Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kimia dan Kemasan, 39(1), 1-8, 2017

©Author(s); http://dx.doi.org/10.24817/jkk.v39i1.2224

OPTIMALISASI KONDUKTIVITAS IONIK ELEKTROLIT POLIMER


BERBASIS KOMPOSIT KITOSAN-ZIRKONIA/LITIUM PERKLORAT
DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL

Evi Yulianti1, Dayu Luthfiah2, dan Sudaryanto1


1
Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju (PSTBM)-BATAN
Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15314
2
Departemen Fisika, FMIPA, UIN Syarif Hidayatullah
Jl. Ir. Haji Juanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan 15412

E-mail : yulianti@batan.go.id

Received: 1 Februari 2017; revised: 13 Maret 2017; accepted: 21 Maret 2017

ABSTRAK

OPTIMALISASI KONDUKTIVITAS IONIK ELEKTROLIT POLIMER BERBASIS KOMPOSIT KITOSAN-


ZIRKONIA/LITIUM PERKLORAT DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL. Untuk meningkatkan nilai
konduktivitas ionik elektrolit polimer, telah dilakukan modifikasi terhadap sistem komposit kitosan-ZrO2/LiClO4
dengan menambahkan gliserol sebagai plasticizer. Pembuatan lembaran elektrolit polimer dilakukan dengan
metode casting, setelah seluruh komponen dicampur secara bertahap dan diaduk dengan pengaduk magnet.
Penambahan plasticizer dilakukan dengan berbagai komposisi yaitu antara 0% (g/g) sampai dengan 80% (b/b).
Elektrolit polimer kemudian dikarakterisasi meliputi struktur mikro dengan difraksi sinar-X (XRD), sifat mekanik
dengan uji tarik menggunakan UTM, spektrometer impedansi (LCR-meter) dan pengukuran jumlah transferensi
ion. Hasil karakterisasi dengan XRD dan uji sifat mekanik menunjukkan bahwa elektrolit polimer menjadi
semakin amorf dan elastis dengan penambahan plasticizer. Penambahan plasticizer yang optimal adalah
sebanyak 60% (b/b) dimana pada komposisi tersebut masing-masing diperoleh bilangan transferensi ion tertinggi
-4
0,85 dengan nilai konduktivitas ionik 3,52 x 10 S/cm.

Kata kunci : Kitosan, ZrO2, Gliserol, Bilangan transferensi ion

ABSTRACT

OPTIMALIZATION OF IONIC CONDUCTIVITY OF POLYMER ELECTROLYTE BASED ON CHITOSAN-


ZIRKONIA/LITHIUM PERCHLORATE COMPOSITES BY GLYCEROL ADDITION. In order to increase the ionic
conductivity of polymer electrolyte, modification of chitosan-ZrO2/LiClO4 composites has been done by addition
of glycerol as a plasticizer. Polymer electrolyte films were prepared through a casting method. Before the casting,
all components were mixed gradually under a magnetic stirrer. Plasticizer additions were varied in different
composition range of 0% (w/w) until 80% (w/w). Characterization of the solid electrolyte film was conducted using
X-ray diffractometer (XRD) for the crystal structure, mechanical properties by Universal Testing Machine (UTM),
impedance spectrometer (LCR-meters) for conductivity, and determination of ion transference number. X-ray
diffraction (XRD) data and mechanical testing show that polymer electrolyte became more amorphous and elastic
with plasticizer addition. The optimum composition of plasticizer was at 60% w/w, which was the highest ionic
-4
transference number of 0.85 and ionic conductivity of 3.52 x 10 S/cm.

Key words : Chitosan, ZrO2, Glycerol, Ionic transference number

PENDAHULUAN

Bahan elektrolit polimer padat (Solid bahan elektrokromik. Pada sistem baterai litium,
Polymer Electrolyte/SPE) pertama kali bahan elektrolit polimer padat berfungsi sebagai
ditemukan oleh Fenton dan Wright pada tahun penghantar ion litium antar elektroda sekaligus
1973 yang meneliti konduktivitas ionik pada bertindak sebagai separator. Bahan elektrolit
polimer polietilen oksida yang ditambah garam polimer memiliki keunggulan antara lain mudah
alkali. Penelitian tentang bahan ini banyak kontak dengan komponen elektroda, mudah
menarik perhatian karena prospek penggunaan- difabrikasi dalam bentuk film tipis dan
nya yang sangat potensial seperti pada baterai mempunyai sifat listrik, optik dan mekanik yang
sekunder litium, sensor, solar cell, fuel cell dan baik. Selain itu bahan ini tidak bersifat reaktif

