Anda di halaman 1dari 8

Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No.

1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

ANALISIS SIFAT KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING


KOMPOSIT HIBRYD SERAT LIDAH MERTUA DAN KARUNG GONI DENGAN
FILLER ABU SEKAM PADI 5% BERMATRIK EPOXY

Jauhari Muslim, Nasmi Herlina Sari, Emmy Dyah


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram
Jln. Majapahit No.62 Mataram Nusa Tenggara Barat Kode Pos: 83125
Telp. (0370) 636087; 636126; ext 128 Fax (0370) 636087

Abstract
The use of composite materials is growing at over the development of manufacturing
industry. Composites sansevieria and hibiscus canabinus with the addition of rice husk ash filler.
The purpose of this study was to analyze the tensile strength and bending strength of hybrid
composites sansevieria and hybiscus canabinus with rice husk ash filler epoxy bermatrik with
random fiber direction.
Variation of fiber volume fraction sansevieria and hybicus canabinus is
0%:35%,10%:25%, 15%:10%, 20%:15%, 25%:10%, 35%:0%. Method for making composite
specimens in the form of hand lay up with a fiber length of 2cm. Testing was done by bending test
following the ASTM standard D790 tensile test and ASTM D3039 standards.
The results showed that the composites with rice husk ash fillers higher bending strength
and the strength of its appeal compared to the composite without using rice husk ash fillers,
where the highest bending strength on volume fraction 0%/35% as big as 32,00 MPa (using filler),
and kekutan lowest bending the volume fraction 0%/35% as big as 21, 69 Mpa (without filler).
While the tensile test has the highest power in the volume fraction 15%/20% as big as 8,24 MPa
(using filler), and the lowest tensile strength on volume fraction 0%/35% as big as 3,43 MPa
(without filler).

Keywords: Tensile strength, bending strength, Sansevieria, Hybicus canabinus, Rice husk ash
filler, epoxy.

PENDAHULUAN
Penggunaan dan pemanfaatan dari dua atau lebih bahan pengisi ataupun
komposit dewasa ini terus menerus matriks yang berlainan. Jadi pengisi limbah
dikembangkan didalam industri manufacture. padat campuran organik dengan anorganik
Salah satunya material komposit yang pada mikrokomposit disebut dengan
diharapkan di dunia industri yaitu material komposit hybrid.
komposit dengan material pengisi/filler baik Lidah mertua adalah tumbuhan yang
yang berupa serat alami maupun serat tumbuh menahun (perennial). Meskipun
buatan. Saat ini bahan komposit yang bukan tanaman asli Indonesia, lidah mertua
diperkuat dengan serat merupakan bahan ini telah ada sejak puluhan tahun lalu. Pada
teknik yang banyak digunakan karena awalnya, lidah mertua yang mulai dikenal
kekuatan dan kekakuan spesifik yang jauh di secara luas dan. Mengingat kualitas seratnya
atas bahan teknik pada umumnya, sehingga yang baik, maka tumbuhan ini mulai
sifatnya dapat didesain mendekati dibudidayakan. Serat lidah mertua
kebutuhan. (Sansevieria) adalah marga tanaman hias
Bahan komposit hybrid merupakan yang cukup popular sebagai penghias bagian
gabungan antara type serat lurus dengan dalam rumah karena tanaman ini dapat
serat acak, dengan pertimbangannya supaya tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan
dapt mengeliminir kekurangan sifat dari cahaya matahari. Selain sebagai penyerap
kedua type dan menggabungkan racun lidah mertua digunakan sebagai bahan
kelebihannya Penggunaan sistem hybrid di baku serat pada industri textil.
dalam teknologi komposit pada saat ini Pemanfaatan karung goni sebagai
sangat berkembang pesat. Menurut bahan komposit merupakan langkah yang
Richardson (1987). komposit yang dihasilkan

