Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
STUDI METODE ELEKTROLISIS PLASMA PADA SINTESIS LATEKS
HIBRIDA BERBASIS STARCH

BIDANG KEGIATAN:
PKM ARTIKEL ILMIAH

DIUSULKAN OLEH:
Adream Bais Junior (1506673164/2015)
Devinta Aurelia (1806207545/2018)
Geani Sabrina (1806579151/2018)

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
20179
PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH

PKM-AI

LEMBAR PENGESAHAN

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................1
TUJUAN..................................................................................................................3
METODOLOGI PELAKSANAAN.........................................................................3
Diagram Alir Penelitian.................................................................................3
Deskripsi Skema Proses.................................................................................4
Variabel Penelitian........................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................5
Keberadaan Lateks Hibrida...........................................................................5
Pengaruh Konsentrasi Elektrolit (Na2SO4)....................................................6
Pengaruh Konsentrasi Katalis FeSO4............................................................8
KESIMPULAN........................................................................................................9
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota...............................................................16
A. Identitas Diri........................................................................................20
B. Riwayat Pendidikan.............................................................................20
Lampiran 2. Surat Pernyatan Ketua Peneliti/Pelaksana.........................................23
Lampiran 3. Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI......................................24

ii
STUDI METODE ELEKTROLISIS PLASMA PADA SINTESIS LATEKS
HIBRIDA BERBASIS STARCH
Adream Bais Jr, Devinta Aurelia, Geani Sabrina
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok
ABSTRAK
Dengan metode elektrolisis plasma, reaksi yang melibatkan senyawa yang
mempunyai sifat berkebalikan dapat berlangsung. Lateks dan starch mempunyai
perbedaan kepolaran dan sifat mekanik; elektrolisis plasma dapat mengatasi
perbedaan ini sehingga kedua material reaktan menjadi cocok (compatible) dan
meningkatan kualitas produk akhir. Lateks hibrida yang terbentuk bertindak
sebagai material tambahan dalam pembuatan ban karena bersifat akustik, dapat
menyerap suara. Karakteriasi lateks hibrida menggunakan FTIR dan
pemurniannya dengan proses solvasi menggunakan kloroform. Proses sintesis
diteliti secara lebih spesifik dengan melihat pengaruh dari konsentrasi elektrolit
Na2SO4 yang digunakan dengan variasi sebesar, 0,02; 0,03; 0,04 M, pengaruh
posisi terbentuknya plasma (katodik dan anodik) terhadap perolehan lateks hibrida
menggunakan metode elektrolisis plasma. Konsentrasi lateks yang digunakan
pada reaksi sebesar 1%-wt yang diperoleh dengan mengencerkan lateks 55%-wt
(sekitar 9,1 mL) menggunakan akuades hingga volume 500 mL. Starch yang
digunakan sebesar 3% dari massa lateks bervolume 9,1 mL. Tegangan operasi
proses dengan plasma anodik dan katodik masing-masing sebesar 567,5 Volt dan
340,5 Volt selama 10 menit. Dari variabel diatas, diperoleh %yield per kJ
konsumsi energi listrik lateks hibrida dengan menggunakan plasma anodik dan
katodik (dengan penambahan elektrolit) berturut-turut sebesar 0,04; 0,02; 0,01 dan
0,18; 0,13; 0,12.
Kata Kunci: Elektrolisis plasma, hibrida lateks, lateks, starch

ABSTRACT
With the plasma electrolysis method, reactions involving compounds that
have opposite properties can take place. Latex and starch have different polarity
and mechanical properties; Plasma electrolysis can overcome this difference so
that the two reactant materials become compatible and increase the quality of the
final product. The hybrid latex formed acts as an additional material in tire
manufacturing. Latex hybridization using FTIR and purification by solvation
process using chloroform. The synthesis process was investigated more
specifically by looking at the effect of the Na 2SO4 electrolyte concentration used
with variations of 0.02; 0.03; 0.04 M, the influence of plasma formation (cathodic
or anodic), on the acquisition of hybrid latex using plasma electrolysis method.
The latex concentration used in the reaction of 1% -wt obtained by diluting the
latex 55% -wt (about 9.1 mL) using aquadest to 500 mL volume. Starch used at
3% of the 9.1 mL latex mass. The operating voltage of the process with anodic
and cathodic plasma respectively was 567.5 Volt and 340.5 Volt for 10 min. From
the above variables, we obtain the efficiency of synthesis which represented by %
yield per kJ of hybrid latex electric energy consumption using anodic and cathodic
plasma (with electrolyte addition) of 0.04; 0.02; 0.01; 0.18; 0.13; 0.12.