Optimalisasi Konduktivitas Ionik Elektrolit Polimer …… Evi Yulianti et al. 1


terhadap litium sehingga meningkatkan serta dapat meningkatkan fleksibilitas dan
keamanan pada saat penggunaannya. Elektrolit dissosiasi garam menjadi pasangan kation dan
polimer padat (SPE) biasanya dibuat dengan anion bebas. Dari beberapa penelitian
menambahkan bahan anorganik seperti garam sebelumnya menunjukkan penambahan asam
litium ke dalam matriks polimer. Bahan elektrolit oleat ke dalam film elektrolit kitosan-litium asetat
polimer yang banyak diteliti adalah polietilen bisa meningkatkan konduktivitas dari orde
-7 -6
oksida, akan tetapi karena derajat kristalinitas 10 S/cm menjadi 5.5x10 S/cm. Pada
bahan ini tinggi menghalangi penggunaannya penelitian yang dilakukan Buraidah et al. (2009),
pada baterai karena hanya dapat digunakan konduktivitas kitosan-NH4I juga meningkat
pada temperatur di atas temperatur lelehnya dengan penambahan etilen karbonat, begitu
sehingga perlu dicari bahan polimer lainnya juga penambahan plasticizer pada sistem
(Fonseca dan Neves 2006; Stephan dan Nahm kitosan-NH4SCN bisa meningkatkan konduk-
-3
2006; Rahman et al. 2011). tivitas kitosan hingga 1,51 x 10 S/cm (Yahya
Bahan polimer lain juga telah banyak dan Arof 2003; Buraidah et al. 2009; Shukur et
diteliti untuk dikembangkan menjadi bahan al. 2013).
elektrolit padat, antara lain polimetilmetakrilat Berdasarkan penjelasan di atas pada
(PMMA), polivinil klorida (PVC) dan polivinilidin penelitian ini akan dipelajari pengaruh
fluorida (PVDF) (Stephan and Nahm 2006; Noor penambahan gliserol sebagai plasticizer pada
et al. 2011; Rahman et al. 2011; Kuo et al. 2013; sistem elektrolit polimer berbasis komposit
Deraman, Mohamed, and Subban 2013). Semua kitosan-ZrO2 yang telah ditambah garam LiClO4
ini merupakan polimer sintetis yang susah (Yulianti, Ginting, and Sudaryanto 2015;
terdegradasi di alam dan bersifat tidak ramah Sudaryanto, Yulianti, and Patimatuzzohrah
lingkungan. Oleh sebab itu perlu dicari jenis 2016). Penambahan gliserol diharapkan akan
polimer lain yang biodegradable serta ramah meningkatkan konduktivitas dan jumlah
lingkungan untuk dikembangkan menjadi bahan transferensi ion dari film elektrolit berbasis
SPE. Kitosan merupakan salah satu kandidat kitosan sehingga bisa diaplikasikan dalam
yang sesuai sebagai bahan elektrolit padat sistem baterai.
karena merupakan polimer alam yang bersifat
biodegradable. Selain itu kitosan harganya relatif BAHAN DAN METODE
murah karena ketersediaannya di alam cukup
melimpah, kelarutannya tinggi dan mudah dibuat Bahan
menjadi film. Pada saat ini kitosan banyak Penelitian ini menggunakan kitosan yang
digunakan sebagai bahan pengemas makanan, diisolasi dari kulit udang di laboratorium Pusat
serat untuk bahan diet dan aplikasi biomedis Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR)-BATAN,
untuk penghantar obat (drug delivery)(Tripathi, disamping itu digunakan asam asetat kemurnian
Mehrotra, dan Dutta 2008; Schnürch and 100% (Merck) sebagai pelarut, zirkonia (ZrO2)
Dünnhaupt 2012; Anitha et al. 2014). sebagai filler, garam lithium perklorat kemurnian
Kitosan sendiri bersifat isolator. Agar bisa 95%+(LiClO4) (Aldrich) sebagai sumber ion Li
dipakai sebagai bahan elektrolit, kitosan harus dan gliserol kemurnian 98% (Merck) sebagai
dimodifikasi sehingga konduktivitasnya plasticizer serta aquades.
meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan
konduktivitas ionik kitosan disamping Metode
penambahan garam-garam adalah dengan Film komposit kitosan ZrO2 dibuat dengan
menambahkan filler oksida berukuran nano metode casting. Serbuk ZrO2 dengan komposisi
seperti TiO2, monmorillonit SiO2, Al2O3 dan ZrO2 4% (b/b) ditambahkan ke dalam larutan asam
(Navaratnam, Ramesh, and Basirun 2011; Winie asetat 1% dan diaduk selama ±30 menit agar
et al. 2014; Yulianti et al. 2013; Aziz and Abidin terdispersi dengan baik (Sudaryanto, Yulianti,
2014). Selain itu teknik implantasi ion juga bisa dan Patimatuzzohrah 2016). Kemudian
dikembangkan untuk meningkatkan ditambahkan serbuk kitosan secara bertahap
konduktivitas ionik kitosan (Yulianti, Karo, dan hingga diperoleh larutan kitosan 4%. Setelah
Susita 2012). Akan tetapi konduktivitas yang kitosan larut sempurna, selanjutnya
diperoleh relatif masih rendah sekitar ditambahkan garam litium perklorat sebanyak
-5
~10 S/cm. Oleh sebab itu penambahan 40% (b/b) dilanjutkan dengan pengadukan
plasticizer seperti etilen karbonat, propilen hingga garam larut sempurna. Ke dalam
karbonat, etilen glikol, gliserol diharapkan bisa campuran kemudian ditambahkan gliserol variasi
meningkatkan konduktivitas ionik hingga 2 orde konsentrasi 0% (b/b) sampai dengan 80% (b/b)
(Harun et al. 2011; Noor et al. 2011). Plasticizer dan diaduk hingga homogen. Kemudian larutan
merupakan bahan organik dengan berat molekul dituang ke dalam cawan petri dan dimasukkan
rendah dan mempunyai nilai konstanta dielektrik ke dalam oven pengering untuk dikeringkan
tinggi. Penambahan plasticizer ke dalam matriks secara perlahan-lahan pada temperatur 45 C
polimer akan meningkatkan fasa amorf polimer

