Anda di halaman 1dari 7

p- ISSN : 2407 – 1846

TK - 015 e-ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

MODIFIKASI SIFAT KIMIA SERBUK TEMPURUNG KELAPA (STK)


SEBAGAI MATRIKS KOMPOSIT SERAT ALAM DENGAN
PERBANDINGAN ALKALISASI NAOH DAN KOH
Ummul Habibah Hasyim, Nur Adry Yansah, Mochammad Fadhilah Nuris
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta 10510
ummul.hh@umj.ac.id

Abstrak
Komposit secara umum tersusun atas gabungan material yang terbentuk dari dua atau
lebih material yang memiliki sifat kimia dan fisika berbeda dari material pembentuknya.
Komposit terdiri atas material penyusun sebagai matriks dan serat sebagai bahan
penguat (reinforcement). Perlakuan alkali dari serat alam adalah salah satu tahapan
kimia dalam pembuatan komposit dengan tujuan meningkatkan selulosa dengan
menghilangkan kandungan lignin dan hemiselulosa. Tujuan penelitian ini adalah
memanfaatkan limbah batok kelapa agar bernilai ekonomis, mengetahui alkali terbaik
dalam proses kimia pembuatan komposit dari serbuk tempurung kelapa, mengetahui
massa jenis dari serbuk tempurung kelapa, mengetahui persen kadar selulosa dalam
serbuk tempurung kelapa setelah proses delignifikasi dengan Fourierr Transform
Infared (FT-IR), serta mengetahui bending strength setelah menjadi komposit. Dengan
variasi variabel yang digunakan adalah variasi alkali NaOH dan KOH, 5%, 10%, 15%
dan 20%. Metode yang digunakan adalah dengan perendaman (maserasi) serbuk
tempurung kelapa terhadap variasi alkali dalam waktu yang sudah ditemtukan .Setelah
itu dilakukan pencetakan komposit serbuk kelapa. Pengujian dilakukan dengan uji
kualitatif menggunakan spektrofotometer IR, dan uji mekanis bending strength. Hasil
uji bending paling optimal yaitu spesimen KOH 5% dengan tebal 0,4 cm sebesar 18,89
MPa. Analisa data yang didapat pada uji bending hasil delignifikasi dengan NaOH
mempunyai nilai R2= 0,809. Sedangkan pada spesimen KOH diperoleh dengan nilai R2
= 0,868.

Kata Kunci : Komposit, Alkalisasi, NaOH, KOH, Serbuk kelapa

Abstrack

Composites are generally composed of a combination of materials formed from two or


more materials that have different chemical and physical properties from their
constituent materials. Composite consists of constituent material as matrix and fiber as
reinforcing material. Alkaline treatment of natural fibers is one of the chemical stages in
the manufacture of composites with the aim of increasing cellulose by eliminating the
content of lignin and hemicellulose. The purpose of this study was to utilize coconut
shell waste for economic value, to know the best alkali in the process of making
chemical composites from coconut powder, to determine the density of coconut shell
powder, to know the percentage of cellulose content in coconut shell powder after the
delignification process with Fourierr Transform Infared (FT -IR), and knowing bending
strength after being composite. With the variation of the variables used are alkaline
variations of NaOH and KOH, 5%, 10%, 15% and 20%. The method used is by
immersion (maceration) of coconut shell powder on alkaline variations in the time that
has been determined. After that, composite of coconut powder printing is done. The
test was carried out by qualitative test using IR spectrophotometer, and bending strength
mechanical test. The most optimal bending test results are 5% KOH specimens with 0.4
cm thickness of 18.89 MPa. Analysis of the data obtained in the bending test results of

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2018 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 Oktober 2018
p- ISSN : 2407 – 1846
TK - 015 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

delignification with NaOH has a value of R2 = 0.809. While the KOH specimen was
obtained with a value of R2 = 0.868.

