. Setelah
sintesis asam fosfat mengikuti
dikalsinasi campuran tersebut
persamaan berikut:
dilarutkan dalam asam agar terjadi
Ca5(PO4)3F + 5H2SO4 + 10H2O reaksi pemecahan antara besi dan
 5CaSO4.2H2O + 3H3PO4 + HF ... (2a) titania menjadi natrium besi dan
natrium titania dalam bentuk larutan
Ca5(PO4)3Cl + 5H2SO4 + 10H2O
5CaSO4.2H2O + 3H3PO4 + HCl ... (2b) yang bersifat asam yang kemudian di
tambahkan basa agar pH mendekati
Ca5(PO4)3OH + 5H2SO4 + 9H2O
netral sehingga terpisah antara
 5CaSO4.2H2O + 3H3PO4 ... (2c)
natrium titania dan pengotor natrium
dimana H3PO4 dan CaSO4 besi, endapan yang dihasilkan adalah
masing-masing adalah asam fosfat natrium titania yang selanjutnya dicuci
dan endapan gipsum. Persamaan (2a) dengan aquades untuk membersihkan
dan (2b) menghasilkan residu asam pengotor yang terlarut dan natrium

5
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.1 Juni 2018 : 1-13

yang berlebih. Pengotor seperti besi Tambahan titania dalam


yang tersisa diduga berasal dari persamaan (5) digunakan untuk
reaksi kimia yang tidak sempurna menjaga keseimbangan stoikiometri
dikarenakan keadaan stoikiometri produk LATP yang kebetulan
yang tidak seimbang dan adanya merupakan hasil bebasan saat
ketidakhomogenan campuran pada pembuatan TiP persamaan (4).
saat proses mixing. Bagian akhir reaksi ini merupakan
proses sintering pembentukan LATP
Pembuatan TiP dan LATP
dengan suhu sinter 925°C. Koefisien
Salah satu jalur pembuatan bahan pada persamaan (5) juga bisa
dasar elektrolit padat LATP adalah dijadikan dasar perhitungan perkiraan
melalui penggunaan bahan TiP. kebutuhan bahan TKDN.
Pembentukan titanium fosfat dari
Karakterisasi bahan TiP dan produk
asam fosfat dan titania mengikuti
LATP
persamaan berikut:
Komposisi bahan TiP telah diuji
2H3PO4 + TiO2 TiH2(PO4)2.2H2O ... (4)
dengan karakterisasi X-ray
Sesuai persamaan (4), asam Fluorescence (XRF) dan X-Ray
fosfat (H3PO4) direaksikan dengan Diffraction (XRD) untuk mendapatkan
titania (TiO2) yang menghasilkan informasi kesesuaian bahan yang
bahan TiP (TiH2(PO4)2). Hasil ini dihasilkan berdasarkan komposisi
masih harus di-milling secara mekanik komponnya dan bentukan kristal yang
untuk mendapatkan serbuk halus terjadi. Secara teoritis fraksi berat
yang mudah dicampur dengan bahan- komposisi kompon penyusun TiP bisa
bahan serbuk lain pada proses diambil dari reaksi dekomposisinya
berikutnya. sebagai berikut:

Produksi LATP dari bahan TiP


TiH2(PO4)2 = TiO2 + P2O5 + H2O ... (6)
bisa dilakukan dengan mereaksikan
bahan TiP dengan lithium karbonat dimana dengan persamaan (6)
dan aluminium hidroksida (Al(OH)3) kompon oksida diprediksi TiO2=33,3%
mengikuti persamaan reaksi berikut: dan P2O5=59,2% dari 100% TiP.