26
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

baik guna meningkatkan fungsinya yang volumenya semakin besar pula kekuatannya.
selama ini hanya digunakan sebagai karung Purwanto (2006). Dalam penelitian
pembungkus. Pengembangan riset dan Mohammad Romi (2003) yang temannya
teknologi dengan memanfaatkan produk lokal membandingkan serat kontinyu dan serat
merupakan langkah bijak untuk acak dengan matrik polyester diperoleh
meningkatkan nilai jual material lokal. hasil kekuatan tarik kontinyu lebih besar dari
Menurut Diharjo, dkk (2005) pengaruh kekuatan tarik acak. Dengan demikian
perlakuan alkali 2 jam pada serat kenaf diharapkan pada pengujian yang akan
memberikan kekuatan tarik paling tinggi dilakukan dengan serat, matrik, dan cara
dibandingkan dengan perlakuan alkali 0, 4, 6 yang berbeda diperoleh hasil yang lebih baik
dan 8 jam. Febriyanto dan Diharjo (2004) dari pengujian yang sebelumnya.
telah meneliti kekuatan bending komposit dari Pengaruh lama perlakuan alkali
karung goni yaitu 13,87 MPa. terhadap kekuatan tarik komposit serat kenaf
Resin epoxy memiliki berbagai dengan lama perlakuan 0, 2, 4, 6 dan 8 jam.
keunggulan sebagai zat perekat Berdasarkan penelitiannya dapat disimpulkan
dibandingkan dengan polimer-polimer yang bahwa perlakuan alkali selama 2 jam
lain. Diantaranya adalah keaktifan menghasilkan kekuatan tarik dan modulus
permukaan tinggi, daya pembasahan baik, elastisitas paling tinggi. besarnya modulus
kekuatan kohesif tinggi, tidak mengkerut, elastisitas dan kekuatan tarik serat kenaf
dapat luwes diubah-ubah sifatnya dengan adalah 53 GPa dan 930 MPa, dan regangan
memilih resin hardener yang tepat. Perekat maksimumnya 1,6 % besarnya density serat
3
epoxy kekuatannya tidak berubah dalam adalah 1,4 gr/cm . Penggunaan abu sekam
waktu yang lama, tahan minyak, gemuk, padi sebagai filler pada komposit bermatrik
panas atau cuaca dingin. polypropylene dipelajari oleh
Dari sumber informasi diatas Siriwardena,S.dkk (2003).
mengindikasikan bahwa perlu dilakukan Komposit merupakan sejumlah
penelitian mengenai komposit hybrid dengan sistem multifasa sifat gabungan, yaitu
memadukan serat lidah mertua dan karung gabungan antara bahan matrik atau pengikat
goni sebagai penguat dan memasukkan filler dengan penguat unsur utama. Bahan
abu sekam padi sebesar 5% bermatrik epoxy. komposit adalah serat karena serat
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan karakteristik bahan komposit
untuk menganalisis sifat kekuatan tarik dan seperti kekakuan, kekuatan serta sifat-sifat
bending komposit hybrid serat lidah mertua mekanik yang lain. Matrik bertugas
dan karung goni dengan dan tanpa melindungi dan mengikat serat agar dapat
menggunakan filler abu sekam padi dengan bekerja dengan baik, dan meneruskan gaya
matrik resin epoxy. dari suatu serat ke serat lain. Matrik dapat
Adapun manfaat yang diharapkan berupa keramik dan logam di samping
dari penelitian ini adalah untuk memberikan berupa polimer.
informasii tentang komposit lidah mertua dan Secara umum, dikenal tiga kelompok
karung goni dengan menggunakan filler abu komposit, yaitu:
sekam padi dan tanpa penambahan filler abu a. Komposit berserat yaitu komposit
sekam padi dengan variasi fraksi volume berpenguat serat antara lain seperti, serat
0%/35%, 10%/25%, 15%/20%, gelas (fiber glass), serat karbon, serat
20%/15%, 25%/10%, 35%/0% terhadap grafit sampai serat baja.
b. Komposit laminer atau laminat yaitu
kekuatan tarik dan kekuatan bending
komposit berpenguat dalam bentuk
komposit
lembaran seperti kertas, kain.
c. Komposit partikel atau partikulat yaitu
LANDASAN TEORI komposit berpenguat dalam bentuk
Material komposit yang dibuat butiran seperti kerikil, pasir, filler dalam
menggunakan serat kenaf dan matrik bentuk kontinyu.
polyester resin. Dalam penelitian diperoleh Dalam hal polimer diperkuat serat,
hasil bahwa komposit serat kenaf-polyester ada zat ketiga yang disebut zat penjodoh,
resin dengan fraksi volume bertambah penggabungan atau penyerasi untuk
diperoleh hasil tegangan bending yang tinggi meningkatkan sekatan antara serat dan
pula. Jadi bila semakin besar fraksi matrik. (Feldman. D., Dkk, 1995).

27
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

Untuk memperoleh komposit yang discontinuous fiber, (d) Hybrid fiber


kuat harus dapat menempatkan serat dengan composite. (courteney, 1999)
benar. Berdasarkan penempatannya terdapat Penelitian yang mengabungkan
beberapa tipe serat pada komposit, yaitu antara matrik dan serat harus memperhatikan
1. Continuous Fiber Composite beberapa faktor yang mempengaruhi
Continuous atau uni-directional, performa Fiber-Matrik Composites antara
mempunyai susunan serat panjang dan lain:
lurus, membentuk lamina diantara 1. Faktor serat
matriknya. Jenis komposit ini paling sering Serat adalah bahan pengisi matrik yang
digunakan. Tipe ini mempunyai digunakan untuk dapat memperbaiki sifat
kelemahan pada pemisahan antar lapisan. dan struktur matrik yang tidak dimilikinya,
Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan juga diharapkan mampu menjadi bahan
dipengaruhi oleh matriknya. penguat matrik pada komposit untuk
2. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional) menahan gaya yang terjadi.
Komposit ini tidak mudah dipengaruhi 2. Letak Serat
pemisahan antar lapisan karena susunan Dalam pembuatan komposit tata letak dan
seratnya juga mengikat antar lapisan. arah serat dalam matrik yang akan
Akan tetapi susunan serat memanjangnya menentukan kekuatan mekanik komposit,
yang tidak begitu lurus mengakibatkan dimana letak dan arah dapat
kekuatan dan kekakuan akan melemah. mempengaruhi kinerja komposit tersebut.
3. Discontinuous Fiber Composite Menurut tata letak dan arah serat
Discontinuous Fiber Composite adalah diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu:
tipe komposit dengan serat pendek. Tipe ü One dimensional reinforcement,
ini dibedakan lagi menjadi 3: mempunyai kekuatan dan modulus
ü Aligned discontinuous fiber maksimum pada arah axis serat.
ü Off-axis aligned discontinuous fiber ü Two dimensional reinforcement
ü Randomly oriented discontinuous fiber (planar), mempunyai kekuatan pada
dua arah atau masing-masing arah
orientasi serat.
ü Three dimensional reinforcement,
mempunyai sifat isotropic kekuatannya
(a) aligned (b) off-axis (c)randomly lebih tinggi dibanding dengan dua tipe
Gambar 1. Tipe discontinuous fiber sebelumnya.
(Sumber: Gibson, 1994) Pada pencampuran dan arah serat
Tipe acak sering digunakan pada produksi mempunyai beberapa keunggulan, jika
dengan volume besar karena faktor biaya orientasi serat semakin acak (random)
manufakturnya yang lebih murah. maka sifat mekanik pada satu arahnya
Kekurangan dari jenis serat acak adalah akan melemah, bila arah tiap serat
sifat mekanik yang masih dibawah dari menyebar maka kekuatannya juga akan
penguatan dengan serat lurus pada jenis menyebar kesegala arah maka kekuatan
serat yang sama. akan meningkat.
4. Hybrid Fiber Composite 3. Panjang Serat
Hybrid fiber composite merupakan Panjang serat dalam pembuatan komposit
komposit gabungan antara tipe serat lurus serat pada matrik sangat berpengaruh
dengan serat acak. Tipe ini digunakan terhadap kekuatan. Serat panjang lebih
supaya dapat menganti kekurangan sifat kuat dibanding serat pendek.
dari kedua tipe dan dapat 4. Bentuk serat
menggabungkan kelebihannya. Pada umumnya, semakin kecil diameter
serat akan menghasilkan kekuatan
komposit yang lebih tinggi. Selain
bentuknya kandungan seratnya juga
(a) (b) (c) (d) mempengaruhi
Gambar 2. Tipe komposit serat (a) Untuk mengetahui kekuatan bending
Continuous Fiber Composite, (b) Woven dapat dilakukan pengujian dengan mesin uji
Fiber Composite, (c) Randomly oriented Torsee. Pada pengujian bending, bagian atas
spesimen akan mengalami tegangan tekan

28
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

dan bagian bawah akan mengalami tegangan disusun secara gambar dibawah ini.
tarik. Kekuatan bending suatu material dapat Selanjutnya diberikan resin sampai
dihitung dengan persamaan berikut: batas yang di hendaki.
σ = 5. Tahap awal yaitu pengolesan kit mobil
(1)
pada cetakan untuk memudahkan
Keterangan: pengambilan benda uji dari cetakan
à = Kekuatan bending (MPa) 6. Tuangkan resin epoxy dan abu sekam
P = Beban (MPa) padi sesuai perhitungan yang telah
L = Panjang span (mm) ditentukan kedalam gelas pencampur,
b = Lebar batang uji (mm) kemudian aduk hinggaa campuran
d = Tebal batng uji (mm) tersebut merata.
7. Tuangkan resin epoxy dan abu sekam
padi didalam cetakan, setelah itu
METODE PENELITIAN taburkan serat lidah mertua dan karung
Alat yang digunakan dalam penelitian goni sesuai fraksi volume yang telah
ini adalah mesin uji bending, cetakan/alat ditentukan.
pengepres, timbangan, gelas ukur dan 8. Tuangkan kembali resin epoxy dan abu
suntikan, gelas pencampur/ tempat sekam padi diatas serat tersebut.
pencampur dan alat pengaduk, jangka 9. Penutupan dengan menggunakan kaca
sorong/mistar dan busur derajat, silet yang bertujuan meminimalkan terjadinya
kater/pisau, sikat kawat void, kemudian dilakukan pengepresan
Adapun bahan dalam penelitian ini dengan menggunakan beban penekan.
antara lain resin epoxy, serat lidah mertua, 10. Proses pengeringan dilakukan dibawah
serat karung goni larutan NaOH dengan sinar matahari, proses ini dilakukan
konsentrasi larutan 4%, air mineral,wax mold sampai benar benar kering yaitu 5 – 10
release atau kit mobil. jam.
Perlakuan alkali serat dangan larutan 11. Proses pengambilan komposit dari
NaOH 4% selama 2 jam. Benda uji dibuat cetakan yaitu menggunakan pisau/
dengan serat lidah mertua dan serat karung cutter.
goni sebagai penguat dan resin epoxy 12. Finishing, memotong spesimen sesuai
sebagai matrik. Bentuk spesimen komposit standar yang sudah ditentukan.
hybrid adalah plat dengan resin plyester 60%
(tetap) dan 65%(tetap) fraksi volume serat
lidah mertua/serat karung goni masing- Komposit yang telah dicetak dibentuk
masing 0%/35%, 10%/25%, 15%/20%, menjadi benda uji sesuai dengan standar
20%/15%, 25%/10%, 35%/0%. Benda uji spesimen uji bending. Dimensi spesimen uji
dibuat dengan cara hand lay up dan dengan bending dapat dilihat pada gambar dibawah
penekanan secara manual mengunakan kaca ini.
sebagai cetakan dan penekan. Pengujian
komposit berupa uji bending dan uji tarik
dilaksanakan dii Laboratorium Geoteknik
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Mataram dan di Laboratorium produksi
Teknik Mesin Fakultas Universitas udayana
Langkah-langkah yang dilakukan
dalam pembuatan komposit yaitu sebagai Gambar 3. Spesimen uji bending ASTM D790
berikut: (Sumber: Gibson, 1994)
1. Alat dan bahan dipersiapkan dahulu. Pada uji bending, spesimen yang
2. Serat dipotong terlebih dahulu dengan berbentuk batang ditempatkan pada dua
ukuran 2 cm. tumpuan lalu diberikan beban ditengah
3. Serat ditimbang dengan menggunakan tumpuan tersebut dengan laju pembebanan
timbangan digital untuk mendapatkan konstan sampai spesimen mengalami patah
berat serat yang dibutuhkan. atau retak.
4. Proses Hand Lay Up
Cetakan yang sudah siap dipakai di
atasnya diberikan serat yang mana

29
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No.
N 1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analis
alisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

