Anda di halaman 1dari 10

POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, April 2015 ISSN : 1858-3709

Analisa Pengaruh Penggunaan Sensor Oksigen Terhadap Kandungan


Emisi Gas Buang CO Dan HC

Analysis of Effect of Use Oxygen Sensor Exhaust


Emission of Content CO And HC

Dwi Sudarno Putra, Donny Fernandez & Gito Giantoro

Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Padang Email : dwisudarnoputra@gmail.com ,


fernandez_79@yahoo.co.uk dan giantoro.gito@yahoo.co.id

Abstract

The use of oxygen sensors on vehicles intended to reduce the harmful content from vehicle exhaust
emissions. Research and journal was prepared to find how much reduction can be achieved. Research conducted
by the experimental method. This type of machine used is K3-VE engine Avanza. Measurements are performed
using the exhaust emission analyzer Fourgas at some level of engine speed.
From the research proven when using oxygen sensors decrease harmful content of exhaust emissions. The
decline in the percentage of the CO content of 1.86% and the average number of HC ppm reduced the total
258.33ppm.

Keywords: Oxygen Sensors, Sensors Automotive Exhaust Emissions

PENDAHULUAN samping sisi positif peningkatan kepemilikan


kendaraan bermotor yang berjalan begitu
Semakin tingginya angka pencemaran
cepat, ternyata muncul sisi negatif yang tidak
udara diberbagai kota besar di indonesia saat
dapat dielakkan. Sisi negatif tersebut antara
ini semakin memprihatikan. Kondisi udara
lain berupa kemacetan lalu lintas sampai
tidak sepenuhnya bersih, karena gas buang
masalah pencemaran udara sehingga
hasil dari pembakaran kendaraan
dikhawatirkan akan membahayakan dan
mengandung racun yang berbahaya bagi
mempengaruhi kualitas lingkungan hidup.
lingkungan, terutama Karbon Monoksida
Hal ini mengakibatkan meningkatnya
(CO), Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen
pencemaran udara di indonesia.
Oksida (NOx). Terlepas dari seberapa
Dalam mendukung usaha pelestarian
sempurna mesin beroperasi , akan selalu ada
lingkungan hidup, Negara-negara didunia
beberapa gas berbahaya dari hasil
mulai menyadari bahwa gas buang kendaraan
pembakaran. Sumber polusi yang utama
merupakan salah satu polutan atau sumber
berasal dari transportasi, di mana hampir
pencemar udara terbesar, oleh karena itu gas
60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari
buang kendaraan harus dibuat sebersih
karbon monoksida dan sekitar 15% dari
mungkin agar tidak mencemari udara.
hidrokarbon (Fardiaz, 1992).
Perkembangan teknologi dan kemajuan
Bagi masyarakat, kendaraan merupakan ilmu pengetahuan mobil zaman sekarang
urat nadi kehidupan sehari-hari dan telah menggunakan sistem EFI (Electronic
merupakan salah satu kebutuhan pokok yang Fuel Injection). EFI adalah sebuah sistem
sangat penting. Kemajuan teknologi dan penyemprotan bahan bakar yang dalam
kemajuan di bidang ekonomi membawa pada kerjanya dikontrol secara elektronik agar
konsekuensi peningkatan pendapatan didapatkan nilai campuran udara dan bahan
masyarakat menyebabkan kesempatan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor
kepemilikan kendaraan semakin meluas. Di bakar, sehingga didapatkan daya motor yang

36
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

optimal dengan pemakaian bahan bakar yang (normal) dimulai pada saat terjadi loncatan
minimal serta mempunyai gas buang yang bunga api pada busi. Selanjutnya api
ramah lingkungan. Untuk memperoleh emisi membakar campuran bahan bakar udara dan
gas buang yang berwawasan lingkungan terus menjalar keseluruh bagian campuran
diperlukan perbandingan campuran yang sampai semua partikel-partikel campuran
ideal atau yang mendekati ideal disegala bahan bakar dan udara terbakar habis. Di
kondisi operasional motor. Agar dalam pembakaran normal, pembagian nyala
mendapatkan perbandingan campuran yang api pada waktu ignition delay terjadi
ideal tersebut dibutuhkan informasi keadaan diseluruh bagian.
campuran udara bahan bakar yang harus Pada keadaan yang sebenarnya
diterima oleh ECU, informasi atau sinyal mekanisme pembakaran di dalam motor ini
diterima dalam bentuk tegangan berdasarkan bersifat komplek, dimana ini berlangsung
kadar oksigen yang ada pada saluran gas beberapa fase. Yang paling penting kita
buang, fungsi tersebut dilakukan oleh ketahui adalah adanya proses perambatan api
oksigen sensor (PT. Toyota Astra Motor. dan adanya pembakaran (combustion). Pada
2004). saat gas bakar dikompresikan, tekanan dan
Proses Pembakaran suhunya naik, sehingga terjadi reaksi kimia
dimana molekul-molekul hidrokarbon terurai
Secara umum pembakaran didefinisikan dan bergabung dengan oksigen dan udara.
sebagai reaksi kimia atau reaksi Bentuk ruang bakar yang dapat menimbulkan
persenyawaan bahan bakar dengan oksigen turbolensi pada gas tadi akan membuat gas
dengan diikuti oleh sinar dan panas. bakar tersebut dapat bercampur dalam
Mekanisme pembakaran sangat dipengaruhi keadaan homogen.
oleh keadaan dari keseluruhan proses Sebelum langkah kompresi berakhir
pembakaran dimana atom-atom dari terjadilah percikan api pada busi yang
komponen yang dapat bereaksi dengan kemudian membakar gas bakar tersebut.
oksigen dan membentuk produk yang berupa Dengan timbulnya energi panas, tekanan dan
gas. suhu naik secara mendadak sehingga torak
Sebagai mana telah kita ketahui sebagai terdorong menuju titik mati bawah (TMB).
bahan bakar motor bensin terutama (2)Pembakaran tidak Sempurna (tidak
mengandung unsur-unsur carbon dan normal). Pembakaran tidak sempurna adalah
hidrogen. Ini dikenal dengan teori mengenai pembakaran yang terjadi di dalam silinder
terbakarnya hidrokarbon tersebut. (1) dimana nyala api dari pembakaran ini tidak
Hidrokarbon terbakar bersama-sama dengan menyebar dengan teratur dan merata
oksigen sebelum karbon bergabung dengan sehingga menimbulkan masalah atau bahkan
oksigen. (2) Carbon terbakar lebih dahulu kerusakan pada bagian-bagian dari motor
dari pada hidrogen.(3) Senyawa hidrokarbon dapat terjadi akibat dari pembakaran yang
terlebih dahulu bergabung dengan oksigen tidak sempurna atau dimana sebagian bahan
dan membentuk senyawa yang kemudian bakar tidak ikut terbakar, atau tidak terbakar
dipecah secara terbakar (thermis). bersama-sama pada saat dan keadaan yang
Ada beberapa faktor yang dapat dikehendaki.
mempengaruhi proses pembakaran di dalam Knocking merupakan suatu proses
silinder ini. Faktor-faktor tersebut ialah : pembakaran dari campuran bahan bakar
temperatur, kerapatan campuran, komposisi, dengan udara tanpa menggunakan percikan
dan turbulensi yang ada pada campuran. bunga api dari busi. Dalam hal ini campuran
Ada kemungkinan yang dapat terjadi bahan bakar dan udara terbakar dengan
pada pembakaran motor bensin yaitu : (1) sendirinya yang di sebabkan oleh naiknya
Pembakaran sempurna (normal) yaitu dimana tekanan dan temperatur yang tinggi didalam
bahan bakar dapat terbakar seluruhnya pada selinder. Sebagai akibatnya tenaga mesin
saat dan keadaan yang dikehendaki.
Mekanisme pembakaran yang sempurna

37
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

akan berkurang dan jika sering terjadi akan


memperpendek umur mesin.
Pre-ignition peristiwanya hampir sama
dengan knocking tetapi terjadinya pada saat
busi belum memercikan bunga api. Disni
campuran bahan bakar udara terbakar sendiri
sebagai akibat dari tekanan dan suhu yang
tinggi sebelum terjadinya busi menyala.
Biasanya bersuara lebih keras dan tenaga yg
terbuangpun lebih banyak (sangat ngedrop).
Akibat dari kinerja ini akan mengakibatkan Gambar 1. Sistem Gas Buang
batang torak menjadi bengkok. (J.Marek, 2003).
Pembakaran yang tidak lengkap yaitu
pembakaran yang ada kelebihan, kekurangan Sistem penyemprotan bahan bakar pada
oksigen atau hidrogen. beberapa merk kendaraan berbeda istilahnya,
oleh Toyota sistem ini dikenal dengan
Teknologi ECM Electronics Fuel Injections (EFI). Sedangkan
Electronics Control Module (ECM) di Honda disebut dengan PGM-FI
menjadi bagian tak terpisahkan dari (Programmed Fuel Injections)
perkembangan teknologi Otomotif saat ini.
Sensor Oksigen
Mulai dari sistem Salah satu aplikasi di
dalam sistem ECM ini adalah sistem sistem Pada aplikasi otomotif, oksigen sensor
penyemprotan bahan bakar yang dalam digunakan untuk mengukur perbandingan
kerjanya dikontrol secara elektronik agar Udara dan Bahan bakar (A/F Ratio) pada
didapatkan nilai campuran udara dan bahan bagian gas buang dan untuk mengendalikan
bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor kondisi optimal dari A/F Ratio demi
bakar, sehingga didapatkan daya motor yang sempurnanya gas buang setelah perlakuan
optimal dengan pemakaian bahan bakar yang yang dilakukan di catalityc-converter
minimal serta mempunyai gas buang yang (J.Marek, 2003).
ramah lingkungan. Untuk memperoleh emisi
gas buang yang berwawasan lingkungan
diperlukan perbandingan campuran yang
ideal atau yang mendekati ideal disegala
kondisi operasional motor. Agar
mendapatkan perbandingan campuran yang
ideal tersebut dibutuhkan informasi keadaan Gambar 2. Sistem Gas Buang Setelah
campuran udara bahan bakar yang harus Perlakuan (J.Marek, 2003).
diterima oleh ECU, informasi atau sinyal
diterima dalam bentuk tegangan berdasarkan Oksigen sensor yang dipasangkan pada
kadar oksigen yang ada pada saluran gas saluran gas buang sebelum katalik konverter,
buang, fungsi tersebut dilakukan oleh dengan demikian katalitik konverter hanya
oksigen sensor (PT. Toyota Astra Motor. akan mereduksi kadar racun pada emisi
2004). setelah diperoleh perbandingan campuran
yang mendekati ideal. Sensor oksigen ini
terbuat dari zirconia, elektroda platinum,
dan pemanas.

38
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

yang melekat pada unsur zirconia. Apabila


elektroda platinum atau elemen zirconia
kotor atau korosi maka output sinyal
tegangan akan berkurang.
Bila konsenstrasi oksigen pada
permukaan dalam element zirconia lebih
berbeda dari pada konsentrasi oksigen di
udara luar disaat temperatur elemen zirconia
400cC atau lebih, maka Elemen zirconia
Gambar 3. Konstruksi Sensor Oksigen
akan membangkitkan tegangan yang bekerja
(PT. Toyota Astra Motor. 2004)
berdasarkan sinyal OX dari ECU.
Bila perbandingan campuran udara dan
bahan bakar kurus, di dalam gas buang
terdapat banyak oksigen, karna itu sedikit
sekali perbedaan konsentrasi antara oksigen
pada bagian dalam dan luar sensor. Sehingga
tegangan yang terbentuk oleh elemen
zirconia rendah mendekati 0 V. Sebaliknya
Gambar 4. Bagian Oksigen Sensor bila campuran udara dan bahan bakar gemuk,
(PT. Honda Prospect Motor, 2002). oksigen didalam gas buang hampir tidak ada.
Hal ini terjadi perbedaan konsentrasi oksigen
Tipe dari sensor ini berbeda tergantung yang besar di bagian dalam dan diluar sensor
jenis mesin yang digunakan. Sensor oksigen sehingga tegangan yang dihasilkan elemen
zirconia (zirconia oxygen) ada yang zirconia besar ± 1 V.
menggunakan pemanas (heater) yang Platinum yang dilapisi elemen zirconia
memanaskan elemen zirconia. Pemanas ini bekerja sebagai Catalyst, menyebabkan
dikontrol oleh ECU. Bila volume udara oksigen dan CO dalam gas buang bereaksi.
masuk rendah (yaitu, bila temperatur gas Hal ini akan mengurangi volume oksigen dan
buang rendah, maka arus listrik mengalir ke sensitivitas sensor.
pemanas (heater) untuk memanaskan Berdasarkan sinyal dari sensor ini,
sensor). Okigen sensor yang digunakan pada engine ECU menambah atau mengurangi
Avanza ini adalah oksigen sensor jenis volume penginjeksian agar perbandingan
zirconia yang sudah menggunakan heater. udara dan bahan bakar ideal (mendekati
Heater sudah terintegrasi di dalam beberapa perbandingan teoritis).
tipe oksigen sensor yang berfungsi untuk Emisi Gas Buang
membantu okigen sensor segera bekerja pada
saat setelah engine start. Gas buang yang dihasilkan dari
Zirconia (semacam material keramik) pembakaran bahan bakar dan udara terdiri
dimana zirconia untuk melindungi elemen dari banyak komponen gas yang sebagian
sensor, sebuah cover untuk mengarahkan besar merupakan polusi bagi lingkungan
emisi exhaust dan sebuah terminal hidup. Sumber polusi yang utama berasal
penghubung untuk menyalurkan gaya gerak dari transportasi, di mana hampir 60% dari
listrik. Elemen ini dilapisi lapisan tipis polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon
platina pada bagian dalam dan luarnya. monoksida dan sekitar 15% dari hidrokarbon.
Sensor oksigen menghasilkan sinyal Sumber-sumber polusi lainnya misalnya
tegangan berdasarkan jumlah oksigen yang pembakaran, proses industri, pembuangan
berada didalam dan diluar sensor. Unsur limbah dan lain-lain. Polutan yang utama
zirconia satu sisi terkena aliran gas buang, adalah karbon monoksida yang mencapai
sisi lain yang terbuka ke atmosfer. Masing- hampir setengahnya dari seluruh polutan
masing pihak memiliki elektroda platinum udara yang ada.

39
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

Emisi gas buang adalah polutan yang terbuat dari hidro carbon”. Emisi hidrocarbon
mengotori udara yang dihasilkan dari gas ini dapat disebabkan karena pembakaran
buang kendaraan. Gas bekas umumnya yang kurang sempurna karna ada penguapan
terdiri dari gas yang tidak beracun N2 bahan bakar. Pengaruh yang ditumbulkan
(nitrogen), CO2 (gas carbon), dan H2O (uap terhadap manusia adalah menyebabkan mata
air) dan sebagian kecil merupakan gas perih, tenggorokian sakit, paru-paru sakit
beracun seperti : gas CO, HC, dan NOx dan bahkan dapat menyebabkan kanker.
(oksida nitrogen) yang sekarang populer Hidro Carbon yaitu zat yang merupakan
dalam gas bekas maupun gas buang adalah ikatan kimia hanya dari hydrogen (H) dan
gas yang beracun. carbon (C) saja. Bila kepekaan HC- nya
Kandungan gas buang yang dihasilkan bertambah tinggi maka akan merusak sistem
kendaraan yang umumnya terdiri dari gas pernafasan manusia (tenggorokan).
yang beracun yaitu : (1) Karbon Monoksida Dari gas buang HC dibagi 2 yaitu : (a)
(CO). Menurut Wisnu “Karbon Monoksida Bahan bakar yang tidak terbakar dan keluar
(CO) adalah suatu gas yang tidak bewarna, menjadi gas mentah. (b) Bahan bakar
tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO terpecah karna reaksi panas berubah menjadi
dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah – gugusan HC yang lain, yang keluar bersama
192o C. Gas CO sebagian besar berasal dari gas buang.
pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, Adapun sebab - sebab utama timbulnya
berupa gas buangan”.(2) Nitrogen Oksida HC yaitu : (a) Sekitar dinding-dinding ruang
(NOx) Menurut Wardan “Nitrogen Oksida bakar yang bertemperatur rendah dimana
atau disingkat dengan NOx adalah emisi yang temperatur itu tidak mampu melakukan
dihasilkan oleh pembakaran yang terjadi pembakaran. (b) Missing (misfire). Adanya
pada temperatur tinggi. Udara bebas yang overlap intake valve (kedua valve sama-sama
digunakan untuk pembakaran mengandung terbuka), jadi merupakan gas
nitrogen sekitar 80%. Pada temperatur yang pembilas/pembersih.
cukup tinggi (sekitar 13700C atau lebih )
nitrogen dan oksigen dalam campuran bahan METODOLOGI
bakar dengan udara akan bersatu dan Penelitian ini merupakan penelitian
membentuk NOx. Oksida Nitrogen akan eksperimen. Peneliti melakukan pengujian
menghasilkan warna coklat kotor pada gas pada Mesin Avanza K3-VE, 4 selinder, 16
buang. Disamping itu juga terasa pedas valve, DOHC, VVT-i, EFI. Pengujian
dimata dan mengganggu paru-paru. NOx ini dilakukan secara bertahap memvariasikan
akan bertambah apabila campuran bahan
putaran yaitu pada putaran 800 rpm, 1700
bakar dengan udara yang kurus”. rpm dan 2500 rpm. Pada setiap putaran
Menurut Wisnu “Nitrogen oksida sering mengukur Kandungan emisi
disebut dengan NOx karna oksidasi nitrogen Karbonmonoksida (CO) dan Hidrocarbon
mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya (HC). Agar hasil pengujian lebih akurat maka
berbeda, yaitu : gas NO2 dan gas NO. Sifat pengujian ini setiap putaran dilakukan 3 kali
gas NO2 adalah bewarna dan berbau, pengujian yaitu dengan menggunakan O2
sedangkan gas NO tidak bewarna dan tidak sensor dan tanpa menggunakan O2 sensor.
berbau. Warna gas No2 adalah merah Pemasangan dan pelepasan Sensor
kecoklatan dan berbau tajam menyengat Oksigen serta variasi putaran mesin menjadi
hidung”.(3) Hidro Karbon (HC). Menurut acuan utama perbandingan dalam eksperimen
Wardan “Hidro Carbon atau HC adalah emisi
ini. Adapun hasil akhir yang dibandingkan
yang timbul karena bahan bakar yang belum adalah kualitas kandungan emisi gas buang
terbakar tetapi sudah keluar bersama-sama CO dan HC yang diperoleh menggunakan
gas buang menuju atmosfer. Hal ini bisa alat Fourgas Analyzer.
dipahami karena bahan bakar yang dipakai Pengambilan data emisi gas buang
pada motor bensin adalah bahan bakar yang dilakukan langsung dengan cara melakukan

40
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

pengujian emisi gas buang pada Mesin HASIL


Toyota Avanza K3-VE, kemudian hasilnya Setelah dilakukan penelitian diperoleh
langsung dimasukan kedalam tabel. data seperti pada tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Hasil Pengujian Kandungan Emisi


Gas buang Pada Toyota Avanza K3-VE
Tanpa Sensor Oksigen

Tabel 2. Hasil Pengujian Kandungan Emisi


Gas buang Pada Toyota Avanza K3-VE
dengan Sensor Oksigen

Gambar 5. Diagram Alir Pengujian

Prosedur pengambilan data pengujian


emisi gas buang Mesin Toyota Avanza K3-
VE.
1) Hidupkan mesin sampai temperatur ± 80o
C.
2) Operasikan four gas analyzer
a) Power On, biarkan hidup beberapa Analisa Grafik
saat untuk melakukan proses kalibrasi. Berdasarkan data pada tabel 1 dan tabel
b) Ready gas (Stand By). 2 diperoleh grafik seperti pada gambar 6 dan
c) Tekan Ent setelah probe dimasukan Gambar 7.
keujung knalpot.
d) Bila pengukuran selesai tekan Stand By
dan tekan purge (sisa gas dari knalpot
di 4 gas dalam proses buang).
e) Otomatis kembali ke Stan By.
f) Bila akan dipakai kembali tekan ENT
kembali.
g) Tekan print 2x di panel.
h) Tekan ▲ isi angka yang di mau.
i) Tekan ▼ untuk menggeser dan
mengisi angka di barisan ke dua dan Gambar 6. Grafik perbandingan CO
selanjutnya.
j) Setelah angka No.Pol mobil lengkap,
tekan Print 1x kembali dan hasil akan
tercatat di kertas print.
k) Lakukan pengujian sebanyak 3 kali
setiap putaran (rpm) yaitu pada putaran
800, 1700, 2500 rpm.

41
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

Selanjutnya analisa akan dilakukan dengan


membandingkan hasil eksperimen dengan
standar yang ada di indonesia. Dalam hal ini
peneliti menggunakan acuan dari kementrian
lingkungan hidup nomor 05 tahun 2006
seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Ambang batas gas buang kendaraan


bermotor bahan bakar bensin
Gambar 7. Grafik perbandingan HC (kep.No.05/men LH/08/2006) tanggal 1
Agustus 2006.
Kecenderungan yang terlihat pada grafik NO Emisi Tahun Maksimal
menunjukkan bahwa saat sensor oksigen
diaktifkan maka kandungan % CO pada
1 CO % ≥ 2007 1.5 %
emisi gas buang terlihat menurun. Demikian
pula pada kandungan ppm HC pun terjadi 2 HC (ppm) ≥ 2007 200 (ppm)
penurunan.

PEMBAHASAN Perbandingan hasil uji dan standar dapat


Tabel 3 merupakan rangkuman data dan dilihat pada tabel perbandingan.
analisa statistik sederhana untuk mengetahui
pengaruh pemasangan sensor oksigen. Saat tanpa menggunakan O2 sensor
Dengan melihat data rerata didapatkan
penurunan persentase kandungan CO sebesar Tabel 5. Hasil rata-rata pengujian
1.86% dan rerata jumlah ppm yang kandungan emisi gas buang tanpa
berkurang pada HC sebanyak 258.33ppm. menggunakan O2 pada putaran 800 rpm.
Jika menjadikan kondisi tanpa sensor
Hasil
oksigen sebagai acuan dan kondisi dengan Spesifikasi Kondisi
pengujian
sensor oksigen sebagai kondisi setelah
perlakuan maka setelah perlakuan didapatkan
Maks ≥ 2007 =
nilai penurunan CO sebesar 98% dan untuk CO = 1.38 % Baik
nilai penurunan HC sebesar 80%. 1.5 %

HC = 288 Maks ≥ 2007 =


Tabel 3. Analisa Data Tidak Baik
ppm 200 ppm
% CO ppm HC
Putaran Mesin Tanpa Sensor Dengan Tanpa Dengan
(rpm) O2 Sensor O2 Sensor O2 Sensor O2
800 1.38 0.06 288 102 Tabel 6. Hasil rata-rata pengujian
1700 2.37 0.03 396 59
2500 1.93 0.02 284 32
kandungan emisi gas buang tanpa
Rerata 1.89 0.04 322.67 64.33 menggunakan O2 pada putaran 1700 rpm.
Selisih 1.86 258.33
% Penurunan 98% 80%
Hasil
Spesifikasi Kondisi
pengujian
Hal tersebut menunjukkan bahwa
pemasangan oksigen sensor terbukti mampu Maks ≥ 2007 =
menurunkan kandungan emisi gas buang CO = 2.37 % Tidak Baik
1.5 %
pada kendaraan kususnya pada mesin Toyota
Avanza K3-VE. HC = 396 Maks ≥ 2007 =
Tidak Baik
Analisa perbandingan hasil eksperimen ppm 200 ppm
dengan peraturan hukum yang ada.
ppm HC

42
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

Tabel 7. Hasil rata-rata pengujian kandungan Hasil


Spesifikasi Kondisi
emisi gas buang tanpa menggunakan O2 pada pengujian
putaran 2500 rpm.
Maks ≥ 2007 =
CO = 0.02 % Baik
Hasil 1.5 %
Spesifikasi Kondisi
pengujian
HC = 32 Maks ≥ 2007 =
Baik
Maks ≥ 2007 = ppm 200 ppm
CO = 1.93 % Tidak Baik
1.5 %

HC = 284 Maks ≥ 2007 = Dari tabel 4 hingga 10 dapat dibuat grafik


Tidak Baik
ppm 200 ppm perbandingan seperti pada gambar 8 dan 9.

Saat menggunakan O2 sensor

Tabel 8. Hasil rata-rata pengujian


kandungan emisi gas buang dengan
menggunakan O2 sensor pada putaran 800
rpm.

Hasil
Spesifikasi Kondisi
pengujian

Maks ≥ 2007 = Gambar 8. Grafik perbandingan hasil


CO = 0.06 % Baik
1.5 % pengujian kandungan CO pada emisi
gas buang
HC = 102 Maks ≥ 2007 =
Baik
ppm 200 ppm Berdasarkan gambar 8 dan 9 dapat
dilihat dan dianalisis pengaruh emisi gas
buang yang dihasilkan menggunakan O2
Tabel 9. Hasil rata-rata pengujian sensor dan tanpa menggunkan O2 sensor
kandungan emisi gas buang dengan yaitu sebagai berikut: Berdasarkan hasil
menggunakan O2 pada putaran 1700 rpm. pengujian yang telah dilakukan, penulis
dapat menyimpulkan bahwa, pada kondisi
Hasil mesin putaran 800 rpm Toyota Avanza K3-
Spesifikasi Kondisi
pengujian VE tanpa menggunakan O2 sensor
kandungan CO dalam kondisi baik (dalam
Maks ≥ 2007 = batas yang diizinkan sesuai dengan ambang
CO = 0.03 % Baik
1.5 % batas gas buang kendaraan bermotor Kep.
No. 05/MenLH/08/2006 Tgl. 1 Agustus
HC = 59 Maks ≥ 2007 = 2006) dan HC yang dihasilkan yaitu 288 ppm
Baik
ppm 200 ppm dalam kondisi tidak baik (melebihi batas
yang diizinkan sesuai dengan ambang batas
gas buang kendaraan bermotor Kep. No.
Tabel 10. Hasil rata-rata pengujian 05/MenLH/08/2006 Tgl. 1 Agustus 2006) .
kandungan emisi gas buang dengan
menggunakan O2 pada putaran 2500 rpm.

43
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

pembakaran mendekati sempurna. Volume


penginjeksian dapat mendekati perbandingan
ideal dihasilkan berdasarkan sinyal dari
oksigen sensor, maka ECU akan menambah
atau mengurangi volume penginjeksian agar
perbandingan udara dan bahan bakar ideal
(mendekati perbandingan teoritis). Dengan
menggunakan oksigen sensor dapat
membantu kerja katalitik konverter untuk
mereduksi kadar kandungan emisi yaitu CO
Gambar 9. Grafik perbandingan hasil dan HC supaya dapat lebih optimal.
pengujian kandungan HC pada emisi Kandungan emisi gas buang CO, HC
gas buang mengalami kenaikan pada saat tidak
menggunakan oksigen. Jika CO semakin
Pada kondisi putaran mesin 1700 rpm besar menunjukan bahwa volume
Toyota Avanza K3-VE tanpa O2 sensor penginjeksian bahan bakar gemuk (kaya).
kandungan CO yang dihasilkan yaitu 2.37 % Tinggi rendahnya angka CO ditentukan
dan HC yaitu 396% dalam kondisi tidak baik campuran bahan bakar dengan udara yang
(melebihi batas yang diizinkan sesuai dengan ideal. Bahwa untuk mememproleh emisi
ambang batas gas buang kendaraan bermotor yang berwawasan lingkungan diperlukan
Kep. No. 05/MenLH/08/2006 Tgl. 1 Agustus perbandingan campuran ideal atau yang
2006). mendekati ideal disegala kondisi operasional
Pada kondisi putaran mesin 2500 rpm motor. Untuk mendapatkan perbandingan
Toyota Avanza K3-VE tanpa O2 sensor campuran yang ideal tersebut dibutuhkan
kandungan CO yang dihasilkan yaitu 1.93 % informasi keadaan campuran udara bensin
dan HC yaitu 284 ppm mengalami penurunan yang harus diterima oleh ECU,
pada kondisi putaran mesin 1700 dalam informasi/sinyal diterima dalam bentuk
kondisi tidak baik (melebihi batas yang tegangan berdasarkan kadar oksigen yang
diizinkan sesuai dengan ambang batas gas ada pada saluran gas buang, fungsi tersebut
buang kendaraan bermotor Kep. No. dilakukan oleh oksigen sensor.
05/MenLH/08/2006 Tgl. 1 Agustus 2006). Jika HC semakin kecil menunjukan
Hal ini berarti volume penginjeksian bahan bahan bakar sudah terbakar mendekati
bakar gemuk (kaya), bensin belum terbakar sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna
dengan sempurna diruang bakar. Volume di ruang bakar merupakan penyebab
penginjeksian bahan bakar yang gemuk ini tingginya kandungan HC di gas buang.
disebabakan karena tidak adanya informasi Sehingga dapat ditarik kesimpulan
keadaan udara bensin yang harus diterima sensor oksigen dapat mempengaruhi
oleh ECU sehingga ECU tidak mengurangi kandungan emisi gas buang, maka
atau menambah volume penginjeksian bahan kandungan emisi gas buang menggunakan O2
bakar. sensor lebih rendah dan ramah lingkungan
Sedangkan untuk kondisi dengan sensor dari pada tanpa menggunakan O2 sensor.
oksigen terpasng dapat disimpulkan bahwa
pada putaran mesin 800 rpm, 1700 rpm, SIMPULAN
2500 rpm Toyota Avanza K3-VE kandungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
CO dan HC yang dihasilkan dalam kondisi pemasangan sensor oksigen pada mesin
baik (dalam batas yang diizinkan sesuai kendaraan mampu menurunkan kandungan
dengan ambang batas gas buang kendaraan berbahaya dari emisi gas buang khususnya
bermotor Kep. No. 05/MenLH/08/2006 Tgl. CO dan HC.
1 Agustus 2006). Hal ini berarti volume
penginjeksian bahan bakar ideal dan proses

44
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709

Penelitian menunjukkan untuk mesin


Toyota Avanza K3-VE dengan Oksigen
sensor didapatkan penurunan persentase
kandungan CO sebesar 1.86% dan rerata
jumlah ppm yang berkurang pada HC
sebanyak 258.33 ppm
Dari hasil penelitian juga didapatkan
bahwa dengan menggunakan oksigen sensor
tingkat emisi gas buang mesin Toyota
Avanza K3-VE telah memenuhi standar
emisi gas buang yang ditetapkan oleh
peraturan yang berlaku di Indonesia.

SARAN
Bagi penelitian selanjutnya perlu diuji
juga untuk jenis kendaraan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, Srikandi. (1992). Polusi Air &
Udara. Bogor : Kanisius.
J.Marek, H.-P.Trah, Y.Suzuki, I.Yokomori
(2003). Sensors for Automotive
Applications. Weinheim : WILEY-VCH
Verlag GmbH & Co.
PT. Toyota Astra Motor. (2004). Toyota
Computer Controlled System. Jakarta :
PT Toyota Astra Motor.
PT. Honda Prospect Motor. (2002). Manual
Shop Honda Jazz/Fit. Jakarta : PT.
Honda Prospect Motor.
Suyanto, Wardan. (1989). Teori Motor
Bensin. Jakarta : Depdikbut, Dirjen
Pendidikan Tinggi PPLPTK.
Wardhana, Arya Wisnu. (2004). Dampak
Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta :
Andi Yogyakarta.

45

Anda mungkin juga menyukai