Keyword: Plasma electrolysis, hybrid latex, latex, starch

iii
1

PENDAHULUAN
Lateks (karet alam) merupakan komoditas utama yang dimiliki Indonesia.
Sesuai dengan data yang diperoleh pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa
Indonesia merupakan negara produsen karet terbesar ke-2 di dunia setelah
Thailand dengan produktivitas sekitar 3,2 juta ton karet alam (Tree Crop Estate
Statistics of Indonesia, 2014).
Kondisi tersebut tentunya mendorong perkembangan industri karet. Saat
ini telah banyak produk hasil manufaktur karet seperti karpet karet, pipa, ban
mobil dan lain-lain. Ban mobil merupakan aplikasi yang paling banyak
dikembangkan yang disebabkan oleh kebutuhan transportasi masyarakat.
Peningkatan kebutuhan transportasi terlihat dari data BPS, dimana terjadi
kenaikan volume kendaraan bermotor dari 8.145.278 pada tahun 2012 menjadi
8.988.506 pada tahun 2013 (BPS, 2015).
Karet alam (lateks) merupakan polimer dari monomer isoprena (C5H8)
dengan nama IUPAC cis 1,4-poliisoprena dengan rumus umum (C 5H8)n. Lateks
merupakan material dengan karakteristik mekanik yang sangat baik dari segi
kelenturan namun buruk dari segi modulus kekakuan. Rendahnya modulus
kekakuan itu merupakan kelemahan dari karet, akibatnya ban kendaraaan yang
komponen utamanya didominasi lateks pun cenderung memiliki kekuatan
cengkram yang rendah sehingga memperpendek waktu pakai ban apabila
frekuensi gesekan yang tinggi terus menerus mengenai ban. Modulus kekakuan
yang dimaksud adalah satu dari beberapa parameter pengukuran kekakuan suatu
material yang menyatakan responsnya terhadap tegangan linear; salah satunya
dalam bentuk gesekan.
Di sisi lain, starch yang merupakan polimer dari susunan monomer
glukosa memiliki sifat mekanik berupa modulus kekakuan yang kuat tapi tidak
lentur. Modifikasi atau pencangkokan lateks berbasis starch, sebagai lateks
hibrida, merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Modifikasi atau
pencangkokan lateks dan starch berpotensi dilangsungkan dengan melihat ikatan
yang ada pada masing-masing polimer tersebut. Potensi tersebut terlihat dari
lateks yang memiliki dua buah gugus rangkap dua ikatan phi, dan starch yang
memiliki gugus alkohol (Fessenden, 1982), kedua gugus tersebut berpotensi untuk
digabungkan atau dicangkok membentuk lateks hibrida yang bersifat akustik atau
dapat meredam suara.
Diharapkan dengan melakukan pencangkokan diperoleh gabungan sifat
dari masing-masing material yaitu lentur tetapi tetap kuat. Penelitian ini lebih
berfokus pada studi elektrolisis plasma sebagai metode penginduksi reaksi
pencangkokan kedua material tersebut. Reaksi pencangkokan adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul besar menjadi molekul yang jauh lebih besar.
Sintesis lateks hibrida dapat dilakukan dengan mencangkok atau menggabungkan
lateks yang merupakan polimer dari isoprena dan starch yang merupakan polimer
dari glukosa melalui reaksi kimia. Secara konvensional, reaksi polimerisasi
2

(dalam penelitian ini disebut sebagai pencangkokan) dilakukan dengan


penambahan inisiator zat kimia untuk menghasilkan radikal yang menginisiasi
reaksi. Metode konvensional memiliki beberapa kelemahan yaitu, bergantung
pada jumlah dan konsentrasi inisiator yang digunakan dan sifat fisika dari kedua
zat yang direaksikan. Diperlukan penambahan inisiator secara berkala dan sifat
fisika reaktan yang saling campur (Braun, et., al, 2004).
Metode elektrolisis plasma merupakan metode alternatif yang dapat
digunakan untuk mengatasi kelemahan dari metode konvensional tersebut.
Metode ini merupakan metode yang kaya akan radikal yang dapat menginduksi
reaksi dengan menghasilkan spesies energetik seperti elektron, ion, sinar
ultraviolet, dan gugus meta-stabil (radikal). Energi yang dihasilkan cukup untuk
memutusan ikatan antar atom (pemaksapisahan ikatan antar atom) sehingga
dihasilkan radikal hidroksil (•OH), radikal hidrogen (•H), dan radikal-radikal aktif
lainnya, bergantung dari senyawa yang dikenai oleh energi tersebut. Radikal-
radikal tersebut dapat menginisiasi reaksi polimerisasi (Ren, et.,al, 2014).
Pada metode elektrolisis plasma, masalah penyatuan reaktan yang tadinya
tidak saling campur, karena perbedaan kepolaran, dapat dipaksa untuk berikatan
melalui mekanisme reaksi radikal. Artinya, setiap reaktan tertentu memiliki
mekanisme reaksi tertentu pula dalam mencapai produk akhir. Selain itu, reaksi
yang diinduksi dengan metode elektrolisis plasma dapat mengatasi dan
menggantikan peran dari inisiator kimia yang diperlukan apabila menggunakan
metode konvensional (Ren, et.,al, 2014). Elektrolisis plasma menghasilkan spesies
radikal tanpa penambahan inisiator kimia karena plasma itu sendiri merupakan
sumber radikal yang kontinyu, relatif aman dan mudah dari segi pengoperasian
(Yang, et.,al, 2011).
Elektrolisis plasma erat kaitannya dengan kemampuan mobilitas spesies
ion, elektron, dan radikal di dalam larutan. Oleh karenanya, diperlukan
penambahan suatu elektrolit dengan konsentrasi tertentu untuk menjaga
konduktivitas larutan dan memastikan spesies-spesies tersebut dapat bergerak
leluasa (mobile) di dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi elektrolit yang
digunakan mengakibatkan konduktivitas semakin besar. Peningkatan
konduktivitas ini dapat memperbesar ukuran plasma yang terbentuk dan memicu
produksi radikal hidroksil (•OH) menjadi lebih banyak (Saksono, et.,al, 2014).
Jika dianalogikan dengan elektrolisis Faraday, maka elektrolisis plasma
dapat dilakukan baik secara katodik ataupun anodik, perbedaan mendasar katodik
dan anodik yaitu, pada proses elektrolisis plasma katodik diproduksi radikal
hydrogen (H•) yang lebih banyak, sedangkan pada elektrolisis anodik yang
diproduksi lebih banyak adalah radikal hidroksil (•OH). Hal tersebut menjadi
objektif untuk diteliti secara lebih spesifik mengenai pengaruh posisi terbentuknya
plasma (katoda atau anoda) terhadap perolehan lateks hibrida menggunakan
metode elektrolisis plasma.
3

TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah studi metode elektrolisis plasma dalam
sintesis lateks hibrida. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, antara lain:
1. Mendapatkan produk dan memahami peran elektrolisis plasma
dalam proses sintesis lateks hibrida;
2. Mendapatkan pengaruh konsentrasi elektrolit, dan pengaruh posisi
terbentuknya plasma terhadap yield lateks hibrida.
3. Mendapatkan pengaruh produksi radikal hidroksil oleh katalis FeSO4
terhadap yield lateks hibrida.
METODOLOGI PELAKSANAAN

Diagram Alir Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian


4

Deskripsi Skema Proses


a. Tahap Persiapan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lateks
2. Starch
3. Aquadest
4. Air Keran dan Es
5. Natrium Sulfat (Na2SO4)
6. Besi Sulfat (FeSO4)
7. Kloroform (CHCl3)
b. Tahap Persiapan Alat
Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah reaktor elektrolisis
plasma. Dimana reaktor yang digunakan ini bersifat batch dengan jaket sebagai
tempat sirkulasi air pendingin yang disirkulasikan dengan menggunakan pompa.
Skema reaktor yang digunakan seperti pada Gambar 2.

Gambar 1. Skema Reaktor Elektrolisis Plasma


Keterangan:
1. Tutup reaktor 9. Magnetic Stirrer
2. Anoda (SS-314) 10. Ruang reaksi
3. Termometer 11. Diode Bridge
4. Katoda (Tungsten) 12. Multi-meter
5. Ruang udara 13. Trafo Step-Up
6. Baffle 14. Slide Regulator
7. Ruang sirkulasi air pendingin 15. Saklar
8. Lubang masuk air pendingin 16. Source AC
5

c. Tahap Pengujian
Sebelum menjalankan reaksi dengan variasi variabel peubah yang ada,
dilakukan terlebih dahulu pengujian pada variabel tetap. Dalam percobaan ini,
yang dijadikan variabel tetapnya adalah waktu dan tegangan. Pengujian ini
bertujuan untuk memperoleh karakteristik plasma optimum yang terbentuk dalam
reaktor pada tegangan dan waktu tertentu. Larutan uji yang digunakan adalah
campuran lateks dan starch dengan elektrolit. Kondisi optimum diperoleh
diketahui dengan perolehan berat endapan yang lebih besar di sekitar elektrode.
Kondisi operasi yang merupakan variabel tetapnya dapat dilihat pada penjelasan
berikut.
d. Tahap Analisis
Pada penelitian ini, hal-hal yang dianalisis adalah ikatan eter yang
terbentuk pada lateks hibrida dan jumlah kuantitatif produk yang dihasilkan.
1. FTIR
Data yang disediakan oleh FTIR berupa bilangan
gelombang untuk setiap ikatan yang ada didalam larutan hasil
reaksi. FTIR digunakan untuk melihat apakah reaksi menghasilkan
ikatan eter dengan melihat bilangan gelombang spesifik untuk eter
pada produk. Ikatan eter lah yang mengindikasikan bahwa produk
berhasil disintesis.
2. Analisis Solvasi (Yield)
Pengujian dilakukan untuk menentukan jumlah lateks yang
telah bereaksi dengan starch dan berubah menjadi lateks hibrida,
dengan cara menghitung massa endapan kering lateks dan
kemudian melarutkan lateks yang belum berubah dengan
menggunakan kloroform. Lateks yang tidak bereaksi dan ikut
terbawa pada hasil sintesis larut di dalam kloroform sehingga
endapan yang tersisa merupakan lateks hibrida yang kemudian
dihitung masa keringnya..

Variabel Penelitian
Penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama
adalah sintesis pada anoda, dan tanpa katalis. Tahap kedua adalah sintesis pada
katoda dan tanpa katalis. Tahap ketiga adalah tahap untuk melihat pengaruh
produksi radikal OH terhadap hasil sintesis. Pada tahap ketiga ini hanya
melanjutkan proses sintesis dengan yield yang lebih besar pada 2 tahap
sebelumnya dengan mempertimbangkan konsumsi energi listrik. Berikut
ringkasan dari setiap tahap.
6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keberadaan Lateks Hibrida


Bilangan gelombang yang muncul pada reaktan dibandingkan dengan
bilangan gelombang yang muncul pada produk untuk memastikan keberadaan
ikatan eter baru.

Gambar 3. Perbandingan Karakterisasi Kandungan Senyawaan Lateks, Starch,


Lateks Hibrida

Pada sampel lateks hibrida terdapat banyak peak yang muncul pada daerah
sidikjari. Diantaranya 1086 cm-1, 1232 cm-1, 1373 cm-1, 1442 cm-1, 1545 cm-1, dan
1644 cm-1. Peak pada rentang bilangan gelombang 1086-1235 cm-1, diidentifikasi
sebagai gugus fungsi eter (C-O), gugus alkil diidentifikasi pada 1373-1442 cm-1,
serta gugus alkena (C=C) pada 1644 cm-1. Seluruh peak yang teridentifikasi
memiliki kesamaan dengan yang ditemukan pada reaktan awal, yaitu rantai starch
serta lateks murni. Namun, ditemukan satu peak baru yang muncul pada 1545 cm-
1
yang diduga sebagai ikatan eter yang menghubungkan lateks dan starch seperti
penejelasan sebelumnya. Pada tahap ini dikatakan bahwa metode elektrolisis
plasma dapat digunakan untuk mensintesis lateks hibrida atau memodifikasi
starch dengan lateks
7

Pengaruh Konsentrasi Elektrolit (Na2SO4)


Setelah melalukan penelitian dengan variasi konsentrasi elektrolit terhadap
perolehan lateks hibrida, diperoleh grafik sebagai berikut.