J. Kimia dan Kemasan, Vol. 39 No. 1 April 2017: 1-8 2


selama 5 hari sampai terbentuk film komposit Puncak difraksi kitosan pada sudut 2θ 11,45˚
elektrolit polimer. dan 18,53˚ tidak lagi terlihat setelah
penambahan gliserol. Pelebaran puncak difraksi
Karakterisasi Sampel semakin melebar sebanding dengan kenaikan
Film komposit elektrolit polimer konsentrasi gliserol. Puncak yang paling lebar
selanjutnya dikarakterisasi meliputi pola difraksi dimiliki oleh sampel dengan kandungan gliserol
sinar-X yang diamati dengan X-ray Diffraction 80% seperti pada Gambar 1.5) artinya pada
(XRD) Empyrean PANalytical (45 kV, 40 mA) konsentrasi tersebut sampel berada dalam
menggunakan radiasi Cu Kα (λ = 0.15406 nm, keadaan yang paling amorf. Di dalam matriks
0.02 deg/step) dipindai pada sudut 2 5-60. polimer kitosan garam LiClO4 juga terlarut
Konduktivitas ionik serta sifat listrik lainnya sempurna, karena dari pola difraksi yang
diukur menggunakan LCR Hi-tester HIOKI dihasilkan sudah tidak muncul puncak difraksi
3532-50. Uji sifat mekanik dilakukan dengan garam tersebut.
peralatan Universal Testing Machine (UTM) Perubahan sifat mekanis film komposit
yang prosedur pengujiannya mengacu pada kitosan ZrO2 akibat penambahan gliserol dapat
ASTM tipe D-1822-L. Bilangan transferensi diketahui dengan mengukur kekuatan tarik dan
diukur dengan teknik polarisasi menggunakan perpanjangan putusnya seperti terlihat pada
tegangan ~ 1,5 V yang diberikan terhadap Gambar 2. Kekuatan tarik adalah tegangan
sampel yang dihubungkan dengan multimeter regangan maksimum sampel sebelum putus.
dan switch. Teknik pengukuran ini mengacu Pada film yang ditambahkan gliserol, nilai kuat
pada metode pengukuran yang dilakukan oleh tarik menurun seiring dengan peningkatan
Morni dan Arof (1999). konsentrasi gliserol. Dari kurva (a) didapatkan
informasi bahwa peningkatan konsentrasi
HASIL DAN PEMBAHASAN gliserol akan menurunkan nilai kuat tarik dari film
Studi pengaruh penambahan gliserol yang dihasilkan. Fenomena ini seiring dengan
terhadap struktur elektrolit polimer berbasis menurunnya kristalinitas bahan seperti telah
komposit kitosan-ZrO2 dilakukan dengan melihat diuraikan di atas. Menurut Sanyang et al. (2015),
pola difraksi yang terbentuk. Berdasarkan hasil bentuk, jumlah atom karbon dalam rantai dan
pengamatan XRD diperoleh pola difraksi jumlah gugus hidroksil yang terdapat pada
kitosan-ZrO2-LiClO4 seperti pada Gambar 1. molekul gliserol akan mempengaruhi sifat
Penambahan gliserol kedalam kitosan-ZrO2- mekanis (kekuatan tarik dan perpanjangan
LiClO4 mempengaruhi kristalinitas sampel. putus) suatu film. Penambahan gliserol akan
Kitosan-ZrO2-LiClO4 tanpa penambahan gliserol mengurangi gaya antar molekul rantai
memiliki puncak yang agak tajam pada sudut 2θ polisakarida sehingga struktur film yang dibentuk
