Anda di halaman 1dari 8

ISSN Print : 2356-3222

LJTMU: Vol. 02, No. 01,


ISSN Online : 2407-3555
April 2015, (61-68)

http://ejournal-fst-unc.com/index.php/LJTMU

Pengaruh Perlakuan Alkali Serat Sabut Kelapa terhadap Kekuatan Tarik


Komposit Polyester
Rafael Damian Neno Bifel1), Erich U.K. Maliwemu1), Dominggus G.H. Adoe1)
1)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
Jl. Adisucipto, Penfui-Kupang NTT, Indonesia
Email:contrastmenzhen@gmail.com

ABSTRAK
Kekuatan tarik merupakan salah satu sifat mekanik yang sangat penting dari bahan komposit yang sangat
dipengaruhi oleh gaya ikat antara serat dan matrik. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan gaya ikat antara
serat sabut kelapa dengan matrik dengan menggunakan perlakuan alkali serat sebelum dipergunakan. Perlakuan
alkali dengan melakukan perendaman serat sabut kelapa didalam larutan NaOH 5% selama (2, 4, 6, 8) jam.
Setelah dicuci dan dikeringkan serat sabut kelapa dipergunakan sebagai penguat pada komposit matrik polyester
60 %. Hasil yang diperoleh dari pengujian tarik pada penelitian ini menunjukan bahwa dengan fraksi Volume
melakukan perendaman serat sabut kelapa kedalam larutan 5% NaOH selama 2 jam dengan harga kekuatan tarik
yang optimal dengan nilai 21,075 Mpa, Hal ini juga terbukti dari hasil foto makro penampang patahan, yaitu
terjadi patahan komposit untuk waktu perendaman 6 jam dan 8 jam, fiber pull out sedangkan pada waktu
perendaman selama 2 jam dan 4 jam, jenis patahan getas.
Kata kunci: sifat mekanik, serat sabut kelapa, perlakuan alkali.

ABSTRACT
The tensile strength is one of the very important mechanical properties of composite materials
are strongly influenced by the style of belt between fiber and matrix. This research seeks to improve
the style of belt between coir fiber matrixes with alkali treatment using fiber before it is used. Alkali
treatment is done by performing a fiber coir soaking in a solution of NaOH 5% for (2, 4, 6, 8) hours.
After being washed and dried coconut coir fibers are used as amplifiers at a 60% polyester matrix
composite. The results obtained from the research on tensile test that by doing the soaking solution
into coir fiber 5% NaOH for a 2 hour experience price optimal tensile strength value 21,075 Mpa. It
is also evident from the results of cross section fault macro photo, which occurs composite fracture
for soaking time of 6 hours and 8 hours, has a tensile fibers shorter and a little at a time soaking for
2 hours and 4 hours, type of brittle fracture.
Keywords: mechanical properties, coconut coir fibers, alkali treatment.

alami dan harganya pun lebih murah


PENDAHULUAN dibandingkan fiberglass.
Pada penelitian ini Matriks yang
Dewasa ini teknologi komposit
digunakan adalah Matriks Polyester. Polyester
mengalami kemajuan yang sangat pesat.
merupakan polimer termoset yang penting dan
Perkembangan komposit tidak hanya dari serat
luas penggunaannya disamping epoksi dan
sintetis tetapi juga mengarah ke komposit
urea-formaldehid. Resin Polyester dipakai
natural dikarenakan keistimewaan sifatnya, secara luas karena sifat-sifat elektrik dan
sehingga mengurangi gangguan lingkungan mekaniknya baik selain harganya juga masih
hidup, serat sabut kelapa adalah satu diantara
murah. Penggunaan Polyester diantaranya di
serat alam lainya dapat dimanfaatkan dalam
dalam industri otomotif untuk panel body, alat
pembuatan papan komposit. Keunggulan serat
rumah tangga, lemari perkantoran, peralatan
sabut kelapa dibandingkan dengan fiber glass
elektronik, dan lain sebagainya.Berdasarkan
adalah serat sabut kelapa lebih ramah uraian diatas maka peneliti tertarik untuk
lingkungan karena mampu terdegredasi secara meneliti pengujian kekuatan lentur dan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015