Anodik Katodik
60.00
50.00 48.86
40.00 41.97
%Yield

30.00
23.72
20.00
10.00
0.00 2.20 1.61 2.88
0 . 02 0. 0 3 0 . 04
Konsentrasi elektrolit (M)

Gambar 4. Pengaruh Konsentrasi Elektrolit pada Yield

Pada Gambar 4. terlihat bahwa peningkatan konsentrasi elektrolit Na2SO4


dengan inkremen 0,01 M cenderung diikuti dengan peningkatan yield. Yield
(anodik) untuk konsentrasi elektrolit 0,02 M; 0,03 M; 0,04 M berturut turut yaitu
2,20 %; 1,61 %; 2,88% dan %yield (katodik) untuk konsentrasi elektrolit 0,02 M;
0,03 M; 0,04 M berturut turut yaitu 23,72 %; 41,97 %; 48,86%. Kecenderungan
peningkatan %yield, baik anodik ataupun katodik, didasarkan pada teori bahwa
konsentrasi elektrolit berpengaruh penting pada konduktivitas larutan yang
terbentuk. Semakin tinggi konsentrasi elektrolit, maka semakin tinggi pula
konduktivitas larutan. Konduktivitas ini sangat berpengaruh pada mobilitas arus
listrik (elektron), radikal, dan spesies aktif lainnya di dalam larutan. Semakin
tinggi mobilitas elektron, radikal, dan spesies aktif yang ada dilarutan, maka
semakin tinggi pula probabilitas bertemunya spesies tersebut dengan reaktan
untuk menginisiasi reaksi membentuk produk lateks hibrida.
Pada konsentrasi elektrolit 0,03 M dengan plasma anodik (Gambar 4.)
terjadi sedikit penurunan yield. Hal ini disebabkan pada menit keempat hingga
menit kelima reaksi berlangsung, produk lateks hibrida teramati menempel pada
elektrode yang merupakan tempat plasma dihasilkan sehingga produksi plasma
menjadi terhambat, akibatnya plasma yang mampu mengeksitasi elektron,
memproduksi radikal, dan spesies aktif yang berperan untuk menginisiasi reaksi
pencangkokan menjadi berkurang. Menempelnya produk pada elektrode tempat
plasma dihasilkan, diindikasikan dengan penurunan arus yang mendadak dari arus
sekitar 0,70 mendekati sekitar 0,02 ampere pada rentang waktu tersebut. Namun
setelah rentang waktu tersebut plasma kembali terlihat normal namun diakhir
reaksi diperoleh yield yang lebih sedikit dikarenakan alasan diatas.
8

Terlihat pada Gambar 4. bahwa posisi elektrode terbentuknya plasma pada


konsentrasi elektrolit tertentu sangat mempengaruhi %yield lateks hibrida yang
diperoleh. Sebagai perbandingan, %yield per kJ energi yang dikonsumsi antara
katodik untuk konsentrasi 0,02 M; 0,03 M; 0,04 M berturut-turut adalah 4,53;
5,14; 8,72 kali lebih besar dibandingkan %yield per kJ energi yang dikonsumsi
pada proses plasma anodik. Hal tersebut dapat dipahami dari mekanisme reaksi
yang ada.
Elektrolisis plasma katodik cenderung memproduksi lebih banyak radikal
hidrogen, sedangkan elektrolisis plasma anodik cenderung memproduksi lebih
banyak radikal hidroksil. Radikal hidrogen lebih dibutuhkan sebagai radikal pada
tahap propagasi reaksi untuk membentuk produk intermediet dan pada tahap
terminasi untuk membentuk produk lateks hibrida.

Pengaruh Konsentrasi Katalis FeSO4


Kecenderungan peningkatan konsentrasi ion Fe2+/FeSO4 sebagai katalis
yang menstimulasi (menginisiasi) dan meningkatkan stabilitas produksi
(regenerasi) radikal hidroksil (•OH) dengan mendegradasi H 2O2 yang terbentuk
selama proses elektrolisis plasma berlangsung dapat dipahami dengan mekanisme
reaksi Fenton (Jiang et al., 2014, Gan et al.,2012). Terlihat pada tahap inisiasi
berantai reaksi Fenton, ion Fe2+ mendegradasi hidrogen peroksida yang terbentuk
menjadi radikal hidroksil (•OH) dan ion hidroksi (OH −) secara bersamaan hingga
diakhir reaksi dapat ditemui kembali ion Fe2+ yang kembali dapat mendegradasi
hidrogen peroksida menjadi radikal hidroksil (•OH). Peningkatan efisiensi proses
sintesis, diharapkan dapat dilakukan dengan penambahan katalis berupa garam
besi (Gao et al., 2007).
Setelah melalukan penelitian dengan variasi konsentrasi elektrolit dan
variasi posisi terbentuknya plasma terhadap perolehan lateks hibrida, maka dipilih
lah satu kondisi yang memiliki %yield per kJ energi yang paling besar nilainya
untuk dilihat pengaruhnya terhadap penambahan katalis FeSO4 dengan variasi
konsentrasi 20, 30, 40 ppm. Apabila mengacu pada percobaan sebelumnya, maka
pada percobaan ini yang diberikan perlakuan dengan penambahan katalis FeSO 4
adalah sintesis dengan konsentrasi elektrolit Na2SO4 0,02 M dan plasma katodik.

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Penelitian Plasma Katodik dengan Katalis


Konsentrasi Posisi M1 Mk Tegangan Mlt %
FeSO4 (ppm) Plasma (gram) (gram) DC (Volt) (gram) Yield
0,02 M
0 2,4244 0,017 340,5 1,373 23,72
Katodik
0,02 M
20 0,5203 0,019 340,5 0,332 5,75
Katodik
0,02 M
30 0,7670 0,033 340,5 0,826 14,26
Katodik
9

0,02 M
40 1,1847 0,032 340,5 1,264 21,82
Katodik

Penurunan yield akibat penambahan katalis FeSO4 diawal dapat dijelaskan


sebagai akibat dari radikal hidroksil yang diproduksi dari mekanisme Fenton,
yang seharusnya berperan dalam tahap propagasi, untuk menyerang hidrogen dari
gugus hidroksi starch diserang oleh radikal hidrogen yang diproduksi dari katodik
sehingga membentuk lebih banyak molekul air. Selain itu, kemungkinan lainnya
adalah waktu antara terlepasnya radikal hidroksil dari mekanisme Fenton tidak
serentak dengan pembentukan produk intermediet (produk antara), sehingga
radikal hidroksil yang dihasilkan dari mekanisme Fenton diduga berekombinasi
kembali dengan hidrogen yang dari elektrolisis plasma katodik membentuk air.
Dengan kata lain, waktu yang tidak serentak antara terbentuknya radikal
hidroksil dari mekanisme Fenton diduga justru menjadi penyebab penurunan yield
dibandingkan dengan reaksi yang tanpa katalis. Alasan lain penyebab yield
dengan penambahan FeSO4 lebih kecil adalah sifat dari reaktan – lateks – yang
digunakan ketika ditambahkan katalis. Pada saat penelitian dilakukan, diamati
bahwa lateks sedikit membentuk aglomerasi ketika ditambahkan katalis sebelum
reaksi dimulai. Konsekuensi yang ditimbulkan dari sejumlah lateks yang
teraglomerasi adalah perolehan produk yang lebih sedikit karena aglomerasi
cenderung menempati reaktor plasma bagian bawah dan tidak terkonversi menjadi
produk.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Metode sintesis elektrolisis plasma – baik anodik maupun katodik –
dapat digunakan untuk mensintesis lateks hibrida. Peak ikatan eter
yang menghubungkan lateks dan starch muncul pada bilangan
gelombang sekitar 1545 cm-1.
2. Peningkatan konsentrasi elektrolit di dalam larutan cenderung
meningkatkan yield lateks hibrida dan konsumsi energi listrik. Plasma
katodik menghasilkan yield yang lebih besar dibandingkan plasma
anodik dan plasma katodik lebih menguntungkan jika ditinjau dari
produk yang dihasilkan untuk setiap energi listrik yang dikonsumsi.
3. Yield pada plasma katodik dengan penambahan FeSO4 cenderung lebih
kecil dibandingkan dengan yang tidak ditambahkan FeSO4.
4. %Yield per kJ konsumsi energi listrik lateks hibrida dengan
menggunakan plasma anodik dan katodik (dengan penambahan
elektrolit) berturut-turut sebesar 0,04; 0,02; 0,01 dan 0,18; 0,13; 0,12.
10

UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak yang sangat membantu
kami dalam melakukan penelitian ini. Kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Nelson Saksono, M.T. (Teknik Kimia) dan Dr. Mochamad
Chalid, S.Si, M.Sc.Eng. (Teknik Metalurgi dan Material) selaku pembimbing
penelitian yang telah memberi begitu banyak masukan dan bantuan selama
penulisan.
2. Edward Gustaf yang sudah membantu penelitian ini dari awal.
3. Seluruh keluarga, teman-teman, dan pihak-pihak lain yang telah membantu
kami yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
11

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2015). Peningkatan Kebutuhan Transportasi Kendaraan
Bermotor Tahun 2012-2013. Jakarta:
https://www.bps.go.id/subject/17/transportasi.html [Diakses pada 28
Oktober 2017]
Braun, D., Cherdron, H., Rehahn, M., Ritter, H., Voit, B. (2004). Polymer
Synthesis Theory and Practice. 4th ed. Germany: Springer.
Chalid, Mochamad. (22 Desember 2017). Personal interview.
Fessenden, R., Fessenden, J. (1982). Kimia Organik. Jakarta: Penerbit Erlangga,
hal. 316-357.
Ren, J., Yao, M., Yang, W., Li, Y., & Gao, J. (2014). Recent Progress in The
Application of Glow-Discharge Electrolysis Plasma. Central European
Journal of Chemistry 12(12): 1213-1221.
Saksono, N., Nugraha, I., Gozan, M., & Bismo, S. (2014). Plasma Formation
Energy and Hydroxyl Production on Contact Glow Discharge Electrolysis.
International Journal of Arts & Science 7(3): 71-77.
Yang, W., Li, Y., Lu Quanfang & Gao, J. (2011). Glow-discharge Electrolysis
Plasma Induced Synthesis of Polyvinylpyrrolidone/Acrylic Acid Hydrogel
and its Adsorption Properties for Heavy-metal Ions. International Journal
of Industrial Chemistry 8: 803-814.
12

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


1.1. Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Adream Bais Junior
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1506673164
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 25 Mei 1997
6 E-mail adream.bais@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP +6285811307115

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN Gunung SMP N 19 SMA N 70
Nama Instansi
03 Pagi Jakarta Jakarta
Jurusan IPA
Tahun Masuk - Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
Study of Plasma
Electrolysis Method Semarang,
1 ICCME 2018
on Starch-Based September 2018
Hybrid

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara 2 Best Paper di
Fakultas Teknik
1 International Engineering 2017
Universitas Indonesia
Student Conference 2017
Juara 2 PKM – K di
BEM Universitas
2 Olimpiade Ilmiah 2016
Indonesia
Mahasiswa UI 2016
Juara 1 PKM – KC di
BEM Universitas
3 Olimpiade Ilmiah 2016
Indonesia
Mahasiswa UI 2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
13

Depok, 9 Februari 2019


Pengusul,

Adream Bais Junior


14

1.2. Biodata Anggota 3


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Devinta Aurelia
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Bioproses
4 NIM 1806207545
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 10 Desember 2000
6 E-mail devinta.aurelia@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081285426256

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDIT Nurul SMPN 1 SMAN 2
Nama Instansi
Ilmi Bekasi Bekasi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2006-2012 2012-2015 2015-2018

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Depok, 9 Februari 2019


Pengusul,

Devinta Aurelia

1.3 Biodata Anggota


15

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Geani Sabrina
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Bioproses
4 NIM 1806207772
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 05 November 1998
6 E-mail sabrinageani@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081286495781

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN Tugu 3 SMPN SMA
Nama Instansi Depok 102 YPR 1
Jakarta Jakarta
Jurusan - - IPA
2004-2010 2010-2013 2013-
Tahun Masuk - Lulus
2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Depok, 9 Februari 2019


Pengusul

Yuni Dwi Lestari


16

1.5 Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Prof. Dr. Ir. Nelson Saksono


