Abstract
The use of oxygen sensors on vehicles intended to reduce the harmful content from vehicle exhaust
emissions. Research and journal was prepared to find how much reduction can be achieved. Research conducted
by the experimental method. This type of machine used is K3-VE engine Avanza. Measurements are performed
using the exhaust emission analyzer Fourgas at some level of engine speed.
From the research proven when using oxygen sensors decrease harmful content of exhaust emissions. The
decline in the percentage of the CO content of 1.86% and the average number of HC ppm reduced the total
258.33ppm.
36
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
optimal dengan pemakaian bahan bakar yang (normal) dimulai pada saat terjadi loncatan
minimal serta mempunyai gas buang yang bunga api pada busi. Selanjutnya api
ramah lingkungan. Untuk memperoleh emisi membakar campuran bahan bakar udara dan
gas buang yang berwawasan lingkungan terus menjalar keseluruh bagian campuran
diperlukan perbandingan campuran yang sampai semua partikel-partikel campuran
ideal atau yang mendekati ideal disegala bahan bakar dan udara terbakar habis. Di
kondisi operasional motor. Agar dalam pembakaran normal, pembagian nyala
mendapatkan perbandingan campuran yang api pada waktu ignition delay terjadi
ideal tersebut dibutuhkan informasi keadaan diseluruh bagian.
campuran udara bahan bakar yang harus Pada keadaan yang sebenarnya
diterima oleh ECU, informasi atau sinyal mekanisme pembakaran di dalam motor ini
diterima dalam bentuk tegangan berdasarkan bersifat komplek, dimana ini berlangsung
kadar oksigen yang ada pada saluran gas beberapa fase. Yang paling penting kita
buang, fungsi tersebut dilakukan oleh ketahui adalah adanya proses perambatan api
oksigen sensor (PT. Toyota Astra Motor. dan adanya pembakaran (combustion). Pada
2004). saat gas bakar dikompresikan, tekanan dan
Proses Pembakaran suhunya naik, sehingga terjadi reaksi kimia
dimana molekul-molekul hidrokarbon terurai
Secara umum pembakaran didefinisikan dan bergabung dengan oksigen dan udara.
sebagai reaksi kimia atau reaksi Bentuk ruang bakar yang dapat menimbulkan
persenyawaan bahan bakar dengan oksigen turbolensi pada gas tadi akan membuat gas
dengan diikuti oleh sinar dan panas. bakar tersebut dapat bercampur dalam
Mekanisme pembakaran sangat dipengaruhi keadaan homogen.
oleh keadaan dari keseluruhan proses Sebelum langkah kompresi berakhir
pembakaran dimana atom-atom dari terjadilah percikan api pada busi yang
komponen yang dapat bereaksi dengan kemudian membakar gas bakar tersebut.
oksigen dan membentuk produk yang berupa Dengan timbulnya energi panas, tekanan dan
gas. suhu naik secara mendadak sehingga torak
Sebagai mana telah kita ketahui sebagai terdorong menuju titik mati bawah (TMB).
bahan bakar motor bensin terutama (2)Pembakaran tidak Sempurna (tidak
mengandung unsur-unsur carbon dan normal). Pembakaran tidak sempurna adalah
hidrogen. Ini dikenal dengan teori mengenai pembakaran yang terjadi di dalam silinder
terbakarnya hidrokarbon tersebut. (1) dimana nyala api dari pembakaran ini tidak
Hidrokarbon terbakar bersama-sama dengan menyebar dengan teratur dan merata
oksigen sebelum karbon bergabung dengan sehingga menimbulkan masalah atau bahkan
oksigen. (2) Carbon terbakar lebih dahulu kerusakan pada bagian-bagian dari motor
dari pada hidrogen.(3) Senyawa hidrokarbon dapat terjadi akibat dari pembakaran yang
terlebih dahulu bergabung dengan oksigen tidak sempurna atau dimana sebagian bahan
dan membentuk senyawa yang kemudian bakar tidak ikut terbakar, atau tidak terbakar
dipecah secara terbakar (thermis). bersama-sama pada saat dan keadaan yang
Ada beberapa faktor yang dapat dikehendaki.
mempengaruhi proses pembakaran di dalam Knocking merupakan suatu proses
silinder ini. Faktor-faktor tersebut ialah : pembakaran dari campuran bahan bakar
temperatur, kerapatan campuran, komposisi, dengan udara tanpa menggunakan percikan
dan turbulensi yang ada pada campuran. bunga api dari busi. Dalam hal ini campuran
Ada kemungkinan yang dapat terjadi bahan bakar dan udara terbakar dengan
pada pembakaran motor bensin yaitu : (1) sendirinya yang di sebabkan oleh naiknya
Pembakaran sempurna (normal) yaitu dimana tekanan dan temperatur yang tinggi didalam
bahan bakar dapat terbakar seluruhnya pada selinder. Sebagai akibatnya tenaga mesin
saat dan keadaan yang dikehendaki.
Mekanisme pembakaran yang sempurna
37
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
38
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
39
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
Emisi gas buang adalah polutan yang terbuat dari hidro carbon”. Emisi hidrocarbon
mengotori udara yang dihasilkan dari gas ini dapat disebabkan karena pembakaran
buang kendaraan. Gas bekas umumnya yang kurang sempurna karna ada penguapan
terdiri dari gas yang tidak beracun N2 bahan bakar. Pengaruh yang ditumbulkan
(nitrogen), CO2 (gas carbon), dan H2O (uap terhadap manusia adalah menyebabkan mata
air) dan sebagian kecil merupakan gas perih, tenggorokian sakit, paru-paru sakit
beracun seperti : gas CO, HC, dan NOx dan bahkan dapat menyebabkan kanker.
(oksida nitrogen) yang sekarang populer Hidro Carbon yaitu zat yang merupakan
dalam gas bekas maupun gas buang adalah ikatan kimia hanya dari hydrogen (H) dan
gas yang beracun. carbon (C) saja. Bila kepekaan HC- nya
Kandungan gas buang yang dihasilkan bertambah tinggi maka akan merusak sistem
kendaraan yang umumnya terdiri dari gas pernafasan manusia (tenggorokan).
yang beracun yaitu : (1) Karbon Monoksida Dari gas buang HC dibagi 2 yaitu : (a)
(CO). Menurut Wisnu “Karbon Monoksida Bahan bakar yang tidak terbakar dan keluar
(CO) adalah suatu gas yang tidak bewarna, menjadi gas mentah. (b) Bahan bakar
tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO terpecah karna reaksi panas berubah menjadi
dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah – gugusan HC yang lain, yang keluar bersama
192o C. Gas CO sebagian besar berasal dari gas buang.
pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, Adapun sebab - sebab utama timbulnya
berupa gas buangan”.(2) Nitrogen Oksida HC yaitu : (a) Sekitar dinding-dinding ruang
(NOx) Menurut Wardan “Nitrogen Oksida bakar yang bertemperatur rendah dimana
atau disingkat dengan NOx adalah emisi yang temperatur itu tidak mampu melakukan
dihasilkan oleh pembakaran yang terjadi pembakaran. (b) Missing (misfire). Adanya
pada temperatur tinggi. Udara bebas yang overlap intake valve (kedua valve sama-sama
digunakan untuk pembakaran mengandung terbuka), jadi merupakan gas
nitrogen sekitar 80%. Pada temperatur yang pembilas/pembersih.
cukup tinggi (sekitar 13700C atau lebih )
nitrogen dan oksigen dalam campuran bahan METODOLOGI
bakar dengan udara akan bersatu dan Penelitian ini merupakan penelitian
membentuk NOx. Oksida Nitrogen akan eksperimen. Peneliti melakukan pengujian
menghasilkan warna coklat kotor pada gas pada Mesin Avanza K3-VE, 4 selinder, 16
buang. Disamping itu juga terasa pedas valve, DOHC, VVT-i, EFI. Pengujian
dimata dan mengganggu paru-paru. NOx ini dilakukan secara bertahap memvariasikan
akan bertambah apabila campuran bahan
putaran yaitu pada putaran 800 rpm, 1700
bakar dengan udara yang kurus”. rpm dan 2500 rpm. Pada setiap putaran
Menurut Wisnu “Nitrogen oksida sering mengukur Kandungan emisi
disebut dengan NOx karna oksidasi nitrogen Karbonmonoksida (CO) dan Hidrocarbon
mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya (HC). Agar hasil pengujian lebih akurat maka
berbeda, yaitu : gas NO2 dan gas NO. Sifat pengujian ini setiap putaran dilakukan 3 kali
gas NO2 adalah bewarna dan berbau, pengujian yaitu dengan menggunakan O2
sedangkan gas NO tidak bewarna dan tidak sensor dan tanpa menggunakan O2 sensor.
berbau. Warna gas No2 adalah merah Pemasangan dan pelepasan Sensor
kecoklatan dan berbau tajam menyengat Oksigen serta variasi putaran mesin menjadi
hidung”.(3) Hidro Karbon (HC). Menurut acuan utama perbandingan dalam eksperimen
Wardan “Hidro Carbon atau HC adalah emisi
ini. Adapun hasil akhir yang dibandingkan
yang timbul karena bahan bakar yang belum adalah kualitas kandungan emisi gas buang
terbakar tetapi sudah keluar bersama-sama CO dan HC yang diperoleh menggunakan
gas buang menuju atmosfer. Hal ini bisa alat Fourgas Analyzer.
dipahami karena bahan bakar yang dipakai Pengambilan data emisi gas buang
pada motor bensin adalah bahan bakar yang dilakukan langsung dengan cara melakukan
40
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
41
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
42
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
Hasil
Spesifikasi Kondisi
pengujian
43
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
44
POLI REKAYASA Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1858-3709
SARAN
Bagi penelitian selanjutnya perlu diuji
juga untuk jenis kendaraan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, Srikandi. (1992). Polusi Air &
Udara. Bogor : Kanisius.
J.Marek, H.-P.Trah, Y.Suzuki, I.Yokomori
(2003). Sensors for Automotive
Applications. Weinheim : WILEY-VCH
Verlag GmbH & Co.
PT. Toyota Astra Motor. (2004). Toyota
Computer Controlled System. Jakarta :
PT Toyota Astra Motor.
PT. Honda Prospect Motor. (2002). Manual
Shop Honda Jazz/Fit. Jakarta : PT.
Honda Prospect Motor.
Suyanto, Wardan. (1989). Teori Motor
Bensin. Jakarta : Depdikbut, Dirjen
Pendidikan Tinggi PPLPTK.
Wardhana, Arya Wisnu. (2004). Dampak
Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta :
Andi Yogyakarta.
45