Kekuatan bend nding menggunakan


HASIL DAN PEMBAHASAN
AN filler, dengan perbandindingan variasi fraksi
Uji Bending. serat lidah mertua dan serat
se karung goni 0:35
(% volume) memilikii kekuatan bending
Pengujian bendi
nding dilakukan
tertinggi sebesar 32,000 MPa, dibandingkan
menggunakan alat uji bendi
nding dengan merk
dengan variasi fraksi volume
v serat lidah
Torsee Universal Testing Machine
Ma tipe AMU-
mertua dan serat karun rung goni 10:25 (%
5-DE. Pada penelitian ini in dilakukan di
volume) didapat keku kuatan bending-nya
laboratorium Struktur dan Beton
Be Teknik Sipil.
sebesar 31,03 MPa dengan d persentase
Data hasil uji bending g yang diambil
penurunan 97,78 %,, pada p variasi fraksi
merupakan kekuatan bendin ding rata-rata dari
volume serat lidah merturtua dan serat karung
tiga spesimen. Data-data ta dari pengujian
goni 15:20 (% volume), e), didapat kekuatan
kemudian dimasukkan dalamlam persamaan 2.4
bending-nya sebesar 30,7 3 MPa, dengan
sehingga diperoleh besa sarnya kekuatan
persentase penurunan sebesar 32,78 %,
bending seperti pada tabell berikut
be :
selanjutnya pada variasi si serat lidah mertua
Kekuatan Bendi
nding Skin dan serat karung goni ni 20:15 (% volume)
Fraksi Volume Kekuatan kekuatan bending-nya sebesar
se 29,83 MPa,
(MPa)
a)
Serat (%) rata-rata
Pengulang
ngan persentase penurunan 86,67
86 %, untuk variasi
Lidah Karung
1 2 3 serat lidah mertua dan n serat karung goni
mertua goni 25:10 (% volume) kek ekuatan bending-nya
0 35 20,5 19,85
5 24,73 21,69 sebesar 26,03 MPa,, dengand persentase
10 25 23,1 22,9 24,05 23,25 penurunan 282,2 %,, selanjutnya
s dengan
15 20 27,66 22,45
5 20,83 23,65 ah mertua dan karung
perbandingan serat lidah
20 15 25,38 31,9 29,61 28,96 goni 35:0 (%volume) di d dapat kekuatan
25 10 25,05 23,43
3 32,55 27,01 bending terendah sebe ebesar 25,58 MPa,
35 0 19,85 21,8 25,05 22,23 dengan persentase penur urunan 142,2 %.
Kekuatan bending
b tanpa
Kekuatan Bending
Be Skin menggunakan filler, den engan perbandingan
Fraksi Volume Kekuatan erat lidah mertua dan
variasi fraksi volume sera
Abu (MP
MPa)
Serat (%) rata-rata
Sekam Pengul
ulangan serat karung goni 0:35 (% volume) memiliki
Padi Lidah Karung kekuatan bending-nya sebesar
se 21,69 MPa,
1 2 3
mertua goni dibandingkan dengan variasi
va fraksi volume
0 35 31,25 34,5
34 30,26 32,00 serat lidah mertua dan n serat karung goni
10 25 25,38 35,8
35 31,9 31,03 10:25 (% volume) didapapat kekuatan bending-
15 20 27,66 35,8
35 28,63 30,7 nya sebesar 23,25 MPa a dengan persentase
5%
20 15 27,33 30,2
0,26 31,9 29,83
kenaikan 165,6%. Pada a variasi
v fraksi volume
25 10 28,31 26,0
6,03 26,68 27,01
serat lidah mertua dan n serat karung goni
35 0 24,4 26,0
6,03 26,33 25,58
15:20 (% volume), didapapat kekuatan bending-
nya sebesar 23,65 MPa Pa, terjadi kenaikan
40
tnya pada variasi serat
sebesar 30%, selanjutnya
Kekuatan bending (Mpa)

lidah mertua dan serat karung


ka goni 20:15 (%
30 atan bending tertinggi
volume) memiliki kekuata
sebesar 28,96 MPa,, dengan kenaikan
20 Menggunakan filler
persentase 531,7%. Pada Pa variasi fraksi
10
Tanpa filler volume serat lidah merturtua dan serat karung
goni 25:10 (% volume) e) didapat kekuatan
0 bending-nya sebesar 27,0127 MPa, dengan
0:35
10:25
15:20
20:15
25:10
35:0

penurunan persentase 195,6%,


1 selanjutnya
dengan perbandingan serat
ser lidah mertua dan
Variasi fraksi volume serat lidah mertua
tua/karung goni (%) karung goni 35:0 (%volume)
(%v di dapat
kekuatan bending-nya terendah sebesar
25,58 MPa, dengan pen enurunan persentase
Grafik 4.1 hubungan kekuatan
ke bending 477,8%.
dengan variasi fraksi volu
olume serat lidah ding adalah komposit
Pengujian bendin
mertua dan karung goni ni pada komposit akan mengalami retak pada p bagian bawah
epoxy. karena tidak mampu men enahan tegangan tarik

30
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa tarik pada variasi fraksi volume
gaya tarik yang terjadi akibat pembebanan menggunakan filler 0:35, 10:25, 15:20 (%
bending sangat besar. Gambar bentuk volume) mengalami kenaikan dan pada
patahan spesimen uji bending dapat dilihat variasi fraksi volume 20:15, 25:10, 35:0 (%
pada gambar dibawah ini: volume) mengalami penurunan dan dimana
kekuatan tarik tanpa menggunakan filler yang
patahan mengalami kenaikan pada variasi fraksi
volume 0:35, 10:25, 15:20, 20:15 25:10 (%
volume) dan pada variasi fraksi volume 35:0
(% volume) mengalami penurunan.

SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
maka beberapa saran dapat diberikan guna
penelitian selanjutnya yaitu:
1. Resin epoxy setelah dicampur dengan
Gambar 4.1 Patahan spesimen uji bending katalis akan sangat kental dan cepat
komposit epoxy dengan variasi serat lidah mengeras, untuk itu penuangan filler
mertua dan karung goni (0%:35%). (a). kedalam resin,dan penuangan resin yang
Dengan filler. (b). Tanpa filler. sudah bercampur filler kedalam serat
Gambar 4.1 menunjukan kekuatan harus dilakukan dengan cepat agar resin
bending rata-rata komposit dengan dapat menyebar merata ke serat.
perbandingan fraksi volume serat lidah 2. Penekanan pada saat pencetakan harus
mertua dan serat karung goni (0%:35%) dan dilakukan secara merata agar cetakan
menggunakan filler, adalah 32,00 MPa. terisi dengan resin secara menyeluruh,
Adanya filler mempengaruhi kekuatan sehingga dapat mengurangi terjadinya
spesimen dan fraksi volume serat lidah void.
mertua dan karung goni tersebar merata, 3. Untuk mendapatkan hasil pengujian
namun kekuatan bendingnya lebih rendah komposit yang akurat, hal yang sangat
dari pada perbandingan serat lidah mertua perlu diperhatikan yaitu proses pada tahap
dan serat karung goni (0%:35%) tanpa filler pembuatan spesimen komposit tersebut
disini sifat spesimennya bersifat ulet. Hal ini serta pengkalibrasian alat-alat yang
dapat disebabkan karena pada saat digunakan.
pembuatan spesimen dan pengaruh suhu
pengeringannya.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Bismarck, A., Askargorta, I.A., Lamphe, T.,
Hasil dari penelitian komposit serat Wielaye, B., Stamboulis, A.,
lidah mertua dan karung goni dengan Skenderovich, I., Limbach, H.H.,
menggunakan filler abu sekam padi dan 2006, Surface Characterization of
tanpa menggunakan filler abu sekam padi Flax, Hemp and Cellulose Fibres:
menunjukkan bahwa komposisi dengan Surface Properties and the Water
menggunakan filler abu sekam padi lebih Uptake Behavior, Polymer
tinggi dibandingkan dengan tanpa filler abu Composite Vol 23, no. 5.
sekam padi. Budinski, Kenneth., 2000, Engineering
Kekuatan bending pada variasi fraksi Materials Properties and Selection
volume menggunakan filler 0:35, 10:25, sixth Edition, Prentice Hall, New
15:20, 20:15, 25:10, 35:0 (% volume) Jersey.
mengalami penurunan tetapi kekuatan
bending-nya diatas rata-rata yang tanpa Dharma Putra,2006. Jurnal ilmiah teknik sipil
menggunakan filler dan dimana kekuatan vol 10, no 2, Universitas udayana
bending tanpa menggunakan filler yang
mengalami kenaikan pada variasi fraksi Diharjo, K., 2005, Pengaruh Perlakuan Alkali
volume 0:35, 10:25, 15:20, 20:15 (% volume) terhadap Sifat Tarik Bahan
dan pada variasi fraksi volume 25:10, 35:0 (% Komposit Serat Rami-Polyester,
volume) mengalami penurunan. Kekuatan Jurnal Teknik Mesin Fakultas

31
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

Teknik Universitas Negeri Sebelas Vol.1 No.1, Universitas Udayana,


Maret, Surakarta Bali

Febrianto, 2004, Menyelidiki kekuatan Murray, 1999, Terobosan baru memperkecil


bending dan impak komposit hibrid kandungan karbondioksida di
sandwich kombinasi serat karung udara menggunakan stek daun
Goni dan serat Gelas-polyester lidah mertua. Universitas
dengan core kayu Sengon Laut Muhamadiah, Malang.
(Albizzia Falcata). Mohammad Romi (2003), Tugas Akhir
Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Feldman. D., dan Hatomo, J.A., 1995, Bahan Mataram.
Polimer Konstruksi Bangunan,
Gramedia Pustaka Utama. Profesor Jamasri, Tim reviewer monitoring
dan evaluasi PKM 2012, Yogyakarta.
Gibson, F.R., 1994, Principle of Composite
Material Mechanis, International Purwanto (2006) ,Tugas Akhir Jurusan
Edition, McGraw-Hill Inc, New Teknik Mesin, Universitas Mataram.
York.
Richardson, J. T. E., Eysenck, M. W., and
Hadi, 2000, Mekanika Struktur Komposit, Warren Piper, D. (eds) (1987).
Direktoral P3M Dirjen Dikti Student Learning: Research in
Depdiknas, Jakarta. Education and Cognitive
Psychology. Milton Keynes: SRHE
Hartomo,A.J., Rusdiarsono, A., Hardianto, D., & Open University Press.
1992, Memahami Polimer dan
Perekat, Andi Offset. Yogyakarta. Rizvi F. B., Rashed., 2006, Effects Of
Process Parameters On Tensile
Ismoyo, 1994, Karakteristik kekuatan bending Strength Of Jute Fiber Reinforced
komposit berpenguat kombinasi Thermoplastic
serat kenaf acak dan anyam. Composites,Department of
Universitas Muhamadiah, Malang. Materials and Metallurgical
Engineering, Bangladesh University
Justus Sakti Raya., 2001, Technical Data of Engineering and Technology,
Sheet, Jakarta. Dhaka -1000, Bangladesh. Journal
of Naval Architecture and Marine
Khanam,2007, Tensile, Flexural and Engineering Juni, 2006
Compressive Properties of Sabari, Is., 2009, Pengaruh Fraksi Volume
Sisal/Silk Hybrid Composites, Serat Terhadap Kekuatan Tarik,
Journal of Reinforced Plastics and Harga Impak Dan Kemampuan
Composites, 1065-1069 Serapan Bunyi Dari Komposit Serat
Sabut Kelapa Anyaman 3D, Tugas
Khoatane, M. C2008. Hemp Fiber-Reinforced Akhir, Universitas Muhammadiyah
Pentene/Polypropylene Copolymer: Surakarta
The Effect of Fiber Loading on the
Mechanical and Thermal Satish, K. G., Siddeswarappa, B., Mohamed
Characteristics of the Composites, Kaleemulla, K., 2010,
Journal of Reinforced Plastics and Characterization of In-Plane
Composites,vol.27,hal. 1533. Mechanical Properties of
Laminated Hybrid Composites.,
Lokantara, P., dan Suardana, N.P.G., 2007, Journal of Minerals & Materials
Analisis Dan Perlakuan Serat Tapis Characterization & Engineering.,
Serta Rasio Epoxy Hardener Department of Mechanical
Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Engineering, University B.D.T.
Komposit Tapis/Epoxy, Jurnal College of Engineering and
Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Davangere Department of
Industrial and Production

32
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Jauhari M, Nasmi, Emmy DS: Analisis Sifat Komposit Hibryd
ISSN: 2088-088X

Engineering, University B.D.T. Sulistijono., 2008, Analisa Pengaruh Fraksi


College of Engineering, Davangere Volume Serat Kelapa Pada
577004, India. Komposit Matriks Polyester
Terhadap Kekuatan Tarik, Impact
Schwartz, M.M., 1984, Composite Materials Dan Bending, Tugas Akhir, ITS,
Handbook, McGraw-Hill Book Co., Surabaya.
New York. Supardi, 1999, Pengujian Logam, Angkasa
Bandung, Bandung.
Siriwardena, S., Ismail, H., Ishiaku, U.S. Tata sudira, dan Shinroku saito, 1985,
2003, A Comparison of the Pengetahuan bahan teknik. PT.
Mechanical Properties and Water Prandnya Diaramita, Jakarta.
Absorption Behavior of White Rice
Husk Ash and Silica Filled
Polypropylen Composites,
Journal of Reinforced Plastics and
Composites, vol. 22, hal.1645.

33

Anda mungkin juga menyukai