11,45˚dan 18,53˚ (tanda bintang) (Gambar 1.2) menjadi lebih halus dan fleksibel. Dengan
yang menunjukkan matriks polimer bersifat meningkatnya fleksibilitas maka kuat tarik dari
semikristalin (Yulianti, Karo, dan Susita 2012). film yang dibuat akan semakin kecil (Liu et al.
Penambahan gliserol sebagai plasticizer 2013).
mengubah struktur dari sistem komposit kitosan.

Gambar 1. Pola difraksi sinar X polimer komposit Gambar 2. Sifat mekanis komposit kitosan
kitosan ZrO2-LiClO4-Gliserol ZrO2-LiClO4-Gliserol (a. Kurva kuat
tarik, b.kurva elongasi)

Optimalisasi Konduktivitas Ionik Elektrolit Polimer …… Evi Yulianti et al. 3


Pengukuran kuat tarik biasanya dilakukan penambahan gliserol sudah jenuh sehingga
bersamaan dengan pengukuran persentase membentuk kluster yang mengurangi elastisitas
perpanjangan (elongasi). Data hasil analisis polimer.
pada Gambar 2 kurva (b). menunjukkan bahwa Spektroskopi impedansi merupakan salah
perpanjangan putus film meningkat dari 56% satu metode yang tepat untuk melakukan
menjadi 78% dengan bertambahnya konsentrasi karakterisasi sifat-sifat listrik dari bahan-bahan
gliserol yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh elektrolit dan interaksi antar muka bahan
peningkatan jumlah gliserol akan menurunkan tersebut dengan elektroda penghantar. Dalam
kekuatan gaya antar molekul sehingga mobilitas penelitian ini spektroskopi impedansi diukur
antar rantai molekul menurun dan presentasi sebagai fungsi frekuensi untuk melakukan
pemanjangan film pun akan semakin meningkat. analisis nilai konduktivitas ionik dan konstanta
Gliserol dalam fungsinya sebagai plasticizer dielektrik sampel elektrolit polimer. Cole-Cole
dapat menurunkan ikatan kohesi mekanik antara plot digunakan untuk memperoleh nilai
polimer dan dapat merubah sifat rigiditasnya konduktivitas ionik dari sampel kitosan-ZrO2-
sehingga film yang terbentuk lebih elastis. LiClO4 tanpa dan dengan gliserol (20-80)% (b/b)
Penambahan gliserol akan mengurangi gaya sebagai fungsi frekuensi seperti terlihat pada
intermolekuler sehingga mobilitas antar rantai Gambar 3. Seperti terlihat pada Gambar 3, kurva
molekul polimer meningkat. Hal ini yang terdiri dari daerah setengah lingkaran
menyebabkan film menjadi elastis dibandingkan (depressed semicircle) pada frekuensi tinggi
tanpa penambahan gliserol (Sanyang et al. yang merepresentasikan kapasitor (Cg) yang
2015). Penambahan gliserol mencapai optimal paralel dengan tahanan (resistor bulk (Rb) dari
pada komposisi 60%. Penambahan selanjutnya bahan,dan loncatan (spike) yang terjadi pada
hingga 80% justru menurunkan elastisitas film frekuensi lebih rendah yang merepresentasikan
komposit. Hal ini disebabkan karena constant phase element (CPE).

Gambar 3. Kurva impedansi komposit Kitosan-ZrO2-LiClO4-Gliserol


(a. 0%, b. 20%, c. 40%, d. 60% dan e. 80%)

J. Kimia dan Kemasan, Vol. 39 No. 1 April 2017: 1-8 4


Resistor merupakan gambaran migrasi ion pada matrik polimer. Peningkatan konduktivitas
yang terjadi di dalam volume bebas matriks ionik terjadi karena: 1) transisi fasa kompleks
polimer. Sedangkan kapasitor merepresentasi- polimer dari fasa semikristalin menjadi amorf 2)
kan rantai-rantai polimer tidak bergerak yang kenaikan konsentrasi pembawa muatan 3)
terpolarisasi pada arus AC. Peristiwa migrasi ion plasticizer dapat meningkatkan volume dalam
dan polarisasi terjadi secara parallel sehingga sistem elektrolit dan menurunkan viskositas
menghasilkan kurva berbentuk setengah elektrolit sehingga mobilitas ion menjadi semakin
lingkaran. Sedangkan garis miring lurus pada mudah. Nilai konduktivitas elektrolit polimer
frekuensi rendah terjadi akibat efek antar muka untuk semua komposisi plasticizer dapat dilihat
antara elektroda dan elektrolit (Prabu et al. 2010; pada Tabel 1.
Subramanian and Pandi 2014). Konstanta dielektrik sebagai fungsi
Penambahan gliserol ke dalam sampel frekuensi mencerminkan respon dinamik dari
elektrolit polimer menyebabkan terjadinya komponen-komponen yang terkandung dalam
penurunan nilai resistansi bulk (Rb) (Gambar material padat. Konstanta dielektrik atau
3(b-d) dan daerah setengah lingkaran permitivitas sampel elektrolit polimer dihitung
(semicircle) tetap terbentuk. Nilai Resistor bulk dengan menggunakan persamaan :
elektrolit polimer diperoleh dari intersep daerah
setengah lingkaran dengan sumbu Zreal pada Z"
Cole-cole plot. Dengan program EIS Spectrum  ' ---------------------------(2)
analyzer nilai Rb sampel elektrolit polimer dapat C o ( Z ' 2  Z " 2 )
ditentukan. Konduktivitas ionik DC dapat
dihitung menggunakan persamaan : Dimana Z’ dan Z” adalah impedansi real dan
imajiner dari bahan, ω adalah frekuensi anguler
= .
-----------------------------------------(1) dan Co kapasitansi. Konstanta dielektrik (ε’)
dihasilkan dari polarisasi total dari muatan yang
terperangkap sebagaimana halnya dipol-dipol
Dimana l adalah ketebalan sampel elektrolit
pada suatu material (Shukur et al. 2013).
polimer dan A adalah luas daerah kontak antara
Konstanta dielektrik sampel elektrolit polimer
elektrolit dan elektroda. Nilai konduktivitas
-4 komposit kitosan ZrO2 tanpa dan dengan
tertinggi yang diperoleh adalah 3,52 X 10 S/cm
plasticizer diperlihatkan pada Gambar 4.
dengan penambahan gliserol sebanyak 60%

Tabel 1. Perubahan konsentrasi plasticizer gliserol terhadap nilai konduktivitas elektrolit polimer kitosan-
ZrO2-LiClO4

No. Komposisi gliserol (%) Konduktivitas ionik  (S/cm)


-6
1. 0 6,89 x 10
-5
2. 20 1,82 x 10
-4
3. 40 2,31 x 10
-4
4. 60 3,52 x 10
-5
5. 80 7,68 x 10

Gambar 4. Konstanta dielektrik elektrolit polimer Kitosan-ZrO2-LiClO4-gliserol

Optimalisasi Konduktivitas Ionik Elektrolit Polimer …… Evi Yulianti et al. 5


Dari Gambar 4 terlihat bahwa nilai ε’ Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin
untuk semua sampel terjadi pada frekuensi tinggi konsentrasi gliserol maka nilai bilangan
rendah. Pada daerah frekuensi rendah, nilai transferensi meningkat. Penambahan gliserol
awal permitivitas dielektrik untuk material polar meningkatkan derajat disosiasi garam, sehingga
biasanya tinggi. Pada penelitian ini nilainya meningkatkan jumlah ion yang bergerak dalam
meningkat seiring meningkatnya konsentrasi matriks polimer. Nilai jumlah transferensi ion
plasticizer. Film elektrolit polimer tanpa tertinggi didapatkan dari sampel dengan
plasticizer memiliki konstanta dielektrik kandungan gliserol 60% dengan jumlah
6
2,72x10 , mengalami peningkatan menjadi transferensi ion yang dihasilkan sampel tersebut
7
2,83x10 dengan penambahan plasticizer adalah sebesar 0,85 yang berarti proses
+
sebanyak 80% (b/b). Plasticizer merupakan konduksi didominasi oleh kationik, yaitu ion Li .
bahan organik dengan konstanta dielektrik tinggi Sedangkan konduksi anion yang ukurannya
sehingga penambahan plasticizer mengakibat- lebih besar terhalangi dengan semakin tinggi
kan sampel elektrolit polimer semakin polar. kandungan plasticizer. Selain itu struktur
Dispersi pada frekuensi rendah disebabkan oleh material juga merupakan faktor penentu dari
pengaruh muatan ruang yang mengakibatkan kemudahan suatu ion untuk bergerak. Semakin
terjadi akumulasi pembawa muatan dekat amorf suatu material maka semakin mudah ion-
elektroda. Sedangkan pada frekuensi tinggi ion bergerak dari satu rantai ke rantai polimer
terjadi pembalikan medan dengan periode tinggi lain dalam suatu sistem elektrolit polimer padat.
di dekat antar muka (interface). Kontribusi Hal ini didukung dengan hasil pengamatan
pembawa muatan (ion) terhadap konstanta menggunakan XRD dimana pada konsentrasi
dielektrik akan menurun seiring kenaikan 60% gliserol diperoleh sampel dengan struktur
frekuensi. Pada frekuensi tinggi juga terjadi amorf.
hamburan dipol-dipol sehingga tidak mampu
mengikuti perubahan medan serta adanya efek KESIMPULAN
polarisasi (Mohamed et al. 2014). Analisis Elektrolit polimer padat berbasis komposit
jumlah transferensi ion dilakukan untuk kitosan-ZrO2-LiClO4 yang telah ditambah gliserol
pengukuran arus polarisasi dari ion-ion baik sebagai plasticizer telah berhasil dibuat dan
kation maupun anion dalam suatu bahan yang dipelajari. Penambahan gliserol pada
timbul akibat respon ion-ion terhadap beda konsentrasi 60% (b/b) telah meningkatkan
-6
potensial yang diberikan. Metode yang konduktivitas ionik dari 6,89x10 hingga
-4
digunakan untuk mengukur jumlah transferensi 3,52x10 S/cm. Penambahan gliserol
ion ini adalah teknik polarisasi DC (Morni dan mempengaruhi sifat intrinsik elektrolit polimer
Arof 1999; Sudaryanto, Yulianti, dan dengan film semakin amorf serta menjadi lebih
Patimatuzzohrah 2016). Adapun hasil elastis dan fleksibel. Penambahan gliserol juga
pengukuran nilai bilangan transferensi pada meningkatkan jumlah transferensi ion dari 0,4
penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5. hingga 0,85, sehingga memungkinkan untuk
diaplikasikan pada sistem baterai.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju
(PSTBM)–BATAN yang telah mendukung
pelaksaan penelitian ini melalui pendanaan
DIPA tahun 2015 dengan mata anggaran no.
4446.007.001.