kekuatan tarik komposit dengan menggunkan Komposit adalah perpaduan dari bahan
serat sabut kelapa dengan memberikan yang dipilih berdasarkan kombinasi sifat fisik
perlakuan perendaman dengan NaOH 5% masing-masing material untuk menghasilkan
dengan memvariasikan waktu perendaman(2 material baru dengan sifat yang unik
jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam) yang dibandingkan sifat material dasar sebelum
digunakan.tujuannya untuk menghasilkan serat dicampur dan terjadi ikatan permukaan antara
yang lebih kuat dengan menggunakan resin masing-masing material. Salah satu keuntungan
Polyester. material komposit adalah kemampuan material
tersebut untuk diarahkan agar kekuatannya
dapat diatur hanya pada arah tertentu pada arah
TEORI DASAR yang kita kehendaki, hal ini dinamakan
Perlakuan alkali pada serat alam dilakukan “tailoring properties”.
dengan tujuan untuk membersihkan permukaan
serat dari kotoran dan getah yang menempel Jenis Komposit
serta mereduksi kandungan air pada serat
Secara garis besar komposit
sehingga ikatan interfacial antara serat dan
diklasifikasikan menjadi tiga jenis (Jones,
matriks menjadi lebih baik. Pengaruh perlakuan
1975), yaitu:
alkali NaOH pada serat alam selulosa
- Komposit partikel (Particulate Composites)
menunjukan peningkatan mutu permukaan serat
- Komposit lapis (Laminates Composites)
alami hydrophilic.(Eichron, dkk, 2001, Mishra,
- Komposit serat (Fibrous Composites)
dkk, 2002).
Selanjutnya ditunjukkan pula bahwa
Komposit Serat
perlakuan kimia pada serat dapat menghentikan
proses moisture absorption, membersihkan dan Komposit serat adalah komposit yang
mengubah topografi permukaan serat serta terdiri dari serat-serat matriks.Secara alami serat
meningkatkan kekerasan pada permukaan yang panjang mempunyai kekuatan yang lebih
sehingga dapat meningkatkan daya ikat dibanding serat yang berbentuk curah
interfacial antara serat dan matriks. Topografi (bulk).Merupakan jenis komposit yang hanya
permukaan serat yang kasar tersebut akan terdiri dari satu lamina atau satu lapisan yang
menghasilkan mechanical interlocking yang menggunakan penguat berupa serat/fibers.
lebih baik dengan matrik (Wang dkk, 2002). Fibers yang digunakan bisa berupa fibers glass,
carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan
Pengertian Bahan Komposit sebagainya.Fibers ini bisa disusun secara acak
maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa
Kata komposit dalam pengertian bahan
juga dalam bentuk yang lebih kompleksseperti
berarti komposit terdiri dari dua atau lebih
anyaman. Serat merupakan material yang
bahan yang berbeda, yang berbeda atau
mempunyai perbandingan panjang terhadap
dicampur secara makroskopis. Composite
diameter sangat tinggi serta diameternya
berasal dari kata kerja “to compose” yang
berukuran mendekati kristal (Jones, 1975).
berarti menyusun atau menggabung. Jadi secara
Berikut bagan klasifikasi komposit dapat dilihat
sederhana berarti bahan gabungan dari dua atau
Gambar 1 di bawah ini:
lebih bahan yang berlainan. Bahan komposit
pada umumnya terdiri dari dua unsur, yaitu serat
SeratAlam
(fiber) sebagai bahan pengisi dan bahan
pengikat serat-serat tersebut yang disebut Serat alam dapat dapat diperoleh dari
matrik. Di dalam komposit bahan utamanya tanaman pisang, bambu, nenas, rosela, kelapa,
adalah serat, sedangkan bahan pengikatnya kenaf, lalang, dan lain-lain. Saat ini, serat alam
menggunakan bahan polimer yang mudah mulai mendapatkan perhatian dari para ahli
dibentuk dan mempunyai daya pengikat yang material komposit karena serat alam memiliki
tinggi. kekuatan spesifik yang tinggi karena serat alam
memiliki berat jenis yang rendah.

62
Rafael Damian Neno Bifel, Erich U.K. Maliwemu, Dominggus G.H. Adoe, Pengaruh Perlakuan Alkali Serat
Sabut Kelapa terhadap Kekuatan Tarik Komposit Polyester

Serat alam mudah diperoleh dan diolah kembali, harganya relatif murah dan
merupakan sumber daya alam yang dapat tidak beracun.