30TiH2(PO4)2 + 13Li2CO3 + 6Al(OH)3+4TiO2 Karakterisasi XRF dilakukan di


2Li13Al3Ti17(PO4)30+39H2O+13CO2 ... (5) Pusat Penelitian dan Pengembangan

6
Preparasi Titanium Fosfat sebagai Bahan Elektrolit .. Handoko, dkk.

Geologi Kelautan (PPGL), Bandung. impedance spectroscopy tipe Hioki


Karakterisasi XRD dilakukan di Pusat 3522-50 LCR HiTester dari instansi
Penelitian Fisika – LIPI, Serpong. PSTBM BATAN.
Sedangkan karakterisasi SEM
dilakukan di Balai Besar Tekstil III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bandung. Karakterisasi Scanning
Hasil uji XRF untuk unsur-unsur
Electron Microscopy (SEM) produk
menunjukkan kompon elementer
LATP dilakukan untuk memotret
bahan TiP didominasi oleh Fosfor dan
formasi struktur mikro permukaan Titanium dengan bebasan utama
bahan yang diuji. unsur Besi. Sedangkan unsur
pengotor lain jumlahnya sangat kecil
Pengujian konduktivitas ionik
dibawah 0,4%, dimana pengaruhnya
variasi LATP.n%Li2O
bisa diabaikan.
Walaupun impedansi R (atau juga
konduktivitas  dengan ukuran Tabel 2. Fraksi berat unsur-unsur TiP
dimensi tetap) besarnya bergantung Kompon Fraksi berat StdErr
P 16,60 0,11
pada frekuensi [13], namun pada
Ti 22,75 0,15
frekuensi (rendah) dengan rentang uji
Fe* 6,05 0,10
yang pendek, pengaruhnya pada Si 0,37 0,02
konduktivitas ionik cenderung konstan Al 0,22 0,01
*Fe aktif memiliki karakter dasar ionnya, yakni
(berubah kecil). Frekuensi yang
cukup kuat mengikat sistem atom / molekul
dipakai pengukuran konduktivitas
sekitarnya.[14] Hal ini tidak menguntungkan
ionik dalam penelitian ini didekati
bagi mobilitas ion Li+ dalam bahan elektrolit
dengan rentang frekuensi uji padat.
umumnya untuk bahan elektrolit cair
Masih adanya/terdeteksinya unsur
(karena digunakan sebagai bahan
Fe oleh uji XRF dalam Tabel 2,
penggantinya), yakni mulai dari 1 kHz
menunjukkan bahwa proses ekstraksi
hingga 4 kHz.Guna memudahkan
titania dari mineral alam ilmenite
analisis, hasil uji konduktivitas ionik
belum sempurna.
untuk ketiga variasi LATP.n%Li2O
berikutnya diplot dalam satu gambar. Hasil analisis XRF untuk kompon-

Pengukuran konduktivitas ion dan kompon oksida pembentuk TiP seperti

impedansi ini mengunakan LCR-meter diberikan pada Tabel 3, dengan


mempertimbangkan fraksi berat
7
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.1 Juni 2018 : 1-13

stoikiometrik persamaan (6), ini dibandingkan penelitian


menunjukkan fraksi TiO2 yang lebih. sebelumnya.
Hal ini dimungkinkan oleh pemakaian
bebasan TiO2 dalam persamaan (4)
yang belum optimal dan sebagian lagi
dari ketidaksempurnaan tahap
dekstruksi sintering dalam proses
ektraksi titania. Namun demikian
uraian kompon oksida masih Gambar 3. Difraktogram TiP hasil

didominasi oleh bahan P2O5 dan TiO2. sintesis

Tabel 3. Fraksi berat kompon-kompon Namun demikian adanya puncak-

TiP puncak tambahan diantara sudut (2)


40°-45°merupakan indikasi adanya
Kompon Fraksi berat StdErr
P2O5 38,04 0,24 kelebihan rutil TiO2 berdasarkan
TiO2 37,95 0,24 JCPDS 88-1175 seperti ditunjukkan
Fe2O3 8,66 0,14 dalam Gambar 3. Hal ini sesuai
SiO2 0,78 0,04
dengan analisis hasil uji XRF
Al2O3 0,42 0,02
sebelumnya.
Sebelum pembahasan beberapa
Difraktogram hasil uji XRD bahan hasil-hasil karakterisasi bahan LATP,
TiP yang dibuat akan dibandingkan berikut diberikan penentuan suhu
dengan hasil penelitian lain [15]. sintering dari hasil Thermo
Puncak-puncak defraktogram hasil Gravimetric Analysis (TGA) (Gambar
penelitian ini hampir mirip dengan 4). Suhu sinter optimum diindikasikan
standar JCPDS 80-1067 dan hasil dari susut massa bahan optimum saat
penelitian Wang dkk yang mensintesis pembakaran.
TiP dari H3PO4 komersial untuk sudut- Massa susut bahan LATP terjadi
sudut 2 puncak 11,63°, 20,83° dan saat suhu pembakaran mencapai
25,73°, terkecuali lebar FWHM-nya 925°C dimana suhu tersebut
yang lebih besar. Lebar FWHM ini ditentukan sebagai suhu sintering bagi
mengindikasikan besar butiran TiP proses pembakaran LATP.
yang lebih baik (kecil) dari penelitian

8
Preparasi Titanium Fosfat sebagai Bahan Elektrolit .. Handoko, dkk.

namun lebar kritalit penelitian


merekalebih besar sekitar 5 mikron.

Konduktivitas ionik bahan terkait


erat dengan sifat impedansinya.
Interpretasi Cole-cole plot dari hasil
pengujian impedansi untuk elektrolit
Gambar 4. Hasil uji TGA bahan LATP padat LATP menunjukkan adanya
kestabilan konduktivitas ion yang baik.
Sebagai karakterisasi awal,
formasi partikulat padatan LATP telah
diuji menggunakan SEM untuk
mengamati morfologi bentukan butiran
kristal yang terjadi.

