Anda di halaman 1dari 6

Sintesis Mangan Oksida Menggunakan Prekursor H2c2o4 dan Kmno4 dengan Metode Sol-Gel

SINTESIS MANGAN OKSIDA MENGGUNAKAN PREKURSOR


H2C2O4 dan KMnO4 DENGAN METODE SOL-GEL

Pepi Helza Yanti*, Amir Awaluddin, Hendra, Firman

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam


Jl.HR. Soebrantas KM 12,5 Panam Pekanbaru 28293
email: peppyhelza@yahoo.com

Abstrak
Telah dilakukan sintesis mangan oksida dengan prekursor H2C2O4 dan
KMnO4 menggunakan metode sol-gel. Parameter perbandingan mol
prekursor, serta suhu dan waktu kalsinasi digunakan untuk mempelajari
jenis mangan oksida. Variasi perbandingan mol KMnO4: H2C2O4 adalah 1:1,
1:2, 2:3. Pengaruh waktu dan suhu pada proses kalsinasi juga dilakukan
dalam penelitian ini yaitu suhu 450oC selama 2 dan 8 jam serta 5000C
selama 8 jam. Untuk mempelajari pengaruh konsentrasi KMnO4, dengan
perbandingan mol prekursor 2:3, digunakan konsentrasi KMnO4 0,5 M. Hasil
karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan bahwa perbandingan mol
prekursor berpengaruh terhadap jenis mangan oksida yang dihasilkan
dengan tingkat kristalinitas yang berbeda. Struktur amorphous pada mangan
oksida akan berkurang dengan kenaikan suhu dan waktu pada proses
kalsinasi. Luas permukaan mangan oksida dari perbandingan mol KMnO4:
H2C2O4 2:3 dengan konsentrasi KMnO4 (0,5M) kalsinasi 500oC selama 8 jam
adalah 8,929m2/gram.

Kata kunci : H2C2O4, Mangan oksida, Sol gel

PENDAHULUAN sebagai katalis untuk mempercepat reaksi


oksidasi etil asetat.
Mineral mangan oksida memiliki Mangan oksida lainnya yaitu mangan
berbagai struktur yaitu struktur berlapis oksida berlapis seperti birnessite banyak
seperti busserite, birnessite dan struktur digunakan para ahli sebagai prekursor untuk
berongga seperti hollandite, cryptomelane, mensintesis mangan oksida lainnya yaitu
todorokite, pyrolusite. Adanya struktur ber- todorokite. Ching dkk (1997) telah berhasil
lapis dan berongga ini, menyebabkan keter- mensintesis mangan oksida jenis cryptome-
tarikan peneliti dalam mengembangkannya lane dengan metode sol-gel menggunakan
untuk berbagai aplikasi terutama bidang prekursor KMnO4 dan asam fumarat. Asam
industri. Struktur berongga dari mangan fumarat berfungsi sebagai reduktor.
oksida tersusun dari kerangka oktahedral Cryptomelane juga telah disintesis meng-
MnO6 yang saling sambung menyambung gunakan metode hydrothermal (Fjellvag dkk.,
pada sisi dan ujungnya membentuk rongga 2008). Berbagai metode sintesis, jenis
yang mengandung sejumLah molekul air dan prekursor serta parameter reaksi mem-
+ 2+ 2+
ion-ion seperti K , Ba , dan Pb (Baudrin pengaruhi jenis mangan oksida yang
dkk., 2007). Salah satu contoh mangan dihasilkan. Konsentrasi KMnO4 dapat mem-
oksida berongga adalah cryptomelane pengaruhi jenis mangan oksida yang
(Gambar 1). Cryptomelane merupakan dihasilkan. Konsentrasi KMnO4 yang tinggi
mangan oksida yang banyak digunakan para akan menghasilkan mangan oksida dengan
ahli sebagai katalis dan absorben. Fernandes struktur berlapis, sedangkan konsentrasi
dkk. (2006) menggunakan cryptomelane KMnO4 rendah akan menghasilkan mangan
oksida dengan struktur berongga (Hashem-