Gambar 1. Klasifikasi komposit

Gambar 2. Pengambilan serat sabut kelapa


sehingga pohon ini sering disebut pohon
Serat Sabut Kelapa
kehidupan (tree of life) karena hampir seluruh
Kelapa merupakan tanaman bagian dari pohon, akar, batang, daun dan
perkebunan/industri berupa pohon batang lurus buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan
dari famili Palmae. Tanaman kelapa (cocos kehidupan manusia sehari-hari.
nucifera), marupakan tanaman serbaguna atau Pada prosesnya, serat kelapa yang panjang
tanaman yangmempunyai nilai ekonomi yang diperoleh dari proses ekstraksi serabut kelapa
tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat Adapun rasio antara serat panjang, serat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, medium dan serat pendek yang dihasilkan

63
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015

berkisar anatara 60:30:10. Panjang serat panjang Resin Polyester.


adalah lebih dari 150 mm (dapat mencapai 350
Poliester adalah resin thermoset yang
mm), panjang serat medium antara 50 sampai
berbentuk cair dengan viskositas yang relatif
150 mm dan panjang serat pendek adalah
rendah. Dengan penambahan katalis, poliester
kurang dari 50 mm. Ukuran diameter serat
mengeras pada suhu kamar.
kelapa adalah antara 50 hingga 300 μm. Serat
Resin poliester banyak mengandung
kelapa terdiri dari sel serat kelapa dengan
monomer stiren sehingga suhu deformasi termal
ukuran panjang 1mm dan ukuran diameter 5-8
lebih rendah dari pada resin thermoset lainnya
μm.
dan ketahanan panas jangka panjang adalah
Serat kelapa dapat dibagi menjadi 2 jenis,
kira-kira 110 – 140°C. Ketahanan dingin resin
yaitu serat berwarna putih dan serat berwarna
ini relatif baik.
coklat. Serat kelapa yang berwarna putih
Selama perlakuan alkali serat alam,
diperoleh dari buah kelapa yang belum matang.
sebagian unsur penyusun serat dapat larut dalam
Serat ini lebih halus dan memiliki warna yang
larutan alkali tersebut.Lignin dan hemiselulosa
lebih cerah. Sedangkan serat kelapa berwarna
serta zat-zat lain seperti lilin, abu, dan kotoran
coklat diperoleh dari buah kelapa yang telah
lain dapat terbuang karena perlakuan alkali serat
matang. Untuk dapat memperoleh serat ini,
(Ray,dkk. 2001). Adanya pelarutan unsur
serabut kelapa perlu direndam dalam air.
tersebut dimana l ignin merupakan unsur lemah
Berikut ini tabel komposisi kimia serat kelapa.
pada serat dan lilin yang bersifat mengurangi
resin mengikat serat, diharapkan dapat
Tabel 1. Komposisi kimia serat kelapa)
meningkatkan kekuatan komposit.
Sifat mekanik bahan adalah hubungan
antara respons atau deformasi bahan terhadap
beban yang bekerja.Sifat mekanik berkaitan
dengan kekuatan,kekerasan, keuletan, dan
kekakuan. Bahan dapat dibebani dengan tiga
cara yaitu dengan pengujian tarik, pengujian
tekan, dan pengujian geser. Dalam penelitian
ini, bahan akan diuji dengan pengujian tarik. Uji
Sumber : (Egwaikide,P.A,2007 tarik rekayasa banyak dilakukan untuk
Serat sabut kelapa memiliki sifat dapat melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan
menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk, suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi
serta dapat menetralkan keasaman tanah, ramah spesifikasi bahan (Dieter, 1986 ).
lingkungan, juga tidak mudah terbakar atau
memberikan asap beracun bila terbakar. Karakteristik Material Komposit Volume
Fraksi Serat ( Vf )
Tabel 2. Karakteristik Kelapa Karakteristik material komposit adalah
kandungan atau persentase antara matriks dan
serat. Sebelum melakukan proses pencetakan
komposit, terlebih dahulu dilakukan
penghitungan mengenai fraksi volume serat
( Vf), dan massa serat ( mserat ).
=
Volume Fraksi Matriks ( Vm )
=
Vc = Vf +Vm
Massa jenis atau densitas Serat ( ρ )
Sumber : (Egwaikide,P.A,2007) = .

