Anda di halaman 1dari 7

SINTESA PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DARI CANGKANG

KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN VARIASI SUHU KALSINASI DAN


VARIASI RASIO CaO/HNO3

Paul Destin Purba1), Amun Amri2), Zultiniar2), Yelmida2)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia 2)Dosen Jurusan Teknik Kimia
Laboratorium Material dan Korosi
Jurusan Teknik Kimia S1, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru 28293
*Email : paul_deztin@yahoo.co.id

ABSTRACT

Precipitated Calcium Carbonate (PCC) is a calcium based chemical product that


recently has widely utilized in application. The purpose of this research is to obtain PCC at
once as the waste problem solver. This research using carbonation method with tested
variable were the calcinations temperature and ratio of calcium oxide by nitric acid. The
crushed sample were calcined according to the temperature variations (700oC, 800oC, and
900oC). Furthermore, the formed calcium oxide was slacked into the nitric acid according to
several calcium oxide by nitric acid ratio (14:300, 17:300, and 20:300 gr/ml). The formed
nitric calcium then was added by ammonia to pH 12 to start the synthesis calcium hydroxide.
Next subsequent was carbonation, in case flowing calcium hydroxide by carbon dioxide to
form white precipitate (PCC). Based on the analysis, the best result of PCC obtained at
calcinations temperature of 900oC with the ratio of 14 gr:300 ml that gained 84,88%. The X-
Ray Diffraction (XRD) showed that the type of crystals formed were vaterit. The Scanning
Electron Microscopy (SEM) showed that the shape of crystals were round (sphere-like) with
a relatively uniform size.

Keywords: Calcination, carbonation, cockle shell, precipitated calcium carbonate.

1. Pendahuluan khususnya Indonesia. Namun dari


Selain dikenal sebagai negara agraris keseluruhan berat kerang, hanya sebagian
dengan kekayaan alam berupa lahan kecil yang benar benar dapat diolah dan
pertanian yang subur, Indonesia juga dikonsumsi sebagai produk daging kerang.
dikenal sebagai negara maritim yang Sisa dari berat tersebut merupakan
tersusun atas pulau dan kepulauan. Hal ini cangkang kerang yang tidak dapat diolah
membuat Indonesia menjadi salah satu sebagai produk pangan. Selama ini,
negara dengan luas wilayah laut terbesar sebagian kecil cangkang kerang tersebut
serta garis pantai terpanjang didunia. hanya dimanfaatkan menjadi barang hasil
Dengan luas wilayah perairan berupa laut kerajinan dan kebanyakan dibuang dan
yang mencapai 5,8 juta km2 tentunya menjadi limbah sehingga menjadi
Indonesia relatif kaya akan flora dan fauna pencemar. Oleh karena itu, dianggap perlu
kelautan, serta hasil perairan laut yang dilakukan upaya sebagai peningkatan nilai
sangat melimpah [Dirjen Kelautan dan mutu dari cangkang kerang.
Perikanan, 2013]. Salah satu hasil sumber Komponen utama dari cangkang
daya perairan kelautan yang menjadi kerang adalah kalsium dalam bentuk
andalan Indonesia selain ikan dan udang CaCO3 yaitu mencapai 98% [Walendra,
adalah kerang. 2011]. Dengan komposisi tersebut,
Kerang merupakan hasil laut yang cangkang kerang dapat dimanfaatkan
banyak dihasilkan di negara maritim sebagai sumber kalsium. Kalsium karbonat

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 1


yang umumnya digunakan dalam industri (CaCl2). Padahal di Indonesia terdapat
diklasifikasikan berdasarkan metode banyak limbah cangkang kerang darah
sintesanya, yaitu GCC (Ground Calcium (Anadara granosa) yang tidak
Carbonate) dan PCC (Precipitated Calcium dimanfaatkan dengan kandungan kalsium
Carbonate). Secara umum sintesa kalsium yang cukup tinggi.
karbonat dalam bentuk GCC relatif lebih Beberapa peneliti terdahulu telah
murah karena menggunakan proses lebih dulu melakukan sintesa precipitated
mekanis, jika dibandingkan dengan kalsium calcium carbonate. Nurhepi dkk [2008]
karbonat dalam bentuk PCC yang diperoleh telah melakukan sintesa PCC dari batu
dengan metode pengendapan. Namun untuk kapur yang dikalsinasi pada suhu 900 oC
menghasilkan kalsium karbonat dalam dengan variasi jenis asam yang digunakan
bentuk GCC berukuran partikel kecil dalam (asam formiat, asam asetat dan asam
skala besar tentunya akan membutuhkan propionat) serta variasi konsentrasi asam
energi proses mekanis yang besar pula dan (0,5 M, 1 M, 1,5 M, 2 M, dan 2,5 M) yang
hal ini akan berimplikasi terhadap biaya digunakan. Jamarun [2007] juga telah
operasional suatu proses industri [Hu, melakukan sintesa PCC dari batu kapur
2009]. Atas dasar inilah, banyak industri dengan penggunaan asam nitrat dengan
lebih memilih kalsium karbonat dalam konsentrasi asam (1,00 M, 1,25 M, 1,50 M,
bentuk PCC. 1,75 M, dan 2,00 M).
PCC (Precipitated Calcium Oleh karena hal tersebut, maka
Carbonate) adalah salah satu produk yang penelitian yang dilakukan kali ini akan
dapat disintesa dari CaO. PCC merupakan memusatkan perhatian pada pembentukan
produk sintesa yang dapat diperoleh CaO pada sintesa PCC yang bersumber dari
melalui hidrasi kalsium oksida (CaO) yang limbah cangkang kerang darah (Anadara
selanjutnya direaksikan dengan karbon granosa) dengan variasi temperatur
dioksida (CO2). PCC memiliki beberapa kalsinasi ( 700 oC, 800 oC, dan 900 oC ).
karakteristik yang tergolong istimewa, Variabel lain yang akan dianalisa
yaitu ukurannya mencapai partikel mikro pengaruhnya adalah rasio antara berat CaO
sehingga sifatnya mudah diatur dan lebih dengan asam nitrat yang digunakan untuk
homogen [Nurhepi, 2008]. Karena proses slacking (14 gr : 300 ml, 17 gr : 300
keistimewaan itulah, PCC dapat ml, dan 20 gr : 300 ml). Produk berupa
diaplikasikan dalam berbagai bidang PCC hasil sintesis nantinya akan dianalisa
industi diantaranya sebagai pigmen dalam dengan menggunakan beberapa metode
pembuatan kertas dan sebagai bahan pengujian diantaranya X-ray Diffractometer
pengisi (filler) pada cat [Rahmadhani, (XRD), Scanning Electron Microscopy
2008]. Penggunaan PCC sebagai filler (SEM), dan analisa kandungan kalsium
dalam kertas akan meningkatkan formasi dengan titrasi kompleksometri. Diharapkan
lembaran untuk mengisi rongga kosong, sintesis dengan menggunakan metoda
meningkatkan opasitas, meningkatkan karbonasi dengan memvariasikan suhu
printability, serta menghemat penggunaan kalsinasi dan rasio CaO/HNO3 akan
serat [Deslia, 2013]. menghasilkan PCC yang memiliki
Beberapa penelitian telah berhasil perolehan kuantitas yang besar serta sesuai
mendapatkan kalsium karbonat berupa PCC dengan karakteristik yang diinginkan.
dengan penambahan berbagai macam zat
aditif. Kelemahannya adalah kalsium 2. Metode Penelitian
karbonat (CaCO3) yang merupakan bahan 2.1 Bahan yang digunakan
utama terbuat dari hasil sintesis yang Bahan utama yang digunakan dalam
umumnya dari material pro-analisis berupa penelitian ini adalah limbah cangkang
nitrat tetrahydrat [Ca(NO3)2], kalsium kerang darah yang telah dikalsinasi. Bahan
hirdoksida [Ca(OH)2] dan kalsium klorida lain yang digunakan dalam sintesa PCC

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 2


pada penelitian ini adalah HNO3, NH4OH, 2.4.2 Sintesa PCC
gas CO2, garam Na.EDTA, ZnSO4, Tahap ini merupakan sintesa PCC
indikator EBT, buffer pH 10, kertas saring yang dilakukan dengan metoda karbonasi.
dan akuades. Sintesa PCC dilakukan dengan variasi
temperatur kalsinasi (700OC, 800OC, dan
2.2 Alat yang digunakan 900OC) ; dan variasi penambahan CaO
Alat alat yang digunakan untuk dalam HNO3 (14:300, 17:300; 20:300)
mempersiapkan bahan penelitian adalah gram/ml asam nitrat. Prosedur sintesa PCC
mortar dan lumpang, tray screening, dan ini akan mengacu pada penelitian
furnace. Dalam sintesa PCC diperlukan sebelumnya seperti yang telah dilakukan
wadah erlenmeyer, labu ukur, heating and oleh Jamarun (2007) dan skemanya dapat
stirrer magnetic plate, corong, burret, dan dilihat pada Gambar 1.
oven.

2.3 Variabel Penelitian Cangkang kerang dibersihkan, dikeringkan


dan dihaluskan
Analisa Kadar Ca
Menggunakan AAS

Pada penelitian ini ukuran ayakan


CaO yang digunakan adalah -100+120 Kalsinasi pada suhu 700oC, 800oC, dan 900 oC
selama 3 jam
mesh, konsentrasi asam nitrat 2 M, lama
karbonasi 60 menit, laju alir CO2 120 CaO
Dilarutkan dengan HNO3 2M, diaduk
selama 30 menit dengan kecepatan 350
rpm lalu disaring
mL/menit. Variasi suhu kalsinasi adalah
700 oC, 800 oC dan 900 oC. Sedangkan Residu

variasi rasio CaO/HNO3 adalah 14 gr : 300 Panaskan pada suhu 60 oC, atur pH sampai
Filtrat
mL; 17 gr : 300 mL dan 20 gr : 300 mL. 12 dengan penambahan NH4OH pekat lalu
disaring
Residu

2.4 Prosedur Penelitian Alirkan gas CO2 selama 1 jam


Filtrat
2.4.1 Persiapan Bahan dengan laju alir 120 mL/menit

Tahap ini meliputi proses perlakuan


awal terhadap sampel berupa pencucian Saring dan cuci endapan dengan aquades,
Endapan putih
cangkang kerang darah yang telah lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC

dibersihkan dari sisa daging yang masih


menempel. Kemudian dilakukan pengecilan Precipitated Calcium Carbonate (PCC)
ukuran dengan cara ditumbuk/digiling
dengan menggunakan lumpang, dan Gambar 1. Diagram Alir Proses Sintesa
dihaluskan lagi dengan menggunakan Precipitated Calcium Carbonate
crusher. Selanjutnya kulit kerang yang
telah dihaluskan tersebut, diayak sesuai 2.4.3 Tahap Analisa PCC
dengan ukuran yang diinginkan yaitu lewat Sampel berupa serbuk PCC akan
pada saringan 100 mesh dan tertahan pada dianalisa dengan menggunakan X-Ray
saringan 120 mesh. Langkah selanjutnya Difractometry (XRD), Scanning Electron
adalah proses kalsinasi pada temperatur Microscopy (SEM), dan analisa kandungan
yang telah ditentukan untuk melepaskan Ca+ dengan titrasi kompleksometri.
kadar air serta senyawa lain. Hasil akhir
dari tahapan ini adalah CaO yang akan 3. Hasil dan Pembahasan
dijadikan sumber bahan baku kalsium 3.1 Hasil dan Analisa Kadar Kalsium
untuk sintesa PCC. Tahap selanjutnya dalam Bahan Baku
adalah pembuatan larutan asam nitrat Langkah awal dalam penelitian ini
(HNO3) 2 M dengan volume 1000 ml. adalah pengujian untuk mengetahui
kandungan bahan baku. Pada penelitian ini,
cangkang kerang darah (Anadara granosa)
digunakan sebagai bahan baku untuk

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 3


pembuatan PCC. Sebelumnya telah
100
diketahui dari literatur diketahui bahwa
cangkang kerang darah memiliki 75

Yield (%)
kandungan kalsium yang tinggi. Maka, 700
untuk mengetahui kandungan kalsium yang 50
terdapat pada bahan baku yang digunakan 800
25
tersebut, dilakukanlah pengujian dengan 900
menggunakan Atomic Absorption 0
Spectrophotometry (AAS). 14 17 20
Berdasarkan pengujian yang telah Rasio CaO/HNO3
dilakukukan diketahui bahwa cangkang
Gambar 2. Grafik pengaruh suhu kalsinasi
kerang darah yang digunakan sebagai
dan rasio CaO/HNO3 terhadap rendemen
bahan baku memiliki kandungan kalsium
yang tinggi dalam bentuk kalsium karbonat
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa
(CaCO3), yaitu sebesar 76,60 %. Dengan
perolehan produk tertinggi untuk seluruh
kadar kalsium yang cukup tinggi dalam
variasi yang diteliti didapatkan pada produk
cangkang kerang darah, maka bahan
dengan perlakuan suhu kalsinasi 900 oC
tersebut sangat potensial untuk digunakan
dan rasio penambahan CaO/HNO3 14 gr :
sebagai sumber kalsium untuk bahan baku
300 ml dengan perolehan produk yang
pada pembuatan PCC.
didapatkan yaitu sebesar 84,88 %. Pada
kondisi ini, dengan konsentrasi asam nitrat
3.2 Pengaruh Suhu Kalsinasi dan Rasio
yang optimal sebesar 2 M [Jamarun, 2007]
CaO/HNO3 pada Proses
dianggap mampu melarutkan oksida
Pembentukan Precipitated Calcium
kalsium (CaO) dan bereaksi dengan baik
Carbonate
membentuk Ca(NO3)2. Disamping itu,
Dalam penelitian ini, Precipitated
kondisi operasi lainnya seperti kecepatan
Calcium Carbonate (PCC) disintesis
pengadukan, lama pengadukan, serta laju
dengan menggunakan metoda karbonasi
alir gas CO2 diperlakukan konstan dalam
yang dimodifikasi, yaitu dengan
kondisi terbaik sesuai dengan literatur
mereaksikan kalsium oksida dari serbuk
penelitian sebelumnya. Maka dari hal itu,
cangkang kerang darah hasil kalsinasi
penelitian ini benar benar memusatkan
dengan asam nitrat (HNO3). Adapun
perhatian pada pengaruh suhu kalsinasi dan
modifikasi yang dimaksud pada penelitian
rasio penambahan CaO/HNO3 terhadap
yang dilakukan ini adalah mereaksikan
pembentukan PCC.
kalsium oksida hasil kalsinasi dengan
Proses kalsinasi melibatkan
larutan asam anorganik (HNO3) sebagai
dekomposisi termal yang melepaskan air,
substitusi air yang terjadi pada proses
gas, sehingga mengkonversi CaCO3 pada
slaking. Hal ini dilakukan karena proses
bahan baku cangkang kerang menjadi CaO.
slaking dengan air menghasilkan rendemen
Hasil terbaik yang ditunjukkan dengan
yang relatif rendah karena dibatasi oleh
persentasi perolehan tertinggi didapat pada
kelarutan Ca(OH)2 yang kecil. Maka,
suhu kalsinasi 900 oC Pada kondisi ini,
penambahan asam nitrat pada proses
proses dekomposisi termal yang terjadi
slaking ini berguna untuk meningkatkan
pada bahan baku berupa cangkang kerang
kelarutan CaO untuk membentuk larutan
telah berlangsung lebih baik dibandingkan
Ca(OH)2 [Jamarun, 2007]. Dari penelitian
suhu kalsinasi 700 oC dan 800 oC.
yang telah dilakukan terhadap cangkang
Pengaruh rasio penambahan
kerang darah diperoleh hasil seperti yang
CaO/HNO3 ini pun dapat diamati secara
ditampilkan pada Gambar 2.
kasat mata pada saat proses slaking, yaitu
pelarutan CaO dalam HNO3. Pada
penambahan CaO/HNO3 sebesar 14 gr :

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 4


300 ml, butiran CaO dapat melarut dengan dan kalsit. Setiap polimorfik ini pada
sempurna dalam waktu yang relatif singkat. dasarnya memiliki sudut difraksi (2θ) dan
Sementara untuk penambahan CaO/HNO3 indeks miller yang berbeda satu sama lain.
sebesar 17 gr : 300 ml dan 20 gr : 300 ml, Pola difraksi XRD dari bahan baku berupa
pelarutan butiran CaO relatif lebih lama cangkang kerang darah dapat dilihat pada
diabanding penambahan 14 gr : 300 ml. Gambar 3.2 dibawah ini.
Dalam penambahan ini terlihat bahwa CaO
betul betul larut sempurna dipenghujung
proses pengadukan. Keterangan
= Aragonit
= Vaterit
3.3 Analisa Kandungan Kalsium dalam = Kalsit
Produk Precipitated Calcium
Carbonate dengan Kompleksometri
Kandungan kalsium dalam produk
Precipitated Calcium Carbonate dapat
diketahui dengan melakukan pengujian
secara kualitatif, yaitu dengan titrasi
kompleksometri. Kompleksometri
merupakan jenis titrasi dimana titran dan
titrat saling mengkompleks, membentuk
Gambar 3. Pola XRD Dari Bahan Baku
hasil berupa kompleks. Titrasi ini dilakukan
Berupa Cangkang Kerang Darah
dengan mereaksikan sampel produk berupa
PCC dengan Etil Diamin Tetra Asetat
Berdasarkan Gambar 3 diatas terlihat
(EDTA) yang merupakan salah satu jenis
bahwa puncak difraksi tertinggi yaitu
asam amina polikarboksilat.
intensitas maksimum pada sampel tersebut
Dari pengujian yang dilakukan dalam
terjadi saat (2θ) pada 26,184o. Puncak
penelitian ini, diketahui bahwa pada
tertinggi ini dapat menyimpulkan bahwa
produk Precipitated Calcium Carbonate
CaCO3 pada cangkang kerang darah
(PCC) yang disintesa terdapat kandungan
meupakan jenis kristal aragonit dengan
kalsium (Ca). Hal ini dibuktikan dengan
indeks miller 221.
terjadinya perubahan warna larutan dari
Aragonit adalah bentuk kristal dari
larutan berwarna ungu muda menjadi biru
PCC dengan struktur kristal orthorombic
muda, yang menandakan telah tercapainya
yang merupakan fase yang metastabil dan
titik ekuivalen titrasi pengkompleksan.
dapat bertransformasi ke fase stabil
Volume EDTA sebagai titran yang terpakai
[Lailiyah, 2012]. Secara umum, batuan
dalam kompleksometri adalah 2,5 ml
kalsium dan sumber kalsium lain yang
sehingga diketahui kadar kalsium yang
terbentuk di alam didominasi dengan
terkandung dalam PCC adalah 0,00235
CaCO3 dengan bentuk kristal aragonit ini
gram.
[Apriliani, 2012].
3.4 Karakterisasi Precipitated Calcium Pola difraksi XRD untuk produk
Carbonate dengan X-ray Diffraction berupa Precipitated Calcium Carbonate
Karakterisasi merupakan pengujian yang diperoleh pada suhu kalsinasi 900oC
yang bertujuan untuk mengetahui dan dan rasio CaO/HNO3 14 gr : 300 ml dapat
menentukan jenis kristal yang menyusun dilihat pada Gambar 4.
material produk hasil sintesis. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan X-Ray
Diffraction untuk menentukan jenis kristal
dari produk. Secara umum, kalsium
karbonat (CaCO3) terdiri atas tiga jenis
kristal (polimorf), yaitu aragonit, vaterit,

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 5


produk pada suhu kalsinasi 900oC dan
Keterangan
rasio CaO/HNO3 14 gr : 300 ml dengan
= Aragonit beberapa perbesaran gambar yaitu 5000
= Vaterit
= Kalsit kali dan 15.000 kali, dapat dilihat pada
Gambar 5. dibawah ini

a b

Gambar 4. Pola XRD Precipitated


Calcium Carbonate pada suhu kalsinasi
900oC dan rasio CaO/HNO3 14 gr : 300 ml
Gambar 5. Hasil pencitraan SEM untuk
morfologi PCC pada suhu kalsinasi 900oC
Pola difraksi pada Gambar 4
dan CaO/HNO3 14 gr : 300 ml dalam
menunjukkan bahwa puncak difraksi
beberapa perbesaran gambar : (a) 5.000
tertinggi produk pada suhu kalsinasi 900oC
kali, (b) 15.000 kali
dan rasio CaO/HNO3 14 gr : 300 ml yaitu
intensitas maksimum pada sampel tersebut
Dari Gambar 5 di atas dapat dilihat
terjadi saat (2θ) pada 27,1039o. Hal ini
bahwa morfologi partikel partikel
menunjukkan bahwa kristal CaCO3 pada
Precipitated Calcium Carbonate dari segi
Precipitated Calcium Carbonate adalah
bentuknya adalah bulat (sphere) dan
polimorf vaterit.
memiliki kesamaan bentuk antara satu
Berdasarkan hasil pengujian XRD
dengan yang lain. Hasil foto SEM pada
terhadap sampel diatas terlihat bahwa jenis
gambar diatas juga semakin memperkuat
kristal yang menyusunnya didominasi oleh
bahwa produk PCC yang diperoleh
polimorf vaterit. Hal ini dapat terjadi
merupakan produk yang didominasi bentuk
dikarenakan beberapa hal, salah satunya
kristal vaterit, yaitu kristal yang ditandai
yakni suhu reaksi karbonasi. Dalam
dengan bentuk sphere [Yanti, 2012]. Begitu
penelitian ini, suhu reaksi karbonasi tidak
juga dengan ukurannya yang relatif sama
diatur sehingga reaksi berlangsung pada
antara satu dengan yang lainnya, yaitu
suhu kamar. Reaksi karbonasi yang
berada dikisaran 2,5 µm - 4 µm.
dilakukan pada suhu 30oC akan cenderung
Berdasarkan hasil SEM tersebut, dengan
membentuk PCC dengan fase kalsit dan
adanya kemiripan baik dari segi bentuk
vaterit [Lailiyah, 2012].
maupun ukuran partikelnya, maka produk
PCC pada suhu kalsinasi 900oC dan rasio
3.5 Karakterisasi Precipitated Calcium
CaO/HNO3 14 gr : 300 ml dapat dianggap
Carbonate dengan Scanning Electron
homogen.
Microscopy
Untuk melihat dan mengetahui 4. Kesimpulan
seperti apa morfologi produk Precipitated 1. Cangkang Kerang Darah (Anadara
Calcium Carbonate (PCC) dilakukanlah granosa) merupakan limbah dengan
pengujian dengan Scanning Electron kandungan kalsium yang besar dalam
Microscopy (SEM). Pengujian ini bertujuan bentuk CaCO3 dengan kadar pengujian
untuk mendapatkan citra visual dari produk 76,6%.
PCC baik dari segi bentuk maupun 2. Suhu kalsinasi mempengaruhi
ukurannya, melalui mikroskop elektron dekomposisi termal bahan baku CaO.
dengan beberapa perbesaran. Bentuk

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 6


Semakin tinggi suhu kalsinasi, maka Hu, Z., 2009. Synthesis of Needle Like
dekomposisi akan berlangsung Aragonite from Limestone in the
maksimal sehingga rendemen produk Presence of Magnesium Chloride.
semakin tinggi. Suhu kalsinasi terbaik Journal of Material Processing
yang diketahui dari penelitian ini Technology Vol 20(9): 1607-1611.
adalah pada 900 oC. Jamarun, N., Yulfitrin. 2007. Pembuatan
3. Semakin besar rasio CaO/HNO3 yang Precipitated Calcium Carbonate
digunakan, maka rendemen produk (PCC) dari Batu Kapur dengan
semakin kecil dan perolehan Metoda Kaustik Soda. Jurnal Riset
Precipitated Calcium Carbonate Kimia, Vol 1 (1): 20-24.
(PCC) semakin sedikit. Rasio terbaik Lailiyah Q,dkk. 2012. Pengaruh
yang diketahui dari penelitian ini Temperatur dan Laju Alir Gas CO2
adalah pada 14 gr : 300 ml Pada Sintesis Kalsium Karbonat
4. Kondisi operasi terbaik yang diperoleh Presipitat Dengan Metode Bubbling.
dari penelitian ini adalah pada suhu Jurnal Sains dan Seni Institut
kalsinasi 900oC dan rasio CaO/HNO3 Teknologi Sepuluh November Vol
14 gr : 300 ml dengan rendemen 1(1): 53-59.
sebesar 84,88%. Jenis kristal yang Nurhepi. 2008. Pengaruh CaO dan
didapat adalah vaterit dengan bentuk Penambahan Asam Organik terhadap
sphere. pembentukan Precipicated Calcium
Carbonat (PCC) Melalui Metoda
DAFTAR PUSTAKA Karbonasi. Tesis Program
Apriliani N.F, dkk. 2012. Pengaruh Pascasarjana Universitas Andalas.
Penambahan Larutan MgCl2 Pada Padang
Sintesa Kalsium Karbonat Presipitat Ramadhani D,P. 2008. Pengaruh
Berbahan Dasar Batu Kapur Dengan Penambahan Surfaktan Pada
Metode Karbonasi. Jurnal Sains dan Precipicated Calcium Carbonat
Seni Institut Teknologi Sepuluh (PCC) Melalui Metoda Solvay.
November Vol 1(1): 31-37 Skripsi Jurusan Kimia Fakultas
Deslia, P. 2013. Pengaruh Penambahan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Filler Terhadap Kualitas Kertas. Alam Universitas Andalas. Padang
Laporan Kerja Praktek Jurusan Walendra, Y. 2011. Sintesis dan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Karakterisasi Hidroksiapatit
Universitas Riau. Pekanbaru. Berpori dari Cangkang Kerang
Direktorat Jenderal Perikanan. 2011. darah dengan Porogen lilin Lebah.
Statistika Perikanan Tangkap Skripsi Fakultas Matematika dan
Indonesia 2010. Kementrian Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Perikanan Dan Kelautan Indonesia. Pertanian Bogor. Bogor.
Jakarta. Indonesia.

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 7

Anda mungkin juga menyukai