Gambar 6. Analisis kestabilan Cole-


cole plot bahan LATP
Hal ini dicirikan dengan bentuk
kurva setengah lingkaran yang
dihasilkan dari plot pengukuran
Gambar 5. Hasil uji SEM untukLATP impedansi imajiner (X) terhadap
impedansi real (Rs) seperti
Nampak dari Gambar 5 kristalit
ditunjukkan dalam Gambar 6. Bentuk
yang terbentuk rata-rata berukuran
ini juga mengindikasikan
0,5 µm – 1,5µm, dengan morfologi
kemungkinan terjadinya mekanisme
menyerupai bentuk kubus / kubik.
konduktivitas ion tunggal dalam bahan
Hasil penampakan morfologi ini
yang diuji.
hampir sama dengan hasil
penelitian[16] lain yang menyiapkan Hasil pengujian konduktivitas ion
LATP mereka dalam bentuk pellet, pada temperatur kamar dalam rentang
frekuensi 1000-4000 Hz untuk bahan
9
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.1 Juni 2018 : 1-13

LATP, memberikan harga Hasil uji konduktivitas ion dengan


konduktivitas ionik dalam orde 10-6 aditif Li2O sejumlah 0%, 5%, dan 10%
S/cm, seperti ditunjukkan Gambar 7 untuk bahan LATP.n%Li2O
berikut. mengindikasikan ketiganya memiliki
kestabilan konduktivitas ion dalam
julat frekuensi 1000-4000 Hz, seperti
ditunjukkan pada Gambar 8.
Meskipun demikian variasi aditif
dengan komposisi LATP.5%Li2O
memiliki konduktivitas ion paling baik
diantara variasi komposisi lainnya,
yakni sekitar 4,5x10-5 S/cm.
Gambar 7. Hasil uji konduktivitas ion
Persyaratan dan kebutuhan
LATP
pemenuhan TKDN untuk produksi
Gradien konduktivitas ionnya bahan elektrolit padat baterai lithium
sangat kecil 6,7x10-11 S/cm.Hz, jenis LATP.n%Li2O bisa
sehingga besar konduktivitas ioniknya dipertimbangkan menggunakan
bisa dikonstankan (dianggap stabil) persamaan (5), dimana diprediksi
sekitar 3,3x10-6 S/cm. Nilai tersebut produksi bahan ini bisa didukung
masih masuk dalam katagori bahan fraksi berat bahan baku lokal hingga
elektrolit padat dari keluarga bahan ~85%.
LTP di level bawah. Penambahan
aditif Li2O dalam LATP diharapkan Tabel 4. Perhitungan TKDN bahan
bisa meningkatkan unjuk kerjanya. LATP.n%Li2O

Bahan Harga Kebu- Harga Ketera-


(Kg) x tuhan Totalx ngan
Rp1000 Rp1000
(Kg)

Li2CO3 4550 0,14 637 LN*


TiO2 2300 1,8 4140 Lokal
H3PO4 210 1,5 315 Lokal
Al(OH)3 2000 0,06 120 LN*

Jumlah 5212
*LN: LuarNegeri (merk: Sigma Aldrich)
Gambar 8. Hasil uji konduktivitas ion
LATP.n%Li2O

10
Preparasi Titanium Fosfat sebagai Bahan Elektrolit .. Handoko, dkk.

Dari Tabel 4 persentase Penulis banyak berterima kasih


komponen bahan dalam negeri bisa kepada Kementerian Perindustrian
dihitung sekitar 85,48%. yang telah mendanai penelitian ini
melalui anggaran DIPA TA 2017. Juga
Hal ini akan memenuhi syarat
kepada seluruh staf PSTBM BATAN
TKDN produksi dalam negeri melebihi
yang membantu dalam proses
60% dengan asumsi harga-harga
komponen penyusun bahan LATP pengujian impedansi dan
konduktivitas ion. Tidak lupa kepada
tidak terlalu berubah dihitung di awal
semua rekan Konsorsium Baterai
tahun 2018.
Lithium Indonesia, penulis
IV. KESIMPULAN mengapresiasi yang sedalam-

Telah berhasil dibuat bahan dalamnya atas saran dan

elektrolit padat LATP dari mineral bimbingannya.

alam apatit dan ilmenit. Hal ini telah


DAFTAR PUSTAKA
didukung dengan bukti hasil-hasil tes
produk dan prosesnya melalui uji
[1] P. G. Balakrishnan, R. Ramesh,
XRF, XRD, SEM, impedansi dan
and T. Prem Kumar, “Safety
konduktivitas ion.
mechanisms in lithium-ion
Penambahan aditif L2O sebanyak batteries,” Journal of Power
5% dari fraksi berat telah Sources, vol. 155, no. 2. pp.
meningkatkan sekitar 36% 401–414, 2006.
konduktivitas ionik bahan LATP yang [2] Z. J. Zhang, P. Ramadass, and
dibuat, yakni menjadi 4,5x10-5 S/cm. W. Fang, “Safety of Lithium-Ion
Produksi elektrolit padat jenis Batteries,” in Lithium-Ion
LATP.n%Li2O di Indonesia nampak Batteries: Advances and
berpeluang untuk direalisasikan Applications, 2014, pp. 409–
mengingat bahan baku lokal yang 435.
digunakan telah mendominasi [3] Q. Wang, P. Ping, X. Zhao, G.
komposisi produk sekitar 85% (diatas Chu, J. Sun, and C. Chen,
syarat TKDN 60%). “Thermal runaway caused fire
and explosion of lithium ion
UCAPAN TERIMA KASIH
battery,” Journal of Power

11
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.1 Juni 2018 : 1-13

Sources, vol. 208. pp. 210–224, Peraturan Menteri, 2011, p. 21


2012. hal.

[4] A. Manthiram, X. Yu, and S. [8] F. Nabeel, D. D. Warnana, and


Wang, “Lithium battery A. S. Bahri, “Analisa Sebaran
chemistries enabled by solid- Fosfat dengan Menggunakan
state electrolytes,” Nature Metode Geolistrik Konfigurasi
Reviews Materials, vol. 2, no. 4. Wenner-Schlumberger : Studi
2017. Kasus Saronggi, Madura,” J.

[5] J. Steiger, D. Kramer, and R. Sains dan Seni Pomits, vol. 2,

Mönig, “Mechanisms of dendritic no. 1, pp. 2337–3520, 2013.

growth investigated by in situ [9] B. Setiawan, “Ekstraksi TiO2


light microscopy during Anatase dari Ilmenit Bangka
electrodeposition and Melalui Senyawa antara
dissolution of lithium,” J. Power Amonium Peroxo Titanat dan Uji
Sources, vol. 261, pp. 112–119, Awal Fotoreaktivitasnya
2014. (Skripsi),” Universitas Indonesia,

[6] E. Yulianti, R. D. Saputri, S. 2012.

Sudaryanto, H. Jodi, and R. [10] H. Aman, Sunarno, Fuad


Salam, “Pembuatan Bahan Nugroho, “Kinetika Reaksi
Polimer Elektrolit Padat Hidrolisa TiOSO 4 menjadi
Berbasis Nanokomposit Kitosan TiO(OH)2,” in Seminar Nasional
Montmorillonite untuk Aplikasi Teknik Kimia Oleo & Petrokimia
Baterai,” J. Kim. dan Kemasan, Indonesia, 2008, pp. 1–6.
vol. 35, no. 2, p. 77, 2013. [11] Suhanda and R. Septawandar,
[7] Menteri Perindustrian, No Title. “Isolasi Zirkonia dan Silika dari
Pasir Zirkon Teknis dengan Transference Number in
Metode Modifikasi Fasa,” J. Perfluoropolyether Electrolytes,”
Keramik dan Gelas Indones., Macromolecules, vol. 49, no. 9,
vol. 22, no. 1, pp. 22–34, 2013. pp. 3508–3515, 2016.

[12] M. Chintapalli et al., [13] H. Xu, S. Zhang, S. M. Anlage,


“Relationship between L. Hu, and G. Grüner,
Conductivity, Ion Diffusion, and “Frequency- and electric-field-

12
Preparasi Titanium Fosfat sebagai Bahan Elektrolit .. Handoko, dkk.

dependent conductivity of 2011.


single-walled carbon nanotube [15] X. Wang et al., “Novel Flower-
networks of varying density,” like Titanium Phosphate
Phys. Rev. B - Condens. Matter Microstructures and Their
Mater. Phys., vol. 77, no. 7, Application in Lead Ion Removal
2008. From Drinking Water,” J. Mater.
[14] H. S. Kuncoro, M. Sakaue, H. Chem. A, vol. 2, no. 19, pp.
Nakanishi, H. Kasai, and H. K. 6718–6722, 2014.
Dipojono, “First-principles [16] S. Breuer et al., “Separating
investigation on ionization bulk from grain boundary Li ion
strength, volume expansion, conductivity in the sol–gel
and water rotational rigidity of prepared solid electrolyte Li 1.5
small water cluster systems Al 0.5 Ti 1.5 (PO 4 ) 3,” J. Mater.
formed around sodium(I), Chem. A, vol. 3, no. 42, pp.
calcium(II), and iron(II) ions,” J. 21343–21350, 2015.
Phys. Soc. Japan, vol. 80, no. 2,

13

Anda mungkin juga menyukai