64
Rafael Damian Neno Bifel, Erich U.K. Maliwemu, Dominggus G.H. Adoe, Pengaruh Perlakuan Alkali Serat
Sabut Kelapa terhadap Kekuatan Tarik Komposit Polyester

Uji Tarik 
E 
Uji tarik adalah salah satu uji stress-strain 
mekanik yang bertujuan untuk mengetahui
kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Dalam
pengujiannya, bahan uji ditarik sampai METODE PENELITIAN
putus.Pengujian tarik dilakukan untuk mencari Proses pencetakannya akan dilakukan di
tegangan dan regangan (stress strain test).Dari Laboratorium Teknik Mesin Universitas Nusa
pengujian ini dapat kita ketahui beberapa sifat Cendana sedangkan pengujiannya akan
mekanik material yang sangat dibutuhkan dalam dilakukan di Laboratorium Material Teknik
desain rekayasa. Hasil dari pengujian ini adalah Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas
grafik beban versus perpanjangan atau elongasi GajahMada.Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Timbangan digital,
Kekuatan tarik Gergaji, Kikir segitiga, Jangka sorong digital,
Kuas, Kamera digital, Kaca pembesar, Mesin
Perhitungan beban dan elongation dapat
Uji tarik, Gunting dan Cutter, Gerinda,
dirumuskan sebagai berikut :
Ampelas, Isolasi beningAlat cetak komposit.
F
 Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian
A0 ini terdiri dari Serat sabut kelapa, Resin
Polyester, Katalis atau hardener, Wax
Enginerring Strain (regangan) mirrorglass, NaOH 5%
Besarnya regangan adalah jumlah
pertambahan panjang karena pembebanan HASIL DAN PEMBAHASAN
dibandingkan dengan panjang daerah ukur
mula-mula (gage length). Nilai regangan ini Pengujian tarik yang dilakukan pada
adalah regangan proporsional yang didapat dari komposit berpenguat erat kelapa perlakuan
garis proporsional pada grafik tegangan - alkali 5% NaOH dengan lama waktu
tegangan hasil uji tarik komposit (Surdia T dan perendaman 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam.
Saito, 1985). Regangan dapat dihitung dengan
21.150
rumus :
Kekuatan Tarik Maksimu

li  l o L 21.050
 
lo lo 20.950
(MPa)

ε = Enginerring Strain (regangan tarik) 20.850


(N/mm2)
l0 = Panjang mula-mula spesimen sebelum 20.750
diberikan pembebanan (mm) 20.650
l1 = Panjang spesimen setelah ditarik (mm) 2 4 6 8
ΔL = Pertambahan panjang (mm) Waktu Perendaman (Jam)

Gambar 3. Grafik hubungan antara waktu


Modulus Elastisitas perendaman dengan kekuatan tarik.
Pada daerah proporsional yaitu daerah Tegangan rata-rata kekuatan tarik
dimana tegangan dan regangan yang terjadi maksimum Gambar 3 di atas terlihat bahwa
masih sebanding, defleksi yang terjadi masih pengaruh konsentrasi perlakuan NaOH 5%
ersifat elastis dan masih berlaku hukum Hooke. terlihat jelas dimana lama waktu perendaman
Besarnya nilai modulus elastisitas komposit sangat berpengaruh terhadap kekuatan tarik.
yang juga merupakan perbandingan antara Dimana jika semakin lama waktu perendaman
tegangan dan regangan pada daerah nilai kekuatan tariknya menurun. Hal ini
proporsional dapat dihitung dengan persamaan. disebabkan bertambahnya kekuatan tarik ini

65
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015

dikarenakan perlakuan alkali pada 3.000


seratmenyebabkan permukaan serat menjadi

Regangan Tarik Maksimum


2.500
kasar sehingga memudahkan serat untuk
dibasahi resin akibatnya ikatan antar muka serat 2.000
dengan matrik menjadi lebih kuat. Perlakuan 1.500

(%)
alkali pada serat dapat mengurangi lapisan
kotoran pada permukaan serat yang dapat 1.000
menghalangi ikatan antara serat dan matrik. 0.500
Kadar NaOH dimana serat yang direndam
semakin lama sangat mempengaruhi bentuk 0.000
serat, dimana Gambar 3 kekuatan tarik paling 2 4 6 8
Waktu Perendaman (Jam)
tinggi dimiliki oleh komposit dengan fraksi
volume serat 40 %, sampai pada perendaman 2 Gambar 4. Grafik hubungan antara waktu
jam kekuatannya meningkat dan akhirnya perendaman dengan regangan tarik.
menurun pada 8 jam. Hal ini sesuai dengan Harga optimum regangan dari komposit
penelitian, bahwa perendaman komposit ketika dilakukan pembebanan tarik dicapai pada
berpenguat serat kelapa dalam waktu tertentu perlakuan alkali 5 % serat selama 2 jam, 4 jam,
menyebabkan serat membengkak sehingga akan 6 jam,dan 8 jam Setelah lebih dari 2 jam serat
mengisi celah-celah yang terjadi antara matrik sudah mengalami kerusakan sehingga mudah
dan serat tersebut dan air melekatkan ikatan patah. Akan tetapi dengan waktu perendaman
kimia dalam molekul selulosa pada serat hingga kurang 2 jam, dan 4 jam lapisan pada selulosa
pada titik jenuhnya. Molekul-molekul air yang masih tersisa sehingga menyebabkan rendahnya
terserap pada serat kelapa yang melewati titik regangan. Hal ini disebabkan lepasnya ikatan
jenuh menyebabkan terjadinya kerusakan pada antara serat dengan matrik yang diakibatkan
serat tersebut yang mana salah satu karakteristik oleh tegangan geser dipermukaan serat.
serat kelapa yaitu mudah mengalami Kegagalan tersebut didominasi oleh lepasnya
pembusukan. ikatan serat dengan matrik.
Perlakuan lama waktu perendaman juga
sangat berpengaruh terhadap ikatan antara 14.000
Modulus elastisitas maksimum

matriks dan serat kelapa, dimana jika semakin 12.000


lama waktu perendaman memengaruhi ikatan 10.000
antara matriks dan serat lebih banyak voit yang 8.000
kelihatan dimana bentuk dari serat yang 6.000
(%)

semakin kecil dan padat mengakibatkan matriks


4.000
tidak berikatan dengan matriks. Penyebab
2.000
terjadinya penurunan kekuatan serat adalah
karena waktu prendaman yang terlampau lama 0.000
2 4 6 8
sehingga larutan alkali menyerap masuk sampai
ke bagian inti serat dan merusak struktur bagian Waktu Perendaman (Jam)
dalam serat sekaligus mengakibatkan serat Gambar 5. Grafik hubungan antara lama waktu
menjadi cacat pada permukaan penamangnya. perendaman dengan modulus elastisitas
Dari hasil pengujian dengan konsentrasi
NaOH 5% dengan lama waktu perendaman nilai Modulus elastisitas komposit dengan serat
rata-rata optimum uji kekuatan tarik dari serat kelapa juga berubah dengan adanya perlakuan
kelapa pada lama waktu perendaman selama 2 alkali serat yang dipergunakan.Dengan
jam dengan nilai 21,075 Mpa, selanjutnya bertambahnya waktu perendaman serat
disusul dengan lama waktu perendaman 4 jam menunjukkan penurunan elastisitas serat.Hal ini
mencapai 20,949 MPa, untuk 6 jam nilai disebabkan adanya peningkatan harga regangan
minimum rata—rata 20,807 MPa, dan 8 jam yang cukup signifikan ketika serat dilakukan
20,824 MPa. perendaman yang terlalu lama.

66
Rafael Damian Neno Bifel, Erich U.K. Maliwemu, Dominggus G.H. Adoe, Pengaruh Perlakuan Alkali Serat
Sabut Kelapa terhadap Kekuatan Tarik Komposit Polyester