Keyword : Composites, Alkali, NaOH, KOH, Coconut Powder

d) Peningkatan ketahanan terhadap


bahan kimia.
PENDAHULUAN e) Biaya produksi dapat dikurangi
karena bahan dasar yang digunakan
Pesatnya perkembangan ilmu berkurang
pengetahuan mendorong kita untuk terus Namun perlu diketahui bahwa semua
berinovasi dalam menghasilkan teknologi- sifat diatas tidak dapat diperolehsecara
teknologi terbaru dan terbaharukan. Salah satu bersamaan. Misalnya, peningkatan sifat
teknologi yang terus dikembangkan adalah kekakuan dan kekuatan umumnya
teknologi rekayasa komposit. mengurangi sifat keliatan bahan komposit
Yang dimaksud komposit adalah tersebut. Jadi pencapaian kekuatan optimum
material yang terbentuk dari dua atau lebih komposit yang dihasilkan disesuaikan dengan
material pembentuknya. yang memiliki sifat penggunaan komposit tersebut. (HarryAbrido
kimia dan fisika berbeda. Gabungan tersebut S, 2012)
membentuk material baru yang memiliki sifat Umumnya dalam komposit terdapat
– sifat berbeda dengan material penyusunnya. bahan yang disebut sebagai “matriks” dan
Dalam literaturnya disebutkan bahwa bahan “penguat”. Bahan matriks umumnya
komposit tersusun atas dua tipe material dapat berupa logam, polimer, keramik,
penyusun yang berbeda yang dikenal dengan karbon. Matriks dalam komposit berfungsi
matriks sebagai pengikat dan serat sebagai untuk mendistribusikan beban kedalam
bahan penguat (reinforcement). seluruh material penguat komposit. Sifat
Bahan serat yang telah digunakan matriks biasanya “ulet”(ductile). Bahan
sebagai komposit alam pun telah beragam penguat dalam komposit berperan untuk
dikembangkan, antara lain serat rami, tandan menahan beban yang diterima oleh material
kosong kelapa sawit (TKKS), serat batang komposit. Sifat bahan penguat biasanya kaku
bamboo, serat kulit nanas dan juga serat sabut dan tangguh. Bahan penguat yang umum
kelapa. Segala material tersebut merupakan digunakan selama ini adalah serat karbon,
limbah yang coba dimnafaatkan kembali untuk serat gelas, keramik. Serat alam sebagai jenis
menghasilkan material baru yang bermanfaat serat yang memiliki kelebihan-kelebihan
bagi masyarakat dan juga menghasilkan nilai mulai diaplikasikan sebagai bahan penguat
ekonomis dari limbah yang tak bernilai dalam komposit polimer.
sebelumnya. Soda kaustik apabila dilarutkan dalam
Penelitian ini bertujuan mencari alkali air akan menimbulkan reaksi eksotermis.
terbaik atau alkali alternatif yang dapat NaOH dapat dugunakan untuk membantu
digunakan dalam proses pembuatan komposit pemisahan lignin dari serat selulosa sehingga
serbuk tempurung kelapa. terurai menjadi bubur (Saleh, et al., 2009).
Komposit mempunyai banyak
kelebihan dan keistimewaan dari segi sifat Kalium hidroksida adalah suatu senyawa
mekanis, fisik, termal, dan kimianya, yaitu: anorganik dengan rumus kimia KOH, dan
a) Sifat kekuatan, kekakuan dan umumnya disebut sebagai potashkaustik.
keliatannya yang cukup baik . Bersama dengan natrium hidroksida (NaOH),
b) Kestabilan dimensi dan ketahanan padatan tak berwarna ini adalah suatu basa
termal yang tinggi. kuat. Senyawa ini memiliki banyak aplikasi
c) Peningkatan modulus spesifik industri dan niche, sebagian besar yang
(modulus /massa jenis ) dan kekuatan memanfaatkan sifat korosif dan reaktivitasnya
spesifik (kekuatan / massa jenis) terhadap asam. Diperkirakan 700,000 hingga
menyebabkan berat jenis komposit 800,000 ton telah diproduksi pada tahun 2005.
semakin berkurang. Sekitar 100 kali lebih banyak NaOH dibanding

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2018 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 Oktober 2018
p- ISSN : 2407 – 1846
TK - 015 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

KOH diproduksi setiap tahunnya. KOH disaring dan dicucui dengan air hingga pH
penting sebagai prekursor dalam netral. Serbuk tempung kelapa yang sudah
pembuatan sabun yang paling lembut dan cair dicuci bersih kemudian dikeringkan
serta berbagai bahan kimia yang mengandung menggunakan alumunium foil dalam oven
kalium. KOH dan NaOH dapat digunakan selama 2 hari dengan suhu 40°C. Sesudahnya
secara bergantian untuk sejumlah aplikasi, serbuk tempurung kelapa kering dihaluskan
meskipun dalam industri, NaOH lebih disukai kembali dan diayak untuk mendapatkan ukuran
karena biaya yang lebih rendah. seragam.
Penelitian ini bertujuan mencari alkali
terbaik atau alkali alternatif yang dapat 3. Prosedur Pembuatan Komposit Serbuk
digunakan dalam pembuatan komposit serat Tempurung Kelapa
alam yang mana pada penelitian ini serat
alam yang digunakan adalah serbuk Serbuk tempurung kelapa dicampur
tempurung kelapa. Batasan yang dilakukan dengan resin polyester (yang sudah
dalam penelitian ini antara lain ; massa ditambahkan katalis) dengan perbandingan 30
serbuk tempurung kelapa, lama perendaman % : 70%. Campuran kemudian diletakkan ke
pada proses alkalisasi (NaOH dan KOH), dan dalam cetakan yang telah diolesi mirror glass
suhu pengeringan. terlebih dulu untuk mencegah komposit
melekat pada cetakan. Komposit dibuat
menjadi 4 kali lapisan. Pompa cetakan
METODE
kompsoit dengan tekanan 2500 ton pada lapisan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pertama, 5000 ton pada lapisan kedua, 7500 ton
adalah sebagai berikut : ketiga dan 10.000 ton pada lapisan terakhir.
Bahan : serbuk tempurung kelapa, resin Setelah 15 menit keluarkan komposit dari
polyester,katalis MEKP, KOH, NaOH, KOH, cetakan.
aquadest,
Kemudian komposit serbuk tempurun
Alat : beaker glass, gelas ukur, batang
kelapa dianalisa dengan beberapa metode:
pengaduk, kain saring, aumunium foil, plastik
wrap, penggaris, jangka sorong, alat cetak 1. Pengukuran Densitas
komposit, alat uji bending strength.
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam Pengukuran densitas serat dilakukan
penlitian ini antara lain: menggunakan metode Archimedes, dengan
cara menimbang berat wadah di udara (M1),
1. Persiapan Bahan berat wadah didalam cairan aquadest (M2),
Serbuk tempurung kelapa berukuran 120 berat wadah + serat di udara (M3), berat
mesh ditimbang masing – masing sebanyak 50 wadah + serat di dalam cairan aquadest (M4).
g. Kemudian dimasukkan ke dalam beaker Dengan memasukkan hasil penimbangan (M1,
glass untu proses alkalisasi. M2, M3, M4) dan densitas cairan aquadest
sebesar 0,791g/cm3 pada persamaan berikut:
2. Proses Alkalisasi

Dalam tahap ini dilakukan proses


(1)
alkalisasi serbuk tempurung kelapa
menggunakan variasi alkali NaOH dan KOH 2. Uji Fourier Transform Infrared (FTIR)
dengan variasi konesentrasi untuk masing- Pengujian FTIR dilakukan untuk
masing alkali 5%, 10%, 15% dan 20%. Serbuk mengetahui ikatan kimia serat tandan kosong
tempurng kelapa dilarutkan dengan 1000 ml kelapa sawit . Ikatan kimia tersebut
larutan yang telah ditetapkan kadar diindikasikan dengan puncak-puncak yang
konsentrasinya, campuran diaduk hingga berbeda. Pengujian ini dilakukan untuk
homogeny dan ditutup rapat. Perendaman mengetahui ikatan dari serat tandan kosong
dilakukan selama 4 jam, setiap 1 jam dilakukan kelapa sawit serta untuk mengkonfirmasi
pengadukan dengan menggunakan batang apakah bahan yang dipakai telah sesuai. Alat
pengaduk. Serbuk tempurung kelapa kemudian

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2018 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 Oktober 2018
p- ISSN : 2407 – 1846
TK - 015 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

uji FTIR yang digunakan ditunjukkan oleh selulosanya, peningkatan kandungan selulosa
Gambar 1 di bawah ini. adalah faktor kunci untuk meningkatkan sifat
serat. Perlakuan alkali (NaOH) dan KOH dari
serat alami adalah salah satu perlakuan kimia
yang telah dikenal untuk meningkatkan
kandungan selulosa melalui penghilangan
hemiselulosa dan lignin. Kegunaan proses
alkalisasi ini adalah untuk menghilangkan
lignin, silika hemiselulosa, dan empulur
dari serat agar memiliki impregnasi lebih baik
antara serat dan matriks dan meningkatkan
kekasaran permukaan serat agar dapat terjadi
interaksi yang lebih baik yang menjadi tujuan
utama pengolahan secara kimia.
Perlakuan alkali adalah metode umum
untuk membersihkan dan memodifikasi
permukaan serat untuk menurunkan tegangan
Gambar 1. Alat Uji Fourier Transform permukaan dan meningkatkan adhesi
Infrared (FTIR) antarmuka antara serat alami dan matriks
polimer. (Witono, et al., 2013). Hasil dari
3. Pengujian Kuat Lentur (Bending alkalisasi diuji secara kualitatif untuk
Strength) memastikan adanya serat selulosa pada
Pengujian ini adalah untuk mengetahui komposit. Gambar 2 dan 3 di bawah ini
besarnya kuat lentur dari material komposit merupakan hasil uji kualitatif inframerah
yang telah dibuat. Cara yang dilakukan saat terhadap komposit sebelum dan sesudah
pengujian yaitu komposit dalam bentuk slab perlakuan alkalisasi menggunakan KOH dan
atau plat diletakan diantara penyangga alat NaOH.
komposit yang telah diatur jaraknya. Lalu
0.3

diberikan beban secara perlahan-lahan sampai 0.2

komposit mengalami patahan. Pada bagian 0.1

0.0
k5_2018-06-06t13-24-45(1)

atas spesimen mengalami proses penekanan -0.1

-0.2 k10_2018-06-06t13-27-09(1)

dan pada bagian bawah spesimen mengalami -0.3

-0.4
Absorbance

proses tarik yang akan mengalami patahan -0.5 k15_2018-06-06t13-29-30(1)

karena tidak mampu untuk menahan tegangan -0.6

-0.7

tarik. Kemudian dilakukan perhitungan kuat -0.8

-0.9
k20_2018-06-06t13-31-28(1)

lentur pada komposit dengan rumus sebagai -1.0


stk_2018-05-24t13-37-33(1)
-1.1

berikut : -1.2

-1.3

3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600
3×𝑃×𝐿 Wavenumber

𝑀𝑂𝐹 = 2×b×H2
(2) Gambar 2. FTIR Komposit KOH

0.2

HASIL DAN PEMBAHASAN n5_2018-05-24t10-30-07(1)


0.0

Penelitian ini dilakukan dengan -0.2 n10_2018-05-24t10-41-09(1)

menggunakan serbuk tempurung kelapa -0.4


Absorbance

dengan ukuran 120 mesh yang diperoleh dari -0.6


n15_2018-05-24t10-46-07(1)

pengrajin serbuk tempurung kelapa di -0.8 n20_2018-05-24t10-49-21(1)

kawasan Bogor. Perlakuan awal adalah


-1.0

perlakuan alkalisasi serbuk tempurung kelapa stk_2018-05-24t10-25-38(2)

dengan menggunakan variasi alkali yaitu -1.2

NaOH dan KOH dengan konsentrasi masing- 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200
Wavenumber
2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600

masing alkali adalah 5%, 10%, 15% dan 20%.


Kekuatan dan kekakuan dari serat tanaman Gambar 3. FTIR Komposit KOH
terutama tergantung pada kandungan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2018 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 Oktober 2018
p- ISSN : 2407 – 1846
TK - 015 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Tabel 1. Daerah Serapan Inframerah sebelum delignifikasi dengan panjang


Komposit Serbuk Kelapa Tanpa Perlakuan dan gelombang 1716,462 cm-1 yang merupakan
Alkalisasi gugus C=O (Alemdar, 2008). Gugus C=O ini
Alkali Tanpa Ikatan Jenis merupakan gugus yang berada pada
Alkali Gugus hemiselulosa dan lignin. Setelah perlakukan
Fungsi alkalisasi panjang gelombang tersebut
896,142 658,114 C-H menghilang yang menunjukan bahwa
Deformasi kandungan lignin dan hemiselulosa sudah
1025,221 1030,687 C-C menghilang atau dapat dipastikan sudah
Stretching berkurang dari kadar awal.
1156,704 1160,606 C-O-C Hasil tersebut menandakan bahwa
Stretching setelah dilakukannya perlakuan alkalisasi
1225,976 1238,758 C=C Cincin secara kimiawi kandungan selulosa meningkat,
aromatic serta kandungan serat non selulosa telah hilang
1457,989 1594,547 -CH2 atau dapat dipastikan sudah berkurang karena
Deformasi telah terlarut oleh pelarut yang digunakan
1507,714 1716,462 O-H (NaOH dan KOH).
Deformasi
1590,800 2029,125 CH Stretching Pengaruh Spesimen NaOH dan KOH
3327,700 3287,512 O-H Proses Delignifikasi STK pada Kuat
Stretching Bending.

Dari Gambar 2 dan 3grafik Spektoskopo Pada hasil yang didapat kuat bending
FTIR dengan spesimen larutan KOH dan komposit STK menunjukan bahwa sifat
NaOH serta tanpa menggunakan larutan alkali mekanik yang paling unggul terdapat pada
pada serbuk tempurung kelapa. Pada serbuk hasil delignifikasi STK dengan menggunakan
tempurung kelapa yang di uji, sampel serbuk KOH dibandingkan dengan NaOH. Pada
tempurung kelapa sebelum melalui proses Gambar 4.6 ini menunjukan perbedaan uji
alkalisasi didapatkan gugus hidroksil (OH) bending pada spesimen konsentrasi hasil
pada panjang gelombang 3287,512 cm-1. delignifikasi
Puncak tersebut dianggap berasal dari
peregangan ikatan hidrogen dan
pembengkokan dari gugus hidroksil (OH) pada
Perbandingan Kuat
struktur selulosa. Sedangkan setelah proses
delignifikasi, spesimen yang telah di kenakan
Bending Komposit
larutan NaOH dan KOH memiliki gugus 20
hidroksil dengan rata-rata pada panjang 18
Kuat Bending (MPa)

gelombang 3383,909 cm-1 pada spesimen 16


NaOH, kemudian panjang gelombang rata-rata 14
pada spesimen KOH adalah 3334,390 cm-1. 12
Hal tersebut menandakan bahwa pada uji 10
secara kualitatif ini kandungan selulosa pada 8 NaOH
awal sebelum perlakukan dengan sesudah 6 KOH
perlakuan alkalisasi mengalami peningkatan 4
kandungan gugus hidroksil (OH) yang 2
merupakan struktur dari selulosa. Kandungan 0
selulosa terbaik terjadi pada spesimen NaOH 5% 10% 15% 20%
20% (N20) yang memiliki panjang gelombang
hidroksil 3531,124 cm-1. Konsentrasi Larutan Alkali
Kelompok gugus ester dan gugus asetil
pada hemiselulosa atau kelompok asam Berdasarkan gambar di atas tersebut
karboksil pada ferulic dan p-coumeric yang kuat bending tertinggi terdapat pada
terdapat pada lignin, ditunjukan pada STK konsentrasi alkali 5%, pada NaOH dengan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2018 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 Oktober 2018
p- ISSN : 2407 – 1846
TK - 015 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

kuat bending sebesar 1744,24 J atau 17,28 mengalami peningkatan. Pada analisa kuat
MPa dan KOH sebesar 1906,9 J atau 18,89 mekanik komposit dengan menggunakan uji
MPa. Dan kuat bending terendah terdapat pada bending menggunakan komposisi resin
konsentrasi alkali 20% dengan kuat bending polyester dan STK sebanyak 70% : 30%
pada NaOH 781,12 J atau 7,74 MPa dan pada menggunakan variasi konsentrasi hasil
KOH yaitu 860,25 J atau 8,52 MPa. Hal delignifikasi NaOH dan KOH (5%, 10%, 15%,
tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi dan 20%) diperoleh hasil kuat bending
larutan alkali yang digunakan akan tertinggi pada kadar NaOH 5% sebesar 17,28
menjadikan kuat bending berkurang. Faktor MPa dengan tebal 0,3 cm dan KOH 5%
utama yang menyebabkan hal ini adalah sifat sebesar 18,89 MPa dengan tebal 0,4 cm. Data
kimia yang dimiliki matriks polyester terhadap tersebut menunjukan bahwa KOH 5%
alkali kuat menyebabkan kerusakan pada resin merupakan hasil uji bending terbaik karna
tersebut (matriks) sehingga mempengaruhi memiliki sifat mekanik komposit yang kuat.
sifat dari komposit tersebut, walaupun filler Karna resin polyester lemah terhadap alkali
atau penguat STK mengandung selulosa tinggi berkonsentrasi tinggi maka serat selulosa
pada hasil delignifikasi NaOH 20%. tertinggi pada NaOH 20% mempengaruhi sifat
Pada penelitian yang dilakukan oleh matriks yang menyebabkan berkurangnya sifat
Harini dkk pada tahun 2017 melakukan uji mekanik pada komposit.
bending pada komposit dari penguat sekam
padi dengan menggunakan matriks urea
formaldehide dan dicetak dengan metode hot
press diperoleh hasil uji bending terbaik UCAPAN TERIMAKASIH
terdapat pada volume sekam padi 40% dan Ucapan terimakasih disampaikan kepada
60% matriks urea formaldehid yaitu sebesar Lembaga Penelitian Dan Pengabdian
2,73 MPa dengan tebal 0,5 cm. Jika Masyarakat (LPPM) Universitas
dibandingkan dengan penguat STK yang telah Muhammadiyah Jakarta dalam Hibah
didelignifikasi hasilnya jauh lebih kuat dari Penelitian Unggulan LPPM Universitas
sekam padi yaitu 18,89 MPa pada STK hasil Muhammadiyah Jakarta Tahun 2018. Dan
delignifikasi KOH dengan tebal komposit 0,4 kepada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
cm. Sedangkan komposit STK dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah
komposisi 70% resin epoxy dan STK 30% memeberikan kesempatan penelitian kepada
tampa perlakuan delignifikasi dan penulis.
menggunakan tambahan penguat Magnesium
Oksida (MgO) sebanyak 30% yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
oleh Muhammad Agus Salim diperoleh hasil
uji bending terbaik yaitu 20,37 MPa. Hal Bledzki Andrzej K., A.Mamun Abdullah
tersebut menunjukan bahwa penambahan and Volk Jurgen Barley husk and
MgO pada komposisi komposit mempengaruhi coconut shell reinforced polypropylene
sifat mekanik komposit. Maka jika composites : The effect of fibre physical,
dibandingkan dengan komposit STK kami, chemical and surface properties
hasil uji bending memiliki kekuatan lebih [Journal] // Composition Science and
tinggi. Technology. - 2010. - Vol. 70. - pp. 840
- 846.
SIMPULAN DAN SARAN
HarryAbrido S Johannes Leonard S,
Berdasarkan hasil perhitungan mengenai Maulida Pengaruh Penggunaan Larutan
data densitas atau berat jenis dari STK dengan Alkali Dalam Kekuatan Bentur Dan Uji
menggunakan metode Archimedes yaitu gaya Degradasi Pada Komposit Termoplastik
apung suatu benda diperoleh densitas seberat Berpengisi Serbuk Serabut Kelapa
1,428 gr/cm3. Pada uji kualitatif Spektoskopi [Journal] // Jurnal Teknik Kimia USU. -
FT-IR menunjukan bahwa didapatkan panjang 2012. - 2 : Vol. 1.
gelombang tertinggi pada larutan NaOH 20%
yaitu 3442,158 cm-1 menandakan bahwa Kasjoko Pengaruh Perendaman (NaOH)
kandungan selulosa awal dan setelah alkalisasi Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2018 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 Oktober 2018
p- ISSN : 2407 – 1846
TK - 015 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Bahan Komposit Serat Bambu Tali Bernilai Komersial Berbahan Baku


(Gigantochloa Apus) Bermatriks Tempurung Kelapa Berusia Muda
Polyester [Journal] // Info Teknik. - dengan Teknik Pelunakan [Journal] //
Desember 2014. - 2 : Vol. XV. - pp. ITB J. Vis Art & Des. - 2015. - Vol. 5. -
139-148. pp. 74-91.

Kristina, Sari Evi Retno and Novia Alkaline Riwayanti Indah Penurunan Kandungan
Pretreatment Dan Proses Simultan Amonia Dalam Air Dengan Elektrolisa
Sakarifikasi - Fermentasi Untuk Menggunakan Elektroda Stainless
Produksi Etanol Dari Tandan Kosong Steel/Platina [Report]. - 2010.
Kelapa Sawit [Journal] // Jurnal Teknik
Kima. - 2012. - Vol. 18. - pp. 34 - 43. S Abrido Harry, S Leonard Johannes and
Maulida Pengaruh Penggunaan Larutan
Kumar Parveen [et al.] Methodes For Alkali Dalam Kekuatan Bentur Dan Uji
Pretreatment of Lignocellulosic Biomass Degradasi Pada Komposit Termoplastik
For Efficient Hydrolysis and Biofuel Berpengisi Serbuk Serabut Kelapa
Production [Journal] // I&EC [Journal] // Jurnal Teknik Kimia USU. -
Research. - 2009. - pp. A-Q. 2012. - 2 : Vol. 1. - pp. 1-4.

Mardina Primata [et al.] Pengaruh Proses Saleh Abdullah [et al.] Pengaruh Konsentrasi
Delignifikasi Pada Produksi Glukosa Pelarut, Temperatur dan Waktu
Dari Tongkol Jagung Dengan Hidrolisis Pemasakan Pada Pembuatan Pulp dari
Asam Encer [Journal] // Konversi. - Serabut Kelapa Muda [Journal] // Jurnal
2013. - Vol. 2. - pp. 17 - 23. Teknik Kimia. - 2009. - Vol. 16. - pp. 35
- 44.
Maryono, Suddin and Rahmawati
Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Tirono M. and Sabit Ali Efek Suhu Pada
Arang Tempurung Kelapa Ditinjau dari Proses Pengarangan Terhadap Nilai
Kadar Kanji [Journal] // Jurnal Kalor Arang Tempurung Kelapa
Chemica. - 2013. - Vol. 14. - pp. 74-83. (Coconut Shell Charcoal) [Journal] //
Jurnal Neutrino. - 2011. - Vol. 3. - pp.
Mulyawan Mukti, Setyowati Eny and 143-153.
Widjaja Arief Surfaktan Sodium Ligno
Sulfonat (SLS) dari Debu Sabut Kelapa Witono Kris [et al.] Pengaruh Perlakuan
[Journal] // Jurnal Teknik ITS. - 2015. - Alkali (NaOH) Terhadap Morfologi Dan
Vol. 4. Kekuatan Tarik Serat Mendong
[Journal] // Jurnal Rekayasa Mesin. -
Permatasari Harry Rizka, Gulo Fakhlil and 2013. - 3 : Vol. III. - pp. 227-234.
Lesmini Bety Pengaruh Konsentrasi
H2SO4 Dan NaOH Terhadap
Delignifikasi Serbuk Bambu
(Gigantochloa Apus) [Journal]. - 2013. -
pp. 131 - 140.

Popescu Ana-Maria [et al.] Physical and


Electrochemical Properties of 2-
Hydroxy-Ethyl-Trimethyl Ammonium
Chloride Based Ionic Liquids as
Potential Electrolytes for Metals
Electrodeposition [Journal]. - 2011. - pp.
531-537.

Pugersari Dewi, Syarief Achmad and


Larasati Dwinita Eksperimen
Pengembangan Produk Fungsional

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2018 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai