Anda di halaman 1dari 8

Majalahllniah BTSSOIEK,Vol.

7, No 1, April 2012:4+51

IDENTIFIKASISENYAWA LOGAM DALAMPASIR BESI DIPROPINSIACEH


1), 2) Akhyarlbrahim llyas Yusuf dan Azwar3l

ABSTRAK
Investigasi telah dilakukan terhadappasir besi, Lam Panahdi Kabupaten Aceh Besardan pasirbesi Mon Keulayu di Kabupaten Bireuen, kandungan untukmenentukan senyawalogam ldentinkasi nrikroskop dan hasil ekstraksinya. senyawamineralmenggunakan elektrondan optik,diperoleh maupun didalampasirbesiMonKeulayu bahwa baikdidalampasirLamPenah yangsama,yaituhematite (Fe2O3), terdapat silika(SiO2), alumina (Al2O3), senyawadominan pasir dan rutile(TiO2), sedangkan senyawa-senyawa lain minor. Separasi magr'etik terhadap berhasil memisahkan antara bagianyang bersifat magnetik dan non+nagnetik ditandaidengan meningkatnya fraksiberatunsurFe dan Ti yangbersifat magnetik mencapai 92% dan sisanya pengotor.Ekstraksi besi dari pasir besi konsentrattelah befiasil dilakukan dengan metode reduksikarbondi dalamblastfumacedan diperoleh hasil berupapU iron dengankomposisi kimia 2,5%Si, 0,13%S, 0,12o/oCr, 0,54%Mn, 0,74o,6Ti, 0,94oloAl, 0,27oV dan siasanya 2,71o/oO, 92%Fe.Pig iron ini memiliki strukturmikrofenit dan grafit masing-masing 85.8% dan 14,2o/o, pig ironini mempunyai nilaikekerasan rata-rata 377 HV. Berdasarkan dan kemudian, sebesar yangsesuaiperludilakukan penelitian (bajapaduan) informasi lebihlanjut. itu, desainmaterial pig iron. pasirbesi,reduksi Kata Kunci: identifikasi, karbon,

THE IDENTIFICAfiION OF iRON SAND ON METALCOMPOUND IN ACEH PROVINCE ABSIRACI


The currentinvestigation was be developed to iron sand at both Lampanah, Districtof Aceh Besar and at Mon Keulayu,Districtof Bieuen. lt was to determine the metal compound contents of itsextractions. By usingthe electrcnandoptical microscopes, both and the rcsults Lam Panah and Mon Keulayulron Sands was obtainedthe same dominantcompound, (Fe2Od, namelyhematite silica(SiO), alumina (AlrO3), dan rutile(TiO), whereasofhelswas lower. fhe magneticseparafion were signed the increase Fe and Ti weight fractions which magnetic characteistics about 92% and the others was impurities. The iron extractions process method fromiron send concentrates havebe conducted by Us,ing the cahon rcduction in the blast furnace which obtainedpig iron about 2.71%C,2.5%Si, 0.13%5, 0.12%CL 0.54y"Mn, in chemical Ihis 0.74%Ti, 0.94okN, 0.2yovand,fs rest was q2yoFe compos,lions. pig iron had fenite and graphitestructuresabout 85 8o/o and 14.2%respectively;and t pig iron hadmean hardness values about377 HV Key words: ldenttfication, lron sand,Extraction,P0 ircn, Aceh Province

PENDAHULUAN
Pasir besi, menurut Austine (1985:149),secara banyak dipakai umum, di dalam industridi antaranya sebagai bahanbakupabrik magnet bajadan bahan dengan mengambil bijih besinya,pabrik semen. Dabrik keramik dan bahan

rcfractory dengan mengambil silikatnya. Menurut Eskini(1998) bahwapenyebaran pasir besi di Indonesia terdapatdi pulau Sumatra, Jawa,Kalimantan, dan Sulawesi. Berbagai kajian telah dilakukan untuk memprediksi kandungan senyawa mineral pada pasirbesi di Aceh,terutamapasirdi Lam PanahAceh Besardan Mon Keulavu

Politeknikl,legeti Lhokseumawe: " Akhyar, adatah Dosen " llyas Yusuf,adalah DosenPoliteknikNegeriLhokseumawe
1l '' Dosen Politeknik Neoei Lhokseumawe

44

ldentifikasiSenyawaLogamDalam Pasir Besi...( Akhyac llyasyusuf;Azwar)

Bireuen, dimana diperoleh hasil yang berbeda-besa[Anonimus (2004); Balai Riset dan Standardisasi Industri dan PerdaganganBanda Aceh (2003); dan Anonimus (2003)1. Dengan metoda berbeda, dilakukan penelitian terhadap kandunganKomposisikimie pada pasjr besi LamPanah dan MonKeulayu, dengan menggunakan Scanning Electrcn Microscope(SEM) dan mikroskopoptikHal ini dapat dilakukan kerena dengan menggunakan scanning electron yang difengkapi dengan wavelength disporsive spec onetry (WDX) dapat mengetahui unsur-unsuryang yang terkandung di dalam pasir, sedangkan dengan menggunakan mikroskop optik yang dilengkapi polarisasi wama dapat identifikasijenis wernayangada padapasir besi itu (Goldstein,J.l. et.all, 'l9U:123270). Dengan mengetahuiwarna dapat jenis mineraldan komposisinya ditentukan (Hadi, 1996:19-20). (1983: 236) Menurut Resentqvist bahwa semua reaksi metalurgisoksida logamyangdireduksi dengan karbondan karbon monoksida diatur oleh keseimbangan kimia dan oleh kinetika reaksi.Dewasai^i, the iron blast furnace telahdipakai untukmengolah oksidabesi ini dengankapasitas sme/tngyang tinggi dan ekonomis dibandingkan metoda leaching. Prinsip kerja blastfurnaceadabn diisi denganbtih besi, kokas, dan fluks. Guna fluks adalah untuk membuatslag dari komposisi yang terpakai, yang biasanya slag ini memakai kapur, kadangkala ditambahkan dolomite. Reaksi kimia yang te4adidi dalam dapur akan prosedur penelitian dijelaskan dalam ini. Reaksikimiayangterjadidi dalam dapur telah ddijelaskan oleh More (1981:243),mulai terjadi pada suhu mencapai sekitar 1000C, tetapi reaksi utama terjadidalam rentang700' sampai 1200"C. Hal ini menjamin efisien kandungan CO dalam gas, dan dicapai dengan menggunakan bijih besi yang reaktiftinggidari ukurangumpalan kecil, sepertipelet. Pelet inilah yang dileburkandi dalamdapurhingga menghasilkan sponge iron pada suhu 1200'C. Kemudian, (1983: 242), setelah menurutResentqvist menghasil sponge iron, sponge iron dimasukkanlagi ke dalam tungku pada

pig iron. suhu 1600"Cuntukmenghasilkan Pig iron inilahsudahpunyanilaiekonomis yangjauh lebihtinggidari padahargapasir besi yang dikategorikan sebagai bahan galian C itu.

METODOLOGI PENELITIAN
ProsedurPenelitian
Pada tahaDini dilaksanakan survai populasi di lapanganuntuk mendapatkan pasir besi dan pengambilan sampelpada titik area tertentu. Pasir yang dipakai sebagaisampeldalampenelitian ini adalah pasir dari Lam Panahdan Mon Keulayu. Preparasi sampel dianali dengan penggerusan (nifting) sehingga pasir menjadi halus dan lolos ayakan 38 IJm. Serbuk pasir halus dlpres dalam bentuk pelet berdiameter 20 mm. Tekanan pengepresan sekitar 7 ton. Sampelpelet tersebut kemudian disinter pada suhu 1100'Cselama 2 jam, Untukkeperluan uji metalografimaka diperlukanpermukaan yanghalus perlu sampel dan ratasehingga pemolesan. Pemolesan dilakukan dilakukan dengan kertas SiC secara bertahap, dan pada tahap berikutnya menggunakanpasta dlamond dengan k e h a lu s a n 6 p m d a n 1 p m s e h in g g a permukaannya pemolesan, halus.Setelah sampel dietsa denganlarutanNital 5% bertujuan untuk memperjelas batas butir. Dengan menggunakan mikroskop optik yang dilengkapi dengan polarisasi jenis-jenis dilakukan untukmemperkirakan mineral yang terkandungdalam pasir pada perbedaan berdasarkan warnanya. Untuk keperluanpemeriksaan distribusi yang unsur-unsur terkandung di dalam pasir maka digunakan SEM yang dilengkapi dengan WDX. Distribusi unsurunsurtersebutdiperiksa denganx-ray line scanning maupun mapping. Sebelum pemeriksaandengan SEM dilakukan, sampel terlebihdahulu dilapis dengan emasmenggunakan alat sputferi,gsupaya konduktivitas sampel menjadi lebih baik. Kegiatan lain padatahapini adalah pengujian laboratorium yang akan pasir besi. dilakukan terhadap spesimen

45

Maialahniah B/SSOIEKVoL7,No.1, April 2012: 4+51

Pengujian laboratorium yang akan dilakukan terdiri dari komposisi kimia, strukturmikro dan uji sifatmekanisbenda uji tersebut. Seluruh pengujian di laboratorium mengacu standar-standar yang berlaku secaraInternasional.

3)

Metode Ekstraksi
Pasir besi Aceh, terutama yang berasal dari Mon Keulayu (Bireuen) sebagaimana telah disebutkan terdahulu, mengandungsnyawa hermatit (Fe2O3) sebesar61,32%. Karena bijih besi jenis yang palingdrminan,makadapat hermatit diterapkan metode ekstiaksi lenis proses reduksi karbon (Resentqvist,1983: 242). Biji besi tersebut dengan karbon dalam bentuk kokas dan batu gamping (limestone)ciimasukkanke dalam blasl furnace (dengan suhu di antara 1300'C dan 2000'C). Produk deri proses blast fumace belum dalam bentuk besi mumi, tetapi dalam bentuk besi @t lpig iron) dimanakandungankarbongebesar3-5% dan silikon. Kedua unsur teEebut harus dihilangkan dalam proses lebih lanjut. Suatu proses yang muktakhir (yang menghasilkan besi murni (wroughtkon) murni secara wajar yang digunakan bloomery, dimana besi dipertahankafl dalam keadaan oadat.Kondisi ini secara berangsur-angsur akan menurun, tetapi ia tidaklah mudah kembali. untuk dinaikkan Menurut Resentqvist(1983: 244250) bahwaprosesekstraksi besi dengan menggunakanmetode reduksi karbon dapat dilakukan dalam beberapa tiahap sebagai berikut: 1) Udarapanasdihembuskan ke dalam blast fumace dari bawahnya. Karbon bereaksi dengan oksigen yang karbon menghasilkan dioksida. 2l C + Oz ->COz Setelah karbon dioksida terbentuk, karbondioksidaini bereaksi dengan karbonberlebih(excess carbon)yang rnenghasilkan karbon monoksida, yang memiliki peran utama untuk rnengurangi bahan reagentdi dalam daour. CO2+C -> 2CO+ a 4)

Karbon monoksida di dalam brast fumacebereaksidenganhematil Hal ini terjadi karena karbon monoksida bereaksi dengan oksigen dalam bntuk senyawa dan membentuk karbon dioksida. la efektifmengurangi oksida besi membentuk butiranbutiran besi, dimana tiga elektron dalamprosesdan menjadiatom-atom besi. Fe2q + 3CO-> zFe + 3CO2 Sementara besisedangdiekstrak, fluk batu-gamping bereaksidenganunsur pengotor dalam bUih besi dan mencairkannyahingga membentuk ampas(s/ag),yang mencegah unsur pengotor itu dafi mempengaruhi pengurangan kuantitas iiji besisecara efektif. CaCOs -> CaO

cao + sioz -> casio.r


Untuk memastikan hasil akhir ekstraksi, dilakukan pengujian identifikasi unsur dan observasi morfologi menggunakan mass atomic spectometer dan mikroskop optik.

COz

AnalisisData
Pada tahao analisisini. dilakukan kajianterhadap hasil data lapangan dan kajian literatur serta data hasil uji laboratorium. Analisis data itu akan dilakukan secaradeskriptif untukmencapai menarikankesimpulandan rekomendasi yangdapatdiberikan oleh penelitian ini.

HASILDAN PEMBAHASAN
. Analisis Hasil Foto Mikroskop Optik
Gambar 1. (a) dan (b) masingmasingadalah hasil pengamatan dengan menggunakanmikroskop optik dengan polarisasi pada sampelpasir Lam Panah (AcehBesar)dan Mon Keulayu(Bireuen) yang telah disinter.

46

( AkhyaCllyasyusuf: Azwar) tdentifikasi SenyawaLogamDalamPasir Besr:...

tertentu.Baik pasir Lam Panah maupun pasir Mon Keulayu nampak distribusi wama hijaumuda,cokelatmudadan hitam cukup menonjol dari wama lainnya. ldentifikasiwama yang lebih rinci telah dikemukakan oleh Short (Hadi, 1996:19yang diturunkan 20), se.perti dalam Tabel 2. Dengan membandingkan wama yang dominan tersebut dengan identifikasi wama menurutshort dapatdidugabahwa baik pasir Lam Panahmaupunpasir Mon Keuhyu banyak mengandung mineral (Ca3Cr2SLOr2), olivine uvalorite I@g,Fe)r.SiOd, senlawa TiO2, spinel (MgAl2O1), magnetik (FesO+), ilmenit (FeTiq), diamond (C) dan chromite [(Mg,Fe)GrzOd. Tabel2. ldenffikasi wamamenurut Short No 1 (b) 1. Hasilfotomikroskop optik.(a) Gambar. pasir Lam Panah, (b), pasir Mon Pembesaen 200X,Nital5Vo KeufayuDari kedua gambar tersebut nampakbahwa pada pasir Lam Panah terdapat warnaputihyang mengelompok, padapasir MonKeulayu warna sedangkan tersebut tidak tampak. Warna yang adalah dominan oadakeduaoasirtensebut Warnalain warnahijaumudadancokelat. yang terkandungdalam kedua pasir tersebut daoatdilihatdalamTabel1warnadengan Tabel 1. Hasil identifikasi mikroskopoptik dengan polarisasi
pada pasir Lam Panahdan Mon Keulayu

Jenis Mineral/Senvawa/Unsu r Hematit (FerO"), Cuprite (CuOz), Pylope atau (Ma.Al2SiO,t Kuning Marcasite(FeS), Sulfur (S), Chalcopyrite(CuFeS2)atau (V) Vanadium Hitam Magnetit (Fe3Oa), llmenit (FeTiO3), (C), atau Diamond Chromit l(Mq.Fe)Cr,OJ Cokelat SenyawaTiO2 atau Spinel
Jenis Wama Merah (MqAlzOa)

5
t

Putih Hijau muoa


Orange

atau Senyawa SiO2 (KatSi"O") Orthoclase


(Ca3Cr2Si3O12) Uvarovite atau olivinet(Mq.Fe),SiOJ. Spessartine(Mn3AlrSi301r)

Sumber: Hadi, 1996:19.

Analisis Hasil SEM dan WDX


PasirLam Panah Ti Fe

No. Jenis Pasir 1 PasirLam panan 2

Hasil ldentifikasi Warna Kuning, cokelat, hitam, hijau muda, merah, oranoe danoutih PasirMon Kuning, cokelat, hitam, Keulayu hijau muda, merah, oanoranoe

Cr

Pasir Lam Panah menunjukkan adanya 7 jenis warna, sedangkanpasir Mon Keulayu hanyamenunjukkan 6 jenis wama. Jenis-jenis warna tersebut menunjukkanadanya senyawa-senyawa

47

Majalah miah B/SSOrEK,Vol. 7, No. 1, Apfl 2012: /W51

unsur-unsur lain yang te*andung dalam pasirLem Panah. Pasir mon Keulayu Pasi lvlonlcubyu di-sca/rni?g dengan x+ay EE Fe unh* rneftEthHFibs Fe @ sepajag gaft x-rayiu Padasatu x-ny lirc darg.tdi wnning dua Au qF u.rsursecra bersdnaseperlt dihniddn@a Ganbar 5(a) unuk urEurFe dan Cu. Puncd<flincakyarE pada titik gsebul mermit merunjdd<an hEEb Fe&r Cu tigi

(b) x-ray line (a) Gambar 2.. Analisissebaran unsurFe, Ti danCr; (b) unsurSi dan S pada pasirLamPanah

(a) unsurFe, Gambar. 3. Hasilpemetaan dan (b) unsur Ti pada pasir Lam Panah Dari Gambar3(a) dapatdijelaskan mengenaiperbedaanfasa dan distribusi Fe,Ti dan Cr.Distribusi unsurFe lebih unsur denganunsur lain, dominandibandingkan > Cr. Dari Fe>'11 distribusi dengan demikian Gambar 3(b) dapat diketahui bahwa dibandingkan d;stribusi unsurSi > S. Apabila dengan besar cacahanper{etik, hasil ini signmkanuntuk kedua unsur dimana Si memiliki cacahanyang lebihbesar dari S. distribusi x-rayline untuk Dari hasil analisis unsur yang lain menunjukkanbahwa unsur distribusi unsurCa > K dan distsibusi Cu lebihbesardaridisfibusiunsurV Hasil Fe dan Ti analisisoemetaanunsur-unsur ditunjukkan dalam Gambar4(a) dan 4(b), sedangkan besar cacahanper-detik untuk

(b ) x-ray line(a) unsur Fe Gbr.4. Analisis seba?n danCu,dan(b)unsur Si,S danK pada pasir Keulayu Mon Dai hasil dengan xanalisis unsur-unsur ray fre tnt-i<trsu FedanC,u dkebhd batwva p'.ncak - prrtcakunsur Fe lebih dominan dibandingkandengan Cu lcambars{al. Fe lebihbanyak dari Mnya, padagarisFrsebut pada Cu. Hasil ini signifikanpula bila dibandingkan dergan unsuryarg lain. Bila letih seksama terlihat bahwa saat dipefiattkan padaFerEka Cuberupa lembah, flincakteriadi begitrr sebaliknya. Sehingga terdapat perbedaan yangmenonjol padaunsur senyawa distibusi Fe> Cu. FedanCudengen Perbedaan hsa nakin ielas terlihat pada padapola puncak abu sebaran x+ay/r'ine padaposisi unsurSi, S dan K yangberada deteKor PET. Ketigaunsurini di scann,ng

48

ldentifikasi 8esi.. ( Amyar; yasyusuf: Azwar) Senyawa Lqam DalamPasrT

dengan terlebih datuilu nsUubah skab petdebksbn. Pada C'rbt 5(b) dpqddt inlurFd Hrwa unsur K memiliki sebaran yang paling btyak edtftd('t dengdt kedJa ursrldg lain,K> S> S. yarElain @ml+r Ur{j( analisis un$.r hasil bdiivadistribusi uErr Cr > V distribusi 'li > Cadandistibusiursr ifr| > G > V.Meloda juga dilakukan untuk pefiEilaan (mqpp@ rnengetahuibesamyasebaran unsurunsur dalam safipd dengd' nrerEtfti bstldsrya cacaharper delik yarEdbcadari alatV\DX Pencac*an bfta@ unsu{nsur S, Si, dan K dilakukan dengan nenggunakan detektor PET (Nntaerylhritd), dan pencacahan Ca, Ti, V, Cr, Mn, Fe. dan Cu unsur-un8ur menggunakan debktorLIF (LlthiunFhMih). Untuk analisis unsur-unsur C, O, Mg,dan Al tidak dapatdilakukan karenaunsurunsur tersebut tidak daDat terdeteksi LIF maupun PET.Hal ini dengan detektor gelombang karena paniang unsur-unsur tersebut sangat besar atau memiliki energi sangat kecil. Metoda pernetaan dilalekan dengan Fe mengubah deteKor keposisiLlF. Unsur Ti dan dan lcambar 6(a) 6(b)] digunakan standar K(t = 134,62 untuk Fe (artinya, posisiFe yang normal pada kulii terletak Kc, di bawahkulittersebut sebaran nilai = Fe semakin kecil)danKq 191,12 untuk Ti. unsur

(b) Gambar.5. Hasil pemetaan(a) unsurFe, dan (b) unsur Ti @a pasir Mon Keuhyu.' Apabih nilai Ka unsur Fe dan Ti terus diturunkansampai pada jangkauan yang signifikan,maka akan dicapai nilai rata+aE back ground yang memiliki harga lebihkecil dibandingkan harganormalnya. Besar sebaran Fe dan Ti diketahuidari per detikyangterbacaoleh besarcacahan alat WDX. Analogidengancara tersebut, diperlakukan iuga terhadap unsur-unsur lain.Pencacahan terhadap unsurS, Si dan K dilakukan dengan mengubah detektor ke posisi perdetik PET.Tetapi, hasilcacahan yang diperolehWDX ternyatasebaran unsur Fe lebih dominan dibandingkan yang lain. Dari hasil denganunsur-unsur pengamatan warna pasir Mon Keulayu menggunakan mikroskop optik dan kemudiandibandingkan warna tersebut dengan identifikasi menurut Short (Hadi, 1996: 19-20) serta mempelaiarihasil analisis unsur-unsur dengan menggunakan SEM / WDX maka dapat diduga bahwa jenis mineral atau senyawa yang terkandung dalam pasir Mon Keulayu yang adalah warovite (CagCrzShOrz, berwama hijau muda), senyawa SOz (wama putih), senyawa TiO2 (berwama cokelat), magnetite (FqOa, berwama (FeTiO3, hitam),ilmenite berwamahitam), marcasite (FeS2, berwarna kuning), (CuFeS2,benvama kuning), chalcopyrite hematite (Fe2O3,bendama msah) dan cuprite(CuO2, berwamamerah).Hasil ini menguatkanhasil yang diperoleh oleh peneliti sebelumnya(Anonimus,2003) bahwa mineral yang paling dominan adalah hematite (Fe2O3), sedangkan senyawa rutile(TiO2) memiliki kadarpaling kecil(sekitar 1,07%).

49

Majalah miahBTSSOIEKVoL7, No. 1, Apfl 2012:4+51

AnalisisHasilEkstraksi Besi
Reduksi OksidaBe6i Proses ekstraksi oksida besi (hermetit)untuk menadi besi diperlukan yang panjang. sejumlahtahapanproduksi Pada tahap pertama, oksida besi dipisahkan dari ruahpasirbesisecarafisik yang lazim denganmenggunakan magnet, pemisahan magnefik. Hasil disebut pemisahanini disebut konsentratoksida besi, yang bersifatmagnetis;sedangkan, konsenfat-konsenuat lain yang bersifat non-magnetikdan kotoranakantertinggal dalam ruahnya. Teknik reduksi adalah merubah senyawa besi oksida menjadi logam Fe denganmenggunakan reduKor padat berupa batubara, kokas atjaupun gas sepertigas alam, gas menggunakan hasil karbonisasi batubara. Spongelron Tahap awal dari percobaan sponge iron adalah pembuatanpellet komposit. Pellet komposit adalah pellet yang sudah mengandung reduktor percobaan (a) batubara. Prosedur meliputi: penghalusan konsentrat ball mill magnetic separator, (b) pembuatan green pellet pelletizer,dengan dengan menggunakan komposisi pellet 40% batubaradan 2% bentonitsebagaibinder,(c) pengeringan pellet, (d)reduksi dengan di dalam tungku, suhu 1200"C selama3 jam, (e) timbang pengurangan untuk melihat berat. Pengamatan mikroskopis sampel yaitu sponge terdapat dua macam material logam dan non logam. Untuk Material logam terdiri dari dua jenis.Padabagian luar besi lcambar 6 (a)l,material logam yang terbentukbeMarna putih terang, anistropik dan bentuk kristalnyatidak semourna. ini terdiriterikatoleh Material yangberuvarna gelap. material nonlogam Pada bagiandalamsampelbesi yang sponslcambar logam 6 (b)1, matenal terbetnuk beMarna abu-abu, isotropic, berkristal dan sebagian kubik sempurna telah terjadibridgingantat kristal.Seperti pada bagian luar sponge. Material logam bagiandalamini juga terikat olehmaterial non logam. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 8 (b).

tb)
Gambar 6, StruKur mikro sayatanpoles luar besi sponge (a), dan sayatan polesbagian dalam(b) 200X,Nital 2ol0. Pig lron pig iron dilakukan Pembuatan di dalam/esr.stance furnacedengan memakai graflt sebagaicawanpeleburan. krusible Suhu dinaikandengan amper furnace. Sampelyang digunakan adalahsponge iron seberat500 gram,dengan fluk yang digunakanadalah kapur sebanyak5% untuk mengikatSiO2 yang terdapatdi dalam sponge iron. Suhu peleburan 1600'CWaktuuntukmenaikan suhudari suhukamarhingga 1600oC adalah 3 iam. Setelah tercaoai suhu tersebut ditahan selama 2 jam sampai semuamencair dan ditungkan ke dalam cetakan.

b
I

t"
Gambar7. Foto StrukturMikro Pig lron berfasa feril& graftt. 200X,Nital5%

50

ldentifikasi SenyawaLogamDalamPash Besi...( Akhya| yasyusuf; Azwar)

Analisis komposisi kimia, dengan mass afomrb menggunakan spectromew, ternyatapig iron ini terdiridari unsur kimia 2,71o/oC, 2,5oloSi, 0,13%S, 0,120lr, 0,54%Mn,O,74okTi, 0,94%Al,0,2%V dan siasanyaq2yoFe.Apabiladikaji hasil foto strukturmikro dari Pig iron (Gambar10), nampak bahwa sampel ini memilikifasa ferit dan grafit bulat. Kemudian, setelah diolahcitradenganmenggunakan Optimas lmageAnalyzerdiperoleh ukuranbutirfasa fenit, dan grafit masing-masing 85,8%, 64oilo. dan 14.2o/o Hasil pengujian kekerasan pada sponge iron dan pig iron, dengan Deco Microhardness VickerTesterpada beban uji 150 kgf dan pembebanan selama 20 detik, sepertidapatdilihatdalamTabel 3. Pada Tabel 3 tarnpak kecendenrngan kenaikanyang membentuk garis lurus. Perbedaan nyataantarabagian dalamdan kulit luar spesimen ini akibat proses pembekuan pengocoran logamcairsetelah logamtersebut. Tabel3. Hasil Pengujian HargaKekerasan lrondan Piglron. Sponge (HV) HarqaKekerasan Kode Material 1 2 4 5 Rata3 rata Sponge 200 260 285 320 345 282 lron Pioiron 280 335 375 425 470 Nilaikekerasan rata-rata baik Dada sponge maupun pada pig iron berturutturut adalah 2AZ HV dan 377 HV. Berdasarkan nilai kekerasan Vickers, menurut Vander Voort(1984: 336),dapat ke dalam tegangan dikonversikan tarik (o,) berturut-turut diperoleh 265 MPa dan 415 MPa; dan teganganluluh (o,ys) berturutturutdiperoleh170MPadan300 MPa.

Senyawa mineral baik di dalam pasir Lam Panahmaupun di dalampasirbesi MonKeulayu senyawa terdapat dominan yangsama,yaituhernatite (Fe2O3), silika (SiOr),alumina(Al2O3), dan rutil (TiOr), sedangkan lainminor. senyawa Ekstraksi hematit reduksi karbon,hanya mencapai tahap menghasilkanbesi spons dan besi cor (pig iron). Pig iron ini mempunyai Ladar2,71i6C,2,1o/oSi, 0,13o/oS, 4o/oTi, 0,12%Cr, 0,54o/oMn, 0,7 0,94%Af,0,2o/oY dan siasanyag2oloFe. Besicor inijuga memiliki strukturmikro bermatrikferit dan graltt masing-masing 85,8%dan 14,2%;dafi nilai kekerasan rata-rata sebesar 377 HV.

DAFTARPUSTAKA
Anonimus(2004,,Data4ata Bahan Baku Semen.Deoartemen ProduksiPT. Semen Andalas Indonesia,Lhok Nga,Banda Aceh; Anonimus (2003), Rancangan Buku Petunjuk Teknis Penambangan Pasir Besi Mon Keulayu, Kec. Gandapura, Kabupaten Bireuen," KernDesign Studio, Bireuen; Austine, GT. (1985), Shreve's Chemical Proces lndusties, Fith Edition, Mccrraw-Hill BookCo.,NewYork, p.149-'170; Djumhadi(1997), Titanniferorc Magnetite sand deDoside's on The South Coastof Java,Bali & West Coast of Sumatra,IndonesianMining Journal, Vol-3, No.1,hal33 - 41: Eskini (1998), Potensi Bijih Eesl di lndonesia, ESDAL., Vol. 103; Gofdstein, J,f., elall (1984), Scanning Electron Microscopy and X-Ray Microanalysis, PlenumPress,New YorkandLondon: Hadi M S. (1996),ldenlittkasi MineralBijih Secara Mikroskopl, Eksplorium, XVllt,107,hal 19-22; More, J-J. ('1981),Chemical Meta urgy, Butterworths, Londonand Eoston; Rosenqvist,T. (1983), Pinciples of Extractive Metallurgy, Second Edition, Mccraw Hill Book Company, Kogakusha; Vander Voort (1984), Metallography: Pinciples and Practice, McGrawHill BookCo, NewYork & Toronto.

KESIMPULAN
1. ldentifikasi senyawalogam pada pasir besi NAD dengan menggunakan mikroskop elektron dan optik menunjukkan bahwa kandungan mineral/ senyawa yangada pada pasir Lam Panahdan Mon Keulavu adalah relatifsama.

51

Anda mungkin juga menyukai