DAFTAR PUSTAKA

Anitha, A., S. Sowmya, P. T Sudheesh Kumar,


S. Deepthi, K. P. Chennazhi, H. Ehrlich,
M. Tsurkan, dan R. Jayakumar. 2014.
“Chitin and chitosan in selected
biomedical applications.” Progress in
Polymer Science 39 (9). Elsevier Ltd:
1644–67.
doi:10.1016/j.progpolymsci.2014.02.008.
Gambar 5. Hasil Pengujian jumlah transferensi ion Aziz, S. B., dan Z.H.Z. Abidin. 2014. “Ion-
elektrolit polimer kitosan-ZrO2-LiClO4- transport study in nanocomposite solid
gliserol polymer electrolytes based on chitosan:
Electrical and dielectric analysis.” Journal

J. Kimia dan Kemasan, Vol. 39 No. 1 April 2017: 1-8 6


of Applied Polymer Science 41774: n/a- PVDF–HFP polymer electrolytes.”
n/a. doi:10.1002/app.41774. Materials Research Innovations 15 (s2):
Buraidah, M H, L P Teo, S R Majid, dan A K Ã s157–60.
Arof. 2009. “Ionic conductivity by doi:10.1179/143307511X1303189074873
correlated barrier hopping in NH 4 I doped 1.
chitosan solid electrolyte” 404: 1373–79. Prabu, M., S. Selvasekarapandian, A.R.
doi:10.1016/j.physb.2008.12.027. Kulkarni, G. Hirankumar, dan C.
Deraman, S. K., N. S. Mohamed, dan R. H Y Sanjeeviraja. 2010. “Conductivity and
Subban. 2013. “Conductivity and dielectric studies on LiCeO2.” Journal of
electrochemical studies on polymer Rare Earths 28 (3): 435–38.
electrolytes based on poly vinyl (chloride) doi:10.1016/S1002-0721(09)60128-9.
- ammonium triflate-ionic liquid for proton Rahman, M. Y. A., A. Ahmad, T .K. Lee, Y.
battery.” International Journal of Farina, dan H .M. Dahlan. 2011. “Effect of
Electrochemical Science 8 (1): 1459–68. Ethylene Carbonate (EC) Plasticizer on
Fonseca, C.P., dan S. Neves. 2006. Poly (Vinyl Chloride)-Liquid 50%
“Electrochemical properties of a Epoxidised Natural Rubber (LENR50)
biodegradable polymer electrolyte applied Based Polymer Electrolyte.” Materials
to a rechargeable lithium battery.” Journal Sciences and Application 2 (July): 818–
of Power Sources 159 (1 SPEC. ISS.): 26. doi:10.4236/msa.2011.27111.
712–16. Sanyang, M.L., S.M. Sapuan, M. Jawaid, M.R.
doi:10.1016/j.jpowsour.2005.10.095. Ishak, dan J. Sahari. 2015. “Effect of
Harun, N.I., A.M. Ali, A.M.M. Ali, dan M.Z.A. Plasticizer Type and Concentration on
Yahya. 2011. “Conductivity studies on Tensile, Thermal and Barrier Properties of
cellulose acetate – ammonium Biodegradable Films Based on Sugar
tetrafluoroborate based polymer Palm (Arenga pinnata) Starch,” 1106–24.
electrolytes” 15. doi:10.3390/polym7061106.
doi:10.1179/143307511X1303189074885 Schnürch, A.B., dan S. Dünnhaupt. 2012.
8. “Chitosan-based drug delivery systems.”
Kuo, C.W., W.B Li, P.R. Chen, J.W. Liao, C.G. European Journal of Pharmaceutics and
Tseng, dan T.Y. Wu. 2013. “Effect of Biopharmaceutics 81 (3): 463–69.
Plasticizer and Lithium Salt Concentration doi:10.1016/j.ejpb.2012.04.007.
in PMMA- based Composite Polymer Shukur, M. F., Y.M. Yusof, S.M.M. Zawawi, H.A.
Electrolytes” 8: 5007–21. Illias, dan M.F.Z. Kadir. 2013.
Liu, H., R. Adhikari, Q. Guo, dan B. Adhikari. “Conductivity and transport studies of
2013. “Preparation and characterization of plasticized chitosan-based proton
glycerol plasticized ( high-amylose ) starch conducting biopolymer electrolytes.”
– chitosan films.” Journal of Food Physica Scripta T157: 14050.
Engineering 116 (2): 588–97. doi:10.1088/0031-
doi:10.1016/j.jfoodeng.2012.12.037. 8949/2013/T157/014050.
Mohamed, S.A., A.A. Al-Ghamdi, G.D. Sharma, Stephan, A.M., dan K. S. Nahm. 2006. “Review
dan M.K. El Mansy. 2014. “Effect of on composite polymer electrolytes for
ethylene carbonate as a plasticizer on lithium batteries.” Polymer 47 (16): 5952–
CuI/PVA nanocomposite: Structure, 64. doi:10.1016/j.polymer.2006.05.069.
optical and electrical properties.” Journal Subramanian, Selvasekarapandian, dan Vinoth
of Advanced Research 5 (1). Cairo Pandi. 2014. “Preparation and
University: 79–86. characterization of PVA complexed with
doi:10.1016/j.jare.2012.11.008. amino acid, proline,” no. July.
Morni, N.M., dan A.K. Arof. 1999. “Chitosan– doi:10.1007/s11581-014-1206-0.
lithium triflate electrolyte in secondary Sudaryanto, E. Yulianti, dan Patimatuzzohrah.
lithium cells.” Journal of Power Sources 2016. “Structure and properties of solid
77 (1): 42–48. doi:10.1016/S0378- polymer electrolyte based on chitosan and
7753(98)00170-0. ZrO2 nanoparticle for lithium ion battery.”
Navaratnam, S, K Ramesh, dan W J Basirun. In AIP Conference Proceeding,
2011. “Investigation of ion conducting 1710:020003–1. doi:10.1063/1.4941464.
behaviour of composite chitosan based Tripathi, S., G.K. Mehrotra, dan P .K. Dutta.
polymer electrolytes.” Materials Research 2008. “Chitosan based antimicrobial films
Innovations 15 (1): 184–86. for food packaging applications,” no. 93:
doi:10.1179/143307511X1303189074897 1–7.
5. Winie, Tan, N. S M Hanif, C. H. Chan, dan A. K.
Noor, M. M., M.A. Careem, S .R. Majid, dan A.K. Arof. 2014. “Effect of the surface
Arof. 2011. “Characterisation of plasticised treatment of the TiO2 fillers on the

Optimalisasi Konduktivitas Ionik Elektrolit Polimer …… Evi Yulianti et al. 7


properties of hexanoyl polimer Berbasis Kitosan.” Jurnal Sains
chitosan/polystyrene blend-based Materi Indonesia 16: 133–38.
composite polymer electrolytes.” Ionics 20 Yulianti, E., R.D. Saputri, S. Sudaryanto, H. Jodi,
(3): 347–52. doi:10.1007/s11581-013- dan R. Salam. 2013. “Pembuatan Bahan
0983-1. Polimer Elektrolit Padat Berbasis
Yahya, M. Z. A., dan A .K. Arof. 2003. “Effect of Nanokomposit Kitosan Montmorillonite
oleic acid plasticizer on chitosan – lithium untuk Aplikasi Baterai.” Jurnal Kimia dan
acetate solid polymer electrolytes” 39: Kemasan 35 (2): 77.
897–902. doi:10.1016/S0014- Yulianti, E, A Karo Karo, dan L Susita. 2012.
3057(02)00355-5. “Synthesis of Electrolyte Polymer Based
Yulianti, E., J. Ginting, dan Sudaryanto. 2015. on Natural Polymer Chitosan by Ion
“Pengaruh Penambahan Garam Garam Implantation Technique” 4: 202–7.
Litium Terhadap Sifat Elektrolit Padat doi:10.1016/j.proche.2012.06.028.

J. Kimia dan Kemasan, Vol. 39 No. 1 April 2017: 1-8 8

Anda mungkin juga menyukai