Evaluasi Kinerja Pemulihan Retak dan Daya Tahan Komposit Fly Ash
Teraktivasi Alkali Yang Terintegrasi Oleh Bakteri
NAMA KELOMPOK :
Risiko retak dalam infrastruktur bangunan tidak dapat terhindarkan dari waktu ke waktu. Retak yang terjadi
dapat menimbulkan kerusakan pada beton.
LATAR BELAKANG
Retak pada struktur beton menunjukkan kekuatan tarik pendek struktur yang
dapat menimbulkan kristalisasi garam, penyusutan, kontraksi termal dan
penurunan tanah dasar.
Selain itu adanya retakan mikro dapat mengurangi daya tahan beton dengan
membiarkan ion berbahaya (klorida dan sulfat) masuk ke dalam struktur
sehingga mempercepat ketidakstabilan struktural dan penurunan umur
beton.
LATAR BELAKANG
Penggabungan bakteri
dan komposit berbasis fly
ash yang diaktifkan
alkali.
Komposit mortar berbasis fly ash teraktivasi alkali (AAFC) dibuat dengan mencampurkan fly ash (FA) dan
pasir sungai (S) dan alkali activator (AA). Secara singkat, rasio berat fly ash (FA) dan pasir sungai (S)
diambil pada (FA: S = ) 1:3, dan fly ash terhadap alkali activator ditetapkan pada (FA: AA = ) 1: 0,75.
Demikian pula, natrium hidroksida (NaOH) dan natrium silikat (Na2SiO3) ditambahkan dengan
perbandingan (NaOH: Na2SiO3 = ) 1:2 untuk membuat aktivator alkali.
METODE PENELITIAN
Gambar 4. (A) Retak pada permukaan Bio-AAFC dan (B) penutupan zona retakan yang sama
setelah 28 hari (C) Spektrum EDS dari agen endapan dan jumlah elemen yang dihitung (D)
Gambar SEM dari gambar bahan endapan (E – H) dari retakan yang tersegel muncul.
1. Penilaian Aktivitas Pemulihan Retak Beton
a. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan pada
salah satu parameter, pemulihan retak kritis dari
komposit mampu mengembalikan kekuatan
struktur. Oleh sebab itu kekuatan awal sampel
(AAFC dan Bio-AAFC) setelah masa pemulihan
pada umur 28 hari dan 90 hari didapatkan nilai
masing masing sebesar 55± 5 MPa dan 52± 6
MPa. Sehingga kekuatan sampel pada umur 90
hari menjadi nilai awalnya.
b. Fase karbonat yang dihasilkan secara bio ini menutup retakan dan mengisi rongga di
dalam matriks, sehingga memperkuat struktur.
c. Lebar retakan yang dihitung dengan dimensi 0,59 mm tersumbat oleh presipitasi
berwarna putih. Sehingga presipitasi mampu mengisi celah retak pada beton.
2. Penilaian Daya Tahan (Durabilitas) Beton
Gambar 7. (A) Penyerapan Air (B) Porositas (C) Koefisien Porositas dan
Penyerapan Air AAFC dan Bio-AAFC (D) Hubungan antara Penyerapan
Air dan Porositas Sampel AAFC dan Bio-AAFC
2. Penilaian Daya Tahan (Durabilitas) Beton
Penetrasi Ion Klorida Cepat pada AAFC dan Bio-AAFC yang ditunjukkan pada gambar (A)
Diamati bahwa migrasi ion klorida untuk mortar Bio-AAFC lebih rendah dibandingkan dengan AAFC sebagai
pengecualian dan ini dapat dikreditkan ke perubahan mikro-pori yang disebabkan oleh efek pengisi dari bio -CaCO 3
pengendapan. Permeabilitas mortar Bio- AAFC secara signifikan lebih rendah dan ketahanan penetrasi klorida
ditingkatkan. Gambar (B)
Koefisien penetrasi ion klorida kedalaman difusi melalui Bio-AAFC dibandingkan dengan AAFC dihitung dan diplot
pada Gambar. 9C.
2. Penilaian Daya Tahan (Durabilitas) Beton
1. Endospora Bacillus Cohnii (106 spora/g Fly Ash) telah digunakan untuk mendorong presipitasi CaCO3
yang diinduksi mikroba dalam matriks berbasis Fly Ash teraktivasi alkali. Setelah satu tahun, endospora
aktif hadir di dalam komposit dan mampu dan bereaksi dengan kalsit endapan Ca2+ yaitu mineralisasi
CaCO3. Aksi metabolisme bakteri menghasilkan CO2 yang berubah menjadi CO3 produk dari aksi
biomineralisasi dapat dianggap sebagai bahan untuk pemulihan dalam Bip-AAFC.
PEMBAHASAN PENELITIAN
8) Bahan bangunan berbasis fly ash berbasis alkali yang diaktifkan bakteri
dapat menjadi komponen penting dari perangkat konstruksi yang muncul
untuk konstruksi bebas retak.
KELEBIHAN PENELITIAN
Kelebihan :
• Pemaparan materi setiap tahapannya padat dan jelas.
• Tata penulisan materi rapi dan terstruktur.
• Pustaka cukup banyak
• Penamaan benda uji dan hasil pengujian jelas dan mudah dimengerti
Kelebihan Aplikasi
• Beton dengan alternatif pada penelitian ini baik dengan bakteri maupun tanpa bakteri ini dapat mendorong
pemanfaatkan fly ash di Indonesia karena merupakan material pencemar.
• Dapat dijadikan refrensi sebagai beton yang dapat menyembuhan sendiri dari retak sebagai peningkatan kuat
tarik beton, mengurangi pori dalam beton, dan meningkatkan ketahan beton terhadap serangan asam.
KEKURANGAN PENELITIAN
Kekurangan :
• Pemaparan data pengujian beton tidak dijabarkan secara rinci sehingga sebaran data pengujian setiap sampel
benda uji tidak diketahui dan hanya ditampilkan rata rata pengujian.
• Terdapat beberapa pengujian yang tidak mencantumkan umur pengujian.
• Kurangnya data paparan terhadap berkurangnya pencemaran lingkungan akibat penggunaan variasi material
tambahan beton ini.
• Materi yang dijabarkan sulit dimengerti dikarenakan banyak istilah istilah asing yang disingkat.
• Foto dokumentasi benda uji kurang di tampilkan.
• Pengujian propertis material tidak dicantumkan (seperti zona pasir, dan tipe fly ash)
Kelemahan aplikasi :
• Pemanfaatan penambahan bakteri pada beton dalam sekala industri cukup sulit dilakukan dikarenakan factor
pencampuran bakteri yang memerlukan perlakuan kusus agar tetap steril.
THANK YOU