PENUTUP [4] Carli, Widyanto S. A., Haryanto I.,


“Analisis Kekuatan Tarik Dan Lentur
Dari hasil dan analisa data dari pengaruh
Komposit Serat Glass Jenis Woven
perlakuan alkali serat sabutkelapa terhadap
Dengan Matriks Epoxy Dan Polyester
kekuatan tarik komposit polyester,yang telah
Berlapis Simetri Dengan Metoda
dilakukan, maka dapat disimpulkan :
Manufaktur Hand Lay- Up”, TEKNIS Vol.
Komposit dengan penguat serat kelapa
7, No.1, April 2012 : 22 – 26.
dan matrik polyester dengan fraksi volume serat
[5] Diharjo K. & Triyono T. (2000) Material
40 % dengan kadar NaOH 5 % dengan variasi
Teknik, Buku Pegangan Kuliah, UNS
lama perendaman memiliki kekuatan tarik
Press, Surakarta.
tertinggi (21,05 MPa) pada lama perendaman
[6] Gibson, F. R. (1994). “Principle of
selama 2 jam. Semakin lama waktu perendaman
Composite Material Mechanics”,
nilai kekuatan tarikpun ikut menurun.
McGraw-Hill Inc, New York.
Komposit berpenguat serat kelapa dengan
[7] Hull,D, “An Introduction to Composite
erlakuan NaOH 5% dengan variasi lama waktu
Material”, Cambridge University Press,
perendaman memiliki karakteristik kegagalan
Cambridge, 1985.
fiber pull out yang panjang dan banyak pada
[8] Kaw A. K., 1997. “Mechanics of
penampang patahan, komposit untuk waktu 6
Composite Materials”, CRC Press, New
jam dan 8 jam, sedangkan pada komposit
York.
berpenguat kelapa dengan perlakuan NaOH 5%
[9] Lokantara I. P., Suardana N. P. G.,
memiliki fiber pull out yang lebih pendek dan
Karohika I. M. G., Nanda, (2010),
sedikit pada waktu perendaman selama 2 jam
“Pengaruh Panjang Serat pada Temperatur
dan 4 jam, jenis patahan getas.
Uji yang Berbeda Terhadap Kekuatan
Tarik Komposit Polyester Serat Tapis
Kelapa”, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol.
DAFTAR PUSTAKA 4 No.2. Oktober 2010.
[10] Lumintang C. A. R., Soenoko R. ,
[1] Abanat J. J. D., Purnowidodo A., Irawan Wahyudi S., 2011, “Komposit Hibrid
S.Y., 2012, “Pengaruh Fraksi Volume Polyester Berpenguat Serbuk Batang dan
Serat Pelepah Gebang (Corypha Utan Serat Sabut Kelapa”, Jurnal Rekayasa
Lamarck) Terhadap Sifat Mekanik Pada Mesin, Vol.2, No. 2, Tahun 2011, 145-
Komposit Bermatrik Epoksi”, Jurnal 153, ISSN 0216-468X.
Rekayasa Mesin, Vol.3, No. 2, Tahun 2012 [11] Mattews, F.L. dan Rowling R.D., 1994,
: 352-361, ISSN 0216-468X. Composite Material Engineering and
[2] Boimau K. , Dominggus G. H. A., science, Chapman and Hall, London.
Wenseslaus B., dan Yusak M. B., (2012), [12] Perdana M., 2013, “Pengaruh Moisture
“Pengaruh Fraksi Volume Serat Terhadap Content Dan Thermal Shock Terhadap
Kekuatan Tarik Komposit Hybrid Sifat Mekanik Dan Fisik Komposit Hibrid
Berpenguat Serat Lontar Dan Serat Glass”, Berbasis Serat Gelas Dan Coir” , Jurnal
Seminar Nasional Sains dan Teknik 2012, Teknik Mesin Vol. 3, No. 1, April 2013: 1-
Kupang. 7.
[3] Bukit N., dan Frida E., 2010 ,“Pengaruh [13] Porwanto D.A., Johar L., (2008),
Fraksi Volume Serat Ijuk Dan Serat Sabut “Karakterisasi Komposit Berpenguat Serat
Kelapa Sebagai Bahan Komposit Hibrid”, Bambu Dan Serat Gelas Sebagai Alternatif
Jurnal Saintech, Vol. 02, No.03, September Bahan Baku Industri”, Jurusan Teknik
2010, ISSN No. 2086-9681. Fisika FTI ITS Surabaya.

67
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015

[14] Rahman M. B.N., Kamiel B. P., (2011) , [15] Sari N. H, Sinarep, Taufan A., Yudhyadi I.,
“Pengaruh Fraksi Volume Serat terhadap (2011), “Ketahanan Bending Komposit
Sifat-sifat Tarik Komposit Diperkuat Hybrid Serat Batang Kelapa/Serat Gelas
Unidirectional Serat Tebu dengan Matrik Dengan Matrik Urea Formaldehyde”,
Poliester”, Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No.1.
Vol. 14, No. 2, 133-138, November 2011. April 2011.

68

Anda mungkin juga menyukai