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM/NIDN 0008116702
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 8 November 1967
6 E-mail nelson@che.ui.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085218464708
B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Universitas Universitas Universitas
Nama Institusi
Indonesia Indonesia Indonesia
Teknik Gas &
Jurusan Teknologi Gas Teknik Kimia
Petrokimia
Tahun Masuk-Lulus 1987 -1992 1993 – 1995 2005 - 2008
C. Reakam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. MPKT-A Wajib 6
2. Chemical Engineering Modeling Wajib 3
3. Pengolahan Minyak Bumi Pilihan 3
4. Mekanika Fluida Wajib 3
5. Kimia Dasar Wajib 2
6. MPKT-B Wajib 6
7. Teknologi Kriogenik Pilihan 3
8. Teknologi Plasma & Ozon Pilihan 3
C.2 Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
The Chlor-Alkali Production by
Osaka Gas
1. Electrolysis Plasma Process in NaCl 2011-2012
Foundation
Electrolyte Solution
Rancang Bangun Reaktor
Riset Unggulan UI
Elektrolisis Plasma untuk 2012=201
2. Utama, Peneliti
Pengolahan Limba Air yang 3
Utama
Mengandung Amonia
3. Peningkatan Efisiensi Produksi Klor- Riset Unggulan UI 2013-2015
Alkali dengan Kombinasi Teknologi Utama, Peneliti
17

Elektrolisis Plasma dan Membran


Utama
Penukar Ion
Hydrogen Generation by Plasma
Osaka Gas, Peneliti
4. Electrolysis Methad in Methanol- 2015-2016
Utama
NaOH Elctrolyte Solution
Rancang Bangun Generator
Hibah Strategis
Hidrogen dengan Metode Elektrolisis
5. Nasional, DIKTI, 2014-2015
Plasma Menggunakan Larutan KOH-
Peneliti Utama
etanol
Degredasi Limbah Air yang
Mengandung Linear Alkylbenzene Hibah Kompetensi
6. 2015-2016
Sulfonate dengan Teknologi DIKTI
Elektrolisis Plasma
Sintensi Biodiesel dari Minyak
7. Kelapa Sawit dengan Metode Hibah PITTA UI 2017
Elektrolisis Plasma
Pengolahan Limbah Fenol dan
8. Chrom dengan Metode Elektrolisis Hibah PITTA UI 2017
Plasma

C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian kepada
No. Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
Pelatihan Intensifikasi Pembuatan
Abon Ikan Patin Berkualitas Tinggi
untuk Pemenuhan Gizi dan Hibah Pengabdian
1. 2010
Peningkatan Perekonomian Masyarakat UI
Masyarakat di Kecamatan Pancoran
Mas Kota Depok
Peningkatan Pendapatan Kelompok
Usaha Abon Ikan dengan Upaya
2. Program CEG’S UI 2013
Diversifikasi Produk Olahan Ikan
dan Perbaikan Metode Pemasaran
Pengabdian
Masyarakat
3. IbiKK Biofarming Lebah Trigona 2016
program IbiKK
Kemenristek-dikti

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
18

sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Depok, 9 Februari 2019


Pembimbing,
19

Lampiran 2. Surat Pernyatan Ketua Peneliti/Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Adream Bais Junior
NIM : 1506673164
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-AI saya dengan judul STUDI
METODE ELEKTROLISIS PLASMA PADA SINTESIS LATEKS
HIBRIDA BERBASIS STARCH yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan


ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas
negara.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenarbenarnya.

Depok, 9 Februari 2019

Mengetahui.
Pembantu Rektor/Ketua Yang menyatakan,
Bidang Kemahasiswaan,

Dr. Arman Nefi, S.H., M.M (Adream Bais Junior)


NUK. 0508050277 NPM. 1506673164
20

Lampiran 3. Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:


 Nama : Adream Bais Junior
 NIM : 1506673164

1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan :
 Laporan kerja praktik pada laboratorium DTMM Universitas Indonesia
yang telah dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain
 Topik Kegiatan : STUDI METODE ELEKTROLISIS PLASMA PADA
SINTESIS LATEKS HIBRIDA BERBASIS STARCH
 Tahun dan Tempat Pelaksanaan : 2018, Fakultas Teknik Universitas
Indonesia

2) Naskah ini belun pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding


maupun jurnal sebelumnya

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

Depok, 9 Februari 2019


Yang Membuat Pernyataan Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan/Prodi

Adream Bais Junior Dr. Ir. Asep Handaya Saputra, M.Eng.


1506673164

Anda mungkin juga menyukai