48
J. Ind.Che.Acta Vol. 4 (2) Mei 2014
Sintesis Mangan Oksida Menggunakan Prekursor H2c2o4 dan Kmno4 dengan Metode Sol-Gel

zadeh dkk. 2009). Maka untuk mempelajari 500oC-8 jam. Untuk mempelajari pengaruh
pengaruh prekursor, pada penelitian ini konsentrasi, dilakukan dengan kenaikan
dilakukan sintesis mangan oksida meng- konsentrasi KMnO4 0,5 M dengan per-
gunakan reduktor H2C2O4. Parameter reaksi bandingan mol KMnO4 : H2C2O4 2:3 yang
seperti variasi mol prekursor dan konsentrasi dikalsinasi pada 500oC selama 8 jam.
KMnO4 yang digunakan dilakukan dengan
menggunakan metode sol-gel Penentuan struktur, kristalinitas, tingkat
kemurnian mangan oksida
Penentuan struktur, kristalinitas, dan
tingkat kemurnian mangan oksida dilakukan
dengan difraksi sinar-X. Data diambil meng-
gunakan difraktometer sinar-X Philips PW
3710 based, menggunakan radiasi Cu Kα
o
dengan kecepatan scan 1 setiap 0,2 detik
o
dan sudut 2θ berkisar dari 0-60 , mengguna
kan voltase 40 kV dengan kuat arus 30 mA.
Gambar 1. Struktur Cryptomelane (Chen Penentuan luas permukaan mangan
dkk., 2008) oksida
Penentuan luas permukaan mangan
oksida ini berdasarkan data adsorpsi dari
Peralatan yang digunakan dalam metilen biru yang diukur menggunakan
penelitian ini adalah Difraktometer (XRD) Spektronik 20D (Genesis).
(Philips PW 3710 based), Spektrofotometer
Serapan Atom (Shimadzu model AA-700F), Pengukuran serapan larutan sampel
Spektronik 20D (Genesis), Neraca analitik 0,5 gram mangan oksida yang di-
(METTLER tipe AE 200), Oven (Memmert), sintetis direndam dalam 25 mL metilen biru
pH meter (Hanna HI 991003), Furnace (Snol 30 mg/L selama 30 menit. Kemudian disaring
IP 20 No.10747), Desikator, Hot plate, dengan kertas saring Whatman No. 42 yang
lumpang, dan peralatan gelas lainnya. bersifat bebas abu, diukur absorbansi
Bahan-bahan yang digunakan untuk filtratnya. Luas permukaan mangan oksida
penelitian ini adalah KMnO4 (p.a), HCl pekat dihitung menurut rumus:
(p.a), H2C2O4 (p.a), H2SO4 pekat (p.a),
metilen biru (p.a), kertas saring Whatman No. 𝑋𝑚 𝑥 𝑁 𝑥 𝐴
42, dan akuades. 𝑆=
𝐵𝑀
Keterangan:
Sintesis mangan oksida S = luas permukaan mangan oksida
H2C2O4 ditambahkan ke dalam larutan (m2/g)
KMnO4 (0,1 M), dengan perbandingan 1:1, Xm = jumlah metilen biru yang diserap
setelah beberapa menit, terbentuk sol yang oleh tiap gram mangan oksida
kemudian berubah menjadi gel. 1 jam (g/g)
kemudian, gel dicuci 4x dengan 250 mL N = bilangan Avogadro (6,02x10
23

akuades, dikeringkan pada temperatur 110oC molekul/mol)


selama semalaman menghasilkan xerogel. A = 197.10-20 m2/molekul = 197.10-16
Xerogel dikalinasi pada temperatur 450oC cm-2/molekul metilen biru
selama 2 jam. Produk yang terbentuk di- BM = berat molekul metilen biru =
haluskan, dicuci dengan HCl 0,1 M dan 319,86 gr/mol = 319,86.103
akuades sebanyak 3 kali. Produk dikeringkan mg/mol
pada temperatur 110oC untuk dikarakterisasi.
Dengan cara yang sama seperti di atas,
divariasikan perbandingan mol KMnO4: HASIL DAN PEMBAHASAN
H2C2O4 1:2, 2:3
Dengan menggunakan perbandingan Pengaruh variasi mol prekursor
KMnO4:H2C2O4 (2:3) dilakukan variasi suhu Pada penelitian ini dilakukan variasi
o
dan waktu kalsinasi yaitu suhu 450 C-8 jam perbandingan mol prekursor KMnO4 dan

49
J. Ind.Che.Acta Vol. 4 (2) Mei 2014
Sintesis Mangan Oksida Menggunakan Prekursor H2c2o4 dan Kmno4 dengan Metode Sol-Gel

H2C2O4, yaitu pada perbandingan 1:1, 1:2, Puncak birnessite yang ada pada Gambar
2:3. Perbandingan mol prekursor mempenga- 3.a juga hilang, menjadi struktur berongga
ruhi struktur mangan oksida yang dihasilkan. yaitu pada sudut 2θ=12,5o; 37.4o; 41.5o yang
Hasil sintesis mangan oksida dengan variasi menandakan senyawa tersebut adalah
mol prekursor dapat dilihat pada Gambar 2. cryptomelane. Pada Gambar 3.c menunjuk-
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat kan semakin hilangnya struktur amorphous
struktur mangan oksida yang dihasilkan dari dari mangan oksida hasil sintesis. Mangan
ketiga perbandingan mol masih banyak oksida yang dihasilkan adalah jenis crypto-
mengandung struktur amorphous. Pada melane dengan sudut 2θ yang memiliki
Gambar 2.a terdapat puncak birnessite intensitas yang cukup banyak dan memiliki
dengan sudut 2θ=25,21o sedangkan pada intensitas tertinggi pada 37.4o dengan bidang
Gambar 2.b menunjukkan hilangnya struktur refleksi 4 1 0. Puncak mangan oksida jenis
berlapis pada mangan oksida dan digantikan lain juga terlihat pada Gambar 2.c yaitu
dengan struktur berongga yaitu cryptomelane hollandite pada 2θ =57.1o.
o
pada sudut 2θ=37,5 . Ketika mol H2C2O4
sedikit diperbesar terdapat dua buah puncak Pengaruh konsentrasi KMnO4
yaitu puncak cryptomelane yang bertumpang Untuk mempelajari pengaruh konsen-
tindih dengan puncak birnessite yang muncul trasi KMnO4 terhadap struktur mangan
pada sudut 2θ=12.6o dan puncak birnessite oksida hasil sintesis, dengan perbandingan
pada sudut 2θ=12.6o dan 25,2o. Hal ini KMnO4:H2C2O4 2:3 dikalsinasi 8 jam dan
membuktikan bahwa adanya pengaruh ion K+ suhu kalsinasi 500oC. Variasi tersebut dipilih
pada pembentukan struktur berlapis. Ching karena mangan oksida yang dihasilkan lebih
dkk, (1997) telah mensintesis cryptomelane bagus dari pada mangan oksida yang
dari asam fumarat dan KMnO4 dengan dikalsinasi pada suhu 450oC selama 2 jam.
perbandingan 1:3 dalam KMnO4 0,1 M dan Hasil sintesis menggunakan perbandingan
hasil yang diperoleh tidak berbeda secara konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 4
signifikan. Doloksaribu (2005) juga telah Berdasarkan Gambar 4 belum me-
mensintesis mangan oksida hollandite dari nunjukkan perubahan struktur mangan
glukosa dan KMnO4 3:2 dalam KMnO4 oksida dari struktur berongga menjadi
0,25 M. berlapis. Mangan oksida yang dihasilkan
tetap jenis cryptomelane tetapi dengan
Pengaruh waktu dan suhu kalsinasi kristalinitas yang lebih baik daripada meng-
Untuk mempelajari pengaruh suhu dan gunakan konsentrasi KMnO4 0,1 M.
waktu pada proses kalsinasi, maka dilakukan Peningkatan konsentrasi KMnO4 ditunjukkan
variasi suhu dan waktu kalsinasi pada pada Gambar 4.b. Puncak refleksi yang
perbandingan mol KMnO4: H2C2O4 2:3, dihasilkan adalah pada 2θ= 12,4o; 17,8o;
karena perbandingan 2:3 memiliki lebih 28,5o; 37,4o; 41,9o; 49,5o; 59,8o; 69,3o; 72,5o
banyak puncak yang dihasilkan dari pada yang menyatakan bahwa senyawa yang
perbandingan mol yang lain. Suhu dan waktu dihasilkan adalah cryptomelane dengan
kalsinasi sangat mempengaruhi struktur bidang refleksi 1 1 0 , 2 0 0 , 3 1 0 , 3 3 0 , 3
mangan oksida yang dihasilkan, hal ini bisa 3 2 , 5 2 1 , 5 3 3 , 6 4 4 , 6 5 3. Bidang
dilihat pada Gambar 3 refleksi paling tinggi intensitasnya adalah
Suhu kalsinasi yang tinggi dan waktu 3,3,0. Berdasarkan sudut 2θ yang dihasilkan
kalsinasi yang lebih lama akan mengubah juga teridentifikasi jenis mangan oksida lain
struktur amorphous pada mangan oksida yaitu jenis birnessite. Pola difraktogram
menjadi strukur berongga. Hashemzadeh mangan oksida yang dihasilkan dengan
dkk. (2009) menyatakan bahwa tingginya perbandingan KMnO4 (0,1 M) dan H2C2O4 2:3
suhu dan lamanya proses kalsinasi akan yang dikalsinasi pada 500oC selama 8 jam
mempengaruhi struktur dari mangan oksida sesuai dengan pola difraktogram yang
yang dihasilkan. Puncak cryptomelane yang didapatkan Ching dkk. (1997). Bentuk pola
awalnya bertumpang tindih dengan puncak difraksi pada penelitian ini menunjukkan
birnessite, kini muncul dominan karena bahwa mangan oksida yang dihasilkan
adanya peningkatan waktu pada proses adalah cryptomelane dengan puncak difraksi
kalsinasi. Pada Gambar 3.b menunjukkan yang khas pada 2θ= 12,6o; 28,7o dan 37,4o.
semakin berkurangnya struktur amorphous.

50
J. Ind.Che.Acta Vol. 4 (2) Mei 2014
Sintesis Mangan Oksida Menggunakan Prekursor H2c2o4 dan Kmno4 dengan Metode Sol-Gel

Luas permukaan mangan oksida 0,170996-8,929211 m2/gram, jika dibanding-


Penentuan luas permukaan mangan oksida kan dengan mangan oksida hasil sintesis dari
pada penelitian ini dilakukan dengan asam sitrat dan KMnO4 dengan konsentrasi
menggunakan metode adsorpsi terhadap 0,5 M yang sama tetapi dengan perbanding-
larutan metilen biru. Intensitas warna metilen an prekursor 1:4 diperoleh luas permukaan
biru yang terserap diukur dengan meng- 10,0812 m2/g. Penelitian Dolosakaribu (2005)
gunakan spektrofotometer sinar tampak pada memperoleh luas permukaan mangan oksida
2
panjang gelombang 664 nm. Luas per- berkisar 0,1572-2,4879 m /gram mengguna-
mukaan mangan oksida yang diperoleh kan prekursor KMnO4 dan Glukosa

Gambar 2. Difraktogram XRD terhadap pengaruh variasi perbandingan mol KMnO4: H2C2O4 (a) 1:1
(b) 1:2 (c) 2:3
Keterangan Bi: Birnessite dan Cr: Cryptomelane

Gambar 3 Difraktrogram XRD pengaruh suhu dan lama kalsinasi terhadap pembentukan mangan
oksida pada perbandingan KMnO4 : H2C2O4 (2:3) dengan variasi (a) 450-2 jam (b) 450-8
jam (c) 500-8 jam
Keterangan Bi : Birnessite ; Cr : Cryptomelane ; Ha: Hollandite

51
J. Ind.Che.Acta Vol. 4 (2) Mei 2014
Sintesis Mangan Oksida Menggunakan Prekursor H2c2o4 dan Kmno4 dengan Metode Sol-Gel

Gambar 4 Difraktogram pengaruh konsentrasi KMnO4 dalam pembentukan mangan oksida pada
perbandingan KMnO4 : H2C2O4 (2:3) selama 8 jam (a) KMnO4 0,1 M (b) KMnO4 0,5 M
Keterangan: Bi : Birnessite ; Cr : Cryptomelane; Ha : Hollandite

KESIMPULAN pengaruh terhadap jenis mangan oksida


yang dihasilkan dengan tingkat kristalinitas
Dari penelitian yang telah dilakukan yang berbeda. Struktur amorphous pada
dapat disimpulkan bahwa sintesis mangan mangan oksida akan berkurang dengan
oksida dapat dilakukan dengan prekursor kenaikan suhu dan waktu pada proses
H2C2O4 dan KMnO4 menggunakan metode kalsinasi. Luas permukaan tertinggi dari
sol-gel. Parameter perbandingan mol mangan oksida hasil sintesis adalah
prekursor, suhu dan waktu kalsinasi serta 8,929m2/gram dari perbandingan mol
konsentrasi KMnO4 mempengaruhi jenis KMnO4: H2C2O4 2:3 dengan konsen-trasi
mangan oksida yang dihasilkan. Hasil karak- KMnO4 (0,5 M) yang dikalsinasi 5000C
terisasi menggunakan XRD menunjukkan selama 8 jam.
bahwa perbandingan mol prekursor ber-

DAFTAR PUSTAKA

Ching, S., Roark, J. L., Duan, N., & Suib, S. L. (1997). Sol-gel route to the tunneled manganese
oxide cryptomelane. Chemistry of materials, 9(3): 750-754.

Doloksaribu, R.D. 2005. Karakterisasi mangan oksida hasil sintesis dari glukosa dan kmno4
dengan metoda sol-gel. Skripsi. Pekanbaru: UR.

Gandhe, A. R., Rebello, J. S., Figueiredo, J. L., & Fernandes, J. B. (2007). Manganese oxide OMS-
2 as an effective catalyst for total oxidation of ethyl acetate. Applied Catalysis B:
Environmental, 72(1): 129-135.

Gao, T., Glerup, M., Krumeich, F., Nesper, R., Fjellvåg, H., & Norby, P. (2008). Microstructures and
spectroscopic properties of cryptomelane-type manganese dioxide nanofibers. The Journal
of Physical Chemistry C, 112(34): 13134-13140.

Hashemzadeh, F., Motlagh, M. M. K., & Maghsoudipour, A. (2009). A comparative study of


hydrothermal and sol–gel methods in the synthesis of MnO2 nanostructures. Journal of sol-
gel science and technology, 51(2): 169-174.

52
J. Ind.Che.Acta Vol. 4 (2) Mei 2014
Sintesis Mangan Oksida Menggunakan Prekursor H2c2o4 dan Kmno4 dengan Metode Sol-Gel

Nyutu, E. K., Chen, C. H., Sithambaram, S., Crisostomo, V. M. B., & Suib, S. L. (2008). Systematic
control of particle size in rapid open-vessel microwave synthesis of K-OMS-2
nanofibers. The Journal of Physical Chemistry C,112(17): 6786-6793.

Portehault, D., Cassaignon, S., Baudrin, E., & Jolivet, J. P. (2007). Morphology control of
cryptomelane type MnO2 nanowires by soft chemistry. Growth mechanisms in aqueous
medium. Chemistry of Materials, 19(22): 5410-5417.

53
J. Ind.Che.Acta Vol. 4 (2) Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai